Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu dasar untuk mempertahankan kondisi tertinggi
efisiensi fisik dan prestasi olah raga adalah gizi yang optimal. Kondisi ini
didefinisikan tidak dengan meningkatkan makan yang banyak tetapi
intake gizi dan makanan yang bisa menambah tenaga atau performa
yang cukup untuk mempertahankan seseorang dalam kondisi fisik
maksimal. Namun dalam praktek sehari-hari banyak para atlet dan pelatih
kurang memahami tentang makanan atlet. Pengaturan makanan bagi
atlet merupakan faktor yangpenting dalam mencapai prestasi optimal.
Makanan yang memenuhi syarat gizi seimbang memegang peranan
yang vital bila kombinasi yang baik antara atlet yang berbakat. Para
atlet atau pelatih harus mengetahui asupan makanan yang ergogenik
(menambah stamina) dan ergolitik (yang bisa mengurangi performa).
S ebagian atlet mengkons ums i s uplemen makanan. K ebutuhan
pemakaian suplemen berkembang seiring dengan banyaknya
gangguan kesehatan yang terjadi karena terganggunya
keseimbangan fungsi tubuh.
Dengan memakan suplemen tertentu atlet merasa lebih siap dan kuat
sehingga memacu stamina dan minuman energi atau suplemen bila
dikonsumsi sesuai takaran atau aturan, dapat membantu meningkatkan
stamina dan meningkatkan konsentrasi. Dan yang lebih efektif adalah dengan
mengkonsumsi suplemen alami yang bisa didapat dari buah-buahan.
Pengetahuan gizi olahraga bagi masyarakat secara umum serta atlet yang
berprestasi sangat penting. Kita ketahui bahwa dalam masa pertumbuhan
serta perkembangan, proses kehidupan seseorang dipengaruhi oleh banyak
faktor salah satunya masukan zat gizi. Disamping itu gizi juga berpengaruh
dalam mempertahankan dan memperkuat daya tahan tubuh.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, adapun rumusan masalah
yang kami kemukakan yaitu sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari orgogenik aids dan suplemen makanan ?
2. Apa saja klasifikasi ergogenik aids ?
3. Apa saja jenis-jenis suplemen makanan ?
4. Bagaimana syarat pemakaian ergogenik aids dan suplemen makanan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari orgogenik aids dan suplemen makanan.
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi ergogenik aids.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis suplemen makanan.
4. Untuk mengetahui syarat pemakaian ergogenik aids dan suplemen
makanan.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan bagi penulis dan berharap penulisan ini
dapat digunakan sebagai pemenuhan tugas gizi Olahraga.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan untuk masayrakat mengenai ergogenik aids
dan suplemen makanan sehingga mampu untuk diterapkan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 PENGERTIAN ERGOGENIK AIDS DAN SUPLEMEN


MAKANAN

A. Pengertian Ergogenik Aids

Zat Ergogenik secara umum dapat didefinisikan yaitu suatu alat, prosedur atau
bahanyang dapat meningkatkan energi, kontrol energi atau efisiensi energi
selama suatu kinerjaolahraga yang memberikantambahan kemampuan yang
lebih besar dari biasa bila latihannormal. Istilah ergogenik berasal dari kata
yunani yaitu ergi yang didefinisikan meningkatkan potensi hasil kerja atau
memperlancar kerja. Dalam olahraga berbagai ergogenik aids sering
digunakan para atlet dalam mengupyakan peningkatan perfomanya.

Sedangkan zat ergogenik gizi didefinisikan sebagai manipulasi makanan (diet)


untuk meningkatkan kemampuan fisik dan olahraga. Zat ergogenik gizi
bersinonim dengan  sportnutrion, sport supplement, sport nutrition,
sport drink, performance enhacer, anabolic, weight loss aids, hydration drink.
Manipulasi makanan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 

a. Merubah pilihan makanan, lebih diutamakan kebiasaan makan dan


pemilihanmakanan, apayang dimakan oleh seseorang. 
b. Menambahkan makronutrien untuk penggunaan khusus dalam latihan dan
olahragameliputi minuman berkarbohidrat/elektrolit, karbohidrat, lemak
loading, peningkatan konsumsi protein, dan hiperhidrasi.
c. Menambahkan mikromineral untuk penggunaan khusus dalam latihan dan
olahragaseperti makanan yang telah ditambahkan vitamin dan mineral
tertentu (Syafizal &Welis Wilda, 2009).

