OLEH :
Valdo Aqdiva Pratama
19087150
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan karunia serta nikmat yang tidak terhingga sehingga dengan izin-Nya
kekurangan dan kekeliruan. Untuk itu Peneliti sangat mengharapkan segala kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang akan peneliti terima dengan
senang hati demi kesempurnaan Proposal Penelitian ini. Dan semoga Proposal
Penelitian ini dapat berguna untuk kita semua. Akhir kata peneliti ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Proposal
Peneliti
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................................7
C. Pembatasan Masalah...............................................................................8
D. Rumusan Masalah...................................................................................8
E. Tujuan Penelitian....................................................................................8
F. Kegunaan Penelitian...............................................................................8
A. Kajian Teori..........................................................................................10
1. Sepakbola........................................................................................10
2. Pengertian Latihan..........................................................................13
5. Hakikat Driblling............................................................................24
B. Penelitian Relevan................................................................................33
C. Kerangka Penelitian..............................................................................34
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................34
ii
A. Desain Penelitian..................................................................................35
1. Populasi...........................................................................................36
2. Sampel.............................................................................................37
C. Definisi Operasional.............................................................................37
1. Instrumentasi...................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Populasi Penelitian.............................................................................................37
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Thigh Up............................................................................................................21
2. The back and forth move....................................................................................22
3. Inside foot...........................................................................................................22
4. Roll Stop.............................................................................................................23
5.Roll in with sol....................................................................................................23
6. Teknik Menggiring Bola....................................................................................32
7. Diagram Tes Driblling.......................................................................................39
v
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga sepakbola merupakan suatu cabang olahraga yang sangat populer didunia,
sepakbola telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dari bentuk yang
sederhana sampai menjadi sepakbola modern yang sangat digemari dan dikagumi banyak
orang, baik anak - anak, orang dewasa, orang tua, bahkan wanita mulai dari kalangan
bawah, kalangan menengah sampai kalangan atas serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang sangat pesat juga ikut mempengaruhinya. (Indra, P., &
Marheni, E. (2020:39)
gabungan unsur – unsur gerak yang terkoordinasi dengan rapi sehingga memerlukan waktu
cukup lama untuk menguasai teknik dasar permainan sepakbola dengan benar. Dengan
penguasaan teknik dasar yang benar maka akan menunjang keterampilan selanjutnya.
Untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien, perlu penekanan pada penguasaan teknik
kegawang lawan untuk meraih kemenangan. Kondisi fisik, mental, taktik, dan teknik yang
bagus sangat diperlukan untuk menciptakan gol kegawang lawan. Menciptakan gol
merupakan tugas yang sulit dilakukan, karena untuk itu dibutuhkannya kemampuan
Sepakbola merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua tim berlawanan arah
gawang dari kebobolan (Arifan, I & Berlian, E 2020) Untuk mencapai prestasi yang baik
kemauan yang kuat, fisik yang baik, penguasaan teknik dan taktik serta mental yang kuat
6
untuk berprestasi dengan baik di sepakbola ada faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti
faktor internal yang berasal dari atlet itu sendiri dan faktor eksternal dari luar diri atlet itu
sendiri, ada empat komponen yang mempengaruhi prestasi seperti kondisi fisik,
teknik,taktik,dan mental.
Menurut (Ridwan, 2020) kondisi fisik merupakan suatu persyaratan yang harus
prestasi olahraga yang optimal. Cabang olahraga sepakbola hampir semua komponen
kondisi fisik menjadi dominasi dalam suatu pertandingan sepakbola, seperti: daya tahan,
Teknik merupakan salah satu fondasi bagi seorang pemain untuk dapat bermain
bola. Terknik dasar dalam bermain sepakbola adalah keterampilan untuk melakukan
Teknik dasar sepakbola tersebut antara lain seperti mengumpan bola (passing), menggiring
Taktik merupakan salah satu faktor yang harus dimiliki oleh setiap pemain untuk
7
khususnya pertandingan sepakbola. Taktik adalah siasat atau akal yang digunakan pada
Mental merupakan aspek yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepakbola,
karena mental sangat berkaitan dengan psikologi seorang pemain sepakbola. Untuk meraih
prestasi puncak sebagai suatu perwujudan aktualisasi diri bagi atlet, modal utama adalah
harus memiliki kesehatan yang prima, baik fisik maupun mental agar terciptanya prestasi
yang optimal. Dalam rangka untuk memperoleh prestasi yang baik, keempat komponen ini
tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu keempat komponen ini saling berkaitan satu sama
lain, sebuah prestasi tidak dapat dicapai apabila salah satu dari keempat komponen ini
tidak terlaksanakan.
