Anda di halaman 1dari 10

Perbandingan Sistem Ketatanegaraan Di Negara Islam :

Afganistan, Turki, dan Arab Saudi

OLEH :
Abdul Kadir Lafuil (10200118029)
Lalu Fauzan (10200118012)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


FAKULTAS SYA’RIAH DAN HUKUM
HUKUM TATANEGARA
2021
PEMBAHASAN

A. Afganistan
Afganistan adalah sebuah negara Islam. Afganistan bernama resmi Republik Islam
Afganistan, merupakan Negara tanpa pantai dan bergunung di Asia Tengah. Ibu kota
Negara ini adalah Kabul. Afganistan menduduki lokasi geostrategik penting yang
menghubungkan Timur tengah dan asia tengah. Afganistan ialah negeri yang terdiri dari
gunung-gunung, walau ada daratan di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afganistan
adalah Nowsbak dengan ketinggian 7485 m dpl. Sebagai besar negera ini kering, dan
pasokan air bersih terbatas. Pada tahun 2009, secara nasional survey yang dilakukan oleh
kantor pusat statistik Afganistan (CSO). Diperkiraan jumlah warga Afganistan yang
tinggal di Afganistan adalah sekitar 24,5 juta. Populasi Afganistan pada tahun 2011
meningkat menjadi sekitar 29,8 juta, yang mencakup 2, 7 juta pengungsi Afganistan
sementara tinggal di Pakistan dan Iran. Dari jumlah ini, 5,7 juta orang dilaporkan tinggal
di daerah perkotaan dan sisanya di pedesaan. Mayoritas penduduk Afganistan terdiri dari
orang Iranic, khususnya pasthum dan tajik. Pastum adalah kelompok terbesar diikuti
dengan tajik, hazara, Uzbekistan, aimak, turkemen, baloch dan lainnya. Bahasan yang
digunakan adalah bahasa dari (yang berhubungan dengan Persia)dan pastho, adapun mata
uang yang digunakan adalah Afghani.
Penduduk Afganistan mayoritas memeluk agama Islam, lebih dari 99% warga
Afganistan adalah Muslim. Sekitar 80-89% praktek Islam Syiah dan pengikut 1% dari
agama lain. Selain Muslim, ada Hindu yang hidup di negeri ini. Mereka biasanya
ditemukan di kota-kota besar seperti Kabul, kandhar, hert dan Jalalabad.

B. Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Negara Afganistan yang terbaru dibentuk setelah agresi
militer AS dan PBB yang menggusur pemerintahan Taliban tahun 2001. Pada tahun 2004,
Hamid Karzai kemudian dipilih dipilih sebagai Presiden pertama era modern. Semenjak
itu, bentuk pemerintahan Afganistan kemudian berubah menjadi republic presidensil Islam.
Apa itu republik presidensil Islam?. Sebuah bentuk pemerintahan dimana kepala
pemerintahan dan kepala negaranya adalah presiden dan menerapkan system presidensil
yang sangat Islami. Masa jabatan presiden Afganistan sama halnya dengan Negara
Indonesia, yakni 5 tahun dan diperbolehkan untuk menjabat selama 2 periode berturut-
turut. Karena mayoritas masyarakat yang hidup di Afganistan adalah orang Islam, maka
nama konvensionalnya menjadi Islamic republic of Afganistan.

C. Sistem Politik

Sesuai dengan bentuk pemerintahan Negara Afganistan yang berupa republik


presidensial Islam, maka ciri-ciri system politik yang dijalankan juga berdasarkan
campuran antara politik sipil dengan politik syariah Islam. Adapun pemilu yang digunakan
di Negara ini adalah dengan cara voting secara langsung dengan kriteria apabila tidak
terdapat terdapat kandidat yang mencapai 50% suara maka pemilihan akan dilaksanakan
ulang. Pemilihan ulang diambil dari 2 kandidat yang memiliki suara terbanyak. Menurut
data World Fasc Book tertulis bahwa pada 20 agustus 2009 silam, ketika Afganistan
melaksanakan pemilu, salah satu kandidat yang bernama Hamid Karzai berhasil
mendaptakan suara terbanyak dengan presentase 49,67%.

