Pendahuluan
Pada tahun 1997 yang merupakan awal mulanya krii terjadi di Indonesia hingga saat ini, maka
dapat dikatakakn bahwa Indonesia tidak memliliki dasar yang kuat untuk menghadapi perubahan-
perubahan global yang terjadi. Pemerintah selalu mengalami kesulitan untuk membuat bangsa ini
bangkit dan berkembang dari keterpurukan ekonomis, social, dan politik. Supaya Indonesian tidak
semakin jatuh, maka birokrasi di Indonesia peril melakukan reformasi secara menyeluruh.
Reormasi tersebut dapat dilihat dari karangka teoritik dan empiric yang luas, mencakup di dalam
nya penguatan masyarakat (civil society), supremasi hukum, strategi pembangunan ekonomi dan
pembangunan politikyang saling terkait.
Mempelajari sejarah manajeman sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh gambaran
tentang bagaimana manajeman itu telah berlangsung pada masa lalu,bagaimana kemudian
manajeman tersebut berkembang,prinsip-prinsip apa yang dikembangkan paa masa lalu dan
bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini . Manajeman kemudian berkembang
sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh
manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
itu juga sekaligus mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia. Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Dalam konsep bahasa Inggris secara umum, birokrasi disebut dengan civil service. Selain itu juga sering
disebut dengan public sector, public service atau public administration. Menurut Etzioni-Havely (dalam
Savirani:2005) birokrasi adalah organisasi hirarkis pemerintah yang ditunjuk untuk menjalankan tugas
melayani kepentingan umum. Birokrasi juga merupakan unit yang secara perlahan mengalami penguatan,
independen, dan kuat. Penguasaan berbagai sumber daya oleh birokrasi menjadikan birokrasi menjadi
kekuatan besar yang dimiliki oleh negara. Ciri khas yang melekat dalam tubuh birokrasi adalah bentuk
organisasi yang berjenjang, rekrutmen berdasarkan keahlian, dan bersifat impersonal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan rumusannya
masalah secara singkat sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan birokrasi dan manajemen?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi birokrasi dan manajemen?
3. Bagaimana birokrasi dan manajemen di Indonesia sebelum adanya reformasi?
4. Bagaimana sejarah lahirnya reformasi birokrasi dan manajemen di Indonesia?
II. Pembahasan
Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri dari dua kata yaitu biro yang artinya meja
dan krasi yang artinya kekuasaan. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat membentuk
pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hirarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah
kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip-prinsip
ideal bekerjanya suatu organisasi. Secara etimologi birokrasi berasal dari istilah buralist yang
dikembangkan oleh Reineer von Stein pada 1821, kemudian menjadi bureaucracy yang akhir-akhir ini
ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersonal dan leglistik (Thoha, 1995 dalam Hariyoso,
2002). Birokrasi berasal dari kata bureau yang berarti meja atau kantor; dan kata kratia (cratein) yang
berarti pemerintah. Pada mulanya, istilah ini digunakan untuk menunjuk pada suatu sistematika kegiatan
kerja yang diatur atau diperintah oleh suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan administrasi (Ernawan, 1988).
Birokrasi dapat dirujuk kepada empat pengertian yaitu,
Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.