PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
d) Beberapa suku yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut bangsa (ordo).
e) Beberapa bangsa yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut kelas (classis).
f) Beberapa kelas yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut phylum (division).
g) Beberapa divisio yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut kerajaan (kingdom).
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae (tumbuhan ) dibagi
ke dalam beberapa filum yakni Lumut ( Bryophita ), Paku-pakuan (Pteridhophyta),
serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Bryophyta ( Lumut )
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
3
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya
berupa kapsul memanjang
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang seloka
Reproduksi seperti lumut hati
Ciri-ciri :
1. Pterydhophyta ( Paku )
Ciri-ciri :
Daun mikrofil
Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis
Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium
Spora dihasilkan oleh sporangium
4
Contoh : Psilotum nodum
Ciri-ciri :
Ciri-ciri :
Cir i-ciri ;
5
Bedasarkan bentuk dan fungsinya daun paku dibedakan sebagai berikut :
a. Bentuk
b. Fungsi
Ciri-ciri :
6
Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.Di dalam
strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk butir
serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang
bersayap.Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap
arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga terbentuk 4 sel
yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel telur. Arkegonium ini
bermuara pada satu ruang arkegonium. Proses Penyerbukan dan Pembuahan:
Strobilus jantan => serbuk sari => jatuh pada tetes penyerbukan (ujung putik) =>
buluh serbuk => membelah => inti tabung dan inti spermatogen => inti spermatogen
=> membelah => dua inti sperma => membuahi sel telur di dalam ruang arkegonium
=> zigot => lembaga di dalam biji => tumbuhan baru.Pembuahan pada
gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi
satu sel telur.
Ciri-ciri :
7
b) Tumbuhan Berkeping Biji Dua (Dicotyledonae )
Ciri-ciri :
Identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal,tetapi telah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan,pada waktu ini tersedia beberapa sarana, antara lain :
1. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang
kita anggap ahli.
2. Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan.
8
3. Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku
flora.
4. Menggunakan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan.
5. Menggunakan lembar Identifikasi Jenis.
Untuk identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal tetapi telah dikenal oleh
dunia ilmu pengetahuan, dapat dilakukan dengan cara :
1. Menanyakan identitas tumbuhan tersebut kepada seseorang yang kita
anggap ahli dan kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan
kita.
2. Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan.
3. Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku
flora atau monografi.
4. Menggunakan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan.
5. Menggunakan Lembar Identufikasi Jenis (Species Identification Sheet).
9
5. Nama ilmiah kelompok taksonomi disajikan dalam bahasa Latin tanpa
menghiraukan asalnya. Aturan untuk penamaan genus dan penunjuk jenis
sama juga dengan yang lain harus dalam bahasa Latin
6. Aturan tatanama adalah berlaku surut kecuali hal-hal yang kecil.
7. Suatu nama yang sah tidak boleh ditolak karena alasan tidak disukai atau
karena kehilangan arti aslinya. Contoh: Hibiscus rosa-sinensis, aslinya bukan
di Cina. Perubahan nama hanya boleh dilakukan bila sudah betul-betul diteliti
taksonominya.
dari kegiatan taksonomi yang bertujuan untuk mendeterminasi nama yang
benar dari suatu Tatanama merupakan bagian takson atau kesatuan taksonomi.
Menurut Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT), pemberian nama
ilmiah tumbuhan didasarkan pada bahasa latin atau yang diperlakukan sebagai
bahasa latin, sehingga diharapkan dapat dipergunakan secara universal oleh para
ahli botani.
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai begitu banyak nama tumbuhan yang
diberikan dalam bahasa yang sesuai dengan bahasa induk yang digunakan oleh
daerah masing-masing, yang sering disebut nama biasa. Oleh karena itu terbatas
pengertiannya pada orang-orang sebahasa saja, maka pemakaian nama ilmiah
sekarang sudah menjadi kebiasaan umum yang diterapkan di seluruh dunia.
Adapun perbedaan antara bahasa biasa dengan nama ilmiah adalah sebagai
berikut :
10
dilafalkan
5. Tidak jelas untuk kategori mana 5. Memberi indikasi untuk kategori
nama itu diberikan takson mana nama itu
diberikan
6. Satu takson dapat mempunyai lebih 6. Untuk tiap takson dengan definisi,
dari satu nama yang berbeda-beda posisi dan tingkatan tertentu hanya
menurut bahasa yang digunakan ada satu nama yang benar.
untuk penyebutan
Spesies
Genus
11
1. Genus (Latin) = Genus (Inggris) = Geslacht (Belanda) = Marga (Indonesia)
2. Nama marga merupakan kata benda berbentuk mufrad, atau kata lain yang
diperlakukan sebagai kata yang bersifat demikian. Nama marga dalam bahasa
Latin tediri dari satu kata, misalnya Morus l, Gossypium L, Mimosa, dsb.
3. Nama marga tidak dibenarkan berupa istilah yang lazim digunakan dalam
morfologi tumbuhan, seperti : Radicula atau Tuber, kecuali bila pemberian
nama telah terjadi sebelum 1 januari 1912.
4. Nama marga tidak boleh terdiri dari dua kata, atau kedua kata itu harus
disatukan dengan tanda penghubung, misalnya : Uva-ursi.
5. Kata-kata yang tidak dimaksud sebagai nama marga tidak dapat dianggap
sebagai nama marga, misalnya Anonymus (kata ini oleh penulisnya digunakan
untuk Scirpoides (mirip Scirpus). Kata kata ini harus ditolak.
6. Saran untuk membentuk nama marga:
Familia
12
sebagai tipe tatanamanya ditambah akhiran aceae misalnya : Malvaceae (
Malva +aceae), Solanaceae (Solanum+aceae).
Ordo
Classis
Division
Regnum
13
2. Konsep dunia digunakan untik menujukkan keseluruhan tumbuhan atau
keseluruhan hewan yang masing-masing disebut dunia tumbuhan (Regnum
Plantarum) dan dunia hewan (Regnum Animale).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15