Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 7. Nomor 1. Edisi Juni 2017.


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830

Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Basket di Kabupaten


Magetan

Kristianto Wibowo, M. Furqon Hidayatullah, Kiyatno

Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Diterima: April 2016. Disetujui: Mei 2016. Dipublikasikan: Juni 2016


© Universitas Negeri Semarang 2017

Abstrak Penelitian ini di latar belakangi oleh 5) Dari segi atlet, atlet bola basket di kabupaten
bagaimana pentingnya pembinaan prestasi olah- Magetan rata-rata baru mengenal dan latihan
raga bagi perkembangan prestasi di suatu daerah. saat mereka di SMA, serta belum mempunyai
Selain itu pembinaan prestasi juga dapat untuk rasa disiplin yang tinggi dalam mengikuti lati-
mengembangkan minat, bakat dan juga potensi- han. 6) Dari segi ekstrakurikuler, sekolah-seko-
pontensi masyarakat di suatu daerah. Fokus dari lah di kabupaten Magetan belum secara penuh
penelitian ini adalah pada bagaimana pelaksa- mendukung siswanya dalam ekstrakurikuler
naan pembinaan prestasi olahraga bola basket di bola basket. 7) Dari segi sarana dan prasarana
kabupaten Magetan. Penelitian ini menggunakan bola basket kabupaten Magetan termasuk dalam
metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik kondisi cukup baik karena hampir semua sekolah
pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik di kabupaten Magetan mempunyai sarana dan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Analsi- prasarana untuk menunjang untuk latihan bola
sis data dengan cara reduksi data, penyajian data basket. 8) Hambatan yang mempengaruhi pem-
dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini binaan prestasi olahraga bola basket adalah tidak
adalah Pemerintah, Organisasi, Atlet, Pelatih, adanya pembinaan usia dini atlet bola basket di
Ekstrakurikuler, serta sarana dan prasarana bola kabupaten Magetan.
basket di kabupaten Magetan. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diambil kesimpulan mengenai Kata kunci : bola basket, pembinaan prestasi,
pembinaan prestasi olahraga bola basket di kabu- penelitian evaluasi
paten Magetan termasuk dalam kategori kurang
baik. Hal itu karena belum berjalan dengan baik Abstract The background of this research was how
faktor-faktor yang membantu mencapai prestasi important the coaching of sports achievement for the
olahraga yang tinggi yaitu faktor pemassalan, fak- development of achievement in an area. In addition,
tor pembibitan serta faktor pencapaian prestasi performance coaching can also develop interests, talents
sehingga prestasi bola basket di kabupaten Mag- and also the potentials of society in an area. The focus
etan tidak kunjung membaik. 1) Dari segi pembi- of this research was on how the implementation of bas-
naan prestasi, kabupaten Magetan dalam katego- ketball sport achievement coaching in Magetan. This
ri kurang baik karena belum adanya pembinaan research used qualitative descriptive research method.
usia dini serta tidak adanya klub-klub bola basket Data collection techniques used are observation tech-
yang ikut membantu pembinaan prestasi di kabu- niques, interviews and documentation. Analysis of
paten Magetan. 2) Dari segi pemerintah, peran data by means of data reduction, data presentation
pemerintah diharapkan tidak hanya sekedar me- and conclusion. The subjects of this study were Gov-
nyalurkan dana tetapi juga lebih memperhatikan ernment, Organization, Athlete, Coach, Extracurricu-
atletnya. 3) Dari segi organisasi, PERBASI ka- lar, as well as basketball facilities and infrastructure in
bupaten Magetan diharapkan lebih fokus dalam Magetan. Based on the results of the research, it can
hal-hal yang mengakibatkan pembinaan prestasi be concluded that the development of basketball sport
kabupaten Magetan tidak kunjung membaik. 4) achievements in Magetan was included in the cat-
Dari segi pelatih, mayoritas pelatih bola basket egory of less good. That was because the factors that
di kabupaten Magetan belum mempunyai lisensi help achieve high sports achievement had not run well
pelatih dan belum menerapkan program latihan. which is the bulking, seeding and achievement factors
10 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 7. Nomor 1. Edisi Juni 2017

