Anda di halaman 1dari 33

BAB

PEWARISAN
SIFAT
Sumber : pixabay.com
PETA KONSEP
PEWARISAN SIFAT

Pernahkah kamu melihat bebek yang Di dalam materi genetik inilah,


memiliki bulu yang mirip dengan induknya? sifat-sifat organisme, seperti
Bagaimana bulu anak bebek tersebut struktur tubuh, penampilan fisik,
dapat mirip dengan induknya? Sifat-sifat
organisme terkumpul dalam materi fungsi organ tubuh, dan tingkah
genetik yang bernama gen. laku, dapat diwariskan dari
generasi ke generasi. Akan tetapi,
bagaimana caranya sifat-sifat
organisme yang terdapat di dalam
materi genetik dapat diwariskan?
GENETIKA MENDEL

• Gregor Johann Mendel meneliti tentang pola pewarisan sifat pada


tumbuhan kacang kapri.
• Berkat penelitiannya, sekarang kita dapat mengerti pola pewarisan
sifat suatu organisme.
• Ilmu yang mempelajari pola pewarisan sifat (hereditas) pada
makhluk hidup disebut genetika.
• Mendel kemudian diakui sebagai Bapak Genetika.
Mendel memilih tanaman kacang kapri (Pisum sativum ) sebagai objek
penelitiannya karena tanaman ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
1.Menghasilkan banyak keturunan.
2 Daur hidupnya pendek.
3.Mudah melakukan penyerbukan sendiri.
4.Mempunyai sifat-sifat beda yang mencolok.

Langkah awal yang dilakukan Mendel


adalah menentukan galur murni. Galur
murni merupakan tanaman yang apabila
melakukan penyerbukan sendiri
menghasilkan keturunan yang memiliki
sifat sama dengan tanaman induknya.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PEWARISAN SIFAT

Setiap gen yang mengendalikan sifat tertentu mempunyai


posisi atau tempat tertentu pada kromosom.
Posisi atau letak gen pada kromosom disebut lokus.
• Setiap gen memiliki pasangan gen yang disebut alel.
Misalnya AA, Aa dan aa.
• Homozigot merupakan 2 alel yang sama yang terdapat pada
satu lokus, misalnya AA atau aa.
• Heterozigot merupakan 2 alel yang berbeda yang terdapat
pada satu lokus, misalnya Aa.
• Alel ada yang bersifat menutupi alel lain (dominan) biasanya
ditulis dengan huruf besar dan alel yang tertutupi alel lain
(resesif) biasa ditulis dengan huruf kecil.
• Fenotipe merupakan sifat penampilan fisik yang dapat diamati,
misalnya warna bunga, bentuk biji, atau tinggi tanaman.

• Genotipe merupakan jenis gen yang mengendalikan fenotipe.


Biasanya dilambangkan dengan huruf.

• Misalnya, untuk fenotipe bentuk biji dominan bulat, terdapat dua jenis
genotipe, yaitu RR (homozigot) dan Rr (heterozigot); sedangkan untuk
fenotipe bentuk biji keriput dikendalikan oleh genotipe rr (homozigot).
B. HEREDITAS MENURUT MENDEL

Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan percobaan


dengan membastarkan tanaman-tanaman yang mempunyai sifat beda.
Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum).
Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan penyerbukan silang, mudah
didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek atau cepat
berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang
memiliki sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya:
warna bunga (ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah
(hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau kisut), sifat kulit (halus atau kasar),
letak bunga (di ujung batang atau di ketiak daun), serta ukuran batang (tinggi
atau rendah).
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai
berikut :

1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki
sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang
sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali
secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa
tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan
sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi
yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara
mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang
berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
PERSILANGAN MONOHIBRID DAN HUKUM SEGREGASI

1.Persilangan Monohibrid Dominab Penuh.

