OLEH KELOMPOK 6 :
A. Identitas Resume
Judul : Keanekaragaman Dan Klasifikasi Serangga
Tujuan : Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Entomologi yang
dibina oleh Ummi Nur Afinni D.J, M.Pd
Tanggal : Senin, 27 April 2020
B. Resume
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi.Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Serangga merupakan hewan yang beraneka ragam. Serangga kelompok hewan yang dominan
di muka bumi dengan jumlah spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari
751.000 spesies golongan serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga
banyak dikenal sebagai hama (Kalshoven 1981). Serangga lebih banyak menyerang tumbuhan
meskipun ada juga serangga yang tidak menyerang tanaman maka dari itu serangga termasuk
katagori hama bagi manusia. Beberapa serangga juga memiliki manfaat meskipun banyak
serangga yang merugikan manusia seperti walang sangit, wereng, ulat, dan lainnya. Tetapi
kebanyakan serangga juga sangat berguna bagi kehidupan manusia.
1. Ordo Thysanura
2. Ordo Archeognatha
3. Ordo Diplura
4. Ordo Protura
5. Ordo Collembola
1. Famili Lepidotrichidae
2. Famili Nicoletiidae
3. Famili Lepismatidae
4. Famili Machilidae
Mempunyai mata facet yang besar dan letak keduanya
berdekatan. Coxa kaki tengah dan belakang mempunyai styli,
tarsi beruas 3. Abdomen mempunyai styli yang terletak pada
ruas kedua sampai ke sembilan. Serangga pelompat.
b. Ordo Archeognatha
Archaeognatha adalah suatu urutan apterygotes , yang dikenal dengan
berbagai nama umum seperti jumping bristletails. Di antara taksa serangga
yang masih ada, mereka adalah beberapa primitif yang paling
evolusioner; mereka muncul pada periode Devonian Tengah pada waktu
yang hampir bersamaan dengan arakhnida. Spesimen yang sangat mirip
dengan spesies yang ada telah ditemukan sebagai fosil tubuh
dan jejak (yang terakhir termasuk jejak tubuh dan jejak) di strata dari
sisa Era Paleozoikum dan periode yang lebih baru. Untuk alasan historis,
nama alternatif untuk pesanan adalah Microcoryphia. Hingga akhir abad
ke-20 subordo Zygentoma dan Archaeognatha terdiri dari
ordo Thysanura ; kedua ordo memiliki ekor tiga-cabang yang terdiri dari
dua cerci lateral dan epiproct medial atau apendiks dorsalis . Dari tiga
organ, lampiran dorsalis jauh lebih panjang dari dua cerci; dalam hal ini
Archaeognatha berbeda dari Zygentoma, di mana ketiga organ tersebut
memiliki panjang yang tidak sama. Pada akhir abad ke-20, diakui bahwa
ordo Thysanura bersifat paraphyletic, sehingga masing-masing subordo
dinaikkan ke status ordo monofiletik independen, dengan saudara
perempuan Archaeognatha takson ke Dicondylia , termasuk Zygentoma.
Urutan Archaeognatha adalah kosmopolitan ; itu mencakup sekitar 500
spesies dalam dua keluarga. Tidak ada spesies yang saat ini dinilai berisiko
konservasi.
c. Ordo Diplura
Diplura mirip Thysanura, tetapi diplura tidak memiliki filamen ekor
bagian median dan hanya mempunyai dua filamen atau embelan pada
ekornya. Tubuh Diplura biasanya tidak tertutup dengan sisik, tidak
terdapat mata majemuk dan mata tunggal. Tarsi memiliki satu ruas, dan
bagian-bagian mulut terdiri dari mandibula dan tertarik ke dalam kepala.
Terdapat stili pada ruas-ruas abdomen 1-7 atau 2-7. Memiliki panjang
tubuh kurang dari 7 mm, dan biasanya berwarna pucat. Terdapat di
tempat-tempat lembab di dalam tanah, di bawah kulit kayu, di bawah batu-
batuan, pada kayu yang sedang membusuk, dan di tempat-tempat lembab
lainnya.
d. Ordo Protura
Protura meliputi serangga-serangga kecil dengan panjang tubuh tidak
lebih dari 1,5 mm berwarna keputih-putihan. Abdomen 12 ruas pada yang
dewasa. Kepala berbentuk kerucut, tidak memiliki mata dan antena. Alat
mulut tipe menghisap dan alat mulut tersebut dapat ditarik masuk ke dalam
kepala. Sepasang kaki depan dari kepala posisinya seperti antena dan
berfungsi sebagai alat peraba.