so that the achievement of basketball in Magetan was bersifat nasional dan daerah serta menyelengga-
not getting better. 1) In terms of performance coaching, rakan kompetisi secara berjenjang dan berkelan-
Magetan in the category of poor because of the lack of jutan (Undang - Undang Nomor 3 tahun 2005).
early age coaching and the absence of basketball clubs Upaya peningkatan prestasi olahraga, per-
that helped to improve the achievement in Magetan. 2) lu terus dilaksanakan pembinaan olahragawan
In terms of government, the expected role of the gov- sedini mungkin melalui pencarian dan peman-
ernment was not only to give funds but also pay more tauan bakat, pembibitan, pendidikan dan pelati-
attention to the athletes. 3) From the organizational han olahraga prestasi yang didasarkan pada ilmu
perspective, PERBASI Magetan was expected to put pengetahuan dan teknologi secara lebih efektif
more focus on things that making the achievement of serta peningkatan kualitas organisasi olahraga
Magetan Regency achievement did not improve. 4) In baik tingkat pusat maupun daerah. Untuk mem-
terms of coaches, the majority of basketball coaches bina atau melahirkan atlet yang berprestasi diper-
in Magetan did not have a coach license and had not lukan suatu proses pembinaan jangka panjang
implemented an exercise program yet. 5) In terms of yang memerlukan penanganan secara sistematis,
athletes, basketball athletes in Magetan are newly ac- terarah, terencana dan konsisten serta dilakukan
quainted and exercised when they are in high school, sejak dini atau usia anak sekolah dasar dan didu-
and did not yet have a high sense of discipline in train- kung ilmu pengetahuan dan teknologi keolahra-
ing. 6) In terms of extracurricular, schools in Magetan gaan (Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2005).
had not fully supported their students in basketball Pembinaan prestasi olahraga di daerah
extracurricular. 7) In terms of facilities and basketball juga sangatlah penting kaitannya dengan pem-
infrastructure Magetan is in good condition because al- bibitan atlet yang potensial. Dalam pembinaan
most all schools in Magetan have the infrastructure to prestasi olahraga bola basket sangat mutlak di-
support for the practice of basketball. 8) The obstacles lakukan sedini mungkin. Pembinaan ini bertuju-
that affect the development of basketball sport achieve- an untuk mendapatkan bibit-bibit atlet berbakat
ment is the absence of early age coaching for basket- sebagai penerus atlet yang berprestasi nantinya.
ball’s athletes in Magetan. . Tidak sedikit atlet yang berpotensi muncul dari
pembinaan yang dilakukan di daerah-daerah. Be-
Keywords: basketball, achievement development, eval- gitu pentingnya pembinaan di daerah juga dimu-
uation research lai dari sekolah-sekolah yang mengadakan ekstra-
kurikuler olahraga serta klub-klub olahraga yang
PENDAHULUAN menaungi para atlet untuk berprestasi.
Dewan dari Europe’s European Sports Char-
Dalam perkembangan dunia olahraga, ter yang diadopsi pada tahun 1992 dalam David
pembinaan olahraga merupakan faktor yang san- Watt (2003:9) mendefinisikan olahraga sebagai
gat berperan dalam menggapai sebuah prestasi segala bentuk aktivitas fisik yang melalui par-
tertinggi, oleh karena itu berkembang tidaknya tisipasi yang santai atau terorganisir, bertujuan
dunia olahraga itu tergantung pada pembinaan mengekspresikan atau meningkatkan aktivitas
olahraga itu sendiri, baik pembinaan di ling- kebugaran fisik dan kesehatan mental, memben-
kungan masyarakat, sekolah, maupun di tingkat tuk hubungan sosial atau memperoleh hasil di
daerah, nasional, bahkan internasional. Presta- kompetisi di semua tingkatan (Council of Europe,
si olahraga sendiri merupakan suatu tolok ukur 1992). Sedangkan Timothy John Lindsay Chand-
kesuksesan pembinaan suatu cabang olahraga ler, et al (2002:191) mendefinisikan olahraga se-
yang dikembangkan atau dibina dengan baik. bagai aktivitas terstruktur, berorientasi tujuan,
Pembinaan prestasi olahraga juga tidak hanya di kompetitif, berbasis kontes dan fisik, meliputi
sebuah klub olahraga saja, pembinaan olahraga sebagian kegiatan umumnya diakui sebagai olah-
di sekolah juga berperan penting dengan adanya raga.
ekstrakurikuler. Lyle (1986) dalam Jim Denison (2007:8)
Pembinaan dan pembangunan olahra- menyatakan bahwa pembinaan bukanlah se-
ga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk buah seni atau ilmu tapi sedikit dari keduanya.
mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, Lyle mengatakan bahwa kinerja olahraga adalah
nasional dan internasional. Pembinaan dilaku- bukan ilmu pasti dan individualitas pelatih, pen-
kan oleh induk organisasi cabang olahraga baik gambilan keputusan berdasarkan pengalaman,
pada tingkat daerah maupun pada tingkat pusat. dan liku-liku aspek psikologis dari titik kinerja
Pembinaan juga dilaksanakan dengan memper- untuk faktor manusia sebagai bagian penting dari
dayakan perkumpulan olahraga, menumbuh- proses.
kembangkan sentra pembinaan olahraga yang Sedangkan menurut Tudor Bompa and
Kristianto Wibowo, M. Furqon Hidayatullah, Kiyatno - Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Basket di 11