dan mental yang baik juga diperlukan sekali penguasaan teknik yang baik pula oleh
para atletnya, karena tanpa adanya penguasaan teknik yang baik seseorang atlet tidak
seorang pemain dalam bermain sepakbola (Soniawan, V., & Irawan, R. (2018).
Teknik merupakan salah satu elemen penting dalam permainan sepakbola. Seorang
pemain dengan keterampilan dasar sepakbola yang baik, tidak akan menghadapi banyak
kesulitan selama pertandingan seperti saat menendang bola (shooting), menghentikan bola
teknik sangat berpengaruh bagi pemain sepakbola salah satunya adalah dribbling.
Dribbling adalah salah satu teknik yang perlu mendapakan perhatian dalam
mengatakan menggiring bola (dribbling) adalah memindahkan bola dari satu titik ketitik
lainnya, dengan cara mendorong atau menendang bola yang mana bola selalu dalam
penguasaan.
8
untuk mencapai tujuan mengadakan serangan balik, melewati lawan, membebaskan
diri dari kawalan lawan, mengatur tempo permaian dan menciptakan gol ke gawang lawan.
Maka dari itu setiap pemain dituntut untuk bisa melakukan dribbling. Untuk menguasai
kemampuan dribbling dengan baik banyak faktor- faktor yang harus mendapatkan
Latihan Ball Feeling sangat diperlukan oleh setiap pemain agar dapat menguasai
teknik sepakbola, Pelincahan merupakan salah satu kondisi fisik yang dibutuhkan dalam
Kemampuan ball feeling sangat penting mendapatkan perhatian, karena driblling itu
sendiri adalah membawa bola dengan jalan menendang bola yang mana bola selalu dalam
penguasaan, untuk bisa bola selalu dalam penguasaan maka penguasaan dan perasaaan
bola harus baik. Untuk mendapatkan penguasaan kemampuan driblling yang bagus maka
dari itu faktor latihan ball feeling sangat mempengaruhi, pebrima et al. (2021) mengatakan
latihan ball feeling merupakan latihan sederhana yang langsung menggunakan bola. Ball
feeling merupakan perasaan terhadap bola. Dalam bermain sepakbola ball feeling ini
menjadi dasar seseorang untuk bermain sepakbola karena dengan adanya rasa terhadap
bola maka seseorang mampu dengan mudah melakukan teknik di dalam sepakbola, seperti
teknik dribbling. Sebagai seorang pemain tidak hanya melihat bola tetapi juga harus
melihat situasi, tetapi bola selalu berada dalam penguasaan. Maka dari itu pemain
hendaknya mempunyai perasaan terhadap bola. Dengan itu ball feeling sangat penting
untuk dribbling. Karena dribbling itu untuk menyerang, bukanya hanya sekedar membawa
bola.
9
4
OBSERVASI
4
5
B. Identifikasi Masalah
1. Kekuatan adalah kemampuan otot dan saraf untuk mengatasi beban internal
kita mau merubah arah driblling, dimana saat mau merubah arah diperlukan
dengan amplitude gerakan yang besar dan luas. Dalam permainan sepakbola
lawan, dimana pada saat mau melewati lawan perlunya kelentukan pinggang
agar lawan terkecoh dan juga pada saat memutar badan kita melakukan
driblling.
