Oleh :
EXLEY PRADIKA
NPM 6017093
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
EXLEY PRADIKA (6017093) : Judul ” Hubungan Kekuatan Otot Lengan
Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan Ketepatan Servis Atas Bolavoli
Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau”. UNVARI
Lubuklinggau. 2022.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta
ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta
ekstrakurikuler bolavoli putra SMK Negeri 4 Lubuklinggau. Sampel yang diambil
dari hasil total sampling berjumlah 18 peserta. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes dan pengukuran. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
normalitas, uji korelasi pearson product moment dan uji korelasi ganda. Hasil
penelitian diperoleh : (1) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
lengan dengan ketepatan servis atas, dengan nilai rhitung = 0,728> rtabel = 0,433 (2)
Ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dengan ketepatan
servis atas, dengan nilai rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 (3) Ada hubungan yang
signifikan kekuatan otot dengan kordinasi mata tangan, dengan nilai r hitung = 0,871
> rtabel = 0,433 (4) Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan
koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas, dengan nilai Rhitung = 0,798 >
Rtabel = 0,433, Koefisien Determinasi (KD) =63,6, Simpulan, secara keseluruhan
baik sederhana maupun ganda, Hipotesis alternatif diterima.
iv
EXLEY PRADIKA (6017093) : Title "Relationship of Arm Muscle Strength
and Eye-Hand Coordination with Accuracy of Service on Volleyball
Extracurricular Participants of SMK Negeri 4 Lubuklinggau". UNVARI
Lubuklinggau. 2022.
ABSTRACT
This study aims to determine the relationship between arm muscle strength and
eye-hand coordination with the accuracy of serving on volleyball extracurricular
students of SMK Negeri 4 Lubuklinggau. This study uses a quantitative approach.
The population in this study were male volleyball extracurricular students at SMK
Negeri 4 Lubuklinggau. The sample taken from the total sampling result is 18
students. Data collection techniques using tests and measurements. Data analysis
techniques used are normality test, Pearson product moment correlation test and
multiple correlation test. The results obtained: (1) There is a significant
relationship between arm muscle strength and accuracy of the upper serve, with a
value of rcount = 0.728> rtable = 0.433 (2) There is a significant relationship
between eye-hand coordination and accuracy of the upper serve, with a value of
rcount = 0.795 > rtable = 0.433 (3) There is a significant relationship between muscle
strength and eye-hand coordination, with a value of rcount = 0.871 > rtable = 0.433
(4) There is a significant relationship between arm muscle strength and eye-hand
coordination with upper serve accuracy, with Rcount = 0.798 > Rtable = 0.433,
Coefficient of Determination (KD) = 63.6, Conclusions, overall both simple and
multiple, the alternative hypothesis is accepted.
v
SURAT PERNYATAAN
vi
MOTTO & PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Sungguh bersama kesukaran dan keringanan, karena itu bila kau telah selesai
(mengerjakan yang lain). Dan kepada Tuhan, berharaplah” (Q.S Al Insyirah:6-8)
Jangan pernah malu untuk maju, karena malu menjadikan kita takkan pernah
mengetahui dan mengerti segala sesuatu hal akan hidup ini
PERSEMBAHAN :
vii
KATA PENGANTAR
viii
6. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau.
7. Rekan-rekan Seperjuangan dan Semua Pihak yang Telah Membantu
Dalam Menyelesaikan Karya Tulis Ini.
Exley Pradika
NPM. 6017093
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………..……………………………ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iii
ABSTRAK……………………………………………………………………….iv
ABSTRACT..........................................................................................................v
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………..vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………..vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................9
E. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................10
x
B. Kajian Penelitian yang Relevan.................................................................25
C. Kerangka Berpikir......................................................................................26
D. Hipotesis Penelitian....................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.4. Otot Lengan Atas dan Otot Lengan Bawah ....................................21
Gambar 3.4. Bentuk dan Ukuran Instrumen Tes Service Atas Bolavoli..............41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 5. Interval, Mean, Modus dan Median Kekuatan Otot Lengan ..............
Lampiran 9. Interval, Mean, Modus dan Median Ketepatan Servis Atas ...............
xiv
Lampiran 21. Dokumentasi Tes Servis Atas Bolavoli.............................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN
satu bentuk aktivitas karena memiliki tujuan, menunjang kualitas hidup sehingga
meningkat dan menjadikan tubuh menjadi sehat dan bugar. Olahraga dapat
diartikan menjadi salah satu prilaku aktif yang meningkatkan metabolisme dan
gangguan penyakit serta setres. Untuk itu, pentingnya olahraga sangat disarankan
kepada setiap orang untuk melakukan kegiatan olahraga secara rutin dan
Hal ini selaras dengan pendapat Mardiana, dkk., (2010:20) bolavoli merupakan
salah bentuk satu cabang permainan yang sangat menarik karena di dalamnya
terdapat unsur kerjasama antar pemain dan banyak ragam gerak. Pemaianan sudah
masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dalam pemainan bolavoli
terdapa peraturan yang perlu diperhatikan dalam permaiannya yakni berupa tata
cara berupa memantulakan bola mengunakan tangan sebanyak tiga kali, setelah
1
2
itu bola harus diseberangkan ke daerah lawan dengan maksud dari masing-masing
regu berupaya berusaha untuk membuat lawan tidak dapat menahan serangan atau
tidak bisa mengembalikan bola dan berusaha menggagalkan serangan lawan serta
Manurizal (2019:259) Tujuan dari bermain Bolavoli adalah sebagai bentuk upaya
dalam bartanding atau latihan dapat menyemberangi bola secara baik melalui atas
net sehingga bola tersebut menyentuh lantai kawasan musuh, lalu membendung
bola yang dimasukkan tidak masuk lapangan sendiri. Maka dengan ini dapat
menarik disimpulkan bahwa Bolavoli menjadi salah satu cabang olahraga prestasi
dan rekreasi yang sangat banyak digemari oleh setiap orang serta permainan ini
mudik di atas net (jaring) hingga bola tersebut menyentuh daerah lantai kawasan
musuh.
