Pengertian Doping
• Doping berasal dati kata dope, yaitu campuran
candu dengan narkotika yang pada awalnya
digunakan untuk pacuan kuda di Inggris.
• Richard V.Ganslen
Doping adalah pemberian obat / bahan secara oral / parenteral kepada
seorang olahragawan dalam kompetisi, dengan tujuan utama
meningkatkan prestasi secara tidak wajar.
• Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampai
batas kemampuan normal
• Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya
sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal.
• Dampak buruk dari suntikan eritroproetin adalah darah menjadi lebih pekat
sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya
pembuluh darah di otak).
• Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran
garam mineral yang berlebihan.
• Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa
sakit ketika haid.
• Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah
obat-obatan anabolik, seperti hormon androgenik steorid.
• Beta-Blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan
aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung.
• HGH atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia),
somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang
dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan,
membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak.
Efek Negatif Lain Dari Penggunaan Doping
- Timbul Kejang Otot
- Menyebabkan mual
- Menimbulkan sakit kepala
- Menyebabkan pemakai menjadi pingsan.
- Pemakaian yang sering akan menyebabkan gangguan ginjal dan
jantung.
- Untuk atlet wanita, akan menyebabkan tumbuhnya sifat pria,
seperti berkumis, suara berat, dan serak. Selain itu, timbul
gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan
rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan
agresivitas.
- Bagi atlet remaja, akan menimbulkan tumbuhnya jerawat, serta
akan terhentinya proses pertumbuhan.
Mengapa Para Olahragawan Atau Atlet
Menggunakan Doping
1. Aspek Psikososial
2. Kepribadian
3. Lingkungan Sosial Individu
a. Nilai Sosial Kemenangan
b. Lingkungan Masyarakat
c. Lingkungan Pemain
4. Kurangnya informasi tentang bahaya penggunaan doping bagi diri
sendiri dan orang lain.
5. Ketatnya persaingan.
6. Komersialisasi, para atlet atau pelatih sering kurang selektif menghadapi
gencarnya tawaran obat-obatan dari produsen.
7. Propaganda, persaingan merebut bonus
8. Frustasi karena latihan yang telah dilakukannya tidak kunjung membuahkan
prestasi.
Sanksi Atlet Pengguna Doping
Sanksi empat tahun bisa dikurangi menjadi
dua jika seorang pemakai doping mengaku
telah mengkonsumsi di luar
sepengetahuannya. Jika atlet mengaku telah
berbuat curang atau staf pendukung atlet
yang mengakui kesalahan, maka hukuman
juga bisa berkurang.