Judul Modul Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Ekologi
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Klasifikasi dan Keanekaragaman Tumbuhan 2. Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan 3. Ekologi Biologi Populasi 4. Ekologi Biologi Konservasi No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah KB 1 – Klasifikasi & Keanekaragaman Tumbuhan dan definisi) di modul ini 1. Kunci Dikotom dan kunci Determinasi untuk tumbuhan Mengklasifikasi tumbuhan dengan menggunakan kunci dikotom dan kunci determinasi. 2. Asal mula tumbuhan Tumbuhan berevolusi dari alga hijau disebut karofita. Kemiripan pada kloroplas, biokimia pada dinding sel, dan adaptasi dengan kehidupan di air dangkal sebelum ke daratan. Contoh pada Sporollenin pada spora. 3. Tumbuhan Nonvaskuler : Tumbuhan lumut (Briofita) Briofita merupakan tumbuhan thallophyta (tumbuhan bertalus) belum dapat dibedakan akar, batang, dan daun.Air mengalir pada permukaan sebagian besar briofita, mereka harus mengimbibisikan keseluruh tubuh melalui proses difuri yang relatif lambat dan aliran sitoplasmik. Oleh sebab itu tampat lembab dan teduh merupakan habitat briofita. Briofita, dibagi menjadi beberapa Divisi: a. Lumut Daun atau Moss (Divisi Briofita)contoh : polytrichum, Archidium. b. Lumut Hati atau Liverwort (Divisi Hepatofita)contoh : Marchantia polymorpha, Lanularia. c. Lumut Tanduk atau Hornwort (Divisi Anthoserofita)contoh: Anthoceros, Notothylas. 4. Tumbuhan Vaskuler Tak berbiji tumbuhan paku yang termasuk Chormophyta (tumbuhan berkormus) artinya sudah dapat dibedakan mana akar, batang dan daun. a. Paku Purba (Psilotinae)contoh : Psilotum. b. Paku Kawat (Lycopodiinae)contoh : Lycopodium, Selaginella. c. Paku Ekor Kuda (Equisetinae)contoh : Equisetum debile d. Paku sejati (Felicinae) Berdasarkan tempat hidupnya, paku sejati dikelompokan menjadi: 1). Tumbuhan paku yang hidup di tanah seperti pada lereng pegunungan. Contoh: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum) dan pakis (Nephrolepis sp.) 2). Tumbuhan paku yang tumbuh di perairan. Contoh: semanggi (Marsilea crenata) dan paku air (Azolla pinnata). 3). Tumbuhan paku yang menempel pada tumbuhan lain/epifit. Contoh: paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum) dan paku sarang burung (Asplenium nidus). 5. Tumbuhan Biji A. Gymnospermae (Gimnosperma) Gismnosperma (istilah tersebut berarti "biji terbuka") Gimnosperma terdapat 720 spesies. Dari sebelas divisi dalam kingdom tumbuhan, empat dikelompokkan sebagai Gimnosperma,tiga di antaranya adalah divisi yang relatif kecil. 1). Cycadophyta, Sikad (divisi Cycadophyta) menyerupai palem, namun bukan palem sejati, yang merupakan tumbuhan berbung 2). Ginkgophyta, Ginkgo adalah satu-satunya spesies yang masih hidup dari divisi Ginkgophyta. Tumbuhan ini memiliki daun seperti kipas yang warnanya berubah keemasan dan rontok pada musim gugur, suatu sifat yang tidak umum bagi gimnosperma. 3). Gnetophyta. Divisi Gnetophyta terdiri atas tiga genus: -Weltwitschia. -Gnetum, tumbuh di daerah tropis sebagai tumbuhan merambat. -Ephedra (teh Mormon), adalah semak di gurun Amerika 4). Coniferophyta, yaitu konifer. Istilah konifer (Bahasa Latin, conus, "kerucut", dan ferre, "membawa") berasal dari struktur reproduktif tumbuhan ini, konus, yang merupakan kumpulan sporofit yang menyerupai sisik. Daun berbentuk jarum pada pinus dan ara diadaptasi dengan kondisi kering. B. Angiospermae Tumbuhan angiospermae terdapat 250.000 spesies. Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu : a) Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu) Terdiri dari beberapa famili : 1) Liliaceae, Misal: Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar), Alium sativum (bawang putih), Alium ascolonicum (bawang merah). 