Anda di halaman 1dari 32

SOSIOLOGI

OLEH : NURUL ASRI FAHIRAH LUBIS KELAS : X AKSELERASI

SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua saya yang telah bersusah payah membesarkan, mendidik, menyekolahkan saya sehingga bisa seperti saat ini. Kemudian kepada Ibu pembimbing yang telah mencurahkan ilmu dan waktunya agar nantinya saya dapat menjadi orang yang berguna bagi orangtua, masyarakat, bangsa, negara dan agama. Saya menyadari bahwa karya tulis ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan semua pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya menyadari karya tulis ini masih terdapat kesalahan. Untuk itu, saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan dalam karya tulis ini

27 Oktober 2013

Penulis Ii

DAFTAR ISI

Halaman Juduli Kata Pengantar..ii Daftar Isiii FUNGSI SOSIOLOGI...................................................................................................................1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang..1 Rumusan Masalah..1 Tujuan.1 Manfaat.2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sosiologi..2 2.2 Hakikat Sosiologi..2 2.3 Perkembangan Sosiologi.3 2.4 Objek Kajian Sosiologi..4 2.5 Metode dalam Sosiologi.4 2.6 Manfaat Sosiologi5 2.7 Fungsi Sosiologi.6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan..........7 3.2 Daftar Gambar8

iii

NILAI DAN NORMA DALAM MASYARAKAT9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang..9 Rumusan Masalah..9 Tujuan.9 Manfaat..10

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Nilai Yang Berlaku di Dalam Masyarakat..10 2.2 Tipe- Tipe Nilai11 2.3 Norma- Norma dalam Masyarakat..11 2.4 Ciri- Ciri Norma Sosial12 2.5 Macam- Macam Norma Sosial Dalam Masyarakat...12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan14 3.1 Daftar Gambar15 PROSES INTERAKSI SOSIAL.16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang16 Rumusan Masalah16 Tujuan..17 Manfaat.....17

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tindakan Sosial17 2.2 Interaksi Sosial18 2.3 Keteraturan Sosial Sebagai Hasil Interaksi Sosial...24 iv

2.4 Dinamika Sosial..24 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan.25 3.2 Daftar Gambar...25 DAFTAR PUSTAKA.26

FUNGSI SOSIOLOGI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam konteks ini, tolok-ukur suatu masalah layak disebut sebagai masalah sosial atau tidak, akan sangat ditentukan oleh nilai -nilai dan atau norma-noma sosial yang berlaku dalam komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, pernyataan sesuai atau tidaknya suatu masalah itu dengan nilai-nilai dan atau norma-norma sosial harus dikemukakan ol eh sebagian besar (mayoritas) dari anggota komunitas. Menyongsong tahun 2013 ini, tentu berbagai masalah sosial di Indonesia akan tetap ada, tumbuh dan/atau berkembang sesuai dengan dinamika komunitas itu sendiri. Pada saat ini kehidupan manusia dalam masyarakat merupakan focus utama ilmu sosiologi. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Jelaskan pengertian sosiologi menurut para ahli! 1.2.2 Apa saja hakikat sosiologi? 1.2.3 Bagaimana sejarah perkembangan sosiologi? 1.2.4 Jelaskan objek kajian sosiologi! 1.2.5 Jelaskan metode dalam sosiologi! 1.2.6 Apa manfaat sosiologi? 1.2.7 Apa fungsi sosiologi? 1.3.Tujuan 1.3.1. Untuk mengetahui pengertian sosiologi menurut para ahli 1.3.2. Untuk mengetahui hakikat, objek kajian dan metode sosiologi 1.3.3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan sosiologi 1.3.4. Untuk mengetahui manfaat dan fungsi sosiologi

1.4. Manfaat 1.4.1. Karya tulis ini dibuat agar siswa lebih mengerti bab fungsi sosiologi BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sosiologi Sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu socius yang berarti teman atau kawan. Sedangkan logos berasal dari bahasa Yunan yang berarti kata atau berbicara. Secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian sosiologi pun diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat. Beberapa definisi sosiologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli sesuai dengan sudut pandangnya. 1. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok- kelompok 2. Patirim Sorokin 1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala- gejala sosial 2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala- gejala nonsosial 3) Ciri- ciri umum dari semua jenis gejala- gejala sosial tersebut 3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff Sosiologi adalah penelitan secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial 2.2 Hakikat Sosiologi Sifat- sifat hakikat sosiologi adalah sebagai berikut. 1. Sosiologi adalah suatu ilmu sosial 2. Sosiologi bukan merupakan ilmu yang normatif, tetapi ilmu yang kategoris 2

