Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Imam Khoerullah
1921030621
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari
aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan makalah yang dipaparkan. Semua ini murni
didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas
di kemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Hukum.............................................................................................................................3
1. Pengertian....................................................................................................................3
2. Tujuan Hukum.............................................................................................................3
3. Fungsi Hukum.............................................................................................................4
4. Unsur Hukum..............................................................................................................4
B. Kekuatan Sosial...............................................................................................................5
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai fenomena sering muncul dalam suatu negara, misalnya
fenomena dominasi dari kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah.
Fenomena seperti ini, menyebabkan perlunya dipahami konsep dasar kekuatan sosial
politik. Hal ini penting, karena kekuatan adalah hasil dominasi melalui
penggunaan kekuasaan berupa kemampuan kelompok memaksakan kehendaknya
kepada pihak lain. Dalam hubungan dengan itu untuk memahami materi konsep dasar
kekuatan sosial politik, maka dimulai dengan menjelaskan konsep sosial dalam
kaitannya dengan masyarakat, dan konsep politik dalam kaitannya dengan kekuasaan,
serta sosiologi politik dengan fokus kajian pada aspek hubungan kekuasaan dengan
struktur masyarakat.
Suatu fenomena yang sangat penting dan sangat berguna untuk Anda pahami
dalam kaitannya dengan partai politik adalah gerakan dari kelompok- kelompok
sosial. Gerakan sosial merupakan suatu sarana dari anggota- anggota masyarakat
untuk dapat mengungkapkan ketidaksetujuan dan oposisi secara langsung, sedangkan
partai politik merupakan sarana yang sangat diperlukan demi mencapai atau
mempertahankan kekuasaan, dengan berbagai fungsi yang harus dijalankan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hukum ?
2. Bagaimana tujuan, fungsi, dan unsur hukum ?
3. Apa yang dimaksud Kekuatan Sosial ?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi hukum .
2. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, dan unsur hukum.
3. Untuk mengetahui tentang kekuatan sosial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum
1. Pengertian
Hukum adalah undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga
sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat. Hukum yang ditegakkan
oleh negara dapat dibuat oleh legislatif kelompok atau oleh seorang legislator tunggal,
yang menghasilkan undang-undang; oleh eksekutif melalui keputusan dan peraturan;
atau ditetapkan oleh Hakim melalui Presiden.
Seseorang juga bisa membuat kontrak yang mengikat secara hukum, termasuk
perjanjian arbitrase yang mengadopsi cara-cara alternatif untuk menyelesaikan
perselisihan dengan litigasi pengadilan standar.
Penciptaan hukum itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konstitusi, tertulis atau
diam-diam, dan hak-hak yang dikodekan di dalamnya. Hukum membentuk politik,
ekonomi, sejarah, dan masyarakat dalam berbagai cara dan berfungsi sebagai
mediator hubungan antar manusia.
2. Tujuan Hukum
Masyarakat adalah pelaku, bukan alat atau objek yang mempunyai
kepentingan dan tuntutan yang diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Berikut
adalah tujuan dari hukum :
a. Kaidah hukum memiliki tujuan untuk melindungi kepentingan manusia dari
bahaya yang mengancam.
b. Mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercipta ketertiban dan
diharapkan bisa mencegah terjadinya konflik di antara manusia.
3
c. Hukum melindungi kepentingan manusia baik secara individu ataupun kelompok.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang juga membutuhkan perlindungan
kepentingan agar kepentingannya bisa terlindungi dari ancaman sekelilingnya.
d. Hukum memiliki tujuan untuk mewujudkan kebahagiaan yang sebesar-besarnya
untuk semua orang. Tidak hanya memberi nafkah hidup, tapi juga memberi makan
yang berlimpah, perlindungan dan mencapai kebersamaan.
e. Hukum menjadi sarana untuk memelihara dan menjamin ketertiban.
3. Fungsi Hukum
Fungsi dari hukum yaitu:
a. Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang
menerapkan aturan-aturan mengenai perilaku yang benar.
b. Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat.
c. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
d. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
e. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
f. Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur
pengawas, aparatur pelaksana dan aparatur penegak hukum.
g. Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat
sehingga kelompok jadi semakin erat eksistensinya.
h. Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang
mengganggu masyarakat dengan cara memberikan sanksi baik
pidana, perdata, administrasi dan sanksi masyarakat.
i. Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan
terhadap badan pemerintahan.
j. Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat yang hanya
digunakan untuk mengontrol masyarakat, namun juga meletakan
dasar-dasar hukum yang bisa menstimulasi dan memfasilitasi
interaksi di antara masyarakat dengan tertib dan adil.
4. Unsur Hukum
Beberapa unsur hukum yaitu:
a. Hukum adalah peraturan yang mengatur tingkah laku manusia
dalam suatu pergaulan di masyarakat.
b. Peraturan dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib.
4
c. Peraturan bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran yang dibuat adalah tegas.
