SKRIPSI
Disusun oleh :
Novita Chrussiawanti
S11028
2015
SURAT PERNYATAAN
Surakarta,09 Juli2015
Yang membuat pernyataan
Novita Chrussiawanti
NIM.S11028
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atasrahmat
dan karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi denganjudul
“Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Safety Riding Pada Remaja
Di SMA Negeri 2 Sukoharjo”. Dalam penyusunanskripsi ini, peneliti banyak
mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagaipihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih danpenghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep,selaku Ketua Program studi S-
1 Keperawatan
3. Ibu S. Dwi Sulisetyowati, S.Kep., Ns. M.Kep , selaku Pembimbing I yang
telah memberikan masukan dan arahan selama penyusunan proposal skripsi.
4. Bapak Sukardi, S.Kp.,MM. selaku Pembimbing II yang juga telah
memberikan masukan dan arahan selama penyusunan proposal skripsi.
5. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi S-1 Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
6. Kepala sekolah SMA Negeri 2 Sukoharjo yang memberikan ijin dan arahan
untuk peneliti dalam melakukan penelitian.
7. Orang tua tercinta, yaitu Bapak Machrus, Ibu Nur Iswanti, seluruh keluarga
besar, yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa dan kasih sayangnya
sepanjang waktu.
8. Fahmi Syaf Rizal yang selalu senantiasa memberikan semangat sehingga
proposal skripsi ini bisa selesai.
9. Didik pamungkas, Vivi Kris Rohmawati, Merlyn Gischa Sofyana dan teman-
teman angkatan 2011 / S11 tersayang, yang saling mendukung dan membantu
dalam proses pembuatan proposal skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan, menjadi amal sholeh yang akan
mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Selanjutnya peneliti sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik demi
perbaikan skripsi ini sehingga dapat digunakan untuk pengembangan ilmu dan
pelayanan keperawatan.
Novita Chrussiawanti
NIM.S11028
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
NovitaChrussiawanti
ABSTRAK
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah global dan banyak terjadi setiap
harinya, sehingga perlu mengetahui kepatuhan pengendara kendaraan bermotor
tentang safety riding terkait tentang pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan kepatuhan safety
ridingdi SMA Negeri 2 Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatifdengan desain
penelitian ini adalah case control. Sampel penelitian ini berjumlah 142 responden.
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Tingkat pengetahuan remaja tentang kepatuhan safety riding termasuk
dalam kategori cukup, yaitu sebanyak 90 responden (63,4%). Kepatuhan tentang
safety riding termasuk dalam kategori patuh, yaitu sebanyak 86 responden
(60,6%). Analisis data menggunakan Uji Spearman Rank Correlation dengan
nilai korelasi Spearman Rank yaitu sebesar 0,802 dengan nilai signifikansi (p
value) 0,000 < 0,05, mempunyai arah korelasi positif yang berarti bahwa semakin
tinggi tingkat pengetahuan maka semakin tinggi pula kepatuhan safety riding pada
remaja di SMA Negeri 2 Sukoharjo.Dari hasil penelitian didapatkan hasil, ada
hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan safety riding pada remaja di
SMA Negeri 2 Sukoharjo.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan safety riding pada remaja di SMA Negeri 2
Sukoharjo. Saran dari penelitian ini diharapkan remaja di SMA Negeri 2
Sukoharjo hendaknya untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan
kepatuhantentang safety riding dengan cara mencari informasi lebih mendalam
tentang safety riding di media elektronik, seperti televisi, radio dan internet.
Jangan takut untuk mencoba karena ketakutan itulah hambatan sesungguhnya dari
sebuah kesuksesan kita
Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggaman mu, dia tak menghukum mu
Ketika kita berbicara, kita hanya mengulang apa yang kita tahu. Tetapi pada saat
kita mendengarkan kita mungkin belajar sesuatu yang baru
Hidup tak selalu seperti yang kamu mau, hal baik dan buruk selalu terjadi namun
semua itu telah diatur Tuhan dengan akhir yang indah
PERSEMBAHAN :
PENDAHULUAN
Keselamatan lalu lintas menjadi salah satu prioritas yang harus diutamakan
adalah kecelakaan jalan raya, tepat dibawah penyakit jantung dan depresi.
