BIOLOGI DASAR 2
oleh:
NIM : 180210104005
Kelas :A
Kelompok : 6 (Enam)
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN
Waktu : 06.00-08.50
Melakukan uji X2
3.3.3 Perkawinan dihybrid dengan dominasi penuh
Melakukan uji X2
Melakukan uji X2
3. 4 Desain Percobaan
Data kelas
1 10 2
2 9 3
3 7 5
4 9 3
5 9 3
6 8 4
1 1 10 1
2 3 2 7
3 5 6 1
4 6 5 1
5 3 4 5
6 2 7 3
1 8 4 3 1
2 10 3 1 2
3 6 4 4 2
4 10 2 2 2
5 10 2 2 2
6 9 4 3 0
Total 53 19 15 9
Kelompok M M M Mm Mm Mm P P P
besar kecil sedang besar kecil sedang Besar Kecil sedang
1 3 0 3 2 0 3 1 4 0
2 1 0 3 2 4 3 1 0 2
3 2 2 1 3 1 6 1 0 0
4 1 1 3 1 2 4 2 1 1
5 1 0 3 3 2 3 0 3 1
6 0 2 2 2 0 7 2 1 0
Total 8 5 15 13 9 26 7 9 4
BAB 5. PEMBAHASAN
Adapun monohibrid dominasi tidak penuh atau yang sering kita sebut
dengan monohybrid intermediet yakni sama halnya dengan persilangan
monohibrid dominasi penuh namun pada dominan tidak penuh . terdapat fenotipe
yang terlihat berbeda dengan induknya. Misalnya, pada persilangan bunga Mawar
Merah (MM) dengan Mawar Putih (mm). Hasil persilangan monohibrid hanya
akan menghasilkan bunga mawar merah dan marah putih. Sedangkan pada
persilangan intermediete, hasilnya dapat berupa bunga mawar merah, mawar
merah muda, dan merah putih. Kesimpulannya, bila gen M bertemu dengan m
dihasilkan keturunan dengan warna gabungan yaitu merah muda.
Selanjutnya adala pola persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid adalah
persilangan antara individu untuk 2 gen yang berbeda. Persilangan dihibrid adalah
persilangan yang melibatkan analisis dua sifat yang saling bebas . Persilangan
monohibrid konvensional, dua induk galur murni dikawinkan untuk menghasilkan
generasi F1. Kemudian disilangkan untuk menghasilkan F2. Genotip dihibrid
bersifat heterozigot pada dua lokus. Dihibrid membentuk empat gamet yang
berbeda secara genetis dengan frekuensi yang sebanding akibat pasangan-
pasangan kromosom nonhomolog berorientasi secara acak pada lempeng metafase
meiosis pertama.
Adapun cara kerja pada persilangan dihibrid dominansi penuh dan tidak
penuh yakni menyiapkan dua buah kantong sebagai alat reproduksi jantan dan
betina. Lalu Masing-masing kantong berisi 5 merah dengan penonjolan (Merah
besar = gamet MB), 5 merah tanpa penonjolan (Merah kecil = Mb), 5 putih
dengan penonjolan (Putih besar = mB), 5 putih tanpa penonjolan (Putih kecil =
gamet mb). Kemudian mengacak kancing-kancing tersebut dan ambillah sebuah
kancing dari masingmasing kantong secara acak, satukan kedua kancing dan tulis
genotipe zigot yang didapatkan ke dalam tabel. menuliskan fenotipe individu yang
didapatkan mengembalikan kancing ke dalam kantong semula dan jangan sampai
tertukar.mengu langi pengacakan dan pengambilan sehingga mendapat 16 data
setiap kelompok. Lalu melakukan uji X2.
Dari data percobaan imitasi ratio genetik yang telah dilakukan, diperoleh
hasil bahwa ternyata kemungkinan atau peluang yang dimiliki tiap gen itu
berbeda. Dimana pada percobaan kali ini kita melakukan 4 percobaan yaitu
persilangan monohybrid dominasi penuh, monohybrid dominasi tidak penuh,
dihybrid penuh dan dihybrid tidak penuh. Hasil percobaan monohybrid penuh
yaitu menghasilkan 8 fenotipe merah, 4 fenotipe putih dan pada perhitung
Chisquere menghasilkan X2 hitung 0,26 dan pada X2 tabel 0,70 sehingga data tabel
merupakan hasil yang baik karena X2 hitung < X2 tabel. Pada monohybrid tidak
penuh menghasilkan 2 fenotipe merah 3 fenotipe putih, dan 7 fenotipe merah
muda dan pada perhitung Chisquere menghasilkan X 2 hitung 0,87 dan pada X2
tabel 0,90sehingga data tabel merupakan hasil yang baik karena X2 hitung < X2
tabel.
Yang selanjutnya hasil dari dihybrid dominasi penuh yaitu pada fenotipe
merah besar menghasilkan 4 fenotipe, merah kecil 4 fenotipe, putih besar 3
fenotipe dan padah putih tidak ada dan dan pada perhitung Chisquere
menghasilkan X2 hitung 1,33dan pada X2 tabel 0,90 sehingga data tabel merupakan
hasil yang tidak baik karena X2 hitung > X2 tabel. Yang terakhir pada dihybrid
dominasi tidak penuh yaitu tida menghasilkan merah besar, merah kecil 2
fenotipe, merah sedang 2 fenotipe, merah muda besar 2 fenotipe, merah muda
kecil tidak menghasilkan fenotipe, pada merah muda sedang 7 fenotipe , putih
besar 2 fenotipe , putih kecil 1 fenotipe dan yang terakhir pada putih sedang tidak
menghasilakn fenotipe dan pada perhitung Chisquere menghasilkan X2 hitung 1,33
dan pada X2 tabel 0,90sehingga data tabel merupakan hasil yang tidak baik karena
X2 hitung > X2 tabel.
Urutan data dari yang baik pada monohybrid dominasi penuh adalah 3-1-2-
4-5-6. Urutan data monohybrid dominasi tidak penuh yaitu 1-4-3-5-2-6. Urutan
data dihibrid dominasi penuh yakni 5-3-2-4-6-1. Urutan data perkawinan dihibrid
dengan dominasi tidak penuh 6-1-3-2-4-5.
BAB 6. Penutup
6.1 Kesimpulan
dari dua.
6.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, asisten memberikan
penjelasan dikit mengenai system praktikum pada hari itu
Daftar Pustaka
Oktarisna F. A., Soegianto A., Sugiharto A.N. 2013. Pola pewarisan sifat
warna polong pada hasil persilangan tanaman buncis (Phaseolus
vulgaris l.) varietas introduksi dengan varietas local. Jurnal
Produksi Tanaman. 1(2):81-89.
Roini C. 2013. Organisasi konsep genetika pada buku biologi sma kelas
xii. Jurnal Edu Bio Tropika. 1(1):1-60.