1. PENDAHULUA
SEKERTARIAT
KOMANDO-KOMANDO
PEPELAKSANA
Dengan adanya bagan di atas dapat dengan mudah diketahui berapa besar dan luasnya
yang diurusi oleh bagian pertandingan, bagaimana wewenang pimpinan terhadap bawahan,
berapa jenis pertandingan yang akan diselenggarakan dalam Asian Games.
b. Satuan Organisasi
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa seksi-seksi merupakan satuan organisasi utama, sedang
komando-komando pelaksana (sekarang istilah ini diganti dengan panitia pelaksana) merupakan
satuan organisasi lanjutan.
Untuk dapat membedakan organisasi dan satuan organisasi dapat diberikan contoh
sebagai berikut:
1. Jawatan adalah organisasi, tetapi kalau dipandang dari sudut pemerintah daerah maka jawatan
itu hanyalah satuan organisasi. Demikian juga pemerintah daerah itu suatu organisasi, tetapi
kalau dilihat dari kedudukannya dengan pemerintah pusat hanyalah suatu satuan organisasi.
2. Komando pelaksana (panitia pelaksana) adalah suatu organisasi, yang mempunyai kewajiban
untuk memimpin bawahannya menyelenggarakan pertandingan yang sesuai dengan jenis-jenis
pertandingannya. Tetapi kalau dilihat dari bagan pertandingan keseluruhan, maka panitia
pelaksana hanyalah satuan organisasi.
Demikian juga bagian pertandingan organizing committee utu suatu organisasi tetapi bila
dilihat dari panitia Asian Games keseluruhannya, bagian pertandingan itu hanyalah suatu satuan
organisasi kedudukan satuan organisasi di dalam struktur organisasi.
Kedudukan satuan organisasi di dalam struktur organisasi ada 2 macam ialah: I. Satuan-satuan
organisasi yang berkedudukan langsung di bawah pucuk pimpinan organisasi,
I. Satuan-satuan organisasi yang berkedudukan di bawah satuan organisasi utama disebut satuan
disebut satuan organisasi utama.
II.satuan-satuan organisasi yang berkedudukan di bawah satuan organisasi utama di sebut satuan
organisasi lanjutan.
Semua bentuk organisasi dapat menggunakan kotak kotak-kotak atau garis. Variasi kotak dalam
bagan dapat menggunakan:
1.Kotak segi empat panjang
BAGAN ORGANISASI
Gambar 6
Bentuk bagan: isi bagan:
1)Bagan piramid a)Bagan struktur
2)Bagan mendatar b)Bagan aktivitas
3)Bagan lingkaran c)Bagan jabatan
4)Bagan setengah lingkaran d)Bagan tugas
5)Bagan elips e)Bagan nama
6)Bagan setengah elips f)Bagan pangkat
g)Bagan foto
h)Bagan berkode
i)Bagan lukisan
j)Bagan serba guna
1.Bagan organisasi berdaar bentuk bagan
a)Bagan piramid
Gambar 7
Dalam bagan piramid ini saluran wewenang dan tanggung jawab dari pucuk pimpinan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas ke bawah atau
sebaliknya.Bagan ini paling lajim di pakai oleh berbagai oerganisasi.
b)Bagan Mendatar
Gambar 8
c)Bagan Menegak
Bagan menegak ialah bagan organisasi saluran wewenang dan tangguang jawab dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah tersusun dari atas ke
bawah atau sebaliknya dari bawah ke atas dengan mengajarkan dua satuan organisasi atau
pejabat yang sederajat. Ada baganya dapat di lihat pada gambar 9.
d)Bagan lingkaran
Bagan lingkaran ialah bentuk organisasi di mana seluruh wewenang dan tanggung jawab
dari pucuk pimpinana sampai satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat
lingkaran menuju ke arah luar( meninggalkan titik ) atau sebaliknya.
e)Bagan setengah lingkaran
f)Bagan elips
g)Bagan setengah elips
2.Bagan organisasi berdasar isi bagan
a)Bagan struktur
Bag.Pertandingan
Bagan struktur ialah bagan organisasi yang menunjukkan susunan organisasi dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi yang terendah dengan menyebitkan sebutan serta
nama masing-masing organisasi.
Demikian juga untuk bagan-bagan
b) Bagan aktivitas
c) Bagan jabatan
d) Bagan tugas
e)Bagan nama
f)Bagan pangkat
g)Bagan foto
Tiap bagan di ats menunjukkan aktivitas, jabatan, tugas nama, pangkat atau foto dari
tiap satuan organisasi atau pejabat yang bertugas. Untuk bagan nama biasanya dibuat bersama
bagan jabatan.
h) Bagan berkode
Bagan berkode ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan tanda-tanda petunjuk
tertentu pada tiap kotaknya (biasanya dengan tanda-tanda angka atau huruf), sedang perincian
uraian masing- masing kotak ditulis di bawah gambar bagan. Bagan ini digunakan bilamana
uraiannya sangat panjang.
1
2 5
3 4 6 7
Gambar 15
a. Keterangan
1. Biro Umum
Aktivitas:
a. Menyelenggarakan aktivitas penunjangan
b. Menyelenggarakan tata kepewenangan
c.Menyelengarakan tata keuangan
d.Menyelengarakan tata perbekalan
e. Menyelengarakan ketatausahaan
f.Menyelengarakan hubugan masyarakat
g.Menyelengarakan dokumentasi
h.Menyelengarakan statistik, perundang-undangan
i.Melaksanakan aktifitas lain atas perintah atasan
2.Bagan kepegawaian/petugas
Aktifitas
a. Menyelengarakan tata pelamaran
b. Menyelengarakan penetapan pegawai
c. Menyelengarakan kearsipan pegawai
d. Menyelengarakan pengembangan pegawai
e. Menyelengarakan penilaian pegawai
f. Menyelengarakan kesejahteraan pegawai
g. Menyelengarakan aktifitas lain atas perintas atasan
3. Sub bagan pengembangan pegawai seterusmya diisi aktifitas dari bagan atau sub bagian yang
ada.
i.) Bagan lukisan
Bagan lukisan ialah bagan organisasi di mana satuan organisasinya digambarkan dengan
gambar kegiatan dari satuan organisasi tersebut misalnya: bagian pendidikan dengan gambar
burung hantu, bagian sekertarik dengan gambar mesin tik, bagian stensil dengan gambar mesin
stensil dan sebagainya
J). Bagan serba guna
Bagan serba guna adalah bagan organisasi yang isinya menunjukan jabatan,
namapangkat/ golongan pangkat, dan perincin tugas tiap-tiap pejabat.
TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
PANITIA PERTANDINGAN
I. PENDAHULUAN
Di dalam menyelenggarakan suatu pertandingan, untuk dapat berhasil dengan baik harus
direncanakan persiapan jauh sebelum pertandingan, saat dekat menjelang pertandingan, saat
pertandingan berlangsung dan juga selesai pertandingan selesai.
Agar tidak terjadi saling berebut atau saling menghindari dari tugas, maka untuk
keperluan itu perlu adanya job discription atau pembagian tugas antar amggota panitia. Biasanya
job description ini digariskan oleh pimpinan yang telah menguasai segala seluk beluk persoalan.
Kemudian panitia harus melaksanakan perencanaan dan program kerja sesuai dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari anggota panitia pertandingan.
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan
cara- cara penyelenggaraan pertandingan dan juga menjelaskan tugas, wewenang dan tanggung
jawab panitia pertandingan dengan benar.
Untuk selanjutnya mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan penyelenggaraan pertandingan
2. Menjelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab panitia pelaksana
II. PENYELENGGARAAN PERTANDINGAN
A. Persiapan Jauh Sebelum Pertandingan
Setelah pemimpin pertandingan ditetapkan dan mengetahui tujuan dan kepanitiaan atau
organisasi suatu cabang olahraga, segera pemimpin pertandingan dengan berpedoma
pengetahuan yang luas memerlukan pengorganisasian dan tatalaksana yang sungguh sungguh.
Oleh sebab itu dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak lepas dari azas-aza
pokok dari management, yaitu:
1. Penelitian Pendahuluan (Forecasting)
2. Perencanaan (Planning)
3. Pengorganisasi (Organizing)
4. Penugasan (Staffing) penentuan personal
5. Bimbingan (Directing) 6. Pengawasan/Pengendalian (Controlling)
7. Proses Tatalaksana
8. Faktor penyerta dan pelengkap
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan atau penjajakan sebelumnya akan memungkinkan melaksanakan
kegiatan dalam bidang olahraga, berkisar mengenai mencari jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tentang:
a. Apakah tujuan kegiatannya?
b. Apakah yang direncanakan?
c. Apakah dengan dasar-dasar yang ada, dengan factor-faktor yang berhubungan,
dengan itu maka tujuan akan tercapai?