Selain itu, 1 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya di jalan
lalu lintas di Indonesia masih terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus dan terus meningkat
menjadi 109.319 kasus pada tahun 2010 dan 109.776 pada tahu 2011 dengan
luka berat dan 108.811 menderita luka ringan (Ditjen Hubdat, 2008-2012).
terdapat 11.839 kejadian kecelakaan lalu lintas atau naik dibandingkan tahun
2010, sebanyak 4.482 orang meninggal, 2.587 orang luka berat, dan 15.675
orang luka ringan. Korbannya yakni mahasiswa / pelajar 4.252 orang, profesi
23.216, mobil barang 3.491 unit, serta mobil penumpang 2.495 unit.3 Data
dari bulan Januari – Maret 2013 mencapai 226 kejadian dengan korban
lintas. Usia 17 tahun adalah usia remaja yang baru mendapat SIM, dimana
baikadalahpatuhterhadaphukum.Dalamhalini,
remajamerupakansalahsatunyawarganegaratersebut.Remajadapatdikatakanwa
jikaremajamampumengimplementasikankepatuhannyaterhadap peraturan
mengaturtentanglalulintasdanangkutanjalan.Apabilaremajapatuhterhadaptatac
baik. Alasannya
karenaremajasudahberkontribusidalammelaksanakankenyamanansetiapwarga
negara, khususnyadalamkenyamananberlalulintas.Olehkarenaitu,
kepatuhanremajaterhadaptatacaratertibberlalulintasmerupakansalahsatuhal
Seperti hal nya 2 remaja yang belum mempunyai SIM dan belum patuh
mempunyai SIM dan patuh terhadap peraturan lalu lintas tentang Safety
Riding.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk lebih lanjut melakukan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Negeri 2 Sukoharjo
1. Bagi pengetahuan
tentangsafety riding.
2. Bagi peneliti
3. Bagi Institusi
b. Bagi Pendidikan
riding.
2.1.1.1 Definisi
( Yustiana, 2013).
PenerapanSafetyRidingyangharusdipakaisebagaipendukungk
(Sambodo, 2010) :
1. Pelindung kepala
Menggunakanhelmfullfacekacabeningyangmanasetiapmengguna
kannya
harusmenguncikaitannya.Melarangkeraspenggunaanhelm“cetok
melakukan perjalanan.
berkendara.
menyilaukan (putih).
5. Tidakmembawabarangkendaraanyangmelebihi
ketentuan,tidakmelebihi lebar stang dan tinggi kepala.
Gambar 2.6.Contoh Larangan Membawa Sepeda Motor (Sambodo,2010).
ditaati setiap kita berada di atas motor, baik jarak pendek menengah dan
jauh.
2.1.2 Kepatuhan
2. Tingkat pendidikan.
Suddarth, 2005).
4. Dukungan Keluarga
5. Dukungan sosial
Dukungan sosial dalam bentuk dukungan emosional
2.1.3.1 Pengertian
sebagai berikut:
1. Tahu (knowledge)
2. Memahami (Comprehension)
menterjemahkan,menginterpretasikan,menafsirkan,
3. Menerapkan (Aplication)
4. Analisa (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk
5. Sintesis (Syntesis)
arti tertentu.
6. Evaluasi (Evaluation)
memperolehpengetahuan, yaitu:
1. Cara Tradisional
methodology).
1. Pendidikan
(Hendra, 2008).
2. Pengalaman
3. Usia
Makin tua umur seseorang maka proses-proses
(Hendra, 2008).
4. Informasi
5. Lingkungan Budaya
yaitu :
1SD
2.1.4 Remaja
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun
sosial.
2.2 Kerangka Teori
Gambar 2.8
2.4 Hipotesis
dijalan meningkat.
SMA 2 Sukoharjo.
2.5 Keaslian Penelitian
Tabel 2.1.Keaslian Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
(Hidayat, 2010).
Desain pada penelitian ini adalah case control. Case control yaitu
3.2.1 Populasi
semua siswa siswi kelas XI dan XII yang mengendarai sepeda motor di
N
n
1 N (e)2`
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
= 220/1 + 0,55
= 220/1,55
= 141,93
= 142 responden
1. Kriteria Inklusi
pengambilan data.
2. Kriteria Eksklusi
(Nursalam, 2008).
pengambilan data.
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Nama
Pengertian Indikator Variabel Alat Ukur Skala
Variabel
Variabel Independen
Tingkat pengetahuan 1. Kategori baik yaitu Kuesioner Ordinal
pengetahuan manusia sesuai menjawab benar 26-27
dengan soal yang diharapkan.
penglihatan 2. Kategori cukup yaitu
dirinya sendiri menjawab benar 17-25
dan setiap orang soal yang diharapkan.
mempunyai 3. Kategori kurang yaitu
tingkat menjawab benar 1-16
pengetahuan soal yang diharapkan.
yang berbeda.
