Ergogenic aids
Doping
Hesti Permata Sari, S.Gz.,M.Gizi
Prodi Ilmu Gizi
Unsoed 2016
Regulasi Suplemen
FDA (Food Drug Administration)
bertanggung jawab terhadap kemanan
suplemen yg beredar
FTC (Food Trade Comission)
bertanggung jawab terhadap kebenaran
iklan suplemen
Tujuan suplemen
memperpanjang daya tahan
mempercepat pemulihan
menurunkan massa lemak
meningkatkan masa otot
atau mencapai karakteristik lain yang
tujuannya meningkatkan penampilan
atlet
Yang harus diperhatikan konsumen
tentang suplemen :
Legalitas
Penggunaan kreatin legal pada olah raga amatir
maupun profesional.
Dehydroepiandrosterone and
Androstenedione – cara kerja
Dehydroepiandrosterone (DHEA)
meningkatkan kadar testosteron pada
wanita, tidak pada pria.
Pada pria, tidak meningkatkan kekuatan
otot & massa otot.
Dehydroepiandrosterone and
Androstenedione – efek samping &
legalitas
Efek samping
Karena meningkatkan produksi
testosteron maka dapat berefek
samping sama dengan anabolik steroid.
Legalitas
Penggunaan DHEA dilarang oleh IOC
(International Olympic Committee).
Caffeine – cara kerja
Efek samping
Tidak dapat beristirahat, kecemasan,
tachycardia, arrhythmias dan
hypertensi.
Legalitas
Penggunaan ephedrine dan
peningkatan kadar kafein dalam urine
dilarang oleh IOC
Protein – cara kerja
Anabolic agents
Hormones and related substances
Beta-2 agonists
Agents with anti estrogenic activity
Diuretics and other masking agents
Masking agents
Diuretik: memacu ekskresi urine
Epitestosteron: digunakan untuk memperbaiki
gangguan rasio testosteron/epitestosteron
(>6, doping)
Probenecid: menghambat ekskresi zat
anabolik
Plasma expanders: dextran, hydroxyethyl
starch (mengganggu kadar hemoglobin dan
hematokrit)
METODE TERLARANG
(PROHIBITED METHODS)
ENHANCEMENT OF OXYGEN
TRANSFER
CHEMICAL AND PHYSICAL
MANIPULATION
GENE DOPING
Zat yang dilarang pada olahraga tertentu