Hal-hal yang penting untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas
meliputi beberapa faktor sebagai berikut:
a. Tujuan
b. Olahragawan
c. Pelaksanaan
d. Alat-alat/lapangan
e. Lingkungan/saat
f. Waktu penyelenggaraan
g. Biaya
a) Tujuan
Setiap kegiatan olahraga Indonesia harus mengandung tujuan yang tidak boleh lepas dari
tujuan olahraga dan tidak boleh lepas dari pada tujuan Perjuangan Bangsa Indonesia.
Tujuan kegiatan dapat diusahakan bermacam-macam, namun semuanya tidak boleh lepas
dari tujuan-tujuan yang diuraikan di atas dan tidak boleh lepas dari falsafah Pancasila.
b) Olahragawan
Tingkatan serta kedudukan olahragawan menentukan pula sifat dari pertandingan yang
diselenggarakan yang harus diperhatikan ialah:
-Umur -Kepercayaan/agama
-Jenis -Keadaan jasmani
-Pekerjaan -dan lain-lainnya
-Prestasi dasar Kesejahteraan
-Aliran politik
c) Pelaksanaan
- Jumlahnya
-Kemampuannya
-Perlu penataran/tidak
-Pengangkutannya, pemondokannya, insentifnya
-Perlengkapannya
Pelaksana-pelaksana sebaiknya diusahakanyang cukup mempunyai keahlian,
berusngguh-sungguh, jujur dan insyaf akan tugas pengabdiannya. d) Alat-alat/lapangan
d)Alat-alat pertandingan
-Alat-alat angkutan Alat-alat komunikasi
-Alat-alat penampungan, rekreasi dan lain-lainnya
-Lapangan-lapangan
e) Lingkungan/saat
Lingkungan di mana kegiatan olahraga dilaksanakan harus diperhitungkan sesuai dengan
tujuan darikegiatan tersebut. Jika mencari dana, olahraga yang diselenggarakan harus menarik
perhatian penonton setempat. Situasi politikpun harus diperhatikan. Demikian juga situasi iklim.
f) Waktu penyelenggaraan
Waktu dapat:
-Beberapa jam
-Beberapa hari
-Beberapa minggu.
-Beberapa bulan
-Satu tahun penuh (kompetisi)
Tidak hanya waktu keseluruhan saja yang diperhitungkan, tetapi juga waktu masing- masing
pertandingan. Jangan lupa juga waktu cadangan. Kemudian waktu yang pasti untuk pembukaan
dan penutupan.
g) Biaya
Biaya adalah merupakan kunci yang banyak menentukan dalam pelaksanaan kegiatan.
Kejuaraan-kejuaraan sering ditentukan karena kekurangan biaya.
Perlu diperhitungkan:
-Biaya yang diperlukan Cara mendapatkan biaya
-Di mana diusahakan
-Macam-macam usaha memperoleh biaya
-Cara pemakaian biaya yang tersedia
Semua faktor ini dari a sampai dengan g meskipun berbeda-beda, tetapi sangat erat
hubungannya. Semuanya merupakan bahan-bahan pokok dalam menyusun rencana.
2. Perencanaan
Setelah pendahuluan dianggap sudah matang, barulah dibuat rencana. Dalam melaksanakan
kegiatan olahraga, perencanaan akan member penjelasan kepada pelaksana, olahragawan
maupun masyarakat mengenai masalah-masalah:
a. Bila dimulainya dan kapan selesainya
b. Apa jenis pertandingan yang dilaksanakan
c. Tempat pertandingan
d. Sistem yang dipergunakan
e. Tujuan pertandingan yang ditetapkan
f. Struktur organisasi dan personilnya
g. Besar biaya, cara memperoleh dan cara penggunaannya h. Dan lain-lainnya
Dalam penelitian pendaahuluan, biasanya masih terdapat beberapa faktor yang masih
belum pasti, belum positif, di mana ada kemungkinan masih akan berubah, disesuaikan dengan
situasi dan kondisi setempat pada saat itu.
Rencana dapat saja dibuat muluk-muluk, namun hendaknya dipertimbangkan bahwa
dengan keadaan yang seminim-minimnya tujuan harus dapat tercapai. Pada pokoknya
perencanaan dibuat untuk menghindari rintangan-rintangan yang mungkin terjadi sehingga sudah
ada persiapan-persiapan untuk menanggulanginya.
3. Pengorganisasian
Jika telah ditetapkan suatu rencana yang lengkap, dengan urusan-urusan yang harus
diselesaikan, disusunlah struktur organisasi untuk menampung berbagai urusan dan sebagainya.
Besar kecilnya organisasi tergantung daripada besar kecilnya urusan.
Susunan organisasi memberi gambaran tentang :
a.Garis kewenangan
b. Menunjukkan tugas, wewenang dan tanggung jawab
c. Untuk menentukan pelaksanaan yang tepat dalam organisasi
Maksud daripada pengorganisasian yang pokok adalah untuk mengetahui hubungan-
hubungan antara satu unsure yang lain. Urusan-urusan atau bagian-bagian
tersebut harus mempunyai koordinasi yang baik. Setiap pelaksana harus bertanggung jawab
kepada atasannya.
Dalam struktur organisasi arla tiga masalah yang penting, yaitu:
a. Pimpinan umum
b. Bidang tehnik
c. Bidang pendukung
-Pimpinan Umum yang bertanggung jawab semua masalah dalam keseluruhannya, baik ke dalam
maupun ke luar.
-Bidang Tehnik yang mengurusi khusus mengenai pelaksanaan teknik keolahragaan
-Bidang Pendukung adalah yang bertanggung jawab mengenai masalah-masalah yang
mendukung terlaksananya bidang tehnik keolahragaan. Misalnya masalah angkutan, konsumsi,
logistik dan lain-lainnya.
Masing-masing bidang masih dapat diperinci menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil
urusannya, sesuai dengan besar kecilnya penyelenggaraan kegiatan. Kegiatan kecil-kecilan,
bagian-bagiannya pun tidak perlu menjadi banyak. Apabila kegiatan yang dilaksanakan besar-
besaran, bagian-bagian pun juga harus diperinci menjadi lebih banyak, supaya unsurnya menjadi
seimbang, sesuai dengan tenaga yang akan menanganinya.
4. Penentuan Personil (Staffing)
Setelah menyusun bagan organisasi kemudian harus dipikirkan personil yang akan
menempati masing-masing jabatan dalam bagan yang telah disusun. Untuk menempatkan
personil yang tepat, jika dapat memenuhi syarat-syarat A3BK, yang
artinya:
A = Akhal baik
A = Ahli dalam bidangnya
A= Amalnya tidak terputus
B = Berani dalam kebenaran
K = Konstruktif (berjiwa membangun)
Syarat-syarat lain yang dapat ditarnbahkan di antaranya:
a. Mempunyai cukup wewenang
b. Berwibawa
c. Pancasilais sejati
Selanjutnya sumber-sumber dari mana personil tersebut diperoleh adalah:
a. Organisasi-organisasi olahraga dari Instansi-instansi
b. Lembaga-lembaga olahraga dari Instansi-instansi.
c. Sekolah-sekolah terutama yang banyak hubungannya dengan kegiatan-kegiatan olahraga
d. Pejabat-pejabat lain yang telah menunjukkan perhatian dan kemampuannya. e. Pengemar-
penggemar olahraga
Dalam kegiatan-kegiatan yang besar sering harus mengadakan kursus-kursus kilat untuk
melengkapi petugas-petugas yang belum ahli.
5. Bimbingan (Directing)
Setelah personil diisi, masing-masing bagian mempunyai tugas sendiri, dan tanggungjawab
terhadap atasannya.
Meskipun tugasnya berbeda-beda antara satu dan lain bagian harus ada koordinasi
menurut garis yang telah ditetapkan. Jika salah satu bagian saja kurang lancar, kemungkinan
besar akan mengagalkan penyelenggaraan. Berhubung dengan itu, maka antara masing-masing
bagian harus dapat saling membantu dalam batas-batas yang dimungkinkan. Kegagalan itu tidak
hanya kegagalan suatu bagian, tetapi adalah kegagalan seluruh anggota penyelenggara.
Harmonisnya koordinasi disebabkan karena petugas-petugas telah mengerti akan
unsurnya masing-masing disertai dengan kejujuran, kesungguhan dan toleransi terhadap yang
lain. Untuk menjaga kelangsungan harmonisasi dalam penugasan ini banyak ditentukan dari
kebijaksanaan keahlian daripada bimbingan para pimpinan terutama pimpinan umum.