3
Belum banyak bukti yang menyatakan bahwa penggunaan suplemen olahraga
dapatmeningkatkan prestasi atlet. Adanya peningkatan prestasi secara nyata
kerena pemakaiansuplemen lebih banyak disebabkan karena:
1. Atlet tersebut sebelumnya menderita defisiensi zat besi tertentu.
Dengan demikian, pemakaian suplemen dapat memulihkan kondisi
fisiknya sehingga mampu berprestasilebih baik.
2. Efek psikologis atau sugesti bahwa dengan memakan suplemen
tertentu atlet merasalebih siap dan kuat sehingga memacu prestasinya
(Syafizal & Welis Wilda, 2009).

B. Pengertian Suplemen Makanan

Suplemen menurut definisi dari BPOM adalah produk yang dimaksudkan


untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih
bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari
tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek
fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Suplemen tidak boleh diklaim mampu
mencegah atau menyembuhkan penyakit tertentu. Suplemen hanya bisa
mengurangi risiko terjadinya sesuatu akibat penyakit tersebut, bukan
mengobati penyakitnya

Suplemen dapat berupa vitamin, elemen-mineral, atau zat gizi lain seperti asam
lemak, asam amino, dan zat esensial lain. Misalnya serat. Termasuk di
dalamnya bahan berkhasiat, yang biasanya berasal dari alam. Fungsi suplemen
baik vitamin maupun mineral – sejatinya hanya lah untuk melengkapi (kalau
ada) kekurangan vitamin dan mineral dalam tubuh. Jadi suplemen vitamin
sama sekali tidak dapat digunakan untuk menggantikan vitamin alami (yang
diperoleh dari makanan). Satu jenis makanan memiliki kombinasi berbagai
jenis vitamin dan zat-zat lain (seperti nutrisi utama, mineral, sampai
antioksidan) yang diperlukan oleh tubuh. Misalnya, jeruk tidak hanya kaya
akan vitamin C, tapi juga ada asam folat, kalsium, dan serat; lalu telur selain
tinggi protein juga mengandung vitamin D, E, bahkan A dan B.

2. 2 KLASIFIKASI ERGOGENIK AIDS

4
Ergogenik aids dapat dipakai dala berbagi cara, apakah memperlancar
produksi energi melalui tiga sistem energi manusia atau mengoptimalisasi
aplikasinya untuk olahraga. Berkenan dengan hal tersebut, ergogenik aids
dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu :

a. Ergogenik aids mekanik atau biomekanik : desain sepeda / peralatan


Merupakan Alat bantu ergogenic mekani atau biomekanik
merupakan segala sesuatu yang memberikan keuntungan mekanik kepada
atlet. Sebagai contoh, sepeda tercanggih berharga puluhan ribu dolar yang
digunakan para atlet balap sepeda amerika dapat memeberikan keuntungan
yang sangat nyata dibandingkan dengan sepeda sejenis yang kurang
canggih. Hal ini karena dengan rancangan yang dapat menurunkan berat
dan hambatan udara akan meningkatkan kecepatan yang lebih tinggi pada
berbagai taraf pengeluaran energy yang relative sama. Sama seperti hal
tersebut adalah penggunaan sepatu lari yang lebih ringan akan
memberikan aplikasi energy yang lebih efisien.
Salah satu praktek gizi yang berhubunngan dengan perbaikan
penampilan adalah ergogenicaids biomekanik. Menurut hukum gerak
newton kedua, percepatan (accerelation) suatu objek berbanding langsung
dengan gaya (force) yang diterapkan yang berbanding terbalik dengan
massanya. Jika objeknya tubuh manusia, maka dengan massa yang lebih
rendah untuk gaya (force) yang diterapkan akan lebih besar percepatannya.
Sehingga seorang atlet yang dapat mengurangi berat badannya, khususnya
berat lemak, tanpa mengorbankan kekuatan (strength), akan memperbaiki
kecepatannya jika aplikasi gaya dipertahankan konstan. Para atlet seperti
pesenam, pelari jarak jauh,, dan pelompat tinggi sudah menikmati alat
bantu biomekanik ini selama bertahun-tahun.

