Anda di halaman 1dari 139

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seni adalah sebuah manefestasi kretif yang belum ada menjadi
ada, dan seni merupakan ekspresi perasaan dari pikiran untuk menyalurkan
gejolak perasan. Dalam situasi perasaan tersebut orang dapat
mengekspresikan perasaannya dalam karya seni, karena karya seni baru
lahir setelah perasaan mengekspresikan ke dalam karya seni yang
diperoleh dari pengalaman, atau sebaliknya. Dalam seni, perasaan harus
dikuasai terlebih dahulu, harus dijadikan obyek dan harus diatur, dikelola,
dan diwujudkan atau diekspresikan dalam karya seni.
Sebagaimana fenomena seni rupa tidaklah berdiri sendiri. Dengan
pancaindra dari kemampuan pikiran manusia menciptakan pula sebagai
sistim tanda, baik sistim tipikal yang petanda-petandanya terbangun dari
obyek indrawi tertentu, maupun sistim tanda campuran yang
petanda-petandanya terbangun dari campuran obyek indrawi dari
pengalaman maupun eksplorasi yang dilakukan. Artinya seni rupa ada
dengan bentuk-bentuk yang dapat diiterpretasikan sebagai tanda dan tanda
tersebut dapat dimaknai dengan daya persepsi atau apresiasi penanda/
penikmat (apresiator), dan penonton tersebut dalam memberikan tanda
dalam bentuk tersbut pada masing-masing apresiasi penanda/penikmat
(apresiator) dapat berbeda.
Karya dari seni rupa yang telah dibuat dapat dipublikasikan
melalui pameran dan nikmati oleh masyarakat umum. Selain pameran,
karya seni lainnya pun bisa dipublikasikan kepada masyarakat melalui
pagelaran ataupun pertunjukan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 1


1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pameran?
b. Apa saja jenis pameran?
c. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam pameran?
d. Apa saja manfaat, tujuan, dan fungsi dari adanya pameran?
e. Bagaimana proses perencanaan pameran?
f. Bagaimana cara menyelenggarakan pameran?
g. Apa yang dimaksud dengan pagelaran?
h. Apa saja jenis pagelaran?
i. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam pagelaran?
j. Apa saja manfaat, tujuan, dan fungsi dari adanya pagelaran?
k. Bagaimana cara menyelenggarakan pagelaran?
l. Apa yang dimaksud dengan pertunjukan?
m. Apa saja jenis pertunjukan?
n. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam pertunjukan?
o. Apa saja manfaat, tujuan, dan fungsi dari adanya pertunjukan?
p. Bagaimana cara menyelenggarakan pertunjukan?

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberitahu
pembaca dan kami berharap dapat mengapresiakan kegiatan pameran,
pagelaran, dan pertunjukan.
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dibuatnya
makalah ini antara lain :
a. Memahami pengertian pameran, pagelaran, dan pertunjukan.
b. Mengetahui jenis-jenis pameran, pagelaran, dan pertunjukan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 2


c. Mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada pameran, pagelaran, dan
pertunjukan.
d. Mengetahui cara menyelenggarakan pameran, pagelaran, dan
pertunjukan.

BAB II PAMERAN

2.1 Pengertian Pameran


Karya seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung nilai
keindahan. Sedangkan pameran merupakan salah satu cara untuk
menyajikan hasil-hasil karya seni, baik dua dimensi maupun tiga dimensi
secara visual.
Pameran karya seni rupa adalah penyajian visual semua jenis
karya seni rupa atau salah satu jenis karya seni rupa di suatu tempat secara
visual. Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
ide atau gagasan perupa kepada publik melalui media karya seninya.
Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang
diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan
definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran
adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan
hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Galeri Nasional Indonesia (bahasa Inggris: National Gallery of
Indonesia) adalah sebuah lembaga budaya negara yang gedungnya antara
lain berfungsi sebagai tempat pameran, dan perhelatan acara seni rupa
Indonesia dan mancanegara. Gedung ini merupakan institusi milik
pemerintah di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kewajiban
utama Galeri Nasional adalah melasanakan pengkajian, pengumpulan,
registrasi, perawatan, pengamanan, pameran, kemitraan, layanan edukasi
dan publikasi karya seni rupa. Lalu fungsi utamanya adalah melindungi,