6. Pengawas (Controlling)
Sebelum, selama dan sesudah penyelenggaraan kegiatan, sangat diperlukan pengendalian.
Pengendalian ini adalah salah satu tugas yang penting dari pimpinan. Begitu kegiatan dimulai,
begitu juga pengendalian haus dimulai. Maksud pengendalian bukan untuk mengadakan
penilaian-penilaian saja. Bukan untuk mencari kesalahan. Tetapi yang penting adalah bagaimana
harus mengarahkan, agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana. Dalam pengendalian ada
kegiatan-kegiatan yang berbentuk :
a. Pengawasan (supervising)
b. Penilaian (evaluating)
c. Perbaikan (correcting)
d. Pemeriksaaan laporan (check up dan reporting)
Dalam pertandingan olahraga pengawasan untuk menjaga agar tidak ada hal- hal yang di
luar renacana, untuk mengetahui apakah rencana dapat dilaksanakan seluruhnya atau perlu
adanya perubahan-perubahan, juga untuk mengetahui apakah
petugas petugas telah benar-benar menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan baik atau tidak.
Pengawasan dapat dilakukan oleh pimpinan sendiri, atau dengan minta keterangan dari
petugas-petugas atau siapa saja di luar organisasi. Segala kesulitan- kesulitan yang diketahui
harus segera diusahakan penyelesaiannya.
Tahap tahap pengendalian yang sangat penting adalah:
a. Jauh sebelum pertandingan
b. Dekat dengan pertandingan
c. Selama pertandingan
d. Seluruh pertandingan
Adanya General Reohearsol (latihan umum) sebenarnya adalah merupakan pengawasan terakhir
dekat menjelang penyelenggaraan yang sebenarnya.
Dengan pengawasan-pengawasan dapat diketahui:
a. Apakah tujuan telah tercapai seluruhnya atau hanya sebagian?
b. Rencana dapat dilaksanakan semua atau ada perubahan
c. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi
Bila ternyata menurut evaluasi terjadi penyimpangan-penyimpangan prinsipil yang perlu
segera diadakan tindakan-tindakan perbaikan (corrective)..
7. Proses Tatalaksana
Sesudah keenam asas-asas management tersebut terpenuhi, penyelenggara segera
menyusun waktu (time-table)/jadwal). Adapun penyusunan jadwal yang penting
ialah berisi:
a. Waktu, tanggal dan jam
b. Kegiatan-kegiatan
c. Tempat
d. Penanggung jawab
e. Catatan hasil evaluasi
8. Faktor penyerta dan pelengkap
Selain asas-asas pokok tersebut 1 sampai dengan 6 dan pencatatan prosesnya. sering pula
yang memegang peranan untuk mensukseskan suatu usaha adalah:
a. Kemampuan untuk menetapkan keputusan terhadap beberapa alternatif
b. Pengalaman-pengalaman
Berhubung dengan itu pengalaman dari bahan-bahan yang diperoleh dalam melakukan
pengendalian dapat dipergunakan sebagai bahan pada masa yang akan datang.
Khusus
Setelah pedoman umum tentang organisasi dengan asas-asasnya selesai disiapk dalam
penyelenggaraan kegiatan olahraga perlu pula diambil langkah-langkah khusus. Pada jenis dan
cabang-cabang olahraga tertentu, perlu adanya ketentuan ya berlainan. Hal-hal yang khusus
kebanyakan menyangkut masalah :
1. Pedoman Tata Tertib
Pedoman dan tata tertib ditetapkan secara umum lama sebelum penyelenggaraan. Dekat sebelum
penyelenggaraan diadakan pertemuan unt memberikan penegasan dan penjelasan-penjelasan
bersama, agar tidak terda perbedaan tafsiran.
Pedoman-pedoman biasanya memuat :
a. Sifat dan tujuan pertandingan
b. Tempat dan waktu
c. Sistem yang dipakai
d. Peraturan-peraturan yang dipergunakan
e. Penanggung jawab penyelenggara pendidikan
f. Syarat-syarat peserta
g. Pengaturan giliran masing-masing peserta.
2. Administrasi
Organisasi yang baik harus didukung oleh tata usaha atau kepaniteraan yang ba Usaha-usaha
dalam kepanitiaan yang baik ini meliputi:
a. Surat menyurat dan pengumuman e. Administrasi peralatan
b. Selebaran-selebaran dan publikasi f.laporan lengkap
c. Catatan hasil yang lengkap
d. Pertanggungjawab keuangan
3. Formulir Pertandingan
Ada tiga jenis formulir:
a. Formulir pendaftaran
b. Formulir pertandingan
C. Formulir hasil
Formulir a dan b diisi :
a. Nomor peserta
b. Hasil yang dicapai
C. Tanggal dan hari
d. Paraf penanggung jawab
Formulir bertingkat mulai catatan hasil perorangan sampai pada catat keseluruhan formulir-
formulir harus singkat, jelas dan mudah diolah.
4. Maksud Pertandingan
Setiap penyelenggaraan pertandingan mempunyai maksud tertentu yang dapat dibedakan :
a. Pertandingan dengan maksud persahabatan
b. Pertandingan dengan maksud untuk seleksi
c. Pertandingan dengan maksud untuk menentukan klasifikasi
d. Pertandingan dengan maksud untuk menentukan kejuaraan
a. Pertandingan dengan maksud persahabatan
Pertandingan ini biasanya dikenal dengan istilah friendly games yang tujuannya mempererat
hubungan.
b. Pertandingan dengan maksud untuk seleksi Pertandingan ini diselenggarakan dengan maksud
untuk memilih pemain- pemain yang baik di antara peserta, untuk mempersiapkan pembentukan
team dalam pertandingan tingkat berikutnya.
c. Pertandingan dengan maksud untuk menentukan klasifikasi Pertandingan klasifikasi
dimaksudkan untuk menentukan ranking atau kecakapan perorangan atau team dalam
organisasinya. Pada umumnya diselenggarakan oleh top organisasi tingkat pusat, daerah atau
tingkat cabang.
d. Pertandingan dengan maksud untuk menentukan kejuaraan Pertandingan dengan maksud
untuk menentukan kejuaraan ini, sangat tergantung pada luasnya lingkungan yang mengikuti :
-Tingkat Kabupaten
-Tingkat Nasional
-Tingkat Internasional
Mengingat tingkat umur pertandingan kejuaraan itu dapat berupa :
-Kejuaraan pemula
-Kejuaraan kadet
-Kejuaraan yunior
5. Pimpinan Pertandingan
Pimpinan pertandingan atau yang lazim juga disebut ketua teknik pertandingan ialah seorang
yang mempunyai tugas untuk menyelenggarakan pertandingan, dan bertanggungjawab atas
kelancaran penyelenggaraan pertandingan itu. Pimpinan pertandingan berkewajiban memimpir.
suatu bagian dari kepanitiaan penyelenggara pesta Olahraga (PON, POM, PORDA, dan
sebagainya).
a) Menentukan bidang tugas dan struktur organisasi Luasnya tugas pimpinan pertandingan
sangat ditentukan oleh tujuan daripada usaha kerja sama. Makin besar sifat
penyelenggara pertandingan itu makin besar pula jumlah bagian yang diurusi dalam
satuan organisasi yang dipimpinnya.
Sebagai contoh dapat dikemukakan bidang tugas dari bagian olahraga organizing committee
Asian Games IV. Pimpinan bagian olahraga organizing committee (BAGOROC) terdiri:
-Ketua
-Wakil ketua I dan II
-Sekretaris
Unsur pembantu pimpinan BAGOROC meliputi:
1. Sekretariat, dipimpin oleh sekretaris merangkap Kepala Kantor, dibantu oleh 3 orang Wakil
Sekretaris
2. Staf pribadi, dipimpin oleh kepala staf pribadi
3. Unsur dalam, dipimpin oleh komendan urusan dalam
4. Unsur keuangan, dipimpin oleh bendaharawan
Unsur pelaksana BAGOROC meliputi:
1. Seksi Teknik
2. Seksi Alat-alat dan Lapangan
3. Seksi Upacara
4. Seksi Angkutan
5. Seksi Publikasi
6. Seksi Kesehatan
Setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi Komando Pelaksana
1. Atletik
2. Angkat besi
3. Balap sepeda
4. Bulutangkis
S. Bola basket
6. Gulat
7. Hockey
8. Sepakbola
9. Renang, loncat indah, polo air
10. Menembak
11. Tennis
12. Tennis Meja
13. Tinju
14. Bola Volley
15. Panahan
16. Upacara pembukaan dan penutupan
Kopel dipimpin oleh Pimpinan Harian dan Komandan Komando Pelaksana. Bagian
pertandingan dari Asian Games ini mempunyai sifat yang sangat besar, maka struktur
organisasinya pun meliputi bidang-bidang besar pula jumlahnya. Dari struktur organisasi ini
kemudian dibuat dengan organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1. Setiap Komando
Pelaksana yang sekarang lazim disebut Panitia Pelaksana (Panpel), menyusun bagian-bagian
yang dibutuhkan, sesuai dengan bidang yang harus diurusi serta sesuai pula dengan jenis
pertandingannya. Dalam penyelenggaraan pertandingan yang kecil sifatnya, panitia pelaksana
dapat langsung dirangkap oleh bagian pertandingan, terutama sekali bila jenis pertandingannya
hanya tunggal.