teknik dasar adalah servis. Pada mulanya servis hanya pukulan awal untuk
memulai suatu permainan, tetapi kalau ditinjau dari sudut taktik servis sudah
merupakan serangan awal untuk memperoleh nilai agar suatu regu berhasil meraih
Indra (2010:40), “Service adalah service dengan awalan melemparkan bola keatas
bola dengan ayunan tangan dari atas. Menurut Beutelstshl (2012:8), “Servis
adalah sentuhan pertama dengan bola mula-mula servis ini hanya dianggap hanya
sebagai pukulan searah, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi
3
servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk
menyerang”. Oleh karena itu dalam melakukan servis seorang pemain seharusnya
menyulitkan lawan ditentukan oleh penguasaan teknik servis. Teknik yang baik
juga dapat didukung oleh beberapa faktor, seperti kualitas fisik dan kematangan
emosional. Selain itu kondisi fisik juga merupakan dasar dalam penampilan
seorang atlet.
keseimbangan, daya ledak dan lainnya”. Seluruh komponen itu dibutuhkan untuk
atlet melakukan blocking dan smash. Dengan dasar kondisi fisik yang bagus, atlet
menurun, sedangkan keadaan psikis yang terus menerus dalam tekanan akan
servis. Menurut Anthony dalam Saptiani (2019:43), “Dalam permainan Bola Voli
4
ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai”. Lebih lanjut Yanti (2019:40),
pengaturan atau pengolahan bola, baik arah atau tujuan serta sasaran, laju
pendeknya pergerakan laju bola, ini diperlukan tenaga gerak atau kekuatan kearah
bola dengan cara dipukul melalui media atau perantara tangan, terutama yang
dominan pada bagian jari-jari tangan”. Menurut Sari (2017:101), “Servis atas
kemudian dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas”. Servis atas sangat baik
digunakan sebagai serangan pertama, karena bola yang dihasilkan dari servis atas
tidak mudah diterima oleh pemain lawan, sehingga menjadi sebuah keuntungan
mengarahkan bola dengan arah bola yang diinginkannya dalam melakukan Servis
dimana saat pelaksanaan servis mata berperan sebagai melihat sasaran yang tepat
dengan disertai tangan melakukan gerakan implus memukul bola yang mengarah
pada sasaran satunya dalam melakukan servis atas. Seorang pemain harus bisa
menempatkan servisnya ke daerah lawan yang kosong atau pemain lawan yang
lemah saat melakukan passing, sehingga lawan akan kesulitan menerima servis.
Tepat berarti sesuai dengan harapan atau keinginan yang dikehendaki. Ketepatan
yang mempengaruhi ketepatan salah satunya faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari dalam subyek sehingga dapat dikontrol oleh subyek dan faktor
eksternal yaitu faktor dari luar diri subyek yang tidak dapat dikontrol oleh diri
subyek.
ketepatan seseorang untuk menentukan dan mengubah arah bola dengan tepat dan
cepat, pada waktu bola sedang bergerak tanpa kehilangan arah sehingga
penempatan bola dan tujuan jatuhnya bola yang diharapkan. Dengan demikian
kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan sangat erat hungannya dengan
6
ketepatan servis atas dalam permainan bolavoli. Permainan Bolavoli adalah salah
satu cabang olahraga yang cukup berprestasi di Indonesia. Oleh karena itu
optimal dan terpadu yang dapat menjadi penyalur bakat, minat dan kreativitas
pelaksanaan setiap hari kamis pukul 14.00 - 16.45 dan diikuti 18 peserta. Bapak,
Janu Santoso, S.Pd salah satu guru penjas sekaligus pelatih ekstrakurikuler
antara lain : Pertama, hasil servis atas peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK
Negeri 4 Lubuklinggau masih rendah. Hal ini terlihat pada saat kegiatan
dan juga kurang fokus dalam melakukan servis atas sehingga bola sering keluar
lapangan, tidak sampai atau menyangkut di net dan servis yang dilakukan tidak
terarah serta kurang keras sehingga memudahkan lawan untuk menerima bola.
7
Kedua, selain itu kurangnya penguasaan dalam melakukan teknik dasar servis
atas. Faktor yang mempengaruhi ketepatan servis atas tersebut antara lain
kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Kondisi yang demikian menjadi
keberhasilan dalam pembinaan servis atas tidak dapat optimal. Ketiga, belum
pernah diadakan tes dan pengukuran kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-
tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri
4 Lubuklinggau.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka masalah yang di teliti dalam penelitian ini
tangan?
4. Adakah hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi
C. Tujuan Penelitian
dengan ketepatan
tangan.
4. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi PBVSI
c. Bagi sekolah
d. Bagi pelatih
materi latihan dan peningkatan ketepatan teknik servis atas bolavoli serta
sebagai bahan acuan untuk lebih efektif dan efisien dalam menyusun
program latihan.
e. Bagi peserta/atlet
yang baik dalam mencapai kebugaran jasmani dan sebagai acuan serta
f. Bagi penulis
10
E. Ruang Lingkup
dibatasi pada hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan
A. Kajian Teori
Nama permainan ini semula disebut “Minonette” yang hampir serupa dengan
Indonesia pada tahun 1928 yang disebarluaskan oleh guru-guru dan serdadu
Belanda. Pertama kali pertandingan bolavoli diadakan pada acara Pekan Olahraga
Nasional (PON) ke II tahun 1952. Setelah itu, dibentuklah Persatuan Bola Voli
dan menurut para ahli saat ini bolavoli tercatat sebagai olahraga yang menempati
11
12
yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing-masing regu
permainan yang dilakukan oleh dua regu saling berhadapan yang dipisahkan
dengan jaring dan setiap regu terdiri dari enam orang”. Sedangkan menurut
dimainkan oleh enam orang pemain dengan cara memantulkan bola menyebrangi
atas net, membutuhkan kerjasama yang baik dari masing-masing anggota tim”.
bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang dimainkan
oleh dua regu saling berhadapan didalam satu lapangan yang beranggotakan
merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan
ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain antara lain
dan blocking (membendung bola)”. Teknik dasar tersebut mutlak harus dikuasai
oleh seorang pemain agar dapat menjadi pemain bolavoli yang handal.
