Anda di halaman 1dari 10

PROFIL STATUS GIZI ANTROPOMETRI DAN KADAR HEMOGLOBIN ATLET

PUTRI BOLA VOLI KLUB SPARTA UNM


Kyky Dermawanti, S. Or (Email kyky110996@gmail.com)
Dra. Ichsani Basith, M.Kes (Email draichsani@yahoo.com)
dr. Mutmainnah, S.Ked., M.Kes., SpKJ (Email ninabasit@yahoo.com)

Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK

KYKY DERMAWANTI, 2018. Profil Status Gizi Antropometri Dan Kadar Hemoglobin
Atlet Putri Bola Voli Klub Sparta UNM. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau profil status gizi
antropometri dan kadar hemoglobin atlet putri bola voli Klub Sparta UNM. Pengumpulan data
menggunakan tes dengan instrumen tes dan pengukuran kondisi antropometri dan kadar
hemoglobin. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam
bentuk persentase yang dibagi dalam 4 kategori untuk kondisi antropometri yaitu kurang,
normal, berat badan lebih, obesitas dan 2 kategori untuk kadar hemoglobin yaitu normal dan
rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kondisi antropometri atlet putri bola voli
Klub Sparta UNM masuk dalam kategori baik. Dengan hasil tes secara keseluruhan yaitu 0
atlet (0%) kategori kurang, 17 atlet (85%) kategori normal, 3 atlet (15%) kategori berat badan
lebih, 0 atlet (0%) kategori obesitas. Sedangkan untuk profil kadar hemoglobin atlet putri bola
voli Klub Sparta UNM masuk dalam kategori sedang. Dengan hasil tes secara keseluruhan
yaitu 7 atlet (35%) kategori rendah dan 13 atlet (65%) kategori normal. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa profil status gizi antropometri atlet putri bola voli klub Sparta UNM masuk
dalam kategori baik, sedangkan profil kadar hemoglobin atlet putri bola voli Klub Sparta UNM
masuk dalam kategori sedang.

Kata Kunci : Status Gizi, Antropometri, Kadar Hemoglobin, Bola voli

1
PENDAHULUAN mempengaruhi dan menunjang suatu
prestasi yang optimal.
Olahraga merupakan aktivitas untuk Keadaan gizi optimal atlet tidak
meningkatkan stamina tubuh yang dapat terbentuk dalam waktu singkat tetapi
mempunyai dampak positif terhadap secara perlahan-lahan melalui suatu
derajat kesehatan, oleh karena itu olahraga kebiasaan makan yang baik. Atlet harus
dianjurkan untuk dilaksanakan secara mempunyai kesempatan belajar tentang
teratur sesuai dengan kondisi seseorang. makanan, gizi dan kesehatan serta
Kebutuhan gizi para atlet mempunyai mengaplikasikannya sehingga terbentuk
kekhususan karena tergantung cabang perilaku makan yang sehat. Upaya
olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu, mendapatkan atlet berkualitas tinggi dalam
untuk mendapatkan atlet yang berprestasi olahraga, investasi dalam bidang gizi
faktor gizi sangat perlu diperhatikan sejak menjadi sangat penting. Menurut Ilyas
pembinaan ditempat pelatihan sampai pada (2004), nutrisi yang tepat merupakan dasar
saat pertandingan. utama bagi penampilan prima seorang atlet,
Asupan nutrisi yang tepat dan karena nutrisi dibutuhkan pada kerja
seimbang bisa dilihat dari segi kuantitas biologik tubuh saat seorang atlet melakukan
dan kualitas makanan yang dapat aktivitas fisik. Selain itu, nutrisi juga
menghasilkan kondisi fisik yang optimal, dibutuhkan untuk memperbaiki atau
serta memberikan energi yang cukup bagi mengganti sel-sel yang rusak. Asupan
atlet selama menjalankan proses latihan. nutrisi atlet disiapkan untuk proses
(Nieman 2000; Ermita Ilyas 2016) Asupan penyediaan energi termasuk pemberian
nutrisi yang tepat merupakan dasar utama suplemen dan usaha khusus berupa
bagi penampilan prima seorang atlet pada modifikasi yang dilakukan terhadap asupan
saat bertanding. Selain itu, asupan zat gizi nutrisi pada waktu tertentu dalam upaya
ini dibutuhkan pula pada kerja biologik meningkatkan kinerja atlet (Taiyeb, 2009).
tubuh untuk penyediaan energi pada saat Atlet memerlukan oksigen yang
seorang atlet melakukan berbagai aktivitas banyak untuk pembakaran karbohidrat
fisik, misalnya pada saat latihan (training), yang menghasilkan energi terutama pada
bertanding dan saat pemulihan baik setelah saat bertanding. Untuk mengangkut
latihan maupun setelah bertanding.(Kumar oksigen ke otot diperlukan hemoglobin
et al. 2009; Pialoux et al. 2006) (Hb). Untuk membentuk Hb yang cukup
Pemenuhan kebutuhan asupan memerlukan zat besi (Fe) yang bersumber
nutrisi atlet perlu memperhatikan kadar- dari daging (dianjurkan yang tidak
kadar zat gizi yang dapat menjadi sumber berlemak), sayuran hijau dan kacang-
energi bagi tubuh. Jika salah dalam kacangan. Oleh karena itu, seorang atlet
pengaturan kebutuhan gizi makanan akan tidak boleh menderita anemia untuk
dapat menimbulkan sakit, glikogen dan prestasi mengingat prevalensi anemia di
masalah lainnya. Kurangnya perhatian Indonesia cukup tinggi. Vitamin C adalah
mengenai ilmu gizi menyebabkan perlunya bahan yang kuat kemampuan reduksinya
pengetahuan atlet mengenai makanan yang yang bertindak sebagai antioksidan dalam
baik untuk menunjang prestasi atlet. Faktor reaksi-reaksi hidroksilasi. Dan vitamin D
keadaan gizi yang baik dan seimbang dapat dibutuhkan untuk membantu pembentukan
dan pemeliharaan tulang, membantu