Contoh: Bagan Organisasi BAGOROC Organizing Committee Asian Games IV 1962
PIMPINAN
SEKERTARIAT
KOMANDO-KOMANDO PELAKSANA
Gambar 1
b)penentuan tenaga kerja
penentuan tenaga kerja adalah suatu aktifitas kepengawalan atau petugas untuk memperoleh
tenaga kerja dan dalam jumlah yang tepat.
1. Analisa pekerjaa, guna menentukan jumlah dan macam tenaga kerja yang di perlukan
2. Mencari sumber-sumber yang tepat dari macam tenaga kerja yang diperlukan dan
menetapkan penerimaan calom pegawai/petugas
3. Menetapkan cara penyaringan dan penempatannya.
Penentuan jumlah petugas ditentukan oleh sifat penyelenggaraan, jenis olahraga, banyaknya
pertandingan dan jumlah lapangan yang digunakan. Para petugas harus memperoleh latihan
latihan sebelumnya, agar para petugas itu benar-benar siap dan matang dalam bidang tugasnya
masing-masing.
c) Penentuan anggaran
Untuk menentukan anggaran perlu diketahui dari mana sumber keuangan dan kemungkinan-
kemungkinan pengeluaran uang sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
1. Alat-alat tulis/stensil
2. Pencetakan-formulir-formulir yang dibutuhkan
3. Hadiah (piagam, medali dan piala)
4. Alat-alat pertandingan dan lapangan
5. Publikasi, penyiaran radio, televisi, spanduk, advertensi dan lain sebagainya
6. Konsumsi
7. Honorarium petugas
Dari kebutuhan di atas harus dapat ditentukan apa yang harus dibeli, disewa mendapat bantuan
atau sokongan.
d) Penentuan peserta
Peserta pertandingan ditentukan oleh tujuan penyelenggaraan dan dapat dibedakan dalam dua
kelompok ialah
1. Sifat pertandingan
Menurut sifatnya pertansingan dapat dibedakan :
Pertandingan seleksi, yang dimaksudkan untuk memilih pemain guna mewakili daerah, kota
ataupun nasional.
-Pertandingan investasi, ialah pertandingan persahabatan dengan mengundang regu-regu tertentu,
termasuk dalam rangka ulang tahun atau peringatan-peringatan yang lain.
-Kompetisi, rangkaian pertandingan yang diikuti oleh anggota band atau top organisasi untuk
menentukan juara dari anggota.
Besar kecilnya sifat pertandingan ditentukan oleh daerah, nasional atau Internasional
2. Pembatasan peserta
-Terbatas, dengan undangan (invitasi) Terbatas sesuai dengan peraturan-peraturan (pertandingan
antar Komda atau Pinda), Pekan Olahraga Mahasiswa, Olympiade, Pertandingan antar anggota,
Kompetisi PSSI).
-Terbatas dalam lingkungan daerah tertentu (Irama Suka, Sea Games, Asian Games dan lain
sebagainya)
-Terbatas untuk peserta putri, puteranya dan campuran
-pertandinagan terbuka dapat dikuti untuk umum
-Terbatas untuk peserta putri, putera dan campuran
-Pertandingan terbuka dapat diikuti untuk umum
e) Undangan untuk peserta
Setelah ditentukan peserta-peserta pertandingan sesuai dengan tujuan dan peraturan yang ada
segera mengadakan undangan atau pemberitahuan disertai dengan syarat-syarat yang harus
dipenuhi antara lain:
- Uang pendaftaran Batas
-waktu pendaftaran
- Foto peserta dan sebagainya
f) Menyiapkan alat-alat dan lapangan
-Alat-alat harus sesuai dengan kebutuhan baik untuk jenis pertandingan, jumlah maupun syarat-
syaratnya. Termasuk di dalamnya alat-alat pertandingan, seperti: bola, shutlle cock, lambang
harus memenuhi syarat- syarat yang ada.
-Alat-alat pelaksana pertandingan, seperti: games watch, stop watch, alat mengukur, timbangan
dan sebagainya harus memenuhi syarat-syarat. Lapangan harus juga memenuhi syarat atau
mendekati syarat-syarat Internasional (khusus bagi pertandingan yang bersifat kecil). Bila
menggunakan beberapa lapangan sebaiknya lapangan itu berdekatan, sedapat mungkin
disediakan lapangan khusus untuk pemanasan menjelang pertandingan, terutama untuk
pertandingan yang beruntun dan dilakukan dalam satu lapangan seperti pertandingan bola basket,
bola volley, atletik dan sebagainya
- Apakah alat-alat dan lapangan itu tinggal memekai, menyewa, atau membuat harus diketahui
lama sebelum pelaksanaan pertandingan diselenggarakan. Agar segala sesuatunya dapat
disiapkan baik mengenai surat pinjam atau sewa, untuk membuat atau membela dan sebagainya.
Pengadaan alat dan lapangan ini harus ditetapkan sampai batas waktu tertentu agar bila ada
kekurangan-kekurangan dapat segera disempurnakan.
g) Acara pertandingan
Dengan pengertian jumlah peserta, jumlah hari dan jam-jam pertandingan dapat dibuat acara
pertandingan secara besar, untuk disebarkan kepada para peserta agar dapat dibuat sekedar
pedoman di mana kira-kira pertandingan itu akan diselenggarakan, beberapa kali kemungkinan
bertanding, berapa lama. pelaksanaan pertandingan itu diadakan dan sebagainya. Acara
pertandingan secara terperinci dan jelas baru dapat disusun sesudah technical meeting. Tetapi
bila peserta dan cara pertandingan telah dapat dipastikan karena adanya peraturan yang mengikat
(seperti kompetisi PSSI), acara pertandingan sudah dapat dibuat secaraterperinci dan jelas jauh
sebelum diselenggarakan.
h) Menyusun peraturan pertandingan
Untuk menjaga kelancaran dan ketertiban selama penyelenggaraan pertandingan harus dibuat
peraturan pertandingan. Peraturan pertandingan itu antara lain berisi:
1. Penentuan peserta
2. Peraturan pertandingan yang dipakai
3. Cara pertandingan yang dipakai
Faktor-faktor yang perlu diingat untuk menentukan cara pertandingan yang
digunakan :
-Jumlah peserta
-Jumlah hari yang tersedia
-Jumlah alat dan lapangan
-Jumlah panitia
-Biaya
-Peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang megikat.
Cara pertadingan merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh pimpinanpertandingan dalam
tugasnya. Pengetahuan tentang cara-cara pertandingan akan dibicarakan secara khusus dalam
modul berikutnya
4.Penentuan pemenang dan penentuan juara sesuai dengan cara pertandingan yang dipakai.
5. Penyimpangan-penyimpangan dan peraturan permainan
6. Penentuan penanggulangan bila ada gangguan atau halangan dalam suatu pertandingan
7. Peraturan tentang protes
8. Pedoman membentuk panitia hakim
Peraturan pertandingan ini harus disyahkan pada technical meeting.
L Peserta
Peserta kejuaraan Bola Basket PON VIII tahun 1973 terdiri dari 12 regu putera dan 12 regu
puteri yang ditetapkan berdasarkan surat-surat keputusan PB. PERBASI No. 08, 11 dan 12 tahun
1972. Tiap-tiap regu peserta baik putera maupun puteri, terdiri dari 15 orang, dengan perincian
sebagai berikut:
1. Team Manager 1 orang
2. Coach 1 orang
3. Asisten coach/official lain 1 orang
4. Pemain 1 orang
II.Peraturan Permainan
Peraturan permainan yang digunakan dalam Kejuaraan Bola Basket PON VIII tahun 1973 ini
adalah Peraturan PERBABASI/FIBA tahun 1968-1972
III. Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Tiap golongan, baik putera maupun puteri masing-masing dibagi menjadi 2 pool, dengan
ketentuan bahwa juara dan runer up pada PON VII tahun 1969 dipisahkan (seeded), sedang regu-
regu peserta lainnya diundi
b. Di dalam pool dilakukan pertandingan dengan sistem setengah kompetisi
c. 1 juara I dan II tiap-tiap pool melakukan pertandingan silang untuk menentukan juara PON
VIII urutan I s/d IV
2 juara II dan IV tiap-tiap pool melakukan pertandingan silang untuk menentukan juara PON
Vill urutan V s/d VIII.