1) Bola
Bola yang dipakai biasanya terbuat dari karet atau bahan lain sejenis.
- Diameter bola : 18 – 20 cm
- Keliling bola : 65 – 67 cm
2) Perlengkapan pemain
Setiap pemain diwajibkan memakai kostum yang bernomor dibagian dada dan
3) Lapangan bolavoli
dan internasional. Jadi tidak ada perbedaan antara ukuran lapangan bolavoli
di indonesia dan di luar negeri karena memiliki standar dan ketentuan yang
sama.
15
Servis adalah salah satu teknik dasar yang digunakan untuk memulai
suatu set atau pertandingan, pada awalnya digunakan untuk melayani lawan untuk
servis digunakan untuk menyerang lawan, servis yang baik dapat mengacaukan
pertahanan lawan dan menyulitkan lawan untuk melakukan serangan. Hal tersebut
bola oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis, langsung
teknik dasar yang penting dalam permainan bolavoli, ketepatan servis yang baik
lawan”.
adalah pukulan pertama yang dilakukan oleh seorang pemain bolavoli untuk
mengawali atau memulai suatu permainan dan juga merupakan suatu serangan
awal yang cepat dan mematikan dengan menempatkan bola pada bidang
service yang dilakukan dengan perkenaan bola diatas kepala. Service atas
memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, tujuan utama service atas adalah
mempercepat laju bola menukik dari atas kebawah”. Menurut Sari (2017:101)
Servis atas adalah “servis dengan awalan melemparkan bola ke atas kemudian
dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas. Servis atas sangat baik digunakan
sebagai serangan pertama, karena bola yang dihasilkan dari servis atas tidak
mudah diterima oleh pemain lawan, sehingga menjadi sebuah keuntungan yang
sangat besar jika menguasai servis atas dengan baik”. Sedangkan menurut Viera
dan Ferguesson dalam Winarno (2013:42) “Service atas paling efektif, karena
sulit menangkisnya, jalannya bola berbeda tergantung bagian mana dari bola yang
kena pukul”.
atas adalah sebuah jenis servis yang dilakukan dengan cara melempar bola keatas
sebagai berikut:
1) Sikap permulaan
a) Pemain berdiri di belakang garis backline dengan posisi kaki kiri berada
17
agak di depan kaki kanan (bagi yang kidal maka kaki kanan yang berada
agak di depan).
c) Tangan kiri dan kanan sama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga
bola dan tangan kanan memegang bola bagian atas sehingga bola berada
d) Lambungkan bola ke atas dengan tangan kiri (tangan kanan untuk yang
kidal) kurang lebih setinggi satu meter, bersamaan dengan itu tangan kanan
(tangan kiri bagi yang kidal) ditarik kebelakang dan di atas kepala untuk
2) Sikap perkenaan
a) Setelah tangan kanan (tangan kiri bagi yang kidal) berada di atas belakang
kepala dan bola berada dalam jangkauan, maka bola serangan dipukul.
b) Perkenaan tangan dengan bola pada saat melakukan service dapat dilakukan
c) Pada saat terjadi terjadi sentuhan bola dengan tangan, maka tangan sedikit
3) Sikap Akhir
a) Setelah memukul bola, maka diikuti dengan langkah kaki kanan (kaki kiri
a. Pengertian Kekuatan
berlebihan. Kekuatan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang sangat
bermain bolavoli, seorang pemain harus terlebih dahulu memiliki dasar kekuatan
yang baik. Dengan demikian, kekuatan merupakan komponen dasar yang harus
sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan
adalah ketepatan atau kualitas otot dalam berkontraksi untuk mengatasi suatu
bolavoli yaitu kekuatan otot lengan. Menurut Harsono dalam Hanif (2017:50),
terhadap suatu tahanan”. Menurut Rusli Lutan dalam Yusuf (2015:5), “Kekuatan
Yunus dalam Yusuf (2015:5), “Kekuatan otot lengan adalah ketepatan seseorang
seluruh potensi atau kekuatan yang ada pada periode yang singkat”.
20
Pada tubuh manusia terdapat otot yang berfungsi sebagai alat yang
menggerakkan tubuh manusia secara aktif, karena tanpa adanya otot, maka
Lengan adalah salah satu anggota tubuh bagian yang disusun berdasarkan
Menurut Hanif (2017:50), “Lengan adalah anggota tubuh bagian atas yang
benda. Otot lengan pada dasarnya bagian otot yang paling sering digunakan dalam
aktivitas gerak, dalam berolahraga otot lengan bisa memiliki fungsi penuh apalagi
yaitu otot lengan bagian atas dan otot lengan bagian bawah. Otot lengan atas
terbagi dua bagian yaitu otot-otot ketul (fleksor) dan otot otot kedang (extensor).
Otot-otot ketul (fleksor) memiliki tiga bagian yaitu: Muskulus biseps braki (otot
berkepala tiga), dengan kepala luar berpangkal disebelah belakang tulang pangkal
Otot lengan bawah terbagi tiga bagian yaitu: Otot-otot kedang yang
sendi-sendi jari, dan sebagian dalam gerak silang hasta. Otot-otot ketul yang
mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan.