2
pengerasan tulang dengan cara mengatur tubuh tersebut berkaitan dengan studi
agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam dimensi tubuh manusia (antropometri).
darah untuk diendapkan dalam proses Antropometri adalah ilmu pengetahuan
pengerasan tulang (Agustian, 2012). tentang permasalahan pengukuran terhadap
Kalsium juga amat penting bagi atlet untuk berat, ukuran, dan proposi tubuh manusia
pertumbuhan tulangnya. Zat-zat mineral serta bagian-bagiannya.
lainnya seperti Zn juga penting karena Pengukuran-pengukuran antropometri
berfungsi sebagai antioksidan yang dapat sangat penting untuk memecahkan
menghambat terbentuknya radikal bebas permasalahan yang berkaitan dengan
yang berlebihan sehingga dapat mencegah pertumbuhan, latihan, penampilan dalam
kerusakan sel tubuh (Depkesos, 1997). aktivitas fisik, dan status gizi. Dalam dunia
Oleh karena itu, agar para atlet bisa olahraga antropometri juga merupakan
mencapai bentuk tubuh yang ideal dan salah-satu indikator penting dalam
aktivitas yang prima memerlukan program pemanduan bakat (proses menemukan dan
pelatihan yang teratur dan terarah. memilih seseorang yang berbakat).
Pelatihan beban untuk memperkuat Pada cabang olahraga bola voli di
kelenturan tubuh dan pelatihan aerobik Indonesia, dalam hal pemilihan atlet belum
untuk meningkatkan kebugaran serta ada kriteria khusus untuk ukuran tubuh
pelatihan teknik dan keterampilan. Semua (antropometri) atlet yang ideal dalam
upaya di atas, akan mencapai hasil yang cabang olahraga tersebu dalam cabang
lebih baik dengan asupan gizi atau olahraga tersebut. Pengukuran
pengaturan makanan dengan kebutuhan antropometri pada cabang olahraga
gizi yang lebih besar dibanding orang biasa bolavoli mungkin bisa membantu untuk
(Damayanti, 2000). mengetahui bagaimana seseorang menjadi
Menurut Rusli Lutan (2000: 68) tosser, spiker(smasher), atau
“nutrisi bagi atlet merupakan satu defender(libero) yaitu dengan cara
keharusan yang perlu dirancang untuk pengukuran pada dimensi tubuh seperti
menutup sebagian dari kekosongan tinggi badan, berat badan, panjang tungkai
pengetahuan para Pembina dan atlet baik itu bagian kanan atau kiri, panjang
mengenai gizi yang baik. Tujuannya adalah lengan baik itu bagian kanan atau kiri, dan
menunjukkan kepada atlet, terutama panjang telapak tangan kanan atau kiri.
tentang perbedaan makanan dan gizi yang Pada olahraga bola voli seorang atlet
dikonsumsinya dalam periode latihan akan maupun pemain dengan tubuh yang ideal,
dapat menyebabkan perbedaan dalam hal dan aktivitas yang prima memerlukan
prestasi yang dapat dicapai. Dalam program pelatihan yang teratur dan terarah.
pemusatan latihan, ada beberapa aspek Pelatihan beban untuk meningkatkan
yang harus diperhatikan seperti aspek fisik, kekuatan otot, pelatihan perenggangan
teknik, taktik, gizi maupun mental atlet agar untuk memperkuat kelenturan tubuh dan
pencapaian prestasi dapat maksimal. Untuk pelatihan aerobic untuk meningkatkan
mencapai prestasi yang maksimal sering kebugaran serta pelatihan teknik dan
dihadapkan pada berbagai rintangan, salah- keterampilan. Semua upaya di atas akan
satu contohnya adalah posisi mana yang lebih baik dengan pengaturan makanan
tepat dengan kondisi ukuran tubuh yang yang memiliki kebutuhan gizi lebih
dimiliki atlet tersebut. Kondisi ukuran dibanding orang biasa. Pengaturan