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 3


pengembangan, dan pemanfaatan asset kesenian (seni rupa) sebagai
fasilitas pendidikan dan kebudayaan. Galeri Nasional beralamat di Jalan
Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat.
Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni
budaya bisa dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah
(masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan materi
pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran
kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan
pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran
dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa
berbagai jenis karya seni untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
Menurut Frank Jefkins (1999:86), pameran adalah salah satu
media komunikasi yang mampu membuat publik mengenal produk jasa,
mengerti, dan mampu mengingatnya. Untuk itu, diharapkan acara yang
diselenggarakan melalui pameran akan berhasil menarik masyarakat,
apalagi diikuti oleh program lainnya yang diadakan oleh Humas karena
keterkaitan yang sangat erat antara kegiatan Humas dalam eksibisi yang
sangat menunjang untuk promosi.
Pameran secara komunikologis yaitu dapat menyebarkan suatu
pesan yang bersifat informatif, persuasif; dan sebagai sarana komunikasi
yang membuat publik tetap menjadi ingat dan mengerti tentang apa yang
ingin ditampilkan pada suatu pameran tersebut. Menurut Jack Dove, pakar
audio visual aids (AVA) mengatakan : “Knowledge is absorted through the
five senses assessed in the following proportions” (Ruslan,1998:218).
Pengetahuan dapat diserap melalui panca indera manusia, yaitu penilaian
menurut urutan proporsi indera sebagai berikut : (1) Menggunakan mata
(sight) 70%, (2) Pendengaran (hearing) 13%, (3) Sentuhan (touch) 6%, (4)
Penciuman (smell) 3%, (5) Cita rasa (taste) 3%.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 4


2.2 Jenis Pameran
2.2.1 Berdasarkan jumlah seniman
a. Pameran tunggal
Pameran tunggal, yaitu pameran yang hanya
diselenggarakan secara individual (perorangan).

b. Pameran kelompok
Pameran kelompok/bersama, yaitu pameran yang
diselenggarakan oleh beberapa seniman/pengrajin.

2.2.2 Berdasarkan ragam karya


a. Pameran homogen
Pameran homogen, yaitu pameran yang hanya
menggelar satu jenis karya seni yang seragam. Misalnya
pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik dan lain
sebagainya.

b. Pameran heterogen

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 5


Pameran heterogen, yaitu pameran yang menggelar
berbagai jenis karya seni. Misalnya pameran seni kriya,
pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik dan karya
seni rupa lainnya dilakukan dalam satu ruang pameran dan
dilakukan dalam waktu bersamaan.

2.2.3 Berdasarkan tempat dan waktu


a. Pameran periodik
Pameran periodik yakni pameran yang diselenggarakan
secara teratur dalam waktu tertentu, misalnya sebulan sekali
atau setahun sekali.
b. Pameran insidental
Pameran insidental yakni pameran yang
diselenggarakan jika diperlukan sehingga waktunya tidak bisa
ditentukan.
c. Pameran permanen
Pameran permanen yaitu pameran yang diadakan
dengan tempat yang tetap dan dibuka dengan waktu yang telah
ditentukan. Contohnya, pameran di museum.
d. Pameran terbuka
Pameran terbuka, yaitu pameran yang diselenggarakan
di luar ruangan secara terbuka.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 6


e. Pameran tertutup
Pameran tertutup, yaitu pameran yang diselenggarakan
dalam ruangan gedung.

f. Pameran bergerak
Pameran bergerak, yaitu pameran dengan menggunakan
alat yang bergerak, misalnya mobil.

2.2.4 Berdasarkan penyelenggaraan Galeri Nasional Indonesia


a. Pameran tetap
Pameran tetap adalah pameran yang menyajikan
karya-karya koleksi galeri nasional indonesia secara periodik
yang ditata berdasarkan konsep kuratorial dan diselenggarakan
oleh galeri nasional indonesia. Waktu penyelenggraan
Pameran Tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun.
b. Pameran temporer
Pameran tunggal atau pameran bersama yang
menyajikan karya-karya seni rupa dalam jangka waktu tertentu