Michael Carrera (2015:1) Sukses di arena apa- lai, teman, pembimbing, fasilitator, penasehat,
pun biasanya merupakan hasil dari perencanaan, pendukung, motivator, konselor, perencana, dan
kerja keras, dan komitmen dan tidak terkecuali sumber dari semua pengetahuan.
pelatihan atlet. Semua atlet yang sukses adalah Sarana dan prasarana atau fasilitas meru-
individu terlatih yang unggul dalam aktivitas fisik pakan hal yang harus dipenuhi oleh suatu organi-
tertentu dan biasanya telah mengikuti program sasi olahraga. Kemajuan atau perbaikan dan pe-
pelatihan jangka panjang yang dirancang dengan nambahan jumlah fasilitas yang ada akan sangat
baik selama beberapa tahun. menunjang suatu kemajuan prestasi dan paling
Atlet atau olahragawan adalah seseorang tidak dengan fasilitas yang memadai akan me-
yang menggeluti dan aktif melakukan latihan un- ningkatkan prestasi.
tuk meraih prestasi pada cabang yang dipilihnya. Menurut Daniel Covell, et al (2007:4) “An
Menurut Sukadiyanto (2005: 35) atlet juga me- organization is a group of people working together
rupakan individu yang memiliki bakat dan pola to achieve a common purpose. Organizations exist to
perilaku pengembangannya dalam suatu cabang achieve goals that individuals cannot achieve on their
olahraga. own. Besides the family, which is a special case, hun-
Peningkatan prestasi maksimal dapat di- ting parties were perhaps the earliest forms of orga-
capai apabila atlet tersebut dapat meningkatkan nizations. They were formed to track and kill animals
kondisi fisik seluruh komponen tersebut dan di that were too large or too fast to be brought down by
kembangkan sesuai dengan kebutuhan. Oleh a single individual” . Sedangkan menurut Jones
karena itu pembinaan atlet diperlukan berbagai (2004) mengungkapkan bahwa “Organisasi ada-
persiapan dengan prioritas urutan utama adalah lah suatu alat yang dipergunakan oleh orang-
persiapan fisik, persiapan teknik, persiapan tak- orang untuk mengoordinasi kegiatan untuk men-
tik dan persiapan mental. Artinya persiapan fisik capai sesuatu yang mereka inginkan atau nilai,
merupakan suatu yang sangat penting untuk di- yaitu untuk mencapai tujuan”.
rencanakan dan di kerjakan mendahului aspek Matthew Robinson (2010:36) Manajemen
yang lainnya. Karena kondisi fisik merupakan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
dasar kelancaran dalam pembinaan. membuat orang untuk mencapai tujuan organisa-
Menurut Sugiyanto (1996: 38), kemam- si melalui perencanaan, pengorganisasian, pelak-
puan fisik adalah kemampuan memfungsikan sanaan, pengendalian, dan koordinasi. Manaje-
organ-organ tubuh dalam melakukan aktivitas men yaitu segenap aktivitas untuk mengerahkan
fisik. Kemampuan fisik sangat penting untuk sekelompok manusia dan menggerakkan segala
mendukung mengembangkan aktifitas psikomo- fasilitas dalam suatu usaha kerja sama sekelom-
tor. Gerakan yang terampil dapat dilakukan apa- pok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
bila kemampuan fisiknya memadai. Kondisi fisik (Sukintaka, 2000:15-16)
dapat mencapai titik optimal jika latihan dimulai Menurut DeSensi, Kelley, Blanton, dan
sejak usia dini dan dilakukan secara terus mene- Beitel (1990) dalam Janet B. Parks dan Jerome
rus. Karena untuk mengembangkan kondisi fisik (2013:7-8) mendefinisikan manajemen olahraga
bukan merupakan pekerjaan yang mudah, harus sebagai “kombinasi dari keterampilan yang ber-
mempunyai pelatih fisik yang mempunyai kua- kaitan dengan perencanaan, pengorganisasian,
lifikasi tertentu sehingga mampu membina pen- pengarahan, pengendalian, penganggaran, me-
gembangan fisik atlet secara menyeluruh tanpa mimpin, dan mengevaluasi dalam konteks orga-
menimbulkan efek di kemudian hari. nisasi atau departemen yang produk utama atau
Pelatih adalah seseorang yang memili- layanan terkait dengan olahraga dan / atau akti-
ki kemampuan profesional untuk membantu vitas fisik”.
mengungkapkan potensi olahragawan menjadi Menurut Sukadiyanto (2005: 4-5) Ling-
kemampuan yang nyata secara optimal dalam kungan yang dapat menunjang pembinaan ada-
waktu relatif singkat (Sukadiyanto 2005: 38). lah: Lingkungan secara umum, khususnya ling-
Sedangkan menurut Robert C France (2009 : kungan sosial; Keluarga, khususnya orang tua.
123) Pelatih Olahraga membantu atlet mengem- Pembinaan dan pelatih: para ahli sebagai penun-
bangkan potensi mereka secara penuh. Pelatih jang dan para pelatih yang membentuk dan men-
bertanggung jawab untuk melatih atlet dalam cetak langsung agar semua komponen yang dimi-
olahraga tertentu dengan menganalisis kinerja liki muncul dan berprestasi setinggi mungkin.
mereka, memerintahkan mereka dalam keteram- Atlet adalah manusia biasa yang memiliki
pilan yang relevan, dan memberikan dorongan. kebutuhan umum, antara lain: kebutuhan makan
Oleh karena itu, peran pelatih akan banyak dan dan minum, pakaian, rumah sebagai tempat per-
beragam. Pelatih akan menjadi instruktur, peni- tumbuhan, kebutuhan akan perhatian, penghar-
12 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 7. Nomor 1. Edisi Juni 2017