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni dan bukan ilmu pengetahuan terapan 4. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola- pola umum 5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan ilmu pengetahuan yang konkret 6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional 7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan ilmu pengetahuan yang khusus Maka hakikat sosiologi adalah suatu pencarian gejala umum yang terpola (umum) yang ada dalam kenyataan di lapangan (empirik) dari setiap interaksi antarmanusia atau antarkelompok manusia 2.3 Perkembangan Sosiologi 1. Zaman Keemasan Filsafat Yunani Pada masa ini sosiologi dipandang sebagai bagian dari kehidupan bersama secara filsafati. Filsuf yang terkenal pada masa itu adalah Plato (429-347 SM) dan Aristoteles (384- 322 SM) 2. Zaman Renaissance (1200- 1600) Zaman ini muncul ajaran bahwa teori- teori politik dan sosial memusatkan perhatian pada mekanisme pemerintahan. 3. Abad Pencerahan ( Abad ke- 16 dan ke- 17) Pada masa ini muncul Thomas Hobbes (1588- 1679) beliau mengarang buku yang dikenal sebagai The Leviathan, pada masa ini muncul kontrak sosial 4. Abad Ke- 18 Pada masa ini munculah John Locke (1632- 1704) yang dianggap sebagai bapak HAM dan J.J. Rousseau (1712- 1778) yang masih berpegang pada ide kontrak sosialnya Hobbes 5. Abad Ke- 19 Pada abad ini mulai berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste Comte (1798- 1853) memperkenalkan istilah sosiologi dan pada abad ini sosiologi dianggap mulai dapat mandiri 6. Abad Ke- 20 Perkembangan ilmu sosiologi pada masa ini sudah sangat maju dan dapat benar- benar dianggap mandiri 3

2.4 Objek Kajian Sosiologi Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Beberapa ahli sosiologi memberikan definisi tentang masyarakat; 1. Menurut Max Iver dan Page Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan- kebebasan manusia 2. Menurut Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas- batas yang telah dirumuskan dengan jelas 3. Menurut Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan

2.5 Metode- Metode dalam Sosiologi 1. Metode Kualitatif Metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran lain yang bersifat eksak. Metode kualitatif dibagi menjadi dua macam; 1) Metode historis, menggunakan analisis atas peristiwa- peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip- prinsip umum 2) Metode komparatif, mementingkan perbandingan antara bermacam- macam masyarakat beserta bidang- bidangnya untuk memperoleh perbedaan dan persamaan serta penyebabnya.

2. Metode Kuantitatif Metode yang mengutamakan bahan- bahan keterangan dengan angka sehingga gejala- gejala yang ditelitinya dapat diukur dengan menggunakan ilmu pasti atau matematika. Yang termasuk jenis metode kuantitatif ; 1) Metode statistik, yaitu metode yang bertujuan menelaah gejalagejala sosial secara matematis 2) Metode induktif, yaitu metode yang mempelajari suatu gejala yang khusus, untuk mendapatkan aturan yang berlaku dalam hubungan yang lebih luas 3) Metode deduktif, yaitu metode yang menggunakan proses aturan- aturan yang dianggap berlaku umum, untuk dipelajari dalam keadaan yang khusus 4) Metode empiris, yaitu metode yang menekankan pada gejala yang nyata dalam masyarakat. 5) Metode fungsionalisme, yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga- lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat 2.6 Manfaat Sosiologi Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari ilmu sosiologi adalah; 1. Dapat melihat secara jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok atau masyarakat 2. Dapat memahami tempat kita dalam masyarakat, serta dapat melihat dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya 3. Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai- nilai yang dianut oleh masyarakat lain 4. Semakin tanggap dan kritis, serta rasional dalam menghadapi gejala- gejala sosial masyarakat yang semakin kompleks 5. Mampu bertindak dan bersikap tepat dan akurat dalam menghadapi setiap situasi sosial sehari- hari Manfaat untuk Pembangunan Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan

Manfaat untuk Penelitian Sosiologi berguna untuk meneliti dan penyelidikan sosiologis, yang akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik 2.7 Fungsi Sosiologi 1. Fungsi Sosiologi dalam Pembangunan Bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual maupun material. Peningkatan taraf hidup masyarakat merupakan suatu perangkat cita- cita yang mencakup hal- hal, sebagai berikut. a) Pembangunan harus bersifat realistis b) Adanya rencana pembangunan dan pelaksanaan pembangunan c) Peningkatan produktivitas d) Peningkatan standar kehidupan e) Kedudukan, peranan, dan kesempatan yang sederajat dan sama di bidang politik, sosial, ekonomi, dan hukum f) Pengembangan lembaga- lembaga sosial dan sikap- sikap dalam masyarakat g) Konsolidasi nasional h) Kemerdekaan nasional 2. Fungsi Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial Bertujuan untuk mengatasi masalah sosial yang timbul tidak selalu sama, baik waktu, latar belakang, maupun dampak yang menyertainya 3. Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial Bertujuan untuk mempersiapkan masa depan secara ilmiah yang bersifat preventif karena kegiatannya member pengarahan dan bimbingan sosial mengenai cara- cara hidup masyarakat yang baik 4. Fungsi Sosiologi dalam Penelitian Bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran, yang dapat digunakan sebagai manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui segala yang dihadapi dalam kehidupannya

BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan 1. Sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socius dan logos. Secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia 2. Hakikat Sosiologi; Sebagai ilmu sosial Sebagai ilmu normatif Sebagai ilmu pengetahuan murni Sebagai ilmu pengetahuan abstrak Menghasilkan pengertian dan pola umum Sebagai ilmu pengetahuan empiris dan rasional Sebagai ilmu pengetahuan umum 3. Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. 4. Metode kualitatif yaitu metode yang mengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka atau ukuran lain yang bersifat eksak. Metode kualitatif dibagi menjadi dua macam yaitu metode historis dan metode komparatif 5. Metode kuantitatif yaitu metode yang mengutamakan bahan- bahan keterangan dengan angka sehingga gejala- gejala yang ditelitinya dapat diukur dengan menggunakan ilmu pasti atau matematika. Yang termasuk jenis metode kuantitatif adalah metode statistic, metode induktif , metode deduktif , metode empiris dan metode fungsionalisme 6. Fungsi Sosiologi terbagi menjadi fungsi sosiologi dalam pembangunan, fungsi sosiologi dalam pemecahan masalah sosial, fungsi sosiologi dalam perencanaan sosial , fungsi sosiologi dalam penelitian

3.2 Daftar Gambar

NILAI DAN NORMA DALAM MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk social yang selalu berinteraksi dengan individu lain.Untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat diperlukan aturan-aturan yang akan terwujud dalam norma dan nilai. Setiap masyarakat memiliki seperangkat nilai dan norma yang berbeda sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri. Nilai dan norma tersebut akan dujunjung tinggi, diakui dan digunakan sebagai dasar dalam melakukan interaksi dan tindakan sosialnya. Nilai dan norma tersebut harus dijaga kelestariannya oleh seluruh anggota masyakat agar masyarakat tidak kehilangan pegangan dalam hidup bermasyarakat. Kehidupan bersama manusia baik sebagai pribadi maupun social selalu dilandasi aturan aturan tertentu. Oleh karena itu, manusia tidak bias berbuat dan bertindak semaunya. Aturan aturan itu diciptakan dan disepakati bersama lewat proses penyesuaian diri diantara warga masyarakat secara terus menerus. Segala sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat disebut nilai social, sedangkan norma adalah implementasinya. Proses ini berlangsung secara alami di masyarakat yang bersangkutan. Nilai dan norma secara turun temurun disepakati oleh warga yang bertujuan agar masyarakat menyesuaikan prilakunya dengan nilai dan norma itu, sehingga tercipta keteraturan dan ketertiban. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.3.Tujuan 1.3.1. Untuk mengetahui nilai yang berlaku di dalam masyarakat 1.3.2. Untuk mengetahui tipe- tipe nilai 1.3.3. Untuk mengetahui norma dan ciri- cirri norma sosial 9 Jelaskan nilai yang berlaku di dalam masyarakat Apa saja tipe- tipe nilai? Jelaskan norma dalam masyarakat! Apa saja cirri- cirri norma sosial? Jelaskan macam- macam norma sosial dalam masyarakat!