Sejarah demokrasi di Afganistan ternyata dipengaruhi oleh demokrasi wilayah


barat, utamanya adalah Amerika Serikat. Mengapa demikian? Kondisi ini dikarenakan
adanya campur tangan dari Amerika apabila terjadi suatu konflik yang terjadi di
Afganistan, terutama adalah konflik yang terjadi dengan Taliban. Amerika serikat akan ikut
campur dalam urusan tersebut, bahkan mereka terkadang mengendalikan Negara
Afganistan, terutama adalah konflik yang terjadi dengan Taliban. Amerika serikat akan ikut
campur dalam urusan tersebut, bahkan mereka terkadang mengendalikan Negara
Afganistan. Bentuk pemerintahan Negara Afganistan yang berupa rupublik islam ini di
dunia perpolitikannya tidak terlepas dari keikutsertaan kaum wanita. Farkhunda Naderi
merupakan salah satu anak dari pimpinan sekte Ismail Afganistan yang pernah mengatakan
bahwa hak seorang wanita belum terpenuhi apabila mereka belum memiliki hak politik.

Namun mereka tetap berpegang teguh pada landasan hukum islam, sehingga para
wanita juga mengetahui contoh hak asasi politik islami yang seharusnya mereka dapatkan.
Berdasarkan syariat islam yang di Negara Afganistan, disitu memang tidak ada larangan
bagi para wanita yang ikut serta dalam perpolitikan. Fakta ini dapat diperkuat dengan
pernyataan dari Syaid Aqil Siradj, seorang ahli perpolitikan islam Indonesia yang
dahulunya pernah mencari ilmu di Arab. Tulisannya yang termuat dalam islam kebangsaan
(1999;8-9) menyatakan bahhwa terdapat kerealistisan dalam kepemimpinan Aisyah yang
merupakan istri Rasulullah SAW. Ketika masa awal perkembangan islam dan menjadi
panglima perang ketika perang Jamal.

D. Bentuk Negara

Bentuk Negara Afganistan merupakan contoh Negara kesatuan selain negara


Indonesia, yaitu berupa kesatuan. Negara ini terbagi atas 34 provinsi, dimana masing-
masing provinsi akan dipimpin oleh pemerintah daerah yang dipilih secara langsung untuk
masa jabatan 4 tahun. Di setiap provinsi, nantinya akan terbagi lagi menjadi beberapa
distrik yang dipimpin oleh pemerintah lokal atau biasa disebut sebagai Wali kota / Bupati.
Proses pmilihan untuk pimpinan pemerintah lokal dilakukan sama seperti pemilihan
pemerintah kepala daerah. Masing-masing pemerintah lokal Afganistan memiliki posos
yang kuat. Hal ini disebabkan oleh hampir seluruh keputusan lokal diputuskan melalui
dewan lokal yang dikenal dengan Syuru atau Jirga. Kekuatan pemerintah lokal ini
dilatarbelakangi oleh kekuatan masyarakat tradisional.

E. Sistem Pemerintahan

Presiden Afganistan selain menjabat sebagai kepala Negara, ia memiliki wewenang


dalam mengawasi penerapan konstitusi yang telah diberlakukan. Selain itu, contoh
kekuasaan eksekutif presiden lainnya adalah menentukan kebijakan fundamental,
pengangkatan panglima angkatan perang, mengangkat menteri kabinet dan masih banyak
lagi. Adapun persyaratan mutlak untuk mencalonkan diri sebagai presiden Afganistan
adalah diwajibkan beragama Islam. Berusia 40 tahun dan memiliki orang tua keturunan
bangsa Afganistan.
A. Sistem pemerintahan Turki

