MAKALAH
untuk memenuhi tugas Matakuliah Evolusi
yang dibimbing oleh Bapak Dr. Abdul Gofur, M.Si.
Oleh :
Pendidikan Biologi / Offering A-A1 2015
Kelompok 11
Nor Azizah 150341600287
PENDAHULUAN
Evolusi didorong oleh tiga faktor utama, yaitu seleksi alam, reproduksi dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan
sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi
organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang
merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-
sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih
banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi
perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan
seleksi alam.
Banyak sekali para ahli yang mencetuskan ide mereka sebagai teori yang
benar. Banyak teori yang berkaitan, bahkan ada sebuah pembuktian yang
menjatuhkan hipotesis yang lain. Seperti halnya, teori evolusi Darwin yang
sampai sekarang membuat suatu perdebatan yang masih belum terselesaikan.
Mereka saling memberi argumen dengan pembuktian-pembuktian yang membuat
polemik mengenai teori evolusi ini semakin berkembang dan hangat
diperdebatkan. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka disusunlah makalah yang
berjudul “Kontroversi Evolusi”
1. Seleksi Alam
Dalam hal ini dapat kita simpulkan yang dimaksud dengan Seleksi Alam
tidak akan merubah struktur morphology suatu makhluk hidup secara ekstrem
yang dikemukanan Darwin, melainkan bagaimana mereka menyesuaikan pertahan
hidup (Adaptasi) mereka.
➢ Contoh Morfology : Gigi sapi untuk makan rumput, dan gigi macan untuk
memakan daging.
➢ Contoh Fisiology : Kemampuan unta untuk menyimpan cadangan air.
Jauh dari itu, salah satu evolusionis terkemuka asal Inggris, Colin
Patterson mengemukakan satu hal. Ia menegaskan bahwa seleksi alam (natural
selection) tidak pernah ditemukan memiliki kekuatan yang dapat menyebabkan
sesuatu berevolusi. Hal ini terjadi karena seleksi alam tidak pernah mampu untuk
menambah ataupun memperbaiki informasi genetis suatu spesies. Seleksi alam
juga tidak dapat mengubah satu spesies menjadi spesies yang lainnya (Yahya,
2001)
2. Bukti Fosil
Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka
ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan
makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan
bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa
awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun
kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata
(tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga
muncul ke daratan dan berubah menjadi amfibi. Hal ini pun terus berlanjut, dan
seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari
reptil.
3. Mutasi
Pendapat ini diperkuat oleh Gordon Taylor menulis dalam bukunya yang
berjudul The Great Evolution Mystery. Beliau berkata “Pada ribuan percobaan
pengembangbiakan lalat yang dilakukan di seluruh dunia selama lebih dari 50
tahun, tidak satupun spesies baru tercipta. Jangankan itu, satu enzim baru pun
tidak ada”.(Yahya, 2001).
4. Keraguan Darwin
H. S. Lipson mengomentari buku The Origin of Species karangan Darwin
tersebut:
Pertentangan di dalam teori Darwin ini sangatlah luar biasa di dunia barat
hingga hampir akhir abad ke-20. Tak ayal, masih banyak ilmuwan yang mengkaji
akan keabsahan teori ini. Karena sesungguhnya, ilmu pengetahuan yang ada dan
dipelajari ini sepatutnya diiringi dengan meyakini akan keberadaan Tuhan. Hal ini
sejalan dengan ungkapan manusia terpintar yang pernah ada, Albert Einstein yang
menyatakan, “Saya tidak bisa membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan
mendalam seperti itu. Ibaratnya: ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang”
(Yahya, 2001)
Anggota gerak cicak dan kadal berfungsi untuk merayap, sayap burung
dan sayap kelelawar untuk terbang, keseluruhan anggota tersebut homolog dengan
kaki depan kuda atau tangan manusia. Berbeda halnya dengan sayap kupu kupu
dengan sayap keleawar. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang sama. Hal ini
disebabkan karena asal usul organ tersebut tidak sama. Kesamaan fungsi namun
berbeda asalnya disebut dengan analog (Widodo, 2003)
Adanya homologi organ pada mahluk hidup yang ada ini juga terlihat pada
perbandingan embrio vertebrata. Dalam hal ini studi tendang embriologi
perbandingan menunjukkan bahwa dalam perkembangannya embrio-embrio
vertebrata memiliki persamaan bentuk. Lebih dari itu, dalam fase awal
perkembangannya semua embrio vertebrata memiliki celah insang yang dapat
disesuaikan untuk hidup dilingkungan yang berair. Adanya persamaan ini
memberikan gambaran bahwa semua vertebrata memiliki asal usul nenek moyang
yang sama.
