Anda di halaman 1dari 16

RUANG LINGKUP EKOLOGI

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Dwi Rahmathul Aini (1612051357), Figi Riski Rasyid Putri (1612051360), Gudellia Maria
Magdalena (1612051361) dan Yeremias Lalo (1612051387)

Kelas : A12;

Semester : VI (Enam)

STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunia Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Adapun judul dari makalah kami ini yaitu
“Ruang Lingkup Ekologi” dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Hendrikus Julung, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Ekologi yang telah memberi kesempatan dan mempercayai kami untuk menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.Dalam Penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan.. Penyusun mengharapkan kritikan dan saran dari teman-teman
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi pihak yang membaca dan
dapat digunakan sebagai mana mestinya.

Sintang, 02 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. ........................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN . ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang. ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah. .................................................................................. 1
C. Tujuan. .................................................................................................... 1

BAB 11PEMBAHASAN. ......................................................................................... 2


A. Ekologi Sebagai Ilmu. ............................................................................. 2
B. Sejarah Ekologi. ...................................................................................... 3
C. Pengertian Ekologi. ................................................................................. 5
D. Kaitan Ekologoi Dengan Ilmu Lainnya. ................................................. 7

BAB 111 PENUTUP. ............................................................................................... 9


A. Kesimpulan. ............................................................................................ 9
B. Saran........................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA.. ............................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi dalam perkembangannya menjadi semakin di butuhkan kehadirannya
hampir di setiap pemecahan permasalahan lingkungan dan pembangunan. Kondisi ini
sangat dimungkinkan karena ekologi menjadi dasar yang harus dimiliki
dalammenerapkan berbagai konsep, terutama penerepan konsep lingkungan, maupu
konsen tentang manusia dan makhluk hidup yang berhubungan dengan lingkungan.
Ekologi sebagai ilmu saat ini konsepnya semakin banyak dibutuhkan dan diterapkan
misalnya konsep pelestarian semua sumber daya alam.Berbagai konservasi tingkat
dunia telah disepakati sehubungan dengan perlindungan lingkungan dan unusu-unsur
ekologinya. (Otto Soemarwoto, 2004:22). Hal ini kemudian lingkungan menjadi unsur
politik penting dan berkembang bagi keberlangsungan hidup bersama. Konsep ekologi
berperan demikian penting tidak hanya pada masalalu, namun juga pada masa sekarang
dan masa akan datang ( Campbell, 2004: 271)
Dalam pengkajiannya, ekologi hewan kelak sepertinya memisahkan diri dari
ekologi tumbuhan. Hal ini di lakukan hanya dalam keperluan pembahasan, yang
sebenarnya jika dikaji lebih jauh pemahaman terhadap pemisahan ini akan salah, karena
sebagaimana yang dipelajari dalam ekologi dasar, bahwa hewan dan tumbuhan dalam
lingkungan tidak akan berdiri sendiri. Kecuali, untuk keperluan percobaan yang
memandirikan hewan dan lingkungannya agar pembahasannya lebih terfokus.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekologi sebagai ilmu ?
2. Bagaimana sejarah ekologi ?
3. Apa yang dimaksud dengan ekologi?
4. Bagaimana kaitan ekologi dengan ilmu lainnya?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalh ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan ekologi sebagai ilmu ?
2. Untuk mengetahui sejarah ekologi ?
3. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekologi?
4. Untuk Mengetahui kaitan ekologi dengan ilmu lainnya?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi Sebagai Ilmu
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (Zoologiwan Jerman, 1834 - 1914).
Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan
lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara
lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba (Susanto,
2000:12) Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan (Soerjani, 2007)
Menurut Odum ( 1971:), ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari
struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam .
Struktur disini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kepadatan, biomassa, penyebaran potensi unsur hara, enegri, faktor
fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sementara fungsinya
menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama
ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam. Pada dasarnya
ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktikkan sesuatu. Ekologi adalah ilmu
tempat mempertanyakan dan menyelidiki. Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu
pengetahuan yang relevan dengan kehidupan manusia.
Jelas bahwa ekologi merupakan ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam
rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari pola hubungan timbal balik antara
mahluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Berbagai masalah
kehidupan saat ini banyak yang disebabkan oleh interaksi mahluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam hal ini ekologi bisa berperan dalam mengkaji dan
menganalisanya agar kehidupan di bumi terus berlanjut dengan seimbang.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat

2
3

Mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk


hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi
dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba
memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai
makanan manusia dan tingkat tropik (Mc. Noughton, dkk, 1990)

B. Sejarah Ekologi
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang
sejarah. Namun sejarah perkembangannya kurang begitu jelas.Catatan Hipocratus.
Aristoteles, dan filosof lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan
tentang masalah-masalah ekologi. belum diberi nama ekologi.Dimulai pada abad
ke-16 dan ke-17, dari natural history ke satu ilmu yang sistematik, analitik dan
obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan. Istilah ekologi pertama
kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914).
Ernst Heinrich Philipp August Haeckel ditulis juga von Haeckel, merupakan
ahli biologi ternama dari Jerman yang menemukan, menjelaskan, dan menamakan
ribuan spesies baru, membuat peta pohon genealogi hubungan semua makhluk
hidup, dan membuat istilah biologi baru, seperti filum, ekologi, dan kingdom
Protista. Sekitar tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus
dengan cepat. Apalagi di saat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam
mengadakan dan memelihara mutu peradaban manusia.

(Gambar 1. Ernst Haeckel (1834 – 1914)


4

Sampai abad ke-21 di Indonesia Tepatnya Papua masih merupakan ruang


kosong yang luas di peta sehingga kita patut menghargainya. Sepanjang sejarah dengan
berkembangnya modernitas manusia yang telah mengubah rupa bumi, pulau ini masih
merupakan wilayah yang masih belum disentuh oleh manusia. Di pulau ini masih terasa
pesona yang memikat para penjelajah beberapa abad lalu dan menarik mereka keluar
dari kehidupan yang mapan. Kami dapat merasakan semangat petualang besar Richard
Burton yang ia ungkapkan pada tahun 1856: “Dari semua peristiwa dalam kehidupan
manusia, saat terindah bagi saya adalah keberangkatan menuju perjalanan jauh di tanah
yang tak dikenal.” Di sana, ia bersuka cita, “Memulai lagi fajar pagi kehidupan.”
Menjelajahi Papua bukanlah perjalanan tanpa akhir melintasi padang gurun.
Sebaliknya, seperti ditunjukkan dengan jelas dalam buku ini, penjelajahan menawarkan
pintu untuk memasuki dunia yang masih utuh dengan budaya purba dan bentuk
kehidupan yang indah. Saya belum pernah mengunjungi Papua, namun saya menikmati
seluruh perasaan yang saya alami ketika melakukan perjalanan di sebagian besar Papua
Nugini pada tahun 1955. Sebagai seorang entomologiwan yang masih muda, khususnya
sebagai pakar ekologi semut, saya yang pertama mengunjungi pulau besar ini. Tanpa
adanya Pendahulu, kecuali para kolektor sambilan serangga kecil ini, saya hanya
memiliki gagasan samar-samar tentang apa yang dapat saya harapkan di lapangan.
Namun, di mana saja saya meneliti, saya menemukan jenis baru. Saya meneliti perilaku
sosial semut yang belum tercatat sebelumnya, dan secepat mungkin mencatat segala
sesuatu yang saya saksikan (waktu itu belum ada alat rekam kecil yang bisa dikantongi).
Meskipun semuat hanya binatang kecil, dan upaya koleksi saya juga sederhana, saya
menganggap diri saya sebagai penjelajah baru di medan yang belum dikenal.