1.3.4. Untuk mengetahui macam- macam norma sosial 1.4. Manfaat 1.4.1. Karya tulis ini dibuat agar siswa lebih mengerti bab nilai dan norma dalam masyarakat

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Nilai yang Berlaku di dalam Masyarakat Nilai adalah sikap dan perasaan yang diperlihatkan oleh seseorang secara keseluruhan tentang baik atau buruk. Peran nilai dalam kehidupan masyarakat adalah 1. Nilai berperan sebagai factor pendorong untuk berhubungan dengan nilai- nilai dalam cita- cita atau harapan 2. Nilai berperan dalam penunjuk arah, yaitu cara berpikir, berperasaan, dan bertindak menentukan pilihan 3. Nilai berperan sebagai pengawas 4. Nilai berperan sebagai alat solidaritas di kalangan masyarakat 5. Nilai berperan sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok masyarakat. Pengertian nilai sosial menurut para ahli; 1. Menurut Green Nilai sosial adalah nilai yang digunakan sebagai kesadaran yang relatif berlangsung dan disertai emosi terhadap objeknya, serta ide dari setiap individu 2. Menurut Woods Nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama, dan mengarahkan tingkah laku tersebut serta kekuasaannya dalam kehidupan 3. Menurut C. Kluckhonhn Nilai sosial adalah suatu nilai yang bukan merupakan keinginan, akan tetapi yang diinginkan dan dapat dirasakan baik tidaknya bagi orang lain. 10

4. Menurut Young Nilai sosial sebagai suatu asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari mana yang benar dan mana yang penting Fungsi Nilai; 1. Nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat yang dapat dipakai untuk menetapkan harga sosial dari pribadi dan kelompok 2. Nilai dapat membentuk cara berpikir dan berperilaku secara ideal dalam masyarakat 3. Nilai dapat menjadi penentu yang terakhir bagi manusia dalam melakukan peran- peran sosialnya 4. Nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawasan sosial dengan daya tekan dan ikat tertentu. 5. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan masyarakat 2.2 Tipe- Tipe Nilai Ada tiga tipe nilai yang dapat diidentifikasikan, yaitu; 1. Nilai- nilai utama, setiap masyarakat mempunyai seperangkat nilai utama yang unik dan dapat membentuk kerangka kerja umum dan norma tingkah laku pribadi maupun kelompok serta mengawasi dan memengaruhi mereka 2. Nilai intermediate (antara), nilai ini ditarik dari yang utama dan diperbarui ke dalam bentuk-bentuk yang lebih mudah dicapai 3. Nilai- nilai khusus, nilai khusus sangat terbatas jumlahnya dan berfungsi sebagai unit yang lebih kecil dalam system nilai menyeluruh dalam masyarakat 2.3 Norma- Norma Dalam Masyarakat Norma adalah seperangkat tatanan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku dan merupakan pedoman sehari- hari dalam masyarakat. Di dalam kehidupan masyarakat, terdapat norma- norma yang mengatur perilaku anggota masyarakat, yaitu; 1. Norma Agama Norma agama merupakan aturan- aturan yang mutlak kebenarannya kerana aturan- aturan tersebut berasal dari Tuhan Yang Mahakuasa. Norma agama berisi petunjuk Tuhan yang berupa perintah (kewajiban dan anjuran), larangan, dan sanksinya bagi yang melanggar

11

2. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan merupakan aturan- aturan yang bersumber dari suara hati nurani manusia berupa perintah dan larangan hati nurani manusia. Seorang yang melanggar norma ini akan menerima sanksi berupa perasaan tidak tenteram, resah, gelisah dsb. 3. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia dalam masyarakat. 4. Norma Hukum Norma yang dibuat oleh negara atau badan yang berwenang. Norma hukum berisi perintah negara yang dilaksanakan dan larangan- larangan yang tidak boleh dilakukan oleh warga negara. Sifat norma hukum adalah tegas dan memaksa.

