PEWARISAN
SIFAT
Sumber : pixabay.com
PETA KONSEP
PEWARISAN SIFAT
• Misalnya, untuk fenotipe bentuk biji dominan bulat, terdapat dua jenis
genotipe, yaitu RR (homozigot) dan Rr (heterozigot); sedangkan untuk
fenotipe bentuk biji keriput dikendalikan oleh genotipe rr (homozigot).
B. HEREDITAS MENURUT MENDEL
1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki
sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang
sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali
secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa
tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan
sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi
yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara
mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang
berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
PERSILANGAN MONOHIBRID DAN HUKUM SEGREGASI
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul
empat berbunga putih.
Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih (mm)
menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam
fenotipe (berbunga merah muda).
Pada individu F2 dihasilkan:
3 macam genotipe dengan perbandingan :
25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan
3 macam fenotipe dengan perbandingan
25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau
merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1.
Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukul
empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
Persilangan Monohibrid
Dominan Tidak Penuh
(Intermediet)
Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet
terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima
sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat
pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang
terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagaiHukum
Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama
meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet
memperoleh satu gen dari alelnya .”
Prinsip Hukum Mendel dirumuskan sebagai berikut :
• Sebagai contoh, persilangan galur murni berbiji bulat dan berwarna kuning
dengan galur murni berbiji keriput dan berwarna hijau. Alel B (bulat) dominan
terhadap alel b (keriput) dan alel K (kuning) dominan terhadap alel k (hijau).
Bagaimana perbandingan fenotipe dan genotipe generasi F2? Perhatikan
diagram persilangan berikut.
Persilangan Dihibrid
(Persilangan Dua Sifat Beda)
• Pada percobaan dihibrid, didapatkan perbandingan genotipe F2 adalah
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1.
• Sementara itu, perbandingan fenotipe generasi F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1.
• Berdasarkan data hasil percobaannya, Mendel membuat sebuah
kesimpulan bahwasetiap alel dari satu lokus dapat berpasangan
secara bebas dengan alel dari lokus lain pada pembentukan zigot .
Kesimpulan ini dikenal dengan nama hukum perpaduan bebas (hukum
II Mendel).
PENERAPAN GENETIKA
• Keberhasilan manusia meningkatkan produktivitas tanaman pangan melalui
pemuliaan tanaman merupakan salah satu contoh penerapan ilmu genetika untuk
kepentingan manusia.
• Salah satu cara pemuliaan tanaman adalah dengan cara persilangan tanaman.
• Sifat unggul suatu tanaman dapat dipasangkan dengan sifat unggul tanaman lain.
• Sebagai contoh, tanaman kacang kedelai varietas Wase yang memiliki sifat tahan
asam dapat disilangkan dengan tanaman kacang kedelai varietas Nokonsawon
yang berbiji besar sehingga dapat menghasilkan tanaman kedelai yang tahan asam
dan berbiji besar.
• Persilangan dengan menerapkan ilmu genetika juga dapat diterapkan pada
persilangan hewan.
• Biasanya, hewan yang ingin dihasilkan dari persilangan adalah hewan ternak yang
cepat bertelur, gemuk, atau menghasilkan banyak susu.
KELAINAN SIFAT YANG DITURUNKAN
1. ALBIN0
2. BUTA WARNA
3. HEMOFILIA
4.KANKER
Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan
pada gen pengontrol pembelahan sel. Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X,
sinar UV,sinar gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus.
Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja sebenarnya tidak cukup
untuk menghasilkan sel tumor.
Hal ini disebabkan tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak.
Namun, sejalan dengan bertambahnya waktu jika semakin banyak mutasi yang terja
maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan
gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti.
Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang
dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker,
misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.
Melanoma atau Kanker Kulit
GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
PERSILANGAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan mahluk hidup
Prinsip pewarisan sifat (hereditas) yang menghasilkan individu baru dengan sifat sama atau lebih
baik dari induknya diterapkan dalam pelaksanaannya oleh :
1.Teknik reproduksi. Adapun tekhnologi reproduksi yang telah dikembangkan antara lain yaitu :
2.Pembastaran (perkawinan silang), yaitu perkawinan silang antara dua individu yang berlainan
varietas dalam satu species. Pembastaran tidak efektif dilakukan pada tumbuhan yang masa
produksinya lama (seperti durian dan mangga).
3.Inseminasi buatan, yaitu dengan memasukkan sperma hewan jantan yang unggul ke dlam rahim
hewan betina. Inseminasi buatan biasa dilakukan pada hewan ternak (seperti sapi, kerbau,
kambing)
4.Kultur Jaringan, adalah cara untuk menumbuhkan sel atau jarinagn tumbuhan / hewan didalam
medium buatan di laboratorium. Teknik kultur jaringan tumbuhan dapat mengasilkan bibit
tanaman baru dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat dengan kualitas yang sama
dengan induknya.
5.Fertilisasi in vitro, yaitu proses pembuahan di luar tubuh induk. Sperma dan ovum dpertemukan
dalam cawan petri yang berisi medium nutrien yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Sperma
akan membuahi ovum dan terbentuklah zigot yang kemudian ditanam didalam rahim induknya.
Penemuan bibit unggul : Bibit unggul adalah bibit yang mempunyai sifat sifat baik
sesusai dengan kebutuhan manusia, dimana sifat sifat baik ini dapat dikumpulkan pada
satu individu melalu perkawinan silang.