3 Juara V dan VI tiap-tiap pool melakukan pertandingan silang untuk menentukan juara PON
VIII urutan IX s/d XII.
IV. Tempat Pertandingan
Tempat pertandingan yang akan dipergunakan adalah Basket Ball Hall "LOKASARI" Jakarta.
V. Waktu Pertandingan
Pada tiap-tiap hari dilangsungkan 9 (sembilan) pertandingan, dengan ketentuan sebagai berikut
Pagi :Jam 08:00-11-30 (3 pertandingan)
Sore dan malam hari : jam 15.000-22.15 (6 pertandingan)
VI. Penentuan Kejuaraan
a. Nilai kemenangan 2 (dua)
b. Nilai kekalahan 19satu)
c. Nilal kekalahan karena penyimpangan 0 (nol)
d. Regu yang mengumpulkan nilai terbanyak adalah juara
e. Bila ada dua regu yang berhasil mengumpulkan nilai sama, maka hak kemenangan diberikan
kepada regu yang memenangkan pertandingan pada waktu mereka berdua bertanding.
f. Bila ada lebih dari 2 regu yang mengumpulkan nilai sama dan saling mengalahkan maka
penentuan urutan kejuaraan ditetapkan berdasarkan goal rata-rata dari regu yang mendapatkan
nilai sama tersebut. Bila masih sama diundi.
VII. Bola
a. Bola untuk worming-up harus disediakan sendiri oleh regu-regu peserta, sedangkan untuk
pertandingan akan disediakan oleh Panitia Pelaksana Pertandingan.. b. Bola yang dipakai dalam
pertandingan adalah: VOIT.LB.200
VIII. Wasit dan Petugas Meja Wasit dan petugas meja akan dipanggil dan diatur oleh Panitia
Pelaksana Pertandingan secara khusus.
i. Penyusunan pedoman untuk para petugas Untuk menjaga kelancaran penyelenggaraan
pertandingan, sebelumnya para petugas harus dididik dan dilatih. Di samping itu untuk
memelihara pemusatan perhatian perlu dibuatkan pedoman petugas untuk masing-masing
kelompok petugas yang berisikan pokok-pokok tugasnya, keharmonisan, keharusan yang
harus dilakukan dan sebagainya.
B. Saat dekat menjelang pertandingan
1. Memeriksa kesempurnaan dan kelengkapan alat-alat dan lapangan, bila ada hal-hal yang
kurang baik segera mengubah, memperbaiki atau mengganti alat-alat dan lapangan yang kurang
baik.
2. Memeriksa kemampuan dan ketrampilan para petugas, bilamana perlu dan ada kemungkinan-
kemungkinan supaya diadakan gladi resik.
3. Mengadakan technical meeting.
Dalam technical meeting harus diundang para team manager (team leadu) dan para coach dari
tiap-tiap peserta, untuk mengisahkan peraturan pertandingan, membentuk Panitia hakim,
bilamana perlu membicarakan tentang peraturan permainan, penentuan cara pertandingan,
mengadakan seeded dan undian dalam pool atau dalam cara gugur. Di samping para coach dan
team manager, dalam technical meeting ini perlu hadir juga para wasit.
4. Membentuk Panitia Hakim
Dalam technical meeting harus dibentuk Panitia Hakim dengan persetujuan wakil para peserta
dengan pedoman peraturan-peraturan yang ada. Panitia Hakim ini perlu diadakan untuk
menentukan putusan-putusan bila ada perselisihan, perbedaan pendapat dan protes.
5. Menyusun Wasit
Setelah dapat memastikan acara pertandingan, pemimpin pertandingan mempunyai tugas untuk
menyusun wasit-wasit yang bertugas pada tiap pertandingan itu. Susunan waktu itu harus
mengingat tentang:
a. Kemampuan dan klasifikasi wasit
b. Sifat-sifat wasit
c. Sifat-sifat pertandingan
d. Sifat-sifat para pemain
6. Membuat peta
Peta-peta pertandingan harus dibuat agar peserta-peserta dapat mengetahui tempat- tempat
pertandingan itu diselenggarakan (peta ini penting sekali bagi para peserta yang berasal dari luar
kota tempat pertandingan itu diselenggarakan dan atau peserta-pesertadari luar negeri).
Juga peta-peta di tiap lapangan yang menggambarkan secara jelas di mana tempat-tempat
urinoir, WC, tempat ganti pakian, tempat pemanasan, tempat sekretariat pertandingan, pos
keamanan, pos PPPK dan lain-lainnya yang dianggap perlu.
C. Saat Pertandingan Berlangsung
Kelancaran pertandingan harus dijaga dengan baik. Situasi pertandingan ditentukan oleh wasit,
pemain dan penonton, dan termasuk di dalamnya juga petugas-petugas pembantu pelaksana
pertandingan seperti scorer, timers, penjaga garis (linesman). Pemimpin pertandingan harus
sanggup untuk memberi suasana ketenangan di dalam lingkungan tenpat pertandingan, usaha-
usaha itu dapat dilakukan dengan:
1. Para petugas harus benar-benar terlatih dan di dalam bertuas harus memegang tata tertib
secara teguh, sopan dalam tingkah laku, sehingga akan memberi kesan yang baik bagi para
pemain maupun penonton. Kericuan petugas akan mempengaruhi suasana pertandingan. Sangat
baik apabila setelah selesai satu rangkaian pertandingan, para petugas dikumpulkan untuk
menilai pekerjaan-pekerjaan yang baru saja selesai dilaksanakan. Di samping itu juga untuk
mengadakan koreksi-koreksi demi penyempurnaan tugas berikutnya.
2. Ketertiban penonton Penonton harus diatur sedemikian rupa sehingga semua penonton dapat
menikmati pertandingan dengan baik, jangan dibiarkan mereka mengambil tempat terlalu dekat
dengan lapangan team team terhormat (VIP) dan wartawan supaya diberi tempat yang paling
strategis, terutama bagi para wartawan hendaknya ditentukan tempat mereka sedemikian rupa
hingga dapat bekerja dengan baik tetapi tidak menggangu pertandingan. Untuk kepentingan ini
perlu meminta bantuan kepada:
1. Pramuka
2. Polisi dan atau tentara
3. Pemberitaan tentang hasil-hasil pertandingan
"Agar masyarakat dapat mengikuti pertandingan dengan baik perlu diberi laporan-
laporan hasil-hasil pertandingan setiap satu atau suatu rangkaian pertandingan selesai dengan;
a. Menempelkan pada papan-papan pengumuman atau mengisi pertandingan pada bagan-bagan
yang telah disiapkan.
b. Penyiaran melalui wartawan untuk Koran, radio atau televise.
c. Selebaran yang dibagikan pada saat-saat berlangsungnya pertandingan.
3. Ketertiban tentang alat-alat pertandingan
Semua alat-alat untuk tiap pertandingan yang telah digunakan segera disimpan kembali sesuai
dengan keadaan dan jumlah waktu pengeluaran. Untuk kepentingan tersebut di atas, bagian alat-
alat harus menunjuk salah seorang untuk bertanggung jawab mengenai alat-alat yang
dipergunakan pada tiap pertandingan dan orang yang ditunjuk itu harus mengembalikan kepada
bagian alat-alat atau menyerahkan kepada petugas untuk pertandingan berikutnya lengkap seperti
jumlah pada waktu penerimaan.
D. Sesudah Pertandingan Selesai
1. Sesudah pertandingan selesai seluruhnya, pemimpin pertandingan harus segera membuat
laporan tentang:
a. Hasil-hasil pertandingan
b. Urutan juara
c. Keuangan
d. Penilaian petugas
e. Laporan tentang situasi pertandingan keseluruhan Laporan ini harus diberikan kepada atasan
dan pimpinan pertandingan dan kepada wartawan untuk Koran, radio dan televise (terutama bagi
wartawan ialah hasil-hasil pertandingan dan urutan juara).