gaan dan kasih sayang. Kebutuhan khusus bagi disini adalah observasi, wawancara dan doku-
atlet antara lain: pakaian, olahraga, peralatan mentasi. 1) Observasi dilakukan untuk melaku-
olahraga, dorongan motivasi dari orang lain, yai- kan pengamatan langsung terhadap pembinaan
tu orang tua. prestasi olahraga bola basket di kabupaten Mage-
Untuk menunjang kegiatan pembinaan tan. 2) Wawancara mencakup pembinaan presta-
prestasi diperlukan adanya dukungan baik sarana si olahraga bola basket di kabupaten Magetan 3)
dan prasarana maupun dana dalam hal ini ada- Dokumentasi diperlukan sebagai pedoman/pan-
lah sebagai bentuk dari proses berjalanya kegia- duan dalam penelitian ini. Teknik analisis data
tan pembinaan. Dengan demikian tanpa adanya menggunakan Analisis Interaktive model dari
dukungan dana maka pembinaan tidak akan ter- Miles dan Huberman terdiri dari empat tahap
capai. Dukungan tersebut sangat erat kaitannya yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
agar dapat diwujudkan program terpadu guna data dan penarikan simpulan/verifikasi.
mendukung seluruh kegatan olahraga sehingga
prstasi yang maksimal akan dapat tercapai. Un- HASIL DAN PEMBAHASAN
tuk pembinaan olahraga diperlukan pendanaan
yang tidak sedikit oleh karena sistem pembinaan Pembinaan Prestasi
ini akan mencakup dan melibatkan seluruh sis- Pembinaan prestasi olahraga bola basket
tem dan jajaran yang ada di Indonesia. di kabupaten Magetan bisa dibilang mempunyai
Pertandingan atau kompetisi adalah mu- permasalahan yang cukup kompleks untuk pem-
ara dari pembinaan prestasi, dengan kompetisi binaan prestasi bola basket karena banyak sekali
dapat dipergunakan untuk sarana mengevaluasi faktor yang belum memenuhi untuk mencapai
hasil latihan serta meningkatkan kematangan suatu prestasi yang tinggi. Dalam semua faktor
bertanding para atlet. Dalam kompetisi atau untuk mencapai prestasi olahraga yang ting-
pertandingan juga bisa menjadi bahan evaluasi gi, kabupaten Magetan menurut peneliti belum
para atlet yang telah lama latihan. Menurut Djo- mencapai kesemua faktor tersebut. Seperti faktor
ko Pekik Irianto (2002:11) kompetisi merupakan pemassalan, faktor pembibitan serta faktor pen-
muara dari pembinaan prestasi karena kompetisi capaian prestasi.
dapat digunakan sebagai sarana untuk mengeva- Pemassalan olahraga bola basket di Mage-
luasi hasil latihan serta meningkatkan kematan- tan belum berjalan dengan baik, dibuktikan den-
gan bertanding olahragawannya. gan kurangnya minat anak-anak SD dan SMP di
Berbagai referensi mengenai kegiatan ekst- kabupaten Magetan untuk mengenal olahraga
rakurikuler diantaranya adalah seperti yang ter- bola basket. Kurangnya pengenalan bola basket
cantum dalam Surat Keputusan Dikdasmen No- di SD dan SMP menjadi suatu kendala yang
mor 226/C/Kep/O/1992 (Asep Herry H, dkk, cukup besar untuk menjadi pekerjaan rumah
2006:12.4), dalam lampiran tersebut dijelaskan semua kalangan di kabupaten Magetan seperti
bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kalangan pemerintah, organisasi, guru olahraga
di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur dan sekolah-sekolah pada umumnya. Sehingga
sekolah yang dilaksanakan baik di sekolah atau- supaya anak-anak SD dan sekolah SMP lebih
pun di luar sekolah. Tujuan program kegiatan tertarik untuk mengenal dan menekuni olahraga
ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan bola basket baiknya dimulai dengan pemassalan
memperluas pengetahuan siswa, mengenal hu- serutin mungkin.
bungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan Selanjutnya faktor pembibitan yang dirasa
bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembi- sangat kurang sekali diterapkan di kabupaten
naan manusia seutuhnya. Magetan, walaupun mulai banyak sekolah-seko-
lah yang mulai mengadakan ekstrakurikuler bola
METODE basket, tapi sekolah-sekolah yang sering aktif un-
tuk mengikuti kompetisi yang diadakan rutin di
Penelitian ini menerapkan rancangan pen- kabupaten Magetan hanya sekitar 8 sekolah saja.
elitian evaluasi yang dilakukan menggunakan Itupun hanya untuk kompetisi tingkat SMA, se-
pendekatan deskriptif kualitatif. Populasi peneli- dangkan untuk kompetisi tingkat SMP lebih sedi-
tian disini adalah di DIKPORA kabupaten Ma- kit lagi, hanya sekali dalam setahun untuk penye-
getan, KONI kabupaten Magetan, PERBASI ka- lenggeraan kompetisi bola basket di tingkat SMP
bupaten Magetan, SMAN 3 Magetan, SMAN 2 di kabupaten Magetan.
Magetan, SMAN 1 Magetan, SMAN 1 Sukomo- Terakhir yaitu faktor pencapaian prestasi.
ro, SMAN 1 Maospati. Sampel diambil dengan Setelah adanya suatu pemassalan dan pembi-
cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data bitan, untuk mencapai suatu prestasi yang baik
Kristianto Wibowo, M. Furqon Hidayatullah, Kiyatno - Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Basket di 13