B. Kekuatan Sosial
Kekuatan sosial politik dalam literatur ilmu politik seperti yang
dikemukakan oleh R. Wiyono (1982) adalah sama dengan apa yang diartikan dengan
partai politik. Gerakan sosial merupakan suatu sarana dari anggota-anggota
masyarakat untuk dapat mengungkapkan ketidaksetujuan dan oposisi secara tidak
langsung.1 Sebaliknya, partai politik merupakan sarana yang sangat diperlukan demi
mencapai atau mempertahankan kekuasaan. 2
5
sistem politik yang ada (sebagian atau seluruhnya), dengan menciptakan
iklim pendapat yang berbeda, dan dengan mengajukan alternatif.
3
Sulistyo, Hermawan (1990), Sosiologi Politik : Ruang Lingkup dan Pengembangannya, dalam Jurnal
Ilmu Politik, Gramedia,Jakarta.
6
tersebut dapat berpartisipasi penuh dalam rangka untuk
mencapai tujuan politik.
7
bermaksud untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat
untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota
partai. Dengan demikian partai turut memperluas partisipasi
politik. Caranya ialah melalui kontak pribadi, persuasi dan lain-
lain. Juga diusahakan untuk menarik golongan muda untuk
dididik menjadi kader-kader yang di masa mendatang akan
mengganti pimpinan lama.
8
pendapat dan aspirasi ini diolah dan dirumuskan dalam bentuk
yang teratur. Proses ini dinamakan “perumusan kepentingan”.
9
Dalam hubungan dengan komunikasi politik tersebut,
Budiardjo (1983) mengemuka-kan bahwa partai politik
berfungsi untuk memperbincangkan dan menyebarluaskan
rencana-rencana dan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah.
Dengan demikian terjadi arus informasi serta dialog dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas, di mana partai politik memainkan
peranan sebagai penghubung antara yang memerintah dan yang
diperintah, antara pemerintah dan warga masyarakat. Dalam
menjalankan fungsi ini partai politik sering disebut sebagai
perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of
ideas). Kadang-kadang juga dikatakan bahwa partai politik bagi
pemerintah bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi
warga masyarakat sebagai pengeras suara.
10
Keberlakuan hukum secara sosiologis sangat dipengaruhi oleh kesadaran
hukum masyarakat, sedangkan kesadaran hukum masyarakat dipengaruhi oleh
pemahaman akan hukum, dan pemahaman hukum dipengaruhi oleh pengetahuan
hukum. Sementara dalam tradisi hukum Indonesia yang cenderung bersifat legalistik-
formalistik dengan mengutamakan hukum tertulis dari pada hukum kebiasaan seperti
layaknya penganut tradisi hukum civil law pada umumnya yang menganggap setiap
orang tahu hukum sangat mustahil adanya, mengingat tidak semua hukum tertulis
(peraturan perundang-undangan) yang dibuat berasal dari kenyataan masyarakat.
Justru sebaliknya peraturan perundangundangan dibuat secara top-down dan tidak
lebih dari kehendak para elit. Belum lagi keterbatasan kemampuan dalam
mensosialisasikan peraturan yang ada. Oleh karena itu, tidak adil jika setiap orang
dianggap tahu hukum seperti fictie hukum. Dengan demikian, hukum yang baik
adalah hukum yang bukan dibentuk berdasarkan kehendak sepihak dari pemerintah
despotik, namun hukum yang dibentuk berdasarkan kehendak orang
banyak/masyarakat (volunter general) dan digunakan untuk kepentingan orang
banyak untuk mencapai tujuan hukum itu sendiri yaitu keadilan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kepustakan ilmu politik organisasi kekuatan sosial politik diartikan sama
dengan partai politik. Partai politik berbeda dengan kelompok kepentingan dan
gerakan sosial. Partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik atau
kelompok yang secara terorganisasi bertujuan untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kekuasaan, serta menguasai pemerintahan dan melaksanakan
kebijaksanaan umum mereka. Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan
sesuatu kepentingan pada lembaga-lembaga politik untuk memperoleh keputusan yang
menguntungkan atau menghindari keputusan yang merugikan. Gerakan sosial
merupakan kelompok atau golongan yang ingin mengadakan perubahan-perubahan pada
lembaga- lembaga politik atau kadang-kadang ingin menciptakan suatu tata masyarakat
yang baru dengan memakai cara-cara politik.
B. Saran
Demikianlah makalah tentang “Hukum dan Kekuatan-kekuatan Sosial” Saya
susun. Semoga pembahasan tentang tema kali ini bermanfaat bagi kita semua. Sudah
barang tentu, makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam
segi penulisan maupun isinya. Maka dari itu, diperlukan kritik dan saran yang
membangun agar dapat lebih baik dalam menyusun makalah selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Giddens, Anthony (1986), Kapitalisme dan Teori Sosial Modern: Suatu Analisis Karya
Tulis Marx, Durkheim, dan Max Weber, UI - Press, Jakarta.
13