AKTIFITAS OLAHRAGA
KELOMPOK 1
PENGERTIAN DOPING
Doping adalah berasal dari kata dope, yakni campuran obat-obatan dengan
narkotika yang pada awalnya digunakan untuk olahraga pacuan kuda di Inggris.
Doping merujuk pada konsumsi obat atau bahan oral atau parenteral kepada seorang
olahragawan dalam suatu
Doping jenis ini dalam sistem kardiovaskuler akan mengakibatkan kolesterol HDL menurun dan
peningkatan secara tiba-tiba, metabolisme hati akan rusak dan rentan terkena penyakit tumor hati, untuk
reproduksi laki-laki berakibat pada penurunan produksi dan mobilitas sperma. Sedangkan pada wanita akan
menimbulkan ammenorhea, penyakit HIV dan AIDS karena infeksi jarum suntik yang tidak steril,
mengalami rasa depresi, dan menimbulkan jerawat berlebih pada wajah.
Hormon Peptida
Hormon pertumbuhan
Jenis ini adalah obat yang ditujukan untuk anak-anak yang mengalami masalah pertumbuhan
secara lami. Sebab, cara kerjanya bisa membuat stimulasi reproduksi dan regenerasi sel.
Secara ilegal, atlet sangat mengharapkan keuntungan dari konsumsi human growth hormone
supaya performanya semakin kuat. Namun, HGH termasuk salah satu doping yang dilarang
karena dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit kronis hingga pembesaran organ
PENGARUH DOPING DALAM AKTIFITAS
OLAHRAGA
1.MELANGAR ATURAN
Dunia olahraga punya aturan jelas mengenai doping. Berdasarkan world anti-doping code,
ditetapkan World Anti-Doping Agency ( WADA ) pada 2008. Doping adalah apapun untuk
menambah performa atlet, berisiko mengganggu kesehatan, dan berlawanan dengan
semangat olahraga.
Kalau Anda terbukti memakai doping, Anda telah melanggar aturan kesehatan. Dan bagi
atlet yang akan bertanding tentu bakal menghadapi konsekuensinya. Hukuman bervariasi
mulai dari gelar yang dicabut sampai tidak diperbolehkan lagi bertanding, bahkan untuk
seumur hidup.
2.Hukuman Secara Moral
Hukuman gelar dicabut atau tidak bisa bertanding lagi tidak sebanding dengan konsekuensi sosial yang
akan dialami. Mulai orang terdekat sampai orang asing yang mengetahui kasus atlet yang doping akan
mendapat perlakuan atau perkataan yang tidak mengenakan.
Insiden doping adalah masalah berat yang bisa terjadi pada atlet. Apalagi bila terbukti memakai doping,
rasa malu sampai merasa mempermalukan institusi yang mengirimkan atlet tersebut untuk bertanding
adalah rasa tidak enak yang wajar dan akan sulit untuk memperbaikinya.
3. Gangguan Kesehatan Ringan
Atlet yang memakai doping biasanya bisa langsung merasakan efeknya. Beberapa gejala yang
dirasakan adalah sakit kepala, masalah pernafasan, mimisan sampai gejala yang tidak pernah dialami
sebelumnya seperti tremor atau masalah sinusitis.
Hal ini disebabkan karena doping tidak dibutuhkan tubuh dan menimbulkan berbagai pengaruh pada
tubuh sebagai reaksi selain performa yang meningkat selama pertandingan. Itulah yang menyebabkan
atlet dipantau dengan ketat sebelum dan setelah kompetisi. Kalau menunjukkan gejala – gejala ringan
seperti itu, atlet tersebut bisa dicurigai melakukan doping.
4.Masalah Psikis
Melakukan doping tidak sama dengan makan atau minum vitamin yang baik untuk tubuh. Anda bisa mengalami
kecemasan berlebihan, depresi, masalah psikosis sampai perilaku agresif dan insomnia. Hal – hal tersebut bisa dipicu
dengan rasa bersalah dan juga ketakutan lainnya.
Atlet bisa merasa bersalah dan mengalami masalah psikis yang dapat mempengaruhi perilakunya. Mereka juga bisa
kehilangan karir olahraganya dan harus berbicara dengan terapis atau tenaga profesional lainnya untuk mengatasi
masalah ini beserta konsekuensinya.
5. Penyakit Kesuburan
Doping juga bisa berbahaya untuk fertilitas atlet yang menggunakannya. Berbagai zat doping
bisa menyebabkan masalah klinis berkaitan dengan kesuburan. Hormonnya yang terganggu
dan menyebabkan masalah seperti datang bulan yang tidak teratur, mudah marah, gelisah, dan
lain sebagainya.
Doping juga bisa menyebabkan masalah ginekomastia (payudara membesar), gairah seksual
menurun atau perubahan ukuran testis. Kesulitan untuk memiliki anak dan beragam masalah
kesuburan kerap dikaitkan sebagai pengaruh jangka panjang zat doping pada tubuh.
