KAJIAN PUSTAKA
A. Pembinaan Prestasi
Pembinaan sebagai salah satu usaha atau kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan atau memperoleh hasil yang
lebih baik. Dalam mencapai prestasi atlet secara maksimal
diperlukan sistem talent scouting maksudnya proses
pemanduan bakat atlet dari mulai tahap perekrutan sampai
tahap akhir pelaksanaan pembinaan, telah terprogram dan
berkesinambungan serta didukung dengan penunjang yang
memadai seperti fasilitas lapangan, serta peralatan atlet serta
diharapkan terdapat uraian bentuk kegiatan dan pelaksanaan,
dukungan program latihan, susunan organisasi, sarana dan
prasarana, pendanaan serta pihak yang terkait.
Didalam berolahraga sarana dan prasarana yang
memadai dan sesuai standar juga sangat menunjang atlet agar
mampu meraih prestasi yang maksimal. Dengan sarana dan
prasarana yang baik akan memberikan kemudahan bagi
pelatih dalam memberikan program latihan. Begitu pulabagi
atlet akan bergairah dan bersemangat dalam melakukan
latihan. Sedangkan sarana dan prasarana yang yang
diperlukan harus sesuai standar untuk dapat dipergunakan
oleh para pengurus, pelatih dan atlet.
Organisasi PELTI perlu dibentuk selain untuk
mewadahi klub-klub yang ada diwilayah Kota Sampang juga
sebagai wadah pembinaan dan pembibitan para atlet tenis
Kota Sampang agar dapat berprestasi seperti yang
diharapkan. Manajemen PELTI sendiri juga sebaiknya
menyiapkan reward bagi altet dan pelatih yang berprestasi,
banyaknya atlet-atlet PELTI Kota Sampang yang berprestasi
dan yang masih perlu tahap pembinaan usia dini (pemula)
6
7
2. Pembibitan
Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan
menemukan individu-individu yang memiliki potensi
untuk mencapai prestasi olahraga di kemudian hari,
sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan
olahraga.Pembibitan yang dimaksud adalah menyemaikan
bibit, bukan mencari bibit. Ibaratnya seorang petani yang
akan menanam padi, ia tidak membawa cangkul mencari
bibit ke hutan, tetapi melakukan penyemaian bibit atau
membuat bibit dengan cara tertentu, misalnya dengan
memetak sebidang tanah sebagai tempat pembuatan bibit
8
Atlet senior
Pembinaan
Prestasi
Junior Lanjut
Atlet Pembibitan
junior
Pemula Pemasalan
Gambar 2.1
Pembinaan prestasi olahraga ditinjau dari Teori Piramida,
usia berlatih, tingkat atlet dan tingkat pertumbuhan
serta perkembangan atlet
(M. Furqon H dalam Komarudin (2015)
3. Metode Pembinaan
Menurut Mangunhardjana (1986: 19) untuk dapat
menggunakan metode-metode pembinaan secara efektif
dalam pemilikan metode itu perlu diperhitungkan melalui:
a. Bahan dan acara, penggunaan metode disesuaikan :
1) Dari segi pencapaian tujuan acara pembinaan,
apakah lewat metode itu bahan diolah sehingga
tujuan acara pembinaan tercapai, jangan sampai
terjadi bahwa tujuan acara dikorbankan dengan
metode yang barangkali menarik, teteapi tidak
membawa acara pembinaan menuju tujuannya.
2) Dari segi kecocokan isi dan cara pengolahan isi
acara, apakah isi acara ocok diolah dengan
metode itu, tidak setiap isi acara dapat diolah
dengan sembarang metode.
b. Para Peserta, sebelum mempergunakan suatu
metode sebaiknya diketahui terlebih dahulu:
1) Tingkat umur, pendidikan, latar belakang para
peserta.
2) Tidak semua cocok untuk segala macam orang.
3) Pengetahuan dan kecapakan para peserta muda,
tetapi kurang cocok untuk peserta tua.
11
2. Sarana Prasarana
Pencapaian pembinaan yang baik dan prestasi yang
maksimal harus didukung dengan prasarana dan sarana
berkuantitas dan berkualitas guna untuk menampung
kegiatan olahraga prestasi berartiperalatan yang
digunakan sesuai dengan cabang olahrga yang dilakukan,
dapat digunakan secara optimal mungkin dan mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi, sehingga prestasi yang
maksimal akan dapat tercapai.