Turki

Turki merupakan Negara republik yang demokratis dalam menghormati hak-hak


manusia. Sejalan dengan konsep nasionalisme yang diperkenalkan oleh pendiri Turki yakni
Ataturk, awalnya didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi sekuler. Pemerintah Turki
satu kesatuan Negara dan bangsa yang tak terpisahkan. Bendera kebangsaannya adalah
bulan sabit dan bintang putih. Lagu kebangsaan “Istiklal Marst” ibukotanya adalah
“Ankara” bahasa kebangsaan adalah bahasa Turki.

kemiripan antara Turki dengan Indonesia, kedua adalah Negara yang memiliki
mayoritas Muslim tetapi nonarabic countries. Indonesia sebagaimana dengan bangsa
Turki, bukan bangsa arab tetapi memeluk agama Islam. Hal ini membawa implikasi yang
jahu ketika kita berbicara peradaban. Turki adalah sebuah Negara yang mempertemukan
peradaban lama dan baru. Turki juga memiliki wilayah strategis karena mempertemukan
Europa and eastern. Oleh karena itu karakter wama peradaban yang tumbuh di Turki
memiliki ciri khas.

Bangsa Turki Usmani, memiliki sejumlah keistimewaan yang memungkinkan


mereka menempati panggung kepemimpinan kaum muslimin. Keistimewaan itu adalah,
pertama, mereka adalah bangsa yang dinamis, berpandangan luas dan mempunyai
semangat juang yang tinggi. Sesuai dengan taraf perkembangannya sebagai bangsa yang
belum lama meninggalkan kehidupan nomad, bangsa Turki memiliki penyakit moral dan
sosial yang telah meruntuhkan umat-umat Islam di dunia Timur. Kedua, mereka memiliki
angkatan perang yang tangguh, yang mampu meluaskan kekuasaan Islam di bidang
spiritual maupun fisik, mampu menanggulangi musuh-musuh dunia Islam. Dan mampu
menunjukkan diri sebagai pemimpin dunia. Sejak awal kekuasaanya, kerajaan Turki
Usmani telah melengkapi angkatan perangnya dengan memakai senjata-senjata paling
Mutakhir. Ketiga, bangsa Turki menempati wilayah yang paaling strategis dalam peta
dunia. Mereka berada di Jazira Balkan, tempat yang tepat untuk mengawasi perkembangan
di Asia dan Eropa, ibu kotanya adalah Istambul (Konstantinopel) berada diantara laut hitam
dan laut putih (laut tengah) yang langsung berhubungan dengan daratan Asia dan daratan
Eropa. Itulah ibu kota paling tepat bagi sebuah kerajaan besar yang menguasai tiga benua
: Asia, Eropa dan Afrika. Napoleon pernah berkata, “seandainya seluruh dunia ini menjadi
satu kerajaan saja, pastilah Konstantinopel menjadi kota paling baik sebagai ibu kotanya”.

B. Bentuk Negara dan sistem pemerintahan

Bentuk Negara Turki adalah Negara kesatuan dengan sistem pemerintahan


parlementer. Dimana presiden menjabat sebagai kepala Negara dan perdana menteri
sebagai kepala pemerintahan. Presiden dipilih oleh parlemen (Majelis Nasional Agung).
Presiden mengangat perdana menteri, sementara perdana menteri mengangat dewan
menteri.

Dalam hal ini perdana menteri dan dewan menteri bertanggung jawab kepada
parlemen. parlemen Turki menganut sistem Unikameral dimana hanya ada satu kamr yakni
Majelis Nasoinal Agung yang memiliki kewenangan untuk menjalankan sistem
pemerintahn dan membentuk undang-undang. Turki tidak mengenal utusan daerah atau
utusan golongan, atau dewan utusan daerah (senat) seperti kebanyakan daerah.

Kekuasaan legislative dipegang oleh majelis nasional agung Turki atas nama
bangsa Turki. Kekuasaan ini tidak dapat didelegasikan. Kekuasaan dan fungsi eksekutif
harus dilaksanakan dan dilakukan oleh presiden republic dan dewan menteri sesuai dengan
konstitusi dan undang-undang. Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh pengadilan yang
indenpenden atas nama bangsa Turki. Setiap orang memiliki kesamaan tanpa diskriminasi
di hadapan hukum. Terlepas dari bahasa, ras, warna kulit, jenis kelamin, pendapat politik,
filsafat keyakinan, agama dan sekte, atau pertimbangan tersebut.