2. Mengembalikan alat-alat dan memeriksa lapangan. Semua alat-alat dan lapangan diperiksa
baik mengenai jumlah dan keadaanya. Kalu alat-alat dan lapangan masih dalam keadaan baik
segera dikembalikan dan kalu dalam keadaan rusak harus diperbaiki lebih dahulu.
3. Ucapan terima kasih Untuk membrikan keputusan kepada para petugas, semua yang telah
member pinjaman dan membantu dalm bentk apapun segera diberi surat tanda terima kasih atau
piagam penghargaan agar bila mengadakan pertandingan-pertandingan lagi mereka tidak akan
segan-segan membantu. Bilamana mungkin adakanlah sekedar peseta dengan para petugas dan
mereka yang telah membantu
SISTEM GUGUR
1. PENDAHULUAN
Di dalam menyelenggarakan suatu pertandingan pengetahuan mengenai sistem-sistem
pertandingan sangatlah penting. Untuk melaksanakan suatu pertandingan olahraga yang diikuti
oleh sedikit atau banyak peserta, akan menentukan dipakainya suatu sistem pertandingan apa
yang paling sesuai. Sering kita menggerutu karena system pertandingan yang digunakan kurang
tepat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan sistem pertandingan adalah:
-Jumlah hari yang tersedia
-Jumlah peserta
-Jumlah alat dan lapangan yang digunakan
-Jumlah panitia
-Peraturan-peraturan yang mengikat
Setiap sistem pertandingan mempunyai kelemahan dan kebaikannya masing-masing, tinggal kita
yang akan memilih mana yang terbaik untuk dilaksanakan.
Di dalam sistem gugur memang ada kelemahannya, tetapi kelemahan-kelemahan itu
dapat diatasi dengan beberapa cara, sehingga kata-kata bahwa urutan juara sistem gugur adalah
semua dapat diatasi dengan penempatan seeded (unggulan).
Harapan kami muda-mudahan buku ini bermanfaat bagi siapapun di dalam tugasnya yang
berhubungan masalah-masalah pertandingan.
II. PENGERTIAN SISTEM GUGUR TUNGGAL
Di dalam suatu pertandingan regu kita telah satu kali kalah dan tidak boleh mengikuti
pertandingan berikutnya atau dengan kata lain. Regu yang telah satu kali kalah dinyatakan gugur.
Yang dimaksud dengan regu dapat diartikan juga untuk pertandingan perseorangan.
Contoh: Pertandingan sistem gugur yang diikuti oleh 4 regu, A B C dan D dapat
ditemukan sebagai berikut:
Pertandingan antara:
A-B ----- A Menang
----- B Kalah
C-D ----- A Menang
----- B Kalah
Dalam pertandingan berikutnya B dan D tidak boleh mengikuti pertandingan, karena
keduanya mengalami kekalahan sedang regu-regu A dan C, dipertandingkan lagi.
Untuk mempermudah pembacaan pada catatan di atas dan juga demi kepraktisan dan
kelancaran serta mencegah kekeliruan penyusunan pertadningan, kita dapat mencatat dengan
bagan (schema) pertandingan.
Bagan pertandingan
A
B
C
D
Gambar 1
Keterangan:
Apabila dilihat pada bagan gambar 1 akan berlangsung pertandingan antara regu A melawan
regu B, sedang regu C melawan regu D. Pemenang-pemenang dari pertandingan tersebut
dipertandingkan lagi, siapa yang menang dalam pertandingan tersebut ialah yang menjadi juara.
Dalam bagan akan kelihatan lebih baik, apakah garis-garis mendatar tempat untuk menuliskan
pemenang dari pertandingan yang telah dilaksanakan cukup panjang dan tidak terlalu pendek
seperti pada gambar 1.
A
B
C
D
Gambar 2
Untuk lebih jelasnya di sini akan di gambarkan bagan pertandingan di atas sebagai berikut:
Ax B ----- A menang
Cx D ----- C menang
Ax C ----- A menang
A A
B A
C C
D Gambar 3
Untuk menentukan juara ketiga, dapat di lihat bagan pertandingan sebagai berikut:
B ----
Gambar 4
Yang digambarkan dengan garis-garis terputus ialah pertandingan antara yang kalah dari
pertandingan A lawan B, melawan yang kalah dari pertandingan anatra C dan D. Di sini yang
bertanding adalah antara B lawan D siapa yang menang menjadi juara III dan yang kalah
menjadi juara IV.
Agar adil dalam menyusun bagan pertandingan, maka untuk menentukan siapa tau regu
mana yang ditempatkan pada huruf-huruf a, B, C dan D perlu diadakan undian dengan
disaksikan oleh wakil-wakil peserta.
Contoh bagan pertandingan untuk 8 regu
A I II
B III
C
D
E
F
G
H
Gambar 4
Contoh ronde pendahuluan dengan 10 peserta
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2 Bye
3
4
5
6
7 Bye
8
9
10 Bye
11
12
13
14
15 Bye
16
Gambar 7
Acara pertandingan
Tanggal Jam lapangan l lapangan ll lapangan ll
1-9 15:30-17:00 a-b c-d e-f
2-9 15.30-17.00 g-h i-j
3-9 15.30-17.00 k-i m-n
4-9 15.30-17.00 o-p q-r
5-9 15.30-17.00 s'-t'
6-9 15.30-17.00 s-t
SISTEM KOMPETISI
l.PENDAHULUAN
Sitem Pertandingan Kompetisi penuh ataupun setengah kompetisi, sering dikatakan sebagai
sistem pertandingan yang lebih adil daripada sistem pertandingan yang lain. Tingkat mentalitas
yang tinggi dalam kegiatan olahraga yang penting adalah sifat-sifat sportif yang dimunculkan
sebagai tindakan tindakan secara ksatria.
Termasuk diantaranya tindakan-tindakan:
-Menang secara jujur
-Kalah secara jujur
-Bertanding secara wajar
Suatu kegiatan kejuaran olahraga menginginkan hasil yang benar-benar adil yang
menempati juara I diharapkan adalah peserta yang kuat. Juara II adalah peserta yang kurang kuat
dari juara Ill demikian selanjutnya pada urutan yang lain.
Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan beberapa
system kompetisi, membuat bagan dan menyusun jadwal pertandingan serta menentukan
pemenang
Untuk selanjutnya mahasiswa diharuskan dapat:
1. Menjelaskan pengertian kompetisi
2. Menjelaskan dan membuat bagan sistim kompetisi
3. Membuat dan menjelaskan penentuan juara pada setengah kompetisi
Kalau jumlah peserta genap, misalnya 4 regu, A, B, C, dan D, dapat disusun acara pertandingan
sebagai berikut:
1. A-B ll.A-D lll.A.C
C-D B-C D-B
Pertanyaan 1:
Untuk peserta berjumlah genap, berapa kali tiap regu itu akan bertanding dalam
setengah kompetisi? Dari acara pertandingan di atas dapat diketahui bahwa :
A bermain 3 kali
B bermain 3 kali
C bermain 3 kali.
D bermain 3 kali
Pertanyaan 3:
Berapa jumlah pertandingan seluruhnya untuk jumlah peserta regu genap pada setengah
kompetisi. Bila jumlah regu genap itu n dan sudah diketahui bahwa jumlah ronde = (n-1), dan
banyaknya pertandingan tiap ronden= n , jadi jumlah pertandingan seluruhnya = 1% n (n-1).
2
Pentingnya ronde dalam setengah kompetisi Ronde dalam setengah kompetisi perlu
diketahui agar:
a. Dalam menyusun pertandingan akan mudah mengadakan pengamatan hingga dapat
mengecilkan kemungkinan-kemungkinan salah, karena tidak mungkin akan terjadi
sesuatu regu bertanding kurang atau lebih banyak dari ketetapan.
b. Jumlah pertandingan tiap ronde perlu diketahui, bila hendak mengetahui berapa jumlah
pertandingan paling banyak yang dapat dilakukan pada satu saat yang bersamaan.
Karena letak factor tidak mengubah hasil, maka jumlah pertandingan setengah kompetisi
untuk regu berjumlah gasal = regu berjumlah genap ialah:
J=1/2 n(n-1)
3) Menyusun pertandingan pada setengah kompetisi
Untuk menyusun pertandingan setengah kompetisi maupun kompetisi penuh kita kenal
macam-macam cara pencatatan. Cara-cara pencatatan ini perlu sekali dipahami karena dengan
dapat ini dihindari kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan. Dengan demikian pimpinan
pertandingan dapat bekerja dengan rapi yang berarti menjamin suksesnya pekerjaan.
e) Cara berputar (Rotasi)
Pencatatan ini dilakukan dengan memindahkan regu peserta berputar yang arahnya berlawanan
dengan arah jarum jam.
