COVER
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Farhan Zain Abdillah
18602244030
COVER....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................8
C. Batasan Masalah...........................................................................................9
D. Rumusan Masalah.........................................................................................9
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................9
F. Manfaat Penelitian........................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................11
A. Kajian Teori.................................................................................................11
1. Pelatih.............................................................................................11
2. Sepak Bola.....................................................................................24
3. Ekstrakurikuler...............................................................................29
4. Motivasi Berprestasi......................................................................35
5. Prestasi...........................................................................................49
B. Kajian Penelitian yang Relevan..................................................................56
C. Pertanyaan Penelitian..................................................................................59
BAB III..................................................................................................................60
METODE PENELITIAN....................................................................................60
A. Desain Penelitian.........................................................................................60
B. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................60
C. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................60
D. Definisi Operasional Variabel.....................................................................61
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..................................................61
1. Teknik Pengumpulan Data.............................................................61
2. Instrumen Penelitian......................................................................63
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen..............................................65
F. Teknik Analisa Data....................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Olahraga secara umum adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana
mendapatkan hasil yang baik secara jasmani serta rohani. Berolahraga secara rutin
dapat berjalan lancar. Penyerapan serta distribusi nutrisi dapat bekerja dengan
efektif dan efisien. Olahraga sebagai salah satu unsur yang berpengaruh dalam
kehidupan manusia, telah ikut berperan dalam mengharumkan nama daerah dan
salah satu cabang olahraga yang paling diminati dan yang mempunyai popularitas
permainan yang memerlukan kerja sama yang baik antara pemain depan, tengah,
Sepakbola adalah salah satu olahraga beregu yang dilakukan pada lapangan
terbuka menggunakan bola sepak, terdiri dari dua kelompok yang berlawanan dan
memiliki peranan dan area masing-masing mulai dari posisi kiper (penjaga
gawang) yang bertugas menjaga daerah gawang agar kelompok lawan tidak bisa
area pertahanan, bek tengah dan bek sayap memiliki area di depan kiper yang
bertugas untuk mengamankan daerah pertahanan dari serangan lawan dan sesekali
juga ikut membantu dalam penyerangan, pemain tengah memiliki area di bagian
tengah antara daerah pertahanan dan penyerangan yang bertugas untuk mengatur
permainan tim, pemain depan berada di area paling depan di antara pemain
mampu menciptakan gol ke gawang lawan. Tim yang menciptakan gol lebih
pertandingan.
dasar dalam sepakbola merupakan modal awal bagi pemain untuk bermain dengan
baik ketika berada di lapangan. Tujuan sepakbola adalah untuk memasukkan bola
ke gawang lawan sebanyak banyaknya dan menjaga gawang sendiri agar tidak
menuntut aspek kondisi fisik yang baik, yang di dukung dengan aspek teknik,
taktik, dan mental yang bagus. Semua cabang olahraga membutuhkan aspek-aspek
tersebut tidak terkecuali cabang olahraga sepakbola. Jika seorang atlet tidak