3
makanan harus disiapkan pada masa penelitian yang berusaha menggambarkan
pelatihan, pertandingan, dan pasca atau menginterpretasikan obyek sesuai
pertandingan. Aktivitas fisik yang dengan apa adanya.
dilakukan pemain voli sehari-harinya Populasi penelitian menurut
termasuk dalam kategori olahraga berat dan Sugiyono (2015 : 80) Populasi adalah
membutuhkan asupan energi yang wilayah generalisasi yang terdiri atas objek
seimbang. atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
METODE peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Penelitian ini yang
Metodologi merupakan teknik yang
dimaksudkan dengan populasi adalah
digunakan untuk mencari pembuktian
seluruh pemain bola voli klub Sparta UNM.
secara ilmiah yang dilakukan secara
Sampel penelitian menurut Sugiyono
sistematis untuk mengungkapkan dan
(2015:81) Sampel adalah bagian dari
memberikan jawaban atas permasalahan
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yang dikemukakan dalam suatu penelitian
populasi tersebut. Sampel merupakan
sehingga arah dan tujuan pengungkapan
sebagian atau wakil populasi yang di teliti
fakta atau kebenaran sesuai dengan apa
(Arikunto, 2013 : 174). Adapun teknik
yang ditemukan dalam penelitian. Sejalan
pengambilan sampel pada penelitian ini
dengan hal tersebut, Nasir (1988 : 51),
yaitu teknik purposive sampling. Purposive
metode penelitian merupakan cara utama
sampling merupakan pengambilan sampel
uang digunakan peneliti untuk mencapai
secara sengaja sesuai dengan persyaratan
tujuan dan menentukan jawaban atas
sampel yang diperlukan. Sampel dalam
masalah yang diajukan.
penelitian ini yaitu Atlet putri bola voli klub
Metode yang digunakan dalam
Sparta UNM dengan jumlah sampel 20
penelitian ini adalah metode deskriptif
orang.
dengan teknik survey dengan menggunakan
Teknik analisis data adalah cara
tes dan pengukuran yaitu melakukan
mengolah data yang diperoleh dari
pengukuran terhadap kondisi antropometri
lapangan. Analisis data merupakan bagian
dan kadar hemoglobin atlet putri Bola Voli
yang sangat penting dalam penelitian,
klub Sparta UNM.
sebab dengan adanya analisis data, maka
Variabel adalah suatu hal yang
hipotesis yang ditetapkan dapat diuji
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
kebenarannya untuk selanjutnya dapat
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
diambil suatu kesimpulan. Data yang
informasi tentang hal tersebut kemudian
diperoleh dalam penelitian ini adalah status
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013 :
gizi antropometri dan kadar hemoglobin.
108). Adapun variabel dalam penelitian ini
Teknik analisis dalam penelitian ini adalah
variabel mandiri yaitu status gizi
:
antropometri dan kadar hemoglobin.
Desain penelitian sebagai  Uji Deskriptif
rancangan atau gambaran yang dijadikan Uji deskriptif adalah bagian dari
sebagai acuan dalam melakukan suatu sistematika yang mempelajari alat teknik
penelitian. Jenis penelitian ini bersifat atau prosedur yang dipergunakan untuk
deskriptif adalah salah satu jenis metode menggambarkan atau mendeskripsikan
kumpulan data atau hasil yang telah

