PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
RAWAS”
motifasi dan saran dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis
1. Rektor Universitas PGRI Silampari, Bapak Dr. Rudi Erwandi, M.Pd yang
telah memberikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.
2. Bapak Dr. Viktor Pandra, M.Pd., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Silampari yang selalu berusaha membuat Ilmu
Pendidikan menjadi lebih baik dan bermutu.
3. Bapak Rais Firlando, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi yang telah memberikan pengarahan
kepada penulis selama menempuh perkuliahan di Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
4. Bapak Muhammad Supriyadi, M.Pd., selaku Pembimbing Utama yang
sudah banyak memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Wawan Syafutra, M.Pd., selaku Pembimbing Pendamping yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan sumbangan
pemikiran, bimbingan, saran serta arahan pada penulis hingga selesainya
skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi yang telah memberikan bekal berupa pengetahuan kepada
penulis.
ii
semaksimal mungkin, namun demikian penulis menyadari bahwa penelitian ini
jauh dari kesempurnaan dan harapan. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan penulis sendiri. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak, guna untuk kesempurnaan
iii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. RumusanMasalah ............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8
E. Ruang Lingkup Permasalahan........................................................... 9
iv
B. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 30
C. Kerangka Piki .................................................................................. 32
D. Hipotes ............................................................................................. 34
v
BAB I
PENDAHULUAN
salah satu cabang olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan
merupakan salah satu cabang olahraga di Indonesia yang cukup dikenal oleh
masyarakat, dari kalangan bawah, menengah sampai atas. Pembinaan sejak dini
sekarang ini terasa manfaatnya, ditempat latihan para pemain diberikan teknik-
Menurut Arifin (dalam Martiana, 2018: 17) permainan bola voli saat ini
ditentukan dan dipengaruhi oleh kemampuan atau potensi atlet itu sendiri
secara terpadu yaitu kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Dari pendapat
1
2
ini dapat dikemukakan bahwa kondisi fisik dipandang sebagai hal yang sangat
penting dalam latihan untuk mencapai prestasi yang tinggi. Oleh sebab itu
komponen kondisi fisik merupakan komponen utama yang sangat penting yang
harus dimiliki oleh setiap atlet bola voli dalam mencapai prestasi. Dari empat
komponen tersebut penulis lebih fokus pada kondisi fisik para altet pemain
karena kondisi fisik merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus
dimiliki setiap atlet bila ingin meraih prestasi tinggi. Persiapan fisik harus
dipandang sebagai hal yang penting dalam latihan untuk mencapai prestasi
menyelesaikan tugas gerak tertentu. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki
oleh atlet bolavoli adalah kemampuan loncatan yang dalam hal ini berkaitan
erat dengan kekuatan daya ledak otot tungkai kaki untuk menghasilkan
karakter umum dan khusus untuk bisa memperoleh prestasi puncak dalam
Menurut Siregar ( 2015 : 32) Kondisi fisik adalah suatu kesatuan khusus
adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat
Hasil observasi secara langsung menunjukan bahwa para atlet bola voli B.
Srikaton secara umum memiliki kondisi fisik yang masih dibawah rata-rata
sebagai seorang atlet, terutama kekuatan daya ledak ketika melakukan smash.
Dalam sebuah observasi dilapangan dapat diketahui bahwa atlet pada club
sedang. Masih tampak beberapa atlet yang kurang serius dan kurang
dari latihan olahraga voli, tidak serius (tertawa-tawa) saat sedang latihan, dan
Sebagian besar atlet banyak mengeluh dan merasa tidak mampu mengerjakan
latihan yang diberikan pelatih terutama soal penguatan fisisk para atlet.
dasar. Model latihan dengan variasi bentuk latihan tersebut dirancang secara
yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Berdasarkan hasil obesrvasi variasi yang digunakan pelatih club bola voli
variasi dan tingginya tingkat kesulitan atlet dalam memahami materi latihan
memaksa pelatih harus lebih banyak menggunakan variasi saat latihan. Pelatih
kesulitan dalam memberikan penjelasan kepada para atlet, hal itu karena
seperti, bentuk latihan, alat bantu, ukuran lapangan, dan bentuk jumlah pemain.
Adapun permasalahan yang dihadapi para atlet club bola voli B. srikaton
adalah lemahnya daya ledak otot tungkai ketika melakukan gerakan smash
dalam permainan bola voli. Hal itu terjadi karena masih rendahnya kondisi
Berdasarkan hasil diskusi dengan Bapak Warsito selaku pelatih club bola
terutama daya ledak otot tungkai para atlet atau pemain bola voli B. Srikaton
yang masih kurang ketika pemain melakukan smash dan block. Hal ini yang
membuat pemain club bola voli B. Srikaton sulit untuk berprestasi lebih jauh
dan maksimal ketika factor pokok yang seharusnya dimiliki oleh para pemain
masih perlu pembinaan dan latihan secara maksimal. Selain kondisi fisik
maksimal, salah satunya program latihan teknik yang diterapkan kurang tepat.
Kurangnya kerjasama dalam tim dibuktikan dengan hasil setiap turnamen yang
5
sulit untuk mecapai puncak kerana perolehan angka permainan bola voli
diperoleh dari hasil kerjasama tim dalam usaha mematikan bola didaerah
lawan.
latihan skipping terhadap daya ledak otot tungkai yang sekaligus berpengaruh
terhadap smash pada pemain bola voli. Yang pertama, hasil penelitian Lindi
Bayu Saputra dan yang kedua penelitian yang ditulis oleh Tresia Peda Way.
tersebut menunjukan dampak latihan skipping terhadap daya ledak otot tungkai
Bagi para pelatih sangat penting untuk membuat suatu latihan fisik guna
meningkatkan kemampuan fisik para atlet terutama kekuatan otot tungkai yang
pemain cidera dan tidak dapat hasil yang memuaskan. Metode melatih fisik
tentang meningkatkan daya ledak otot tungkai masih kurang variasi terutama
pada club yang levelnya masih rendah dan jauh dari pembinaan. Pelatih lebih
terutama otot tungkai yang ada pada para pemain masih kurang.
6
melakukan variasi bentuk latihan skipping dengan sesuai program latihan yang
telah dibuat atau yang telah dirancang oleh peneliti. Salah satu latihan yang
yang sangat banyak untuk berbagai macam otot terutama otot tungkai.
Pemilihan latihan skipping dalam meningkatkan daya ledak otot karena latihan
ini sangat sederhana dan dapat dilakukan dimana saja. Untuk mengetahui hasil
latihan yang baik dan maksimal perlu dilakukan penelitian tentang daya ledak
otot tungkai. Dalam kesempatan ini penulis akan meneliti tentang skipping
dengan metode ekperimen yang tujuanya agar dapat meningkatkan daya ledak
otot tungkai, jenis latihan ini merupakan latihan power otot tungkai.
Diharapkan dengan kuatnya otot tungkai kaki dan didukung teknik yang baik
maka seorang pemain bola voli dapat melakukan smash maupun blok dengan
baik.
Kupang.Kedua, hasil penelitian Bima Candra dan Sari Mariati ang menunjukan
bahwa daya ledak otot tungkai dan kelentukan otot pinggang memberikan
Okta Hendriani dan Donie yang menunjukan bahwa daya ledak otot tungkai,
otot tungkai dan koordinasi mata terhadap ketepatan smash atlet bolavoli.
dihadapi para atlet club bolavoli B. Srikaton yaitu kurang maksimalnya daya
Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Pemain Club bola voli B.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu: Adakah pengaruh latihan skipping terhadap daya ledak otot
C. Tujuan Penelitian
skipping terhadap daya ledak otot tungkai pada pemain Club bola voli B.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
membahas peningkatan daya ledak otot tungkai pada pemain atau atlet
bolavoli.
8
atlet bolavoli.
2. Secara Praksis
Rawas.
daya ledak otot tungkai pada para pemain club bola voli B. Srikaton Musi
Rawas.
d. Bagi pelatih yaitu sebagai referensi bagi pelatih bola voli dalam
tungkai.
pada pengaruh latihan skipping terhadap daya ledak otot tungkai pada pemain
A. Kajian Teori
dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif.
Bola voli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai
orang dewasa wanita maupun pria. Dengan bermain bola voli akan
control pribadi, disiplin, kerjasama, dan rasa tanngung jawab terhadap apa
yang dilakukanya.
tim dimana setiap tim beranggotakan dua sampai enam orang dalam satu
lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim, kedua
tim dipisahkan oleh net. Pada umumnya bola voli dimainkan oleh dua tim,
ada dua jenis permainan bola voli yaitu tim yang beranggotakan dua orang
biasa disebut dengan voli pantai dan permainan voli yang beranggotakan
10
11
yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari enam orang,
setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan bola kedalam
lapangan melewati atas jaring/net dan mencegah pihak lawan memukul dan
sebelum bola jatuh ketanah. Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu
yang masing-masing terdiri dari enam orang pemain, setiap regu berusaha
memasuki lapanganya.
bolavoli adalah permainan yang terdiri dari dua regu yang beranggotakan
enam pemain, dengan diawali memukul bola untuk dilewatkan diatas net
agar mendapatkan angka, namun tiap regu mendapatkan tiga pantulan untuk
mengembalikan bola.
1) Servis
permainan dan pada saat itu permainan dimulai. Pemain pertama yang
melintasi net ke daerah lawan. Ada tiga sevis yang dapat dilakukan oleh
a) Servis Atas
Jenis servis ini sangat mudah untuk dilakukan dan dikuasai, tapi sukit
dalam menentukan arah dan kecepatan bola yang kita inginkan, untuk
mendasar juga pada saat impact atau saat tangan mau menyentuh bola
b) Servis Bawah
servis ini fokus pada ayunan tangan. Biasanya kesulitan yang sering
kita harus berada tepat dibelakang bawah bola, sudut dorongan atau
13
c) Servis Lompat
Servis lompat atau yang disebut juga serve jump, sering dipakai oleh
2) Passing Bawah
Teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pemain bola voli adalah
bawah sering digunakan untuk menerima bola dari servis lawan. Ada dua
14
dengan sikap awal tangan ditekuk dan sikap awal tangan lurus.
penguasaan teknik ini adalah rasa malas untuk latihan passing bawah
berlatih teknik ini. Akibatnya sering terjadi kegagalam tim dalam suatu
3) Passing Atas
umpan bola kepada teman satu tim, agar bisa melakukan pukulan smash
kedaerah lawan. Passing atas dapat dibagi menjadi dua variasi yaitu
passing atas dengan lompatan dan passing atas tidak dengan lompatan.
Teknik dasr ini sangat penting dalam permainan bolavoli karena hasil
penyajian atau umpan yang baik disertai pembagian bola yang bagus
15
takut dengan jari-jari mereka yang halus atau bahkan tidak sedikit
4) Smash
daro bola sajian atau umpan yang dilakukan oleh tosser, yakni smash
bola tinggi (open spike), smash bola semi (semi spike), smash bola cepat
( quick ). Dalam smash dibutuhkan skill yang bagus dan akurasi yang
5) Blocking
dalam permainan bolavoli yang harus dikuasai oleh pemain. Teknik ini
berguna saat tim kita akan menerima smash dari pihak lawan. Jika block
masuk kembali kedaerah lawan, atau memantul kearah lain, sehingga tim
6) Sliding
pertandingan bola volly teknik sliding juga perlu dilakukan oleh para
pemain. Teknik ini merupakan teknik dasar dalam permainan bola volly
kehilangan poin. Dalam teknik ini pemain memiliki resiko yang tinggi.
Seorang pemain bisa saja mengalami kesakitan atau cidera saat terjatuh
Aturan yang dipakai dalam permainan bola volly saat ini bersumber
permainan yang sama. Pada tahun 2010 terhitung sidah ada 220 federasi
bergabung dengan organisasi FVIB pada tahun 1959 yang saat itu masih
lapangan, net atau jaring, formasi pemain, bola, antenna, wasit, pelanggaran
a. Ukuran Lapangan
batas garis dari lapangan tersebut diberikan garis putih berdiameter 5 cm.
hal ini akan memudahkan untuk mengetahui garis serang, garis bola
keluar dan batas bagi para pemain. Garis serang dibuat sejajar dengan
b. Ukuran Net
tentunya juga menggunakan sebuah pembatas yaitu net atau jaring yang
membagi lapangan menjadi dua bagian dan diisi oleh dua tim yang akan
meter diatas permukaan lapangan bola voli. Panjang standar net adalah
9,5 meter, ukurran ini 0,5 meter dari lebar lapangan bola voli. Hal ini
dikarenakan net harus sedikit lebih longgar jika terkena pukulan bola
Antenna atau bisa disebut tiang lentur pada jaring atau net
merupakan pembatas yang berbeda diatas ujung tiang net. Antenna ini
berbagai pertandingan bola voli adalah warna hitam putih. Antena ini
harus terbuat dari bahan baku yang memiliki sifat mudah dibentuk atau
elastis. Hal ini berfungsi agar antenna tidak mudah rusak dan jatuh akibat
meter dan bergaris tengah 10 mili meter, terbuat dari fiberglass atau
bahan sejenis.
sekitar 250 gram samapi 280 gram. Garis-garis yang ada pada permukaan
bola voli berjumlah 12-18 garis. Tekanan udara dalam bola voli harus
20
berisi kisaran 0,48 kg/cm hingga 0,25 kg/cm. hal ini dimaksudkan agar
bola voli dapat dipukul dan memantul dengan pas. Bola voli memiliki
permukaan kulit yang lunak, sebagian dalamnya dibuat dari bahan karet
yang lentur. Selain itu bola voli dibuat dengan warna yang terang
sehingga mudah terlihat saat bertanding, warna umum yang diapaki yaitu
e. Jumlah Pemain
enam lawan enam. Senagai tambahan satu tim juga bisa membawa
pemain dalam satu tim bola voli berjumlah 12 orang, enam yang
minimal pemain yang ikut bertanding yaitu empat orang. Jika aturan ini
pertandingan.
f. Formasi Pemain
Formasi pemain bola voli biasanya akan diisi oleh pemain yang
berfungsi sebagai tosser, spiker, defender, dan libero. Formasi tetap ini
disusun karena aetiap pemain punya fungsi yang berbeda dalam satu tim.
teman satu tim. Selain itu peran penting lainya sebagai tosser adalah
kemana bola tersebut akan diumpan dengan cepat. Tosser juga bisa
dianggap playmaker dalam sebuah tim. Karena itu kepekaan dan insting
Selanjutnya ada posisi yang dinamakan spiker, posisi ini memiliki fungsi
memiliki ciri khas yang dimiliki posisi libero meskipun fungsi utamanya
sama-sama bertahan.
c) Masalah-masalah lingkungan
d) Pengembangan mental
e) Kemampuan juara
a) Factor yang melekat pada atlet seperti karakteristik fisisk dan sifat-sifat
psikologis tertentu
22
mencapai hasil yang optimal. Teknik dasar permainan bola voli harus
dikuasai agar permainan bola voli dapat berjalan dengan lancar dan teratur
serta bila ada pemain yang tidak benar perlakuanya, maka pemain tersebut
membuat kesalahan.
berjalan dengan baik, teratur, maka para pemain dituntut harus menguasai
teknik dasar permainan bola voli Permainan teknik dasar bola voli
merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya
mental dan taktik. Adapun teknik-teknik dasar permainan bola voli adalah
sebagai berikut:
23
e) Tenik umpan
g) Teknik block
yang diperlukan untuk bermain bola voli. Semua teknik harus sesuai dengan
petunjuk dan peraturan-peraturan yang ada dalam permainan bola voli agar
2. Hakekat Latihan
a. Pengertian Latihan
diberi beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat dan berulang-
ulang waktunya.
dengan program latihan yang baik serta dilaksanakan dengan teratur dapat
ulang.
b. Prinsip-Prinsip Latihan
b) Over load atau sering disebut beban lebih. Artinya materi latihan harus
i) Target dalam pemberian materi latihan harus mengacu pada target atau
kesalahan.
c. Aspek-Aspek Latihan
dan persaingan.
3. Hakekat Skipping
a. Pengertian Skipping
seutas tali untuk melakukan lompatan. Olahraga skipping ini digemari oleh
atlet-atlet dari berbagai macam cabang misalnya bola voli, badminton, tinju
meloncat satu atau dua macam loncatan saja, akan tetapi saat ini variasi
variasi.
menggunakan tali dilakukan dengan cara melompati tali yang dipegang oleh
kedua tangan. Salah satu jenis latihan kardio sederhana yang berdampak
besar bagi tubuh. Oleh karena itu para ahli menyebutkan latihan skipping
alat olahraga dan bentuk latihan terbaik yang dimiliki oleh siapa saja.
Latihan ini sangat bagus untuk daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan
serta dapat melatih kemampuan gerak tangan lebih kuat dan lentur.
27
b. Tujuan Skipping
keseimbangan tubuh.
bahwa tujuan lompat tali adalah (1) melatih keterampilan melompat dan
meloncat, (2) melatih koordinasi antara kedua tangan dan kaki (3) melatih
otot tungkai agar dapat hasil lompatan yang baik. Dengan latihan yang
lompat tali skipping adalah menyelaraskan gerak kaki dan tangan dengan
Menurut Muhyi Faruq (2019 : 22) dalam melakukan lompat tali ada
beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu (1) melompati tali
ditempat dengan menggunakan kedua kaki, (2) melompati tali dengan salah
satu kaki secara bergantian, (3) melompati tali dengan salah satu kaki secara
dengan cara meloncat satu kaki bergantian kiri dan kanan, masing-masing
28
Latihan skipping mempunyai kelebihan atau manfaat bagi tubuh kita, selain
a) Meningkatkan kapabilitas
c) Mengencangkan otot
e) Membentuk tubuh
g) Meningkatkan fertilitas
h) Mencegah osteoporosis
4. Vertical Jump
dengan fokus kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan lurus keatas
misal dalam olahraga bolavoli vertical jump salah satu bagian untuk
meyerang lawan dan melakukan block dari serangan lawan. Pemain harus
nelakukan vertical jump agar menghasilkan lompatan yang tinggi agar bisa
memukul bola dengan keras pada titik tertinggi, terkhusus bagi pemain
memiliki nilai vertical jump yang baik maka atlet akan dapat menguasai
permainan bola voli dengan baik sehingga prestasi atlet dapat ditingkatkan
vertical dengan baik karena kemampuan ini akan sangat berpengaruh dalam
atlet yang memiliki kemampuan vertical jump yang baim akan lebih mudah
dalam menentukan titik serang dalam melakukan smash, selain itu juga
kemampuan ini juga efektif untuk memperoleh poin ketika dilakukan saat
Penelitian pertama, penelitian yang ditulis oleh Tresia Peda Wey Tahun
peningkatan daya ledak pada pemain bola voli di ekstrakurikuler putra SMKN
kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes vertical jump
serta teknik analisa data menggunakan statistic dengan rumus t-test. Hasil dari
ledak dalam permainan bola voli ekstrakurikuler putra SMKN I Kota kupang
Sebesar 3,51%.
Persamaan penelitian yang ditulis oleh Tresia dan peneliti saat ini adalah
sama-sama meneliti tetang pengaruh latihan skipping terhadap daya ledak dan
juga dilakukan pada atlet bola voli. Sedangkan perberdaanya adalah penelitian
yang dilakukan oleh Tresia bersifat General terhadap daya ledak yang diteliti
bisa daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan lain-lain sementara
31
penelti sasat ini fokus pada pengaruh latihan skipping terhadap daya ledak otot
2017.Penelitian dengan judul “Tinjauan kondisi fisik atlet bola voli putra SMA
Pengambilan sampel data dilakukan dengan teknik total sampling dari populasi
berjumlah 12 orang. Hasil penelitian ini adalah tingkat daya ledak otot lengan
diperoleh angka rata-rata 4,7008 m pada kategori cukup, tingkat daya ledak
otot tungkai diperoleh rata-rata 95, 73666 kg m/sec pada kategori kurang.
Tingkat kelincahan diperoleh angka dengan rata-rata 11, 4508 detik pada
kategori cukup.
Persamaan penelitian yang diteliti oleh Ilham dengan peneliti saat ini
adalah sama-sama meneliti kondisi fisik atlet pemain bola voli. Sedangkan
perbedaan penelitian Ilham dengan peneliti saat ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Ilham fokus penelitian lebih dari satu objek yaitu otot lengan,
daya ledak otot tungkai, tingkat kelincahan para atlet pemain bolavoli
sementara peneliti saat ini fokus pada daya ledak otot tungkai para
C. Kerangka Berfikir
yang telah diidentifikasi sebagai maslah yang penting. Kerangka berfikir yang
32
baik akan menjelaskan secara teoritis pantauan antara variabel yang akan
diteliti.
jump pemain club bola voli B. Srikaton Musi Rawas tanpa menggunakan
pada perlakuan menggunakan metode latihan skipping dan pada kondisi akhir
jump atau tinggi lompatan pemain club bola voli B. Srikaton Musi Rawas.
Perlakuan
Menggunakan latihan
skipping
skipping diharapkan mampu meningkatkan daya ledak otot tungkai pada atlet
bola voli. Oleh karena itu latihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai
latihan yang merangsang otot untuk selalu berkontraksi dengan cepat. Dalam
meningkatkan power tungkai tentunya tidak lepas dari unsur kekuatan dan
kecepatan, jadi dapat dikatakan dalam setiap latihan kekuatan dan kecepatan
melakukan gerakan skipping ini diawali dengan posisi berdiri dengan salah satu
kaki, kedua lengan berada disamping badan dengan memegang ujung tali
skipping, kemudian ayunkan tali skipping melewati kepala sampai kaki dan
masing-masing kaki 10x bergantian kaki kanan dan kiri secara langsung,
repetisi meningkat setiap kali pertemuan, setiap pertemuan 4 set dengan irama
menit.
otot kaki. Hal ini disebabkan beban yang harus ditahan oleh otot tungkai pada
latihan skipping lebih besar, karena gerakan loncat dilakukan dengan satu kaki.
Dengan kata lain latihan skipping membutuhkan kekuatan dan kecepatan pada
saat pelaksanaan yang lebih dari pada latihan lain. Dengan perbedaan tuntutan
kecepatan dan kekuatan yang harus ditahan oleh otot tungkai menyebabkan
power yang dibutuhkan otot tungkai juga berbeda sesuai dengan beban yang
34
diterima. Semakin besar tuntutan kekuatan dan kecepatan yang diterima oleh
power tungkai yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap daya
ledak otot.
baik karena beban yang diterima oleh otot besar sehingga peningkatan otot
tungkai akan lebih signifikan yang secara langsung berpengaruh terhadap daya
D. Hipotesis Penelitian
jawaban yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan
secara empiris. Maka dari itu penulis mengajukan hipotesis statistic yaitu
sebagai berikut:
35
1. Ho:p = 0 (Berarti tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh latihan
skipping terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai para pemanin club
otot tungkai para pemain club bola voli B. srikaton Musi Rawas).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih
Control Group Desaign” dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih
diberikan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari
pelaksanaan latihan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah ada
pengaruh latihan skipping terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai pada
R O1 X O2
R O3 O4
36
37
Keterangan
R : Kelompok ekperimen dan control diambil secara random
O1&O3 : Kedua kelompok diobservasi dengan pretes untuk mengetahui
kemampuan awalnya
O2 : Kekuatan daya ledak otot tungkai pemain yang telah dikenai latihan
skipping
O4 : Kekuatan daya ledak otot tungkai pemain yang dikenai latihan
skipping
selama 4 minggu, dan akan di laksanakan pada setiap hari selasa, rabu, sabtu
dan minggu. dari pertengahan bulan Juli sampai pertengahan bulan Agustus
Tahun 2022. Penelitian ini akan dilakukan pada club bola voli B. Srikaton
Musi Rawas.
1. Populasi Penelitian
atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa : orang, benda atau suatu
hal yang didalamnya dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi
data penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
2. Sampel Penelitian
atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah 50% dari jumlah para peserta club bola voli B. srikaton Musi
24 jumlah atlet.
lebih mudah. Pengumpulan data dalam peneltian ini adalah dengan Tes
adalah sebagai alat yang digunakan untuk memperoleh data tentang suatu
Dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum (pretest)
1. Instrument Penelitian
dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
Testi berdiri menyamping arah dinding, kedua kaki rapat, telapak kaki
menempel penuh dilantai, ujung jari tangan yang dekat dinding dibubuhi
kapur.
Satu tangan testi yang dekat dinding meraih ke atas setinggi mungkin,
kaki tetap menempel kelantai, catat inggi raihannya pada bekas ujung jari
tengah.
tiga kali loncatan. Catat tinggi loncatanya pada bekas ujung jari tengah.
Posisi awal ketika meloncat adalah telapak kaki tetap menempel di lantai,
2. Proses Penelitian
data dikumpulkan dari hasil test vertical jump pada saat pretest dan post
secara bergantian tumpuan kaki yang digunakan, yaitu satu kaki kiri dan
kanan.
adalah :
1) Langkah persiapan
3) Melakukan konsultasi
No Norma Prestasi
1 Baik sekali 3M
2 Baik 2,85 M
3 Cukup 2,70 M
4 Kurang 2,55 M
P=F/N x 100 %
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekwensi jawaban
N : Jumlah responden/ banyak individu (Sugiyono, 2008)
1. Jumlah sampel
2. Indicator jawaban (misal: sangat baik, baik, cukup, buruk, sangat buruk)
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, N.A. (2016). Pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan siswa
peserta ektrakurukuler bola voly di SMP N 1 Srandakan Bantul. Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Ahmad, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voly Solo. Bandung: Era Pustaka
Utama
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif, Dasar dan Aplikasi : YA# Malang.
Sukirno, waluyo.(2012). Cabang Olah Raga Bola Voli. Palembang: Unsri Press.
42
43
LAMPIRAN
Pertemuan :I
Hari : Selasa
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Program Latihan Tes Vertical Jump (Bapak Warsito Pelatih Club Bola Voli
B. Srikaton Musi Rawas)
Pertemuan : II - IV
Hari : Rabu, Sabtu, Minggu
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Latihan Skipping
Fase Latihan Kegiatan Latihan Durasi Repetisi Recovery Jumlah Waktu Total
Set Latihan Waktu
Pendahuluan Warming-up
-Stretching 15 Menit - -
-Joging keliling
lapangan
Latihan Inti Latihan Skipping 55
-Di lakukan - 30 Detik 10 Menit
dengan 1 kaki Repetisi 30 Detik 4 Set 5 Menit
kanan Per Atlet
-Dan 1 kaki kiri - 30 Detik
Penutup Coling Down
-Pelemasan 10 Menit - -
-Stretching
-Evaluasi
45
Pertemuan : V - IIX
Hari :Selasa, Rabu, Sabtu, Minggu
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Latihan Skipping
Fase Latihan Kegiatan Latihan Durasi Repetisi Recovery Jumlah Waktu Total
Set Latihan Waktu
Pendahuluan Warming-up
-Stretching 15 Menit - - -
-Joging keliling
lapangan
Latihan Inti Latihan Skipping 57 Menit
-Di lakukan - 30 Detik 14
dengan 1 kaki Repetisi 30 Detik 5 Set 7 Menit
kanan Per Atlet
-Dan 1 kaki kiri - 30 Detik
Penutup Coling Down
-Pelemasan 10 Menit - - -
-Stretching
-Evaluasi
46
Pertemuan : IX - XII
Hari :Selasa, Rabu, Sabtu, Minggu
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Latihan Skipping
Fase Latihan Kegiatan Latihan Durasi Reopetisi Recover Jumlah Waktu Total
y Set Latihan Waktu
Pendahuluan Warming-up
-Stretching 15 Menit - - -
-Joging keliling
lapangan
Latihan Inti Latihan Skipping 59
-Di lakukan - 30 Detik 18 Menit
dengan 1 kaki Repetisi 30 Detik 6 Set 9 Menit
kanan Per Atlet
-Dan 1 kaki kiri - 30 Detik
Penutup Coling Down
-Pelemasan 10 Menit - - -
-Stretching
-Evaluasi
47
Pertemuan : XIII - XV
Hari :Selasa, Rabu, Sabtu,
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Latihan Skipping
Fase Latihan Kegiatan Latihan Durasi Repetisi Recovery Jumlah Waktu Total
Set Latihan Waktu
Pendahuluan Warming-up
-Stretching 15 Menit - - -
-Joging keliling
lapangan
Latihan Inti Latihan Skipping 61
-Di lakukan - 30 Detik 22 Menit
dengan 1 kaki Repetisi 30 Detik 7 Set 11 Menit
kanan Per Atlet
-Dan 1 kaki kiri - 30 Detik
Penutup Coling Down
-Pelemasan 10 Menit - - -
-Stretching
-Evaluasi
48
Pertemuan : XVI
Hari : Minggu
Pukul : 15:00 – 17:00 Wib
Tempat : Lapangan Bola Voli B. Srikaton
Program Latihan Tes Vertical Jump (Bapak Warsito Pelatih Club Bola Voli
B. Srikaton Musi Rawas)