Pada percobaan monohibrid, perbandingan jumlah genotipe


adalah 1 : 2 : 1 dan perbandingan jumlah fenotipe adalah 3 : 1

Hal ini sesuai dengan hukum I Mendel


(hukum segregasi secara bebas) yang
menyatakan bahwa pasangan alel
akan bersegregasi secara bebas pada
pembentukan gamet.
Persilangan Monohibrid
Dominan Penuh
(Persilangan 1 sifat Beda)
2. Persilangan monohibrid dominan tak penuh( Intermediet )

Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul
empat berbunga putih.
Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih (mm)
menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam
fenotipe (berbunga merah muda).
Pada individu F2 dihasilkan:
3 macam genotipe dengan perbandingan :
25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan
3 macam fenotipe dengan perbandingan
25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau
merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1.
Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukul
empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
Persilangan Monohibrid
Dominan Tidak Penuh
(Intermediet)
Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet
terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima
sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat
pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang
terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagaiHukum
Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama
meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet
memperoleh satu gen dari alelnya .”
Prinsip Hukum Mendel dirumuskan sebagai berikut :

a. Hukum 1 Mendel (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan


bahwa“Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga
setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya .”

b. Hukum 2 Mendel ( Hukum Penggabungan secara Bebas ) yang menyatakan


bahwa“Dalam peristiwa fertilisasi( pembuahan ) gen-gen akan berpasang-
pasangan secara bebas.”
PERSILANGAN DIHIBRID DAN HUKUM PERPADUAN BEBAS

• Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda.


• Dalam percobaannya tentang prinsip perpaduan bebas (hukum II Mendel),
Mendel melakukan penyilangan tanaman kacang kapri dengan memperhatikan
dua sifat beda.

• Sebagai contoh, persilangan galur murni berbiji bulat dan berwarna kuning
dengan galur murni berbiji keriput dan berwarna hijau. Alel B (bulat) dominan
terhadap alel b (keriput) dan alel K (kuning) dominan terhadap alel k (hijau).
Bagaimana perbandingan fenotipe dan genotipe generasi F2? Perhatikan
diagram persilangan berikut.
Persilangan Dihibrid
(Persilangan Dua Sifat Beda)
• Pada percobaan dihibrid, didapatkan perbandingan genotipe F2 adalah
1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1.
• Sementara itu, perbandingan fenotipe generasi F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1.
• Berdasarkan data hasil percobaannya, Mendel membuat sebuah
kesimpulan bahwasetiap alel dari satu lokus dapat berpasangan
secara bebas dengan alel dari lokus lain pada pembentukan zigot .
Kesimpulan ini dikenal dengan nama hukum perpaduan bebas (hukum
II Mendel).
PENERAPAN GENETIKA
• Keberhasilan manusia meningkatkan produktivitas tanaman pangan melalui
pemuliaan tanaman merupakan salah satu contoh penerapan ilmu genetika untuk
kepentingan manusia.
• Salah satu cara pemuliaan tanaman adalah dengan cara persilangan tanaman.
• Sifat unggul suatu tanaman dapat dipasangkan dengan sifat unggul tanaman lain.
• Sebagai contoh, tanaman kacang kedelai varietas Wase yang memiliki sifat tahan
asam dapat disilangkan dengan tanaman kacang kedelai varietas Nokonsawon
yang berbiji besar sehingga dapat menghasilkan tanaman kedelai yang tahan asam
dan berbiji besar.
• Persilangan dengan menerapkan ilmu genetika juga dapat diterapkan pada
persilangan hewan.
• Biasanya, hewan yang ingin dihasilkan dari persilangan adalah hewan ternak yang
cepat bertelur, gemuk, atau menghasilkan banyak susu.
KELAINAN SIFAT YANG DITURUNKAN
1. ALBIN0
2. BUTA WARNA
3. HEMOFILIA
4.KANKER
Pembelahan diluar kendali ini terjadi akibat adanya mutasi atau kerusakan
pada gen pengontrol pembelahan sel. Mutasi ini dapat disebabkan oleh sinar X,
sinar UV,sinar gamma, zat kimia berbahaya, atau akibat infeksi virus.
Sebenarnya, mutasi yang terjadi pada satu gen saja sebenarnya tidak cukup
untuk menghasilkan sel tumor.
Hal ini disebabkan tubuh memiliki mekanisme perbaikan gen yang rusak.
Namun, sejalan dengan bertambahnya waktu jika semakin banyak mutasi yang terja
maka mutasi tersebut akan terakumulasi menjadi banyak dan menyebabkan
gen pengontrol pembelahan rusak akibatnya sel-sel membelah tanpa henti.
Jika sel tumor ini tidak segera diatasi maka sel-sel tumor dapat terus berkembang
dan mampu untuk menyebar ke seluruh tubuh membentuk berbagai jenis kanker,
misalnya kanker kulit, kanker rahim, kanker payudara, dan kanker prostat.
Melanoma atau Kanker Kulit
GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
PERSILANGAN GOLONGAN DARAH PADA MANUSIA
Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan mahluk hidup
Prinsip pewarisan sifat (hereditas) yang menghasilkan individu baru dengan sifat sama atau lebih
baik dari induknya diterapkan dalam pelaksanaannya oleh :
1.Teknik reproduksi. Adapun tekhnologi reproduksi yang telah dikembangkan antara lain yaitu :
2.Pembastaran (perkawinan silang), yaitu perkawinan silang antara dua individu yang berlainan
varietas dalam satu species. Pembastaran tidak efektif dilakukan pada tumbuhan yang masa
produksinya lama (seperti durian dan mangga).
3.Inseminasi buatan, yaitu dengan memasukkan sperma hewan jantan yang unggul ke dlam rahim
hewan betina. Inseminasi buatan biasa dilakukan pada hewan ternak (seperti sapi, kerbau,
kambing)
4.Kultur Jaringan, adalah cara untuk menumbuhkan sel atau jarinagn tumbuhan / hewan didalam
medium buatan di laboratorium. Teknik kultur jaringan tumbuhan dapat mengasilkan bibit
tanaman baru dalam jumlah besar dan dalam waktu yang singkat dengan kualitas yang sama
dengan induknya.
5.Fertilisasi in vitro, yaitu proses pembuahan di luar tubuh induk. Sperma dan ovum dpertemukan
dalam cawan petri yang berisi medium nutrien yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Sperma
akan membuahi ovum dan terbentuklah zigot yang kemudian ditanam didalam rahim induknya.
Penemuan bibit unggul : Bibit unggul adalah bibit yang mempunyai sifat sifat baik
sesusai dengan kebutuhan manusia, dimana sifat sifat baik ini dapat dikumpulkan pada
satu individu melalu perkawinan silang.