2) Palmae (keluarga palem), Misal: Cocos nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma) 3) Graminae (keluarga rumput-rumputan), Misal: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), rumput, bambu, dan sebagainya. 4) Orchidaceae (keluarga anggrek), Misal: Cattleya sp, Dendrobium sp, Arundina sp, Epidendrum sp, Vanilia planifolia (vanili). b). Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua) Terdiri dari beberapa familia, yaitu : 1) Caryophyllaceae, Misal: Dianthus chinensis. 2) Magnoliaceae, Misal: Magnolia grandiflora (cempaka putih). 3) Rosaseae, Misal: Rosa hybrida (bunga maqar) 4) Leguminoceae, Misal: Leucena glauca (lamtoro), Parkia specinosa (petai), Tamarindus indica (asam). 5) Malvaceae, Misal: Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu), Glossipium obtusifolium (kapas). 6) Umbelliferae, Misal: Centella asiatica (talas) 7) Solanaceae, Misal: Solanum tuberosum (kentang), Orthosiphon grandiflorus (kumisal kucing). 8) Compositae, Misal: Ageratum sp (babandotan), Helianthus annus (bunga matahari), Nicotiana tabaccum (tembakau), Capsicum sp (cabe), Lycopersicum esculentum (tomat), dan sebagainya.
KB 2 – Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan
1. Kunci dikotom dan kunci determinasi untuk hewan A. Mengklasifikasikan hewan dengan menggunakan kunci dikotom Kunci dikotom adalah kunci determinasi yang terdiri atas dua keterangan yang berlawanan dari ciri- ciri yang dimiliki oleh suatu jenis atau kelompok makhluk hidup. Tahapan aktifitas yang dilakukan: 1) Mengamati (Observing) 2) Menanya (Questioning) 3) Mengumpulkan Informasi/Mencoba (Experimenting) 4) Mengasosiasi/Menalar/Mengolah Informasi (Associating) 5) Mengkomunikasikan (Communicating) B. Menentukan nama ilmiah dengan menggunakan aplikasi iNaturalist 2. Asal Mula Keanekaragaman Hewan: Gambaran Umum Tentang Filogeni dan Keanekaragaman Hewan Empat titik pokok percabangan evolusi pada pohon silsilah yaitu (a) parazoa tidak memiliki jaringan sejati, (b) radiata dan bilateria adalah cabang utama eumetazoa, (c) evolusi rongga tubuh menghasilkan hewan yang lebih kompleks, dan (d) selomata bercabang menjadi protostoma dan deuterostoma 3. Invertebrata A. Parazoa Yang termasuk parazoa adalah porifera. Berdasarkan sifat spikulanya, Filum Porifera dibagi menjadi 3 kelas 1) Kelas Calcarea: mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat)dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Contoh: Leucosolenia sp., Scypha sp., Cerantia sp., dan Sycon gelatinosum 2) Kelas Hexatinellida: spikula tubuh yang tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang. Contohnya adalah Hyalonema sp., Pheronema sp., dan Euplectella suberea. 3) Kelas Demospongia: memiliki tubuh yang terdiri atas serabut atau benang spongin tanpa skeleton. Contoh kelas ini antara lain Suberit sp., Cliona sp., Microciona sp., Spongilla lacustris, Chondrilla sp., dan Callyspongia sp B. Radiata Yang termasuk Radiata adalah Colenterata. Bangun dasar tubuh Colenterata adalah suatu kantung dengan kompartemen tengah untuk pencernaan, yaitu rongga gastrovaskuler (gastrovascular cavity) Filum Colenterata dibagi kedalam tiga kelas utama yaitu: 1) Hydrozoa: Sebagian besar hidup di laut, hanya sedikit hidup di air tawar; baik tahapan polip dan medusa di temukan pada sebagian besar spesies; tahapan polip sering kali membentuk koloni.Contoh: Hydra, Obelia 2) Scyphozoa: Semuanya hidup di laut; tahapan polip tereduksi; bebas berenang; diameter medusa mencapai 2 m. Contoh: ubur- ubur 3) Anthozoa: Semuanya hidup di laut; tahapan medusa sama sekali tidak ada; hidup sesil, dan banyak jenis membentuk koloni. Contoh: anemon laut C. Aselomata Yang termasuk Aselomata adalah Platyhelminthes, dibagi menjadi 4 kelas: 1) Turbellaria (sebagian besar adalah cacing pipih yang hidup bebas; misalnya Dugesia) 2) Monogenea: Parasit laut dan air tawar: sebagian besar menginfeksi permukaan eksternal ikan; sejarah hidup sederhana; larva bersilia, memulai infeksi pada inang. Contoh: Monogenea 3) Trematoda (disebut juga cacing fluke): Parasit, hampir selalu pada vertebrata; dua penghisap menempel pada inang; sebagian besar sejarah hidup melibatkan inang perantara. Contoh: cacing fluke 4) Cestoidea (cacing pita): Parasit vertebrata; skoleks yang bertaut dengan inang; proglotid menghasilkan telur dan pecah setelah fertilisasi; tidak ada kepala atau sistem pencernaan; sejarah hidup dengan satu atau lebih inang perantara. Contoh: cacing pita D. Pseudoselomata Yang termasuk Pseudoselomata adalah cacing gilig atau Nematoda. cacing gilig (Nematoda) ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, di dalam tanah lembap, di dalam jaringan lembap tumbuhan, dan di dalam cairan tubuh dan jaringan hewan. Contoh: Ascaris, Trichinella spinalis E. Selomata: Protostoma terbagi menjadi beberapa filum, yang meliputi 1) Mollusca (hewan bertubuh lunak) Contoh: bekicot, chiton, cumi- cumi, gurita 2) Annelida (cacing bersegmen) Contoh: Lumbricus terrestris, Hirudo medicinalis 3) Arthropoda (memiliki segmentasi regional, tungkai bersendi, dan eksoskeleton). Contoh: laba-laba, serangga, lipan, kalajengking, udang. F. Selomata: Deuterostoma Hewan-hewan kelompok ini adalah anggota dari Filum Echinodermata. Filum ini dibagi menjadi enam kelas: 1) Asteroidea (bintang laut), 2) Ophiuroidea (bintang mengular), 3) Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), 4) Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), 5) Holothuroidea (timu laut), dan 6) Concentrychycloidea (aster laut) 4. Vertebrata A. Superkelas Agnatha: Vertebrata Tak Berahang Yang termasuk superkelas ini Kelas Myxini (hagfish) dan Kelas Chephalaspidomorphi (lamprey) B. Superkelas Gnathostomata I: Ikan Vertebrata dengan rahang berengsel; notokord sebagian besar atau sepenuhnya digantikan oleh veterbra pada hewan dewasa sebagian besar spesies; anggota badan berpasangan. Contoh: ikan hiu, ikan pari dll C. Superkelas Gnathostomata II: Tetrapoda Dibagi menjadi 1) kelas Amphibia contoh: katak, kadal, salamander, 2) Reptilia Contoh: ular, kadal, kura-kura 3) Aves Contoh: burung hantu, elang, penguen 4) Mammalia. Keanekaragaman mamalia diwakili oleh tiga kelompok utama: a) monotrema (mamalia yang bertelur) contoh: platipus b) marsupial (mamalia berkantung) contoh: kanguru c) mamalia eutheria (berplasenta) contoh: rodensia
KB 3 - Ekologi Biologi Populasi
1. Simbiosis merupakan semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan dekat antara dua organisme biologis yang berbeda atau sebuah hubungan timbal balik diantara dua makhluk hidup yang berbeda 2. Kriteria Simbiosis: - Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya. - Endosimbiosis adalah bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain. 3. Jenis Simbiosis: - Simbiosis mutualisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan antar kedua pihak - Simbiosis parasitisme yaitu hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya - Simbiosis komensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup dimana pihak yang satu mendapat keuntungan namun pihak lainnya tidak dirugikan dan pula tidak diuntungkan - Simbiosis