2.4 Ciri- Ciri Norma Sosial 1. Umumnya tidak tertulis (lisan); 2. hasil kesepakatan masyarakat; 3. warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya; 4. apabila norma dilanggar, harus mau mengahadapi sanksinya; 5. norma sosial kadang- kadang bisa menyesuaikan perubahan sosial sehingga norma sosial bisa mengalami perubahan 2.5 Macam- Macam Norma Sosial dalam Masyarakat 1. Usage ( cara) Usage (cara) adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan atau interaksi antar individu dalam masyarakat. Usage merupakan jenis norma yang paling lemah daya ikatnya Contoh Usage: Cara orang menyatakan kepuasan sesudah makan. 2. Folkways(kebiasaan) Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan suatu hal, dengan kekuatan sanksi lebih kuat dari usage. Menurut Horton & Hunt ( 1987) ada dua macam folkways yaitu: a. Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik dan sopan 12

b. Yang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat Ciri-ciri Folkways: 1. Tidak tertulis 2. Tidak diketahui siapa pembuatnya 3. Tidak diketahui kapan dibuatnya 4. Sanksi ringan (dicemooh/diejek, dll) 5. Eksistensinya bisa dibantah 6. Penghukuman komunal Contoh dari folkways: Mengendarai kendaraan di jalur sebelah kiri jalan, berjabat tangan, meng-gunakan baju batik pada acara resmi, dll.

3. Mores (Tata Kelakuan) Mores adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat dan biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan agama. Mores adalah norma yang dilandasi oleh moral. Oleh karena itu dalam percakapan sehari-hari norma ini lebih dikenal sebagai norma moral. Mores tidak dibuat secara tibatiba, melainkan tumbuh secara bertahap melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat. Ciri-ciri mores: 1. Tidak tertulis 2. Tidak diketahui siapa pembuatnya 3. Tidak diketahui kapan dibuatnya 4. Sanksi relatif lebih berat 5. Eksistensinya tidak bisa dibantah 6. Penghukuman komunal Contoh dari Mores : Mores dapat berupa larangan (tabu) di bidang makanan seperti: larangan memakan daging sapi, kuda, babi. Larangan dalam menampilkan diri seperti: mempertontonkan buah dada, tungkai, siku. Ataupun larangan dalam berbahasa seperti; larangan mengucapkan mantra tertentu. 4. Custom ( Adat Istiadat) Custom (adat istiadat) merupakan jenis norma yang memiliki sanksi yang keras bagi pelanggarnya. Berupa penolakan dan pengadilan. Contoh dari custom: Seperti halnya adat sungkeman kepada orang yang lebih tua.

13

5. Fashion (mode) Mode biasanya dilakukan dengan cara meniru- niru Contoh dari norma mode: Meniru kaca mata, nyanyian, model rambut, model baju dsb 6. Law (Hukum) Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup manusia yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang, berisikan perintah ataupun larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang apabila melanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak yang berwewenang. Contoh dari norma hukum : Orang yang mencuri dan membunuh akan di jatuhi sanksi sesuai dengan perundangundangan. 7. Norma Agama Norma Agama adalah suatu petunjuk hidup yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa yang ditujukan bagi umat manusia agar mereka mematuhi segala perintah serta larangannya.

BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan 1. Nilai adalah sikap dan perasaan yang diperlihatkan oleh seseorang secara keseluruhan tentang baik atau buruk 2. Tipe- tipe nilai dibagi menjadi tiga yaitu; nilai- nilai utama, nila- nilai intermediate, nilai- nilai khusus 3. Norma adalah seperangkat tatanan baik tertulis maupun tidak tertulis yang berlaku dan merupakan pedoman sehari- hari dalam masyarakat. 4. Macam norma sosial antara lain norma cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat, mode dan hukum

14

3.2 Daftar Gambar

15

PROSES INTERAKSI SOSIAL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok. Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari oleh faktor meniru orang lain. Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 Jelaskan pengertian tindakan sosial dan tipe utama tindakan sosial! Jelaskan interaksi sosial secara rinci! Jelaskan keteraturan sosial sebagai hasil interaksi sosial! Apa itu dinamika sosial? 16

1.3 Tujuan 1.3.1. Untuk mengetahui tindakan sosial 1.3.2. Untuk mengetahui interaksi sosial secara rinci 1.3.3. Untuk mengetahui dinamika sosial dan keteraturan sosial 1.4. Manfaat 1.4.1. Karya tulis ini dibuat agar siswa lebih mengerti bab proses interaksi sosial