Ergogenic aids mekanik lain adalah :

a. Latihan altitude
b. Monitor denyut jantung
c. Computer-menganalisis VO2 max, teknik, hasil test, dll
d. Perekam video- menganalisi teknik

5
e. Tyre towing- melatih kekuatan
f. Beban – melatih kekuatan
g. Jepit hidung
h. Parasut – melatih kekuatan
i. Downhill running (3 to 5 slope) – melatih kecepatan
j. Uphill running (5 to 10 slope) – melatih kekuatan
k. Treadmills
l. Pakaian, sepatu, peralatan olahraga
m. Latihan vibrasi

b. Ergogenik aids farmakologi : kafein, alkohol, amfetamin, beta blocker,


anabolic steroid.
Penggunaan ergogenic aids farmologi dalam olahraga adalah doping,
dan komisi olimpiade internasional (IOC), komisi olimpiade amerika, dan
banyak kelompok lain yang berkenaan dengan olahraga melarang
penggunaan berbagai bahan tersebut yang dapat memperbaiki penampilan
fisik. Lagi pula, banyak dari bahan-bahan obat tersebut berbahaya bagi
pemakainya. Kategori umum dari bahan – bahan yang dilarang termasuk
steroid anabolic, beberapakelas stimulant, narkotika , dan drepessant,
diuretics, dan untuk beberapa cabang olahraga, alcohol dan -blocker.
Salah satu obat yang mempunyai implikasi gizi adalah caffeine, karena
caffeine merupakan bahan alamiah pada beberapa minuman dan makanan
yang kita konsumsi, seperti kopi, the, dan coklat. Caffeine merupakan
stimulant yang mendatangkan sejumlah pengaruh fisiologi dan psikologi
pada tubuh yang secara teoritis dinyatakan memperbaiki penampilan.
Sebagai contoh, salah satu teori menyatakan bahwa caffeine akan
meningkatkan penggunaan asam lemak bebas sebagai sumber energy
selama exersice, sehingga membantu penghematan pemakaian glikogen
otot untuk tahapan akhir dari aktifitas endurance aerobic yang berlangsung
lama, seperti marathon dan ultramaraton. Penggunaan caffeine dilarang
oleh IOC apabila dipakai melebihi dosis tertentu, sebanding dengan

6
kandungan caffeine yang terdapat dalam 5-6 gelas kopi yang diminum
dalam jangka waktu pendek.

Ergogenic aids farmakologi yang lain adalah :

a. Amphetamine
b. Androstenedione
c. Anabolic steroid
d. Beta blocker
e. Creatine monohydrate
f. Dehydroepiandrosterone (DHEA)
g. Gamma hydroxybutyric acid – GHB
h. Hydroxymethylbutyrate – HMB
i. Magnesium
j. Phosphatidylserine
k. Suplemen protein
l. Sodium bicarbonate
m. Vanadyl sulphate

c. Ergogenik aids fisiologi : suplementasi Na bikarbonat.

Ergogenic aids fisiologi secara teoritis dimaksudkan mempengaruhi


secara langsung proses-proses fisiologi tertentu yang penting bagi
olahraga. Salah satu alat bantu fisiologi yang paling berhasil adalah doping
darah, juga dikenal sebagai menambah darah atau dalam istilah teknis
dikenal dengan induksi arythrocythemia. Beberapa prosedur dapat
digunakan, tetapi yang paling aman adalah teknik autologous transfusion.
Pada situasi ini, atlet terlebih dahulu memindahkan seperempet darahnya
beberapa bulan sebelum kompotisi, dan ia terus berlatih bersamaan dengan
tubuhnya secara perlahan mengembalikan sel-sel darah merah dan tingkat
hemoglobinnya ke keadaan normal selama periode tersebut. Kemudian
beberapa hari menjelang kompetisi seperempat darahnya yang sudah
disimpan tersebut diinfuskan dalam tubuhnya. Peningkatan kadar sel darah
merah dan hemoglobin yang terjadi sangat mengingatkan kapasitas darah

7
mengangkut oksigen, yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas
endurance aerobic. Penelitian di laboratorium menunjukan bahwa prosedur
seperti itu memperbaiki waktu tempuh hampir 45 detik pada lari 5 mil.,
suatu perbaikan yang luar biasa. Doping darah seperti ini pada saat ini
dilarang oleh IOC.