2. Data Fosil
Fosil merpakan mahluk hidup atau sebagian mahluk hidup yang tertimbun
oleh tanah, pasir, lumpur, dan akhirnya membatu. Fosil-fosil dapat ditemukan di
berbagai macam lapisan bumi, sehingga penentuan umurnya didasarkan atas umur
lapisan bumi yang mengandung fosil itu. Dengan membandingkan fosil-fosil yang
telah ditemukan di berbagai lapisan bumi dari yang paling tua sampai ke yang
lebih muda, menunjukkan ada perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur,
maka dapat disimpulkan bahwa fosil merupakan petunjuk adanya evolusi
(Widodo,2003).
Dari data fosil diperoleh juga tentang homologi antar fosil di suatu daerah
tertentu, selain itu ditemukan pula bahwa mahluk hidup yang ada pada kehidupan
yang lebih awal bersifat lebih primitif dari mahluk hidup yang lebih akhir. Dengan
mempelajari palaentologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang fosil-fosil dapat
diungkapkan banyaknya keterangan yang membenarkan adanya evolusi.
Data fosil untuk kelompok kuda dan primata cukup lengkap untuk dapat
mendeskripsikan evolusi yang terjadi pada dua kelompok hewan tersebut. Namun
selengkap-lengkapnya data fosil masih belum dapat menerangkan secara lengkap
apa yang terjadi pada masa silam. Dasar deskripsi evolusi kuda dan promata ini
digunakan metode pendekatan dengan membandingkan perubahan struktur dari
mahluk hiudp yang paling erat kaitannya dengan mahluk hidup sasaran.
a. Evolusi Kuda
Evolusi kuda merupakan suatu contoh klasik yang datanya cukup lengkap.
Hal ini disebabkanoleh karena kuda hidup berkelompok dan berjumlah cuku p
besar, sehingga meninggalkan sejulah besar fosil dari masa ke masa. Fosil kuda
primitf ditemukan dalam jumlah besar pada zaman Eosen 58 juta tahun yang lalu,
yiatu di Eropa dan Amerika Utara.
b. Evolusi Primata
Paradigma masyarakat ketika membicarakan evolusi manusia dan primata
selalu menganggap bahwa Darwin menyatakan bahwa manusia berasal dari kera,
padahal tidak. Darwin sendiri dalam bab terakhir bukunya “The Descent of Man”
tahun 1871 bahwa “Man is descended from some less highly organised form ...
Man still bears in his bodily frame the indelible of his lowly origin” (Widodo,
1993). Tetapi Darwin menekankan bahwa kita bukannya harus mencari nenek
moyang itu diantara kera dan monyet yang hidup di zaman ini. Hal ini disebabkan
karena hewan-hewan tersebut dulu berasal dari nenek moyang yang menurunkan
manusia, hanya saja perubahan evolusinya yang menjurus ke arah yang berlainan.
Darwin, Charles. 2007. The Origin of Spesies. (terj): Tim Pusat Penerjemah
Universitas Nasional. Jakarta: Yayasan Obor IndonesDarwin.
Widodo, H. 1993. Teori Evolusi Biologis. Malang : Intitut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Widodo, H. Umie, Lestari. Mohamad Amin. 2003 . Bahan Ajar Evolusi. Malang :
Universitas Negeri Malang
Yahya, H. 2001. Penipuan Evolusi. (R. Rais, Trans.). Kaherah: Persekutuan
Melayu Republik Arab Mesir