mempunyai aspek-aspek tersebut maka atlet tersebut tidak dapat berprestasi atau
usia muda karena pemain muda yang berbakat adalah kunci dari tercapainya
sepakbola. Selain aspek-aspek tersebut ada aspek lain yang mendukung atlet
berprestasi, yaitu peran pelatih. Pelatih juga mempunyai peran yang signifikan
dalam menunjang prestasi atlet dan tim. Keterampilan dasar harus betul-betul
dikuasai dan dipelajari lebih awal untuk mengembangkan mutu permainan yang
merupakan salah satu faktor yang menentukan menang atau kalahnya suatu
kesebelasan dalam suatu pertandingan. Faktor lain yang penting untuk menunjang
tercapainya prestasi sepakbola yaitu kondisi fisik. Kondisi fisik merupakan suatu
persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang atlet dalam meningkatkan dan
pemilihan atlet adalah kondisi fisik awal yang dimiliki calon atlet, fisik berperan
utama dalam proses latihan, dengan fisik yang bagus maka teknik, taktik, dan
mental dapat meningkat seiring proses latihan, apabila fisik tidak mendukung
penampilan atlet maka atlet tidak dapat menampilkan kemampuan teknik, taktik
dan mental yang maksimal oleh karena itu pemanduan bakat khususnya fisik perlu
memetakan minat dan bakat siswa sehingga terciptanya prestasi dan atlet yang
kegiatan tambahan di sekolah yang bisa dipilih oleh siswa sesuai bakat dan
minatnya. Kegiatan ini memiliki banyak manfaat, namun tidak sedikit pula yang
menganggap bahwa kegiatan ini justru menyita waktu belajar siswa. Kegiatan
jawab, mampu mengatur waktu dengan baik, mandiri serta bekerja sama dengan
oleh peserta didik sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di
bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat
sepakbola. Selain bakat minat, peran orang tua, peran pelatih maupun guru, faktor
yang akan mendukung siswa untuk meraih prestasi adalah motivasi berprestasi
siswa itu sendiri. Motivasi berprestasi seorang siswa tidak diragukan lagi sebagai
kunci penting untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Literatur yang
ditulis sejauh ini menetapkan bahwa siswa yang memiliki motivasi berprestasi
lebih tinggi maka akan mencapai prestasi yang lebih dibandingkan dengan siswa
lainnya. Dengan adanya motivasi berprestasi yang ada pada individu siswa, maka
sumber daya manusia di Indonesia akan meningkat. Hal ini didukung oleh Fakhria
(2017)
dan Setiowati yang mengungkapkan bahwa, “Motivasi berprestasi sangat
berprestasi itu sendiri sangat penting untuk dimiliki sejak individu berada di
sekolah, karena pada dasarnya individu yang memasuki sekolah sudah siap untuk
dari dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin
sehingga tujuan akan tercapai. Motivasi berprestasi bisa terjadi apabila seseorang
(2017)
bangga akan keberhasilan”. Pratiwi mengatakan bahwa, “Motivasi
tujuan dengan baik dan motif untuk mengatasi rintangan atau berusaha dengan
cepat dan baik dalam mengatasi rintangan tersebut. Namun pada kenyataannya
tidak semua peserta didik memiliki motivasi berprestasi dalam dirinya”. Dari
penjelasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa setiap orang akan mengalami
akan datang, dan siswa yang dapat mencapai sebuah prestasi dapat disimpulkan
bahwa siswa tersebut memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan mampu
siswa dengan baik tidak luput dari peran seorang pendidik, guru maupun pelatih
ekstrakurikuler yang membimbing secara sabar dan teliti. Program yang dirancang
merupakan langkah yang akan diaplikasikan oleh guru dalam pembelajaran. Tidak
jarang guru atau pembina menemukan kesulitan karena setiap siswa memiliki
karakter yang berbeda, pendidikan keluarga yang berbeda, serta bakat dan minat
dari setiap siswa yang berbeda. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
guru pembina atau pelatih memiliki peran yang sangat penting dalam prestasi
yang dicapai oleh siswa. Guru atau pelatih menjadi orang tua kedua yang berada
di luar rumah sehingga harus bisa menjadi panutan dan sosok yang dapat
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti pada siswa SMP Negeri
berprestasi yang sangat tinggi, ada siswa yang hanya memiliki motivasi
berprestasi yang rendah, dan ada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler karena
mengikuti temannya. SMP Negeri 1 Sempor merupakan salah satu sekolah
berprestasi baik ditingkat wilayah maupun kabupaten, setelah lulus dari sekolah
selanjutnya dan memenangkan piala bersama klub yang dibela. Klub sepakbola
PERSAK asal Kebumen yang mengikuti liga Soeratin juga banyak menggunakan
pemain yang dulunya adalah anak didik yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola
dulunya bisa dikatakan sebagai langganan juara tetapi tahun-tahun terakhir sangat
susah untuk meraih piala. Covid-19 yang pernah melanda mungkin masih
sepakbola SMP Negeri 1 Sempor, Kebumen. Dampak yang paling terlihat seperti
yang berhenti sehingga membuat sepakbola di Kebumen bisa dikatakan mati suri
dikala itu. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas selain penulis
merupakan alumni dari SMP Negeri 1 Sempor, Kebumen dan juga mengikuti
ekstrakurikuler sepakbola, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
B. Identifikasi Masalah
berikut:
yang berbeda-beda satu sama lain, ada beberapa siswa yang memiliki
Agar tujuan utama dapat tercapai dan pembahasan fokus pada pokok
Kebumen
D. Rumusan Masalah
siswa SMP N 1 Sempor Kebumen untuk mencapai target prestasi dalam bidang
sepakbola?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi untuk
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Mahasiswa
c. Bagi Atlet
maksimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pelatih
a. Pengertian Pelatih
latihan yang berkualitas juga. Salah satu tugas utama dari seorang
program yang telah disusun, antara lain yaitu melalui gaya (style)
prinsip yang mapan dalam setiap ilmu yang relevan, (2) dengan teratur
Tugas dan peran pelatih dalam dunia olahraga fungsi dan peran
diukir oleh atlet. Pelatih adalah seorang yang harus tahu tentang
Domain 8, Evaluation.
karena pelatih dituntut untuk selalu kreatif dan interpretasi yang tinggi
prestasi, akan tetapi lebih jauh dari itu. Pelatih juga harus
artinya bukan hanya mengejar sebuah juara akan tetapi perilaku sosial
atlet juga harus mendapatkan perhatian karena atlet adalah model bagi
menggali ilmunya.
Peran dan tugas seorang pelatih juga sangat penting demi menunjang
sebuah prestasi dari para olahragawan dan atlet yang dibina. Pelatih
sikap, dan mental yang baik untuk melewati segala proses dan dapat
d. Kinerja Pelatih
pada level yang lebih baik lagi adalah ketersediaan pelatih yang ahli
dan baik. Pembinaan prestasi atlet sangat membutuhkan pelatih yang
seorang pelatih. Sebagai salah satu orang yang sangat berperan dalam
lengkap, baik dari segi teknik, taktik, maupun mental. Kompetensi ini
sebagai pelatih yang dihormati dan disegani kecuali jika dirinya sudah
agar apa yang dilakukan dapat diterima oleh orang lain. Dengan
kode etik yang merupakan sandaran nilai dan etika yang dijadikan
masyarakat.
seutuhnya.
atau kepekaan.
atlet.
dan orang tua atlet. Mereka juga memiliki peran penting dalam
14) Memastikan bahwa tidak ada pelecehan dalam bentuk apa pun
menyebutkan:
1) Cermat menentukan sasaran atau tujuan latihan.
kebutuhan pemain.
Tugas dan peran inilah yang harus dipahami dan dijalankan oleh
yang baik.
e. Gaya Kepemimpinan
adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
1) Gaya Otoriter
orang lain agar bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di
2) Gaya Demokratis
jati diri.
3) Gaya People-centered
menguntungkan, dalam hal ini hubungan antara pelatih dan atlet lebih
terbina karena penekanan tugas kepada atlet. Pemimpin tang
dari seluruh anggota kelompok atlet dan penugasan pada atlet jelas.
pelatih dan atlet buruk sehingga tidak ada penugasan yang jelas pada
atlet (seperti pada gaya people-centered). Dalam hal ini karena situasi
yang buruk, maka pelatih tidak bisa berbuat lain kecuali menekankan
2. Sepak Bola
yang menggunakan sebuah bola yang terbuat dari kulit atau karet dan
dimainkan oleh dua tim, yang mana masing-masing Tim terdiri dari
sebelas pemain dan ada juga beberapa pemain yang berperan sebagai
lebar 45 - 90 meter.
menjaga gawang agar tidak kemasukan bola. Regu (team) yang dapat
pertandingan.
tangan dan bahu. Selain itu, kita diwajibkan untuk mencegah lawan
2) Meraih Kemenangan
3) Mewujudkan Solidaritas
4) Meraih Prestasi
6) Membangun Karakter
1) Menendang (Kicking)
dalam.
2) Menghentikan (Stoping)
3) Menggiring (Dribbling)
Tujuan dari teknik ini bukan lain untuk mendekati jarak sasaran
kaki.
4) Menyundul (Heading)
5) Merampas (Tackling)
meluncur.
dan kinerja.
mengenalkan rasa hormat terhadap para pemain lain sejak masih anak-
anak.
berikut:
b) Self-control
c) Self-confidence
d) Resistance to stress
e) Aggressiveness
f) Risk taking
g) Psychological stamina
h) Competitiveness
3. Ekstrakurikuler
a. Pengertian Ekstrakurikuler
bergotong royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6)
bakat dan minat peserta didik. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler
sekolah yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan minat
didik diharapkan dapat mengatur waktu dengan bijak agar tidak ada
didik yang lebih luas atau dari luar minat yang dikembangkan oleh
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik, (3) fungsi
Indonesia yang dapat diandalkan dimasa yang akan datang. Hal di atas
buruk bagi kesehatan fisik, psikis, mental dan karakter siswa itu
sendiri.
b. Jenis Ekstrakurikuler
pelatihan kepemimpinan.
peserta didik.
sangat baik untuk siswa dimasa sekarang maupun dimasa yang akan
4. Motivasi Berprestasi
kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang dapat di artikan
arah dan kemampuan diri dalam bertingkah laku yang diawasi dengan
orang yang berhasil dalam bisnis dan industri ialah orang yang
orang belajar lebih cepat dan lebih baik jika mereka sangat termotivasi
yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berjuang ataupun berusaha
1) Penyelesaian tugas
baik.
selalu merasa kurang puas dengan hasil yang telah dicapai. Oleh
dan motif untuk sukses, ekspektasi atau probabilitas untuk sukses, dan
tiga ciri pokok dari orang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang
tinggi, yaitu:
memperhitungkan risiko.
1) Mengatasi kendala-kendala,
diri sendiri,
3) Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain,
bakat.
memikirkan risiko, dan selalu berusaha menjadi lebih baik dari orang
lain.
berkaitan satu sama lain. Motivasi berprestasi sebagai salah satu aspek
(2019)
psikis. Angraini dkk. menyatakan bahwa motivasi yang berasal
b) Pencapaian (Accomplishment)
Selain itu, para atlet juga harus aktif dalam mengikuti kompetisi
c) Stimulasi (Stimulation)
seperti:
a) Kemampuan
b) Kebutuhan
menimbulkan motivasi.
c) Minat
macam motivasi yang berasal dari dalam diri seorang atlet dapat
untuk menjalin komunikasi yang baik bersama orang tua dan aspek
sebaik-baiknya.
b) Situasi kompetisi
berarti berasal dari dalam diri dan faktor internal dimana faktor ini
berasal dari luar diri individu tersebut. Atlet (peserta didik) yang
prestasi.
motivasi ekstrinsik akan berfungsi ketika ada rangsangan dari luar diri
dipuja orang lain, menjadi berita dalam koran dan TV, mendapatkan
motivasi ekstrinsik:
a) Regulasi Eksternal (External Regulation)
mengatakan, “saya akan pergi berlatih hari ini karena saya tidak
motivasi dapat dikatakan efektif dan atlet akan dapat memilih dan
a. Pengertian Prestasi
dengan kata lain prestasi adalah hasil dari upaya yang telah dilakukan.
nilai tes ataupun angka nilai yang diberikan oleh guru. Sebuah
itu sudah dapat memenuhi atau bahkan melampaui target awal, maka
diberikan oleh pelatih. Maka sudah tentu semua manusia sebagai atlet
tim. Seorang atlet maupun tim sudah dapat dikatakan telah mencapai
latihan.
c. Macam-macam Prestasi
yang diikuti.
sebagai berikut:
empat aspek yang perlu dilakukan pelatih kepada para atletnya untuk
masih berlangsung.
yang diperoleh.
diantaranya seperti:
2) Keberhasilan berorientasi,
dengan baik.
g. Tantangan dalam Berprestasi
yang dimiliki.
sebuah gelar juara. Seperti yang telah ditulis dalam rumusan masalah,
SMP Negeri 1 Sempor pada tahun 2012 sampai tahun 2015, prestasi
dengan penelitian yang akan diteliti. Adapun penelitian yang relevan dengan
penelitian adalah:
disiplin, dsb.
281 siswa dengan sampel sebanyak 165 siswa. Metode penelitian ini
analisis Uji T untuk menjawab hipotesis satu dan dua serta Uji F untuk
signifikan ini lebih kecil dari nilai alpha yaitu 0,05 dengan demikian
Dari hasil nilai rata-rata yang didapatkan tadi, dapat dikatakan bahwa
C. Pertanyaan Penelitian
motivasi berprestasi siswa SMP N 1 Sempor untuk mencapai target prestasi dalam
bidang sepakbola?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
yang digunakan penelitian ini adalah metode survei dengan teknik pengambilan
Penelitian ini dilakukan pada pelatih dan atlet peran pelatih kegiatan
sepakbola SMP Negeri 1 Sempor. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah pelatih dan atlet ekstrakurikuler
sepakbola SMP Negeri 1 Sempor dengan jumlah 2 pelatih dan 36 atlet. Siyoto dan
Sodik (2015) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu, sehingga dapat
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah peran pelatih kegiatan ekstrakurikuler
1 Sempor. Yang diartikan sebagai sesuatu yang dilakukan oleh seseorang pelatih
secara sadar dalam melakukan dorongan kepada siswa untuk berprestasi siswa
ekstrakurikuler sepakbola.
Peneliti dalam pengambilan data tidak menggunakan uji coba instrumen, karena
dalam penelitian menggunakan teknik one shoot. One shoot atau pengukuran
Dalam penelitian ini menggunakan angket yang digunakan oleh peneliti adalah
angket tertutup, karena responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah
disediakan pada lembar jawaban. Adapun tahapan mengumpulkan data yang
Negeri 1 Sempor.
Angket dalam penelitian ini berbentuk skala likert. Likert scale digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
Kadang-kadang (TP), Selalu (S). Pada pertanyaan yang dijawab oleh setiap
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah. Dalam penelitian ini bentuk instrumen yang digunakan adalah berupa
angket. Alasan memakai teknik angket sebagai alat untuk mengumpulkan data
sebagai berikut:
penelitian
tidak betul dan tidak jujur. Sehingga jawaban tidak dapat diketahui
dengan benar.
a. Mendefinisikan Construct
Langkah pertama yaitu mendefinisikan construct. Construct adalah
Sempor.
b. Menyidik Faktor
Negeri 1 Sempor.
c. Indikator
latihan.
penelitian.
a. Uji Validitas
jauh alat pengukur mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya,
alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam menguji
validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang
apabila memperoleh indeks korelasi yang lebih dari r tabel dengan taraf
r xy =
Keterangan:
r1 1=
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pernyataan
²b = jumlah varians total
²1 = varians total
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Keterangan:
P = Angka Persentase
F= Frekuensi
N= Jumlah Subjek atau Responden
Untuk memberikan makna pada skor yang ada, dibuat katagori atau
kelompok menurut tingkatan yang ada, kategori terdiri dari lima kelompok yaitu:
Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, Sangat Kurang. Dalam membuat kategori,
digunakan rata-rata ideal (Mi) dan simpangan baku/standar deviasi ideal (Sdi).
