DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
“Hakikat Filsafat Ilmu” guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
dengan dosen pengampu Bapak Prof. Dr. Izomiddin MA.
KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................................…..5
BAB III
PENUTUP ...................................................................................………..……………...19
A. Kesimpulan .............................................................................................................…19
B. Daftar Pustaka………………………………………………………………………..19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Ontologi
2. Epistemologi
3. Aksiologi
Menurut Latif (2015), aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan
kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi juga bisa disebut
sebagai the theory of value (teori nilai).
Berdasarkan metode pendekatan itu pula maka tahapan dari sistem kerja
keilmuan itu antara lain:
7. Menyimpulkan teori logis berdasar pada fakta dan data yang telah diuji.
Dengan bantuan metode penelitian keilmuan, ramalan tersebut diuji
dengan fakta empiris dan diolah dengan bantuan analisis statistik untuk
menghasilkan kesimpulan umum ( Idzam Fatanu, 2012: 74).
2. Landasan Epistemologi.
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani Episteme = pikiran atau
pengetahuan dan logi atau logos = pengetahuan atau ilmu. Jadi,
Epistemologi artinya pengetahuan tentang pengetahuan, atau filsafat
pengetahuan. Maksudnya, bagi filsafat, setiap realitas apa pun, baik yang
berupa realitas fisik, pikiran, ide, teks, pandangan hidup, budaya, ideologi,
ajaran, keyakinan keagamaan, dan sebaginya sebagaimana pada landasan
ontologis di atas, selalu memiliki struktur kenyataan yang mengandung
ide, peta pemikiran (peta kognitif), struktur tata nilai dan pemahaman.
Kenyataan itu, karenanya, harus digali, dikaji, diuji, dan diramu secara
mendalam, sebagai sebuah sistim pemikiran atau sistem pengetahuan yang
khas.
3. Landasan Aksiologi.
a. Ontologi
b. Epistemologi
c. Aksiologi
Dalam aksiologi, ada dua penilaian yang umum digunakan, yaitu etika dan
estetika. Etika adalah cabang filsafat yang membahas kritis dan sistematis
masalah-masalah moral. Kajian etika lebih fokus pada perilaku, norma dan
adat istiadat manusia.
Di dalam etika, nilai dari tingkah laku manusia menjadi sentral masalah.
Maksudnya adalah tingkah laku yang penuh dengan tanggung jawab, baik
tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, alam maupun terhadap
tuhan sebagai pencipta.
Mengapa dalam filsafat peran aksiologi atau nilai sangat penting dalam
kehidupan manusia? Karena secara garis besar aksiologi ini mengajarkan
nilai-nilai yang ada dalam kehidupan, yang berfungsi sebagai pengontrol
sifat ilmiah manusia.
Apakah kalian tahu apa saja kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat
itu digunakan? Ilmu yang digunakan untuk 3 hal, yaitu :
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asal mula ilmu adalah filsafat, karena filsafat merupakan ‘ruang
pemikiran’ yang terlebih dahulu melakukan pembahasan tentang segala
yang ada secara sistematis, rasional, dan logis termasuk yang empiris,
sehingga ilmu berperan sebagai satu obyek kajian filsafat serta arah
pertumbuhan dan perkembangan segala ilmu merujuk pada filsafat.
2. Sejarah mencatat bahwa proses perkembangan ilmu sebagai pengetahuan
yang bersifat ilmiah tidak berlangsung secara ringkas, tetapi membutuhkan
waktu yang sangat panjang dimulai dari lahirnya filsafat yang
menghasilkan ilmu pengetahuan dasar pada zaman Yunani kuno, berlanjut
pada zaman Islam klasik, beralih ke zaman renaissance, zaman modern,
hingga tiba pada zaman kontemporer. Bahkan, perkembangan ilmu masih
berlangsung hingga hari ini.
3. Dasar ilmu terdiri atas tiga cabang, yaitu ontologi (hakikat ilmu),
epistemologi (cara mendapatkan pengetahuan), dan aksiologi (nilai guna
pengetahuan).
Ilmu tidak muncul ke dalam kehidupan manusia dengan sendirinya, tetapi
diawali dengan pengetahuan. Pengetahuan yang didapatkan pada batas
pemikiran dan inderawi tetap sebagai pengetahuan, sedangkan
pengetahuan yang dibuktikan kebenarannya melalui proses dan metode
ilmiah sudah bisa disebut sebagai ilmu.
B. Daftar Pustaka
A. Susamto. 2011. Filsafat Ilmu: Suatu Kajian Dalam Dimensi Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologis. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustansyir, Rizal. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Belajar, Putra,
Uhar Suharsa. 2004. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Belajar.