5
6
mengubah arag ketika melewati lawan, dimana pada saat mengubah arah
bergerak dengan cepat ke arah samping sehingga lawan akan tertinggal pada
berbagai tingkat kesungkaran dengan cepat dan efesian dan penuh ketetapan.
driblling, dimana pada saat driblling koordinasi antar kaki sangat perlu agar
sepakbola ball feeling ini menjadi dasar seseorang untuk bermain sepakbola
seorang pemain tidak hanya melihat bola tapi juga harus melihat situasi,
C. Pembatasan Masalah
6
7
D. Rumusan Masalah
Persika Fc”.
E. Tujuan Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model latihan ball feeling terhadap
F. Kegunaan Penelitian
manfaat diantaranya :
3. Bagi pelatih, penelitian ini sebagai bahan masukan dalam menyusun dan
sepakbola.
4. Bagi Fakultas, sebagai masukan dan ilmu pada Fakultas Keguruan Dan
7
8
Padang.
8
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Sepakbola
baik. Sepakbola adalah olahraga kontak dan siapa pun yang berpartisipasi
sepak bola terjadi pada pergelangan kaki, lutut atau pangkal paha.
dan kapasitas sprint berulang, kekuatan dan daya tahan otot, kecepatan,
baik. Teknik dasar sepakbola sangat menguasai dan dipahami setiap atlet
bermain sepakbola (Naldi & Irawan, 2020:7). Menurut Yon Stengel (2018)
sepakbola harus memiliki kondisi fisik yang baik, maka kondisi fisik dapat
tahan, kelincahan, power, flexibility. Kondisi fisik yang lebih sangat penting
teknik. Kapasitas Kondisi fisik terdiri beberapa hal yaitu kekuatan, daya
bola, dan terutama bagi penjaga gawang yaitu menangkap bola (Afrizal,
2003: 23). Dan paling utama yang sangat penting dalam permainan
(2019:20) bahwa “Sepakbola dapat dimainkan oleh siapa saja, baik pria
“Sepakbola adalah salah satu yang paling populer di dunia olahraga. Agar
12
13
olahraga yang paling tersebar luas, populer dan menguntungkan saat ini”.
perlu dipersiapkan dengan baik agar tim memiliki peran yang baik dalam
teknik, taktik, dan mental yang baik disetiap pertandingan untuk mencapai
2. Hakikat Shooting
a. Pengertian Shooting
13
14
bola dengan baik sesuai dengan bagian kaki yang akan digunakan. Pada
dengan kaki bagian dalam, punggung kaki, punggung kaki bagian dalam,
penting untuk mencetak lebih banyak gol daripada lawan. Shooting pada
dasarnya adalah salah satu teknik yang memainkan peran penting dalam
suatu gerakan dimana posisi tubuh normal dan rileks, dengan satu kaki di
depan kaki yang lain. Pada saat akan menyentuh bola, segeralah tangan
dibuka lebar dan lengan yang satunya terjulur ke belakang. Lutut kaki
sedikit ditekuk dan kedua lengan selalu dalam keadaan lurus. Menurut
14
15
dan tanpa adanya shooting yang dilakukan pemain, maka gol pun tidak
shooting tim tidak akan bisa mencetak gol dan meraih kemenangan
dalam pertandingan”.
15
16
dengan baik dan benar, pemanfaatan shooting bukan hanya pada saat
pemain tidak terjaga oleh pemain lawan namun juga bisa dilakukan pada
saat situasi sempit dan terdesak oleh karena itu setiap pemain di harapkan
shooting yang umum di lakukan oleh pemain bola, padahal banyak jenis
situasi pemain, posisi penjaga gawang dan posisi pemainn itu sendiri
(Zainuddin, 2022:1434).
memiliki kekuatan otot tungkai yang kuat berarti akan semakin memiliki
16
17
kesempatan untuk mencetak gol lebih baik dari pada mereka yang kurang
Letak kaki tumpu, 2).Kaki yang menendang, 3). Bagian bola yang
ditendang, 4). Sikap badan, dan 5). Pandangan mata (Kresnadi & Puspita
kesegaran fisik (physical fitness) yang baik agar dapat bermain secara
aspek :a).Kecepatan, b). Kekuatan, c). Daya Ledak, d). Kelincahan, e).
terdiri dari cara lari dan merubah arah, cara melompatdan gerak tipu
17
18
dalam, 2). Dengan kura- kura bagian dalam, 3). Dengan kura-kura bagian
luar, 4). Dengan kura-kura kaki penuh, 5).Dengan ujung jari, 6). Dengan
menendang bola meliputi 1). Menendang bola dengan kaki muka penuh
(kura-kura), 2). Menendang bola dengan kaki muka bagian dalam, 3).
menjadi: a). Untuk memberi operan bola kepada teman, b). Untuk
lurus atau melengkung sedang (lambungan bola antara setinggi lutut dan
b. Teknik Shooting
18
19
juga telah memiliki Ball Feeling yang sempurna dan peka terhadap bola.