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 7


yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau
kerjasama dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan Pameran
Temporer berlangsung minimal selama 10 hari, maksimal
berlangsung selama 30 hari.
c. Pameran keliling
Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi Galeri
Nasional Indonesia maupun karya di luar koleksi Galeri
Nasional Indonesia ke berbagai daerah di Indonesia dan atau di
luar negeri yang diselenggarakan oleh Galeri Nasional
Indonesia atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu
penyelenggaraan Pameran Keliling minimal berlangsung
selama 10 hari.
d. Pameran kerja sama
Pola pameran ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama
antara Galeri Nasional Indonesia, dengan pihak lain. Pihak
lain tersebut dapat merupakan lembaga/organisasi
kebudayaan/kesenian, museum, galeri dan pusat-pusat
kebudayaan negara sahabat. Biaya penyelenggaraan
ditanggung bersama. Pameran kerjasama ini dapat dapat
dilaksanakan selama 10 kali dalam 1 tahun, tiap-tiap pameran
dapat dilaksanakan antara 2 minggu sampai 1 bulan.
e. Pameran khusus
Pameran Khusus adalah pameran yang biaya
penyelenggaraan sepenuhnya ditanggung oleh Galeri Nasinal
Indonesia. Materi yang dipamerkan dapat merupakan koleksi
Galeri Nasinal Indonesia atau milik seniman atau kolektor
lainnya. Penyelenggaraanpameran khusus 2 atau 3 kali dalam
setahun.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 8


2.2.5 Berdasarkan skala pelayanannya
a. Skala Internasional penyelenggaraan pameran ini strategis
untuk komunikasi internasional serta memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap.
b. Skala Nasional Strategis untuk komunikasi nasional dan
memiliki sarana serta prasarana dengan mempertimbangkan
kemungkinan keikutsertaan negara asing.
c. Skala Regional penyelenggaraan pameran ini biasanya
mempunyai ciri kedaerahan.

2.2.6 Berdasarkan transaksi penjualan produk


a. Pameran Konvensional
Pameran konvensional yaitu kegiatan yang memperjual
belikan produk yang dipamerkan secara langsung dan dapat
langsung dibawa oleh pembeli.

b. Pameran Modern (pameran murni)


Pameran modern yaitu pameran yang tidak memperjual
belikan produk yang dipamerkan secara langsung, jadi
transaksi hanya melalui pesanan atas barang yang
dipamerkan.

2.2.7 Berdasarkan bentuk display


a. Display​ produk
Display produk biasanya dilakukan oleh para produsen
tunggal permanen di suatu tempat dengan tujuan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 9


mempromosikan produk, biasanya berupa contoh produk
berskala kecil (miniatur) dalam suatu ruang pamer.
b. Display​ per stan
Beberapa pengusaha kecil yang memproduksi barang
sejenis/produkproduk yang masih berkaitan, di antaranya
memamerkan produknya dalam stan-stan yang disediakan
oleh penyelenggara pameran.
c. Trade show
Trade show yaitu kegiatan pameran yang dilaksanakan
untuk tujuan dagang murni. Biasanya dilakukan oleh suatu
asosiasi dan punya sasaran pengunjung khusus. Kegiatannya
diselenggarakan di pusat-pusat konvensi/gedung serbaguna
dan penyelenggaranya diikuti dengan kegiatan konvensi.
d. Pameran konsumen
Pameran konsumen merupakan suatu pekan raya
besar-besaran yang diselenggarakan dalam suatu kompleks
area pameran. Dalam keadaan tertentu, pameran jenis ini
merupakan penggabungan dari dua atau lebih jenis pameran
di atas.

2.3 Unsur-Unsur Peralatan Pameran

● Karya-karya seni rupa yang akan dipamerkan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 10


● Panel atau sketsel, ​standart display​ atau ​box,​ untuk memajang karya
seni yang akan dipamerkan.

● Dekorasi, yaitu perlengkapan untuk menyajikan karya seni agar lebih


indah.
● Label karya, digunakan untuk menulis identitas (judul, pencipta, teknik,
dan tahun penciptaan) dan ditempel di dekat karya seni yang
dipamerkan.
● Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti
patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting
dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa
dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
● Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk
para undangan pada saat acara pembukaan pameran.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 11


● Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata
sedemikian rupa agar berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan
terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan
sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan
terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah
pengunjung. Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu
keindahan karya.
● Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi
tentang materi yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata
sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran beserta hasil karyanya
(bisa juga diikuti foto).

● Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya


kegiatan pameran yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur
berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas beberapa halaman
dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk
disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
● Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu
masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom
catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan atau
kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 12


● Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan
selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu
disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.

2.4 Unsur-Unsur Penyelenggaraan Pameran


Pertama sebelum menyelenggarakan pameran terlebih dulu harus
memperhatikan unsur-unsur untuk menyelenggarakan sebuah pameran,
yang harus diperhatikan adalah:

● Tema pameran

Tema pameran dapat diambil dari peristiwa penting atau hari-hari


tertentu.

● Materi pameran

Materi pameran dapat diperoleh dari kumpulan karya yang sudah


diseleksi.

● Tempat pameran

Tempat pameran diusahakan memenuhi unsur-unsur: bersih, cukup


cahaya, serta tempat parkir aman dari gangguan cuaca maupun manusia.

● Waktu pameran

Ketersediaan waktu dipilih yang sekiranya tidak mengganggu.

● Panitia pameran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 13


Penyusunan panitia terdiri dari ketua, sektretaris, bendahara, dan
seksi-seksi.

● Anggaran pameran

Biaya pameran harus diperhitungkan secara cermat sehingga perlu


dibuat estimasi anggaran.

● Perlengkapan ruang pameran

Seperti display atau pencahayaan.

● Publikasi

Pengumuman tentang pameran juga diperlukan agar diketahui


masyarakat. Seperti memasang spanduk, poster, dan lain-lain.

● Tata hias atau dekorasi

Hal yang terakhir ini adalah opsional bisa dilakukan untuk


memperindah tata ruangan pameran.

2.5 Tahapan Persiapan Pameran


Untuk menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan
persiapan yang matang agar kegiatan pameran dapat berjalan dengan
lancar. Berikut tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah :

1. Tahap perencanaan (persiapan awal)


Tahap perencanaan (persiapan awal) meliputi pembentukan
panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan tempat.
a. Pembentukan panitia

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 14


Panitia adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mengurus suatu kegiatan.
b. Pembuatan proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu
dibuatkan proposal untuk mendapat persetujuan pimpinan sekolah.
Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal
sampai akhir kegiatan.
c. Penentuan tema
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan.
Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan
tujuan pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa Kita
Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas”. Isi tema bisa
disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu, misalnya hari-hari
besar nasional.
d. Penyusunan jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan
terprogram agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang
dilakukan.
e. Tempat
Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum
pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat tempat pameran yang baik,
antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan dekat
keramaian.
2. Tahap pengumpulan karya
Karya-karya seni yang akan dipamerkan dikumpulkan pada
panitia, ketua kelas, atau guru kesenian. Hasil karya yang terkumpul

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 15


perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik karya dua
dimensi maupun tiga dimensi.

3. Tahap seleksi karya


Karya yang terkumpul diseleksi kelayakannya sebelum
dipamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta pertimbangan
guru kesenian, siswa yang memiliki kelebihan di bidang seni rupa, atau
bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas.
4. Tahap persiapan akhir (gladi bersih)
Sebelum pelaksanaan pameran, perlu diadakan persiapan akhir
atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir panitia. Dengan gladi
bersih akan dapat diketahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Pelaksanaan
gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang pelaksanaan pameran.
5. Tahap pelaksanaan pameran
Setelah semua persiapan selesai, pameran kelas atau sekolah
dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat. Keberhasilan suatu
pameran tergantung darikesiapan dan kerjasama panitia. Jangan sampai
jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik.
Pada pameran sekolah, bisa disediakan pemandu pameran untuk
memandu pengunjung melihat kegiatan pameran. Pemandu pameran
akan memberikan penjelasan tentang karya-karya yang dipajang serta
menunjukkan tempat dan posisi suatu karya. Salah satu tanda
keberhasilan suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah
pengunjung. Maka tiap kelas yang mengadakan pameran dapat berusaha
untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan
selebaran.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 16