Tanpa jejak ekologiwan semut sebelumnya untuk saya ikuti, saya merasa
merupakan bagian dari tanah ini dan ikut bertanggung jawab untuk kelestariannya. Saya
percaya orang lain yang telah memiliki kesempatan istimewa menjadi pelopor dalam
bidangnya masing-masing merasakan hal yang sama. Pulau Nugini, termasuk Papua,
merupakan tantangan sekaligus rdaus bagi para pakar antropologi dan biogeografi.
Daerah bergununggunung yang kompleks telah memilah penduduknya, yang telah
menghuninya selama sekitar 40.000 tahun, menjadi kelompok budaya dan bahasa yang
paling beragam di dunia. Jauh sebelum manusia tiba,lokasi dan geologi pulau di
katulistiwa ini telah menjadikannya satu dari beberapa wilayah yang secara biologis
terkaya di bumi, baik di daratan, terumbu karang dan di pesisir lautannya.Selama jutaan
5

tahun jenis baru terbawa masuk dari Asia tropis dari arah barat dan Australia dari arah
selatan. Banyak jenis pendatang berhasil memasuki bagian pedalaman yang bergunung-
gunung. Dipulau ini, seperti Homo sapiens yang merupakan pendatang terakhir, mereka
menyebar dan menambah keragamannya. Fauna dan Flora asli tertentu terjebak dan
beradaptasi dengan kondisi lokal yang terbatas, sementaara jenis lainnya, yang secara
ekologis lebih feksibel, meluas sebarannya sampai memasuki Australia bagian utara,
dan juga pulau dan kepulauan di bagian Melanesia lainnya.

Ukuran pulau yang luas, iklimnya yang konstan dan cocok untukpertumbuhan
vegetasi, topografiyang terjal, dan kedekatannya denganbenua Asia dan Australia
membuat Nugini sebagai pusat tertinggi keanekaragaman hayati dan manusia. Namun
seluruh pulau ini tidak akan terpencil terus, karena masyarakat asli bersama para
pendatang yang terus bertambah akan menggantikan fungsi sebagai penjelajah dan
pelaku pembangunan. Kami yang berada luar dan telah melakukanstudi awal tentang
pulau ini tetap harus bertanggung jawab untuk menjamin agar peralihan kepada
generasi penerus dapat berlangsung sebaik mungkin bagi kepentingan mereka.
Masyarakat Papua dan seluruh dunia akan merasakan manfaat jika kami terus
membantu sebanyak mungkin melalui program-program perlindungan dalam upaya
pelestarian warisan budaya dan alam yang luar biasa di pulau ini.

C. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos (rumah atau tempat hidup
atau habitat) dan logos (ilmu). Secara harafiah, ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal-balik atau interaksi antar organisme dan interaksi
organisme dengan lingkungannya. Dalam ekologi, makhluk hidup atau organisme
dipelajari sebagai satu kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Selain definisi umum di atas, terdapat juga pengertian ekologi yang dikemukan
oleh beberapa ahli, beberapa diantaranya sebagai berikut:
 Odum (1975): Ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora,
fauna, mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling bergantung
satu sama lain.
6

 Otto Soemarwoto: Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.

 Miller (1975)Menurut Miller tentang pengertian ekologi yang menggemukakan


bahwa ekologi adalah suatu ilmu mengenai hubungan timbal balik diantara
organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.

 Elton, ekologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sejarah alam atau juga perkehidupan
alam dengan secara ilmiah
7

 Krebs ekologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji suatu interaksi yang
menentukan adanya penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.

Dalam ekologi, tiga aspek utama yang dimiliki dan berlaku dalam kajiannya adalah
sebagai berikut:
 Studi tentang hubungan organisme atau group dengan lingkungannya.
 Studi tentang hubungan antara organisme atau group organisme terhadap
lingkungannya.
 Studi tentang struktur dan fungsi alam.

Prinsip-prinsip utama yang dianut dalam ekologi antara lain:


 Interaksi (interaction)

 Saling ketergantungan (interdependence)


 Keanekaragaman (diversity)
 Keharmonisan (harmony)
 Kemampuan berkelanjutan (sustainability)
D. Kaitan Ekologi Dengan Ilmu Lainnya
Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur. Dari
perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi mempunyai hubungan dengan hampir
ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup dan sangkut-pautnya ekologi,
persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Untuk
mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan, semua bidang ilmu yang
menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan lingkungan itu sangat
diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan, perkembangan penduduk,
masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi karena efek dari rumah kaca
atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya, ini berarti juga harus berbicara
mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian, kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya.
8