e. Ordo Collembola
Collembola berupa serangga kecil, panjang tubuh kurang dari 6 mm,
alat mulut disesuaikan untuki menggigit, antena 4 ruas, tidak memiliki
mata majemuk. Abdomen berjumlah 6 ruas, pada ruas abdomen keempat
terdapat furcula yaitu alat untuk meloncat. Pada waktu istirahat, furcula
dilipat di bawah abdomen dan dijepit oleh tenaculum yang terdapat pada
ruas abdomen ketiga. Pada ruas abdomen abdomen kesatu terdapat
terdapat kolofor kolofor (collophore collophore), suatu struktur yang
berperan dalam pengambilan air. Tidak mempunyai sistem trakea dan
tidak mengalami metamorfosis. Banyak Collembola memiliki ommatidia
sampai 8 pada kepala, sedangkan yang lainnya berkurang atau sama sekali
tidak mempunyai (buta). Serangga ini ditemukan di tanah, pada daun
tanaman yang telah membusuk (serasah), di antara herba, di bawah kulit
kayu dan sebagainya
4. Keuntungan yang ditimbulkan serangga
Serangga merupakan golongan hewan yang dominan di muka bumi.
Dalam jumlah, mereka melebihi semua hewan melata daratan lainnya dan
praktis mereka terdapat dimana-mana.
Banyak sekali serangga yang bermanfaat bagi manusia , tanpa mereka
manusia tidak akan berada dalam bentuk sekarang ini. Bermanfaat mulai dari
proses penyerbukan, sebagai makanan, hingga sebagai bahan dalam bidang
penelitian dan kedokteran. Dan yang sangat pentingnya adalah serangga
sebagai pemakan bahan organik yang membusuk, sehingga membantu
merubah tumbuhan dan hewan yang mati menjadi zat-zat yang lebih sederhana
dan dikembalikan ke tanah.
Sebaliknya, banyak serangga adalah berbahaya atau sebagai perusak.
Mereka menyerang berbagai tumbuh-tumbuhan yang sedang tumbuh,
termasuk tanaman yang bernilai bagi manusia dan makan tumbuh-tumbuhan
tersebut. Serangga menyerang harta benda manusia, termasuk rumah-rumah,
pakaian, persediaan makanan, menghancurkan, merusak dan mencemarinya.
Mereka menyerang manusia dan hewan, banyak serangga adalah agen-agen
dalam penularan berbagai penyakit.
Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia. Sebanyak
1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000
spesies baru di temukan hampir setiap tahun. Karena alasan ini membuat
serangga berhasil dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada
habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi, kemempuan
memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri
dari musuhnya (Borror 1998).
Serangga memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bila
mendengar nama serangga, maka selalu diidentikkan dengan hama di bidang
pertanian, disebabkan banyak serangga yang bersifat merugikan, seperti
walang sangit, wereng, ulat grayak, dan lainnya. Serangga dapat merusak
tanaman sebagai hama dan sumber vektor penyakit pada manusia. Namun,
tidak semua serangga bersifat sebagai hama atau vector penyakit. Kebanyakan
serangga juga sangat diperlukan dan berguna bagi manusia. Serangga dari
kelompok lebah, belalang, jangkrik, ulat sutera, kumbang, semut membantu
manusia dalam proses penyerbukan tanaman dan menghasilkan produk
makanan kesehatan (Metcalfe & William 1975).
Serangga juga sangat berperan dalam menjaga daur hidup rantai dan
jaring-jaring makanan di suatu ekosistem. Sebagai contoh apabila benthos
(larva serangga yang hidup di perairan) jumlahnya sedikit, secara langsung
akan mempengaruhi kehidupan ikan dan komunitas hidup organisme lainnya
di suatu ekosistem Sungai atau Danau. Di bidang pertanian, apabila serangga
penyerbuk tidak ditemukan maka keberhasilan proses penyerbukan akan
terhambat.
6. Alat Koleksi
DAFTAR PUSTAKA
L. Dindal, “Soil Biology”, John Wiley & Sons, Inc, 1999. Frouz, J, “Use of soil dwelling
Diptera (Insecta) as bioindicators a review of ecological requirements and
response to disturbance”, 1999, Agric. Ecosys. Environ.
Rhizopora sp. dan Komunitas Ceriops tagal di Taman Nasional Rawa Aopa