Penulis menyadari dalam makalah ini jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik yang membangun. Sebelum dan sesudahnya, kami mengucapkan
terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................6
DAFTAR ISI............................................................................................................................7
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................8
A. Latar Belakang.............................................................................................................8
B. Rumusan Masalah......................................................................................................10
C. Tujuan........................................................................................................................10
D. Manfaat......................................................................................................................11
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................12
A. Pemassalan.................................................................................................................13
B. Pembibitan.................................................................................................................16
C. Pembinaan Olahraga..................................................................................................23
A. Kesimpulan................................................................................................................28
B. Saran..........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................30
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan sebuah budaya sekaligus bahasa universal bagi
umat manusia. Melalui olahraga, banyak negara kecil menjadi besar. Melalui
olahraga, kesehatan manusia dijanjikan. Pada era orde baru pernah ada motto,
“mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga”. Namun
penerapannya sampai saat ini terasa semakin jauh, karena semakin banyak
orang yang malas olahraga. Tidak punya waktu kerap menjadi alasan.
Ditambah lagi, pengembangan lewat jalur pendidikan yang masih belum
optimal. Keterpurukan prestasi olahraga Indonesia juga semakin lama
semakin menghawatirkan. Pokok persoalan yang mengemuka terkait dengan
keterpurukan olahraga di Indonesia terletak pada kesalahan dalam menata
sistem pembinaan olahraga itu sendiri.
Pembinaan olahraga serta prestasi di Indonesia saat ini belum
maksimal hal ini terlihat dari pertandingan atau perlombaan yang telah di ikuti
belum menunjukan hasil yang maksimal dan memuaskan. Misalnya di pentas
olahraga tingkat se-Indonesia masih ketinggalan jauh dari negara lain
meskipun dalam satu atau dua cabang olahraga prestasi indonesia lebih
unggul. Hal ini disebabkan apabila dalam latihan kurang benar, tidak
direncanakan terprogram lebih dahulu maka jalannya latihan kurang sempurna
dan prestasi olahraga tidak maksimal. Peningkatan prestasi olahraga sepak
bola banyak mengalami kendala, karena kurangnya pengembangan teori dan
pemanfaatan metode latihan yang didukung dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan serta peningkatan kualitas pelatihan pembinaan olahraga.
Pembinaan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan ilmiah terhadap ilmu-
ilmu pengetahuan yang terkait.
Pembinaan olahraga cara untuk meningkatkan kualitas atau
kemampuan pada sumber daya manusia. Biasanya pembinaan olahraga
diarahkan dengan peningkatan kesehatan jasamani, mental dan rohani
sehingga menghasilkan pembentukan kepribadian, disiplin dan sportifitas
yang tinggi. Serta bisa meningkatkan prestasi yang bisa membangkitkan
kualitas rasa kebangsaan nasional. Pecapaian prestasi dalam olahraga bisa
dicapai melalui pembinaan yang sistematik, terencama , teratur dan
berkesinambungan satu sama lain yang memberikan dampak positif.
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu mengedukasi pembaca mengenai Program
Pembinaan Prestasi Cabang Olahraga Sepakbola dengan meidentifikasi
pemaslan, pembibitan dengan identifikasi bakat pada cabang olahraga
sepakbola dan juga memahami bagaimana pengembangan bakat pada atlet
sepak bola, serta mempelajari mengenai pembinaan olahraga.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemassalan
Pemassalan adalah mempolakan ketrampilan dan kebugaran jasmani
atlet secara multilateral dan spsesialisasi. Pemassalan merupakan suatu upaya
untuk mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dengan sasaran
melibatkan semua kelompok umur. Hal ini seperti yang dikemukakan M.
Furqon H. (2002: 3) bahwa ”Pemassalan adalah mempolakan keterampilan
dan kesegaran jasmani secara multilateral dan spesialisasi”. Kaitannya dengan
olahraga prestasi tujuan pemassalan olahraga yang dilaksanakan antara lain
agar masyarakat menyadari pentingnya olahraga prestasi, sehingga akan
memunculkan bibit-bibit atlet yang baik. Menurut M. Furqon H. (2002: 3),
tujuan pemassalan adalah ”melibatkan atlet sebanyak-banyaknya sebagai
bagian dari upaya peningkatan prestasi olahraga”. Tujuannya adalah
melibatkan sebanyak-banyaknya atlet, sehingga timbul kesadaran terhadap
pentingnya olahraga prestasi sebagai bagian dari upaya peningkatan prestasi
olahraga secara Nasional. Untuk mencapai sasaran olahraga yang berkualitas,
maka diperlukan satu kerja keras, keterkaitan dan keterpaduan dari semua
pihak untuk membantu serta kerja sama, berfikir secara ilmiah untuk
mendukung atau memadukan ilmu pengetahuan dan pengalaman di dalam
memberikan pengertian dan dorongan pada pembina, pelatih, dan athet untuk
bekerja keras semaksimal mungkin dalam mencapai prestasi yang maksimal.
Langkah awal untuk pemanduan bakat untuk memajukan olahraga di
indonesia adalah melalui pemassalan olahraga. Pemassalan olahraga berfungsi
untuk menumbuhkan kesehatan dan kesegaran jasmani manusia Indonesia
dalam rangka membangun manusia yang berkualitas dengan menjadikan
olahraga sebagai bagian dari pola hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
dalam pembangunan olahraga perlu selalu meningkatkan dan memperluas
pemassalan di kalangan bangsa Indonesia dalam upaya membangun kesehatan
dan kesegaran jasmani, mental dan rohani masyarakat serta membentuk watak
dan kepribadiandisiplin dan sportivitas yang tinggi, yang merupakan bagian
dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia. Pemassalan juga olahraga
sebagai upaya memperkenalkan suatu cabang olahraga kepada khalayak
umum baik anak-anak maupun dewasa sehingga mendorong terciptanya suatu
ajang kompetisi maupun kejuaraan di dalam masyarakat dan di situ akan
terlihat para pemain yang mempunyai bakat di bidang tersebut untuk
selanjutnya dibina untuk dapat mengembangkan kemampuannya sehingga
menghasilkan atlet yang dapat berprestasi. Dalam melakukan pemassalan
olahraga dapat dilakukan dengan indikator sebagai berikut :
a. Menggunakan wawasan kedepan dalam melakukan pembinaan atlet
perlu ada target jangka panjang.
b. Membangun tujuan yaitu melakukan perencanaan pembinaan kedepan
untuk membangun tujuan dari pembinaan itu sendiri. Perencanaan
pembinaan kedepan setelah atlet mengikuti kompetisi/event dan atlet
terbaik tersebut harus di beri fasilitas serta penghargaan agar mereka
bisa terus berprestasi.
c. Menciptakan rencana pengembangan untuk mendapatkan prestasi yang
maksimal tentu perlu menciptakan rencana pengembangan terhadap atlet
yang berpotensi tersebut yang selanjutnya akan dilakukan pembinaan
kepada atlet tersebut. Maka untuk menciptakan rencana pengembangan
perlu mencari biit-bibit yang berpotensi yang selanjutnya akan di
lakukan pembinaan dan akan diseleksi untuk mengikuti kompetisi/event.
B. Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan dengan melaksanakan identifikasi bakat (Talent
Identification), kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan bakat
(Talent Development). Dengan cara demikian, maka proses pembibitan
diharapkan akan lebih baik.Ditinjau dari sudut pertumbuhan dan
perkembangan gerak anak, merupakan kelanjutan dari akhir masa kanak-
kanak, yaitu masa adolesensi (M. Furqon H. dan Muchsin Doewes, 2000).
Pelaksanaan pembibitan atlet ini menjadi tanggung jawab pengelola olahraga
pada tingkat eksekutif dan sekaligus bertanggung jawab pada pembinaan di
tingkat di bawahnya, yaitu pada tahap pemassalan olahraga.Di sini disusun
program yang mampu memunculkan bibit-bibit, baik di tingkat
kotamadya/kabupaten maupun di tingkat propinsi. Adanya kejuaraan-
kejuaraan yang teratur merupakan salah satu cara untuk merangsang dan
memacu munculnya atlet-atlet agar berlatih lebih giat dalam upaya
meningkatkan prestasiny
A. Identifikasi Bakat
Menurut William B. Michael, pengertian bakat adalah suatu kapasitas
yang ada dalam diri seseorang yang mana dalam melakukan tugas
serta melakukannya dipengaruhi oleh latihan yang sudah dijalaninya.