Suplemen besi, yang sering dipertimbangkan sebagai ergogenic aids


gizi, diklasifikasikan sebagai alat bantu fisiologi. Secara teoritis tujuan
dasarnya kira – kira mirip dengan doping darah, suatu cara untuk
mengingkatkan kapasitas darah mengangkut oksigen, yang prosesnya
kemungkinan melalui peninkatan kadar hemoglobin. Ergogenic aids
fisiologi yang lain adalah acupuncture, creatin, colostrum, EPO,
pengobatan herbal, homeopathy, hormone pertumbuhan manusia,
fisioterapi, pijat olahraga, sauna, sinar ultra – violet .

d. Ergogenik aids psikologi : semua tindakan ergogenic.

Ergogenic aids ergogenic psikologi dapat dikelompokan dalam dua


kategori umum. Pertama, pembangkit energy psikologi (psychological
energizers) dimaksud memaksimalkan produksi energy, yang kerjanya
kemungkinan mirip dengan obat – obat jenis stimulant. Kedua, penenang
psikologi (psychological transquilizers) yang secara teoritis dinyatakan
memberikan pengaruh menenangkan, membantu mengurangi taraf
kecemasan dalam olahraga, terutama pada olahragawan yang mengalami
stress dan tekanan darah berlebihan yang dapat mengganggu control
muscular, seperti pada olahraga panahan, menembak, menyelam, beragam
teknik psikologgi , yang pada hakekatnya merupakan perbedaan bentuk
latihan mental, sudah dipelajari berhubungan dengan kemanjurannya
dalam memperbaiki performa fisik. Pada umumnya, temuan penelitian
masih belum menyakinkan dengan teknik – teknik sepert hipnotis,
pengaruran stress, control pikiran dan latihan konsentrasi sebagai metode
unutuk memperbaiki performa dalam olahraga. Akan tetapi ahli psikologi

8
olahraga menganjurkan bahwa berbagai ergogenic aids psikologi
kemungkinan bermanfaat dan tidak membahayakan atlet.

Beberapa praktek gizi agaknya sedikit berhubungan dengan ergogenic


aids psikologi. Caffeine, seperti konsumsi dalam kopi, kemungkinan
merupakan pembangkit energy psikologi yang potensial. Disampingkan
itu, penelitian sekarang menunjukan bahwa suplementasi vitamin tertentu
pada vitamin B-komplek kemungkinan berperan sebagai penenang
psiokolgi dengan merangsang produksi neurotransmitters yang tepat pada
otak.

Ergogenic aids psikologi yang lain adalah :

a. Bergembira
b. Hypnosis
c. Exersice.
d. Psikologi
e. Relaksasi

e. Ergogenik aids gizi : karbohidrat, elektrolit, vitamin dan protein

Secara teoritis terdapat ergogenic aids, ergogenic gizi pada setiap


kelas zat gizi dari enam kelas utama zat gizi. Para atlet pada umumnya
sudah biasa menggunakan suplemen dari hampir semua zat gizi dalam
usahanya memperbaiki performa fisik. Sebagai contoh, senyawa
karbohidrat tertentu sudah diketahui membantu penyerapan dan utilisasi
karbohidrat selama exersice. Diet *carbohydrate loading* merupakan
ergogenic aids. Yang lain yang tergolong ergogenic aids gizi adalah soda
bicarbonate, cafein, creatin, sports drinks, glutamin, asam amino, dll,
secara lengkap ergogenic gizi.

9
2. 3 JENIS SUPLEMEN MAKANAN
Berikut adalah 4 jenis suplemen yang sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti :
1. Asam lemak omega 3
Seperti jenis suplemen atau vitamin lainnya, asam lemak omega 3
tidak diproduksi dalam tubuh dengan sendirinya. Asam lemak omega 3
bersumber dari khususnya ikan-ikanan seperti salmon. Selain itu suplemen
ini biasanya terkandung dalam minyak nabati seperti kedelai, minyak
canola, dan kacang kenari. Asam lemak omega 3 baik untuk melindungi
tubuh dari tekanan darah tinggi dan gangguan penyakit jantung.
2. Kalsium
Kalsium adalah jenis mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
perkembangan fungsi otot, saraf, tulang, kelancaran aliran darah, dan juga
sekresi hormon. Makanan yang banyak mengandung kalsium adalah
produk susu seperi yoghurt dan keju. Selain itu kalsium juga dapat
ditemukan di buah-buahan, tahu, dan sereal.

