Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan kita salah satunya Olahraga. Dengan melakukan
olahraga kita dapat menambah kekuatan imun kita agar tidak mudah terkena penyakit. Olahraga
dapat dilakukan kapanpun dan di manapun karena banyak jenis olahraga yang tidak memerlukan
alat seperti push up, sit up, jogging dan lain sebagainya.

Olahraga saat ini bisa dikategorikan sebagai gaya hidup yang mulai banyak peminatnya. Selain itu
olahraga juga bukan hanya untuk refreshing ataupun bersenang-senang saja. Sejak dulu Olahraga
telah dipertandingkan disebuah kejuaraan lokal maupun internasional. Olahraga dapat menjadi jalan
untuk mengahrumkan nama bangsa. Berbagai motivasi dilakukan oleh para atlet demi bisa menjadi
yang nomer 1 dan membawa negara yang dibelanya menjadi yang terbaik seperti berlatih intensitas
tinggi, makan dan minum yang bergizi meskipun tidak enak, dan berbagai pengorbanan lainnya.

Para atlet harus bersaing dengan atlet lainnya agar dapat menjadi nomer 1. Berbagai cara harus
dilakukan untuk memperbaiki diri agar tetap terus berkembang. Namun sayangnya dari sekian
banyak atlet yang berjuang dengan segenap kemampuannya dan pengorbanannya ada saja atlet-
atlet yang melakukan kecurangan. Mereka yang curang ingin menjadi yang nomer 1 dengan cara
yang dilarang seperti menggunakan doping. Seperti yang kita ketahui bahwa doping adalah hal yang
dilarang dalam sebuah kompetisi olahraga internasional. Doping dilarang karena dengan memakai
doping dapat membuat kinerja tubuh si atlet semakin kuat seperti tidak merasa kelelahan meskipun
telah beberapa kali melakukan kegiatan yang berat. Maka dari itu doping sangat dilarang dalam
perlombaan Olahraga dan jika ketahuan memakai nya akan dikenakan sanksi.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian doping
2. Mengetahui jenis dan efek dari doping
3. Mengetahui alasan menggunakan doping
4. Mengetahui bahaya menggunakan doping
5. Mengetahui hubungan antara Olahraga dengan doping
Bab II

Pembahasan

2.1 Pengertian

Menurut Rohatgi, Vishesh,Reddy S Narayana, 2012, Doping berasal dari Bahasa Belanda “doop” yang
artinya saus kental, berupa campuran tembakau dengan biji Datura stramonium yang digunakan
oleh perampok untuk membuat korbanya berhalusinasi dan kebingungan. Dikatakan dalam
Internasional Congress Of Sport Sciences: 1964, Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta
lomba, berupa bahan yang asing bagi organism melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis dalam
jumlah yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan meningatkan
prestasi. Dalam dunia olahraga Doping didefinisikan sebagai pemakaian Atau penggunaan obat dari
suatu bahan Asing bagi tubuh, oleh seorang atlet, dengan Cara atau jalan apapun, dengan tujuan
Utama meningkatkan kemampuan sebelum Atau pada waktu pertandingan, secara Artifisial dan
tidak adil (C.K Giam dan K.C. The, 1992). Secara umumnya Istilah doping dapat didefinisikan sebuah
obat yang dilarang dalam kegiatan olahraga karena itu merupakan hal yang curang dan
membahayakan bagi atlet.

2.2 Jenis-Jenis dan Efek Dari Doping

Secara umum penggunaan doping menyebabkan terjadinya ketergantungan pada diri atlet Yang
pada akhirnya membahayakan atlet itu sendiri. Secara tidak langsung atlet pengguna doping akan
kurang percaya diri pada kemampuannya karena telah bergantung pada doping sebagai kekuatan
intinya. Berikut adalah jenis-jenis doping antara lain :

1. Morphine. Berpengaruh terhadap SSP (System Syaraf Pusat) berupa analgesia,


meningkatkan rasa kantuk, perubahan mood dan depresi pernafasan. Pada saluran
pencernaan menyebabkan penurunan motilitas usus, nausea serta emesis, disamping juga
keracunan akut hingga berakibat koma, miosis dan depresi pernafasan.
2. Anabolic Streoid. Menyebabkan wanita bersifat maskulin, gangguan pertumbuhan dan
perkembangan sks dan tulang, oedem, icterus, kanker hati, impotensi, dan peningkatan suhu
tubuh. (Irianto, 2006: 117)
3. Hormon Peptide. Jenis doping ini dapat menyebabkan tremor, hipertensi, kecemasan, resiko
pembekuan darah, stroke dan resiko meningkatnya serangan jantung.
4. Beta Blocker. Jenis doping ini digunakan untuk menurunkan tingkat denyut jantung biasanya
digunakan untuk nomor panahan atau menembak. Jenis doping ini mempunyai efek samping
gangguan tidur, turunnya tekanan darah, dan penyempitan saluran pernafasan.

Doping memang dapat membantu seseorang agar terlihat lebih kuat dari biasanya. Namun perlu
diperhatikan pula bahwasanya segala hal yang bersifat instan itu tidak selalu baik dan pasti ada efek
samping yang ditimbulkannya.