4
dilakukan. Tujuannya untuk memberikan Tabel diatas merupakan gambaran
gambaran mengenai suatu data yang tersaji analisis Profil Status Gizi Antropometri
mudah dipahami dan informasi bagi orang Dan Kadar Hemoglobin Atlet Putri Bola
yang membacanya. Voli Klub Sparta UNM yang dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1) IMT (Status gizi antropometri),
diperoleh nilai rata-rata 21.93 data
HASIL DAN PEMBAHASAN minimal 18.86, data maksimal 25.78,
Hasil dan dengan range 6.92.
Dari seluruh kegiatan penelitian ini, 2) HB, diperoleh nilai rata-rata 12.59, data
profil status gizi antropometri dan kadar minimal 10.30, data maksimal 15.70,
haemoglobin atlet putri bola voli klub dan dengan range 6.92.
Sparta UNM dengan sampel 20 orang, 1. Persentase data status gizi
maka semua data yang diperlukan dapat antropometri atlet putri bola voli
diperoleh. Data yang dimaksud adalah data Klub Sparta UNM
Profil Status Gizi Antropometri Dan Kadar
Hemoglobin Atlet Putri Bola Voli Klub Tabel 4.2 Norma IMT pada wanita
Sparta UNM. Untuk menjawab Kategori IMT
permasalahan dan untuk mencapai tujuan.
Analisis data deskriptif dilakukan KURANG < 18,5
untuk mendapatkan gambaran umum data
NORMAL 18,5 – 24,9
penelitian. Deksriptif data dimaksudkan
untuk menafsirkan tentang data tersebut. BERAT BADAN
25 – 29
Tabel 4.1 Descriptive Statistics LEBIH

OBESITAS 30,0 – 34,9


IMT (Status gizi

antropometri) (Sumber : WHO, 2004)


HB

N 20 20 Berdasarkan hasil data di atas,


melalui rumus persentase yang di tentukan
Range 6.92 6.92 , maka akan diketahui Profil status gizi atlet
putri bola voli Klub Sparta UNM
Min 18.86 10.30
berdasarkan tingkatannya sebagai berikut :
Max 25.78 15.70 𝐹
P = X 100 (Tulus
𝑁
Mean 21.93 12.59 Winarsunu, 2006)

Sd 2.19 1.59 Berdasarkan rekapitulasi data Profil


status gizi atlet putri bola voli Klub Sparta
Variance 4.80 2.54 UNM maka data dapat di persentasekan
dengan rumus diatas.
Sum 438.74 251.80
1. Kurang

5
0 Sparta UNM berdasarkan
% = 20 X 100
%=0% tingkatannya sebagai berikut :
2. Normal
17 𝐹
% = 20 X 100 P = X 100 (Tulus
𝑁
% = 85 % Winarsunu, 2006)
3. Berat badan lebih
3
% = 20 X 100 Berdasarkan rekapitulasi
% = 15 % data HB atlet putri bola voli Klub
4. Obesitas Sparta UNM maka data dapat di
0 persentasekan dengan rumus diatas.
% = 20 X 100
%=0% 1. Rendah
7
% = 20 X 100
Dari hasil data yang telah
dirumuskan diatas , maka penulis % = 35 %
menyimpulkan bahwa IMT Antropometri 2. Normal
13
atlet putri bola voli Klub Sparta UNM % = 20 X 100
bervariasi menurut tingkatannya. 20 orang % = 65 %
sampel menunjukkan kategori kurang
sebesar 0% , normal sebnyak 17 orang atau Dari hasil data yang telah
85 % dari populasi, berat badan lebih dirumuskan diatas , maka penulis
sebanyak 3 orang atau 15 % dan kategori menyimpulkan bahwa kadar Hemoglobin
obesitas sebanyak 0 %. atlet putri bola voli Klub Sparta UNM
bervariasi menurut tingkatannya. 20 orang
2. Persentase data Hemoglobin atlet sampel menunjukkan kategori kurang
putri bola voli Klub Sparta UNM sebanyak 7 orang atau sebesar 35%.