19
20
c. Tujuan shooting
S. (2018).
d. Jenis shooting
20
21
bola ditentukan dengan trivela apa yang mau capai baik itu bola
araea gawang.
terkuat dan memasang kaki tumpuh tidak terlalu jauh dari bola.
bawah tekanan lawan juga tak kalah pentingnya (Istofian, & Amiq,
(2016).
21
22
ini adalah untuk mengumpan, menendang kegawang agar terjadi gol, dan
dengan :
22
23
3. Pengertian Latihan
tujuan. Latihan bukan hal yang baru, sudah sejak zaman dahulu latihan
anak latih. Menurut Bompa dalam Hariono (2006: 1) latihan adalah upaya
merupakan suatu proses perubahan kearah yang lebih baik yaitu untuk
manfaat yang dapat dirasakan oleh tubuh seperti tubuh yang menjadi lebih
23
24
yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat
pada waktunya.
24
25
menjadi yang terbaik dalam mewujudkan sportifitas yang tinggi. Latihan ini
mempunyai program yang harus dilakukan oleh atlet secara terus menerus
utama dalam latihan atau training adalah untuk membantu atlet dalam
25
26
unit motorik aktif dan stimulus saraf. Kekuatan merupakan syarat dasar
yang sangat penting dalam semua kegiatan olahraga, karena sebagai daya
penggerak dan pencegah cidera. Kekuatan otot tungkai pada setiap pemain
pada beban melalui usaha dalam menggerakan otot. Semua atlet pada
cabang olahraga apapun di anjurkan agar memiliki kondisi fisik yang baik
unsur kondisi fisik yang bagus, terutama kekuatan otot tungkai. Kekuatan
26
27
memiliki kekuatan otot tungkai yang baik maka tendangan yang dihasilkan
juga akan kuat dan maksimal. Dikutip dari Sukadiyanto (2002: 60) dari
satuan motoric yang berkontraksi. Otot yang kuat sangat membantu kerja
otot sehari hari secara efektif seperti, mengangkat, mendorong dan lain
27
28
gerakan dan mengatasi beban. Dalam bermain sepakbola gerakan lari dan
menendang bola adalah gerakan yang paling dominan. Oleh karena itu,
melakukan gerakan menendang bola dan berlari serta kekuatan otot tungkai
bermain sepakbola.
untuk berkonraksi), ukuran otot, panjang pendek otot, besar rangsangan otot
pada beban, tingkat kelelahan dan lain sebagainya. Menurut Irawadi (2011:
98) faktor yang mempengaruhi kekuatan otot tungaki adalah, jenis serabut
otot, panjang otot, suhu otot, kekuatan otot, jenis kelamin, kelelahan,
a. Squat Jump
28
29
sebelah kaki didepan, melompat keatas sampai kaki lurus dan kembali
setengah jongkok dengan bahu tegak lurus, satu kaki menjadi tumpuhan,
29
30
bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya ledak otot kaki.
Cara melakukan latihan kneeling squat jump dengan posisi awal duduk
posisi akhir squat. Saat mendarat tekuk lutut supaya dapat meredam
30
31
B. Penelitian Relevan
penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan kriteria atlet yang sudah
berlatih selama setahun. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet U17-U18
3,548, di mana nilai tersebut lebih besar dari nilai tabel dengan derajat
sepak bola (Arwandi, J., Ridwan, M., Irawan, R., & Soniawan, V, 2020).