Variabel Dependen
Kepatuhan Perilaku patuh 1.Patuh, jika mendapat skor Kuesioner Ordinal
safety riding pada seseorang >7,9.
untuk keamanan 2.Tidak patuh, jika
saat berkendara mendapat skor < 7,9.
di jalan raya
informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal hal yang dia
Pertanyaan terdiri dari 27 soal yang disusun berdasarkan kisi kisi yang
siswi. Pernyataan terdiri dari 10 soal yang berdasarkan kisi kisi yang
terdiri dari pertanyaan patuh dan tidak patuh nilai 1 jika jawaban benar
dan diberi nilai 0 jika jawaban salah, Dengan kriteria : Patuh, jika
mendapat skor > 7,9 dan tidak patuh, jika mendapat skor <7,9.
1. Uji validitas
moment, yaitu :
.∑ − ∑ ∑
=
2 2
∑ − (∑ )2 ∑ − (∑ )2
Keterangan:
N : Jumlah responden
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
nomor item 3, 8, 17 dengan nilai rhitung 0,232, 0,225 dan 0,150 <
>rtabel (0,235).
2. Uji Reliabilitas
2
∑
11 = 1−
−1 2
Keterangan :
1. Persiapan
b. Prosedur Administrasi
Sukoharjo.
2. Pelaksanaan
sampel
kepada responden
pengetahuan.
di kelas XI
oleh peneliti.
2. Coding
atau koreksi.
1. Analisa Univariat
Sukoharjo.
Sukoharjo.
kerahasiaannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam hal ini karakteristik responden meliputi jenis kelamin dan umur.
kelamin laki-laki.
4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
berikut:
berumur 15 tahun.
kategori patuh.
sebesar 0,802, yang mempunyai arah korelasi positif, hal ini berarti jika
semakin besar nilai suatu variabel atau nilai korelasi, maka semakin besar
safety riding. Nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05, hal ini berarti Ho ditolak
PEMBAHASAN
5.1 Demografi
tahun.
anak SMA tergolong usia remaja akhir yaitu antara 16-21 tahun,
akhir sering terjadi letusan emosi dalam bentuk amarah, sensitif bahkan
dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini
remaja awal atau yang disebut masa transisi. Dimana usianya berkisar
antara 13 sampai 16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan
baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial. Pada masa transisi
seperti pada orang dewasa. Perilaku sosial remaja yaitu bergaul dengan
jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman
Safety Riding
dari segi pengertian, penerapan safety riding, selalu membawa jas hujan yang
diberikan dari guru BP, pernah mendapatkan workshop tentang safety riding
dan pembuatan SIM massal yang dilaksanakan pada tahun 2014 yang
Hendra (2008), pendidikan dan informasi yang cukup sangat berperan dalam
dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan
safety riding adalah cukup, yaitu 107 orang (61,1%). Dalam Jurnal
ridingyang baik yaitu 58% dan responden yang memiliki pengetahuan kurang
bahwa perilaku kepatuhan akan menjadi patuh. Hal ini menunjang dengan
siswa sudah ada yang mempunyai SIM, karena syarat untuk mendapatkan
SIM adalah berperilaku patuh dan mentaati peraturan lalu-lintas serta dapat
spesifikasi, standar atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya
diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu bidang
riding diantaranya adalah pemahaman tentang tata tertib berlalu lintas, sikap
remaja tentang kepatuhan tata tertib lalu lintas dan adanya program tilang dan
safety riding di SMA Negeri 2 Sukoharjo termasuk dalam kategori yang kuat,
baik pengetahuan remaja tentang safety riding maka perilaku remaja akan
Penelitian yang sama dilakukan oleh Isnaini, dkk., (2011), hasil yang
termasuk dalam kategori yang cukup, dan hasil menunjukkan ada hubungan
PENUTUP
6.1 Simpulan
Spearman Rank yaitu sebesar 0,802 dan nilai signifikansi (p-value) sebesar
6.2 Saran
bacaan dan acuan belajar serta bisa diaplikasikan dalam bentuk seminar
3. Bagi Peneliti
Anung Winahyu (2013). Kepatuhan Remaja terhadap Tata Cara Tertib Berlalu
Lintas (Studi di Dusun Seyegan Srihardono Pundong Bantul).Vol 2. No 2.
Asdar, M., dkk (2013). Perilaku Safety Riding pada Siswa SMA di Kabupaten
Pangkep. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanudin.
Brunner & Suddarth, (2005). Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi 8), Jakarta:
EGC.
Mihawati, E., dkk (2013). Pola Interaksi Determinan Perilaku Safety Riding
dalam Upaya Eliminasi Gangguan Kesehatan dan Kecelakaan Lalu Lintas
Guna Meningkatkan Kualitas Hidup Generasi Muda. Universitas Dian
Nuswantoro, Semarang.
Russeng, S,R. (2011). Kelelahan Kerja dan Kecelakaan Lalu Lintas. Makassar:
Ombak.