Anggraini, C. D., Istihana, & Komarudin. (2019). Pengaruh Model Diskursus Multy
Reprecentacy (DMR) dengan Pendekatan CBSA terhadap Representasi Matematis
Ditinjau dari Motivasi Belajar Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan
Pendidikan Matematika, 2(1), 65–75.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/pspm/article/view/3928
Aulia, D., & Susanti, D. (2022). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Gaya Mengajar
Guru terhadap Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi. Jurnal Ecogen,
5(3), 378. https://doi.org/10.24036/jmpe.v5i3.13748
Cahyani, F. D., & Andriani, F. (2014). Hubungan Antara Persepsi Siswa terhadap
Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial Guru
dengan Motivasi Berprestasi Siswa Akselerasi Di SMA Negeri I Gresik. Jurnal
Psikologi Pendidikan Dan Perkembangan, 3(2), 78–88.
Darti, Y. (2018). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Olahraga Bola
Basket Siswa Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 4 Palembang. Halaman
Olahraga Nusantara (Jurnal Ilmu Keolahragaan), 1(2), 190.
https://doi.org/10.31851/hon.v1i2.1978
Djiwandono, P. I. (2006). Cooperative Listening as a Means to Promote Strategic
Listening Comprehension. English Teaching Forum, 3(1), 32–36.
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1107907.pdf
Faidlullah, H. Z. (2015). Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Knee Tuck
Jump Terhadap Hasil Tendangan Lambung Atlit Sepak Bola Pemula di SMP Al-
Firdaus Surakarta. Jurnal Fisioterapi, 9(1), 19–29.
Fakhria, M., & Setiowati, E. A. (2017). Motivasi Berprestasi Siswa Ditinjau dari
Fasilitasi Sosial dan Ketakutan akan Kegagalan. Psikohumaniora: Jurnal
Penelitian Psikologi, 2(1), 29. https://doi.org/10.21580/pjpp.v2i1.1279
Hadi, R. (2011). Peran Pelatih dalam Membentuk Karakter Atlet. Jurnal Media Ilmu
Keolahragaan Indonesia, 1(1), 88–93.
Hidayah, M. N., Ohan, F., & Wahed, A. (2022). Studi Pengelolaan Program
Ekstrakurikuler di Era Pandemi SMA Negeri 1 Polewali Study on the
Development of Extracurricular Programs in the Pandemi Era of SMA Negeri 1
Polewali. Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, 1–10.
http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/24480
Irianto, J. (2007). Prinsip-Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan (Dari Analisis
Kebutuhan sampai Evaluasi Program Pelatihan). Kajian Mandiri Pelatihan Dan
Pengembangan SDM, 1–46.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195603221982031
-DEDY_KURNIADI/ULASAN/Pelatihan_Kajian_Mandiri.pdf
Kurniati, E. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Prinsip dan Asas. Ristekdik:
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 3(2), 54.
https://doi.org/10.31604/ristekdik.2018.v3i2.54-60
Maghviroh, N. Y., & Purnomo, M. (2021). Analisis Gaya Kepemimpinan Pelatih
Softball Putri di Kota Surabaya. Jurnal Prestasi Olahraga.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/view/
42069%0Ahttps://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-prestasi-olahraga/article/
view/42069/36179
Malisoux, L., Francaux, M., Nielens, H., & Theisen, D. (2006). Stretch-shortening
cycle exercises: An effective training paradigm to enhance power output of human
single muscle fibers. Journal of Applied Physiology, 100(3), 771–779.
https://doi.org/10.1152/japplphysiol.01027.2005
Muhaemin. (2013). Urgensi Motivasi dalam Meningkatkan Semangat Belajar Siswa.
Adabiyah, XIII(1), 47–54.
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/adabiyah/article/view/321
Mujib, A. (2013). Motivasi Berprestasi sebagai Mediator Kepuasan Kerja. Jurnal
Psikologi UGM, 39(2), 143–155.
Mushawwir Taiyeb, A., Bahri, A., & Batari Razak. (2012). Analisis Motivasi
Berprestasi Siswa SMAN 8 Makassar Dalam Belajar Biologi. Jurnal Bionature,
13(2), 77–82.
Musrifin, A. Y., & Bausad, A. A. (2020a). Analisis Unsur Kondisi Fisik Pemain Sepak
Bola Mataram Soccer Akademi NTB. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6.
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index
Musrifin, A. Y., & Bausad, A. A. (2020b). Analisis Unsur Kondisi Fisik Pemain Sepak
Bola Mataram Soccer Akademi NTB. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1),
113–119. https://doi.org/10.58258/jime.v6i1.1116
Nofianti, A. (2019). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 2(2), 120.
https://doi.org/10.26740/jdmp.v2n2.p120-129
Oktaviani, R. P., & Indra, E. N. (2015). Komunikasi Interpersonal Pelatih Sepak Bola.
Medikora, XIII(1). https://doi.org/10.21831/medikora.v0i1.4587
Pahlevi, R. L. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai di Pt
Mitra Sinergi Internasional. Proceeding of Management, 5(3), 3863–3871.
Permadi, A. A. (2022). Coaching Clinic pada Pelatih Sepakbola Tingkat Desa di
Kabupaten Garut. JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 01, 40–49.
https://journal.uniga.ac.id/index.php/JPM/article/view/1799%0Ahttps://
journal.uniga.ac.id/index.php/JPM/article/download/1799/1162
Pratiwi, A. (2017). Efektifitas Teknik Modeling Simbolis untuk Meningkatkan
Motivasi Berprestasi Siswa Smp Negeri 2 Minasatene. Jurnal Konseling Andi
Matappa, 1(1), 55–64.
Pujianto, A. (2015). Profil Kondisi Fisik dan Keterampilan Teknik Dasar Atlet Tenis
Meja Usia Dini di Kota Semarang. Journal of Physical Education Health and
Sport, 2(1), 38–42.
Sabrina, R. (2020). Peranan Pembina Asrama dalam Mengembangkan Motivasi
Berprestasi Siswa Asrama Putra Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru.
Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Universitas Islam Riau Fakultas Agama
Islam, 1–122. https://repository.uir.ac.id/11305/1/167310148.pdf
Sandhi, D. T., & Budiwanto, S. (2016). Perbedaan Pengaruh Latihan Menggiring Bola
Menggunakan Model Variasi dan Pengaruh Latihan Reguler terhadap Teknik
Menggiring Bola Pada Anak Latih Sekolah Sepak Bola Pabrik Gula Ngadirejo
Kediri Usia 14 Tahun. Jurnal Kepelatihan Olahraga, 1(1), 25–40.
Siregar, M. Y. (2018). Analisis peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa
pada pelajaran matematika kelas xi di man 1 Medan tahun pelajaran 2017-2018.
http://repository.uinsu.ac.id/4267/1/skripsi mia yolanda siregar.pdf
Sudrajat, A. (2008). Teori-Teori Motivasi.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/
%0Ahttps://www.academia.com
Sukadiyanto. (2016). Pengembangan Media Latihan Buku Saku Pengenalan Teknik
Dasar Tenis Lapangan. Jurnal Kepelatihan Olahraga, 7(4), 261–281.
Suryana, E. (2012). Korelasi Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sma Kifayatul Akhyar Bandung.
Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, XVII(02), 171–182.
Syamsurizal. (2020). Validitas dan Reliabitas Alat Ukur. 1–11.
https://doi.org/https://doi.org/10.31219/osf.io/v83eh
Thaib, E. N. (2013). Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Kecerdasan Emosional.
Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(2), 384–399. https://doi.org/10.22373/jid.v13i2.485
Zainudin, M. M. (2021). Pengaruh Keterbukaan-Diri Pelatih-Atlet Terhadap Motivasi
Berprestasi Pada Atlet Hoki Kabupaten Malang Dimediasi Oleh Intimasi. Skripsi,
155.
Zhannisa, U. H., & Sugiyanto, FX. (2015). Model Tes Fisik Pencarian Bakat Olahraga
Bulutangkis Usia di Bawah 11 Tahun di DIY. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 117–
126. https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.4974