2.3. Alasan menggunakan doping

Penggunaan doping sudah dilarang dalam dunia olahraga, namun kasus Doping terus saja
ditemukan. Ada bebebrapa alasan para Olahragawan menggunakan doping, diantaranya:

1. Aspek psikososial
Setiap manusia pasti berpotensi melakukan pelanggaran, apalagi jika lingkungan memberi
kesempatan untuk melakukan Pelanggaran tersebut.
2. Kepribadian
Seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri dalam suatu kompetisi terkadang
menggunakan cara yang tidak Sehat. Salah satunya adalah menggunakan doping.
3. Nilai sosial kemenangan
Terlalu berfokus kepada hasil dan tidak mau berproses hingga menghalalkan segala cara
termasuk doping untuk mendapatkan sebuah prestasi dalam kompetisi.
4. Lingkungan masyarakat
Tertekan dengan omongan dari masyarakat ketika kalah yang menyebabkan adanya faktor
stress kemudian melampiaskannya dengan menggunakan doping agar bisa menang dan
terhindar dari omongan masyarakat.
5. Bonus
Tawaran bonus yang didapatkan jika menang dalam turnamen yang mengakibatkan atlet
Menghalalkan segala cara untuk menang.
6. Rasa takut
Perasaan takut dan sungkan kepada pemilik klub jika sampai kalah dalam pertandingan
mengakibatkan perasaan tertekan yang akhirnya mengakibatkan kasus doping.
2.4 Bahaya dari menggunakan doping

Seorang atlet sangat dilarang untuk menggunakan doping dalam Olahraga. Hal itu karena doping
memiliki efek samping yang tidak sebanding dengan apa yang didapat ketika mengkonsumsi doping.
Berikut adalah bahaya dari menggunakan doping :

1. Bagi kesehatan. Penggunaan doping yang semena-mena dapat berdampak Negatif bagi
kesehatan, yaitu penampilan fisik yang tidak menarik seperti Penuh jerawat, buah dada
menjadi besar pada laki-laki, selain itu dapat Menyebabkan serangan jantung, penyakit
kanker, penyakit lever, Impotensi pada laki-laki, maskulinisasi pada wanita, rambut rontok,
dan Masalah serius lainnya. Sedangkan dampak secara psikologis dapat Menimbulkan
perilaku agresif dan tindak kekerasan.
2. Fairness. Penggunaan doping sebagai alat untuk meningkatkan Kemampuan menyebabkan
pertandingan menjadi tidak fair. Kebanyakan Atlet tidak suka menggunakan obat terlarang
untuk merangsang otot untuk Menunjang penampilannya, tetapi atlet lebih suka
menggunakan Kemampuan yang diperoleh dari hasil latihan yang panjang.
3. Kekerasan. Hasil penelitian kepada para pemain football Amerika Menunjukkan hampir 80 %
menggunakan steroid. Setiap kali bertanding Mereka harus menggunakan steroid, sehingga
mereka sering berperilaku Kasar, bahkan cenderung berperikaku destruktif kepada atlet
yang lain.

Hal-hal inilah yang menyebabkan doping dilarang dalam suatu kompetisi olahraga. Selain
kecurangan yang dilakukan seperti menambah stamina, doping juga dapat merusak tubuh atlet yang
mengkonsumsinya.

2.5 Hubungan antara doping dan Olahraga

Dalam olahraga, doping merujuk pada penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar
dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan oleh atlet karena
beberapa faktor. Penggunaan doping bukan tanpa efek samping. Bahkan efek samping dari
penggunaan doping tidak sebanding dengan apa yang didapat saat menggunakan nya. Penggunaan
Doping dianggap sebagai hal yang tidak sportif di dunia olahraga. Akibatnya, doping dilarang oleh
banyak organisasi olahraga seluruh dunia.
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Doping dapat didefinisikan sebuah obat yang dilarang dalam kegiatan olahraga karena itu
merupakan hal yang curang dan membahayakan bagi atlet. Seorang atlet sangat dilarang untuk
menggunakan doping dalam Olahraga. Hal itu karena doping memiliki efek samping yang tidak
sebanding dengan apa yang didapat ketika mengkonsumsi doping. Doping menyebabkan terjadinya
ketergantungan pada diri atlet Yang pada akhirnya membahayakan atlet itu sendiri. Secara tidak
langsung atlet pengguna doping akan kurang percaya diri pada kemampuannya karena telah
bergantung pada doping sebagai kekuatan intinya. Hal-hal inilah yang menyebabkan doping dilarang
dalam suatu kompetisi olahraga. Selain kecurangan yang dilakukan seperti menambah stamina,
doping juga dapat merusak tubuh atlet yang mengkonsumsinya

3.2 Saran

Dari beberapa uraian di atas dapat digunakan kepada para atlet agar tidak menggunakan doping
sebagai jalan pintas untuk meraih sebuah prestasi, karena efek dari penggunaan doping sangat
berbahaya bagi atlet itu sendiri.

Daftar pustaka

http://journal.upgris.ac.id/index.php/jendelaolahraga/article/download/1099/978

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/semnasmipa/article/view/2726/2306

Anda mungkin juga menyukai