3. Vitamin D
Vitamin D dan kalsium adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium yang ada di dalam
makanan yang dicerna di usus. Makanan yang diperkaya dengan vitamin
D adalah susu, roti, jus jeruk, sereal, yoghurt, dan minuman yang terbuat
dari kedelai. Selain dari makanan, vitamin D juga dapat berasal dari sinar
matahari. Anda dapat berjemur di bawah sinar matahari selama 10-15
menit setiap harinya dengan hanya perlu mengekspos wajah, lengan, dan
tangan. Hal ini akan memberikan asupan vitamin D sebesar 600 IU.

4. Asam folat
Asam folat adalah vitamin B kompleks yang diperlukan untuk
memproduksi sel darah merah. Tanpa asupan asam folat yang cukup orang
akan mudah terkena anemia. Untuk menghindari kekurangan asam folat,
Anda membutuhkan sekitar 400 mikrogram asam folat per harinya.
Asupan suplemen ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi sayur-sayuran

10
seperti bayam, brokoli, selada, lobak, dan asparagus. Selain sayur, buah-
buahan seperti pisang, melon, dan lemon juga tinggi akan asam folat.

Oleh karena itu atlet membutuhkan berbagai suplemen untuk


menunjang kebutuhan tubuh selama menjalani latihan berat. Suplemen
yang dibutuhkan untuk atlet adalah suplemen yang dapat meningkatkan
energi, memperbaiki otot, memaksimalkan kerja otot serta fungsi jantung.

Berikut adalah suplemen utama yang dibutuhkan sebagai seorang


atlet:  

1. Asam Lemak Omega-3 

Merupakan suplemen yang saat ini sangat diminati di pasaran.


Asam lemak omega-3 berfungsi untuk kesehatan kardiovaskular,
meningkatkan profil lipid, meningkatkan fungsi otak dan fungsi mental,
serta sebagai anti-inflamasi yang kuat tanpa efek samping yang berbahaya
seperti obat bebas. Atlet dan orang-orang dengan tujuan meningkatkan
komposisi tubuh bisa memulainya dengan 3.000 mg omega-3 dibagi
menjadi 2-3 dosis (kadar asam lemak omega-3 ini bertahan dalam tubuh
sekitar 8 jam). Dosisnya dapat ditingkatkan hingga 6.000 mg per hari. 

Saat ini, telah tersedia suplemen minyak krill yang kaya akan asam
lemak omega 3. Minyak krill adalah minyak yang dihasilkan oleh hewan
krill (Eupausia superba), sejenis udang-udangan dengan ukuran yang
sangat kecil dari Antartika. Minyak krill mengandung banyak asam lemak
omega-3, EPA (eicosapentaenoic acid), dan DHA (docosahexaenoic acid). 

Di samping itu, minyak krill juga mengandung asam lemak omega-


6, antioksidan yang tergolong carotenoid yang dinamakan astaxanthin, dan
substansi yang dinamakan phospolipid. Minyak krill lebih mudah diserap
tubuh dibandingkan minyak ikan, karena terikat pada substansi
phospholipid yang dapat langsung diserap tubuh. 

11
Kandungan antioksidan pada minyak krill menjaga omega-3
terhindar dari proses oksidasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
minyak krill hanya membutuhkan dosis yang lebih sedikit dibandingkan
minyak ikan untuk memberikan efek yang sebanding.

2. Vitamin B

Vitamin B dapat membantu meningkatkan mood serta berfungsi


untuk detoksifikasi yang dibutuhkan atlet setelah melakukan latihan berat.
Proses membangun dan memperbaiki otot (pengolahan protein)
menghabiskan vitamin B yang ada di tubuh, sehingga para atlet
membutuhkan asupan vitamin B tambahan. Ada Suplemen yang
mengandung Riboflavin-5'-phosphate (B-2), Methylcobalamin (B-12),
Pyridoxal-5'-fosfat (B-6), dan Benfotiamine (B-1), karena merupakan
bentuk yang dapat diserap tubuh. Hindari vitamin B dalam bentuk
hidroklorida (HCL) karena tidak dapat diserap tubuh. Pastikan
mengonsumsinya pada pagi hari. Sehingga produksi urine mungkin akan
berwarna kuning hingga kuning pekat.

3. Magnesium

Magnesium merupakan salah satu dari tiga suplemen yang


direkomendasikan untuk atlet, karena merupakan elemen penting dalam
sistem biologis dan sebagian atlet cenderung kekurangan zat ini.
Magnesium penting karena dapat membantu mengatur irama jantung,
memungkinkan otot berkontraksi dan rileks dengan baik, serta
menurunkan tekanan darah. Suplemen ini baik dikonsumsi setelah latihan
dengan perut kosong. Setiap individu membutuhkan 600 mg sehari, dan
pada atlet dengan latihan berat membutuhkan hingga 2.000 mg per hari.