2.6 Cara Menyelenggarakan Pameran
Aktivitas seni tidak hanya terbatas pada proses penciptaan karya
seni, tetapi dapat merambat ke aktivitas seni lainnya. Salah satu aktivitas
seni ini adalah melakukan kegiatan pameran karya seni rupa. Pameran
merupakan kegiatan seorang (seniman) atau kelompok dalam upaya
mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada orang lain
(masyarakat) secara terorganisir.
Bagi seorang seniman, penyelenggaraan sebuah pameran sangat
penting dilakukan karena melalui pameran, seorang seniman dapat
menjalin hubungan luas dengan masyarakat luar, termasuk pengamat,
kritikus, kolektor, dan lain-lain. Pameran diharapkan dapat meningkatkan
kualitas karya seniman. Begitu pula seblaiknya, melalui kunjungan ke
sebuah pameran, masyarakat dapat meningkatkan apresiasinya terhadap
karya seni.
Pameran karya seni rupa juga dapat dilakukan di lingkungan
sekolah. Melalui pameran, seorang siswa dapat memperkenalkan
karya-karyanya kepada masyarakat.
Langkah selanjutnya jika unsur-unsur untuk mengadakan
pameran sudah dipenuhi sekarang pameran dapat diselenggarakan. Untuk
dapat menyelenggarakan pameran karya seni rupa di lingkungan sekolah,
ada beberapa hal yang harus dikerjakan, antara lain sebagai berikut:
1. Mengumpulkan karya yang akan dipamerkan
2. Menyiapkan penjaga pameran
3. Menyiapkan ruang atau tempat dan perlengkapan pameran
Interior lighting atau penataan cahaya untuk bagian dalam ruang
juga sangat penting. Tata cahaya atau lighting yang ditata apik akan
mencipta suasana tertentu dalam ruangan dan membangun estetika pada
ruangan. Dengan permainan tata cahaya yang memanfaatkan
perbedeaan efek cahaya, kita dapat memengaruhi atmosfer dalam

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 17


sebuah ruangan.Untuk dalam ruang, alat utama yang digunakan dalam
pengaturan tata cahaya ruang (interior lighting) adalah cahaya buatan.
Secara umum, pencahayaan buatan dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu general lighting, task lighting, dan accent lighting.

a. General Lighting
General lighting atau pencahayaan umum adalah
sistem pencahayaan yang menjadi sumber penerangan utama.
Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan
titik lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik
yang dipasang secara simetris dan merata.
Tujuan menggunakan general lighting adalah
menghasilkan sumber cahaya secara terang dan menyeluruh.
Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight.
Selain itu, dapat pula digunakan pencahayaan tidak langsung
(indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang
memanfaatkan bias cahayanya saja.
Keunggulan lampu indirect adalah dapat
menghasilkan cahaya yang merata tanpa membuat mata silau
dan suasana “hangat” pun lebih terasa dengan tampilan lampu
warna kekuningan.
b. Task Lighting
Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang
difokuskan pada suatu area dengan tujuan membantu aktivitas
tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara untuk
menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.
Selain diperuntukkan sebagai lampu penegas
fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk
suasana.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 18


c. Accent Lighting
Accent lighting digunakan untuk menyorot atau
memfokuskan pada suatu benda agar dapat lebih terlihat.
Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya
digunakan untuk menyorot benda seni (artwork) atau menyorot
lukisan.
Accent lighting biasanya menggunakan spotlight
karena dapat menghasilkan bias cahaya yang kuat dan
menghasilkan fokus pada objek yang dituju. Aplikasi wall
lamp juga dapat digunakan untuk pada dinding tertentu
sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.
4. Menata karya-karya yang akan dipamerkan. Dalam menata karya-karya
yang akan dipamerkan perlu diperhatikan beberapa hal berikut.
- Memperhitungkan warna
- Mengelompokkan atas dasar bahan baku karya
- Meletakkan karya tidak terlalu berdekatan sehingga
memungkinkan lebih luasnya sudut pandang bagi setiap karya tiga
dimensi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 19


cara menata karya yang benar
5. Menyiapkan publikasi dan dokumentasi pameran

2.7 Penataan Karya


Pada penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.

1. Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman


dan nyaman bagi pengunjung.
2. Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
3. Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya
terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
4. Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah
disediakan.
5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan
menarik.
6. Karya yang memiliki komposisi warna yang kuat hendaknya tidak
didekatkan dengan karya dengan komposisi warna yang lemah.
7. Karya dengan komposisi warna yang kurang hendaknya tidak diletakan
pada ruang yang sedikit sinar karena akan semakin memperlemah
warna yang ada.
8. Pemberian cahaya lampu jangan sampai dapat menyilaukan mata atau
mengganggu pandangan orang yang melihatnya.
9. Pemasangan karya hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak
terlalu tinggi atau terlalu rendah.
10. Pemasangan karya yang lebih tinggi dari rata-rata tubuh pengunjung
harus dibuat condong ke bawah sehingga mudah dinikmati.
11. Letakan beberapa pot bunga yang berisi tanaman hias untuk
memperindah dan menyegarkan ruangan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 20


12. Letakan karya tiga dimensi pada tempat yang bisa dilihat dari berbagai
sudut pandang.
13. Pengelompokan karya harus memperhatikan ukuran lukisan.
14. Jika tidak ada AC perlu menempatkan kipas angin untuk
menghilangkan suasana panas.
15. Sediakan tempat sampah di sudut-sudut ruangan untuk menjaga
kebersihan
Penataan alur arus pengunjung perlu disesuaikan dengan kondisi
ruang. Dalam pameran sekolah dapat dibagi menjadi dua model alur
yaitu : (1) pengaturan lalu lintas pengunjung bila pameran dilakukan di
dalam ruang kelas dengan satu pintu dan (2) pengaturan lalu lintas
pengunjung bila pameran dilakukan di dalam ruang kelas dengan dua
pintu.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati
secara optimal oleh pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi
berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang tepat akan
menghambat terjadinya proses apresiasi.Pameran kelas atau sekolah
merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.

2.8 Susunan Kepanitiaan


Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar
berjalan dengan lancar perlu dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi
kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur organisasi kepanitiaan pameran
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi. Umumnya
struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu
dengan seksi-seksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa akan berjalan
lancar bila ada pembagian tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan
agar masing-masing orang yang terlibat dalam kepanitiaan pameran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 21


memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut
ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni:

1. Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang
bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua
diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai
masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran.
Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas
dan jujur yang disertai sifat sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah menjadi garapannya.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu
berkomunikasi dan bekerja sama dengan semua pihak, yang
mendukung kegiatan pameran.
2. Wakil Ketua
Secara umum tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping
ketua, bertanggung jawab atas kepengurusan berbagai hal dan
memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti ketua atau
melaksanakan tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Seorang wakil
ketua harus memiliki sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa
tanggung jawab atas pekerjaan.
3. Sekretaris
Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu
organisasi diantaranya adalah menulis seluruh kegiatan panitia selama
penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat pemberitahuan
kepada kepala sekolah, orang tua, kepada dinas terkait, apabila
pergelaran tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila
pameran tersebut akan diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 22


izin dan dan pemberitahuan kepada instansi pemerintah yang
berwewenang.
Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting
tersebut dan menyusunnya sesuai tanggal, waktu pengeluaran
surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu, bersama ketua,
membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran
berlangsung.
4. Bendahara
Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang
penggunaan, penyimpanan, dan penerimaan uang dana yang masuk
sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus juga dapat
menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan
pengelolaan keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu
bendahara memang harus betul-betul mereka yang memiliki sikap yang
jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa tanggung
jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.
5. Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan
dokumen tertulis seperti surat-menyurat, penyusunan proposal kegiatan,
dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga pameran selesai.
6. Seksi Usaha
Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana
atau sumbangan dari berbagai pihak, untuk menutupi biaya pameran.
Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari iuran peserta
pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari
donatur atau para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran,
baik berupa uang atau barang yang sangat diperlukan dalam
penyelenggraan kegiatan tersebut.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 23


7. Seksi Publikasi dan Dokumentasi
Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum
melalui berbagai media, seperti dengan surat-surat pemberitahuan,
spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog, undangan, dan
sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata
memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris
penyelenggaraan pameran.
Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan
dokumentasi pameran, dengan jalan mengumpulkan hasil pemotretan
tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir), dokumentasi
pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa
mendatang.
8. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang
Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur
tata ruang pameran. Seksi ini selain bertugas untuk menghias ruang
pameran juga bertugas mengatur denah dan penempatan karya yang
dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan
Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
● Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan
berupa lukisan, jangan sampai dicampur atau satu tempat dengan
benda-benda seni kerajinan lainnya yang dipajang di atas meja
pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang terpisah.
● Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat
berkonsentrasi waktu menonton dan melihat berbagai barang (karya)
yang dipamerkan.
● Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan
sehingga mengganggu penikmatan karya yang dipamerkan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 24


● Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan
keinginan karya mana yang diharapkan dilihat pertama kali dan karya
mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.
● Penyertaan musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana
pameran bertujuan untuk membantu pengunjung pameran menikmati
karya yang dipamerkan.
● Penyertaan musik pengiring yang berlebihan dapat mengganggu
pengunjung pameran sehingga tujuan apresiasi karya dapat tidak
tercapai.
9. Seksi Stand
Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang
bertugas menjaga kelancaran pameran, mengatur (mengarahkan)
pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang pameran.
Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara
ramah dan sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya
yang dipamerkan.
10.Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya
Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih,
dikategorikan sesuai dengan tema pameran yang ditentukan. Seksi
pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan dan
pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga,
dll) serta melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan.
11. Seksi Perlengkapan
Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai
perlengkapan (alat dan fasilitas lain) yang digunakan dalam
penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi
dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan
pameran serta berkordinasi secara khusus dengan seksi pengumpulan
dan seleksi karya dalam pengumpulan dan pemilihan karya.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 25


12. Seksi Keamanan
Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan
keamanan lokasi pameran khususnya kemanan karya-karya yang
dipamerkan.
13. Seksi Konsumsi
Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau
hidangan bagi tamu undangan. Seksi Konsumsi bertugas menyediakan
dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran tersebut. Seksi
konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur
konsumsi dalam kegiatan kepanitian pameran.

2.9 Macam-Macam Pengunjung


1. Pengunjung peminat, adalah pengunjung dari kalangan intelektual dan
umumnya telah memiliki apresiasi seni rupa.
2. Pengunjung iseng, adalah pengunjung yang tidak punya pilihan atau
perhatian khusus pada seni rupa, tapi mungkin ia memiliki minat pada
bentuk karya seni lain.
3. Pengunjung penasaran, adalah pengunjung yang hanya ingin
mengetahui pameran seni rupa dan benda-benda yang ditampilkan
dalam pameran tersebut.
Pada waktu pembukaan biasanya setiap pengunjung katalog
pameran dan dipersilahkan untuk mencicipi jamuan yang telah disediakan
oleh panitia. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika pengujung
mengunjungi ruang pameran, di antaranya:
a. Pengunjung diupayakan mengisi buku tamu
b. Bila masih ada katalog, pengunjung yang hadir diberinya
c. Sewaktu-waktu panitia mengamati suasana ruangan seperti kondisi
pencahayaan,dan keutuhan karya yang dipamerkan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 26


d. Untuk memandu para pengunjung pameran dalam menikmati materi
pameran,maka peran Seksi Stand sebagai pemandu pameran perlu
bekerja secara profesional perlu memberikan arahan dan penjelasan
kepada para pengunjung, apalagi pengunjung pameran
memerlukannya
e. Pengunjung pameran hendaknya mengisi buku kesan dan pesan, hal
ini sangat berguna untuk menilai proses pelaksanaan pameran.

2.10 Usaha Menarik Pengunjung


1. Usaha publikasi
Lewat spanduk, poster, selebaran, pengumuman lewat koran dan
majalah, serta radio.
2. Usaha tempat pameran
Tempat harus mudah dijangkau oleh masyarakat, tidak terasa mewah
dan tidak pula sederhana.
3. Usaha penampilan karya
Pengunjung harus melihat bahwa karya seni rupa sebagai suatu hal
yang istimewa, sebagai sesuatu yang tetap baru, eksklusif, daan terjaga
keindahannya.

4. Usaha melontar ide baru


Umumnya karya seni yang baru akan menghasilkan kesegaran pada
penikmat karya.