2019). Populasi pada penelitian ini adalah pemain PSTS Tabing padang
31
32
C. Kerangka Konseptual
variabel bebas (X) Yaitu latihan Kekuatan otot tungkai disebabkan akan
Padang U-17. Sehingga dalam hal ini yang jadi variabel terikatnya (Y)
yaitu kemampuan shooting (Y), karena itu merupakan objek yang akan
penelitian ini:
D. Hipotesis Penelitian
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kasual) antara dua faktor
relevan.”
karena pada desain peneltian ini masih terdapat variabel luar yang ikut
variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak adaanya variabel control dan
sampel tidak dipilih secara random. Atas dasar hal tersebut, maka penulis
menggunakan One group pre test – post test design sebagai desain penelitian.
Desain one group pre test-pos test yaitu eksperimen yang dikenakan pada satu
35
36
diberikan perlakuan kemudian diberikan post test atau tes akhir untuk
perlakuan selama 16 kali pertemuan . Setelah data tes awal dan tes akhir
terkumpul maka data tersebut disusun, diolah dan dianalisis secara statistik.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil perlakuan penelitian yang telah
dilaksanakan.
Rancangan penelitian One group pre test – post test design (Sugiyono,
Desain Penelitian
Pre test Treatment Post test
01 X 02
Keterangan :
O2 = Nilai pre test sebelum diberikan perlakuan
X = Treatment (diberikan perlakuan)
O2 = Nilai post test setelah diberikan perlakuan
Pelaksanaan penelitian
1. Populasi
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Arikunto (2010:173) yaitu
37
2. Sampel
“sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
purposive sampling, yaitu pemain SSB Muspan Padang yang berusia 17-18
C. Definisi Operasional
1. Latihan Kekuatan otot Tungkai adalah metode latihan yang diberikan untuk
et,al, 2020:688).
37
38
2. Shooting adalah tendangan kearah gawang. Shooting ini bisa juga dilakukan
dengan kaki muka penuh (kura-kura). Teknik ini kelihatan gampang, tapi
sebenarnya dibutuhkan konsentrasi dan waktu yang tepat agar shooting yang
dlakukan dengan tiga bagian, yaitu punggung kaki, kaki bagian dalam, dan
1. Instrumentasi
kebutuhan penelitian. Bentuk tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
1) Meteran
2) Patok
3) Sepakbola
4) Peluit
38
39
6) Alat-alat tulis
7) Lapangan sepakbola
c. Pelaksanaan tes
pinggir patok.
3) Shooting dapat dilakukan dengan kaki kanan atau kiri tergantung kaki
5) Skor yang dicatat adalah skor yang diperoleh setiap testee dalam
12-16 Baik
16,5 meter 8-11 Sedang
4-7 Kurang
3< Sangat Kurang
Sumber: http://WWW.tesdanpengukuran.com./(diakses pada tanggal
21 Agustus 2016)
(Yudi, A. 2019:5).
| x1 −x2|
t=
√
2
∑ D − ∑n
( D)
2
n(n−1)
Keterangan:
t = Harga uji t yang dicari
x1 = Mean tes awal
40
41
41
DAFTAR PUSTAKA
Akhmady, A. L., & Nur, A. (2022). hubungan kekuatan otot tungkai dengan
akurasi shooting pada tim sepak bola sinar patras. babasal sport education
journal, 3(2), 53-62.
Arwandi, J., Ridwan, M., Irawan, R., & Soniawan, V. (2020). Pengaruh Bentuk
Latihan Squat Jump Terhadap Kekuatan Shooting Sepakbola Atlet Pro:
Direct Academy. Jurnal MensSana, 5(2), 182-190.
Bozkurt, S., Çoban, M., &Demircan, U.(2020). the effect of football basic
technical training using unilateral leg on bilateral leg transfer in male
children.journal of physical education, 31, 1–10.
Chan, (2012) . Studi Tentang Kemampuan Lompat Tegak Siswa Sekolah Dasar
Negeri Berdasarkan Perbedaan Geografis Sebagai Identitas Bakat Olahraga.
Jurnal Sportif, 2(2), 1-14
Dinata, Marta. 2005. Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi. Jakarta:
CerdasJaya.
