Bioteknologi akuatik didefinisikan sebagai penggunaan organisme air seperti ikan bersirip, kerang, bakteri laut, dan
tumbuhan air untuk aplikasi bioteknologi.
Bioteknologi kelautan adalah teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota laut (seperti sel atau enzim) untuk
membuat atau memodifikasi produk, memperbaiki kualitas genetik atau fenotip tumbuhan dan hewan, dan
mengembangkan (merekayasa) organisme untuk keperluan tertentu, termasuk perbaikan lingkungan.
Kajian bioteknologi akuatik
1. Bioteknologi akuakultur
Misalnya: kesehatan ikan dan
optimalisasi induk
2. Bioproses akuatik
Misalnya: memperoleh senyawa
berharga dari organisme perairan
3. Bioremediasi akuatik
Misalnya: penggunaan
mikroorganisme untuk menguraikan
bahan kimia beracun di lingkungan
akuatik
Aplikasi Bioteknologi pada Akuakultur
1. Bioteknologi untuk meningkatkan reproduksi
cryopreservation: penyimpanan sel gamet, umumnya dilakukan pada organisme Manipulasi kromosom: Menghasilkan organisme dengan set
yang hampir punah ataupun sulit untuk breeding secara alami di alam kromosom tertentu sehingga bisa berukuran lebih besar
dibandingkan individu dengnan jumlah set kromosom normal
Crossbreeding: umumnya dilakukan pada ikan Menghasilkan ikan dengan jenis kelamin sama.
Ikan transgenik: melakukan modifikasi pada gen organisme hias atau ingin menggabungkan sifat tertentu pada Misal pada ikan nila, ikan jantan lebih disukai
akuatik sehingga bisa berukuran lebih besar ikan untuk produksi karena dapat tumbuh lebih cep
dibandingkn ikan betina
Beberapa spesies hasil rekayasa genetika yang sudah
diaplikasikan pada bidang akuakultur
Aplikasi Bioteknologi pada Akuakultur
2. Bioteknologi untuk keperluan nutrisi
Penggunaan mikroba ataupun produk yang dihasilkan oleh mikroba untuk Penggunaan teknik rekayasa genetika pada organisme akuatik sehingga mampu
nutrisi bagi organisme akuatik menghasilkan produk yang kaya protein ataupun kandungan nutrisi yang tinggi
Aplikasi Bioteknologi pada Bioproses Akuatik