Anda di halaman 1dari 4

1.

Percobaan yang Memunculkan Hukum Pilihan Bebas Mendel


a. Menggunakan tanaman coba ercis
 Bahwa faktor-faktor yang menentukan karakter- karakter berbeda
diwariskan secara bebas satu sama lain.
b. Melakukan percobaan persilangan dihibrid.
 Pada satu percobaannya, tanaman ercis berbiji bulat dan kuning
disilangkan dengan yang berbiji keriput dan hijau.
 Apabila kemungkinan benar, maka pada F2 hanya dijumpai
dua macam ciri biji (bulat kuning dan keriput hijau) dalam
rasio 3: 1
 Akan tetapi jika yang benar adalah kemungkinan b, maka pada
F2 akan dijumpai rasio 9: 3: 3: 1. Keempat ciri biji itu adalah
bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning dan keriput hijau.
 Hasil pada F2 sebanyak empat macam, yaitu: bulat kuning
sebanyak 315 butir; bulat hijau sebanyak 108 butir: keriput
kuning sebanyak 101 butir: keriput hijau sebanyak 32 butir
dengan rasio rasio 9: 3: 3: 1.

Gambar 5.4 Percobaan Persilangan J.G. Mendel Memperlihatkan Pilihan Bebas. F2 Biji Bulat
Kuning 315 Butir, Bulat Hijau 108 Butir, Keriput Kuning 101 Butir, dan Keriput Hijau 32
Butir
(Sumber: Genetika Mendel.pdf.Adobe Reader: 2011)
2. Konsepsi Dasar J.G. Mendel: Pemisahan Mendel dan Hukum
a. Pilihan Bebas Mendel Mula-Mula
 Sebuah faktor atau unit menentukan atau menentukan karakter.
Gardner dkk. (1991) menyatakan "Mendel berpendapat bahwa
satu gen (tunggal) berlanggungjawab terhadap satu sifat".

Gambar 5.5 Bagan Pemisahan Faktor dan Pilihan Bebas Berdasarkan Pandangan
Bahwa Tiap Faktor Berdiri Sendiri-Sendiri Satu Sama Lain (A, a, B, b, C,
c adalah simbol faktor; Pasangan Faktor Sengaja yang Dominan dan
Resesif). (Sumber: Corebima, 2004)
 Hal ini berarti bahwa pasangan-pasangan memisah dan melakukan
pilihan yang bebas, pesanan gamet, dibayangkan selalu
berlangsung dalam keadaan bebas berdiri sendiri satu sama lain.
 Mendel mula-mula adalah tiap faktor atau pasangan faktor bebas
berdiri sendiri satu sama lain.
 Gambar 5.4 mempermudah pemahaman kita terhadap makna
hukum Mendel I dan hukum Mendel II yang mula-mula.

PERTANYAAN
1. Bagaimana perkembangan genetika Mendel I dan Mendel II ?
Jawab : Genetika berkembang melalui penelitian yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Persilangan dilakukan para peneliti terdahulu sebagai usaha untuk
mengungkap berbagai pola pewarisan sifat. Dari fakta tersebut, dapat dikatakan
bahwa persilangan merupakan ciri kegiatan inkuiri dari berbagai ilmuwan yang
turut mengembangkan konsep genetika yang dipelajari di bangku sekolah saat ini.
Pada penelitian ini, persilangan monohibrid dan dihibrid digunakan untuk
mendemonstrasikan hukum Mendel I dan II. Testcross dihibrid yang melibatkan
dua lokus yang terletak pada satu kromosom juga dilakukan untuk
memperlihatkan bahwa pilihan bebas sebenarnya terjadi pada tingkat kromosom,
bukan gen. Hukum Mendel I adalah hukum pemisahan gen yang terangkai dalam
kromosom saat meiosis. Jadi yang berpisah adalah gen yang terangkai dalam
kromosom. Mendel II adalah hukum kombinasi bebas adalah gen-gen yang
terangkai dalam kromosom yang sehomolog selama meiosis. Jadi yang
berkombinasi bebas adalah gen yang terangkai dalam kromosom, bukan gen yang
terpisah dalam bentuk sendiri-sendiri. Faktor-faktor (gen) yang diperhatikan J.G.
Mendel, seperti yang telah disebutkan, memang terbukti terdapat pada pasangan
kromosom yang berbeda; dan faktor-faktor (gen) itu pada percobaan persilangan
J.G.
Sumber: (Fauzi, ahmad, et al, 2016)
2. Mengapa pada percobaan Mendel sebagai objek percobaan nya adalah
arcis?
Jawab : Mendel memilih tanaman kapri dalam percobaannya, karena
tanaman ini mempunyai umur yang pendek, mudah tumbuh, dapat
disilangkan secara buatan dan mempunyai sifat-sifat dengan perbedaan
karakter yang kontras.
 Tanaman ini hidupnya tidak lama (merupakan tanaman
setahun), mudah tumbuh dan mudah disilangkan.
 Memiliki bunga sempurna, artinya pada bunga itu terdapat
benang sari (alat jantan) dan putik (alat betina), sehingga
biasanya terjadi penyerbukan sendiri.
 Penyerbukan sendiri yang berlangsung beberapa generasi terus-
menerus akan menghasilkan galur murni, yaitu keturunan yang
selalu memiliki sifat keturunan yang sama dengan induknya.
Sifat-sifat tanaman yang dipergunakan Mendel dalam percobaannya
adalah: tinggi tanaman (tinggi dan pendek), warna bunga (ungu dan putih), letak
bunga (di sepanjang batang dan di ujung batang), warna buah polong (hijau dan
kuning), bentuk polong (menggelembung dan pipih), warna kulit biji (kuning dan
hijau) dan bentuk biji (bulat dan berkerut).
Sumber : (Mustami, Muh khaijfah, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Corebima. 2004. Genetika Mendel. Surabaya: Airlangga University Press
Fauzi, Ahmad, Aloysius duran corebima. (2016). PEMANFATAAN Drosophila
melanogaster SEBAGAI ORGANISME MODEL DALAM
MEMPELAJARI HUKUM PEWARISAN MENDEL. ResearchGate
(Prosiding Seminar Nasional Biologi). Hal 372-378. ISBN: 978 602 0951
11 9
Mustami, Muh khaijfah. (2013). Genetika. Makassar : UIN Alauddini Makassar
Nusantari, elya. (2015). Genetika. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai