Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

Nazam Ustukhari 2018. Perbandingan Komponen Biomotor Ditinjau Dari


Persentase Lemak Tubuh Atlet Futsa AIM Mitra Sejahtera.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persentase
lemak tubuh terhadap komponen biomotor pada atlet futsal AIM Mitra Sejahtera.
Penelitian ini termaksud penelitian komparatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah atlet futsal AIM Mitra Sejahtera dengan jumlah sampel penelitian
sebanyak 10 atlet yang dipilih secara purposive sampling. Teknik analisis data
yang digunakan adalah teknis analisis deskriptif, uji normalitas data, uji
homogenitas uji one way anova. Berdasarkan hasil analisis teknis analisis data
diperoleh dari data komponen biomotor kelompok lemak ideal Atlet futsal AIM
Mitra Sejahtera didapatkan nilai rata-rata 158.5740 dan memperoleh nilai P
value sebesar 0,021 (P<0.05). Dari data komponen biomotor kelompok lemak
berlebih Atlet futsal AIM Mitra Sejahtera didapatkan nilai rata-rata 144,9700 dan
memperoleh nilai P value sebesar 0,021 (P<0.05). Dari data komponen biomotor
kelompok lemak ideal Atlet futsal AIM Mitra Sejahtera didapatkan nilai rata-rata
158.5740 dan memperoleh nilai P value sebesar 0,021 (P<0.05).
Kata kunci: Perbandingan, Biomotor, Persentase Lemak, Atlet

PENDAHULUAN
Pada prinsipnya manusia sadar bahwa dirinya sebagai individu sekaligus makhluk
sosial yang terdiri dari jasmani dan rohani, yang keduanya tidak bias dipisahkan.
Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga serta mempertahankan
kebutuhan jasmani dan rohani agar tetap dalam keadaan sehat. Tidak dapat
dipungkiri setiap orang menginginkan jasmani dan rohani yang sehat sehingga
dalam keadaan sehat dapat melakukan segala aktifitas tanpa mengalami hambatan
yang cukup berarti. Dikarenakan kebugaran jasmani memegang peranan penting
dalam pencapaian prestasi, maka ditekankan untuk mendapatkan kebugaran
menyeluruh yang sangat baik, sebelum memusatkan perhatian pada salah satu
cabang olahraga. Setelah memiliki kesegaran jasmani yang kuat dalam hal-
hal seperti kekuatan kelentukan, Kecepatan, daya tahan dan koordinasi
kemudian mulai memusatkan pada latihan khusus yang terutama berguna bagi
cabang olahraga tertentu.
Kebugaran dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani
kegiatannya. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
sehingga tubuh masih memiliki cadangan tenaga untuk mengatasi beban kerja
tambahan. Latihan kebugaran jasmani bisa dijalani dengan olahraga yang teratur
sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Olahraga adalah suatu kegiatan fisik
menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi
tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani dan berpengaruh pula
pada peningkatan prestasi pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004).
Setiap cabang olahraga memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan
prosedur pelaksanaannya. Tujuan berolahraga dapat dibagi atas kebutuhannya
yaitu : rekreasi, pendidikan, kesehatan, jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).
Dewasa ini, olahraga semakin diminati oleh masyarakat baik cabang olahraga
individual maupun olahraga beregu. Salah satu olahraga yang menjadi kegemaran
masyarakat adalah futsal. permainan futsal adalah

Dalam permainan futsal dibutuhkan teknik dan skill dasar yang baik
menentukan keberhasilan dalam melancarkan serangan, bertahan, atau bahkan
merebut bola kemudian membalas untuk menyerang. Permainan futasl juga tidak
hanya melatih teknik dan skill dasar yang baik, tetapi juga kondisi fisik. Kondisi
fisik yang menunjang performa pemain futsal ialah komponen biomotor. Menurut
(Sukadiyanto, 2010) biomotor adalah kemampuan gerak manusia yang
dipengaruhi oleh kondisi sistem-sistem organ dalam tubuh. Sistem organ dalam
yang dimaksud tersebut diantaranya adalah system neuromuskuler, pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, energi, tulang, otot, ligament, dan persendian.
Menurut (Bompa, 1994). komponen dasar dari biomotor olahragawan meliputi
kekuatan, ketahanan, kecepatan, koordinasi, dan fleksibilitas. Adapun komponen-
komponen biomotor sehingga membentuk satu istilah lain yang merupakan
perpaduan dari beberapa komponen biomotor, di antaranya seperti : power
merupakan gabungan atau hasil kali antara kekuatan dan kecepatan, kelincahan
merupakan gabungan antara kecepatan dan koordinasi. Secara garis besar
biomotor dipengaruhi oleh kebugaran energi dan otot. Menurut (Mega, 2013)
kebugaran energi adalah komponen sumber energi yang menyebabkan terjadinya
gerak. Sedangkan kebugaran otot adalah keseluruhan dari komponen-komponen
biomotor yang meliputi kekuatan, ketahanan, kecepatan, power, kelentukan,
keseimbangan, dan kelincahan. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan utuh dari
komponen biomotor. Jadi faktor yang ada dalam biomotor akan mempengaruhi
kondisi atau keadaan fisik seseorang. Dalam kondisi fisik seseorang selain faktor
biomotor yang harus dimiliki seorang atlet, pada manusia biasa juga harus
memiliki kesegaran jasmani yang baik. Karena untuk hidup sehat dan menjaga
agar kesegaran jasmani tetap terjaga olahraga adalah solusi yang paling tepat.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1994: 8-10), faktor yang
mempengaruhi kondisi fisik seseorang adalah: Umur, jenis kelamin, genetik,
kegiatan fisik, dan status gizi. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas
permasalahan yang didapatkan adalah pengaturan gizi tidak dilakukan secara
ilmiah. Atlet mengkonsumsi karbohidrat yang berlebihan dan tidak seimbang
sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada penumpukan lemak tubuh yang
mengganggu kondisi fisik sehingga berakibat pada performaatlet. Maka sesuai
ulasan diatas penulis mengangkat Skripsi Penelitian yang berjudul Perbandingan
Komponen Biomotor Ditinjau Dari PersentaseLemak Tubuh Atlet Futsal AIM
Mitra Sejahtera.
METODOLOGI
1.Variabel dan Desain Penelitiana.

PenelitianMenurut (Sugiyono, 2012) menyatakanvariabel


penelitian pada dasarnya adalah segalasesuatu yang berbentuk
apa saja yang diterapkanoleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperolehinformasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarikkesimpulannya. Variabel penelitian padadasarnya
merupakan suatu hal yang berbentukapa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untukdipelajari sehingga diperoleh informasi
tentanghal tersebut (Juliansyah, 2011).Variabel pada penelitian
ini ada 2 variabelterlibat yakni variabel bebas dan variabel
terikat.Kedua variabel tersebut akan diidentifikasikan kedalam
penelitian ini sebagai berikut:1)Variabel Bebas/ yang
mempengaruhi:Komponen Biomotor (X)2)Variabel Terikat/ yang
dipengaruhi :Lemak Tubuh (Y)

3b.Desain PenelitianDesain penelitian merupakan rancanganatau


gambaran pelaksanaan penelitian yang akandijadikan acuan
dalam melakukan langkah-langkah analisis penelitian. Desain
penelitianyang digunakan disesuaikan dengan jenispenelitian,
tujuan penelitian, variabel yangterlibat dan teknik analisis data
yang digunakan.Gambar1: Desain
penelitianKeterangan :X:Komponen BiomotorY:Lemak Tubuh

2.Definisi Operasional Variabel


Agar tidak terjadi penafsiran yang tidaksesuai dengan masalah
sebenarnya, maka akandisajikan definisi untuk masing-masing
variabelpenelitian, yaitu :

A.Lemaktubuhadalahsalah satu sumberenergi yang sangat


penting dibutuhkankhususnya manusia gunamelakukan
aktifitassehari-hari.. Pengukuran dilakukan
denganmenggunakanBody Fat Monitor.

B.Biomotormerupakan kemampuan dasargerak fisik atau


aktivitas dari tubuh manusia.Pengukuran dulakukan dengan
menggunakantes biomotor. Kekuatan (Leg
Dynamometer),Kelentukan (Standing Trunk Flexion),Kecepatan
(Sprint 50m)

3.Populasi dan Sampel

a.Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas
obyek/subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkanoleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudianditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Adapunyang dijadikan
populasi dalam penelitian iniadalah seluruh atletfutsal AIM Mitra
Sejahtera

b.Sampel
Sugiyono (2007) mengatakan bahwasampel adalah bagian dari
jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jikapopulasi
yang diteliti sangat besar dan tidakmungkin semua individu/objek
pada populasitersebut diteliti satu persatu, maka cukup
diambilsampel dari populasi tersebut.Dalam penelitian ini sampel
diambildenganpurposive sampling, sebanyak 10atletdengan
kriteria khusus sebagai berikut :
1. 5 orang berlemak Ideal
2. 5 orang berlemak BB Lebih

4.Teknik Pengumpulan Data

A.Pengukuran KadarLemak Tubuh


1.Fasilitas dan alata.Body Fat Monitorb.Blanko Tesc.Alat Tulis
2.Pelaksanaan Tesa.Peserta tes memegang grip pada
alatBFMb.Lihat angka yang menunjukkan Fat(Lemak)
3.PenilaianAngka yang tertera pada monitor alatBody Fat
Monitor(satuan mg)

1.KecepatanTes yang digunakan untuk mengukurkecepatanyaitu


sprint. (sprint50m)1.Alat dan Fasilitas :
a.Lintasan lurus,rata,tidaklicin,mempunyai
lintasanlanjutan,berjarak50mb.Peluitc.Stopwacthd.Formulir
tese.Alat tulis
2.Pelaksanaan Tes :
a.Sikap permulaan(Pesertaberdiridibelakang garis star)
b.Gerakan
a)Pada aba–aba “SIAP” pesertamengambil sikap star
berdiri ,sikapuntuk lariXY
4b)Pada aba–aba “YA” peserta larisecepat mungkin menuju garis
finish.c.Lari masih Bisa diulang apabila peserta:a)Mencuri
startb)Tidak melewati garis finishc)Terganggu oleh pelari
lainnyad)Terpeleset3.Penilaian:Pengukuran waktu dilakukan dari
saatbendera start diangkat sampai pelari melintasigaris
finish.2.KekuatanTes yang digunakan untuk mengukurkekuatan
otot tungkai(Leg Dynamometer)1.Alat dan Fasilitasa.Leg
Dynamometerb.Alat tulis2.Pelaksanaan Tesa.Teste memakai
pengikat pinggang,kemudian berdiri denganmembengkokkan
kedua lututnyahingga ± 45°, kemudian alatpengikatpinggang
tersebut dikaitkan pada legdynamometerb.Setelah itu teste
berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya.c.Setelah
itu,meluruskan keduatungkainya dengan maksimum, lalukita liat
jarum alat-alat tersebutmenunjukkan angka berapa.d.Angka
tersebut menyatakan besarnyakekuatan otot tungkai
teste.3.Penilaian :Hasil tes dapat dilihat pada
skaladynamometer.Dilakukan sebanyak 3 kali ,diambil hasil yang
terbaik.3.Kelentukan1.Alat dan Fasilitas :a.Bangku atau mistar
dengan ukuran 50cm (Flexibility Meter).b.Alat tulisc.Formulir
tes2.Pelaksanaana.Peserta tidak memakai alat kakidengan berdiri
dengan kaki lurus diatasbalok tes.b.Lutut bagian belakan lurus
(tidak bolehditekuk)c.Pelan-pelan membungkukkan badandengan
posisi tangan lurus, ujung jaridari kedua tangan menyentuh
mistarskala/pengukur.d.Tangan yang mendorong harus
selalumenempel di alat tes.3.Penilaian :Hasil tes dapat dilihat
pada skaladynamometer.Dilakukan sebanyak 3 kali ,diambil hasil
yang terbaik.5.Teknik Analisis DataTeknikanalisis data adalah
caramengolah data yang diperoleh dari lapangan.Analisis data
merupakan bagian yang sangatpenting dalam penelitian, sebab
dengan adanyaanalisis data, maka hipotesis yang ditetapkandapat
diuji kebenarannya untuk selanjutnya dapatdiambilS suatu
kesimpulan. Data yang diperolehdalam penelitian ini adalah
kardiovaskular.Teknik analasis dalam penelitian ini adalah1.Uji
Deskriptif : Untuk melihat datapenelitian seperti mean, nilai
maksimum,minimum, dan lain-lain.2.Uji NormalitasData: untuk
menguji datapenelitian apakah data tersebut berdistribusinormal
atau tidak.3.Uji Homoginitas : untuk mengetahui
adanyahomoginitas atau tidak4.Uji one way anova Untuk
menguji datakelompok penelitian dengan mengacu padastandar
(p<0,05) dimana pada uji statistictersebut siatas sama-sama
diolah dalamteknik analisis computer pada program
SPSSAnalisis data penelitian ini pada programSPSS (Statistical
Product and ServiceSolutions) versi 16.0.HASIL DAN
PEMBAHASANPenyajian Analisis DataDalam Bab ini
dijelaskan tentang hasilanalisis data untuk mengemukakan
tentangtemuan atau hasil penelitian yaituperbandingankomponen
biomotor ditinjau dari presentaselemak tubuh atlet futsal AIM
Mitra Sejahtera.
5Untuk menjawab permasalahan dan untukmencapai tujuan serta
untuk menguji hipotesispenelitian ini, maka semua data tersebut
diolahdengan menggunakan uji statistic SPSS 16.00dengan uji
deskriptif, uji normalitas, ujihomogenitas dan uji one way anova.
Presentaselemak tubuh diketahui denganmenggunakan alatbody
fat monitordi mana alat tersebut akanmemperlihatkan komposisi
lemak tubuh yang adapada atlet. Kemudian komponen biomotor
yangditeliti ada 3 komponen, yakni kelentukan,kecepatan, dan
kekuatan otot tungkai. Karenasatuan dari ketiga komponen
tersebut berbeda-beda, yakni kelentukan (cm), kecepatan
(detik),dan kekuatan otot tungkai (kg), maka dilakukan t-skor
agar seluruh nilai memiliki standar yangsama. Rumus t-skor yang
diberikan untukkelentukan dan kekuatan otot tungkai
yakni50+10().Sedangkan untuk kecepatan
yakni50+10()..1.Analisis DeskriptifAnalisis data deskriptif
dimaksud untukmendapatkan gambaran umum data
penelitian.Deskripsi data dimaksudkan untuk dapatmenafsirkan
dan memberimakna tentang
datatersebut.VariabelNRangeMinimumMaximumSumMeanSDV
arianceKelompokLemakIdeal530.90146.46177.36792.87158.574012.04
215145.013KelompokLemakBerlebih538.78119.10157.88724.85144.97
0014.95537223.6631.Datakomponen biomotor kelompok
lemakidealdiperoleh nilai range30.90, nilaiminimum146.46,
maksimum177.36, nilaisum792.87, nilai mean (rata-
rata)158.57,standar deviasi12.04dan
varians145.01.2.Datakomponen biomotor kelompok
lemakberlebihdiperoleh nilai range38.78, nilaiminimum119.10,
maksimum157.88, nilaisum724.85, nilai mean (rata-
rata)144.97,standar deviasi14.95dan varians223.663.2.Uji
NormalitasDataUjinormalitas dilakukan untukmengetahui apakah
sebaran data telahnormal.Data dikatakan normal jika nilai
signifikansi >0,05.VariabelKS-ZAsympKetKelompokLemak
ideal0.6140.846NormalKelompokLemakberlebih0.8690.437Nor
mal1.Data komponen biomotor kelompok lemakideal diperoleh
nilai Kolmogorov-Smirnov0.614,Asymptot. Sig0.846 (P>0.05),
makadapat dikatakan bahwa data tersebutmengikuti sebaran
normal atau berdistribusinormal.2.Data komponen biomotor
kelompok lemakberlebih diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
0.869,Asymptot. Sig0.437(P>0.05), maka dapat dikatakan bahwa
datatersebut mengikuti sebaran normal atauberdistribusi
normal.3.Uji HipotesisHipotesis yang dilakukan dalam
penelitianini perlu di uji dan dibuktikan melalui dataempires yang
di peroleh dilapangan melalui tesdan pengukuran terhadap
variabel yang diteliti,selanjutnya data tersebut akan diperoleh
secarastatistik. Karena data penelitian mengikutisebaran normal,
maka untuk menguji hipotesispenelitian digunakan analisis
statistik parametric.untuk pengujian hipotesis tersebut
makadilakukan uji homogenitas dataperbandingankomponen
biomotor ditinjau dari presentaselemak tubuh atlet futsal AIM
Mitra Sejahteraadalah sebagai berikut:Data ujihomogenitas
dataPerbandingankomponen biomotor ditinjau dari
presentaselemak tubuh atlet futsal AIM Mitra Sejahtera.42
6diperoleh nilaiP0.836(P>0.05), maka dapatdikatakan bahwa
datakomponen biomotor atletfutsal AIM Mitra Sejahtera
kelompok lemak idealdan kelompok lemak
berlebihhomogenVariabelNMeanSigKelompokLemak
ideal5158.57400.021KelompokLemak
berlebih5144.9700selisih13,604Berdasarkan tabel di atasdapat
dikemukakansebagai berikut:1.Dari data komponen biomotor
kelompoklemak idealAtlet futsal AIM MitraSejahteradidapatkan
nilai rata-rata158.5740dan memperoleh nilai P valuesebesar 0,021
(P<0.05).2.Dari data komponen biomotor kelompoklemak
berlebihAtlet futsal AIM MitraSejahteradidapatkan nilai rata-
rata144,9700dan memperoleh nilai P valuesebesar 0,021
(P<0.05).3.Dari data komponen biomotor kelompoklemak
idealAtlet futsal AIM MitraSejahteradidapatkan nilai rata-
rata158.5740dan memperoleh nilai P valuesebesar 0,021 (P<0.05).
Dari datakomponen biomotor kelompok lemakberlebihAtlet
futsal AIM Mitra Sejahteradidapatkan nilai rata-
rata144,9700danmemperoleh nilai P value sebesar 0,021(P<0.05).
Dapat dilihat pula adaperbedaanKomponen biomotor Atlet futsal
AIMMitra Sejahteraditinjau dari presentaselemak tubuh dengan
perbedaan sebesar13,604di mana atlet yang memilikipresentase
lemak ideal lebih baikdibandingkan atlet yang
memilikipresentase lemak berlebih.Dari data komponen biomotor
kelompoklemak idealAtlet futsal AIM Mitra Sejahteradidapatkan
nilai rata-rata158.5740danmemperoleh nilai P value sebesar 0,021
(P<0.05).Dari data komponen biomotor kelompok
lemakberlebihAtlet futsal AIM Mitra Sejahteradidapatkan nilai
rata-rata144,9700danmemperoleh nilai P value sebesar 0,021
(P<0.05).Dari data komponen biomotor kelompok
lemakidealAtlet futsal AIM Mitra Sejahteradidapatkan nilai rata-
rata158.5740danmemperoleh nilai P value sebesar 0,021
(P<0.05).Dari data komponen biomotor kelompok
lemakberlebihAtlet futsal AIM Mitra Sejahteradidapatkan nilai
rata-rata144,9700danmemperoleh nilai P value sebesar 0,021
(P<0.05).Dapat dilihat pula ada perbedaanKomponenbiomotor
Atlet futsal AIM Mitra Sejahteraditinjau dari presentase lemak
tubuh denganperbedaan sebesar13,604di mana atlet
yangmemiliki presentase lemak ideal lebih baikdibandingkan
atlet yang memiliki presentaselemak berlebih.Hasil yang
didapatkan adalah untuk 2komponen biomotor (kelentukan dan
kecepatan),atlet dengan lemak ideal rata-rata lebih
baikdibandingkan dengan atlet dengan presentaselemak berlebih.
Namun, untuk atlet denganprsentase lemak berlebih, justru
memilikikomponen kekuatan otot yang lebih baik. Setelahketiga
komponen biomotor digabungkan dannilainya dibakukan, rata-
rata atlet denganpresentase lemak ideal memiliki
komponenbiomotor yang lebih baik dibandingkan denganatlet
yang memiliki presentase lemak berlebihdengan perbedaan
sebesar 13,604.Atlet yang memiliki lemak berlebihumumnya
sulit untuk bergerak lebih luas (lentuk)dikarenakan penumpukan
lemak pada bagian-bagian tertentu terutama perut. Sementara
padasaat berlari (pengukuran kecepatan) atlet denganpresentase
lemak ideal akan lebih cepatdikarenakan lemak tidak menjadi
hambatandalam bergerak lebih cepat. Dalam pengukurankekuatan
pada penelitian ini, rata-rata atlet yangmemiliki lemak berlebih
justru memilikikekuatan otot yang baik dibandindangkan
denganatlet yang memiliki lemak ideal. Faktor
yangmempengaruh kemungkinan adalah walaupunmemiliki
lemak berlebih, namun massa otot dariatlet tersebut juga besar
sehingga berpengaruhterhadap kekuatannya.Kelentukan memiliki
peran penting dalamaktivitas fisik yang seringkita lakukan.
Utamanya
7bagi seorang atlet futsal yang memiliki aktivitasfisik dengan
intensitas tinggi. Atlet yang memilikikelentukkan yang baik akan
memberika dampakpositif bagi dirinya sendiri, atlet tersebut
memilikipersendian yang baik, sehingga dapatmeminimalisir
resiko cedera. Jangkauan gerakanmeningkat bila sendi dan otot–
otot dipanaskan.Hal tersebut tidak akan terjadi bila otot–otot
kitatidak dapat berkontraksi dengan baik. Komposisitubuh
sangatlah mengganggu otot–otot saatberkontraksi, terlebih jika
prosentase lemak tubuhsangatlah tinggi.Kecepatan dipengaruhi
oleh jenis seratotot apa saja yang bekerja dan juga seberapabesar
energi yang dibutuhkan. Jenis serat ototyang digunakan
kecepatan adalah jenis serat ototserabut putih. Jenis serat otot
tersebut bekerjadengan cepat dan menyentak. Selain itu,
jenisserat tersebut lebih cepat berkontraksi danmampu
menghasilkan tenaga yang besar. Seorangyang memiliki serabut
putih yang tinggi dalamtubuhnya berpotensi besar untuk
menghasikantenaga yang besar pula. Untuk memiliki ototserabut
putih yang baik dipengaruhi olehbeberapa faktor, salah satunya
adalah faktorhereditas dan faktor latihan. Apabila tidak
pernahdilatih, kemampuan kinerja otot tersebut akanmengalami
penurunan, kemudian prosentaselemak meningkat, dan hal
tersebut sangatlahmengganggu.Kekuatan merupakan aspek
penting dalamproses peningkatan kinerja otot seseorang.Seorang
atlet akan berlatih keras demimeningkatkan kekuatannya
sehingga dalammelakukan gerak atau bekerja, ia dapat
lebihefisien. Tidak membutuhkan energi yang relatifbesar, namun
hasil yang dicapai sesuai denganapa yang diinginkan. Kekuatan
seseorangdipengaruhi oleh bagaimana kondisi otot–ototyang ada
dalam tubuhnya dan bagaimana pulaotot–otot itu bekerja.
Seorang atlet berlatih kerasuntuk meningkatkan massa. ototnya
sehinggakinerja ototnya semakin efektif dan efisien. Selainitu,
komposisi tubuhnya akan tetap terjaga danyang pasti prosentase
lemak dalam tubuhnyasemakin rendah, massa
ototnyamengalamipeningkatan.KESIMPULANDalam Bab ini
akan dikemukakan tentangkesimpulan dari hasil penelitian
sebagai tujuanakhir dari penelitian yang didapatkan
berdasarkandata hasil penelitian. Dari kesimpulan penelitianini,
maka akan dikemukakanrekomendasi berupasaran-saran bagi
penerapan dan pengembanganhasil penelitian.Berdasarkan hasil
data dan pembahasandari penelitian ini maka dapat disimpulkan
bahwaadaperbedaan komponen biomotor ditinjau daripresentase
lemak tubuhatlet futsal AIM MitraSejahterDAFTAR
PUSTAKAAwan Hariono. (2006). Metode Melatih FisikPencak
Silat. Yogyakarta: FIK UNYBompa, T.O. (1994).Theory and
Methodology ofTraining. (third edition). Dubuque,
Iowa:Kendal/Hunt Publishing CompanyDedy Sumiyarsono.
(2002).Keterampilan BolaBasket. Surakarta:Yudhistira.Johnson
Barry L. and Jack K. Nelson, 1970.Practical Measurment For
Evaluation inPhysical Education Bergress
PublishingCompanyMobbs, C. 2006.The Merck Manual of
GeriatricSection I, Chapter I, Biology
ofAgeing.http://www.merck.com/pubs/mm-geriatrics/see1/ch1.ht
ml (diaksestanggal 22 Maret 2010).Mustika, Mega Ratri. (2013).
Tingkat BiomotorAtlet POPDA Bola Voli
KabupatenBanjarnegara Tahun 2013.Skripsi.Yogyakarta: FIK
UNYMutiara, Erna. 2003. Karakteristik PendudukLanjut Usia Di
Sumatera Utara
Tahun1990.http://library.usu.ac.id/download/fkm/fk
8merna%20mutiara.pdf (Diakses tanggal28 Maret 2010).Nasir,
M, 2005,Metode Penelitian,CetakanKeenam, Penerbit Ghalia
IndonesiaNugroho, Wahjudi. 2009.Komunikasi DalamPerawatan
Gerontik. Jakarta : EGC. pp:4-6.Santoso, D. (2009) Rahasia Diet.
Jakarta : LibriSugiyanto dan Sudjarwo, 1991.Belajar
Gerak.Jakarta. KONI
Pusat........................................,1993.Perkembangandan Belajar
Gerak modul 1-
6.Jakarta.Depdikbud........................................,1993.Perkembanga
n dan Belajar GerakModul7-12. Jakarta. DepdikbudSrijanti, A.
Rahman H.I., Purwanto S.K.,Pendidikan Kewarganegaraan
UntukMahasiswa(Jakarta: Graha Ilmu, 2009),hlm. 37.Sugiyono.
2013.Metode Penelitian Pendidikan.(Pedekatan Kuantitatif,
Kualitatif danR&D).Bandung : AlfabetaSukadiyanto. 2010.
Metodologi Melatih Fisik.Universitas Negeri
Yogyakarta.YogyakartaSyamsu Yusuf,Psikologi Perkembangan
Anakdan Remaja,(Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2005),
31Widiastuti. 2011.Tes dan Pengukuran Olahraga.PT. Bumi
Timur
Jaya.Jakarta:http://caraolahragaterkini.blogspot.co.idhttp://katarp
asireurih.blogspot.co.idhttps://id.wikipedia.org/wiki/Futsalhttp://
dinarbintangmonica.blogspot.co.idhttp://nutrisi-
dietseimbang.blogspot.co.id/2014/06/apa-itu-persentasi-lemak-
tubuh-danbagaimana-mengukurnya.htmlhttp://
galeripenjas.blogspot.co.id/2013/09/mftbleep-test.htmlhttp://
pecintahockey.blogspot.co.id/2012/06/tes-dan-pengukuran-
olahraga.htmlhttp://pendidikanjasmani13.blogspot.co.id/
2012/11/macam-macam-tes-pengukurankekuatan.htmlhttp://
www.kalbemed.com/Portals/6/08_210Gangguan%20Identifi
%20kasi%20Jenis%20Ke
amin.pdfhttp://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-
suku-bangsa-secara-umum/. Diakseshari Selasa tanggal 17
Januari pukul14.20
WITA.http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-
suku-bangsa-secara-umum.html.Diakses hari Selasa tanggal 17
Januari2017 pukul 14.30 WITA.
9

Anda mungkin juga menyukai