Tabel 4.3 Kategori Kadar Pembahasan


Hemoglobin Berdasarkan hasil data yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini
Kategori Kadar HB diuraikan pembahsan penelitian yang
sekaligus merupakan jawaban dari rumusan
RENDAH < 12 gr/dl masalah yang ada dalam penelitian

Adapun penjelasan untuk


NORMAL 12-16 gr/dl
memberikan kejelasan terkait dengan
variable yaitu pembahasan profil status gizi
(Sumber : WHO, 2001)
antropometri dan kadar hemoglobin atlet
putri bola voli Klub Sparta UNM adalah
Berdasarkan hasil data di
status gizi Antropometri atlet putri bola voli
atas, melalui rumus persentase yang Klub Sparta UNM bervariasi menurut
di tentukan , maka akan diketahui tingkatannya. 20 orang sampel
Kadar HB atlet putri bola voli Klub menunjukkan kategori kurang sebesar 0% ,
normal sebnyak 17 orang atau 85 % dari

6
populasi, berat badan lebih sebanyak 3 Hemoglobin adalah protein yang
orang atau 15 % dan kategori obesitas kaya dengan zat besi, haemoglobin
sebnyak 0 %, dan kadar Hemoglobin atlet dibentuk oleh dua bagian komponen yang
putri bola voli Klub Sparta UNM bervariasi bersama-sama membentuk satu submit
menurut tingkatannya. 20 orang sampel protein gabungan yaitu satu pigmen yang
menunjukkan kategori kurang sebanyak 7 berisi besi disebut heme terikat dalam satu
orang atau sebesar 35%. molekul haemoglobin berisi empat atom
besi dalam bentuk fero(fe++). Protein ini
Asupan nutrisi yang tepat dan memeiliki daya gabung (afinitas) terhadap
seimbang bias dilihat dari segi kuantitas oksigen. Hemoglobin merupakan
dan kualitas makanan yang menghasilkan komponen sel darah merah yang mampu
kondisi yang optimal, serta memberikan mengikat oksigen. Hal tersebut mendasari
energy yang cukup bagi atlet selama bahwa haemoglobin mempunyai peran
menjalankan proses latihan. Asupan nutrisi penting dalam olahraga, terutama olahraga
yang tepat merupakan penunjang utama yang berdurasi lama atau bersifat aerobik,
keberhasilan seorang atlet dalam olahraga yang berdurasi lama
berprestasi. membutuhkan energi untuk daya tahan
Dalam pemusatan latihan ada dalam waktu yang lamauntuk
beberapa aspek yang harus diperhatikan menggerakkan otot. Energy yang
yang harus diperhatikan antara lain fisik, digunakan dalam waktu lama diproduksi
teknik, mental dan taktik. Pada olahrga bola oleh pembakaran bahan makanan dengan
voli aspek fisik sangat berpengaruh oksigen yang sebelumnya dibawah oleh
terhadap prestasi atlet atau tim yang dia haemoglobin. Oleh karena itu,
bela, dimana tubuh seorang atlet voli harus haemoglobin berperan penting dalam
memiliki bentuk yang ideal, sebagai pembentukan energy, khususnya system
contohnya adalah tinggi dan berat badan energi aerobik. Pada penelitian ini data
yang ideal. Atlet dengan tinggi dan berat yang telah dipaparkan diatas menunjukkan
badan yang proposional akan menunjang adanya perbedaan antara setiap individu
atlet tersebut dalam melakukan gerakan dari sampel yang digunakan baik dari segi
dasar dalam olah raga bola voli diantaranya status gizi antropometri maupun kadar
smash dan servis bola. hemoglobin. Perbedaan tersebut dapat
terjadi karena beberapa faktor diantaranya
Antropometri meliputi penggunaan pola hidup, metode latihan, dan nutrisi.
secara hati-hati dan teliti dari titik-titik pada
tubuh manusia, posisi spesifik dari subjek SIMPULAN DAN SARAN
yang ingin diukur dan penggunaan alat
yang benar. Pada olahraga bola voli Simpulan
pengukuran antropometri juga berguna Berdasarkan hasil data dan
untuk menentukan posisi pemain dalam pembahasan yang telah dikemukakan
bertanding misalnya pemain yang memiliki sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
tinggi dan berat badan ideal di tempatkan bahwa terdapat perbedaan Profil Status Gizi
pada posisi spiker atau smasher sedangkan Antropometri Dan Kadar Hemoglobin Atlet
pemain yang lebih pendek bisa di Putri Bola Voli Klub Sparta UNM yaitu
tempatkan pada posisi tosser atau libero. status gizi Antropometri atlet putri bola voli

7
klub Sparta UNM bervariasi menurut Jasmani dan Olahraga. Surakarta:
tingkatannya. 20 orang sampel UNS Press.
menunjukkan kategori kurang sebesar 0% ,
normal sebnyak 17 orang atau 85 % dari Aip Syarifuddin dan Muhadi.
populasi, berat badan lebih sebnyak 3 orang 199/1992. Pendidikan Jasmani.
atau 15 % dan kategori obesitas sebanyak 0 Jakarta: Depdikbud.Dirjendikti.
%, dan kadar Hemoglobin atlet putri bola Proyek Pembinaan Tenaga
voli klub Sparta UNM bervariasi menurut Kependidikan.
tingkatannya. 20 orang sampel Amung Ma’mum & Toto Subroto.
menunjukkan kategori kurang sebanyak 7 2001.Pendekatan Keterampilan
orang atau sebesar 35%. Taktis Dalam Permainan Bola voli
Konsep & Metode Pembelajaran.
Saran Jakarta: Depdiknas.Direktorat
Berdasarkan hasil analisis data dan Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah. Bekerjasama Dengan
kesimpulan penelitian ini, maka dapat
Direktorat jenderal Olahraga.
disarankan atau direkomendasikan
beberapa hal: Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut Rineka Cipta, Jakarta.
dalam menentukan status gizi
antropometri dan kadar hemoglobin Arumsari, E. 2008. Faktor Risiko Anemia
dengan variabel yang berbeda. pada Remaja Putri Peserta
2. Kepada para pelatih dan guru olahraga Program Pencegahan dan
agar hasil penelitian ini dapat dijadikan Penanggulangan Anemia gizi besi
bahan acuan dalam mengajar atau (PPAGB) di Kota Bekasi (skripsi).
melatih. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut
3. Penelitian ini masih tergolong baru Pertanian Bogor.
dalam penentuan status gizi
Arwani, Nurhayati dan Purnomo.2013.
antropometri dan kadar hemoglobin
“Perbedaan Keseimbangan Tubuh
sehingga perlu penambahan referensi
Lansia Berdasarkan Keikut sertaan
yang lebih banyak.
Senam Lansia Di Panti Werda
Pelkris Pengayoman Dan Elim
Semarang”. Journal Balance of
DAFTAR RUJUKAN Body, Gymnastics
elderly.Vol.6.No.1. Hal:2.
Agustian, Eka. 2012. Pengaruh Damayanti, Didit. 2000. Pro Kontra
Pendekatan Taktis Terhadap Charbohydrate Loading.
Penguasaan Teknik Dasar Sepak Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
bola : Study Eksperimen di SMAN
10 Bandung.Universitas Pendidikan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Indonesia :Bandung. Sosial Direktorat Jendral Kesehatan
Masyarakat Direktorat Gizi
Agus Kristiyanto. (2010). Penelitian Masyarakat. 1997. Pedoman
Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan

8
Pelatihan Gizi Olahraga Untuk Heather A Eicher-Miller, A. C. 2009. Food
Prestasi.Bakti Husada: Jakarta. insecurity is associated with iron
deficiency anemia in US
Dieter Beutelstahl. 2003. Belajar Bermain Aldolescents. Am J Clin Nutr,
Bola Volley. Bandung: Pioner Jaya 90:1358-71.