4. Vitamin D

Vitamin D dihasilkan oleh tubuh ketika terpapar oleh sinar


matahari, dan kebanyakan dari kita tidak memproduksinya dalam jumlah
yang cukup walaupun kita sering terpapar matahari. Kadar vitamin D

12
diukur dengan hydroxyvitamin D (bentuk kimia) dalam darah dengan
jumlah normal 35.  Namun kadar ideal yang dibutuhkan yaitu 70-90,
terutama untuk atlet. Selain bekerja dengan kalsium untuk meningkatkan
kepadatan tulang, vitamin D membantu mengurangi peradangan, risiko
kanker usus besar dan payudara, meningkatkan mood dan kesehatan
pernapasan bagian atas, serta memungkinkan otak untuk melepaskan
melatonin sehingga kita bisa tidur lebih nyenyak. Vitamin D sebaiknya
dikonsumsi malam hari sekitar 1 jam sebelum tidur. Bentuk yang paling
baik untuk diserap oleh tubuh adalah bentuk cair dan diletakkan di bawah
lidah selama 30 detik.

5. Protein

Konsumsi protein sebanyak 20-30 gram per jam adalah dosis


maksimal yang dapat dicerna oleh tubuh (dosis protein yang dibutuhkan
oleh tubuh adalah 0,8-1,4 gram per kilogram berat badan). Terlalu banyak
protein menyebabkan tubuh menjadi lebih asam, sehingga bisa memicu
banyak masalah. Tapi dengan mengonsumsi jumlah yang tepat, protein
akan memberikan energi untuk memperbaiki jaringan dan mengurangi
nyeri otot. Protein adalah jenis protein yang banyak dijual di pasaran dan
sering digunakan oleh para atlet. Protein kedelai bukanlah pilihan yang
tepat karena merupakan rekayasa genetika dan rantai asam amino yang
paling rendah dalam membangun otot. Selain itu, protein kedelai
meningkatkan kadar estrogen yang dihindari para atlet.

6. Vitamin C

Vitamin C perlu dikonsumsi bersama karbohidrat untuk


meningkatkan penyerapannya. Sumber vitamin C utama ialah buah-
buahan. Vitamin C membantu memproduksi ATP yang berfungsi untuk
penyembuhan luka. Dan merupakan kofaktor untuk membentuk kolagen
dan memperbaiki otot. Menurut RDS Amerika Serikat, 90 mg vitamin C
sudah cukup untuk mencegah timbulnya penyakit. Atlet harus

13
mengonsumsi vitamin C minimal 4,000-8,000 mg sehari. Vitamin C baik
dikonsumsi selama latihan berlangsung dan setelah latihan.  

7. Coenzyme Q10 (CoQ10)

CoQ10 merupakan enzim yang dapat menghilangkan asam laktat


yang menumpuk di tubuh. Enzim ini juga sangat penting untuk kesehatan
jantung. CoQ10 menjaga jantung tetap berdetak saat "stres" pada latihan
atletik. Untuk tidak mengonsumsi CoQ10 bersamaan dengan minyak ikan
atau suplemen dengan dasar minyak, karena akan menggangu
penyerapannya. Dosis yang dianjurkan adalah 100-200 mg sehari. Seorang
atlet dapat meningkatkan dosis CoQ10 ketika mendekati pertandingan
karena sangat efektif untuk meningkatkan kinerja, daya tahan, kekuatan
dan pemulihan. Enzim ini baik dikonsumsi setelah latihan dan hindari
dikonsumsi mendekati jam tidur karena akan menstimulasi energi terutama
di jantung. 

2. 4 SYARAT PEMAKAIAN EGOGENIK AIDS DAN SUPLEMEN


MAKANAN

Syarat pemakaian

 Zat harus aman, sah (tidak melanggar hukum) dan efektif (Robertson
Metz, Goos dan Stanko, 1990).
 Pertimbangan risiko dan keuntungan & bila semua syarat
dipenuhi  boleh dipakai.