3. Organisasi
Menurut Busro (2018) memberikan definisi bahwa
“Kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar yang
memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat
dicapai melalui tindakan individu secara terpisah”. Dari
tingkat pembinaan yang umum (pemasalan) sampai yang
paling khusus (pembiaan prestasi) perlu dirancang
18
4. Lingkungan
Lingkungan yang dapat menunjang pembinaan
adalah:
a. Lingkungan secara umum, khususnya lingkungan
sosial.
b. Keluarga, khususnya orang tua.
c. Pembinaan dan pelatih: para ahli sebagai penunjang
dan para pelatih yang membentuk dan mencetak
langsung agar semua komponen yang dimiliki muncul
dan berprestasi setinggi mungkin.
19
5. Manajemen
Pengertian manajemen yaitu Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
(Irfandi, 2017).
Menurut Sukintaka (2012: 2) menjelaskan bahwa
dalam sebuah manajemen yang ideal terdapat enam fungsi
manajemen yaitu meliputi:
a. Pengorganisasian (Organizing)
b. Perencanaan (Planning)
c. Penentuan Keputusan (Discussing Making)
d. Pembimbingan atau Kepemimpinan (Directing)
e. Pengendalian (Contolling)
f. Penyempurnaan (Improvement)
20
6. Dana
Untuk menunjang kegiatan pembinaan prestasi
diperlukan adanya dukungan baik sarana dan prasarana
maupun dana dalam hal ini adalah sebagai bentuk dari
proses berjalanya kegiatan pembinaan.
Dengan demikian tanpa adanya dukungan dana
maka pembinaan tidak akan tercapai. Dukungan tersebut
sangat erat kaitannya agar dapat diwujudkan program
terpadu guna mendukung seluruh kegiatan olahraga
sehingga prstasi yang maksimal akan dapat tercapai.
Untuk pembinaan olahraga diperlukan pendanaan yang
tidak sedikit olehkarena sistem pembinaan ini akan
mencakup dan melibatkan seluruh sistem dan jajaran yang
ada di Indonesia.
7. Pertandingan
Pertandingan atau kompetisi merupakan muara dari
pembinaan prestasi, dengan adanya kompetisi dapat
dipergunakan sarana mengevaluasi hasil latihan serta
meningkatkan kematangan bertanding olahragawannya.
Kompetisi merupakan muara dari pembinaan prestasi
karena kompetisi dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan
kematangan bertanding olahraganya. Dengan demikian
diharapkan nantinya atlet akan memiliki pengalaman dan
mempunyai mental bertanding yang kuat. Pelatih dapat
melihat dari suatu kompetisi yang diikuti oleh atletnya
untuk mengetahui hal-hal apa saja yang masih kurang
23
C. Kerangka Berpikir
Pencapaian prestasi dalam olahraga tidak dicapai
dengan begitu saja dan dalam waktu yang singkat, melainkan
harus bertahap dan secara kontinyu.Prestasi maksimal
tentunya perlu faktor-faktor pendukung di dalamnya, begitu
juga untuk pembinaan prestasi olahraga tenis lapangan di
kabupaten Sampang. Di kabupaten Sampang sendiri
sebenarnya tenis lapangan cukup maju, hal ini ditunjukkan
dengan adanya klub tenis lapangan, dan sarana yang
digunakan juga sangat standar. Atlet tenis lapangan cukup
banyak, dan mendapatkan latihan dari para pelatih yang
berkompeten di bidang tenis lapangan. Akan tetapi, selama
tiga tahun terakhir prestasi tenis lapangan di kabupaten
Sampang malah mengalami kemunduran, hal ini tentunya
harus dicari penyebabnya. Apakan dari faktor endogen, yaitu
atlet dan fisik, ataukah dari faktor eksogen, seperti pelatih,
sarana dan prasarana, dan pendanaan.
Pertama faktor endogen yaitu atlet, atlet adalah
seseorang yang menggeluti dan aktif melakukan latihan untuk
meraih prestasi pada cabang yang dipilihnya. Atlet akan
dibina agar menjadi atlet yang beprestasi, di sini akan dicari
tahu seperti apa atlet dibina dan dikelola agar dapat
berprestasi.
Selanjutnya kondisi fisik, apakah kondisi fisik atlet
sudah baik atau belum, kondisi fisik atlet akan dicari tahu
apakah baik atau buruk. Faktor eksogen yaitu pelatih, sarana
prasarana dan organisasi. Yang pertama pelatih, apakah
pelatih di sini merupakan pelatih yang berkompeten di
bidangnya dan akan dicari tahu bagaimana cara pelatih
membina para atlet agar dapar berprestasi maksimal. Lalu ada
24
Faktor Pendukung
Pembinaan Prestasi