Amensalisme merupakan hubungan sesama makhluk hidup yang mana satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan 4. Interaksi - Kamuflase atau pewarnaan tersamar (cryptic coloration)adalah pertahanan pasif yang membuat calon mangsa sulit ditemukan karena warna latar belakangnya yang hampir sama - Pewarnaan aposematic (aposematic coloration):hewan-hewan berwarna cerah yang ditandai sebagai peringatan oleh pemangsa - Mimikri: suatu peristiwa di mana peniru menghasilkan kemiripan superfisial dengan spesies lain, spesies yang menjadi model peniruannya. 5. Relung ekologis adalah jumlah total penggunaan organisme itu atas sumberdaya biotik dan abiotik dalam lingkungannya. 6. Suksesi adalah suatu proses perubahan yang disebabkan oleh gangguan dalam komunitas 7. Kepadatan (density) populasi adalah jumlah individu per satuan luas atau volume 8. Penyebaran (dipersion) adalah pola jarak antara individu di dalam batas geografis populasi. - Penyebaran yang seragam (uniform/regular) - Pengaturan jarak secara acak atau random - Persebaran individu secara terumpun 9. Demografi adalah kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan populasi 10. Konsep ekologi tentang alur (grain) - Lingkungan beralur kasar (coarse-grained environment)adalah lingkungan dengan patch- patch yang ada (relatif terhadap ukuran dan aktivitas organisme), sehingga suatu individu organisme dapat membedakan dan memilih patch yang diinginkannya di antara patch-patch yang ada tersebut - Lingkungan beralur halus (fine-grained environment)adalah lingkungan di mana patch- patch yang ada relatif kecil terhadap ukuran dan aktivitas suatu organisme, dan organisme tersebut bahkan tidak bisa berperilaku seolah-olah patch- patch itu ada.
KB 4 – Ekologi Biologi Konservasi
1. Polusi = Pencemaraan Lingkungan = Penambahan materi ke udara, air dan tanah yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia atau mengancam keberadaan mahluk hidup lainnya. 2. Polutan bersifat padat, cair, gas, dan emisi energi a) Alami = letusan gunung berapi b) Aktivitas manusia = penggunaan bahan bakar 3. Faktor penentu derajat bahaya polutan a) Komposisi kimia yang terkandung didalamnya b) Konsentrasi polutan c) Keberadaannya di alam 4. Gangguan siklus kimia = Memindahkan materi dari satu lingkungan ke lingkungan lain → ketidakseimbangan siklus kimia dalam ekosistem yang menimbulkan pencemaran air dan tanah 5. Eutrofikasi = Pencemaran air yang disebabkan karena penumpukan polutan di perairan. 90% eutrofikasi disebabkan oleh aktivitas pertanian 6. Senyawa berbahaya dari kegiatan industri a) Pestisida b) DDT = Dichloro Diphenyl Trichloretane c) PCB = PolyChlorinated Biphenol 7. Magnifikasi biologis (biological magnification) = penumpukan senyawapada tingkat trofik yang berurutan pada suatu jaring-jaring makanan 8. Green house effect ( efek rumah kaca) =Keberadaan gas-gas di atmosfer yang menyebabkan suhubumi menjadi hangat &nyaman ditinggali oleh makhluk hidup termasuk manusia. 9. Gas rumah kaca = a) uap air b) karbon dioksida c) ozon d) methan e) oksida nitrat f) klorofluorokarbon 10.Pemanasan global = peningkatan suhu bumi akibat gas-gas rumah kaca yang jumlahnya semakin meningkat. 