Kalau peserta berjumlah gasal, misalnya 7 regu, harus ditambah 1 regu semu supaya
menjadi genap, dengan pengertian bahwa regu-regu yang bertanding dengan regu semu tidak
dihitung sebagai suatu pertandingan. Susunan pertandingan dapat dikemukakan seperti di bawah
ini dengan angka 8 merupakan regu semu.
Contoh:jumlah peserta (N)=7
Ronde I Ronde II Ronde III Ronde IV
1 - 2 1 - 4 1 - 6 1 - 8
3 - 4 2 - 6 2 - (8) 6 - 7
5 - 6 3 - (8) 2 - 7 4 - 5
7 - (8) 5 - 7 3 - 5 2 - 3
Ronde V Ronde VI Ronde VII Kembali semula
1 - 7 1 - 5 1 - 3 1 - 2
(8) - 5 7 - 3 5 - 2 3 - 4
6 - 3 (8) - 2 7 - 4 5 - 6
4 - 2 6 - 4 (8) - 6 7 - (8)
Keterangan:
sama dengan contoh regu genap. Sehabis ronde VII perputaran kembali seperti ronde I (hanya
mencocokan bahwa rotasi benar)
Rumus- rumus untuk menghitung(dalam regu gasal) ganjil:
Jumlah ronde=N
Banyaknya pertandingan tiap-tiap ronde=N – 1
2
Jumlah seluruh pertandingan= N (N – 1 )
2
Tiap-tiap regu bertanding= N – 1
A B C D E F G H
A 1 2 3 4 5 6 7
B 3 4 5 6 7 2
C 5 6 7 1 4
D 7 1 2 6
E 2 3 1
F 5 3
G 5
H
Keterangan:
1. Abjad (A, B, C, D) menunjukkan nama regu atau peserta, misalnya A = regu Separta, B = regu
Bhineka, C = regu Angkasa dan seterusnya.
2. Angka menunjukkan ronde kesekian, misalnya 1 = ronde 1, 2 ronde II, 3 ronde III dan
seturusnya.
3.Pada tabel I terlihat angka tertinggi = 7=N-1=8-1
A B C D E F G H I bye
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B 3 4 5 6 7 8 9 2
C 5 6 7 8 9 1 4
D 7 8 9 1 2 6
E 9 1 2 3 8
F 2 3 4 1
G 4 5 3
H 6 5
I 7
Keterangan:
1. Abjad menunjukan regu.
3. Angka – angka di bawah bye menunjukan pada ronde yang sesuai dengan angka tersebut.
Cara- cara peengisian petak = cara pengisian pada petak segitiga untuk regu genap hanya ada
perbedaan pada:
1. Setelah 8 diisikan dibawah 1 mendatar kemudian di bawah angka 8 diisikan angka 9.
Kemudian petak-petak di bawahnya diisi dengan nagka urut mulai dari 1 ke atas.
2. Karena dalam setengah kompetisi untuk regu gasal itu selalu ada yang bye, maka disebelah
kanan dari I mendatar dibuat kolom untuk regu-regu yang bye. Adapun cara mengisinya setelah I
mendatar diisi dengan angka 8 selanjutnya di bawah bye yang sedatar dengan angka 8 diisi
dengan angka 9 9angka tertinggi yang sama dengan jumlah peserta).
3.Petak-petak di bawah pengisiannya sama dengan baris paling kanan dari car petak segi tiga
untuk regu genap. Jadi kalau ditemui angka 6, maka regu H pada ronde V bye sedang kalau
ditemui angka 6 regu D bye pada ronde VI.
Cara pencatatan untuk cara petak segitiga dapat juga dibuat dengan cara lain ialah dengan
menuliskan abjad yang mendatar urut kanar. ke kiri.
Contoh : Untuk regu berjumlah genap (10 regu)
Tabel 3. Cara lain Pencatatan cara Petak Segitiga
nama regu J I H G F E D C B A
A 9 8 7 6 5 4 3 2 1
B 2 9 8 7 6 5 4 3
C 4 1 9 8 7 6 5
D 6 2 1 9 8 7
E 8 3 2 1 9
F 1 4 3 2
G 3 5 6
H 5 6
I 7
Keterangan:
- Huruf A sampai dengan J menyatakan nama regu
- Angka 1 sampai 9 menyatakan ronde ke...
- Pada kolom regu ditulis kode sesuai dengan jumlah regunya (N)
- Dibawah kolom regu di tulis ke bawah huruf A sampai J. Pada kolom regu ke kanan urut
abjad itu di tulis secara terbalik
Cara mengisi kolom:
- Buatlah bagan kosong seperti tersebut di muka, kemudian isikan kode nama agar pada
kolom nama- nama regu
- Mulai kolom di bawah B ke kiri tulislah masing-masing dari angka 1 sampai angka N-1
- Mulai dari kolom B di bawah angka 9 tulislah angka genap terkecil urut ke bawah sampai
angka genap yang terdekat dengan angka yang tertinggi ialah 8.
- Kemudian sisa petak di bawah J diisi dengan angka-angka gasal sampai dengan angka
gasal yang terdekat dengan angka tertinggi ialah 7.
- Setelah petak-petak ditepi diisi, kemudian perhatikan angka-angka yang mendatar dan
petak kosong di bawahnya. Petak-petak di bawah angka mendatar ini masing-masing diisi
dengan angka naik dimulai dari angka si atasnya sampai dengan angka tertinggi,
kemudian kalau di bawah 9 masih ada petak-petak lagi, petak-petak itu diisi dengan
angka urut dari angka 1.
Keterangan:
Cara pencatatan ini lebih rumit daripada cara pencatatan yang terdahulu dan hanya
dapat digunakan untuk peserta yang jumlahnya yang sesuai dengan angka patokan pada
cara gugur tunggal atau kurang 1 dari angka patokan pada cara gugur tunggal.
1. Di bawah A mendatar diisi angka naik sampai dengan di bawah D, mendatar dari angka 1
sampai 4.
2. Kemdian di bawah D mendatar ini ke bawah diisikan angka-angka menurun dari 4 sampai
dengan 1.
3. Dari angka 1 di bawah D mendatar diisi angka 1 sampai dengan 4 sampai pada petak di bawah
A mendatar.
4. Kemudian petak-petak di bawah A mendatar dan petak yang sedatar D diisi angka-angka
menurun dari 4 samapi 1 sehingga sedatar dengan A menurun. Dari tahap 1 sampai dengan 4
tabelnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 6. Tahap Pengisian cara Petak Segi 4
A B C D
A 1 2 3 4
B 2 3
C 3 2
D 4 3 2 1
Petak-petak di tengah yang masih kosong diisi dengan nagka-angka yang sesuai
dengan angka- angka diagonalnya ialah angka 1 dan 4 hingga akhirnya diperoleh tabel dengan
isian sama dengan tabel 5.
Dari tabel 5 dapat ditentukan regu-regu yang harus bertanding, dengan membaca dari
kolom- kolomnya baik secara mendatar ataupun menurun. Kalau dibaca abjad yang mendatar,
maka tiap rondenya dapat tersusun sebagai berikut:
Apabila jumlah peserta kurang 1 dari angka patokan, maka di tambah 1 regu semu
hingga penyusunan dapat di laksanakan.
✓ Peraturan permainan yang digunakan adalah peraturan bola voli internasional yang berlaku dan
disahkan oleh PBVSI. Bola Yang Digunakan
VI.Peserta Pertandingan
1. Permeinan adalah benar-benar mahasiswa dengan menyerahakan fotocopy kartu mahasiswa dan surat
regestrasi terakhir serta pas foto warna terbaru ukuran 4X6 cm(1lembar)
2. Pemain adalah berasal dari salah satu kab/kota
3. Pemain yang kabupatennya tidak berpartisipasi maka pemain tersebut boleh bermain dari Kabupaten
sedaratan atau dimana pemain itu berdomisili.
4. Pemain yang berasal dari luar NTT boleh bermain dari Kab/Kota tempat ia berdomisili akan tetapi
pemain tersebut tidak terpilih maka diperbolehkan untuk bermain dari daerah lain.
5. Apabila ada pemain yang terdaftar pada kedua Kabupaten /Kota (Ayah,Ibu berbeda Kabupaten/Kota)
maka diserahkan kepada pemain yang bersangkutan untuk menentukan pilihan.
