Anda di halaman 1dari 2

Soal Tentir Asas-Asas Hukum Pidana

2016

Adit (WNI) dan Putra (WNI) bersahabat sejak kecil. Namun, Putra sangat sakit hati
kepada Adit ketika mereka sama-sama berumur 27 tahun. Sakit hati tersebut disebabkan Adit
menikahi Ita tanpa mengetahui bahwa sahabatnya Putra juga mencintai Ita sejak lama. Karena
hal tersebut, Putra memiliki suatu rencana untuk membunuh Adit dengan cara memberikan racun
kepada Adit. Pada tanggal 12 Maret 2015, Adit dan Putra berada di bandara Soekarno Hatta
untuk menaiki pesawat tujuan Singapura. Saat akan take off dari Bandara Soetta, Adit pergi ke
kamar mandi pesawat. Melihat kesempatan ini, Putra langsung bergegas mengeluarkan racun
yang telah ia siapkan dan membubuhkanya pada minuman Adit. Di perjalanan (masih di
Indonesia), Adit meminum air yang dimilikinya (telah dibubuhkan racun oleh Putra) dan
menyebabkan ia mulai mual-mual saat sampai di Singapura. Merasa bahwa itu hanya mual biasa,
Adit pun meneruskan menaiki pesawat dari Singapura menuju Afrika tanpa meminum suatu obat
tertentu. Ternyata, pada tanggal 13 Maret 2015 Adit meninggal di Afrika karena keracunan.

Pertanyaan:

1. Dapatkah Putra dipidana dengan menggunakan ketentuan hukum di Indonesia? Jelaskan


berdasarkan ajaran Locus delicti!
2. Bagaimana penerapan ajaran kesalahan dalam hukum pidana dalam kasus tersebut?
3. Perlukah ajaran kausalitas dalam kasus tersebut? Jelaskan!
4. Ternyata racun yang dibubuhi oleh Putra ke dalam minuman Adit dosisnya kurang
sehingga Adit tidak tewas karena keracunan. Apakah Putra tetap dapat dihukum dengan
jeratan percobaan? Jelaskan syarat-syarat percobaan serta berikan dasar hukumnya!

“Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”
(HR. Turmudzi)

Bidang Akademik & Profesi (AKPRO) Serambi FHUI 2016


Bidang Akademik & Profesi (AKPRO) Serambi FHUI 2016

Anda mungkin juga menyukai