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tindakan Sosial Tindakan sosial adalah perbuatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang subjektif bagi dirinya. Menurut Max Weber ( 1864- 1920) tindakan sosial merupakan tindakan yang bermakna, yakni tindakan yang dilakukan oleh seseorang dengan memperhitungkan keberadaan orang lain. Tipe utama tindakan sosial yaitu; 1. Tindakan Sosial Rasional Instrumental Tindakan rasional instrumental merupakan tindakan sosial yang dilaksanakan oleh seseorang dengan memperhitungkan kesesuaian antara cara yang digunakan dengan tujuan yang inging dicapai melalui tindakannya 2. Tindakan Sosial Irasional Tindakan sosial yang berorientasi pada system nilai tertentu yang dilakukan tanpa memperhitungkan terlebih dahulu manfaat dan tujuan diputuskan sebagai hal yang baik, benar, dan perlu dicapai dalam kehidupan 3. Tindakan Sosial Tradisional Tindakan sosial tradisional adalah tindakan tradisional yang dilaksanakan berdasarkan pada pertimbangan kebiasaan atau adat istiadat 4. Tindakan Afektif Tindakan afektif adalah suatu tindakan yang dilakukan atas dasar perasaan.

17

2.2 Interaksi Sosial 1. Pengertian interaksi sosial Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Menurut Sutherland, interaksi sosial merupakan saling memengaruhi secara dinamis dari kekuatan- kekuatan dalam kontak diantara pribadi dan kelompok yang menghasilkan perubahan sikap dan tingkah laku dari partisipan 2. Syarat terjadinya Interaksi Sosial a. Adanya Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan, percakapn, maupun tatap muka sebagai wujud aksi dan reaksi. Bentuk kontak sosial: - Kontak antar individu, misalnya apabila anak kecil mempelajari kebiasaan- kebiasaan yang terjadi di dalam keluarga - Kontak antarindividu dengan kelompok, misalnya anggota partai yang dipaksa menyesuaikan diri dengan ideology partai - Kontak kelompok manusia dengan kelompok manusia, misalnya dua partai politik bekerja sama untuk mengalahkan partai politik ketiga dalam pemiihan umum Sifat kontak sosial: Kontak sosial primer, adalah kontak yang terjadi dengan berhubungan langsung, yaitu berbicara, berjabat tangan, tersenyum Kontak sosial sekunder, adalah kontak yang dilakukan melalui penghubung. Kontak sosial sekunder langsung, melalui alat tertentu Kontak sosial tidak langsung, dilakukan dengan bantuan pihak lain atau orang ketiga 18

b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain memberikan tanggapan atau tindakan tertentu. 3. Ciri- Ciri Interaksi Sosial -Jumlah pelakunya dua orang atau lebih -Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunaka symbol atau lambing -Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas -Ada reaksi dari pihak lain -Berpedoman kepada norma- norma sebagai acuan dalam berinteraksi -Adanya suatu dimensi waktu 4. Jenis- Jenis Interaksi Sosial a. Interaksi antara individu dan individu, misalnya saling bertemu, saling menegur, saling berbicara, berjabat tangan b. Interaksi antara individu dan kelompok, misalnya seorang guru yang mengajar murid- muridnya dikelas c. Interaksi antara kelompok dan kelompok, misalnya pertandingan bola antara Arema dan SFC 5. Faktor- Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial a. Sugesti yaitu, proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga pendangan atau pengaruh tersebut diikuti tanpa berfikir panjang. Contoh : Seorang remaja putus sekolah akan dengan mudah ikut-ikutan terlibat kenalan remaja. Tanpa memikirkan akibatnya kelak . b. Imitasi yaitu, pembentukan nilai melalui dengan meniru cara- cara orang lain. Contoh: Seorang anak sering kali meniru kebiasan kebiasan orang tuanya .