6. Khusus untuk Undarma pemainnya benar-benar mahasiswa Undarma.
7. Setiap regu atau team tidak diperkenankan memakai pemain yang tidak disahkan dalam techical
meeting
8. Setiap peserta dapat mengutus lebih dari satu regu atau team voli putra/putri
9. Jumlah pemain tiap regu atau team maksimal 12 orang dan minimal 6 orang,dengan ketentuan nama-
nama pemain tersebut tidak boleh diganti atau dirubah saat mulai pertandingan sampai dengan akhir
pertandingan.
10. Nama-nama pemain dan official diserahkan pada waktu pendaftaran atau saat rapat teknis (Technical
Meeting).
11. Kostum pemain seragam dan bernomor punggung 1 s/d 18 serta bersepatu.
12. Libero berkostum kontras atau lain dari temannya serta bernomor punggung.
13. Kapten team harus bertanda khusus di dada.
14. Bila regu atau team yang terlambat masuk harus siap menggantikan kostum dengan warna lain.
15. Melanggar poin 1,2,4,dan 6 akan dikenakan sanksi pada pertandingan yang sedang berjalan
didiskualifikasi.
16. Setiap team atau regu harus mengikuti secara pembukaan minimal 6 orang pemain yang berada pada
lapangan upacara,apabila kurang dari 6 orang maka akan dikenakan sanksi Rp.100.000 ribu (Apabila
tidak membayar akan dikenakan diskualifikasi).
VII. SISTEM PERTANDINGAN
Sistem pertandingan yang digunakan adalah babak 1 sistem setengah kompetisi dengan
pembagian pool disesuaikan dengan jumlah peserta.Babak II menggunakan sistem gugur dan
babak III final (Akan disesuaikan pada saat technical meeting)
VIII. LAMANYA PERTANDINGAN
Semua pertandingan dari babak awal sampai babak terakhir dengan “tree winning set”(tiga set
kemenangan).
Misalnya 3:0,3:1,3:2.
IX. MULAINYA PERTANDINGAN.
1.Bila waktu yang ditentukan (jadwal pertandingan) telah tiba dan semua serana dan regu-regu
yang akan bertanding telah siap maka pertandimgan harus dijalankan.
2.Bila belum waktu yang telah ditentukan,semua sarana telah siap maka,pertandingan dapat
dilaksanakan atas persetujuan kedua regu atau teman yang akan bertanding.
3.Bila waktu yang telah ditentukan telah ditentukan telah tiba tetapi yang akan pertandingan
belum siap,maka regu atau team yang akan bertandingan harus menunggu semua sarana tersebut
siapa digunakan.
4.Pertandingan kedua dan seterusnya dimulai setelah pertandingan pertama selesai kurang lebih
15 menit.
5.Apabila terjadi hal-hal dilluar dugaan agar disampaikan kepada panitia atau wasit sesuai jadwal
pertandingan dan akan diberikan toleransi waktu 30 menit.
X.Walk Out (WO)
1. Regu atau team yang daatng terlambat 15 menit (sesuai kesepakatan dalam rapat teknis) dari
waktu yang telah di tetapkan.
2.Regu atau team yang menolak bermain sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3.Apabila di ketahuai pemain luar (Tidak sesuai dengan hasil TM)
4.Kostum yang tidak berseragam atau bernomor dada dan punggung dari 1-8.
5.Regu atau team yang mendapat WO di nyatakan gugur dan tidak diperkenakan untuk bermain
dalam pertandingan selanjutnya.
XI. PROTES
1.Tiap-tiap regu atau team dapat mengajukan protes kepada pimpinan pertandingan mengenai
suatu pertandingan yang di lakukan bertentangan dengan peratutan ini.
2.Protes yang di ajukan harus secara tertulis dan hanya di lakukan oleh Kapten tim/pelatih
(Coach) regu yang bersangkutan.
3.Waktu mengajukan protes paling lambat 10 menit setelah selesai pertandingan dengan
tembusan kepada regu atau team yang di prootes.
4.Satu kali mengajukan protes disertai uang protes Rp.250.000,-(Dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
5.Benar atau tidaknya protes uang protes menjadi milik komisi hakim.
XII. Komisi Hakim
1.Komisi hakim merupakan badan tertinggi yang memutuskan masalah-masalah yang muncul
dalam pertandingan yang di maksud.
2.Komisi hakim terdiri dari PBVSI 1 orang Wasit,Panitia 1 orang
3.Keputusan yang telah di keluarkan oleh komisi hakim pertandingan adalah sah dan tidak dapat
di ganggu gugat.
4.Keputusan yang dikeluarkan oleh komisi hakim pertandingan adalah merupakan hasil
musyawarah anggota-anggota,dan tidak dapat diganggu gugat.
5.Anggota-anggota komisi hakim pertandingan harus selalu berada di setiap pertandingan agar
mudah mengawasi pertandingan dalam melakukan musyawarah.
XII. Lain-lain
1. Karena pertandingan dengan sisteam kompetisi,maka setiap team peserta di bebankan
jaminan Rp.100.000,-demgam ketentuan bila team bersangkutan mengikuti kegiatan sampai
selesai,maka jaminan dikembalikan, tetapi meningalkan jadwal pertandingan atau mendapat
WO,maka uang tersebut di nyatakan hangus.
2. Uang jaminan tersebut diserahkan kepada panitia saat technical meeting dengan mengambil
tanda bukti penyetoran.
XIV. Penutup
Demikian tata tertib pertandingan Bola Voli PGRI NTT CUP 1 tahun 2012,dan hal-hal yang
belum termuat dalam tata tertib ini,akan di tentukan dan di putuskan saat technical meeting untuk
dijadikan acuan dalam pelaksanaannya.
Kupang, 25 – 11 – 2012
PBVSI KOTA KUPANG
Dominggus Alexander
Sekretaris
PENEMPATAN ANGKA PADA KOTAK
SKEMA PERTANDINGAN 16 s/d 32 TEAM
1 16 PENEMPATAN ANGKA:PADA KOTAK
1
2 15 2
3 14 3
4 13 1 16
4
5 12 4 13
5
6 11 5 12
6
7 10 8 9
7
8 9 8
9
16 TEAM REGU
10
11
32 TEAM REGU
12
POOL:ATAS POOL:BAWAH POOL ATAS POOL:BAWAH
13
14
15
16
1 32 2 15
4 29 3 14
5 28 6 11
8 25 7 10
9 24
2 31
3 30
6 27
7 26
10 23
12 21
11 22
13 20
14 19
16 17
16 18
PENEMPATAN ANGKA PADA KOTAK
KIRI JALUR KANAN
N -4 N–2
SEMI FINAL : +2
FINAL :+ 2
PESERTA;8 REGU
K4 sd 1
M6 P1 M1 SEMI FINAL/FINAL
M7
K10 P5 8 P7 M10
P10 5 K11 M11
K3 P2
K8 K2 M2 M13 P13 M7 P14 M13
M6 sd4 M9
P6 sd3 P12
M9 P3 M3 K12 M12
P9 K1 M8 M8
6 P8
K7 7
P4 KET:
M4 M: 13.Juara III/IV
Sd2 M:14.Juara I/II
PESERTA:9 REGU
K14 1
M7 9 P5 M10
M11 P7 M8
8 M1 P8 M11
P11 5 K12 M12
K3 P2 P12
K5 4 M2 III/IV P14 M8 P15 I/II
M10 3 M3
P10 P3 K13 P13
6 M9 M13
K2 7 P9 M9
2 M4
PESERTA 10 REGU
K6 Sd1
M8 P8 9 P3 M3
M10 M11
K1 8 M1 P11 M15
M14 P10 5 K17 P1 M17
K4 P4
K5 Sd4 M4 III/IV M11 P20 Juara:
K12 Sd3 M5 16
M9 P9 K2 P5 K18 P18
M13 6 M18
P7 7 P12 M12 M12
M7 P2
K11 K3 10 M7
Sd 2
PESERTA:10 REGU
Bye
K4
M9
P9 K4
M15 K6
P15 K3
M17 K3 M17
P17 P10 M19
M10 Bye K19 P19
Bye Juara:3/4 M3 I/II
K14 K2 P11 M18 P22
M11 P20
P11 K2 K20 M20
M12 M14
P16 K1
M18 K1
P12
M12 Bye
K7
K13
PESERTA:12 TEAM
Sd1 Sd 1
Bye M5
9 P5
P1
8 M1 M13
5 M2 P13
P2
12 P6
Bye
Sd4 Sd4
Sd3 Sd3
Bye M7
11 P7
P3
6 M3 M4
7 M4 P14
P4
10 P8
Bye Sd2
Sd2
WAKT PA/ POO
HARI/TANGGAL REGU YANG BERTANDING HASIL TOTAL
N0 U PI L
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS
VS