Boleh dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir
semua bidang ilmu yang ada. Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami
ekologi.
Dalam ekologi, istilah populasi dinyatakan sebagai golongan individu-individu
dari setiap spesies organisme. Sedangkan komunitas adalah semua populasi-populasi
yang menduduki daerah tertentu. Komunitas dan lingkungan yang tidak hidup berfungsi
bersama sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Penting untuk diketahui bahwa tidak
ada garis pemisah yang jelas ditunjukan pada spektrum yang dimaksud.
Interaksi dengan lingkungan fisik (energi dan mineral) pada setiap tingkat menghasilkan
sistem-sistem fungsional yang khas. Di mana sistem tersebut mempunyai tujuan dan
merupakan gabungan dari berbagai komponen yang secara teratur berinteraksi satu sama
lain dan saling ketergantungan serta membentuk satu kesatuan secara keseluruhan.
Agar mudah dimengerti hubungan organisme dan lingkungannya, semua bidang
ilmu yang dapat menerangkan setiap makhluk hidup dan lingkungan sangat diperlukan.
Penyebaran, adaptasi dan aspek-aspek fungsi organisme dan komunitas banyak
dipelajari dalam ekologi dan erat hubungannya dengan ilmu-ilmu biologi lainnya seperti
taksonomi, morfologi, fisiologi, genetika. Sedangkan klimatologi, ilmu tanah, geologi,
dan fisika memberikan informasi mengenai keadaan lingkungan. Jadi pengetahuan dan
biologi sangat diperlukan bagi seorang ahli ekologi untuk dapat mengungkapkan
hubungan antara lingkungan dan dunia kehidupan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul
pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup
dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi,
biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani
yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi
energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa
cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu:
1. Ekologi komunitas dan sinekologi
Ekologi komunitas merupakan sub kelas dari pembelajaran mengenai ekologi
lingkungan. Ekologi komunitas mempelajari interaksi yang terjadi antar populasi
dalam suatu komunitas.Interaksi ini tidak selamanya menguntungkan, salah satu jenis
9

interaksi yang merugikan adalah kompetisi.Untuk meminimalisir kerugian yang


didapatkan, semua makhluk hidup melakukan berbagai cara adaptasi untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
2. Ekologi ekosistem
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.Di bumi terdapat berbagai macam makhluk hidup. Mereka tinggal di
salah satu lingkungan tempat tinggal. Di sana terjadi interaksi antara komponen hidup,
biotik, (makhluk hidup, tumbuhan, dan lainnya) dengan benda mati, abiotik, (bebatuan,
tanah, dan lainnya). Lingkungan tempat tinggal untuk memenuhi siklus saling
ketergantungan tersebut disebut dengan Ekosistem.

Masing-masing Ekosistem memiliki komponen berbeda dan memengaruhi jenis


makhluk hidup di dalamnya. Secara bentuk, Ekosistem terbagi menjadi dua yakni
Ekosistem alami dan buatan. Ekosistem alami terjadi dari proses alam dalam jangka
waktu lama dan berkesinambungan, sementara buatan terjadi akibat perbuatan atau
inisiasi manusia untuk membuat ekosistem baru, seperti menggarap sawah. Hubungan
antara Ekosistem dan Ekologi berkaitan erat. Ekosistem merupakan topik pembahasan
padacabang ilmu Ekologi. Jadi, Ekologi ilmunya, Ekosistem topik bahasan di dalam
ilmu tersebut. Sebagai contoh sederhana, anggaplah Ekologi merupakan ilmu seni
musik, sementara Ekosistem merupakan musik klasik (cabang yang ada di dalam ilmu
seni musik).
3. Ekologi evolusi
Evolusi (dalamkajian biologi) berartiperubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan
seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan
kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan
variasi antara organisme.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum
atau langka dalam suatu populasi.Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama,
10

yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang
menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat
yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-
sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat
yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu,
hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik
dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu
bertahanhidup dan bereproduksi.
4. Ekologi manusia
Dalam pengelolaan lingkungan dibutuhkan ekologi manusia (Soemarwoto,
1997:20) yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan
hidupnya. Ekologi manusia disatu pihak dapat dilihat sebagai bagian dari autekologi,
yaitu ekologi dari spesies tunggal (homo sapiens). Saat manusia dilihat sebgai makhluk
sosial maka ekologi manusia dapat menggunakan sinekologi sehingga ekologi manusia
bersifat sebagai social.
Ekologi manusia adalah studi yang mengkaji interaksi manusia dengan lingkungan.
Sebagai bagian dari ekosistem, manusia merupakan makhluk hidup yang ekologik
dominan. Hal ini karena manusia dapat berkompetensi secara lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya (Hadi, 2000). Secara analitik menurut Rambo
(Soerjani, 1985:3) membedakan lingkup ekologi manusia dalam dua system yaitu
system alam dan system sosial. Kedua system tersebut saling berhubungan timbal balik
terus menerus dan teratur melalui aliran energy, materi dan informasi sehingga terjadi
proses seleksi dan adaptasi. Lingkungan manusia didefiniskan sebagai segala sesuatu
yang berada di sekitar manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri.
Menurut Rambo (1983) factor system biofisik atau ekosistem adalah berupa iklim,
udara, air, tanah, tanaman, binatang. Di alam nyata terjadi daur (siklus) materi dan
energy hanya satu arah yaitu dari alam, terjadi arus energy sedangkan materi terdapat
pada arus informasi. Timbulnya perubahan hubungan interaksi manusia dan
lingkungan sekitar disebabkan oleh factor internal (pertambahan penduduk) dan
eksternal (perkembangan ekonomi pasar, pembangunan, kebijakan pemerinh.
11

5. Ekologi Populasi.
Populasi merupakan sekelompok organisma dari spesies yang sama yang
menempati suatu ruang tertentu, dan mampu melakukan persilangan diantaranya
dengan menghasilkan keturunan yang fertile. Densitas suatu populasi merupakan suatu
nilai yang dinamis karena berkaitan dengan pertambahan atau pengurangan
jumlah individu di dalam populasi. Bertambahnya jumlah individu dipengaruhi oleh
angka kelahiran dan angka imigrasi. Sebaliknya, penurunan jumlah individu dalam
populasi bergantung pada angka kematian dan angka emigrasi. Salah satu cara untuk
mengetahui jumlah individu di suatu populasi (N) adalah dengan metode mark
recaptured. Metode ini dilakukan secara 2 tahap di mana tahap pertama sejumlah
individu ditangkap, diberi tanda lalu dibebaskan (S). Setelah beberapa minggu, tahap
kedua, dilakukan penangkapan kembali terhadap organisme yang ditangkap (x).
Jumlah organisme (n)yang ada di populasi dapat dihitung menggunakan rumus : N . x
=s.n
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk
hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.Pembahasan
ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik.Faktor abiotik antara lain suhu, air,
kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi masa kini menjadi
semakin luas cakupannya, namun ekologi dapat dikelompokkan berdasarkan bidang
kajiannya, yaitu autekologi, sinekologi, berdasarkan habitatnya, dan berdasarkan
taksonomi. Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya
suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain dan berbagai komponen
lingkungan yang ada di sekitarnya.
B. Saran
Dalam suatu kehidupan, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk
kelangsungan hidupnya suatu organisme akan sangat bergatung pada organisme lain
dan berbagai komponen lingkungan yang ada di sekitarnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2008). Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan:


Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Djamal Irwan, Zoer’aini. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas


dan Lingkungan. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003 Cetakan ke-3).

Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA.Tangerang: Scientific Press

Goltenboth, F., Timotius, K.H., Milan, P.P. & Margraf, J. 2012. EkologiAsia Tenggara:
Kepulauan Indonesia. Jakarta: Salemba Teknik.

Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman_Medan: USU Press

Heddy, Suwasono, dkk. Pengantar Ekologi. (Jakarta: Rajawali, 1986).


Haeckel, E. Natürliche Schöpfungsgeschichte (1868); The History of Creation (1876;
6th ed.: New York, D. Appleton and Co., 1914, 2 volumes)

Jasin, Maskoeri. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Mc. Noughton, S.J., Larry L. Wolf. Ekologi Umum. (Yogyakarta: Gajah Mada
University.1990)
P. Odum, Eugene. Dasar-Dasar Ekologi. (Yogyakarta: Gajah Mada University. 1996
Cetakan ke-3)

Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.

Widyosiswoyo, Supartono. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press: Jogjakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai