Anda di halaman 1dari 114

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI

MATA-TANGAN DENGAN KETEPATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI


PESERTA EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 4
LUBUKLINGGAU

Oleh :

EXLEY PRADIKA
NPM 6017093

Skripsi ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI
(UNPARI) LUBUKLINGGAU
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

ii
LEMBAR PENGESAHAN

iii
EXLEY PRADIKA (6017093) : Judul ” Hubungan Kekuatan Otot Lengan
Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan Ketepatan Servis Atas Bolavoli
Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau”. UNVARI
Lubuklinggau. 2022.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta
ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta
ekstrakurikuler bolavoli putra SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Sampel yang diambil
dari hasil total sampling berjumlah 18 peserta. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes dan pengukuran. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
normalitas, uji korelasi pearson product moment dan uji korelasi ganda. Hasil
penelitian diperoleh : (1) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
lengan dengan ketepatan servis atas, dengan nilai rhitung = 0,728> rtabel = 0,433 (2)
Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan
servis atas, dengan nilai rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 (3) Ada hubungan yang
signifikan kekuatan otot dengan kordinasi mata tangan, dengan nilai r hitung = 0,871
> rtabel = 0,433 (4) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas, dengan nilai Rhitung = 0,798 >
Rtabel = 0,433, Koefisien Determinasi (KD) =63,6, Simpulan, secara keseluruhan
baik sederhana maupun ganda, Hipotesis alternatif diterima.

Kata Kunci : Kekuatan Otot Lengan, Koordinasi Mata-Tangan, Ketepatan


Servis Atas.

iv
EXLEY PRADIKA (6017093) : Title "Relationship of Arm Muscle Strength
and Eye-Hand Coordination with Accuracy of Service on Volleyball
Extracurricular Participants of SMK Negeri 4 Lubuklinggau". UNVARI
Lubuklinggau. 2022.

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship between arm muscle strength and
eye-hand coordination with the accuracy of serving on volleyball extracurricular
students of SMK Negeri 4 Lubuklinggau. This study uses a quantitative approach.
The population in this study were male volleyball extracurricular students at SMK
Negeri 4 Lubuklinggau. The sample taken from the total sampling result is 18
students. Data collection techniques using tests and measurements. Data analysis
techniques used are normality test, Pearson product moment correlation test and
multiple correlation test. The results obtained: (1) There is a significant
relationship between arm muscle strength and accuracy of the upper serve, with a
value of rcount = 0.728> rtable = 0.433 (2) There is a significant relationship
between eye-hand coordination and accuracy of the upper serve, with a value of
rcount = 0.795 > rtable = 0.433 (3) There is a significant relationship between muscle
strength and eye-hand coordination, with a value of rcount = 0.871 > rtable = 0.433
(4) There is a significant relationship between arm muscle strength and eye-hand
coordination with upper serve accuracy, with Rcount = 0.798 > Rtable = 0.433,
Coefficient of Determination (KD) = 63.6, Conclusions, overall both simple and
multiple, the alternative hypothesis is accepted.

Keywords: Arm Muscle Strength, Eye-Hand Coordination, Upper Service


Ability.

v
SURAT PERNYATAAN

vi
MOTTO & PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Sungguh bersama kesukaran dan keringanan, karena itu bila kau telah selesai
(mengerjakan yang lain). Dan kepada Tuhan, berharaplah” (Q.S Al Insyirah:6-8)

Jangan pernah malu untuk maju, karena malu menjadikan kita takkan pernah
mengetahui dan mengerti segala sesuatu hal akan hidup ini

PERSEMBAHAN :

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

 Allah, SWT sebagai wujud rasa syukur atas


ilmu yang Allah SWT berikan kepadaku.
 Kedua Orangtuaku (Aba Ali Usman & emak
Amna) yang telah memberikan kasih sayang
serta doa dan mengajarkan arti kehidupan yang
sebenarnya.
 Keluarga Besar Bik Ruri wanda sari / Wak
Wanti / Wak Nuan / Mak Cik Asia / Mang
Darwis DLL terimakasi atas Do’a & Suportnya.
 Bapak Muhammad suhdy, M.Pd dan Bapak
Wawan Syafutra, S.Si, M.Pd. Terimakasi
Bimbingannya Selama Peroses Penyelesaiyan
Skripsi ini.
 Dosen Favorit Pak Wawan Syafutra M.Pd /
Bunda Andiana Sofiarini M.Pd / Buk Yunita
Wardianti M.Pd Terimakasi dukungan Serta
didikannya selama saya kuliah di UNPARI
 Motivator Saya kak Andre-Riko-Mulyadi-
Hardiyah-Dayat-Yud-Jonet-Hud-Romusyah-
Enal-Bimbo-Perima-Kiki Terimakasi Atas
bantuan suport dan arahannya selama ini.
 Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Silampari.

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’alla atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal ini dapat diselesaikan,
dengan baik. Sholawat serta Salam penulis haturkan kepada junjungan
Nabi Agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat
bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani hidup.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Strata Satu (S1)
Universitas PGRI Silampari (UNPARI) Lubuklinggau. Judul Proposal ini adalah
“Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata-Tangan dengan
Ketepatan Servis Atas Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4
Lubuklinggau”. Penulisan skripsi ini dapat terlaksana atas dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima
kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr.Rudi Erwandi, M.Pd Selaku Rektor Universitas PGRI Silampari


Lubuklinggau yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menuntut ilmu di kampus ini.
2. Bapak Dr. Viktor pandra, M.Pd, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga proposal ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
3. Bapak Rais Firlando, M.Pd Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi yang telah bersedia memberikan bimbingan dan
arahan dalam menyelesaikan proposal ini.
4. Bapak Muhammad Suhdy, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Utama yang
telah bersedia membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan
proposal.
5. Bapak Wawan Syafutra, S.Si.,M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing
Pendamping yang telah bersedia membimbing dan memberi arahan dalam
penyusunan proposal.

viii
6. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau.
7. Rekan-rekan Seperjuangan dan Semua Pihak yang Telah Membantu
Dalam Menyelesaikan Karya Tulis Ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat


imbalan dari Allah Subhanahu Wata’alla. Skripsi ini dalam penyusunannya masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perkembangan
ilmu pendidikan.

Lubuklinggau, Juni 2022


Penulis,

Exley Pradika
NPM. 6017093

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………..……………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iii
ABSTRAK……………………………………………………………………….iv
ABSTRACT..........................................................................................................v
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………..vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………..vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................9
E. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................10

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................11


A. Kajian Teori................................................................................................11
1. Hakikat Permainan Bolavoli..................................................................11
2. Hakikat Servis Atas Bolavoli................................................................15
3. Hakikat Kekuatan Otot Lengan.............................................................18
4. Hakikat Koordinasi Mata-Tangan.........................................................21
5. Hakikat Ekstrakurikuler.........................................................................23

x
B. Kajian Penelitian yang Relevan.................................................................25
C. Kerangka Berpikir......................................................................................26
D. Hipotesis Penelitian....................................................................................28

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................30


A. Jenis Penelitian ..........................................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................32
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................33
1. Populasi ................................................................................................33
2. Sampel...................................................................................................33
D. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................34
1. Tes dan Pengukuran...............................................................................34
2. Jenis Instrumen Penelitian.....................................................................35
3. Instrumen Penelitian..............................................................................35
E. Teknik Analisis Data..................................................................................41
1. Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku......................................41
2. Uji Normalitas.......................................................................................42
3. Uji Hipotesis..........................................................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................46


A. Hasil Penelitian .........................................................................................46
1. Deskripsi Data ......................................................................................46
2. Analisis Data..........................................................................................53
B. Pembahasan................................................................................................57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................63


A. Simpulan ...................................................................................................63
B. Saran...........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65
LAMPIRAN……………………………………………………………………….

xi
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1. Populasi Penelitian...............................................................................33

Tabel 3.2. Sampel Penelitian.................................................................................34

Tabel 3.6. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi.............................................44

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Kekuatan Otot Lengan.........................47

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Koordinasi Mata-Tangan.....................49

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Variabel Servis Atas Bolavoli.............................52

Tabel 4.4. Rangkuman Data Hasil Uji Normalitas................................................53

Tabel 4.5. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi............55

Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Penelitian X1Y........................................................55

Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Penelitian X2Y........................................................56

Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Penelitian X1X2.......................................................56

Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Penelitian Korelasi Ganda X1X2Y..........................57

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bola voli...........................................................................................13

Gambar 2.2. Ukuran Lapangan Bolavoli..............................................................14

Gambar 2.3. Service Atas.....................................................................................18

Gambar 2.4. Otot Lengan Atas dan Otot Lengan Bawah ....................................21

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir...........................................................................28

Gambar 3.1. Desain Penelitian.............................................................................31

Gambar 3.2. Tes Push-up.....................................................................................36

Gambar 3.3. Tes Lempar-Tangkap Bola Tenis....................................................39

Gambar 3.4. Bentuk dan Ukuran Instrumen Tes Service Atas Bolavoli..............41

Gambar 4.1. Grafik Variabel Kekuatan Otot Lengan...........................................48

Gambar 4.2. Grafik Variabel Koordinasi Mata-Tangan.......................................50

Gambar 4.3. Grafik Variabel Servis Atas Bolavoli..............................................52

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Presensi Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli ...............................

Lampiran 2. Data Penelitian Tes Kekuatan Otot Lengan ........................................

Lampiran 3. Data Penelitian Tes Koordinasi Mata-Tangan ....................................

Lampiran 4. Data Penelitian Tes Servis Atas ..........................................................

Lampiran 5. Interval, Mean, Modus dan Median Kekuatan Otot Lengan ..............

Lampiran 6. Simpangan Baku Kekuatan Otot Lengan ............................................

Lampiran 7. Interval, Mean, Modus dan Median Koordinasi Mata-Tangan ...........

Lampiran 8. Simpangan Baku Koordinasi Mata-Tangan ........................................

Lampiran 9. Interval, Mean, Modus dan Median Ketepatan Servis Atas ...............

Lampiran 10. Simpangan Baku Ketepatan Servis Atas ..........................................

Lampiran 11. Uji Normalitas Tes Kekuatan Otot Lengan ......................................

Lampiran 12. Uji Normalitas Tes Koordinasi Mata-Tangan...................................

Lampiran 13. Uji Normalitas Tes Servis Atas Bolavoli...........................................

Lampiran 14. Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X1Y....................................

Lampiran 15. Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X2Y....................................

Lampiran 16. Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X1X2...................................

Lampiran 17. Perhitungan Korelasi Ganda X1X2Y..................................................

Lampiran 18 Koefisien Determinasi X1X2Y............................................................

Lampiran 19 Dokumentasi Tes Kekuatan Otot Lengan...........................................

Lampiran 20 Dokumentasi Tes Koordinasi Mata-Tangan.......................................

xiv
Lampiran 21. Dokumentasi Tes Servis Atas Bolavoli.............................................

Lampiran 22. Foto Bersama Dengan Pelatih Ekstrakurikuler..................................

Lampiran 23. Surat Pengajuan Judul Skripsi...........................................................

Lampiran 24. Kartu Kegiatan Bimbingan dan Penulisan Skripsi............................

Lampiran 25. Surat Permohonan Izin Penelitian......................................................

Lampiran 26. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian.......................................

Lampiran 27. Surat Validasi Statistik.......................................................................

Lampiran 28. Surat Bebas Plagiasi...........................................................................

Lampiran 29. Surat Keterangan Perbanyak Skripsi.................................................

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga menjadi suatu aktivitas gerak tubuh, digunakan sebagai salah

satu bentuk aktivitas karena memiliki tujuan, menunjang kualitas hidup sehingga

meningkat dan menjadikan tubuh menjadi sehat dan bugar. Olahraga dapat

diartikan menjadi salah satu prilaku aktif yang meningkatkan metabolisme dan

mempengaruhi serta berfungsi meningkatkan kelenjar di dalam tubuh untuk

memproduksi sistem kekebalan tubuh dalam upaya mempertahankan tubuh dari

gangguan penyakit serta setres. Untuk itu, pentingnya olahraga sangat disarankan

kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan

dilakukan dengan baik.

Olahraga bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah

berkembang di masyarakat karena di dalam permainnanya cukup menggunakan

perlengkapan yang sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain.

Hal ini selaras dengan pendapat Mardiana, dkk., (2010:20) bolavoli merupakan

salah bentuk satu cabang permainan yang sangat menarik karena di dalamnya

terdapat unsur kerjasama antar pemain dan banyak ragam gerak. Pemaianan sudah

memasyrakat dan dilakukan hampir diseluruh plosok Indonesia.

Bolavoli merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu

masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dalam pemainan bolavoli

terdapa peraturan yang perlu diperhatikan dalam permaiannya yakni berupa tata

cara berupa memantulakan bola mengunakan tangan sebanyak tiga kali, setelah

1
2

itu bola harus diseberangkan ke daerah lawan dengan maksud dari masing-masing

regu berupaya berusaha untuk membuat lawan tidak dapat menahan serangan atau

tidak bisa mengembalikan bola dan berusaha menggagalkan serangan lawan serta

berusaha melindungi ataupun menjaga daerahnya masing-masing. Menurut

Manurizal (2019:259) Tujuan dari bermain Bolavoli adalah sebagai bentuk upaya

dalam bartanding atau latihan dapat menyemberangi bola secara baik melalui atas

net sehingga bola tersebut menyentuh lantai kawasan musuh, lalu membendung

bola yang dimasukkan tidak masuk lapangan sendiri. Maka dengan ini dapat

menarik disimpulkan bahwa Bolavoli menjadi salah satu cabang olahraga prestasi

dan rekreasi yang sangat banyak digemari oleh setiap orang serta permainan ini

dimainkan menggunakan bola untuk dipantulkan (divolley) diudara secara hilir

mudik di atas net (jaring) hingga bola tersebut menyentuh daerah lantai kawasan

musuh.

Cabang olahraga bolavoli memiliki beberapa teknik dasar, salah satunya

teknik dasar adalah servis. Pada mulanya servis hanya pukulan awal untuk

memulai suatu permainan, tetapi kalau ditinjau dari sudut taktik servis sudah

merupakan serangan awal untuk memperoleh nilai agar suatu regu berhasil meraih

kemenangan, dengan pelaksanaannya dibelakang garis luar lapangan. Menurut

Indra (2010:40), “Service adalah service dengan awalan melemparkan bola keatas

seperlunya”. Orang yang melakukan service (server) melompat untuk memukul

bola dengan ayunan tangan dari atas. Menurut Beutelstshl (2012:8), “Servis

adalah sentuhan pertama dengan bola mula-mula servis ini hanya dianggap hanya

sebagai pukulan searah, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi
3

servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk

menyerang”. Oleh karena itu dalam melakukan servis seorang pemain seharusnya

berusaha agar memperoleh angka atau setidaknya dapat menyulitkan penerimaan

sevis, sehingga lawan mengalami kesulitan untuk menyusun serangan.

Keberhasilan dalam melaksanakan tujuan servis, yaitu memperoleh angka atau

menyulitkan lawan ditentukan oleh penguasaan teknik servis. Teknik yang baik

juga dapat didukung oleh beberapa faktor, seperti kualitas fisik dan kematangan

emosional. Selain itu kondisi fisik juga merupakan dasar dalam penampilan

seorang atlet.

Menurut Wahyu Hananingsih (2018;37), ”Dalam permainan bolavoli,

dibutuhkan berbagai unsur kondisi fisik, seperti: kekuatan, kecepatan, kelincahan,

keseimbangan, daya ledak dan lainnya”. Seluruh komponen itu dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan permainan seperti: service, blocking, smash, dan passing.

Ketinggian lompatan secara vertikal yang optimal akan memudahkan seorang

atlet melakukan blocking dan smash. Dengan dasar kondisi fisik yang bagus, atlet

akan lebih mudah menjalani latihan teknik dan mengaplikasikannya selama

pertandingan berlangsung. Kelelahan juga dapat menyebabkan konsentrasi

menurun, sedangkan keadaan psikis yang terus menerus dalam tekanan akan

mengakibatkan ketidak harmonisan gerak, kelelahan, dan sebagainya.

Teknik dasar servis membutuhkan beberapa komponen yaitu kekuatan otot

lengan, koordinasi mata tangan dan ketepatan servis atas. Menunjang

keberhasilan servis kekuatan otot lengan sangat diperlukan dalam melakukan

servis. Menurut Anthony dalam Saptiani (2019:43), “Dalam permainan Bola Voli
4

ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai”. Lebih lanjut Yanti (2019:40),

mengatakan “Servis atas pelaksanaannya membutuhkan Ketepatan untuk

pengaturan atau pengolahan bola, baik arah atau tujuan serta sasaran, laju

pendeknya pergerakan laju bola, ini diperlukan tenaga gerak atau kekuatan kearah

bola dengan cara dipukul melalui media atau perantara tangan, terutama yang

dominan pada bagian jari-jari tangan”. Menurut Sari (2017:101), “Servis atas

(upperhand service) adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas

kemudian dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas”. Servis atas sangat baik

digunakan sebagai serangan pertama, karena bola yang dihasilkan dari servis atas

tidak mudah diterima oleh pemain lawan, sehingga menjadi sebuah keuntungan

yang sangat besar jika menguasai servis atas dengan baik.

Koordinasi diperlukan hampir semua cabang olahraga termasuk

permainan bolavoli. Koordinasi yang baik juga menguntungkan untuk dapat

mengarahkan bola dengan arah bola yang diinginkannya dalam melakukan Servis

Atas. Menurut Iskandar (2014:149), “Koordinasi merupakan penyesuaian yang

berpengaruh terhadap sekelompok otot dan selama melakukan gerakan yang

memberikan indikasi terhadap berbagai Ketepatan”. Koordinasi dapat juga

diartikan sebagai ketepatan untuk menyongsong dari bekerjanya suatu otot.

Menurut Ahmadi dalam Saptiani (2019:44), mengemukakan bahwa “Koordinasi

adalah ketepatan seseorang dalam mengitegrasikan atau menghubungkan

bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam bentuk gerakan tunggal secara

efektif”. Sedangkan menurut Faila dalam Khaidir dan Aziz (2020:131),

“Koordinasi Mata-Tangan merupakan komponen dimana tubuh mampu


5

melakukan gerakan pengkoordinasian antara beberapa gerakan menjadi satu

gerakan yang komplek dalam permainan Bolavoli”. Menurut Nasution

(2015:194), “Koordinasi Mata-Tangan adalah semua hal yang berhubungan

dengan ketepatan memilih suatu obyek dan mengkoordinasikannya (obyek yang

dilihat dengan gerakan-gerakan yang di atur)”. Koordinasi mata tangan termasuk

dalam bagian penting sebagai penunjang keberhasilan servis permainan bolavoli,

dimana saat pelaksanaan servis mata berperan sebagai melihat sasaran yang tepat

dengan disertai tangan melakukan gerakan implus memukul bola yang mengarah

pada sasaran satunya dalam melakukan servis atas. Seorang pemain harus bisa

menempatkan servisnya ke daerah lawan yang kosong atau pemain lawan yang

lemah saat melakukan passing, sehingga lawan akan kesulitan menerima servis.

Tepat berarti sesuai dengan harapan atau keinginan yang dikehendaki. Ketepatan

servis merupakan faktor penting dalam permainan bolavoli. Ketepatan dalam

melakukan melakukan servis sangatlah di perlukan. Terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi ketepatan salah satunya faktor internal yaitu faktor yang

berasal dari dalam subyek sehingga dapat dikontrol oleh subyek dan faktor

eksternal yaitu faktor dari luar diri subyek yang tidak dapat dikontrol oleh diri

subyek.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ketepatan adalah

ketepatan seseorang untuk menentukan dan mengubah arah bola dengan tepat dan

cepat, pada waktu bola sedang bergerak tanpa kehilangan arah sehingga

penempatan bola dan tujuan jatuhnya bola yang diharapkan. Dengan demikian

kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan sangat erat hungannya dengan
6

ketepatan servis atas dalam permainan bolavoli. Permainan Bolavoli adalah salah

satu cabang olahraga yang cukup berprestasi di Indonesia. Oleh karena itu

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia mendukung adanya wadah

pembinaan kepesertaan disetiap jenjang pendidikan. Ekstrakurikuler salah satu

wadah yang sangat mendukung dalam pengembangkan potensi peserta secara

optimal dan terpadu yang dapat menjadi penyalur bakat, minat dan kreativitas

peserta khususnya dalam bidang olahraga.

SMK Negeri 4 Lubuklinggau merupakan salah satu sekolah yang berada

di Kota Lubuklinggau. Berdasarkan observasi dengan cara melihat proses latihan

permainan bolavoli yang sedang berlangsung pada kegiatan ekstrakurikuler

bolavoli di SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Kegiatan ekstrakurikuler bolavoli ini

dilaksanakan di lapangan bolavoli yang terletak di halaman sekolah dengan

pelaksanaan setiap hari kamis pukul 14.00 - 16.45 dan diikuti 18 peserta. Bapak,

Janu Santoso, S.Pd salah satu guru penjas sekaligus pelatih ekstrakurikuler

bolavoli di SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada kegiatan ekstrakurikuler

bolavoli di SMK Negeri 4 Lubuklinggau di identifikasi beberapa permasalahan

antara lain : Pertama, hasil servis atas peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK

Negeri 4 Lubuklinggau masih rendah. Hal ini terlihat pada saat kegiatan

ekstrakurikuler, peserta dalam melakukan servis atas sering melakukan kesalahan

dan juga kurang fokus dalam melakukan servis atas sehingga bola sering keluar

lapangan, tidak sampai atau menyangkut di net dan servis yang dilakukan tidak

terarah serta kurang keras sehingga memudahkan lawan untuk menerima bola.
7

Kedua, selain itu kurangnya penguasaan dalam melakukan teknik dasar servis

atas. Faktor yang mempengaruhi ketepatan servis atas tersebut antara lain

kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Kondisi yang demikian menjadi

keberhasilan dalam pembinaan servis atas tidak dapat optimal. Ketiga, belum

pernah diadakan tes dan pengukuran kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-

tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri

4 Lubuklinggau.

Dengan demikian kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

diasumsikan banyak memberikan sumbangan terhadap pencapaian hasil servis

atas guna menunjang Ketepatan bermain bolavoli umumnya dan khususnya

menunjang ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4

Lubuklinggau. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan

Koordinasi Mata-Tangan dengan Ketepatan Servis Atas Bolavoli Peserta

Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas maka masalah yang di teliti dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan

ketepatan servis atas?

2. Adakah hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan

ketepatan servis atas?


8

3. Adakah hubungan yang signifikan kekuatan otot dengan kordinasi mata

tangan?

4. Adakah hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata-tangan dengan ketepatan servis atas?

C. Tujuan Penelitian

Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan

dengan ketepatan servis atas.

2. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan

dengan ketepatan

3. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dengan kordinasi mata-

tangan.

4. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan

koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Agar dapat digunakan sebagai bahan informasi khususnya bagi para

pemerhati peningkatan prestasi bolavoli maupun se-Profesi dalam

membahas peningkatan ketepatan teknik servis atas bolavoli.


9

b. Bahan referensi dalam memberikan materi latihan kepada peserta di

tempat latihan SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

2. Manfaat praktis

a. Bagi PBVSI

Dapat dijadikan pedoman dan memberikan informasi tentang pola

pembinaan serta pelatihan bolavoli pada Pengkot PBVSI Lubuklinggau.

b. Bagi UNPARI Lubuklinggau

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi

mahapeserta agar dapat mengembangkan penelitian ini.

c. Bagi sekolah

Dapat menjadi bahan pertimbangan guru penjaskes dalam membina dan

melatih peserta ekstrakulikuler disekolah.

d. Bagi pelatih

Sebagai sumbangan pemikiran kepada guru/pelatih didalam memberikan

materi latihan dan peningkatan ketepatan teknik servis atas bolavoli serta

sebagai bahan acuan untuk lebih efektif dan efisien dalam menyusun

program latihan.

e. Bagi peserta/atlet

Diharapkan agar peserta/atlet dapat meningkatkan ketepatan servis atas

yang baik dalam mencapai kebugaran jasmani dan sebagai acuan serta

motivasi agar dapat mencapai prestasi yang maksimal.

f. Bagi penulis
10

Untuk memperoleh dan memperluas pengetahuan wawasan peneliti

tentang olahraga bolavoli.

E. Ruang Lingkup

Untuk membatasi pembahasan dan menghindari kesalahan persepsi dalam

memahami penelitian ini. Maka peneliti membatasi permasalahan. Ruang lingkup

dibatasi pada hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan

ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler. Penelitian ini dilakukan di

SMK Negeri 4 Lubuklinggau.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Permainan Bolavoli

a. Sejarah dan Pengertian Bolavoli

Permainan bolavoli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895.

Ia adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian

Association (YMCA) di kota Holyake, Massachusetts, Amerika Serikat.

Nama permainan ini semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan

permainan badminton. Kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan

permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan.

Nama permainan tersebut kemudian diganti menjadi volleyball yang artinya

kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti. Permainan bolavoli masuk ke

Indonesia pada tahun 1928 yang disebarluaskan oleh guru-guru dan serdadu

Belanda. Pertama kali pertandingan bolavoli diadakan pada acara Pekan Olahraga

Nasional (PON) ke II tahun 1952. Setelah itu, dibentuklah Persatuan Bola Voli

Seluruh Indonesia (PVBSI) pada tanggal 22 Januari yang diketuai oleh

W.J.Latutemen (Anwarudin, 2011:21-22)

Permainan bolavoli adalah cabang olahraga yang sangat digemari,

dan menurut para ahli saat ini bolavoli tercatat sebagai olahraga yang menempati

urutan kedua yang paling terkenal di dunia. Demikian pula di indonesia

bolavoli merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat baik dilingkungan

sekolah, instansi pemerintah maupun swasta, perguruan tinggi serta dilingkungan

11
12

masyarakat umum. Olahraga bolavoli dapat dilakukan oleh semua lapisan

masyarakat, dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan.

Menurut Anwarudin (2011:21), “Bolavoli merupakan permainan beregu

yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing-masing regu

6 orang”. Menurut Hasmara dalam Mu’arifuddin (2018:191), “Bolavoli adalah

permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan

dengan jaring dan setiap regu terdiri dari enam orang”. Sedangkan menurut

Abdurrahman, dkk (2019:3), “Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang

dimainkan oleh enam orang pemain dengan cara memantulkan bola menyebrangi

atas net, membutuhkan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota tim”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa permainan

bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang dimainkan

oleh dua regu saling berhadapan didalam satu lapangan yang beranggotakan

masing-masing regu 6 orang dengan cara memantulkan bola menyebrangi atas

net dan membutuhkan kerjasama yang baik.

Menurut Rosdiani dalam Mu’arifuddin (2018:191), “Permainan bolavoli

merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan

setiap orang”. Dikatakan sebagai permainan yang kompleks karena di dalam

permainan bolavoli terdapat komponen teknik, fisik, strategi dan taktik.

Komponen teknik merupakan komponen yang harus dikuasai oleh masing-masing

pemain Tim. Menurut Abdurrahman, dkk (2019:3), “Dalam permainan bolavoli

ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain antara lain

servis (pukulan pertama), passing (mengoper bola), smash (pukulan serangan),


13

dan blocking (membendung bola)”. Teknik dasar tersebut mutlak harus dikuasai

oleh seorang pemain agar dapat menjadi pemain bolavoli yang handal.

b. Peralatan dan Lapangan Bolavoli

Dalam permainan bolavoli, ada beberapa peralatan yang harus

dipersiapkan sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

1) Bola

Bola yang dipakai biasanya terbuat dari karet atau bahan lain sejenis.

- Diameter bola : 18 – 20 cm

- Keliling bola : 65 – 67 cm

- Berat bola : 250 – 280 gram

- Tekanan udara : 0,48 – 0,52 kg/cm2

- Jumlah jalur : 12 dan 18 jalur

Gambar 2.1 Bolavoli


Sumber : Anwarudin (2011:24)

2) Perlengkapan pemain

Setiap pemain diwajibkan memakai kostum yang bernomor dibagian dada dan

punggung, celana pendek, dan sepatu.


14

3) Lapangan bolavoli

Gambar 2.2 Ukuran lapangan bolavoli


Sumber : Anwarudin (2011:22)

Berikut penjelasan dari ukuran lapangan bolavoli :

- Panjang lapangan bolavoli = 18 meter

- Lebar lapangan bolavoli = 9 meter

- Panjang garis serang lapangan bolavoli = 3 meter

- Area servis lapangan bolavoli = 3 meter

- Lebar garis dalam lapangan bolavoli = 5 sentimeter

- Luas lapangan bolavoli = 162 meter² (18m x 9m).

Ukuran lapangan bolavoli tersebut digunakan dalam standar nasional

dan internasional. Jadi tidak ada perbedaan antara ukuran lapangan bolavoli

di indonesia dan di luar negeri karena memiliki standar dan ketentuan yang

sama.
15

2. Hakikat Servis Atas Bolavoli

a. Pengertian Servis Atas

Servis adalah salah satu teknik dasar yang digunakan untuk memulai

suatu set atau pertandingan, pada awalnya digunakan untuk melayani lawan untuk

melakukan penyerangan tetapi seiring dengan berkembangnya olahraga bolavoli,

servis digunakan untuk menyerang lawan, servis yang baik dapat mengacaukan

pertahanan lawan dan menyulitkan lawan untuk melakukan serangan. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Beutelstahl dalam Winarno (2013:38), “Bahwa service

dapat bertujuan untuk langsung meraih angka kemenangan dan menghalang-

halangi formasi penyerangan lawan”.

Menurut Rahmani (2014:115),”Servis dilakukan sebagai awal jalannya

permainan”. Menurut Anwarudin (2011:30), “Servis adalah tindakan memukul

bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung

kelapangan lawan”. Sedangkan menurut Winarno (2013:38), “Servis merupakan

teknik dasar yang penting dalam permainan bolavoli, ketepatan servis yang baik

dapat digunakan untuk memperoleh point dan mengacaukan posisi bertahan

lawan”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa servis

adalah pukulan pertama yang dilakukan oleh seorang pemain bolavoli untuk

mengawali atau memulai suatu permainan dan juga merupakan suatu serangan

awal yang cepat dan mematikan dengan menempatkan bola pada bidang

permainan lawan untuk memperoleh point.


16

Menurut Winarno, dkk (2013:42) “Service atas adalah teknik dasar

service yang dilakukan dengan perkenaan bola diatas kepala. Service atas

memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, tujuan utama service atas adalah

mempercepat laju bola menukik dari atas kebawah”. Menurut Sari (2017:101)

Servis atas adalah “servis dengan awalan melemparkan bola ke atas kemudian

dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas. Servis atas sangat baik digunakan

sebagai serangan pertama, karena bola yang dihasilkan dari servis atas tidak

mudah diterima oleh pemain lawan, sehingga menjadi sebuah keuntungan yang

sangat besar jika menguasai servis atas dengan baik”. Sedangkan menurut Viera

dan Ferguesson dalam Winarno (2013:42) “Service atas paling efektif, karena

sulit menangkisnya, jalannya bola berbeda tergantung bagian mana dari bola yang

kena pukul”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa servis

atas adalah sebuah jenis servis yang dilakukan dengan cara melempar bola keatas

kemudian dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas sehingga bola

bersentuhan dengan jari tangan dalam posisi rapat.

b. Teknik Dasar Servis Atas

Service atas adalah teknik dasar service yang dilakukan dengan

perkenaan bola di atas kepala.

Menurut Winarno, dkk (2013:42), Langkah-langkah melakukan servis atas

sebagai berikut:

1) Sikap permulaan

a) Pemain berdiri di belakang garis backline dengan posisi kaki kiri berada
17

agak di depan kaki kanan (bagi yang kidal maka kaki kanan yang berada

agak di depan).

b) Kedua kaki agak sedikit ditekuk.

c) Tangan kiri dan kanan sama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga

bola dan tangan kanan memegang bola bagian atas sehingga bola berada

didepan atas kepala server (posisi sebaliknya untuk yang kidal).

d) Lambungkan bola ke atas dengan tangan kiri (tangan kanan untuk yang

kidal) kurang lebih setinggi satu meter, bersamaan dengan itu tangan kanan

(tangan kiri bagi yang kidal) ditarik kebelakang dan di atas kepala untuk

melakukan awalan dengan telapak tangan menghadap kedepan.

2) Sikap perkenaan

a) Setelah tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal) berada di atas belakang

kepala dan bola berada dalam jangkauan, maka bola serangan dipukul.

b) Perkenaan tangan dengan bola pada saat melakukan service dapat dilakukan

dengan telapak tangan dan genggaman tangan yang menghadap kedepan.

c) Pada saat terjadi terjadi sentuhan bola dengan tangan, maka tangan sedikit

ditegangkan untuk memperoleh pantulan yang baik atau sempurna.

3) Sikap Akhir

a) Setelah memukul bola, maka diikuti dengan langkah kaki kanan (kaki kiri

bagi yang kidal) ke depan dan terus masuk ke lapangan permainan.

b) Setelah pemain melakukan servis maka harus segeran masuk ke lapangan

permainan untuk siap memainkan bola apabila pemain regu lawan

mengarahkan bola kepada pemain yang melakukan service.


18

Gambar 2.3 Service Atas


Sumber : Anwarudin (2011:43)

3. Hakikat Kekuatan Otot Lengan

a. Pengertian Kekuatan

Kekuatan merupakan unsur penting dalam tubuh manusia, karena

merupakan komponen yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kondisi

fisik seseorang secara keseluruhan. Kekuatan otot menyebabkan tubuh manusia

dapat melakukan kegiatan dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang

berlebihan. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat

dominan dan sangat dibutuhkan dihampir semua cabang Olahraga. Dalam

melakukan berbagai macam Ketepatan atau aktivitas gerak khususnya dalam

bermain bolavoli, seorang pemain harus terlebih dahulu memiliki dasar kekuatan

yang baik. Dengan demikian, kekuatan merupakan komponen dasar yang harus

dimiliki peserta ekstrakurikuler putra untuk mengembangkan ketepatan fisik

dalam melakukan servis atas permainan bolavoli.


19

Menurut Hanif (2017:50), “Kekuatan adalah ketepatan otot atau

sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan

tahanan/beban”. Menurut Widiastuti (2017:75), “Kekuatan adalah ketepatan otot

untuk membangkitkan suatu tegangan terhadap suatu tahanan”. Sedangkan

menurut Syafruddin (2013:71), “Kekuatan adalah ketepatan dasar kondisi fisik.

Tanpa kekuatan orang tidak bias melompat/meloncat, mendorong, menarik,

menahan, mengangkat dan sebagainya”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan

adalah ketepatan atau kualitas otot dalam berkontraksi untuk mengatasi suatu

tahanan/beban. Misalnya, gerakan mendorong atau menarik berhenti atau berubah

arah, tergantung kepada fisik benda dan besarnya kekuatan.

b. Kekuatan Otot Lengan

Salah satu komponen kekuatan otot yang berpengaruh dalam olahraga

bolavoli yaitu kekuatan otot lengan. Menurut Harsono dalam Hanif (2017:50),

“Kekuatan otot lengan adalah ketepatan otot untuk membangkitkan tegangan

terhadap suatu tahanan”. Menurut Rusli Lutan dalam Yusuf (2015:5), “Kekuatan

otot adalah ketepatan badan dalam menggunakan daya”. Sedangkan menurut

Yunus dalam Yusuf (2015:5), “Kekuatan otot lengan adalah ketepatan seseorang

dalam mempergunakan kekuatan maksimal dari otot lengan dalam mengeluarkan

seluruh potensi atau kekuatan yang ada pada periode yang singkat”.
20

Pada tubuh manusia terdapat otot yang berfungsi sebagai alat yang

menggerakkan tubuh manusia secara aktif, karena tanpa adanya otot, maka

tulang-tulang yang ada pada tubuh manusia tidaklah mampu digerakkan.

Lengan adalah salah satu anggota tubuh bagian yang disusun berdasarkan

kerangka tulang dan otot-otot atau sekelompok otot yang membungkusnya.

Menurut Hanif (2017:50), “Lengan adalah anggota tubuh bagian atas yang

berfungsi dalam gerakan menarik, mendorong, mengangkat atau menahan suatu

benda. Otot lengan pada dasarnya bagian otot yang paling sering digunakan dalam

aktivitas gerak, dalam berolahraga otot lengan bisa memiliki fungsi penuh apalagi

olahraga yang mengandalkan lengan seperti olahraga bolavoli yang membutuhkan

otot lengan dalam bermain.

Menurut Setiadi (2010:267-270) otot lengan terbagi menjadi dua bagian

yaitu otot lengan bagian atas dan otot lengan bagian bawah. Otot lengan atas

terbagi dua bagian yaitu otot-otot ketul (fleksor) dan otot otot kedang (extensor).

Otot-otot ketul (fleksor) memiliki tiga bagian yaitu: Muskulus biseps braki (otot

lengan berkepala dua). Muskulus brakialis (otot lengan dalam). Muskulus

korakobrakialis. Otot-otot kedang (extensor), muskulus triseps braki (otot lengan

berkepala tiga), dengan kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal

lengan dan menuju kebawah kemudian bersatu dengan yang lain.

Otot lengan bawah terbagi tiga bagian yaitu: Otot-otot kedang yang

memainkan perannya dalam pengetulan diatas sendi siku, sendi-sendi tangan,

sendi-sendi jari, dan sebagian dalam gerak silang hasta. Otot-otot ketul yang

mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan.
21

Otot-otot tangan, Ditangan ada otot-otot tangan pendek yang terdapat

diantara tulang-tulang talapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thenar)

dan anak jantung tangan (hiphotenar).

Otot lengan terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2.4 Otot lengan atas dan otot lengan bawah


Sumber : Setiadi (2010:267&270)

4. Hakikat Koordinasi Mata-Tangan

a. Pengertian Koordinasi

Koordinasi merupakan biomotorik yang kompleks dalam beroperasinya

melibatkan beberapa unsur-unsur kondisi fisik lainnya. Pada Ketepatan yang

melibatkan objek selain organ tubuh, koordinasi antara mata dengan organ tubuh

lain mutlak dibutuhkan. Ketepatannya sendiri biasanya melibatkan koordinasi

antara dua organ tubuh, diantaranya adalah koordinasi mata-tangan yang

mengkombinasikan antara ketepatan melihat dan Ketepatan tangan. Misalnya

memukul suatu target tertentu, mata berfungsi mempersepsikan objek yang

dijadikan sasaran pukul berdasarkan besarnya, jaraknya, dan tingginya, sedangkan


22

tangan akan melakukan lemparan dengan memperkirakan kekuatan yang

digunakan agar hasil pukulan tepat pada sasaran.

Menurut Kurdi & Sukirno (2011:293), “Koordinasi adalah ketepatan

untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesulitan dengan cepat dan

tepat serta efisien”. Menurut Sugiyanto dalam Hanif (2017:66), “Koordinasi

adalah ketepatan untuk mengatasi keserasian gerak bagian-bagian tubuh,

ketepatan ini berkembang dengan kontrol tubuh”. Sedangkan menurut Bompa

dalam Yusuf (2015:5), “Koordinasi berkaitan dengan kekhususan Ketepatan

gerak dan menambah ketepatan atlet dengan Ketepatan tambahan untuk

membentuk koefesienan dalam berlatih dan bertanding”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Koordinasi merupakan ketepatan untuk mengontrol gerakan tubuh. Seseorang

yang dikatakan mempunyai koordinasi yang baik bila mampu bergerak dengan

mudah, lancar dalam rangkaian gerakan, dan iramanya terkontrol dengan baik,

serta mampu melakukan suatu Ketepatan yang efektif dan efisien.

b. Koordinasi Mata Tangan

Menurut Hanif (2017:68), “Koordinasi mata tangan adalah ketepatan

untuk mengatasi keserasian gerak bagian-bagian tubuh, ketepatan berkembang

dengan kontrol tubuh”. Menurut Iskandar dalam Khaidir & Aziz (2020:131),

“Koordinasi merupakan penyesuaian yang berpengaruh terhadap sekelompok otot

dan selama melakukan gerakan yang memberikan indikasi terhadap berbagai

Ketepatan”.
23

Sedangkan Menurut Mulyono dalam Yusuf (2015:5), “Mata adalah indra

untuk melihat atau indra penglihat, tangan adalah anggota badan dari pergelangan

sampai ujung jari”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud koordinasi mata tangan merupakan komponen dimana tubuh mampu

melakukan gerakan pengkoordinasian antara beberapa gerakan menjadi satu

gerakan yang komplek dalam permainan bolavoli.

5. Hakikat Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar sekolah yang

bertujuan untuk mengembangkan bakat serta ketepatan peserta. Kegiatan

ekstrakurikuler biasanya ada di setiap sekolah–sekolah dari sekolah dasar sampai

ke sekolah menengah atas. Menurut Partanto dalam Efferi (2017:197)

“Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran, atau dengan

bahasa lain pelajaran/pendidikan tambahan di luar kurikulum”. Sementara itu

menurut Suryosubroto dalam Efferi (2017:197), mengutip definisi kegiatan

ekstrakurikuler dari Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyebutkan :

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran

tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya

dan memperluas wawasan pengetahuan dan ketepatan yang telah dipelajari dari

berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.

Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam
24

pelajaran biasa agar memperkaya wawasan pengetahuan dan ketepatan peserta,

menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi daya upaya pembinaan peserta

didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Pada

dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler dalam dunia pendidikan

ditujukan untuk menggali dan memotivasi peserta dalam bidang tertentu. Karena

itu, aktivitas ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta

sehingga peserta dapat memperjelas identitas diri.

Adapun jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dibagi menjadi

dua jenis, yaitu :

a) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat berkelanjutan, yaitu jenis kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus selama satu periode

tertentu. Untuk menyelesaikan satu program kegiatan ekstrakurikuler biasanya

diperlukan waktu yang lama. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin

adalah bentuk kegitan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus,

seperti latihan bolavoli, latihan sepak bola, dan sebagainya.

b) Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik atau sesaat, yaitu kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja. Kegiatan

ekstrakurikuler yang bersifat periodik adalah bentuk kegiatan yang

dilaksanakan pada waktu-watu tertentu saja, seperti lintas alam, kemping,

pertandingan olahraga, dan sebagainya.

Dengan demikian, melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga inilah minat

dan bakat peserta-siswi mendapat sentuhan awal untuk melahirkan atlet-atlet

berbakat yang berprestasi dalam cabang olahraga. Untuk mengelola kagiatan


25

ekstrakurikuler olahraga sebagai media yang menghasilkan bibit olahraga yang

berbakat, maka diperlukan pembinaan dari pelatihnya, sarana dan prasarana,

pendanaan untuk kegiatan ekstrakurikuler olahraga serta minat dari para peserta.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan sangat dibutuhkan dalam mendukung kajian teori

yang dikemukakan, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan untuk kajian

hipotesis. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh :

1. Fetry Khaidir & Ishak Aziz tahun 2020 dengan judul “Hubungan Kekuatan

Otot Lengan Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan Ketepatan Servis Atas

Atlet Club Sultanika Putri Minas”. Berdasarkan analisis data di peroleh hasil :

Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata-tangan secara bersama-sama dengan ketepatan servis atas permainan

bolavoli Atlet Club Sultanika Putri Minas dengan nilai rhitung (0,914) > rtabel

(0,602).

2. Oktaviani, Janiarli & Manurizal tahun 2021 dengan judul “Hubungan Kekuatan

Otot Lengan Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan Ketepatan Servis Atas

Pada Permainan Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler SMP Negeri 4 Satap Rambah

Samo”. Berdasarkan analisis data di peroleh hasil : Ada hubungan yang

signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara

bersama-sama dengan ketepatan servis atas permainan bolavoli Peserta


26

Ekstrakurikuler SMP Negeri 4 Satap Rambah Samo dengan nilai rhitung (0,652) >

rtabel (0,514).

3. Riko Ertanto, Muhammad SUPARDI & Wawan Syafutra tahun 2021 dengan

judul “Hubungan Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan

Ketepatan Servis Bawah Bolavoli Peserta Ekstrakurikuler Putra SMP Negeri

Air Satan Kabupaten Musi Rawas. Berdasarkan analisis data di peroleh hasil :

Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata-tangan secara bersama-sama dengan ketepatan servis bawah permainan

bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggaudengan nilai rhitung

(0,798) > rtabel (0,433). Koefisien Determinasi (KD) = 63,6 %.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara tentang hubungan

antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.

Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga dapat digunakan

untuk merumuskan hipotesis dan menghasilkan kesimpulan. Cabang olahraga

bolavoli adalah permainan yang kompleks yang aktivitasnya meliputi teknik dasar

service, passing, smash dan block. Dalam permainan bolavoli servis merupakan

bagian yang paling utama untuk memulai permainan. Servis tidak lagi diartikan

sebagai penyajian bola, tapi servis diartikan sebagai serangan pertama kepada

lawan untuk mendapatkan point. Selain teknik yang benar, keberhasilan servis

atas bolavoli juga ditentukan oleh kondisi fisik. Pada permainan bolavoli kekuatan

otot lengan dan koordinasi mata-tangan merupakan elemen penting dalam


27

melakukan servis atas bolavoli. Untuk mengetahui adanya hubungan kekuatan

otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan servis atas bolavoli maka harus

dilakukan tes dan pengukuran.

1. Kekuatan otot lengan dengan servis atas bolavoli : Ketepatan seseorang untuk

mempergunakan kekuatan otot lengan yang dikerahkan secara maksimum

ketika melakukan servis atas bolavoli. Sangat berkontribusi karena saat

melakukan servis atas bolavoli otot lengan harus kuat dan siap.

2. Koordinasi mata-tangan dengan servis atas bolavoli : Untuk menggabungkan

daya lihat dan gerakan tangan kedalam suatu pola gerak yang efisien. Sangat

berkontribusi karena dengan menggunakan koordinasi mata-tangan dalam

melakukan servis atas akan bisa mengatur ketepatan arah berbagai tingkat

kesulitan dengan cepat dan tepat serta efisien.

3. Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan servis atas bolavoli :

Gerakan dalam melakukan servis atas bolavoli merupakan gerakan yang

kompleks dan melibatkan banyak anggota tubuh, baik untuk memukul bola

maupun untuk mengarahkan bola ke dalam bidang lapangan lawan. Sangat

berkontribusi karena dalam pelaksanaan servis atas bolavoli diperlukan

kekuatan otot lengan yang baik. Dengan kekuatan otot lengan yang besar maka

pukulan tangan pada bola akan semakin keras sehingga laju bola semakin

cepat. Dan peranan koordinasi mata-tangan dalam pelaksanaan servis atas

bolavoli adalah pada saat memukul bola diudara dan memutuskan kemana arah

bola akan dipukul. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik maka arah bola

yang dipukul akan sesuai dengan yang diinginkan.


28

Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

KEKUATAN OTOT KOORDINASI MATA-


LENGAN TANGAN
Kemampuan seseorang untuk Menggabungkan
mempergunakan kekuatan otot daya lihat dan gerakan tangan
lengan yang dikerahkan secara kedalam suatu pola gerak yang
maksimum efisien

SERVIS ATAS BOLAVOLI


Gerakan dalam melakukan servis atas bolavoli merupakan
gerakan yang kompleks dan melibatkan banyak anggota tubuh,
baik untuk memukul bola maupun untuk mengarahkan bola
ke dalam bidang lapangan lawan.

HASIL

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2010:64), Hipotesis merupakan kebenaran sementara

yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, di tes atau uji

kebenarannya. Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan di atas maka peneliti

mendapatkan gambaran untuk merumuskan hipotesis yaitu sebagai berikut :


29

1. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis

atas bolavoli peserta ekstrakulikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

2. Ada hubungan signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan

servis atas bolavoli peserta ekstrakulikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

3. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan koordinasi mata-

tangan peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

4. Ada hubungan signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

secara bersama-sama dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta

ekstrakulikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang menekankan

analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial

(dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada

suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif

akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar

variabel yang diteliti.

Metode penelitian yang akan digunakan penulis untuk penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (2010:4),

“Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan

oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,

tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang

memang yang sudah ada”.

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

kekuatan otot lengan (X1) dan koordinasi mata-tangan (X2) dengan ketepatan

servis atas bolavoli (Y).

30
X1
Y
X2

Gambar 3.1 Desain Penelitian


Sumber : Sugiyono (2019:191)

Keterangan :

(X1) : Kekuatan otot lengan (variabel bebas)

(X2) : Koordinasi mata-tangan (variabel bebas)

(Y) : Ketepatan servis atas bolavoli (variabel terikat)

Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat :

1. Variabel Bebas

a) Kekuatan Otot Lengan

Kekuatan otot lengan adalah suatu ketepatan seseorang untuk menggerakan

daya semaksimal mungkin untuk mengatasi sebuah tahanan. Kekuatan yang

di maksud dalam penelitian ini adalah kekuatan otot lengan untuk

melakukan ketepatan servis atas bolavoli, yang diukur dengan menggunakan

tes push up.


32

b) Koordinasi Mata-Tangan

Koordinasi mata-tangan adalah ketepatan seseorang dalam melakukan

ketepatan dan kesempurnaan gerakan otot dari satu pola gerak ke pola gerak

berikutnya dengan efisien. Ketepatannya sendiri melibatkan koordinasi

antara dua organ tubuh, diantaranya adalah koordinasi mata-tangan yang

mengkombinasikan antara ketepatan melihat dan Ketepatan tangan. Diukur

dengan menggunakan tes lempar-tangkap bola ke tembok dengan sasaran

bundaran berdiameter 30 cm yaitu seberapa banyak lemparan yang tepat ke

sasaran dan berhasil ditangkap kembali dalam 10 kali lemparan pertama dan

10 kali lemparan kedua.

2. Variabel Terikat (Ketepatan servis atas bolavoli)

Ketepatan servis atas adalah cara kaki kiri dilangkahkan kedepan. Hal ini

dilakukan bersamaan dengan salah satu memegang bola. Bola dilemparkan

keatas dan dipukul dengan menggunakan jari tangan yang dalam posisi rapat,

sebagai usaha untuk mengarahkan bola dengan tepat pada sasaran lawan

melewati net permainan bolavoli. Pengukuran Ketepatan servis atas yaitu

dengan melakukan servis atas ke kotak sasaran lapangan bolavoli sebanyak 6

kali, jumlah dari empat skor hasil pukulan terbaik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bolavoli SMK Negeri 4

Lubuklinggau. Kemudian waktu penelitian ini dilaksanakan setelah proposal ini di

seminarkan.
33

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2019:80), “Populasi diartikan sebagai

wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler putra

bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklinggau yang terdiri dari 18 peserta.

TABEL 3.1
Daftar Jumlah Populasi Peserta Ekstrakurikuler Putra Kelas X & XI
SMK Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2021/2022

No Kelas Jumlah Peserta

1 X 10 Peserta

2 XI 8 Peserta

Jumlah 18 Peserta

Sumber data : Guru/Pelatih Ekstrakurikuler Bolavoli

2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

total sampling. Menurut Sugiyono (2019:85), “Total sampling adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

Sampel penelitian ini adalah peserta putra saja, karena peserta putra lebih

maksimal dalam melakukan tes kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

terhadap ketepatan servis atas bolavoli. Arikunto (2010:178), “Mengatakan


34

apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel, dan

apabila subjeknya lebih dari 100 orang, maka sampel yang akan digunakan 20-

25% dari keseluruhan populasi”. Dalam penelitian ini sampel diambil

menggunakan total sampling, artinya semua populasi putra dijadikan sampel yaitu

sebanyak 18 orang.

TABEL 3.2
Daftar Jumlah Sampel Peserta Ekstrakurikuler Putra Kelas X & XI
SMK Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2021/2022

No Kelas Jumlah Peserta

1 X 10 Peserta

2 XI 8 Peserta

Jumlah 18 Peserta

Sumber data : Guru/Pelatih Ekstrakurikuler Bolavoli

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan yang dipergunakan dalam penelitian ini :

1. Tes dan Pengukuran

Menurut Widiastuti (2017:2), “Tes dan pengukuran adalah suatu alat

untuk mengumpulkan data atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai”.

Pengukuran dalam proses evaluasi menunjukkan hal yang bersifat tepat, objektif,

kuantitatif dan hasilnya dapat diolah statistik, karena datanya merupakan bilangan.

Bentuk tes dan pengukuran yang dilakukan adalah tes perbuatan, untuk

mengukur kekuatan lengan menggunakan tes push up, koordinasi mata-tangan di

ukur menggunakan tes lempar-tangkap bola tenis sedangkan untuk mengetahui

ketepatan servis atas bolavoli diukur menggunakan tes servis atas.


35

2. Jenis Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya dalam suatu penelitian adalah melakukan pengukuran

terhadap apa yang akan kita teliti, maka dari itu harus ada alat ukur yang

baik, alat ukur dalam penelitian biasanya di namakan instrumen penelitian.

Menurut Sugiyono (2019:102), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel penelitian”.

Adapun Intrumen penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan teknik tes. Instrument

yang digunakan berbentuk tes berstandar (standardized test) yakni tes yang telah

tersedia dan teruji kendalanya (Arikunto, 2010:193).

3. Instrumen Penelitian

Adapun butir tes yang dipergunakan adalah :

a. Tes Kekuatan Otot Lengan “Push-up” (Pasaribu, 2020:26)

1) Tujuan

Mengukur kekuatan otot lengan.

2) Peralatan

Lantai yang datar (matras), stopwatch, dan alat tulis.

3) Prosedur Pelaksanaan Posisi awal :

Tester menelungkup dan menempatkan telapak tangan di lantai di bawah

dada peserta tes. Kedua tangan peserta tes terletak dilantai di bawah kedua

bahunya.
36

Siku dipertahankan atau dikunci dalam keadaan lengan yang diluruskan.

Seluruh tubuh lurus, tidak ada bagian tubuh yang menyentuh lantai kecuali

kedua tangan dan tumitnya. Kedua kaki direnggangkan selebar bahu.

4) Pelaksanaan:

Peserta tes membengkokkan lengannya, badan diturunkan sampai dadanya

dapat menyentuh tangan penghitung dan dorong kembali ke posisi awal.

Tubuh harus tetap dipertahankan dengan lurus sepanjang melakukan

gerakan. Tester melakukan tes sebanyak mungkin tanpa harus berhenti.

5) Penilaian

Nilai yang diberikan didasarkan atas jumlah pengulangan yang dilakukan

dengan benar selama 60 detik.

Gambar 3.2 Tes Push-up


Sumber : Pasaribu (2020:27)
37

b. Tes Koordinasi Mata-Tangan “Lempar-Tangkap Bola Tenis”

(Hanif 2017:141)

1) Tujuan :

Mengukur koordinasi mata tangan

2) Perlengkapan :

a) Bola tenis

b) Sasaran bundar berdiameter 30 cm

c) Pita pengukur (Sepanjang 3 meter dengan tingkat keteletian hingga

1 cm).

3) Pelaksanaan :

a) Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujung bawah setingkat

dengan tinggi bahu testee.

b) Beri tanda dengan sebuah garis ditanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari

sasaran dengan menggunakan pita pembatas.

c) Testee berdiri dibelakang garis tersebut.

d) Testee melempar bola dengan tangan yang disukai ke arah sasaran

kemudian menangkap dengan tangan yang sama. Percobaan

diperkenankan sehingga testee memahami tugas tersebut dan telah dapat

merasakan gerakan tersebut.

e) Bola harus dilemparkan dengan underarm dan tidak diperbolehkan

memantul dilantai sebelum ditangkap.


38

f) Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenai sasaran (bagian bola

yang dimana saja yang mengenai sasaran dapat diterima) dan testee dapat

menangkapnya.

g) Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkap dengan “bersih” dan

tidak mengenai tubuh.

h) Testee tidak diperbolehkan berdiri didepan garis batas pada waktu

menangkap bola.

i) Tiap testee diberi kesempatan 10 kali untuk melempar dan menangkap

dengan tangan yang disukai, kemudian diikuti dengan 10 kali

kesempatan untuk melempar dengan tangan yang disukai dan menangkap

dengan tangan yang lain.

4) Penilaian :

a) Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkap tangan

memperoleh satu nilai.

b) Untuk dapat memperoleh satu nilai : bola harus dilemparkan dengan

underarm, bola harus mengenai sasaran, bola harus berhasil ditangkap

tanpa terhalang badan, testee tidak boleh berpindah ke depan garis batas

untuk menangkap bola.

c) Jumlahkan skor hasil 10 lemparan pertama dan 10 lemparan kedua.

Skor total yang mungkin dapat dicapai adalah 20.


39

Gambar 3.3 Tes Lempar-Tangkap Bola Tenis


Sumber : Hanif (2017:142)

c. Tes Servis Atas (Fuaddi, 2018:153)

1) Tujuan :

Tes ini untuk mengukur ketepatan melakukan servis atas bolavoli.

2) Alat dan fasilitas :

a) Lapangan bolavoli yang dibagi dalam petak-petak sasaran

b) Bolavoli

c) Net dan tiang net

d) Tali rafia atau kapur (alat yang digunakan untuk memberikan tanda garis)

e) Meteran dan seperangkat alat tulis

3) Pelaksanaan tes :

a) Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai

dengan peraturan main yang berlaku.

b) Servis yang dilakukan adalah servis atas.


40

c) Setiap orang diberi kesempatan servis sebanyak 6 kali.

d) Bola tersangkut net atau keluar lapangan dianggap gagal, namun tetap

dihitung telah melakukan 1 pukulan servis begitu juga jika servis

dilakukan secara tidak sah.

4) Pencatatan hasil :

Nilai setiap servis ditentukan oleh tingginya bola waktu melampaui net dan

bola jatuh pada angka sasaran.

a) Bola yang melampaui net di antara batas atas net dan tali direntangkan

setinggi 50 cm, mendapat nilai angka sasaran dikalikan tiga.

b) Bola yang melampaui net diantara kedua tali yang direntangkan,

mendapat nilai angka sasaran dikalikan dua.

c) Bola yang melampaui tali tertinggi, mendapat nilai sama dengan angka

sasaran.

d) Bola yang jatuh pada garis sasaran, dihitung pada sasaran dengan angka

yang lebih besar

e) Bola dimainkan dengan cara yang tidak sah, misalnya bola menyangkut

di net atau bola jatuh diluar lapangan permainan, mendapat nilai nol.

f) Hasil yang dicatat adalah jumlah angka dari empat nilai hasil perkalian

terbaik.
41

Gambar 3.4 Bentuk dan Ukuran Instrumen Tes Service atas bolavoli
` Sumber : Nurhasan dalam (Fuaddi, 2018:153)

E. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini dilanjutkan dengan menganalisis

data kemudian ditarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Terlebih dahulu mencari nilai rata-rata dan

simpangan baku kemudian melakukan uji normalitas. Adapun teknik analisis data

meliputi:

1. Mencari Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku




x=
∑ xi ∑ ( xi −x )2
n dan S= n−1 (Sudjana, 2005:250)

Keterangan:

x = Nilai Rata-rata hasil tes n = Banyak data
42

x i = Nilai Keseluruhan S = Simpangan baku

2. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui kenormalan data. Rumus

yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji kecocokan Chi Kuadrat ( χ h2)
yaitu:

2
( f 0 −f h )
χ 2=∑
h fh (Sugiyono, 2019:172)

Keterangan:

χ
h2 = Harga Chi Kuadrat yang dicari

f 0 = Frekuensi hasil observasi

f h = Frekuensi hasil yang diharapkan

χ χ
Selanjutnya h2
hitung dibandingkan dengan t2
tabel untuk α=0 , 05 dan

dengan derajat kebebasan (dk) = n -1. Dimana n adalah banyaknya kelas interval.

Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat

(χ ) , maka distribusi data dinyatakan normal dan bila lebih besar (>)
2
h ≤χ
table t2

dinyatakan tidak normal.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-

masing variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan rumus korelasi


43

product moment sebagai berikut:

nΣx i y i −( Σx i ) ( Σy i )
r xy = √{nΣx i2 }{
−( Σx i ) 2 nΣy 2 −( Σy i )2
i } (Sugiyono, 2019:183)
Keterangan:
r xy = Koefesien korelasi variabel X dan variabel Y
x i = Variabel bebas
y i = Variabel terikat
n = Jumlah subjek

b. Uji Korelasi Ganda

Uji Korelasi ganda untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot

lengan (X1) dan koordinasi mata-tangan (X2) dengan ketepatan servis atas bolavoli

(Y). Untuk menguji hipotesis digunakan korelasi ganda (Ryx1x2) dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:


2 2 yx
yx 1
r +r 2
− 2r yx 1 r yx 2 r x1 x 2
Ryx 1 x 2 = 2x x

1− r 1 2

(Sugiyono, 2019:191)

Dimana:

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y.

ryx1 = Korelasi Product Moment antara variabel X1 dengan variabel Y.

ryx2 = Korelasi Product Moment antara variabel X2 dengan variabel Y.

rx1x2 = Korelasi Product Moment antara variabel X1 dengan variabel X2.

Untuk memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara

kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas
44

bolavoli, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut :

TABEL 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2017:184)

Untuk membuktikan Hipotesis diatas maka diperlukan Hipotesis nol

(H0) dan Hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:

1) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot

lengan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler

bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan

dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK

Negeri 4 Lubuklinggau.

2) H0: μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara koordinasi

mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler

bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklnggau.

Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-

tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler

bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklnggau


45

3) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot

lengan dengan koordinasi mata-tangan peserta ekstrakurikuler bolavoli

SMK Negeri 4 Lubuklnggau.

Ha : μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan

dengan koordinasi mata-tangan peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK

Negeri 4 Lubuklnggau

4) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot

lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan ketepatan

servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK Negeri 4

Lubuklnggau

Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan

dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan ketepatan servis

atas bolavoli peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklnggau

Kriteria pengujiannya adalah bila rhitung < rtabel maka H0 diterima dan

Ha ditolak, tetapi sebaliknya bila rhitung > rtabel maka Ha diterima dan H0 ditolak

pada taraf signifikansi yaitu α=0 , 05 .


46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot

lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Data merupakan hasil tes dan

pengukuran didalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah : untuk mengukur

kekuatan otot lengan (X1) menggunakan tes push-up, koordinasi mata-tangan (X2)

di ukur menggunakan tes lempar-tangkap bola tenis sedangkan untuk mengetahui

ketepatan servis atas bolavoli (Y) diukur menggunakan tes servis atas. Deskripsi

data penelitian untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini disajikan

sebagai berikut :

a. Data Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan Peserta Ekstrakurikuler Putra

SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Tes yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan adalah tes

push-up selama 60 detik. Tes dihitung dari banyak peserta melakukan push-up.

Penilaiannya di ambil menjadi skor kekuatan otot lengan. Hasil analisis statistik

deskriptif untuk variabel kekuatan otot lengan diperoleh nilai maksimal sebesar

32; nilai minimal sebesar 3; nilai mean sebesar 19,23; nilai modus sebesar 7;

nilai median sebesar 15,6 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 7,90.

Data tersebut terbagi menjadi 5 kelompok data dengan interval nya 6.

47
48

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan pada interval pertama, yaitu

dengan jumlah push up antara 32-27 terdapat frekuensi sebanyak 3 peserta atau

dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kedua, yaitu

dengan jumlah push-up antara 26-21 terdapat frekuensi sebanyak 6 peserta dengan

persentase 33% dari keseluruhan peserta. Pada interval ketiga, yaitu dengan

jumlah push-up antara 20-15 terdapat frekuensi sebanyak 4 peserta dengan

persentase 22% dari keseluruhan peserta. Pada interval keempat, yaitu dengan

jumlah push-up antara 14-9 terdapat frekuensi sebanyak 3 peserta dengan

persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima, yaitu dengan

jumlah push-up antara 8-3 terdapat frekuensi sebanyak 2 peserta dengan

persentase 11% dari keseluruhan peserta.

Distribusi frekuensi skor kekuatan otot lengan peserta ekstrakurikuler

SMK Negeri 4 Lubuklinggaudapat ditunjukan pada tabel sebagai berikut :

TABEL 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Kekuatan Otot Lengan

No Penilaian Frekuensi Persentase

1 32-27 3 17 %

2 26-21 6 33 %

3 20-15 4 22 %

4 14-9 3 17 %

5 8-3 2 11 %

Jumlah 18 100 %
49

Grafik distribusi frekuensi variabel kekuatan otot lengan peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau adalah sebagai berikut :

35%
Persentase
30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
32-27 26-21 20-15 14-9 8-3

Gambar 4.1 Grafik Variabel Kekuatan Otot Lengan

b. Data Hasil Tes Koordinasi Mata-Tangan Peserta Ekstrakurikuler

SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Tes yang dilakukan untuk mengetahui koordinasi mata-tangan adalah

lempar-tangkap bola tenis. Setiap peserta diberi kesempatan 2 kali dengan

masing-masing kesempatan 10 kali lemparan. Tes dihitung dan banyak nya

peserta melakukan lempar-tangkap bola tenis dengan benar. Penilaiannya di ambil

menjadi skor kekuatan koordinasi mata-tangan. Hasil analisis statistik deskriptif

untuk variabel koordinasi mata-tangan diperoleh nilai maksimal sebesar 19;

nilai minimal sebesar 10; nilai mean sebesar 15,09; nilai modus sebesar 6;

nilai median sebesar 14,2 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,58.

Data tersebut terbagi menjadi 5 kelompok data dengan interval nya 2.


50

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan pada interval pertama, yaitu

dengan jumlah lempar-tangkap bola tenis antara 19-18 terdapat frekuensi

sebanyak 3 peserta atau dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada

interval kedua, yaitu dengan jumlah lempar-tangkap bola tenis antara 17-16

terdapat frekuensi sebanyak 5 peserta dengan persentase 28% dari keseluruhan

peserta. Pada interval ketiga, yaitu dengan jumlah lempar-tangkap bola tenis

antara 15-14 terdapat frekuensi sebanyak 4 peserta dengan persentase 22% dari

keseluruhan peserta. Pada interval keempat, yaitu dengan jumlah lempar-tangkap

bola tenis antara 13-12 terdapat frekuensi sebanyak 3 peserta dengan

persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima, yaitu dengan

jumlah lempar-tangkap bola tenis antara 11-10 terdapat frekuensi sebanyak 2

peserta dengan persentase 11% dari keseluruhan peserta.