41
42
Gunadi, D., Witarsyah, W., arwandi, j., & ridwan, m. (2020). kontribusi daya
ledak otot tungkai koordinasi mata kaki dan keseimbangan terhadap
kemampuan shooting. jurnal patriot, 2(4), 1092-1103.
Hariono. 2006. Metode Melatih Fisik Pencak Silat. FIK UNY, Yogyakarta.
Indra, P., & Marheni, E. (2020). Pengaruh Metode Latihan dan Motivasi Berlatih
terhadap Keterampilan Bermain Sepak Bola Ssb Persika Jaya
Jurnal Performa Olahraga, 5(1), 39-47.
Sikabau.
Irawadi, Hendri. 2011. Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang: FIK UNP.
Istofian, R. S., & Amiq, F. (2016). Metode drill untuk meningkatkan teknik
menendang bola (shooting) dalam permainan sepakbola usia 13-14 tahun.
Jurnal Kepelatihan Olahraga, 1(1).
Meiriawati, M. (2014). Pengaruh Pelatihan Sit-Up Besar Sudut 450, 900, Dan
1200 Terhadap Kekuatan Otot Perut. JURNAL PENJAKORA, 1(1), 92-106.
Naufal, M. R., Srianto, W., & muryadi, a. d. (2022). analisis kemampuan shooting
sepak bola usia 10-12 tahun pada sekolah sepak bola (ssb) bina nusantara
klaten tahun 2022. jurnal ilmiah penjas (penelitian, pendidikan dan
pengajaran), 8(2), 12-26.
Putra, A. T., & Afriza, S. (2020). Kontribusi Kelentukan dan Dayaledak Otot
Tungkai terhadap Heading Sepakbola. Jurnal Patriot, 2(2), 616-626.
Putra, ded, & Ridwan, M. (2019). Kekuatan Otot Tungkai, Koordinasi Mata-Kaki
dan Keseimbangan Berhubungan dengan Kemampuan Shooting Sepakbola.
Jurnal Patriot, 1(2), 749-761.
Putra, T. S., Arwandi, J., Irawan, R., &Arifianto, I. (2023). Kontribusi Daya
Ledak Otot Tungkai, Keseimbangan Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap
Kemampuan Shooting. Gladiator, 3(1), 16-32.
Putri, A. E., Donie, D., Fardi, A., & Yenes, R. (2020). Metode Circuit Training
Dalam Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Daya Ledak Otot
Lengan Bagi Atlet Bolabasket. Jurnal Patriot, 2(3), 680-691.
ledak otot tungkai pemain bola voli putra klub putra mantingan tengah
jakenanpati. spirit edukasia, 2(01), 171-180.
Sandi, K., & Irawadi, H. (2019). Latihan Explosive Power Otot Tungkai
Berpengaruh terhadap Akurasi Shooting Sepakbola. Jurnal Patriot, 1(2),
820-830.
Šebić, L., Hadrović, A., Bijelić, S., &Kozić, V. (2010). Postural Differences
Between Girls Who Practice And Who Do Not Practice Rhythmic
Gymnastics. Homo Sporticus, 12(2), 45–48.
Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori dan Melatih Fisik. FIK UNY, Yogyakarta.
Vinando, M., Insanisatyo, B., & Sutisyana, A. (2017). Analisis Kemampuan Short
Pass Permainan Sepak Bola Peserta Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Curup
Utara. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 1(1), 28-34
Yoland, S., & Komaini, A. (2019). Pengaruh Latihan Model Shadow Untuk
Meningkatkan Keterampilan Shooting Dalam Permainan Sepak Bola. Jurnal
Stamina, 2(11), 1-11.
YonStengel,S.,Teschler,M.,Weissenfels,A.,Willert,S.,&Kemmler,W.(2018).
Effect of deep oscillation as are covery method after fatiguing soccer
training: A randomized cross-over study. Journal of Exercise Science &
Fitness,16(3),112-117.
Zainuddin, M. S., & Kamal, M. (2022). Jenis Jenis Shoting Sepakbola Pada
Permainan Sepakbola Mahasiswa FIK UNM. Jurnal Pengabdian Mandiri,
1(8), 1433-1438.