maka dilanjutkan dengan pembinaan. Pembi- sudah cukup baik dan teratur. Dan mempunyai
naan diarahkan melalui latihan yang disesuaikan agenda tetap setiap tahunnya. Sehingga diha-
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. rapkan nantinya PERBASI Magetan lebih fokus
Untuk mencapai prestasi olahraga yang tinggi dalam membenahi faktor-faktor apa saja yang
memerlukan waktu yang cukup lama yaitu 8-10 dirasa kurang untuk segera dibenahi supaya bisa
tahun dengan proses latihan yang benar, un- berdampak kepada prestasi bola basket di kabu-
tuk latihan hendaknya dilakukan sejak usia dini paten Magetan semakin baik dan semakin ber-
dengan tahapan latihan yang benar. Kabupaten prestasi lagi. PERBASI kabupaten Magetan diha-
Magetan dinilai telat dalam hal pembinaan atlet, rapkan lebih fokus dalam aspek-aspek mengapa
rata-rata atlet bola basket kabupaten Magetan la- prestasi bola basket di kabupaten Magetan tidak
tihan dan baru mengenal bola basket saat mereka kunjung membaik. Sehingga diharapkan apabila
di jenjang SMA. sudah membenahi aspek-aspek yang mengham-
bat prestasi bola basket di kabupaten Magetan,
Pemerintah prestasi bola basket kabupaten Magetan bisa se-
Pemerintah sekarang ini mempunyai andil cara signifikan membaik.
yang cukup besar dalam ikut membantu pembi- Hal-hal yang masih menjadi kendala di
naan prestasi. Peran pemerintah sekarang ini ti- kabupaten Magetan sendiri adalah tentang pem-
dak hanya meliputi pemberian dana untuk pem- binaan usia dini yang ada di kabupaten Magetan.
binaan prestasi serta memfasilitasi atlet dengan Hal ini juga disetujui oleh ketua PERBASI kabu-
cara menyediakan sarana dan prasarana untuk paten Magetan itu sendiri. Kurangnya klub-klub
pembinaan olahraga yang dilakukan. Tetapi pe- yang ada di kabupaten Magetan mungkin juga
ran pemerintah diharapkan tahu dan mau tahu menjadi sulitnya pembinaan usia dini dimulai.
tentang kondisi atletnya seperti apa dan bagai- Sehingga rata-rata atlet bola basket kabupaten
mana. Sehingga diharapkan hal-hal semacam ini Magetan baru memulai latihan saat mereka di
bisa menjadi motivasi kepada atletnya nanti bah- SMA.
wa pemerintah juga mau turun tangan langsung
untuk melihat kondisi atletnya itu seperti apa. Pelatih
Dan hal semacam ini biasanya menjadi suatu Rata-rata pelatih bola basket di kabupaten
motivasi tambahan untuk para atlet. Magetan belum memahami prinsip-prinsip dasar
Peran pemerintah kabupaten Magetan da- ilmu kepelatihan. Seperti belum banyak yang me-
lam upaya untuk pembinaan prestasi bola basket nerapkan program latihan yang rutin untuk anak
di kabupaten Magetan dirasa kurang maksimal. didiknya, seperti program tahunan, program bu-
Dikarenakan berbagai hal seperti, pendanaan lanan serta program mingguan. Banyak pelatih di
untuk pembinaan prestasi untuk setiap cabang kabupaten Magetan juga belum mempunyai pro-
olahraga, khususnya di bola basket dirasa belum gram latihan rutin, seperti saat peneliti menany-
maksimal. Pemerintah hanya memfasilitasi me- akan program latihan kepada mayoritas pelatih,
reka dengan kompetisi Bupati Cup serta memfa- pelatih tidak bisa menyerahkan program latihan
silitasi dalam hal sarana dan prasarana saja. kepada peneliti.
Peran pemerintah kabupaten Magetan di- Padahal seorang pelatih yang baik harus
harap mempunyai andil yang cukup besar dalam mampu menyusun program latihan yang didasar-
pembinaan prestasi olahraga bola basket, seperti kan pada berbagai pertimbangan atau pokok acu-
pengadaan kompetisi khususnya usia dini. Dika- an penyusunan program latihan. Pokok acuan
renakan kompetisi-kompetisi bola basket di ka- penyusunan program latihan sendiri terbagi men-
bupaten Magetan kebanyakan hanya di jenjang jadi beberapa tahapan periode persiapan, periode
SMA saja, kalaupun ada tingkat SMP itupun kompetisi dan periode transisi. Selain itu rata-
hanya setahun sekali. Pemerintah diharapkan rata pelatih bola basket di kabupaten Magetan
ikut membantu pembinaan atlet usia dini yang belum mempunyai lisensi kepelatihan, sehingga
dimulai dari tingkat yang paling dasar yaitu usia saat mereka melatih kebanyakan hanya mengeta-
anak SD. Diharapkan apabila sudah memulai hui metode latihan secara autodidak saat mereka
pembinaan atlet usia dini yang dimulai dari usia menjadi atlet dulu. Sehingga mereka tidak begi-
SD, bisa membantu meningkatkan prestasi olah- tu paham dengan metode ilmu kepelatihan yang
raga bola basket di kabupaten Magetan. harus diberikan kepada atletnya. Sehingga bisa
berdampak menghambat pencapaian atlet yang
Organisasi dibinanya untuk berprestasi.
PERBASI kabupaten Magetan sudah
mempunyai kepengurusan keorganisasian yang
14 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 7. Nomor 1. Edisi Juni 2017

Atlet Ekstrakurikuler Bola Basket


Atlet bola basket kabupaten Magetan rata- Pelaksanaan ekstrakurikuler bola basket di
rata baru memulai latihan di saat mereka SMA. kabupaten Magetan belum bisa dikatakan baik,
Hal-hal seperti inilah yang mengakibatkan atlet- karena ekstrakurikuler bola basket di kabupaten
atlet di kabupaten Magetan susah berprestasi di Magetan belum menyeluruh kesemua sekolah-se-
kompetisi Provinsi, dikarenakan telatnya pembi- kolah di kabupaten Magetan. Seperti dibuktikan
naan usia dini atlet bola basket kabupaten Mage- saat kompetisi yang dilaksanakan di kabupaten
tan. Seperti halnya dalam teori multilateral dari Magetan, hanya sekitar 8 sekolah saja yang aktif
Bompa yaitu Hakekat multilateral sebagai fonda- ikut kompetisi bola basket di kabupaten Mage-
si dari pembinaan olahraga prestasi yang dalam tan. Seringkali banyak sekali faktor penyebab hal
program jangka panjangnya memerlukan waktu tersebut, seperti tidak adanya pelatih bola basket,
pembinaan sampai 4 tahun, sebelum memasuki tidak ada sarana dan prasarana bola basket, se-
tahapan pembinaan (3 tahun) dan tahapan pe- kolah tidak mendukung, siswa kurang berminat
mantapan prestasi (3 tahun) sampai pada prestasi dan lain sebagainya. Sehingga hal seperti ini bisa
puncak (usia emas). sangat menjadi suatu faktor penghambat prestasi
Sangat penting bagi anak-anak untuk di kabupaten Magetan.
mengembangkan berbagai keterampilan das- Sebagai bukti saat peneliti melakukan ob-
ar dan untuk menjadi atlet yang baik sebelum servasi, ada sekolah yang mendukung kegiatan
mereka memulai pelatihan dalam olahraga ter- ekstrakurikuler ataupun hanya mendukung saat
tentu. Multilateral pada hakekatnya adalah ge- siswanya berprestasi saja. Sehingga dukungan
rak dasar tubuh yang merupakan dasar gerakan sekolah yang merupakan salah satu faktor untuk
dari cabang olahraga dan oleh karena itu, maka pembinaan prestasi juga belum berjalan dengan
multilateral harus dilakukan sedini mungkin maksimal, sehingga kebanyakan atlet tidak bisa
(sejak usia dini) dan bahkan tetap masih dilaku- berprestasi secara maksimal.
kan meskipun atlet sudah berada pada tahapan
puncak prestasi. Prestasi multilateral lebih tinggi Sarana dan Prasarana Bola Basket
pada usia dini dan semakin kurang pembinaanya Sarana dan prasarana bola basket di kabu-
pada usia puncak prestasi. Sementara spesialisasi paten Magetan juga sudah cukup memadai untuk
semakin besar porsi pembinaannya menuju usia pembinaan prestasi bola basket, sudah ada juga