21
diantara tulang-tulang talapak tangan atau membantu ibu jantung tangan (thenar)
a. Pengertian Koordinasi
melibatkan objek selain organ tubuh, koordinasi antara mata dengan organ tubuh
untuk melakukan gerakan dengan berbagai tingkat kesulitan dengan cepat dan
yang dikatakan mempunyai koordinasi yang baik bila mampu bergerak dengan
mudah, lancar dalam rangkaian gerakan, dan iramanya terkontrol dengan baik,
dengan kontrol tubuh”. Menurut Iskandar dalam Khaidir & Aziz (2020:131),
Ketepatan”.
23
untuk melihat atau indra penglihat, tangan adalah anggota badan dari pergelangan
5. Hakikat Ekstrakurikuler
tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih memperkaya
dan memperluas wawasan pengetahuan dan ketepatan yang telah dipelajari dari
adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam
24
menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi daya upaya pembinaan peserta
ditujukan untuk menggali dan memotivasi peserta dalam bidang tertentu. Karena
itu, aktivitas ekstrakurikuler harus disesuaikan dengan hobi serta kondisi peserta
pendanaan untuk kegiatan ekstrakurikuler olahraga serta minat dari para peserta.
hipotesis. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh :
1. Fetry Khaidir & Ishak Aziz tahun 2020 dengan judul “Hubungan Kekuatan
Atlet Club Sultanika Putri Minas”. Berdasarkan analisis data di peroleh hasil :
Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi
bolavoli Atlet Club Sultanika Putri Minas dengan nilai rhitung (0,914) > rtabel
(0,602).
2. Oktaviani, Janiarli & Manurizal tahun 2021 dengan judul “Hubungan Kekuatan
Ekstrakurikuler SMP Negeri 4 Satap Rambah Samo dengan nilai rhitung (0,652) >
rtabel (0,514).
3. Riko Ertanto, Muhammad SUPARDI & Wawan Syafutra tahun 2021 dengan
Air Satan Kabupaten Musi Rawas. Berdasarkan analisis data di peroleh hasil :
Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dan koordinasi
C. Kerangka Berpikir
antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
bolavoli adalah permainan yang kompleks yang aktivitasnya meliputi teknik dasar
service, passing, smash dan block. Dalam permainan bolavoli servis merupakan
bagian yang paling utama untuk memulai permainan. Servis tidak lagi diartikan
sebagai penyajian bola, tapi servis diartikan sebagai serangan pertama kepada
lawan untuk mendapatkan point. Selain teknik yang benar, keberhasilan servis
atas bolavoli juga ditentukan oleh kondisi fisik. Pada permainan bolavoli kekuatan
otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan servis atas bolavoli maka harus
1. Kekuatan otot lengan dengan servis atas bolavoli : Ketepatan seseorang untuk
melakukan servis atas bolavoli otot lengan harus kuat dan siap.
daya lihat dan gerakan tangan kedalam suatu pola gerak yang efisien. Sangat
melakukan servis atas akan bisa mengatur ketepatan arah berbagai tingkat
3. Kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan servis atas bolavoli :
kompleks dan melibatkan banyak anggota tubuh, baik untuk memukul bola
kekuatan otot lengan yang baik. Dengan kekuatan otot lengan yang besar maka
pukulan tangan pada bola akan semakin keras sehingga laju bola semakin
bolavoli adalah pada saat memukul bola diudara dan memutuskan kemana arah
bola akan dipukul. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik maka arah bola
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
HASIL
D. Hipotesis Penelitian
yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, di tes atau uji
1. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis
3. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan koordinasi mata-
A. Jenis Penelitian
analisis pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,
kekuatan otot lengan (X1) dan koordinasi mata-tangan (X2) dengan ketepatan
30
X1
Y
X2
Keterangan :
Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat :
1. Variabel Bebas
b) Koordinasi Mata-Tangan
ketepatan dan kesempurnaan gerakan otot dari satu pola gerak ke pola gerak
sasaran dan berhasil ditangkap kembali dalam 10 kali lemparan pertama dan
Ketepatan servis atas adalah cara kaki kiri dilangkahkan kedepan. Hal ini
keatas dan dipukul dengan menggunakan jari tangan yang dalam posisi rapat,
sebagai usaha untuk mengarahkan bola dengan tepat pada sasaran lawan
seminarkan.
33
1. Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
TABEL 3.1
Daftar Jumlah Populasi Peserta Ekstrakurikuler Putra Kelas X & XI
SMK Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2021/2022
1 X 10 Peserta
2 XI 8 Peserta
Jumlah 18 Peserta
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah peserta putra saja, karena peserta putra lebih
maksimal dalam melakukan tes kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan
apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel, dan
apabila subjeknya lebih dari 100 orang, maka sampel yang akan digunakan 20-
menggunakan total sampling, artinya semua populasi putra dijadikan sampel yaitu
sebanyak 18 orang.
TABEL 3.2
Daftar Jumlah Sampel Peserta Ekstrakurikuler Putra Kelas X & XI
SMK Negeri 4 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2021/2022
1 X 10 Peserta
2 XI 8 Peserta
Jumlah 18 Peserta
untuk mengumpulkan data atau keterangan tentang apa yang ingin dicapai”.
Pengukuran dalam proses evaluasi menunjukkan hal yang bersifat tepat, objektif,
kuantitatif dan hasilnya dapat diolah statistik, karena datanya merupakan bilangan.