6.Gangguan Kesehatan Berat
Mengutip American Medical Society for Sports Medicine, doping adalah pemakaian zat aditif yang bisa
menimbulkan masalah kardiovaskular yang membuat irama jantung tidak teratur.
Atlet bisa mengalami serangan jantung, tekanan darah tinggi sampai menemui ajalnya.
Tiap orang bereaksi berbeda- beda dengan obat doping. Ada yang perlu waktu bertahun – tahun sampai
menunjukkan gejala masalah kesehatan, ada yang tidak butuh waktu lama. Salah satu efek yang dirasakan adalah
berbagai masalah berat yang bisa berujung dengan kematian.
7.Kecanduan
Doping bisa berupa stimulan untuk meningkatkan daya tahan untuk membantu menangani latihan melelahkan
yang lama. Beberapa doping yang berfungsi sebagai simultan adalah amfetamin, efedrin, dan yang membantu
bertahan selama lomba.
Sayangnya, dalam jangka panjang, stimulan dapat menimbulkan masalah pernafasan, atlet jadi mudah marah
dan agresif. Semua adalah tanda – tanda bersemangat yang berlebihan. Atlet bisa kecanduan dan memerlukan
obat – obatan tersebut untuk menjalani kehidupannya sehari – hari.
Kecanduan pada obat – obatan adalah hal buruk yang bisa terjadi pada atlet dan termasuk sulit ditangani.
Penanganan intensif diperlukan beserta dukungan dari keluarga dan teman untuk bisa sembuh. Walaupun
demikian, belum tentu atlet tersebut bisa kembali ikut pertandingan.
8. Berat Badan Menurun
Lomba tertentu seperti taekwondo, senam, ice skating, lari dan lain sebagainya kerap
mengelompokkan atlet sesuai dengan berat badannya. Ada doping yang kerap dipakai untuk membuat
atlet lebih ringan sesuai dengan nomor pertandingan.
Zat deutik membuat tubuh jadi lebih cepat turun berat badan. Kalau Anda lebih kurus dengan cara
doping, maka akan merasakan mudah letih dan tidak bertenaga dengan lebih cepat. Berat
badan turun secara tidak sehat dan bisa mengarah ke masalah kesehatan lainnya seperti problem
hormonal dan lain sebagainya.
9.Hilang Kesadaran Sampai Kematian
Doping dengan zat seperti steroid membuat atlet bisa berlatih walau tubuhnya kelelahan atau
merasa sakit. Doping juga bisa meningkatkan massa otot dan meningkatkan penampilan saat
bertanding. Pengaruh zat ini dapat membuat atlet tiba – tiba hilang kesadaran karena pemakaian
doping yang mempengaruhi aliran darah merah dalam tubuh.
Untuk kondisi yang parah, jantung atlet bisa mendadak berhenti dan menyebabkan kematian. Oleh
karena itu, doping dapat menghantarkan atlet bukan ke kemenangan tapi me masalah kesehatan
dan bisa berakhir dengan kematian.
KESIMPULAN
Tujuan awal dari penanganan penggunaan doping di kalangan atlet adalah mencakup 3 prinsip dasar yaitu
perlindungan kesehatan atlet, bentuk rasa hormat akan kode etik kedokteran dan keolahragaan dan
kesetaraan persaingan yang sehat untuk para atlet dalam pertandingan. Pada 1904, doping pertama kali
ditemukan di Olimpiade pada pelari. Pelari tersebut disuntik menggunakan strychnine buat membantu
kecepatan, serta konon memberinya kekuatan buat menyelesaikan kompetisi. Peraturan dan embargo
memakai doping.
Terlepas dari peningkatan kinerja yang terlihat pada atlet, para atlet jua tak jarang menderita efek kesehatan yg
merugikan serta bahkan kematian dini terkait dengan praktik doping. Hal itu menghasilkan terdapat
embargo memakai doping pada 1928 oleh Association of Athletics Federation, menurut Kode Anti-Doping
global atau World Anti-Doping Code, yg ditetapkan sang WADA atau World Anti-Doping Agency di 2008,
suatu zat atau pengobatan termasuk doping Bila memenuhi dua asal tiga kriteria berikut: bisa menaikkan
performa atlet, dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan atlet, Bertentangan dengan semangat olahraga
Selain itu, WADA pula memutuskan daftar zat terlarang serta metode pengobatan yang diterbitkan setiap tahun
yang tidak boleh digunakan sang atlet. Banyak sekali eksekusi bisa dijatuhkan pada atlet yg terbukti
melanggar Kode Anti-Doping. di antaranya pembatalan raihan medali Olimpiade atau gelar olahraga
hingga embargo seumur hayati mengikuti kompetisi olahraga.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH