PENJASORKES
“KEBUGARAN JASMANI”
DISUSUN OLEH
HASRY WYANDA
XII-MIPA I
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas pelajaran PJOK. Saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari akan pentingnya sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak guru Nurtun S.Pd
sebagai guru bidang studi yang telah banyak memberi petunjuk dan semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyususan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Hasry Wyanda
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
ABSTRAK................................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................... 2
1.2. Identifikasi Masalah.................................................................................................. 3
1.3. Rumusan Masalah..................................................................................................... 4
1.4. Tujuan........................................................................................................................... 4
BAB II......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................................... 5
2.1. Kajian Teori.............................................................................................................. 5
2.1.1. Pengertian Kebugaran Jasmani................................................................................. 5
2.1.2. Fungsi Kebugaran Jasmani........................................................................................... 7
2.1.3. Konsep Kebugaran Jasmani........................................................................................... 8
2.1.4. Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru.................................................................................8
2.1.5. Faktor Penunjang Kebugaran Jasmani............................................................................. 9
2.1.6. Komponen-Komponen Kebugaran Jasmani..................................................................10
2.1.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani.................................................14
2.1.8. Manfaat Kebugaran Jasmani........................................................................................ 15
BAB III MEMAHAMI................................................................................................................ 18
Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan.......18
3.1. Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan
............................................................................................................................................... 18
3.1.1. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Daya
Tahan Jantung-Paru-Peredaran Darah.................................................................................... 18
3.1.2. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Kekuatan
Otot.....................................................................................................................................20
3.1.3. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan
Kelenturan........................................................................................................................... 23
iii
3.2. Mengevaluasi Derajat Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan................................................25
3.2.1. Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat Daya Tahan Jantung-Paru-Peredaran Darah
........................................................................................................................................... 26
3.2.2. Aktivitas Belajar untuk Mengevaluasi Derajat Kekuatan Otot......................................... 27
3.3. Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait
Keterampilan........................................................................................................................... 33
3.3.1. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Kecepatan
........................................................................................................................................... 33
3.3.2. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan
Kelincahan.......................................................................................................................... 35
3.3.3. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep Penyusunan Program Peningkatan Daya
Ledak.................................................................................................................................. 36
BAB IV PENUTUP..................................................................................................................... 44
4.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 44
4.2. Saran.............................................................................................................................45
4.3. Daftar Pustaka............................................................................................................... 45
iv
ABSTRAK
Tujuan : olahraga merupakan hal yang sangat penting bagi tubuh kita.
Olahraga merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Dengan memiliki kebugaran jasmani yang baik, seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari, baik tanpa merasa kelelahan yang berarti atau pun saat
melakukan olahraga yang berat. Kurangnya daya tahan tubuh, kelentukan,
kekuatan otot, kecepatan, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya
cedera.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2
lelah berlebihan.
Dari latar belakang yang sudah disebutkan di atas, serta belum adanya data
penelitian tentang hubungan aktivitas dengan kebugaran jasmani. Maka
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk program peningkatan kebugaran tubuh.
3
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan
PEMBAHASAN
1. Scott and French, Orang yang fit/segar adalah orang yang sehat,
mempunyai kemauan mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih
mempunyai temaga cadangan yang cukup tidak hanya untuk menghadapi
keadaan darurat, tetapi juga untuk mengisi waktu-waktu terluang.
2. Thomas B Quikley, MD.Kebugaran atau Fitness adalah suatu kualitas
kondisi fisik yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi
tantangan hidup dari lingkungannya secara total , berprestasi dan
memiliki fisik yang sehat. Artinya, ia dapat menahan tekanan dari
likungannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih
memiliki sisa energi untuk bermain.
3. Prof. Drs. R. Radioputro, Ditinjau dari sudut sosial orang yang
mempunyai “Physical fitness” dapat diartikan orang yang mempunyai
6
cukup kekuatan dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan
baik tanpa menimbulkan kelelahan dan mempunyai kemampuan untuk
mengisi kesukaran yang tidak terduga-duga dimana dibutuhkan usaha
jasmaniah yang biasanya tidak pernah dilakukan serta dapat
menikmati/dinikmati sebanyak-banyaknya waktu yang terluang.
4. Hasil seminar kebugaran jasmani tahun 1971 di Jakarta, “Seseorang yang
mempunyai kebugaran jasmani dapat diartikan orang yang cukup
mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti”.
5. Committee on Exercice America Heart Assosiation,memberi batasan
kebugaran jasmani (fitness) adalah kapasitas tubuh secara umum dalam
menghadapi kerja fisik baik dalam posisi bergerak maupun duduk dengan
aman dan efektif dan masih dapat memenuhi fungsinya dalam keluarga
maupun dalam masyarakat, serta dapat menikmati kegiatan rekreasi
pilihannya tanpa merasa kelelahan.
7
2.1.3. Konsep Kebugaran Jasmani
a) Fisik
b) Fungsi organ
c) Respon otot
8
paru dapat dilakukan melalui test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,
dan Ergocycles test.
9
penunjang. Menururt Yunusual Hairy (2005:1.18), menyebutkan bahwa
komponen kebugaran jasmani tergantung dua komponen dasar, yaitu:
Maksudnya ialah sifat-sifat khusus yang bersifat keturunan yang kita miliki,
yang diwarisi dari kedua orang tua, tingkat kebugaran jasmani keseluruhan.
Frequency adalah unit latihan persatuan waktu, latihan 3-5 kali per
minggu. Intensity adalah berat ringannya kualitas latihan 75-85% Detak Jantung
Maksimal (DJM), dihitung dengan cara 220-umur (dalam tahun). Time adalah
durasi yang diperlukan setiap kali latihan, waktu berlatih 20-60 menit.
1. Kekuatan (Strenght)
10
Squat jump, melatih kekuatan otot tungkai dan otot perut.
Push up, melatih kekuatan otot lengan.
Sit up, melatih kekuatan oto perut.
Angkat beban, melatih kekuatan otot lengan.
Back up, melatih kekuatan otot perut.
11
4. Kecepatan (Speed)
6. Kelincahan (Agility)
Lari zig-zag
Lari bolak-balik 5 meter
Lari bolak-balik 10 meter
Lari angka 8
12
7. Koordinasi (coordination)
8. Keseimbangan (Balance)
13
10. Reaksi (Reaction)
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Genetik
4. Latihan
14
2.1.8. Manfaat Kebugaran Jasmani
Selain karena zat-zat makanan atau energi berlebih yang tertimbun di dalam
tubuh, kegemukan dan obesitas juga bisa terjadi karena tubuh kurang
beraktivitas. Itu sebabnya, olahraga merupakan salah satu cara untuk
menggerakan tubuh dalam upaya menurunkan berat badan atau menjaga berat
badan agar tidak gemuk, apalagi obesitas.
Ketika tubuh berolahraga, aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari
seluruh tubuh ke jantung menjadi lebih cepat daripada saat tubuh diam. Pada
saat itu, otot-otot jantung berkontraksi dengan baik.Semakin sering otot jantung
dilatih (dengan olahraga), semakin baik pula kinerjanya. Itu artinya, jantung
akan terhindar dari berbagai macam penyakit (seperti stroke, serangan jantung,
jantung koroner, atau yanglainnya).
Pada penyakit diabetes tipe 2, kelainan pada insulin kebanyakan terjadi akibat
kegemukan dan obesitas.Jadi, agar tubuh terhindar dari penyakit diabetes tipe 2,
hindarilah kegemukan danobesitas.
Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat adanya gangguan kesehatan, termasuk
penyakit jantung koroner,stroke,dan gagal jantung. Oleh karena itu,untuk
menghindarinya perlu dihindari juga penyakit-penyakit penyebabnya. Olahraga
15
mampu menghindarkan diri dari berbagai penyakit jantung dan tekanan darah
tinggi.
5. Menambah Kepintaran
Otak yang pintar adalah otak yang sirkulasi oksigennya lancar.Olahraga mampu
melancarakan sirkulasi oksigen ke otak.Itu sebabnya, olahraga mampu
menjauhkan Anda dari penyakit-penyakit yang melemahkan kerja otak (seperti
pikun dan Alzeimer). Dengan kata lain, olahraga akan membuat Anda
senantiasa pintar.
Anda tentu heran dengan manfaat yang satu ini.Bagaimana mungkin olahraga
yang justru mengeluarkan energi bisa memberi Anda banyak energi?Maksud
kalimat di atas sebenarnya mengacu kepada efek setelah Anda berolahraga. Jika
tubuh rutin berolahraga, Anda akan bisa tidur nyenyak; berpikir jernih;
terhindar dari stres; dan berbagai hal lain yang bisa menguras energi. Ini sama
saja memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi banyak energi.
Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa jalan kaki atau jogging selama 24
hingga 32 km per minggu mampu menurunkan "lemak jahat" (LDL = Low
Density Lipoprotein) dan menaikkan "lemak baik" (HDL = High Density
Lipoprotein).
Saat berolahraga, tubuh Anda akan merasa rileks. Hal ini tentu saja
mempengaruhi depresi.Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa salah satu
penanganan terhadap orang-orang yang mengalami depresi ringan adalah diberi
latihan olahraga.
16
Para ahli berpendapat bahwa anak-anak yang banyak bergerak (aktif) akan
memiliki tulang yang kuat. Sehingga, mereka terhindar dari risiko osteoporosis
(pengeroposan tulang) ketika sudah dewasa.
Dalam suatu jurnal psikologi disebutkan bahwa sekecil apa pun olahraga bias
meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri pada pelakunya
Jika anda sedang mengalami kejenuhan atau bete, olahraga adalah salah satu
cara yang bisa mengilangkannya. Sebuah studi mengatakan bahwa olahraga
aerobic dapat mengurangi ketegangan dan membuat Anda semangat lagi.
Jika Anda melihat artis Minati Atmanegara, pernahkah Anda penasaran dengan
usianya? Di tahun 2011 ini dia berusia 52 tahun.Akan tetapi, jika dilihat dari
fisiknya, dia bak seorang ibu yang baru berusia 35 tahun.Hal ini tentu saja
karena dia rajin berolahraga.Olahraga membuatnya tampak awet muda.
17
BAB III
MEMAHAMI
Intensitas latihan yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui perhitungan
denyut nadi, dengan cara meraba pergelangan tangan tiga jari (jari tengah, jari
telunjuk, dan lainnya). Cara menghitung hasilnya adalah hitungan denyut nadi
selama 15 detik dikalikan 4, atau selama 10 detik dikalikan 6.
19
3.1.2. Aktivitas Belajar untuk Menganalisis Konsep
Penyusunan Program Peningkatan Kekuatan Otot
a. Leg Press tujuannya untuk melatih otot kaki dan paha. Pada saat
menggunakan Leg Press, otot-otot tubuh yang bekerja adalah otot-otot paha
depan (quadriceps), paha belakang (hamstrings), gluteus maximum serta otot-
20
otot betis (partial). Cara pelaksanaan: Posisi tubuh yang benar, letakkan
punggung dan kepala Anda pada bantalan sandaran alat Leg Press, letakkan
kedua telapak kaki dan tumit secara mendatar, membentuk sudut 90 derajat,
selebar bahu/pinggul pada bantalan kaki di depan Anda, lutut harus lurus atau
sejajar dengan kaki; jangan sampai menekuk ke dalam maupun ke luar, dan
genggamlah pegangan di samping alat dengan posisi lengan lurus di sisi
samping tubuh. Cara menggunakan alat Leg Press: turunkan beban perlahan-
lahan sampai kedua lutut menekuk ke arah dada, tahan beban; jangan sampai
pinggul terangkat seluruhnya dari bantalan, biarkan punggung bawah tertekan
pada bantalan punggung selama melakukan gerakan, tahan sebentar sebelum
mendorong kembali bebannya dengan kedua tumit ke posisi semula, hanya
gunakan kaki untuk mengangkat beban. Jangan mendorong kedua lutut dengan
kedua tangan untuk mengangkat beban atau akan kehilangan manfaat potensial
latihan Leg Press.
b. Chest Press merupakan latihan beban untuk meningkatkan kekuatan otot dada,
biceps, triceps, pundak, trapezius, dan belikat/punggung. Cara melakukannya:
beban disimpan didada, dorong keatas sehingga lengan lurus, kemudian
kembalikan lagi beban ke dada, sikap kedua kaki sejajar dan terbuka kira-kira
selebar bahu. Demikian pula kedua tangan memegang tiang (bar) barbell selebar
bahu.
21
c. Pull Over merupakan jenis latihan beban untuk mengembangkan kekuatan
otot-otot dada, latisimus, dorsi, teres mayor, pectoralis mayor, rhomboids
triceps, coracobrachialis, dan biceps bagian atas. Cara melakukannya adalah
berbaring pada punggung di atas bangku, beban dipegang dengan lengan lurus
sehingga lengan sedikit lebih rendah dari ketinggian bangku, angkat beban ke
atas sampai lengan tengah tegak lurus dengan badan, latihan ini dapat juga
dilakukan dengan bengkok pada siku.
22
2) Buatlah program latihan kebugaran jasmani untuk meningkatkan otot
dengan menggunakan aktivitas latihan beban seperti: leg press, chest
press, dan pull over, atau aktivitas latihan bebas lainnya yang kalian suka.
3) Diskusikanlah beberapa pertanyaan berikut ini: apakah bentuk latihan
beban yang lebih efektif untuk meningkatkan dan mengembangkan
kekuatan otot?, bagaimana cara untuk meningkatkan kekuatan otot yang
lebih mengena pada seluruh tubuh?, bentuk-bentuk latihan beban apa saja
yang dapat meningkatkan kekuatan otot tertentu?, dan pertanyaan lain
yang dikemukakan gurumu.
4) Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut sambil kalian melakukan
latihan kekuatan sesuai dengan program yang sudah disusun bersama
kelompokmu:
a). Lakukanlah latihan kekuatan tersebut disertai dengan menerapkan
nilai kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran
b). Presentasikanlah program latihan dan hasil latihan kelompokmu di
depan kelas.
23
Cobalah kalian menganalisis konsep penyusunan program yang berkaitan
dengan peningkatan kelenturan melalui aktivitas belajar berikut ini.
25
program latihan kebugaran jasmani yang telah kalian buat dan lakukan. Oleh
karena itu, lakukan aktivitas belajar di bawah ini agar kalian dapat
memahaminya.
26
c. Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai nilai kerjasama,
tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.
d. Setelah semua siswa memperoleh hasil tes lari, diskusikanlah hasil
tersebut bersama teman sekelompok dan presentasikan di depan guru dan
temanmu yang lain.
27
b). Gerakan (Untuk Putra)
28
5) Lakukanlah pengukuran tes gantung angkat tubuh 60 detik untuk putra,
cara sebagai berikut
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah kepala
(Lihat gambar)
b). Gerakan
sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal (lihat gambar
5.12). Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin (dalam hitungan detik)
29
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan sikap tersebut diatas, dalam satuan detik. Peserta yang tidak
dapat melakukan sikap diatas maka dinyatakan gagal dan diberikan nilai nol (0).
6) Catatlah hasil gantung angkat tubuh dan gantung siku tekuk temanmu
yang menjadi testi sesuai dengan ketentuan penghitungan hasilnya.
7) Lakukan tes kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu tersebut secara
bergantian sehingga semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi
petugas dan testi.
8) Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai nilai kerjasama,
tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.
9) Setelah semua siswa memperoleh hasil tes lari, diskusikanlah hasil
tersebut bersama teman sekelompuk dan presentasikan di depan guru dan
temanmu yang lain.
30
2) Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak
terangkat
b). Gerakan
(2). Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan
dengan sempurna selama 60 detik.
31
(3). Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol (0).
a) Catatlah hasil baring duduk temanmu yang menjadi testi sesuai dengan
ketentuan penghitungan hasilnya.
b) Lakukan tes kekuatan dan ketahanan otot perut tersebut secara
bergantian sehingga semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi
petugas dan testi.
c) Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai nilai kerjasama,
tanggungjawab, disiplin, dan kejujuran.
2) Tentukanlah petugas pencatat hasil dan testi atau orang yang akan dites.
a) Berdiri di atas bangku dengan kedua kaki lurus dan rapat tanpa alas kaki.
b) Secara perlahan bungkukan badan dengan posisi lengan dan kedua tangan
lurus ke bawah menyentuh mistar.
c) Usahakan agar ujung jari kedua tangan mencapai mistar sejauh mungkin
dan pertahankan selama tiga detik. Kedua telapak tangan ditaburi kapur
agar pencapain ada tanda bekasnya.
d) Yang diukur adalah tanda bekas sentuhan terjauh dari jangkauan tangan
pada mistar selama tiga detik. Cocokan hasil pencapaianmu dengan
kategori berikut ini: Baik sekali apabila jangkauan tangan lebih dari 19
centimeter, Baik apabila jangkauan tangan 11,5 sampai 19 centimeter,
Sedang apabila jangkauan tangan 1,5 sampai kurang dari 11,5, Kurang
apabila jangkauan tangan -6,5 sampai 1,5,
e) Kurang Sekali apabila jangkauan tangan kurang dari -6,5 centimeter.
5) Catatlah hasil tes kelenturan temanmu yang menjadi testi sesuai dengan
ketentuan penghitungan hasilnya.
32
7) Lakukan kegiatan tersebut dengan disertai nilai kerjasama, tanggungjawab,
disiplin, dan kejujuran.
2) Tentukanlah petugas pencatat hasil dan testi atau orang yang akan dites.
a) Buatlah berpasangan.
b) Ukurlah berat badan dan tinggi badan masing-masing.
c) Hitunglah IMT masing-masing dengan dengan menggunakan rumus
berikut.
d) Setelah diperoleh nilai IMT, kalian dapat melihat kategori komposisi
tubuh dengan melihat tabel berikut ini.
33
Dimana gerakan panjang ayunan dan jumlah langkah merupakan serangkaian
gerakan yang singkron dan kompleks dari sistem neuromuskuler.
Secara umum metode latihan kecepatan berisikan, antara lain dengan cara
berlatih dan berusaha: (1) mengatasi perubahan aksi kawan berlatih, mulai dari
gerak lambat semakin cepat, (2) mengatasi perubahan situasi dengan cara yang
telah ditentukan sebelumnya, (3) mengatasi dengan cara setepat mungkin
terhadap perubahan situasi yang ada, (4) mengatasi perubahan situasi yang lebih
sulit, dan (5) mengatasi kesukaran yang diperkirakan seperti yang akan terjadi
dalam pertandingan.
34
ii. Buatlah program latihan kecepatan dengan menggunakan
aktivitas latihan sesuai dengan prinsip dan benttuk latihan
kecepatan yang kalian suka dan butuhkan.
iii. Diskusikanlah beberapa pertanyaan berikut ini: bentuk
latihan kecepatan apa yang efektif?, bagaimana porsi/dosis
latihan kecepatan yang cocok dengan kondisi tubuhmu?,
buatlah bentuk- bentuk latihan kecepatan yang bervariasi?,
dan pertanyaan lain yang dikemukakan gurumu.
iv. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut sambil kalian
melakukan latihan kecepatan sesuai dengan program yang
sudah disusun bersama kelompokmu.
v. Lakukanlah latihan kecepatan dengan menerapkan nilai
kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan kejujuran.
35
4. Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang
sangat kompleks (Harsono, 1988). Bentuk latihan
koordinasi sebaiknya melibatkan berbagai variasi
gerak dan keterampilan.
36
mengabaikan kekuatan atau menitik beratkan pada kecepatan; (c) meningkatkan
kedua-duanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara simultan (Jessen,
Schultz dan Bangertes, 1984 : 17).
37
1. Buatlah kelompok 8 atau 10 orang (usahakan genap).
2. Tentukanlah petugas pengukur waktu/pencatat hasil,
pemberangkatan dan testi atau orang yang akan dites.
3. Dengan petunjuk gurumu, persiapkanlah beberapa alat
dan fasilitas sebagai berikut: lintasan lurus/rata, tidak
licin, mempunyai lintasan lanjutan, berjarak 60 meter,
bendera start, peluit, tiang pancang, stopwatch, serbuk
kapur, formulir TKJI, dan alat tulis
4. Lakukanlah pengukuran tes lari 60 meter, dengan cara
sebagai berikut:
2) Gerakan:
a). Pada aba-aba “SIAP” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari.
b). Pada aba- aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish
3) Lari masih bisa diulang apabila peserta: mencuri start, tidak melewati garis
finish, terganggu oleh pelari lainnya, jatuh/terpeleset.
4) Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari
melintasi garis Finish.
5) Pencatat hasil:
a). Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh
jarak 60 meter dalam satuan detik.
38
c). Catatlah hasil tes lari 60 meter temanmu yang menjadi testi sesuai dengan
ketentuan penghitungan hasilnya.
d). Lakukan tes lari 60 meter tersebut secara bergantian sehingga semua siswa
yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas dan testi.
a. Tentukanlah petugas pengamat waktu, pencatat hasil, dan testi atau orang
yang akan dites.
39
b). Mulai dengan melompat dengan kedua kaki bersamaan ke sisi 1 dan segera
kembali ketengah.
d). Selama melakukan latihan badan terus menghadap ke depan (ke sisi 6).
40
3. Aktivitas belajar untuk Mengevaluasi Derajat Daya Ledak
b. Tentukanlah petugas pengamat waktu, pencatat hasil, dan testi atau orang
yang akan dites.
1) Sikap permulaan
a). Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/ magnesium
karbonat.
b). Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada pada sisi
kanan/kiri badan peserta. Angkat tangan yang dekat dinding lurus ke atas,
telapak tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas jari.
41
2) Gerakan
a). Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lengan
diayun ke belakang Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil
menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas.
b). Lakukan tes ini sebanyak tiga (3) kali tanpa istirahat atau boleh diselingi
peserta lain.
42
c). Pencatatan hasil:
e. Catatlah hasil loncat tegak temanmu yang menjadi testi sesuai dengan
ketentuan penghitungan hasilnya.
f. Lakukan tes daya ledak tenaga eksplosif tersebut secara bergantian sehingga
semua siswa yang ada dikelompokmu dapat menjadi petugas dan testi.
43
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
44
test. Fleksibilitas atau kelenturan selalu dikaitkan dengan ruang gerak sendi dan
elastisitas otot-otot, tendon dan ligament.
4.2. Saran
Kebugaran jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari oleh karena itu kita
harus rajin melakukan latihan kebugaran jasmani agar mendapatkan kesehatan
tubuh dan tidak mudah sakit ataupun mengalami kelelahan yang berarti.
Seseorang tidak boleh melakukan olahraga bila sedang demam, punya penyakit
misalnya tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, kencing manis yang tidak
terkontrol, kelainan katub jantung.
45
http://downloads.ziddu.com/downloadfile/2113025/MengukurKesegaranJa
smaniAnda.rar.html
46