Bentuk tes dan pengukuran yang dilakukan adalah tes perbuatan, untuk
terhadap apa yang akan kita teliti, maka dari itu harus ada alat ukur yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
ini adalah pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan teknik tes. Instrument
yang digunakan berbentuk tes berstandar (standardized test) yakni tes yang telah
3. Instrumen Penelitian
1) Tujuan
2) Peralatan
dada peserta tes. Kedua tangan peserta tes terletak dilantai di bawah kedua
bahunya.
36
Seluruh tubuh lurus, tidak ada bagian tubuh yang menyentuh lantai kecuali
4) Pelaksanaan:
5) Penilaian
(Hanif 2017:141)
1) Tujuan :
2) Perlengkapan :
a) Bola tenis
1 cm).
3) Pelaksanaan :
b) Beri tanda dengan sebuah garis ditanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari
f) Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenai sasaran (bagian bola
yang dimana saja yang mengenai sasaran dapat diterima) dan testee dapat
menangkapnya.
menangkap bola.
4) Penilaian :
tanpa terhalang badan, testee tidak boleh berpindah ke depan garis batas
1) Tujuan :
b) Bolavoli
d) Tali rafia atau kapur (alat yang digunakan untuk memberikan tanda garis)
3) Pelaksanaan tes :
a) Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai
d) Bola tersangkut net atau keluar lapangan dianggap gagal, namun tetap
4) Pencatatan hasil :
Nilai setiap servis ditentukan oleh tingginya bola waktu melampaui net dan
a) Bola yang melampaui net di antara batas atas net dan tali direntangkan
c) Bola yang melampaui tali tertinggi, mendapat nilai sama dengan angka
sasaran.
d) Bola yang jatuh pada garis sasaran, dihitung pada sasaran dengan angka
e) Bola dimainkan dengan cara yang tidak sah, misalnya bola menyangkut
di net atau bola jatuh diluar lapangan permainan, mendapat nilai nol.
f) Hasil yang dicatat adalah jumlah angka dari empat nilai hasil perkalian
terbaik.
41
Gambar 3.4 Bentuk dan Ukuran Instrumen Tes Service atas bolavoli
` Sumber : Nurhasan dalam (Fuaddi, 2018:153)
data kemudian ditarik kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik kuantitatif. Terlebih dahulu mencari nilai rata-rata dan
simpangan baku kemudian melakukan uji normalitas. Adapun teknik analisis data
meliputi:
√
−
−
x=
∑ xi ∑ ( xi −x )2
n dan S= n−1 (Sudjana, 2005:250)
Keterangan:
−
x = Nilai Rata-rata hasil tes n = Banyak data
42
2. Uji Normalitas
yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah uji kecocokan Chi Kuadrat ( χ h2)
yaitu:
2
( f 0 −f h )
χ 2=∑
h fh (Sugiyono, 2019:172)
Keterangan:
χ
h2 = Harga Chi Kuadrat yang dicari
χ χ
Selanjutnya h2
hitung dibandingkan dengan t2
tabel untuk α=0 , 05 dan
dengan derajat kebebasan (dk) = n -1. Dimana n adalah banyaknya kelas interval.
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga Chi Kuadrat
(χ ) , maka distribusi data dinyatakan normal dan bila lebih besar (>)
2
h ≤χ
table t2
3. Uji Hipotesis
nΣx i y i −( Σx i ) ( Σy i )
r xy = √{nΣx i2 }{
−( Σx i ) 2 nΣy 2 −( Σy i )2
i } (Sugiyono, 2019:183)
Keterangan:
r xy = Koefesien korelasi variabel X dan variabel Y
x i = Variabel bebas
y i = Variabel terikat
n = Jumlah subjek
lengan (X1) dan koordinasi mata-tangan (X2) dengan ketepatan servis atas bolavoli
(Y). Untuk menguji hipotesis digunakan korelasi ganda (Ryx1x2) dapat dihitung
√
2 2 yx
yx 1
r +r 2
− 2r yx 1 r yx 2 r x1 x 2
Ryx 1 x 2 = 2x x
1− r 1 2
(Sugiyono, 2019:191)
Dimana:
kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas
44
bolavoli, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut :
TABEL 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
1) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan
Negeri 4 Lubuklinggau.
2) H0: μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara koordinasi
Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-
3) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
Ha : μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan
Negeri 4 Lubuklnggau
4) H0 : μ=0 Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot
Lubuklnggau
Ha: μ≠0 Artinya ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan
Kriteria pengujiannya adalah bila rhitung < rtabel maka H0 diterima dan
Ha ditolak, tetapi sebaliknya bila rhitung > rtabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
lengan dan koordinasi mata-tangan dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta
pengukuran didalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah : untuk mengukur
kekuatan otot lengan (X1) menggunakan tes push-up, koordinasi mata-tangan (X2)
ketepatan servis atas bolavoli (Y) diukur menggunakan tes servis atas. Deskripsi
sebagai berikut :
Tes yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan adalah tes
push-up selama 60 detik. Tes dihitung dari banyak peserta melakukan push-up.
Penilaiannya di ambil menjadi skor kekuatan otot lengan. Hasil analisis statistik
deskriptif untuk variabel kekuatan otot lengan diperoleh nilai maksimal sebesar
32; nilai minimal sebesar 3; nilai mean sebesar 19,23; nilai modus sebesar 7;
nilai median sebesar 15,6 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 7,90.