19

c. Identifikasi yaitu, menirukan dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya . Contoh: Seorang anak laki laki yang begitu dekat dan akrab dengan ayahnya suka mengidentifikasikan dirinya menjadi sama dengan ayah nya . d. Simpati yaitu, perasaan tertarik yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Contoh: mengucapkan ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud simpati pada seseorang. e. Empati yaitu, rasa haru ketika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati yang berupa perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya. Contoh: apabila kita melihat seseorang yang kecelakaan kita berempati untuk ikut membantu korban kecelakaan itu. f. Motivasi yaitu, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan berdasarkan pertimbangan rasionalistis. Motivasi dalam diri seorang muncul disebabkan faktor atau pengaruh dari orang lain sehingga individu melakukan kontak dengan orang lain. Contoh : Pemberian tugas dari seorang guru kepada muridnya merupakan salah satu bentuk motivasi supaya mereka mau belajar dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab 6. Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif. a. Asosiatif Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut. -Kerja sama (cooperation)

20

Kerjasama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerjasama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi dan joint-venture (usaha patungan) -Akomodasi Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa bentuk antara lain : 1) Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan. Contohnya: perbudakan. 2) Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada. Contohnya: kompromi antara sejumlah partai politik untuk berbagi kekuasaan sesuai dengan suara yang diperoleh masing-masing. 3) Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang netral. Contoh : Seorang ayah melerai anak-anaknya yg sedang berkelahi. 4) Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih dari pihak-pihak yang bertikai. Contoh : konflik antara buruh dan pengusaha dengan bantuan suatu badan penyelesaian perburuan Depnaker sebagai pihak ketiga.

21

5) Adjudication (peradilan)yaitu, suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan. Contoh: pembelian tanah atau rumah,tetapi mempunyai masalah. Maka harus diselesaikan di pengadilan. 6) Stalemate yaitu, Suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh : Gencatan senjata antara kedua belah pihak yang terjadi konflik. 7) Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal. Contoh : Toleransi untuk saling menghormati antar satu ras dengan ras yang lainnya. 8) Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama. Contohnya: pertemuan beberapa partai politik di dalam lembaga legislatif (DPR) untuk duduk bersama menyelesaikan perbedaan-perbedaan sehingga dicapai kesepakatan bersama. - Asimilasi Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.

22

-Akulturasi Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri. b. Disosiatif Interaksi sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai berikut: -Persaingan/kompetisi Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya. -Kontravensi Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik. -Konflik Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

23

2.3 Keteraturan Sosial Sebagai Hasil Interaksi Sosial Keteraturan sosial merupakan hasil hubungan yang selaras antara interaksi sosial, norma sosial dan nilai yang berlaku dalam masyarakat. Dalam perkembangannya keteraturan sosial akan menghasilkan; 1. Tertib Sosial Adalah gambaran tentang kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur sebagai hubungan yang selaras antara tindakan, norma dan nilai sosial dalam interaksi sosial 2. Order Adalah system norma atau sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakatnya 3. Keajegan Suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus 4. Pola Gambaran atau corak hubungan sosial yang tetap dalam berinteraksi sosial 2.4 Dinamika Sosial Dalam sosiologi, dinamika sosial diartikan sebagai keseluruhan perubahan dari seluruh kompenen masyarakat dari waktu ke waktu. Keterkaitannya dengan interaksi adalah interaksi mendorong terbentuknya suatu gerak keseluruhan antara kompenen masyarakat yang akhirnya menimbulkan perubahan perubahan dalam masyarakat baik secara progresif ataupun retrogresif. Sebab-sebab terjadinya dinamika social a. Berubahnya struktur kelompok social b. Pergantian anggota kelompok c. Perubahan situasi social dan ekonomi

24

BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan 1. Tindakan sosial adalah perbuatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang subjektif bagi dirinya. 2. Tipe utama tindakan sosial, yaitu tindakan sosial rasional instrumental, tindakan sosial irasional, tindakan sosial tradisional, tindakan sosial afektif 3. Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. 4. Jenis- jenis interaksi sosial adalah interaksi antara individu dan individu, interaksi antara individu dan kelompok, interaksi antara kelompok dan kelompok 5. Faktor proses interaksi sosial adalah imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati dan motivasi 6. Bentuk interaksi sosial di dalam proses sosial asosiatif adalah kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. Adapun proses sosial disosiatif terdiri atas persaingan, kontravensi dan konflik

3.3 Daftar Gambar

25

DAFTAR PUSTAKA Mulyono,Dwi. 2013. Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri http://google.com

26

Anda mungkin juga menyukai