Menurut S.C Utami Munandar, bakat adalah sebuah kemampuan
bawaan dari seseorang yang mana sebagai potensi yang masih perlu
untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar dapat mencapai
impian yang ingin diwujudkan. Menurut Kartini Kartono, pengertian
bakat adalah hal yang mencakup segala faktor yang ada di dalam diri
individu yang dimiliki sejak awal pertama kehidupannya dan
kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, ketrampilan, dan
kecakapan tertentu. Bakat ini sifatnya laten potensial, sehingga masi
bisa tumbuh dan dikembangkan. Menurut Suganda Pubakawatja,
pengertian bakat adalah benih yang berasal dari suatu sifat yang mana
baru akan tampak nyata jika seseorang tersebut mendapat sebuah
kesempatan dan kemungkinan untuk dapat mengembangkannya.
Menurut M. Ngalim Purwanto, bakat adalah kecakapan pembawaan,
yang mana mengenai kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki
oleh seseorang.
1. Pengertian Identifikasi Bakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksudkan dengan
bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa
dari lahir dan dalam Webster’s Encyclopedic Unabridged Dictionary
of the English Language dinyatakan sebagai a special natural ability.
Dari pengertian bakat di atas, selanjutnya dapat dikatakan bahwa
identifikasi bakat olahraga adalah proses pemberian ciri
(karakteristikisasi) terhadap dasar kemampuan yang dibawa dari lahir
yang dapat melandasi keterampilan olahraga.
2. Pemanduan Bakat
Instrumen pemanduan bakat harus bersifat spesifik dan disesuaikan
dengan cabang olahraga masing-masing, yang pengembangannya
dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan. Pendekatan pertama
dilakukan dengan cara menyusun tes baterei, sedangkan pendekatan
kedua dilakukan dengan menggunakan tes baku yang telah
dikembangkan para ahli. Bompa menyatakan ada beberapa tahapan
yang harus dikuti untuk mempersiapkan atlet. Adapun tahapan yang
dimaksud adalah:
A. Kesimpulan
Program Prestasi Sepak Bola berupaya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dengan mendidik para atlet sejak dini ketika mereka
diharapkan dapat menampilkan yang terbaik. Untuk mencapai kinerja
maksimal, dan perlu merencanakan sesuai dengan rencana yang strategis.
Pembinaan kinerja dalam olahraga memiliki komponen pembinaan kinerja
yang terdiri dari pelatih, atlet, program latihan, latihan, instansi penanggung
jawab, sarana, prasarana, dan pendanaan yang optimal untuk mencapai tujuan
pembinaan, dapat dikatakan sangat baik dalam hal tersebut. Sehingga bisa
berkembangan pembinaan prestasi di cabang olahraga juga memadainya
adanya sarana dan prasarana yang disiapkan dikarenakan sangat penting untuk
kedepannya. Dengan faktor yang terpenting untuk selalu diperhatikan.
Pembibitan atlet adalah upaya mencari dan menemukan individu-
individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi olahraga di kemudian
hari, sebagai langkah atau tahap lanjutan dari pemassalan olahraga.Pembibitan
yang dimaksud adalah menyemaikan bibit, bukan mencari bibit. Ibaratnya
seorang petani yang akan menanam padi, ia tidak membawa cangkul mencari
bibit ke hutan, tetapi melakukan penyemaian bibit atau membuat bibit dengan
cara tertentu, misalnya dengan memetak sebidang tanah sebagai tempat
pembuatan bibit yang akan ditanam.Pembibitan dapat dilakukan dengan
melaksanakan identifikasi bakat (Talent Identification), kemudian dilanjutkan
dengan tahap pengembangan bakat (Talent Development). Dengan cara
demikian, maka proses pembibitan diharapkan akan lebih baik.Ditinjau dari
sudut pertumbuhan dan perkembangan gerak anak, merupakan kelanjutan dari
akhir masa kanak-kanak, yaitu masa adolesensi.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun dan kami berharap makalah ini
memberikan manfaat bagi penyusun dan juga para pembaca. Makalah ini
jauh dari kata sempurna, serta terdapat kekurangan baik dari segi penulisan
maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Pelaksanaan pembibitan atlet ini menjadi tanggung jawab pengelola
olahraga pada tingkat eksekutif dan sekaligus bertanggung jawab pada
pembinaan di tingkat di bawahnya, yaitu pada tahap pemassalan olahraga.Di
sini disusun program yang mampu memunculkan bibit-bibit, baik di tingkat
kotamadya/kabupaten maupun di tingkat propinsi. Adanya kejuaraan-
kejuaraan yang teratur merupakan salah satu cara untuk merangsang dan
memacu munculnya atlet-atlet agar berlatih lebih giat dalam upaya
meningkatkan prestasinya.
DAFTAR PUSTAKA