47
48
dengan jumlah push up antara 32-27 terdapat frekuensi sebanyak 3 peserta atau
dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kedua, yaitu
dengan jumlah push-up antara 26-21 terdapat frekuensi sebanyak 6 peserta dengan
persentase 33% dari keseluruhan peserta. Pada interval ketiga, yaitu dengan
persentase 22% dari keseluruhan peserta. Pada interval keempat, yaitu dengan
persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima, yaitu dengan
TABEL 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Kekuatan Otot Lengan
1 32-27 3 17 %
2 26-21 6 33 %
3 20-15 4 22 %
4 14-9 3 17 %
5 8-3 2 11 %
Jumlah 18 100 %
49
35%
Persentase
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
32-27 26-21 20-15 14-9 8-3
nilai minimal sebesar 10; nilai mean sebesar 15,09; nilai modus sebesar 6;
nilai median sebesar 14,2 dan simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,58.
sebanyak 3 peserta atau dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada
interval kedua, yaitu dengan jumlah lempar-tangkap bola tenis antara 17-16
peserta. Pada interval ketiga, yaitu dengan jumlah lempar-tangkap bola tenis
antara 15-14 terdapat frekuensi sebanyak 4 peserta dengan persentase 22% dari
persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima, yaitu dengan
TABEL 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Koordinasi Mata-Tangan
1 19-18 3 17 %
2 17-16 5 28 %
3 15-14 4 22 %
4 13-12 3 17 %
5 11-10 2 11 %
Jumlah 18 100 %
51
30%
Persentase
25%
20%
15%
10%
5%
0%
19-18 17-16 15-14 13-12 11-10
Lubuklinggau.
Tes yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan servis atas adalah tes
servis atas bolavoli. Tes ini dilaksanakan dilapangan bolavoli dengan membagi
lapangan beberapa petak yang memiliki skor yang berbeda-beda. Setiap peserta
servis atas terbagi menjadi dua macam yang tidak dapat dipisahkan. Aspek
pertama yaitu bola servis melewati di antara batas tali dan jaring net.
Servis dihitung pada saat bola mulai dipukul dan melewati batas atas
jaring dan tali. Aspek kedua adalah skor angka, aspek ini di ukur dengan cara
melihat pada petak skor tempat bola hasil servis atas mendarat dilapangan tes.
52
Kedua skor tersebut dijumlahkan menjadi skor servis atas permainan bolavoli.
Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel servis atas bolavoli diperoleh nilai
maksimal sebesar 23; nilai minimal sebesar 9; nilai mean sebesar 17,14; nilai
modus sebesar 7; nilai median sebesar 20,80 dan simpangan baku (standar
deviasi) sebesar 3,82. Data tersebut terbagi menjadi 5 kelompok data dengan
interval nya 3.
dengan jumlah servis atas bolavoli antara 23-21 terdapat frekuensi sebanyak 3
peserta atau dengan persentase 17% dari keseluruhan peserta. Pada interval kedua,
yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 20-18 terdapat frekuensi sebanyak
7 peserta dengan persentase 39% dari keseluruhan peserta. Pada interval ketiga,
yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 17-15 terdapat frekuensi sebanyak
4 peserta dengan persentase 22% dari keseluruhan peserta. Pada interval keempat,
yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 14-12 terdapat frekuensi sebanyak
2 peserta dengan persentase 11% dari keseluruhan peserta. Pada interval kelima,
yaitu dengan jumlah servis atas bolavoli antara 11-9 terdapat frekuensi sebanyak 2
TABEL 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Servis Atas Bolavoli
1 23-21 3 17%
2 20-18 7 39%
3 17-15 4 22%
4 14-12 2 11%
5 11-9 2 11%
Jumlah 18 100 %
40%
Persentase
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
23-21 20-18 17-15 14-12 11-9
2. Analisis Data
a. Uji Prasyarat
Uji Normalitas
data, dengan taraf kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n -1.
TABEL 4.4
Rangkuman Data Hasil Uji Normalitas
Koordinasi Berdistribusi
1,42 4 9,48
Mata-Tangan Normal
2 2
2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa h t yang
2 2
2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa h t yang
2 2
2 tabel = 9,48. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa h t yang
b. Uji Hipotesis
yaitu ada tidaknya hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan
servis atas bolavoli, maka pedoman seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
TABEL 4.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
variabel Y. Koefisien korelasi yang didapatkan r hitung = 0,728 > rtabel = 0,433
berarti hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis atas peserta
TABEL 4.6
Rangkuman Hasil Penelitian X1Y
Y. Koefisien korelasi yang didapatkan rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 berarti
TABEL 4.7
Rangkuman Hasil Penelitian X2Y
X2. Koefisien korelasi yang didapatkan rhitung = 0,871 > rtabel = 0,433 berarti
TABEL 4.8
Rangkuman Hasil Penelitian X1X2
0,798 > Rtabel = 0,433 berarti hubungan kekuatan otot lengan dan koordinasi
TABEL 4.9
Rangkuman Hasil Penelitian Korelasi Ganda X1X2Y
B. Pembahasan
memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang
positif dengan ketepatan servis atas bolavoli peserta ekstrakurikuler SMK Negeri
4 Lubuklinggau. Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,728 > nilai rtabel
Kekuatan otot lengan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang
bolavoli khususnya servis atas, seorang pemain harus terlebih dahulu memiliki
dasar kekuatan yang baik. Ini dapat dilihat dari fungsi lengan yang digunakan
untuk melakukan ayunan pada saat akan melakukan servis atas bolavoli.
(2011:111), “Kekuatan adalah tenaga kontraksi otot yang dicapai sekali usaha
gerakan service atas kekuatan otot-otot lengan memegang peranan yang sangat
penting karena agar mampu melakukan pukulan service bolavoli seperti yang
diharapkan yaitu laju bola tetap cepat dan keras maka gerakan tersebut
60
membutuhkan kekuatan yang berasal dari kumpulan otot-otot lengan”. Hal ini
semakin jelas dengan manfaat yang diperoleh dari kekuatan yang baik untuk
Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,795 > nilai rtabel sebesar 0,433
mempersepsikan objek yang dijadikan sasaran dan kapan bola akan dipukul,
dengan memperkirakan kekuatan yang digunakan agar hasil servis tepat sasaran.
Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Harsono dan Laberge dalam
pemenuhan tugas yang diberikan, dalam hal ini servis atas. Koordinasi mata-
tangan menggunakan mata untuk perhatian langsung dan tangan untuk melakukan
servis atas”.
memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang
Lubuklinggau. Hasil analisis data diperoleh nilai rhitung sebesar 0,871 > nilai rtabel
yang sangat penting untuk mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taknik
baik akan mampu mengubah dan berpindah secara cepat dari pola gerak yang satu
Lubuklinggau.
signifikan secara statistik dan memiliki kontribusi yang positif dengan servis atas
dibuktikan dengan analisis korelasi ganda (Ry) diperoleh sebesar 0,798 berarti
36,4% dipengaruhi oleh faktor pendukung lainnya. Selain itu, keseriusan peserta
melakukan tes sehingga tes yang dilakukan belum maksimal serta sarana dan
prasarana yang dapat menunjang hasil kegiatan latihan menjadi lebih baik.
melakukannya dengan baik. Kekuatan otot lengan yang baik memberikan dampak
gerakan memukul, mata harus mengarah ke sasaran atau obyek yang dituju.
63
oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung
ke lapangan lawan”. Servis atas sangat membutuhkan kekuatan otot lengan dan
pemula sehingga sangat sulit servis atas dilakukan tanpa bantuan kekuatan otot
A. Simpulan
pembahasan dengan judul hubungan kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis
kesimpulan bahwa :
1. Ada hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan servis
Koefisien korelasi yang didapatkan nilai rhitung = 0,795 > rtabel = 0,433 sehingga
Ha diterima.
korelasi yang didapatkan nilai rhitung = 0,871 > rtabel = 0,433 sehingga Ha
diterima.
diperoleh sebesar Rhitung = 0,798 > Rtabel = 0,433 sehingga Ha diterima. Koefisien
64
65
63,6%.
B. Saran
disampaikan, yaitu:
1. Bagi sekolah
bolavoli pesertanya.
dan kemahiran pada olahraga tersebut demi meraih prestasi yang tinggi.
Abdurrahman, M., Septiadi, F., & Wijaya, R.A. (2019). Hubungan Kekuatan Otot
Lengan, Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Ketepatan Passing Bawah
Siswi Ekstrakurikuler MTS Negeri 1 Sukabumi. Jurnal Unimed, Vol 2 No 2
Tahun 2019, 2655-7770.
Beutelstahl, Dieter. 2012. Belajar bermain bola voli. Bandung : CV Pionir Jaya.
Indra, Ani, 2010. Mengenal bola voli. Jakarta : Ad-Print Mitra Pustaka.
Khaidir, F & Aziz, I (2020). Hubungan Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi
Mata-Tangan dengan Ketepatan Servis Atas Atlet Club Sultanika Putri
Minas. Universitas Negeri Padang. Jurnal Patriot, Vol 2 No 1 Tahun 2020,
2714-6596
65
66
Mardiana, Ade dkk, 2010. Pendidikan jasmani dan olahraga. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Manurizal, L., & Fitriana, L. (2019). Pengaruh Metode Latihan Guided Discovey
dan Metode Series Of Play terhadap Ketepatan Servis Atlet Bolavoli Putri
Rokan Hulu. Penjaskesrek Journal, 6(2), 258-270.
Sari, Y. B. C., & Guntur, G. (2017). Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi
Mata Tangan terhadap Hasil Ketepatan Servis Atas Bola Voli. Jurnal
Keolahragaan, 5(1), 100-110.
Widiastuti. (2017). Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
1 ALI RENDI 16
2 ANDI SANTOSO 24
3 AMBAR WILIAN 9
4 AGUS SUBAN 26
5 ALDO ABEMA 25
6 ABDULLAH 10
7 BAYU KURNIAWAN 3
8 BUDI ALBADRI 22
9 DODI ALAMSYAH 17
10 EKO JAYA 21
11 PARIS EVRI 29
12 RIKI SAPUTRA 31
13 SUPRIYADI 20
14 RENDY ERWANSYAH 7
15 RADEN WIJAYA 32
16 SUPARDI 14
17 SOLOHIN 22
18 SANAFIYA 20
Lampiran 3.
1 ALI RENDI 6 8 14
2 ANDI SANTOSO 9 9 18
3 AMBAR WILIAN 4 7 11
4 AGUS SUBAN 8 9 17
5 ALDO ABEMA 9 10 19
6 ABDULLAH 7 5 12
7 BAYU KURNIAWAN 4 6 10
8 BUDI ALBADRI 6 9 15
9 DODI ALAMSYAH 5 8 13
10 EKO JAYA 9 8 17
11 PARIS EVRI 7 9 16
12 RIKI SAPUTRA 9 10 19
13 SUPRIYADI 7 7 14
14 RENDY ERWANSYAH 4 8 12
15 RADEN WIJAYA 9 9 18
16 SUPARDI 8 7 15
17 SOLOHIN 8 10 16
18 SANAFIYA 9 8 17
Lampiran 4.
Data Hasil Tes Servis Atas Bolavoli
Peserta Ekstrakurikuler SMK Negeri 4 Lubuklinggau
No Nama Peserta Servis 1 Servis 2 Servis 3 Servis 4 Servis 5 Servis 6 Total Total 4
Terbaik
1 ALI RENDI 4 5 2 0 4 1 16 15
2 ANDI SANTOSO 3 6 0 5 1 5 20 19
3 AMBAR WILIAN 1 4 5 3 5 0 18 17
4 AGUS SUBAN 3 5 3 0 4 2 17 16
5 ALDO ABEMA 4 9 1 5 0 2 21 20
6 ABDULLAH 0 3 1 4 5 2 15 14
7 BAYU KURNIAWAN 2 1 3 1 3 0 10 9
8 BUDI ALBADRI 3 6 0 5 4 0 18 18
9 DODI ALAMSYAH 5 1 2 0 3 2 13 12
10 EKO JAYA 4 6 0 5 0 6 21 21
11 PARIS EVRI 4 0 3 8 4 0 19 19
12 RIKI SAPUTRA 2 6 3 1 10 4 26 23
13 SUPRIYADI 0 3 0 6 2 4 15 15
14 RENDY ERWANSYAH 3 6 5 0 4 2 20 19
15 RADEN WIJAYA 4 1 6 9 1 3 24 22
16 SUPARDI 5 1 4 3 6 0 19 18
17 SOLOHIN 1 3 0 2 2 4 12 11
18 SANAFIYA 6 0 5 4 0 5 20 20
Lampiran 5.
Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median kekuatan
otot lengan.
=22,44
4. Median
=Bb+ (
i 1
fm 2
n−fk . b )
6
15+ ( 10,5−10 )
= 5
= 15+1,2 (0,5)
= 15+0,6
= 15,6
Lampiran 6.
− −
X xi - x ( x i - x )2
16 -3,23 10,43
24 4,77 22,75
9 -10,23 104,65
26 6,77 45,83
25 5,77 33,29
10 -9,23 85,19
3 -16,23 263,41
22 2,77 7,67
17 -2,23 4,97
21 1,77 3,13
29 9,77 95,45
31 11,77 138,53
12 -7,23 52,27
7 -12,23 149,57
32 12,77 163,07
14 -5,23 27,35
22 2,77 7,67
20 0.77 0,59
Total
∑X1= 404 1.249,75
Keterangan :
S = Simpangan Baku
−
∑(x- x )2 = 1.249,75
n = 18
√
−
∑ ( xi −x )2
S = n−1
√
1 .249 , 75
S = 17
S = √ 62, 48
S = 7,90
Lampiran 7.
Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median koordinasi
mata-tangan.
4. Median
=Bb+ (
i 1
fm 2
n−fk . b )
2
14+ ( 10 , 5−10 )
= 5
= 14+0,4 (0,5)
= 14+0,2
= 14,2
Lampiran 8.
Keterangan :
S = Simpangan Baku
−
∑(x- x )2 = 133,67
n = 18
√
−
∑ ( xi −x )2
S = n−1
√
133 ,67
S = 17
S = √ 6,68
S = 2,58
Lampiran 9.
Cara mencari interval dan perhitungan mean, modus dan median ketepatan
servis atas bolavoli.
− −
X xi - x ( x i - x )2
15 -2,14 4,57
19 1,86 3,45
17 -0,14 0,01
22 4,86 23,61
20 2,86 8,17
14 -3,14 9,85
9 -8,14 66,25
18 0,86 0,73
12 -5,14 26,41
21 3,86 14,89
19 1,86 3,45
23 5,86 34,33
15 -2,14 4,57
13 -4,14 17,13
22 4,86 23,61
18 0,86 0,73
11 -6,14 37,69
20 2,86 8,17
Total
∑Y =360 292,37
Keterangan :
S = Simpangan Baku
−
∑(x- x )2 = 292,37
n = 18
√
−
∑ ( xi −x )2
S = n−1
√
292, 37
S = 17
√
S = 14,61
S = 3,82
Lampiran 11.
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS TES KEKUATAN OTOT LENGAN
x
2
Menentukan tabel
dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4
x
2
<
hitung tabel (4,08 < 9,48), maka data berdistribusi normal.
Lampiran 12.
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS TES KOORDINASI MATA-TANGAN
x
2
Menentukan tabel
dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4
α = 5 % maka x
2
karena x
2
< x
2
x
2
Menentukan tabel
dk = k – 1
dk = 5-1
dk = 4
α = 5 % maka x
2
karena x
2
< x
2
nΣx 1 y− ( Σx 1 ) ( Σy )
=
r x1 y √ {nΣx 12
− ( Σx 1 )
2
} {nΣy 2
− ( Σy )
2
}
21( 7 . 371)−( 404 x 360)
=
√ {21 x 9 . 022−( 404 ) } {21 x 6 . 464−( 360 ) }
2 2
= 0,728
Lampiran 15.
nΣx 2 y− ( Σx 2 ) ( Σy )
=
r x2 y √ {nΣx 22
− ( Σx 2 )2 } {nΣy 2
− ( Σy ) 2 }
= 0,795
Lampiran 16.
nΣx 1 x 2 −( Σx 1 ) ( Σx 2 )
=
r x1x2 √ {nΣx 12
− ( Σx 1 )2 }{nΣx 22 −( Σx 2 )2 }
21(6 . 455 )−(404 x 317 )
=
√ {21 x 9 . 022−( 404 ) } {21 x 4 . 919− ( 317 ) }
2 2
Lampiran 17.
Rx1y = 0,728
Rx2y = 0,795
Rx1x2 = 0,871
R2x1y = 0,529
R2x2y = 0,632
R2x1x2 = 0,758
√
2 2 yx
yx 1
r +r 2
− 2 r yx r yx r x x2
1 2 1
Ryx 1 x 2 = 2x x
1− r 1 2
=
√ 0 ,529+0,632−2(0,728)(0 ,795)(0,871)
1−0,758
=
√ 1,161−2(0 ,504 )
0,24
=
√ 1,161−1,008
0,24
=
√ 0,153
0 ,24
=√ 0,637
= 0,798
Lampiran 18.
Diketahui :
Rx1x2y = 0,798
KD = R2 x 100%
= 0,7982 x 100%
= 63,6 %
Lampiran 19.
Foto Bersama dengan Bapak Janu Santoso S.Pd. selaku guru penjaskes
sekaligus pelatih ekstrakurikuler bolavoli SMK Negeri 4 Lubuklinggau
Lampiran 23.