11.Efek pemanasan global a) Peningkatan suhu air laut b) Hilangnya gunung es c) Rusaknya terumbu karang d) Perubahan musim 12.Permafrost= tanah beku yang berada di bawah lapisan es 13.Siklus Nitrogen a) 78% gas di atmosfer disusun oleh Nitrogen. b) Nitrogen merupakan unsur yang sulit beraksi dengan unsur lain sehingga memerlukan tahapan proses: o fiksasi nitrogen o mineralisasi o nitrifikasi a) amonia → nitrit = Nitrosomonas b) nitrit → nitrat = Nitrobacter o denitrifikasi = nitrat → nitrogen c) Nitrogen organik ditemukan dalam organisme (makhluk hidup) dalam bentuk asam amino danprotein 14.Siklus Fosfor a) Fosfor merupakan senyawa esensial yang diperlukan oleh makhluk hidup meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. b) Fosfor diperlukan oleh makhluk hidup untuk pertumbuhan, pembentukan nukleotida sebagai penyusun molekul DNA dan RNA. c) Kalsium fosfat juga merupakan komponen utama sel dan fungsi biologis. d) Tahapan : Pencucian Absorpsi Dekomposisi = pengembalian fosfor ke alam melalui air dan tanah dari tanaman & hewan yang mati 15.Solusi Pencemaran Lingkungan a) Penanganan pencemaran lingkungan Penanganan terhadap pencemaran lingkungan dilakukan secara terpadu. Mengeluarkan kebijakan yang ramah lingkungan dan memiliki keberlanjutan. Penanganan terhadap kebakaran hutan = membuat hujan buatan untuk memadamkan api. Penanggulangan kasus tumpahan minyak = bioremediasi. o Bioaugmentasi = menambahkanmikroorganisme penguraike dalam tumpahan minyak untuk melengkapi populasi mikroba yang secara alami telah ada di lingkungan yang terpapar tumpahan minyak. o Biostimulasi = Merangsang pertumbuhan bakteri pengurai hidrokarbon dengan menambahkan nutrien atau mengubah habitatnya b) Konservasi pada tingkat spesies dan populasi Mempertahankan keanekaragaman genetik Perlindungan terhadap habitat untuk menjaga keberadaan populasi Melakukan analisis viabilitas populasi c) Konservasi pada Tingkat Komunitas, Ekosistem, dan Bentang Alam Memelihara lingkungan untuk tetap menjadi habitat bagi populasi yang menjadi ciri khas ekosistem tersebut Pemulihan daerah-daerah yang rusak
2 Daftar materi yang sulit KB 1 – Klasifikasi & Keanekaragaman Tumbuhan
dipahami di modul ini Ciri-ciri pada tumbuhan peralihan dari karofita menuju ke plantae dan mencirikan pada tumbuhan yang sudah punah
KB 2 – Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan
1. Asal mula keanekaragaman hewan tentang filogeni. 2. Organisasi filum hewan menurut ciri-ciri utama bagian tubuh. 3. Pengelompokan invertebrata
KB 3 - Ekologi Biologi Populasi
1. Pola penyebaran 2. Karakteristik Populasi ideal
KB 4 – Ekologi Biologi Konservasi
Siklus Nitrogen & Fosfor
3 Daftar materi yang sering KB 1 – Klasifikasi & Keanekaragaman Tumbuhan
mengalami miskonsepsi Pada tumbuhan Cycadophyta ada tumbuhan yang menyerupai palem yang memiliki persamaan pada famili palmae.
KB 2 – Klasifikasi & Keanekaragaman Hewan
1. Pada filum invertebrata mengenai Platyhelmintes dan Nematoda. 2. Kelompok Vertebrata yang masih hidup saat ini.
KB 3 - Ekologi Biologi Populasi
1. Simbiosis 2. Pengukuran Kepadatan KB 4 – Ekologi Biologi Konservasi Green house effect TUGAS AKHIR MODUL 3 PROFESIONAL
Bacalah informasi berikut dengan cermat.
Dampak Ekologis Tumpahan Minyak Pertamina di Teluk Balikpapan Tugas: Berdasarkan informasi di atas, kemukakan argumen Anda tentang dampak ekologis tumpahan minyak Pertamina di Teluk Balikpapan. Pernyataan argumen Anda disertai dengan alasan yang komponennya meliputi • Klaim (Claim) : kesimpulan, proposisi, atau pernyataan • Data (Grounds/Data) : bukti yang mendukung klaim • Bukti (Warrant) : penjelasan tentang kaitan antara klaim dan data • Dukungan (Backing) : asumsi dasar yang mendukung bukti • Kualifikasi (Qualifier) : kondisi bahwa klaim adalah benar • Sanggahan (Rebuttal) : kondisi yang menggugurkan klaim
Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari bacaan tersebut maka saya memiliki beberapa argumen mengenai dampak ekologis tumpahan minyak Pertamina di Teluk Balikpapan. Berikut beberapa argumen berdasarkan komponen-komponennya :