Ciri ciri pada tumbuhan:


 Cepat menghasilkan buah
 Tahan terhadap hama dan penyakit
 Bijinya sedikit
 Buahnya banyak
 Buah besar dan enak
 Tahan terhadap perubahan cuaca dan kondisi tanah yang berlainan

Ciri ciri pada hewan:


 Menghasilkan telur lebih banyak dan besar
 Menghasilkan daging atau susu yang banyak dan tahan terhadap penyakit
Pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan
Pernahkah kamu mendengar varietas kedelai hibrida, padi hibrida atau jagung hibrida?
Varietas hibrida merupakan suatu jenis tumbuhan yang merupakan keturunan dari persilangan
antara dua atau lebih jenis tumbuhan yang memiliki karakteristik genetik yang berbeda.
Persilangan ini tentunya juga berdasarkan pada penemuan yang dilakukan Mendel tentang
hukum pewarisan sifat. Varietas hibrida ini dibuat untuk mengambil manfaat dari munculnya
kombinasi yang baik dari induk-induk yang disilangkan. Padi hibrida dapat menghasikan beras
lebih banyak daripada padi pada umumnya, lebih tahan terhadap lahan yang kering, lebih pulen,
lebih wangi, dan lebih cepat dipanen. Contoh padi hibrida misalnya varietas Arize, Intani, , Bernas
Prima, dan varietas IPB 4S. Selain padi juga ada jagung hibrida, misalnya Hibrida C 1, Hibrida CP
1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin, Metro, dan Varietas Bima. Jagung varietas
Bima-14 Batara merupakan jagung hibrida unggul yang dihasilkan dari hasil persilangan galur
atau jenis dari Balai Penelitian Sereal dengan galur hasil kerjasama dengan Syngenta,
perusahaan asal Swiss yang bergerak dalam bidang agrobisnis termasuk biji dan bahan kimia
pertanian serta terlibat aktif dalam penelitian di bidang gen-gen tumbuhan dan bioteknologi.
Padi Hibrida dan Jagung Hibrida

Anda mungkin juga menyukai