Syarat untuk beberapa ergogenik :

1. KH sebelum dan sesudah latihan : pengurangan cadangan KH karena


olahraga harus cepat diganti

a. KH harus dikonsumsi secepatnya setelah latihan

b. Konsumsi / makan KH sedikitnya 0,75 g / Kg BB / jam

14
c. Bentuk KH harus cair atau makanan KH tinggi yang cepat
diserap

d. Glikogen pulih setelah 24 jam

2. KH – elektrolit cair pada latihan yang lama (3 – 4 jam) / endurance


exercise > 90 menit.

a. Cairan KH elektrolit terbukti meningkatkan kemampuan antara


lain penurunan Nadi dan suhu.

b. Cairan yang dianjurkan : 5 – 10 % KH + NaCl 20 – 50 mml/L


100 –200 cc setiap 15 – 20 menit.

c. Pemberian cairan harus dicoba pada latihan (mutlak)

3. Asam Amino dan diet tinggi protein :

a. Aktivitas rendah : (35 – 50% Vo2 max) = 0,8 g / Kg BB / hari.

b. Aktivitas daya tahan dengan intensitas tinggi : misal 3 – 4


seminggu dengan 65% Vo2 max, kebutuhan protein sekitar 1,2
– 1,3 g per Kg BB per hari.

c. Kebutuhan protein sangat individual.

4. Vitamin dan Trace Mineral

a. Umumnya vitamin + T Mineral cukup didapat dari makanan


yang seimbang

b. Pemberian dosis tinggi dapat menyebabkan efek toxic

5. Pemberian Bikarbonat :

a. Secara umum meningkatkan kinerja

15
b. Sulit menentukan patokan untuk indikasi. Mac Kenzie
menyarankan PH Urine = 7

c. Pada orang yang kesegaran jasmani sedang, pemberian 0,3 g


per Kg BB  tingkatkan prestasi.

6. Doping darah dan transport Oxigen / EPO untuk endurance sport

a. Experimen membuktikan efek meningkatkan Vo2 max, tetapi


banyak kontroversi.

b. Termasuk doping

7. Steroid Anabolik dan Hormon Pertumbuhan :

a. Termasuk doping

b. Berefek meningkatkan massa otot (SA) dan tulang menjadi


panjang, tetapi untuk SA masih banyak kontroversi.

8. Amfetamin, Kafein, Kokain :

a. Termasuk doping

b. Sebagai stimulans SSP

9. Alkohol, Mariyuana dan Beta-blocker :

a. Termasuk zat dikontrol penggunaannya dan menjadi doping


pada beberapa cabang olahraga.

b. Beta-Blocker, termasuk doping pada panahan dan menembak

10. Ergogenic untuk bersepeda :

a. Sangat komplex, menyangkut segi = teknik bersepaeda, bentuk


sepeda dan keadaan jalan

16
b. Data didapat secara empiris dari pelatih, atlet, pencipta dan
pabrik

17
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan makalah kami dapat disimpulakan bahwa,


seseorang yang sedang melakukan kegiatan olah raga tentu saja ingin
menunjuka penampilan yang tebaik dalam kegiatan tersebut. Hal ini bukan
hanya didominasikan oleh para atlet tetapi juga diperlukan oleh kalangan
masyarakat luas umumnya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut seringkali
seorang pelaku olahraga mencoba menggunakan beberapa metode yang
ditujukan untuk meningkatkan penampilannya dalam berolahraga. Di dalam
dunia olahraga teknik tersebut dinamakan ergogenic aids.

Secara definisi ergogenic aids adalah teknik atau susbtansi yang dipakai
ditujukan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Ergogenic aids dapat
mencakup berbagai biidang seperti nutrisi, farmakologi, fisiologi, atau
psikologi. Dalam prakteknya seringkali beberapa orang menggunakan teknik
ergogenic aids yang berbahaya dan dilarang dalam dunia olahraga itu sendiri
seperti penggunaan anabolic steroid.

3. 2 Saran

Sebaiknya melakukan ergogenik gizi yang tepat dengan perihal tersebut


diatas berlaku pula bagi para atlet meskipun secara lebih khusus kebutuhan
jenis dan jumlah zat gizi bagi seorang atlet akan berbeda dengan kelompok
bukan atlet, karena kegiatan fisik dan psikis berbeda, baik selama masa
latihan maupun pada saat pertandingan. Prestasi olahraga yang dicapai oleh
para atlet berkait erat denganketepatan penentuan dan penyediaan jenis dan
jumlah zat gizi yang diperlukan.

18

Anda mungkin juga menyukai