Distribusi frekuensi skor koordinasi mata-tangan peserta ekstrakurikuler

SMK Negeri 4 Lubuklinggau dapat ditunjukan pada tabel sebagai berikut :

TABEL 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Koordinasi Mata-Tangan

No Penilaian Frekuensi Persentase

1 19-18 3 17 %

2 17-16 5 28 %

3 15-14 4 22 %

4 13-12 3 17 %

5 11-10 2 11 %

Jumlah 18 100 %
51

Grafik distribusi frekuensi variabel koordinasi mata-tangan peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau adalah sebagai berikut :

30%
Persentase
25%

20%

15%

10%

5%

0%
19-18 17-16 15-14 13-12 11-10

Gambar 4.2 Grafik Variabel Koordinasi Mata-Tangan

c. Data Hasil Tes Servis Atas Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4

Lubuklinggau.

Tes yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan servis atas adalah tes

servis atas bolavoli. Tes ini dilaksanakan dilapangan bolavoli dengan membagi

lapangan beberapa petak yang memiliki skor yang berbeda-beda. Setiap peserta

mendapatkan kesempatan sebanyak 6 kali untuk melakukan servis atas. Skor

servis atas terbagi menjadi dua macam yang tidak dapat dipisahkan. Aspek

pertama yaitu bola servis melewati di antara batas tali dan jaring net.

Servis dihitung pada saat bola mulai dipukul dan melewati batas atas

jaring dan tali. Aspek kedua adalah skor angka, aspek ini di ukur dengan cara

melihat pada petak skor tempat bola hasil servis atas mendarat dilapangan tes.
52

Kedua skor tersebut dijumlahkan menjadi skor servis atas permainan bolavoli.

Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel servis atas bolavoli diperoleh nilai

maksimal sebesar 23; nilai minimal sebesar 9; nilai mean sebesar 17,14; nilai

modus sebesar 7; nilai median sebesar 20,80 dan simpangan baku (standar

deviasi) sebesar 3,82. Data tersebut terbagi menjadi 5 kelompok data dengan

interval nya 3.

Dari keterangan diatas dapat dijelaskan pada interval pertama, yaitu

dengan jumlah servis atas bolavoli antara 23-21 terdapat frekuensi sebanyak 3

peserta atau dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kedua,

yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 20-18 terdapat frekuensi sebanyak

7 peserta dengan persentase 39% dari keseluruhan peserta. Pada interval ketiga,

yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 17-15 terdapat frekuensi sebanyak

4 peserta dengan persentase 22% dari keseluruhan peserta. Pada interval keempat,

yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 14-12 terdapat frekuensi sebanyak

2 peserta dengan persentase 11% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima,

yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 11-9 terdapat frekuensi sebanyak 2

peserta dengan persentase 11% dari keseluruhan peserta.


53

Distribusi frekuensi skor servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler

SMK Negeri 4 Lubuklinggau dapat ditunjukan pada tabel sebagai berikut :.

TABEL 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Servis Atas Bolavoli

No Penilaian Frekuensi Persentase

1 23-21 3 17%

2 20-18 7 39%

3 17-15 4 22%

4 14-12 2 11%

5 11-9 2 11%

Jumlah 18 100 %

Grafik distribusi frekuensi variabel servis atas bolavoli peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau adalah sebagai berikut :

40%
Persentase
35%

30%

25%

20%

15%

10%

5%

0%
23-21 20-18 17-15 14-12 11-9

Gambar 4.3 Grafik Variabel Servis Atas Bolavoli


54

2. Analisis Data

a. Uji Prasyarat

Analisis data untuk menguji hipotesis memerlukan uji persyaratan yang

harus dipenuhi agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi datanya

menyimpang atau tidak dari distribusi normal. Kriteria pengujian normalitas

data, dengan taraf kepercayaan   0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n -1.

Dimana n adalah banyaknya kelas interval. Bila


 h  t  2 2
 maka data

berdistribusi normal dan


 h
2
 t
2
 maka data tidak berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

TABEL 4.4
Rangkuman Data Hasil Uji Normalitas

Tes  2 hitung Dk  2 tabel Kesimpulan

Kekuatan Otot Berdistribusi


4,08 4 9,48
Lengan Normal

Koordinasi Berdistribusi
1,42 4 9,48
Mata-Tangan Normal

Servis Atas Berdistribusi


1,31 4 9,48
Bolavoli Normal
55

Uji normalitas terhadap kekuatan otot lengan dilakukan dengan

menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh

 2 hitung = 4,08 dengan dk = 4 pada taraf signifikansi 5% diperoleh

2 2
 2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa  h   t yang

berarti bahwa data kekuatan otot lengan berdistribusi normal.

Uji normalitas terhadap koordinasi mata-tangan dilakukan dengan

menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh

 2 hitung = 1,42 dengan dk = 4 pada taraf signifikansi 5% diperoleh

2 2
 2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa  h   t yang

berarti bahwa data koordinasi mata-tangan berdistribusi normal.

Uji normalitas terhadap servis atas bolavoli dilakukan dengan

menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh

 2 hitung = 1,31 dengan dk = 4 pada taraf signifikansi 5% diperoleh

2 2
 2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa  h   t yang

berarti bahwa data servis atas bolavoli berdistribusi normal.

b. Uji Hipotesis

Analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan

yaitu ada tidaknya hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

dengan ketepatan servis atas peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4

Lubuklinggau. Pengujian hipotesis pertama, kedua dan ketiga dilakukan

dengan teknik analisis korelasi product moment sedangkan pengujian hipotesis


56

keempat menggunakan teknik analisis korelasi ganda.

Untuk memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan antara

kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan

servis atas bolavoli, maka pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini.

TABEL 4.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2019:184)

1) Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang akan diuji adalah variabel X1 dengan

variabel Y. Koefisien korelasi yang didapatkan r hitung = 0,728 > rtabel = 0,433

berarti hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis atas peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau bersifat signifikan.

TABEL 4.6
Rangkuman Hasil Penelitian X1Y

Tes df rhitung rtabel Tingkat


Hubungan
Kekuatan Otot Lengan
Dengan Servis Atas 18 0,728 0,433 Kuat
bolavoli
57

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang akan diuji adalah variabel X2 dengan variabel

Y. Koefisien korelasi yang didapatkan rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 berarti

hubungan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau bersifat signifikan.

TABEL 4.7
Rangkuman Hasil Penelitian X2Y

Tes Df rhitung rtabel Tingkat


Hubungan
Koordinasi Mata-Tangan
Dengan Servis Atas 18 0,795 0,433 Kuat
bolavoli

3) Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga yang akan diuji adalah variabel X1 dengan variabel

X2. Koefisien korelasi yang didapatkan rhitung = 0,871 > rtabel = 0,433 berarti

hubungan kekuatan otot lengan dengan koordinasi mata-tangan peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau bersifat signifikan.

TABEL 4.8
Rangkuman Hasil Penelitian X1X2

Tes Df rhitung rtabel Tingkat


Hubungan
Koordinasi Mata-Tangan
Dengan Servis Atas 18 0,871 0,433 Sangat Kuat
bolavoli
4) Pengujian Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat yang akan diuji adalah variabel X1 dan variabel

X2 dengan variabel Y. Hipotesis tersebut dibuktikan dengan analisis


58

korelasi ganda. Koefisien korelasi ganda (Ry) yang didapatkan Rhitung =

0,798 > Rtabel = 0,433 berarti hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata-tangan secara bersama-sama dengan ketepatan servis atas peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau bersifat signifikan.

TABEL 4.9
Rangkuman Hasil Penelitian Korelasi Ganda X1X2Y

Tes Df Rhitung Rtabel KD Tingkat


Hubungan
Kekuatan Otot Lengan dan
Koordinasi Mata-Tangan 18 0,798 0,433 63,3 % Kuat
Dengan Servis Atas bolavoli

Analisis korelasi ganda disertai dengan harga Koefisien

Determinasi (KD). KD yang diperoleh adalah 0,636 artinya

(0,636 x 100%) = 63,6%. Ketepatan servis atas peserta ekstrakurikuler

SMK Negeri 4 Lubuklinggau ditentukan oleh kekuatan otot lengan dan

koordinasi mata-tangan sebesar 63,6%, sedangkan sisanya 36,4%

ditentukan oleh faktor pendukung lainnya.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan

dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Berdasarkan pada pengujian yang

telah dilakukan dengan beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya

menunjukkan bahwa semua variabel independen diatas memiliki hubungan yang

signifikan dengan variabel dependen.

Secara terperinci pembahasan masing-masing hubungan variabel X1 dan

X2 dengan variabel Y dapat dilihat di bawah ini.


59

1. Hubungan Kekuatan Otot Lengan dengan Ketepatan Servis Atas Peserta

Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan

memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang

positif dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri

4 Lubuklinggau. Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,728 > nilai rtabel

sebesar 0,433 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05.

Kekuatan otot lengan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang

sangat dominan dan sangat dibutuhkan hampir semua cabang olahraga.

Pelaksanaan berbagai macam Ketepatan atau aktivitas gerak dalam bermain

bolavoli khususnya servis atas, seorang pemain harus terlebih dahulu memiliki

dasar kekuatan yang baik. Ini dapat dilihat dari fungsi lengan yang digunakan

untuk melakukan ayunan pada saat akan melakukan servis atas bolavoli.

Menurut Harsono (2018:610, “Kekuatan adalah ketepatan otot untuk

membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Sedangkan menurut Ismaryati

(2011:111), “Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai sekali usaha

maksimal”. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktivitas

olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.

Menurut Sanusi dalam Maj’di (2018:3) menyatakan bahwa, “Dalam

gerakan service atas kekuatan otot-otot lengan memegang peranan yang sangat

penting karena agar mampu melakukan pukulan service bolavoli seperti yang

diharapkan yaitu laju bola tetap cepat dan keras maka gerakan tersebut
60

membutuhkan kekuatan yang berasal dari kumpulan otot-otot lengan”. Hal ini

semakin jelas dengan manfaat yang diperoleh dari kekuatan yang baik untuk

mempermudah mempelajari teknik servis atas bolavoli serta mencegah

kemungkinan terjadinya cedera.

2. Hubungan Koordinasi Mata-Tangan dengan Ketepatan Servis Atas

Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi mata-

tangan memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki

kontribusi yang positif dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,795 > nilai rtabel sebesar 0,433

dengan nilai signifikansi sebesar 0,05.

Koordinasi mata-tangan merupakan unsur penting dalam melakukan

servis atas bolavoli. Menurut Ismaryati (2011:53), “Koordinasi didefinisikan

sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh diantara

kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan

dengan berbagai tingkat Ketepatan”. Menurut Hanif (2017:68), “Koordinasi mata-

tangan adalah ketepatan untuk mengatasi keserasian gerak bagian-bagian tubuh,

ketepatan berkembang dengan kontrol tubuh”.

Diterapkan dalam servis atas bolavoli, mata berfungsi untuk

mempersepsikan objek yang dijadikan sasaran dan kapan bola akan dipukul,

sedangkan tangan berdasarkan informasi tersebut akan melakukan pukulan


61

dengan memperkirakan kekuatan yang digunakan agar hasil servis tepat sasaran.

Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Harsono dan Laberge dalam

(Permana, 2016:67) yang semuanya sepakat mendukung pernyataan yang

mengatakan bahwa, “koordinasi mata-tangan penting dalam menunjang Ketepatan

teknik-teknik dalam permainan bolavoli. Koordinasi tangan-mata adalah

ketepatan sistem visi untuk mengkoordinasikan informasi yang diterima melalui

mata untuk mengendalikan, membimbing, dan mengarahkan tangan dalam

pemenuhan tugas yang diberikan, dalam hal ini servis atas. Koordinasi mata-

tangan menggunakan mata untuk perhatian langsung dan tangan untuk melakukan

servis atas”.

3. Hubungan Kekuatan Otot Lengan dengan Koordinasi Mata-Tangan

Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan

memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang

positif dengan koordinasi mata-tangan peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4

Lubuklinggau. Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,871 > nilai rtabel

sebesar 0,433 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05.

Menurut Kurdi dan Sukirno (2011:281), “Kekuatan adalah kontraksi

maksimal yang mampu dihasilkan otot”. Koordinasi didefinisikan suatu ketepatan

biomotorik yang sangat kompleks. Koordinasi erat hubungannya dengan kekuatan

yang sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taknik

(Harsono, 2018:159). Seseorang yang mempunyai kekuatan dan koordinasi yang


62

baik akan mampu mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak yang satu

ke pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi efisien, sebagaimana

misalnya dalam permainan bolavoli.

4. Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata-Tangan dengan

Ketepatan Servis Atas Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4

Lubuklinggau.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot lengan

dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama memiliki hubungan yang

signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang positif dengan servis atas

bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Hipotesis yang

dibuktikan dengan analisis korelasi ganda (Ry) diperoleh sebesar 0,798 berarti

korelasinya positif. Besarnya sumbangan, kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata-tangan dengan ketepatan servis atas 63,6%, sedangkan sisanya sebesar

36,4% dipengaruhi oleh faktor pendukung lainnya. Selain itu, keseriusan peserta

melakukan tes sehingga tes yang dilakukan belum maksimal serta sarana dan

prasarana yang dapat menunjang hasil kegiatan latihan menjadi lebih baik.

Servis atas membutuhkan serangkaian ketepatan untuk dapat

melakukannya dengan baik. Kekuatan otot lengan yang baik memberikan dampak

positif berkaitan dengan penggunaan daya dalam melakukan suatu pukulan.