Masa jabatan parlementer dapat didefinisikan secara luas sebagai periode antara
dua pemilihan parlemen, yakni empat tahun dalam keadaan normal. Definisi ini berarti
bahwa biasanya atau lebih awal pemilihan parlemen secara langsung mengakhiri masa
jabatan legislative. Namun dalam arti sempit, masa parlemen menyiratkan periode yang
dimualai dengan pertemuan pertama majelis setelah pemilihan parlemen dengan
berlangsung sampai pertemuan pertama majelis berikutnya. Ketika majelis memutuskan
untuk menunda pemilihan parlemen selama satu tahun karena perang, menurut konstitusi
pasal 78, masa jabatan majelis otomatis diperpanjang sampai lima tahun.

A. Negara Dan Sistem pemerintahan Arab Saudi


1. Bentuk Negara ; kesatuan (sentralis)
Arab Saudi mempunyai bentuk Negara kesatuan (sentralis), yaitu merupakan
Negara yan pemerintah pusatnya memiliki kekuasaan penuh dan memegang kedudukan
tertinggi dalam pemerintahan. Pada Negara kesatuan, pemerintah membuat aturan yang
menyangkut tentang nasib daerah secara menyeluruh. Pemerintah pusat mengatur
setiappenduduk secara langsungyang ada di tiap-tiap daerah.
2. Sistem pemerintahan; presidensil (raja)

Sistem pemerintahan presidensil adalah sistem pemerintahan yang dimana badan


eksekutif dan legislative mempunyai kedudukan yang independen. Di Arab Saudi, raja
selain selaku kepala Negara, ia juga merupakan perdana menteri, panglima tertinggi
angkatan perang, penjaga dua tempat suci (Makkah dan Madinah), mengangkat dan
memberhentikan dewan menteri, menafsirkan hukum. Otoritas politik tertinggi dibawah
raja adalah putra mahkota. Putra mahkota ini ditentukan oleh raja, asalkan tetap diambil
dari keturuan Abdul Aziz, putra mahkota di Arab Saudi bisa memerintah atas nama raja
meski mahkota belum diestafetkan.

Dewan menteri bertindak selaku legislative dan eksekutif pelaksana raja dan ini
dilaksanakn atas restu raja. Para anggota dewan menteri pun keturunan Abdul Aziz.
Majelis AsShuro adalah dewan konsultatif yang beranggotakan sekitar 120 orang dan
bertugas untuk memberi nasihat kepada raja. Raja di Arab Saudi juga berhak mengangkat
dan memberhentikan majelis dan para hakim ulama adalah lembaga yang ada dalam hukum
dasar Arab Saudi yang fungsinya menjadi metode penafsiran hukum Islam yaitu ijma
(consensus) dan syura (konsultasi). Anggota ulama terdiri atas keturunan Abdul Aziz dan
al-Wahab.

3. Latar belakang arab Saudi berbentuk Negara kesatuan dan menganut sistem
pemerintahan presidensil
Bentuk Negara Arab Saudi adalah kesataun (sentralis), Negara kesatuan adalah
bentuk Negara dimana wewenang kekuasaan tertinggi terletak dipusat begitu juga dengan
kekuasaan terletak pada pemerintahan pusat dan tidak pada pemerintahan daerah.

Mengapa Arab Saudi berbentuk kesatuan adalah karena di Arab Saudi sangat
menganut aturan dan ajaran Islam, dan merupakan Negara tempat berkembangnya agama
Islam. Dalam praktek sejarah umat Islam, sejak zaman Rosulullah SAW jelas tampak
bahwa Islam diparaktekkan dalam ketatanegaraan sebagai Negara kesatuan, dimana
kekuasaan terletak pada pemerintah pusat, gubernur-gubernur dan panglima-panglima
diangkat serta diberhentikan oleh Khalifah. Hal demikian juga diterapkan oleh Arab Saudi
pada masa sekarang yaitu semua kekuasaan ada pada Raja. Arab Saudi menerapkan Negara
kesatuan yang berbentuk monarki dimana kepala Negara (raja) tidak dipilih atau ditentukan
oleh suara rakyat melainkan berdasarkan keturunan.