puncak prestasi. Adapun ditinjau dari fase pelati- sekolah yang sudah menerapkan lapangan indoor
han, maka multilateral menjadi fondasi dari spe- sehingga bisa digunakan kapan saja. Selain itu
sialisasi dan kinerja puncak banyak sarana dan prasarana yang belum sesuai
Untuk mencapai prestasi yang tinggi seo- dengan standartnya, seperti lapangan yang uku-
rang anak perlu waktu pembinaan sekitar 4 ta- ran dan panjangnya belum sesuai ukuran FIBA,
hun, hal tersebut kalau tidak dimulai dari sedini ring dan papan pantul yang kondisinya sebenar-
mungkin akan sangat susah sekali untuk seorang nya sudah butuh peremajaan ataupun bola yang
atlet untuk mencapai prestasi yang tinggi. Karena digunakan saat latihan sangat sedikit serta bola
rata-rata atlet di kabupaten Magetan baru memu- sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Hal-hal
lai dan mengenal bola basket di SMA, dengan de- semacam ini yang bisa juga menghambat pembi-
mikian sangat susah untuk atlet kabupaten Ma- naan prestasi di kabupaten Magetan.
getan untuk berbicara banyak di tingkat Provinsi.
Walaupun ada faktor lain selain hal tersebut se- Hambatan-hambatan
perti kurangnya durasi latihan, maupun atlet ter- Hambatan-hambatan pembinaan prestasi
sebut belum latihan secara intensif. olahraga bola basket di kabupaten Magetan yaitu
Kurangnya disiplinnya atlet untuk datang pembinaan usia dini, dukungan pemerintah, sa-
saat latihan juga salah satu hal yang peneliti te- rana dan prasarana, dan kurang maksimalnya pe-
mukan saat melakukan observasi di sejumlah ran PERBASI kabupaten Magetan dalam pembi-
SMA-SMA di kabupaten Magetan, hal tersebut naan prestasi bola basket di kabupaten Magetan.
bisa dilihat dari kedatangan para atlet saat me- Berdasarkan wawancara dan observasi langsung
reka melakukan latihan, rata-rata dari mereka menyatakan bahwa hambatan utama dalam pem-
hanya rutin latihan saat mendekati kompetisi binaan prestasi olahraga bola basket di kabupaten
saja, sehingga hal tersebut berdampak kurang Magetan adalah belum adanya pembinaan usia
maksimalnya pengeluaran bakat atlet saat kom- dini serta belum adanya pengelompokaan latihan
petisi berlangsung serta berdampak ke prestasi sesuai umur yang di lakukan di kabupaten Ma-
yang kurang maksimal. getan, maka hasil dari penelitian ini mengenai
hambatan-hambatan pembinaan prestasi olahra-
Kristianto Wibowo, M. Furqon Hidayatullah, Kiyatno - Evaluasi Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Basket di 15

ga bola basket terdapat pada belum adanya pem- paten Magetan belum mempunyai kedisiplinan
binaan usia dini serta belum adanya pengelom- yang tinggi saat mengikuti latihan bola basket.
pokkan latihan sesuai umurnya. Ekstrakurikuler bola basket SMA di kabu-
paten Magetan tergolong belum begitu baik un-
SIMPULAN tuk mendukung atlet berprestasi. Hal ini dibukti-
kan dengan kurangnya perhatian sebagian SMA
Berdasarkan penelitian tentang pembinaan di kabupaten Magetan kepada para atlet nya.
prestasi olahraga bola basket di kabupaten Mage- Dan kurangnya dukungan atlet saat latihan ka-
tan secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan rena sering sekali dijumpai bola yang digunakan
sebagai berikut : untuk latihan sangatlah sedikit.
Pembinaan prestasi di kabupaten Magetan Sarana dan prasarana bola basket di kabu-
mempunyai banyak faktor penyebab terjadinya paten Magetan tergolong cukup baik untuk dila-
hal-hal yang berdampak tidak kunjung baiknya kukannya pembinaan prestasi bola basket. Hal
prestasi bola basket di kabupaten Magetan. Sa- ini dapat dilihat dari cukup banyaknya lapangan
lah satu faktor yang paling disoroti adalah belum bola basket sebagai tempat latihan di kabupaten
adanya pembinaan atlet usia dini yang ada di ka- Magetan walaupun masih ada lapangan bola bas-
bupaten Magetan. ket yang belum memenuhi standart FIBA.
Peran pemerintah yang dirasa kurang mak- Hambatan-hambatan terbesar dalam pem-
simal dalam ikut membantu pembinaan prestasi binaan prestasi di kabupaten Magetan adalah ti-
olahraga bola basket di kabupaten Magetan. Pe- dak adanya pembinaan usia dini. Hal ini dibuk-
ran pemerintah dalam hal sumber dana untuk tikan dengan minimnya jenjang kompetisi usia
pembinaan prestasi dinilai kurang. Pemerintah dini di kabupaten Magetan serta tidak adanya
dinilai belum mensuport pembinaan prestasi bola klub-klub yang diharapkan melakukan pembi-
basket di kabupaten Magetan secara penuh. Dan naan usia dini di kabupaten Magetan.
pemerintah diharapkan tidak hanya menyalur-
kan dana saja, tetapi juga peduli dengan keadaan DAFTAR PUSTAKA
atletnya.
PERBASI Magetan selaku induk olahraga Bompa, Tudor and Carrera, Micheal. 2015. Conditioning
Young Athletes. United States : Human Kinetics.
bola basket di kabupaten Magetan diharapkan le- Covell, Daniel ... et,al. 2007. Managing Sports Organizations
bih peduli dengan pembinaan atlet usia dini, hal – 2nd Edition. USA : Heinemann Publications.
ini dibuktikkan dengan tidak adanya klub bola Denison, Jim. 2007. Coaching Knowledges – Understanding
basket di kabupaten Magetan untuk membantu the Dynamics of Sport Performance. London : A & C
Black Publishers.
pembinaan bola basket di kabupaten Magetan. France, Robert C. 2009. Introduction to physical education and
Pembinaan hanya dilakukan di sekolah. Dan sport science. USA : Delmar Cengage Learning.
PERBASI diharapkan lebih fokus dengan hal-hal Herry H, Asep., et,al. 2006. Pengembangan Kurikulum dan
yang menyebabkan pembinaan prestasi di kabu- Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka
Irianto, Djoko Pekik. 2002. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta :
paten Magetan tidak kunjung membaik. FIK UNY. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universi-
Para pelatih bola basket di kabupaten Ma- tas Negeri Yogyakarta.
getan rata-rata banyak yang belum mempunyai Janet B. Parks, Jerome Quarterman. 2003. Contempory Sport
lisensi kepelatihan. Sehingga rata-rata pelatih Manegement. United States : Human Kinetics Pub-
lishers
bola basket di kabupaten Magetan belum men- John Lindsay Chandler, Timothy., et al. 2002. Sport and
genal ilmu kepelatihan itu seperti apa, serta be- physical education “the key concepts. New York :
lum menerapkan program latihan bola basket Routledge
yang digunakan oleh seorang pelatih untuk me- Robinson, Matthew J. 2010. Sport Club Management. USA :
Human Kinentics.
latih atletnya. Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori Metodologi Melatih Fisik.
Atlet bola basket kabupaten Magetan rata- Yogyakarta : Fakultas Ilmu Keolahragaan. Univer-
rata baru latihan bola basket pada saat SMA, sitas Negeri Yogyakarta.
sehingga berdampak kepada tidak kunjung VanderZwaag, H.J. (1998). Policy development in Sport
Management (2nd ed.) Westport, CT : Praeger.
membaiknya prestasi bola basket di kabupaten Watt, David. 2003. Sports Management and Administration –
Magetan. Serta rata-rata atlet bola basket di kabu- 2nd Edition. Routledge : London

Anda mungkin juga menyukai