Sedangkan koordinasi mata-tangan mengkombinasikan ketepatan melihat dan

ketepatan tangan. Sebagai contoh dalam permainan bolavoli sebelum adanya

gerakan memukul, mata harus mengarah ke sasaran atau obyek yang dituju.
63

Menurut Widartini (2013:505), “Servis adalah tindakan memukul bola

oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung

ke lapangan lawan”. Servis atas sangat membutuhkan kekuatan otot lengan dan

koordinasi mata-tangan yang baik. Apalagi peserta tergolong pemain bolavoli

pemula sehingga sangat sulit servis atas dilakukan tanpa bantuan kekuatan otot

lengan dan koordinasi mata-tangan (Winarno, 2014: 83).


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan

pembahasan dengan judul hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis

atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau, dapat diambil

kesimpulan bahwa :

1. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis

atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Koefisien

korelasi yang didapatkan rhitung = 0,728> rtabel = 0,433 sehingga Ha diterima.

2. Ada hubungan signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan

servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau.

Koefisien korelasi yang didapatkan nilai rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 sehingga

Ha diterima.

3. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan koordinasi

mata-tangan peserta ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Koefisien

korelasi yang didapatkan nilai rhitung = 0,871 > rtabel = 0,433 sehingga Ha

diterima.

4. Ada hubungan signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

secara bersama-sama dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta

ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Koefisien korelasi ganda (R y)

diperoleh sebesar Rhitung = 0,798 > Rtabel = 0,433 sehingga Ha diterima. Koefisien

64
65

Determinasi (KD) yang diperoleh adalah 0,636 artinya (0,636 x 100%) =

63,6%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat

disampaikan, yaitu:

1. Bagi sekolah

Sekolah harus mampu menjadi fasilitator dalam usaha peningkatan prestasi

bolavoli pesertanya.

2. Bagi pelatih / guru olahraga

Hendaknya memperhatikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan

karena mempengaruhi ketepatan servis atas bolavoli.

3. Bagi peserta dan seluruh pelaku olahraga bolavoli

Bahwa dengan latihan yang maksimal akan mampu meningkatkan ketepatan

dan kemahiran pada olahraga tersebut demi meraih prestasi yang tinggi.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hendaknya mengadakan penelitian lanjut tentang ketepatan servis atas dengan

mempertimbangkan faktor-faktor dengan variabel yang lain serta

mengembangkan dan menyempurnakan instrumen penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., Septiadi, F., & Wijaya, R.A. (2019). Hubungan Kekuatan Otot
Lengan, Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Ketepatan Passing Bawah
Siswi Ekstrakurikuler MTS Negeri 1 Sukabumi. Jurnal Unimed, Vol 2 No 2
Tahun 2019, 2655-7770.

Anwarudin, S. (2011). Berlatih Olahraga Permainan Bola Besar. Jakarta Timur:


PT. Wadah Ilmu.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Rineka Cipta.

Beutelstahl, Dieter. 2012. Belajar bermain bola voli. Bandung : CV Pionir Jaya.

Efferi, A (2017). Pengembangan Life Skill Peserta Madrasah Melalui Kegiatan


ekstrakurikuler Berkebun. STAIN Jawa Tengah. Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam, Vol 12 N0 1 Tahun 2107.

Hanif, A. S. (2017). Falsafah Pengukuran dan Teknik Dasar Shorinji Kempo.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Indra, Ani, 2010. Mengenal bola voli. Jakarta : Ad-Print Mitra Pustaka.

Iskandar, I. (2014). Hubungan Koordinasi Mata-Tangan dengan Servis Atas Bola


Voli Mahapeserta Putra Penjaskes IKIPPGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan
Olahraga, 3(2), 146-155.

Khaidir, F & Aziz, I (2020). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi
Mata-Tangan dengan Ketepatan Servis Atas Atlet Club Sultanika Putri
Minas. Universitas Negeri Padang. Jurnal Patriot, Vol 2 No 1 Tahun 2020,
2714-6596

Kurdi, F.N & Sukirno. (2011). Dasar-Dasar Fisiologi Olahraga. Palembang :


Universitas Sriwijaya.

65
66

Mardiana, Ade dkk, 2010. Pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta : Universitas
Terbuka.

Manurizal, L., & Fitriana, L. (2019). Pengaruh Metode Latihan Guided Discovey
dan Metode Series Of Play terhadap Ketepatan Servis Atlet Bolavoli Putri
Rokan Hulu. Penjaskesrek Journal, 6(2), 258-270.

Mu’arifuddin, M.A. (2018). Pengembangan Model Latihan Passing Bawah Klub


Bolavoli IKIP Budi Utomo Malang. Jurnal Sportif, Vol 4 No 2 Tahun 2018,
2477-3379.

Nasution, N. S. (2015). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Percaya Diri


dengan Ketepatan Open Spike pada Pembelajaran Permainan Bola Voli
Atlet PELATKAB Bola Voli Putri Kabupaten Karawang. JUDIKA (Jurnal
Pendidikan Unsika).

Pasaribu, A.M. (2020). Tes dan Pengukuran Olahraga. Banten : Yayasan


Pendidikan dan Sosial Indonesia Maju (YPSIM).

Rahmani, M. (2014). Buku Super Lengkap Olahraga. Jakarta Timur : Dunia


Cerdas.

Saptiani, D. (2019). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata-


Tangan terhadap Akurasi Servis Atas Bola Voli pada Peserta Putri
Ekstrakurikuler di SMAN 2 Seluma. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Jasmani, 3(1), 42-50. ISSN:2477-331.

Sari, Y. B. C., & Guntur, G. (2017). Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi
Mata Tangan terhadap Hasil Ketepatan Servis Atas Bola Voli. Jurnal
Keolahragaan, 5(1), 100-110.

Setiadi. (2010). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta.
67

Syafruddin. (2013). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : UNP Press Padang.

Winarno. (2013). Teknik Dasar Bermain Bolavoli. Malang : Universitas Negeri


Malang.

Widiastuti. (2017). Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

Yanti, N. (2019) Kontribusi Kekuatan Peras Tangan terhadap Ketepatan Servis


Atas pada Bola Voli. Jurnal Ilmu Keolahragaan.

Yusuf, A. (2015). Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata


Tangan Terhadap Pukulan Smash Pada Bulutangkis Kategori Remaja
Putra. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Kesehatan Olahraga, Vol 03 No
01 Tahun 2015.
Lampiran 1

DAFTAR PRESENSI PESERTA EKSTRAKURIKULER PUTRA


SMK NEGERI 4 LUBUKLINGGAU

No Nama Tanda Tangan


1 ALI RENDI 1.
2 ANDI SANTOSO 2.
3 AMBAR WILIAN 3.
4 AGUS SUBAN 4.
5 ALDO ABEMA 5.
6 ABDULLAH 6.
7 BAYU KURNIAWAN 7.
8 BUDI ALBADRI 8.
9 DODI ALAMSYAH 9.
10 EKO JAYA 10.
11 PARIS EVRI 11.
12 RIKI SAPUTRA 12.
13 SUPRIYADI 13.
14 RENDY ERWANSYAH 14.
15 RADEN WIJAYA 15.
16 SUPARDI 16.
17 SOLOHIN 17.
18 SANAFIYA 18.

Mengetahui Lubuklinggau, 3 Agustus 2022


Guru PJOK Mahapeserta

Janu Santoso, S.Pd Exley Pradika


Lampiran 2.

Data Hasil Tes Kekuatan Otot Lengan


Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau

No Nama Hasil Push-up

1 ALI RENDI 16
2 ANDI SANTOSO 24
3 AMBAR WILIAN 9
4 AGUS SUBAN 26
5 ALDO ABEMA 25
6 ABDULLAH 10
7 BAYU KURNIAWAN 3
8 BUDI ALBADRI 22
9 DODI ALAMSYAH 17
10 EKO JAYA 21
11 PARIS EVRI 29
12 RIKI SAPUTRA 31
13 SUPRIYADI 20
14 RENDY ERWANSYAH 7
15 RADEN WIJAYA 32
16 SUPARDI 14
17 SOLOHIN 22
18 SANAFIYA 20
Lampiran 3.

Data Hasil Tes Koordinasi Mata-Tangan


Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau

No Nama Peserta Tes 1 Tes 2 Total

1 ALI RENDI 6 8 14
2 ANDI SANTOSO 9 9 18
3 AMBAR WILIAN 4 7 11
4 AGUS SUBAN 8 9 17
5 ALDO ABEMA 9 10 19
6 ABDULLAH 7 5 12
7 BAYU KURNIAWAN 4 6 10
8 BUDI ALBADRI 6 9 15
9 DODI ALAMSYAH 5 8 13
10 EKO JAYA 9 8 17
11 PARIS EVRI 7 9 16
12 RIKI SAPUTRA 9 10 19
13 SUPRIYADI 7 7 14
14 RENDY ERWANSYAH 4 8 12
15 RADEN WIJAYA 9 9 18
16 SUPARDI 8 7 15
17 SOLOHIN 8 10 16
18 SANAFIYA 9 8 17
Lampiran 4.
Data Hasil Tes Servis Atas Bolavoli
Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau

No Nama Peserta Servis 1 Servis 2 Servis 3 Servis 4 Servis 5 Servis 6 Total Total 4
Terbaik
1 ALI RENDI 4 5 2 0 4 1 16 15
2 ANDI SANTOSO 3 6 0 5 1 5 20 19
3 AMBAR WILIAN 1 4 5 3 5 0 18 17
4 AGUS SUBAN 3 5 3 0 4 2 17 16
5 ALDO ABEMA 4 9 1 5 0 2 21 20
6 ABDULLAH 0 3 1 4 5 2 15 14
7 BAYU KURNIAWAN 2 1 3 1 3 0 10 9
8 BUDI ALBADRI 3 6 0 5 4 0 18 18
9 DODI ALAMSYAH 5 1 2 0 3 2 13 12
10 EKO JAYA 4 6 0 5 0 6 21 21
11 PARIS EVRI 4 0 3 8 4 0 19 19
12 RIKI SAPUTRA 2 6 3 1 10 4 26 23
13 SUPRIYADI 0 3 0 6 2 4 15 15
14 RENDY ERWANSYAH 3 6 5 0 4 2 20 19
15 RADEN WIJAYA 4 1 6 9 1 3 24 22
16 SUPARDI 5 1 4 3 6 0 19 18
17 SOLOHIN 1 3 0 2 2 4 12 11
18 SANAFIYA 6 0 5 4 0 5 20 20
Lampiran 5.

Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median kekuatan
otot lengan.

1. Cara mencari interval


 Jumlah Sampel = 18
 Jumlah Push-up Tertinggi = 32
 Jumlah Push-up Terendah =3
 Rentang = 32-3 = 29
 Panjang Kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 18
= 1+3,3 (1,32)
= 1+ 4,36
= 5,36 = 5
 Interval = 29 : 5 = 5,8 = 6

No Interval Fa Fk Fka Fkr NT FNT


1 32-27 3 14 3 14 29,5 88.5
2 26-21 6 33 10 47 23,5 164,5
3 20-15 4 24 15 71 17,5 87,5
4 14-9 3 19 19 90 11,5 46
5 8-3 2 10 21 100 5,5 11
Jumlah 18 100 397,5

x=
∑ xi
2. Mean n

404
x=
18

=22,44

3. Modus = 26 – 21(Sebanyak 7 orang)

4. Median
=Bb+ (
i 1
fm 2
n−fk . b )
6
15+ ( 10,5−10 )
= 5
= 15+1,2 (0,5)
= 15+0,6
= 15,6
Lampiran 6.

Cara Mencari Simpangan Baku Kekuatan Otot Lengan (X1)

− −
X xi - x ( x i - x )2
16 -3,23 10,43
24 4,77 22,75
9 -10,23 104,65
26 6,77 45,83
25 5,77 33,29
10 -9,23 85,19
3 -16,23 263,41
22 2,77 7,67
17 -2,23 4,97
21 1,77 3,13
29 9,77 95,45
31 11,77 138,53
12 -7,23 52,27
7 -12,23 149,57
32 12,77 163,07
14 -5,23 27,35
22 2,77 7,67
20 0.77 0,59
Total
∑X1= 404 1.249,75

Keterangan :
S = Simpangan Baku

∑(x- x )2 = 1.249,75
n = 18



∑ ( xi −x )2
S = n−1


1 .249 , 75
S = 17

S = √ 62, 48
S = 7,90

Lampiran 7.

Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median koordinasi
mata-tangan.

1. Cara mencari interval


 Jumlah Sampel = 18
 Jumlah Lempar-Tangkap Bola Tenis Tertinggi = 17
 Jumlah Lempar-Tangkap Bola Tenis Terendah = 10
 Rentang = 17-10 = 7
 Panjang Kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 18
= 1+3,3 (1,32)
= 1+ 4,36
= 5,36 = 5
 Interval = 9 : 5 = 1,8 = 2

No Interval Fa Fk Fka Fkr NT FNT


19-18 3 19 4 19 18,5 74
17-16 5 29 10 48 16,5 99
15-14 4 24 15 72 14,5 72.5
13-12 3 19 19 91 12,5 50
11-10 2 9 21 100 10,5 21
Jumlah 18 100 316,5

x=
∑ xi
2. Mean n

317
x=
18
=15,09

3. Modus = 17 – 16 (Sebanyak 6 orang)

4. Median
=Bb+ (
i 1
fm 2
n−fk . b )
2
14+ ( 10 , 5−10 )
= 5
= 14+0,4 (0,5)
= 14+0,2
= 14,2
Lampiran 8.

Cara Mencari Simpangan Baku Koordinasi Mata-Tangan (X2)


− −
X xi - x ( x i - x )2
14 -1,09 1,18
18 2,91 8,46
11 -4,09 16,72
17 1,91 3,64
19 3,91 15,28
12 -3,09 9,54
10 -5,09 25,90
15 -0,09 0,01
13 -2,09 4,36
17 1,91 3,64
16 0,91 0,82
19 3,91 15,28
14 -1,09 1,18
12 -3,09 9,54
18 2,91 8,46
15 -0,09 0,01
16 0.91 0,82
17 1,91 3,64
Total
∑X2 = 317 133,67

Keterangan :
S = Simpangan Baku

∑(x- x )2 = 133,67
n = 18



∑ ( xi −x )2
S = n−1

133 ,67
S = 17

S = √ 6,68
S = 2,58

Lampiran 9.

Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median ketepatan
servis atas bolavoli.

1. Cara mencari interval


 Jumlah Sampel = 18
 Jumlah Ketepatan Servis Atas Tertinggi = 23
 Jumlah Ketepatan Servis Atas Terendah =9
 Rentang = 23-9 =14
 Panjang Kelas = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 18
= 1+3,3 (1,32)
= 1+ 4,36
= 5,36 = 5
 Interval = 14 : 5 = 2,8 = 3

N Interval Fa Fk Fka Fkr NT FNT


o
23-21 3 19 4 19 22 88
20-18 6 33 11 52 19 133
17-15 4 24 16 76 16 80
14-12 3 14 19 90 13 39
11-9 2 10 21 100 10 20
Jumlah 18 100 360

x=
∑ xi
2. Mean n

360
x=
18
=17,14

3. Modus = 20 – 18 (Sebanyak 7 orang)


4. Median
=Bb+
i 1
fm 2 (
n−fk . b )
3
18+ ( 10 , 5−4 )
= 7
= 18+0,43 (6,5)
= 18+2,80
= 20,80
Lampiran 10.

Cara Mencari Simpangan Baku Ketepatan Servis Atas (Y)

− −
X xi - x ( x i - x )2
15 -2,14 4,57
19 1,86 3,45
17 -0,14 0,01
22 4,86 23,61
20 2,86 8,17
14 -3,14 9,85
9 -8,14 66,25
18 0,86 0,73
12 -5,14 26,41
21 3,86 14,89
19 1,86 3,45
23 5,86 34,33
15 -2,14 4,57
13 -4,14 17,13
22 4,86 23,61
18 0,86 0,73
11 -6,14 37,69
20 2,86 8,17
Total
∑Y =360 292,37

Keterangan :
S = Simpangan Baku

∑(x- x )2 = 292,37
n = 18


∑ ( xi −x )2
S = n−1


292, 37
S = 17

S = 14,61
S = 3,82
Lampiran 11.
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS TES KEKUATAN OTOT LENGAN

Kelas Batas x−x Zhitung Ztabel L fo fh fo-fh (f0-fh)2 2


( f 0 −f h )
Kelas (x)
fh
2,5 -16,73 -2,12 0,4830
3-8 0,0699 1 1,4679 0,5321 0,2831 0,19
8,5 -10,73 -1,36 0,4131
9-14 0,1874 3 3,9354 0,0646 0,0041 0,00
14,5 -4,73 -0,60 0,2257
15-20 0,1618 4 3,3978 3,3978 11,5450 3,40
20,5 1,27 0,16 0,0639
21-26 0,2573 7 5,4033 1,5967 2,5494 0,47
26,5 7,27 0,92 0,3212
27-32 0,1323 3 2,7783 0,2217 0,0491 0,02
32,5 13,27 1,68 0,4535
Jumlah 18 4,08

x
2

Menentukan tabel

dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4
x
2

α = 5 % maka tabel adalah 9,48


karena x
2
x
2

<
hitung tabel (4,08 < 9,48), maka data berdistribusi normal.
Lampiran 12.
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS TES KOORDINASI MATA-TANGAN

Kelas Batas x−x Zhitung Ztabel L fo fh fo-fh (f0-fh)2 2


( f 0 −f h )
Kelas (x)
fh
9,5 -5,59 -2,17 0,4850
10-11 0,0673 1 1,4133 0,5867 0,3442 0,24
11,5 -3,59 -1,39 0,4177
12-13 0,1853 3 3,8913 0,1087 0,0118 0,00
13,5 -1,59 -0,62 0,2324
14-15 0,1685 4 3,5385 1,4615 2,1359 0,60
15,5 0,41 0,16 0,0639
16-17 0,2599 6 5,4579 0,5421 0,2938 0,05
17,5 2,41 0,93 0,3238
18-19 0,1326 4 2,7846 1,2154 1,4771 0,53
19,5 4,41 1,71 0,4564
Jumlah 18 1,42

x
2

Menentukan tabel

dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4
α = 5 % maka x
2

tabel adalah 9,48

karena x
2

< x
2

hitung tabel (1,42 < 9,48), maka data berdistribusi normal.


Lampiran 13.
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS TES SERVIS ATAS BOLAVOLI

Kelas Batas x−x Zhitung Ztabel L fo fh fo-fh (f0-fh)2 2


( f 0 −f h )
Kelas (x)
fh
8,5 -8,64 -2,26 0,4881
9-11 0,0575 1 1,2075 0,7925 0,6280 0,52
11,5 -5,64 -1,48 0,4306
12-14 0,1757 2 3,6897 -0,6897 0,4756 0,13
14,5 -2,64 -0,69 0,2549
15-17 0,2190 4 4,5990 0,4010 0,1608 0,03
17,5 0,36 0,09 0,0359
18-20 0,2747 7 5,7687 1,2313 1,5160 0,26
20,5 3,36 0,88 0,3106
21-23 0,1409 4 2,9589 1,0411 1,0838 0,37
23,5 6,36 1,66 0,4515
Jumlah 18 1,31

x
2

Menentukan tabel

dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4

α = 5 % maka x
2

tabel adalah 9,48

karena x
2

< x
2

hitung tabel (1,31 < 9,48), maka data berdistribusi normal.


Lampiran 14.

Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X1Y (RX1Y)

No Nama Sampel ∑X1 ∑Y ∑X12 ∑Y2 ∑X1Y


1 ALI RENDI 16 15 256 225 240
2 ANDI SANTOSO 24 19 576 361 456
3 AMBAR WILIAN 9 17 81 289 153
4 AGUS SUBAN 26 22 676 484 572
5 ALDO ABEMA 25 20 625 400 500
6 ABDULLAH 10 14 100 196 140
7 BAYU KURNIAWAN 3 9 9 81 27
8 BUDI ALBADRI 22 18 484 324 396
9 DODI ALAMSYAH 17 12 289 144 204
10 EKO JAYA 21 21 441 441 441
11 PARIS EVRI 29 19 841 361 551
12 RIKI SAPUTRA 31 23 961 529 713
13 SUPARDI 12 15 144 225 180
14 RENDY ERWANSYAH 7 13 49 169 91
15 RADEN WIJAYA 32 22 1024 484 704
16 SUPARDI 14 18 196 324 252
17 SOLOHIN 22 11 484 121 242
18 SANAFIYA 20 20 400 400 400
Total 404 360 9.022 6.464 7.371

nΣx 1 y− ( Σx 1 ) ( Σy )
=
r x1 y √ {nΣx 12
− ( Σx 1 )
2
} {nΣy 2
− ( Σy )
2
}
21( 7 . 371)−( 404 x 360)
=
√ {21 x 9 . 022−( 404 ) } {21 x 6 . 464−( 360 ) }
2 2

(154 .791−145. 440 )


=
√(189 . 462−163 .216 ) x(135 . 744−129 . 600)
9 . 351
=
√ 26 .246 x 6. 144
9 .351
=
√ 161. 255. 424
9. 247
=
12 .698 , 6

= 0,728
Lampiran 15.

Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X2Y (RX2Y)

No Nama Sampel ∑X2 ∑Y ∑X22 ∑Y2 ∑X2Y


1 ALI RENDI 14 15 196 225 210
2 ANDI SANTOSO 18 19 324 361 342
3 AMBAR WILIAN 11 17 121 289 187
4 AGUS SUBAN 17 22 289 484 374
5 ALDO ABEMA 19 20 361 400 380
6 ABDULLAH 12 14 144 196 168
7 BAYU KURNIAWAN 10 9 100 81 90
8 BUDI ALBADRI 15 18 225 324 270
9 DODI ALAMSYAH 13 12 169 144 156
10 EKO JAYA 17 21 289 441 357
11 PARIS EVRI 16 19 256 361 304
12 RIKI SAPUTRA 19 23 361 529 437
13 SUPARDI 14 15 196 225 210
14 RENDY ERWANSYAH 12 13 144 169 156
15 RADEN WIJAYA 18 22 324 484 396
16 SUPARDI 15 18 225 324 270
17 SOLOHIN 16 11 256 121 176
18 SANAFIYA 17 20 289 400 340
Total 317 360 4.919 6.464 5.590

nΣx 2 y− ( Σx 2 ) ( Σy )
=
r x2 y √ {nΣx 22
− ( Σx 2 )2 } {nΣy 2
− ( Σy ) 2 }

21(5 . 590)−(317 x 360 )


=
√ {21 x 4 .919−( 317 ) }{21 x 6 . 464−( 360 ) }
2 2

(117 .390−114 .120 )


=
√(103 .299−100. 489) x(135 .744−129. 600 )
3.270
=
√ 2.810 x6.144
3. 270
=
√ 17. 264 . 640
3.270
=
4.155,1

= 0,795
Lampiran 16.

Langkah Perhitungan Korelasi Variabel X1X2 (RX1X2)

No Nama Sampel ∑X1 ∑X2 ∑X12 ∑X22 ∑X1X2


1 ALI RENDI 16 14 256 196 224
2 ANDI SANTOSO 24 18 576 324 432
3 AMBAR WILIAN 9 11 81 121 99
4 AGUS SUBAN 26 17 676 289 442
5 ALDO ABEMA 25 19 625 361 475
6 ABDULLAH 10 12 100 144 120
7 BAYU KURNIAWAN 3 10 9 100 30
8 BUDI ALBADRI 22 15 484 225 330
9 DODI ALAMSYAH 17 13 289 169 221
10 EKO JAYA 21 17 441 289 357
11 PARIS EVRI 29 16 841 256 464
12 RIKI SAPUTRA 31 19 961 361 589
13 SUPARDI 12 14 144 196 168
14 RENDY ERWANSYAH 7 12 49 144 84
15 RADEN WIJAYA 32 18 1024 324 576
16 SUPARDI 14 15 196 225 210
17 SOLOHIN 22 16 484 256 352
18 SANAFIYA 20 17 400 289 340
Total 404 317 9.022 4.919 6.455

nΣx 1 x 2 −( Σx 1 ) ( Σx 2 )
=
r x1x2 √ {nΣx 12
− ( Σx 1 )2 }{nΣx 22 −( Σx 2 )2 }
21(6 . 455 )−(404 x 317 )
=
√ {21 x 9 . 022−( 404 ) } {21 x 4 . 919− ( 317 ) }
2 2

(135 .555−128. 068 )


=
√(189 . 462−163 .216 ) x(103 . 299−100 . 489 )
7. 487
=
√ 26.246 x 2810
7 . 487
=
√ 73. 751. 260
7.487
=
8.587 ,8
= 0,871

Lampiran 17.

Langkah Perhitungan Korelasi Ganda X1X2Y (RyX1X2)

Rx1y = 0,728

Rx2y = 0,795

Rx1x2 = 0,871

R2x1y = 0,529

R2x2y = 0,632

R2x1x2 = 0,758


2 2 yx
yx 1
r +r 2
− 2 r yx r yx r x x2
1 2 1
Ryx 1 x 2 = 2x x

1− r 1 2

=
√ 0 ,529+0,632−2(0,728)(0 ,795)(0,871)
1−0,758

=
√ 1,161−2(0 ,504 )
0,24

=
√ 1,161−1,008
0,24

=
√ 0,153
0 ,24
=√ 0,637
= 0,798

Lampiran 18.

Perhitungan Koefisien Determinasi X1X2Y.

Diketahui :

Rx1x2y = 0,798

Koefisien Determinasi X1X2Y

KD = R2 x 100%

= 0,7982 x 100%

= 63,6 %
Lampiran 19.

Dokumentasi Peserta Ekstrakurikuler Saat Melaksanakan


Tes Kekuatan Otot Lengan (Push-up Selama 60 Detik)
Lampiran 20.

Dokumentasi Peserta Ekstrakurikuler Saat Melaksanakan


Tes Koordinasi Mata-Tangan (Lempar Tangkap Bola Tenis)
Lampiran 21.

Dokumentasi Peserta Ekstrakurikuler Saat Melaksanakan


Tes Servis Atas Bolavoli
Lampiran 22.

Foto Bersama dengan Bapak Janu Santoso S.Pd. selaku guru penjaskes
sekaligus pelatih ekstrakurikuler bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklinggau
Lampiran 23.

Surat Pengajuan Judul Skripsi


Lampiran 24.

Kartu Kegiatan Bimbingan Penelitian dan Penulisan Skripsi


Lampiran 25.

Surat Permohonan Izin Penelitian


Lampiran 26.

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian


Lampiran 27.

Surat Validasi Statistik


Lampiran 28.

Surat Bebas Plagiasi


Lampiran 29.

Surat Keterangan Perbanyak Skripsi

Anda mungkin juga menyukai