Sistem pemerintahan Arab Saudi yaitu sistem pemerintahan presidensil karena


dipimpin oleh raja dan semuanya terpusat di pusat bukan daerah. Pemerintahan Arab Saudi
terbagi atas 13 provinsi yang diperintah oleh Raja. Undang-undang, pejabat pemerintah,
dan pengadilan seluruhnya ada di bawah otorisasi Raja.

Sistem pemerintahan presidensil di Arab Saudi yaitu Raja selain selaku kepala
Negara, ia juga merupakan perdana menteri, panglima tertinggi angkatan perang, penjaga
dua tempat suci, (Makkah dan Madinah), mengangat dan memberhentikan dewan menteri,
menafsirkan hukum.

Latar belakang Arab Saudi menganut sistem pemerintahan presidensil adalah


karena dipimpin oleh seorang raja tetapi sistem kekuasaanya menganut sistem monarki
yang berarti pergantian raja berdasarkan keturunan. Yang melatarbelakangi hal tersebut
adalah karena sejarhnya sejak dulu di Arab Saudi bermula sejak abad ke-12 H atau abad
ke-18 M. Ketika itu, di jantung Jazirah Arabia, tepatnya diwilayah Najd yang secara
historis sangat terkenal, lahirlah Negara Saudi yang pertama yang didirikan oleh Imam
Muhammad bin Saud di “Ad-dir’iyah”, terletak disebelah barat laut kota Riyadh pada tahun
1175 H / 1744 M, dan meliputi hampir sebagian besar wilayah Jazirah Arabia. Periode
awal Negara Arab Saudi ini berakhir pada tahun 1233 H / 1818 M. Periode kedua dimulai
ketika Imam Faisal bin Turki mendirikan Negara Saudi kedua pada tahun 1240 H/ 1824
M. periode ini berlangsung hingga tahun 1309 H./ 1891 M.

REFERENSI :

Amal, Tufik Adnan, politik syariat islamdari Indonesia hingga Nigeria.

Jakarta ; pustaka alvabet, 2014

Azzam, Abdullah. Perang Afganistan, terj. Basyarahil. Jakarta;

gema insani, pers; 1986

Bertens, K. Filsafat Barat kontemporer prancis; Jakarta; Gramedia 2001

Hadibroto, Iwan dkk, dibalik perseteruan AS VS Taliban;

perang Afganistan. Jakarta Gramedia PUstaka utama; 2002

Rasyid, Ahmad, Taliban militant islam,

Oil and Fundamentalisam in central Asia; London;

Yale University, Colombia; 1997

A. Syalabi, 2000. Sejarah dan kebudayaan Islam III, JAKARTA; Al-Hasan


Jikra, Abu AYUHBA, M.M. (1994). KITAB hadis sahih yang enam

Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, Bandung Remaja Rosda Karya,

Ash.- Shiddieqy,

T.M.H. (1971); sejarah pertumbuhan dan perkembangan


hukum islam. Jakarta ; bulan bintang

Osman, Latif, Ringkasan sejarah Islam, widjaya Jakarta, 2000


Ar-Rasyid, Madawi. A. History Of Saudi Arabia, London,

Cambrigde Universiti Pers; 2006

Yatim, Badri, sejarah sosial keagamaan tanah suci. Ciputat; PT, logos
wacana ilmu, 1999.

Zarkasyi, Abdullah Syukri,

peranan Arab Saudi dalam dakwah dan pendidikan di Indonesia.

Dalam 100 tahun berdirinya kerajaan Arab Saudi

Anda mungkin juga menyukai