DirektoratJenderal Pendidikan
TinggiDewan & Bidang Perwasitan Ismaryati, 2004. Tes dan Pengukuran
PP.PBVSI. 2001-2004. Peraturan Olahraga. Surakarta: UPT
Permainan BolaVoli. Jakarta: Penerbitan dan Percetakan
PBVSI UNS(UNS Press).
Ermita Ilyas, 2016. Nutrisi Pada Atlet Masthalina, Herta. Laraeni, Yuli. Dahlia,
Yuliana. 2015. Pola Konsumsi
Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe)
untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia terhadap Status Anemia Remaja
Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Fatmah dalam FKM UI, 2007 11 (1) 80-86.
http:/www.freetechebooks.com/download/
penyebab M. Yunus. 1992. Bola voli Olahraga
anemia 21.html. Pilihan. Jakarta: Depdikbud
Gleeson, M., Nieman, D.C. & Pedersen, M. Yusuf Hadisasmita dkk. (1996). Ilmu
B.K., 2004. Exercise , nutrition and
Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud
immune function. , pp.115–125.
Kumar, V. et al., 2009. Human Herry Koesyanto. (2003) . Belajar
muscle protein synthesis and
Bermain Bola Voli. FIK UNNES:
breakdown during and after
exercise. Journal of applied Semarang
physiology (Bethesda, Md. : 1985),
Mochamad Sajoto. (1988). Pembinaan
106(6), pp.2026–39. Available at:
Kondisi Fisik dalam Olaharaga.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm
Jakarta: Departemen
ed/1916 4770 [Accessed September
Pendidikan dan Kebudayaan.
21, 2013].
Murgiyanto, 2006. Dampak pemberian
Gross, J. J. & Thompson, R.A. (2007).
tablet sulfas ferrosus terhadap
Emotion regulation: Conceptual
produktifitas
foundations. In Gross, J.J. (Eds).
Handbook of emotion regulation. Nazir. (1988. Metode penelitian. Jakarta :
New York: Guilford Press. Ghalia indonesia
Hadisasmita, Yusuf dan Syarifudin, Aip. Nieman, D., 2000. Exercise And Immune
1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Function : Nutritional Influences
Departemen Pendidikan dan Moderate Physical Activity and the
Kebudayaan Direktorat Jendral Common Cold. , pp.235–248.
Pendidikan Tinggi Proyek
Pendidikan Tinggi Tenaga Permaesih, D. dan Herman, S. (2005).
Akademik, Jakarta. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia

9
pada Remaja. Buletin Penelitian Sunita, 2001. Prinsip Dasar ilmu gizi,
Kesehatan Vol. 33 No. 4 2005 ; 162-171 Jakarta.Gramedia Pustaka Utama

Pialoux, V. et al., 2006. Effects of exercise Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi


and training in hypoxia on Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo
antioxidant/prooxidant balance. Perkasa Rajawali.
European journal of clinical
nutrition, 60(12), pp.1345–54. Taiyeb, Mushawwir. 2009. Optimalisasi
Available at: Pertumbuhan dan Kemampuan
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubm Biomotorik Melalui
ed/1678 8711 [Accessed September Suplementasi Zn + Fe Pada
22, 2013]. Pesepakbola Kelompok Usia 12
Tahun. Disertasi Program Studi
Rusli Lutan dkk. 2000. Dasar-dasar Ilmu Kedokteran. Program
kepelatihan. Depdiknas. Dirjen Pascasarjana Universitas
Pendidikan dasar dan menengah Hasanuddin. Makassar.
bagian proyek penetaran guru SLTP
setara D-III Tjokroprawiro, A. 1999. Angiopati
Diabetik : Makroangiopati-
Shamim, M., Miah Nannur, R., Prodhan, Mikroangipati. Dalam : Noer, dkk,
K., Linkon, M., & Sidur, M. (2014). editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
Prevalence of Iron Deficiency I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI,
Jakarta.
Anemia Among Adolescent Girls
and Its Risk Factors in Tangail
Region of Bangladesh.
Internasional Journal of Research
in Engineering and Technology,
3(6), 613–619.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian


Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.

Suharno HP. 1991. Metodologi Pelatihan


Bola Voli.Yogyakarta: IKIPYogyakarta

Sumarmi, Sri dan Annis Catur Adi. 2000.


Laporan Penelitian Sosialisasi
Upaya Perbaikan Menu Makanan
dalam Mengatasi Masalah Anemia
Defisiensi pada ibu Hamil.
Surabaya: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi Lemlit Unair.

10

Anda mungkin juga menyukai