2.11 Fungsi Pameran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 27


Pameran memiliki fungsi sosial yang sangat penting dalam upaya
meningkatkan dan memenuhi kebutuhan batil dan emosional masyarakat
adapun fungsi pameran seni rupa berikut ini.
● Sarana Edukasi yaitu pameran mendidik siswa pentingnya
pengalaman batin yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal
dan pikiran manusia.
● Sarana Apresiasi yaitu Apresiasi dalam menilai karya seni sangat
penting bagi pencipta karya tersebut, proses apresiasi dapat digunakan
menjadi 2 yaitu apresiasi aktif dan apresiasi pasif.
- Apresiasi aktif adalah apresiasi yang terjadi apabila ada dorongan
untuk berkarya setelah melakukan apresiasi pasif.
- Apresiasi pasif adalah apresiasi yang tumbuh seiring dengan
pembiasaan yang sifatnya pasif sampai pada tahap menilai.
● Sarana Prestasi yaitu pameran bisa menjadi ajang kompetisi bagi para
pencipta seni, karena melalui karya seni kita akan tahu setinggi apa
keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat karya.
● Sarana Rekreasi yaitu Rutinitas sekolah kita setiap hari tentu
menguras energi dan pikiran, untuk membuat pikiran rileks kita bisa
mengunjungi pameran seni.
● Sarana Komunikasi, yaitu adanya pengiriman atau penerimaan pesan
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud sampai
kepada orang lain (seniman melalui karyanya).

2.12 Tujuan Pameran


Pameran di sekolah memiliki beberapa tujuan, seperti tujuan
sosial, komersial dan kemanusian.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 28


● Tujuan sosial ialah karya seni yang dipamerkan digunakan untuk
kepentingan sosial.
● Tujuan komersial ialah pameran bertujuan untuk menghasilkan
keuntungan bagi seniman atau penyelenggara seniman, diharapkan
karya yang dipamerkan terjual.
● Tujuan kemanusiaan ialah demi kepnetingan pelestarian, pembinaan
nilai-nilai serta pengembangan hasil karya seni budaya yang
masyarakat miliki. Penjualan karya dengan tujuan ini akan
disumbangkan ke panti asuhan, korban bencana, maupun masyarakat
kurang mampu.
● Meningkatkan daya kreativitas, sportivitas dan ekspresi terhadap
karya seni.
● Mendidik siswa untuk belajar dan berlatih berdikari guna
menyongsong era globalisasi.
● Memupuk siswa dalam mengekspresikan karya seni.
● Menciptakan manusia Indonesia yang bermoral, berakhlak mulia,
berbudi luhur, arif dan bijaksana.
● Meningkatkan spoortivitas, disiplin dan tanggung jawab.
● Meningkatkan semangat siswa untuk berkarya guna menghadapi
Negara yang baru dilanda krisis multidimensi.
Pameran di sekolah memiliki tujuan utama yakni untuk mendapat
apreasiasi dan tanggapan dalam pengunjung dengan tujuan meningkatkan
tujuan berkarya dan peningkatan wawasan seni rupa.

2.13 Manfaat Pameran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 29


Pameran juga memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai
kegiatan penyajian visual untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada
khalayak umum. Melalui apresiasi dari khalayak umum, karya seni yang
ditampilkan akan mendapat penilaian, penghargaan, tanggapan, respon,
atau kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas karya berikutnya.
Pameran karya seni rupa tidak hanya dilakukan oleh para seniman besar
saja, namun saat ini sudah banyak seniman cilik yang menampilkan
karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas atau sekolah
merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa
dan memberikan manfaat sebagai berikut :
● Siswa mampu menunjukkan apresiasinya melalui kreativitas di bidang
seni, khususnya seni rupa.
● Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai
ajang prestasi dan kompetisi di bidang seni.
● Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi
kreativitasnya untuk berkarya.
● Melatih siswa berorganisasi dan bekerjasama, mengambil mufakat
dengan bermusyawarah, dan menghormati pendapat orang lain.

2.14 Manajemen Pameran


Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi,
mengarahkan, mengoordinasikan serta mengawasi kegiatan mencapai
secara efisien dan efektif tujuan organisasi. Proses manajemen dilakukan
oleh manajemen bawah, menengah dan puncak. Manajemen dalam
pengertian orang menjalankan peranan melakukan hubungan pribadi,
pemberi informasi dan pengambil keputusan. Manajemen harus
berketerampilan konseptual, manusiawi, dan teknis.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 30


Maka, manajemen pameran disini adalah bagaimana
mengimplemetasi karya sebagai tontonan atau medium mempresentasikan
diri. Artinya pemasaran karya dan seluk beluk yang terkait disatukan.
Bagaimana menyiapkan diri sebagai perupa, kurator, event
organizer profesional yang menggunakan pameran sebagai medan laga.
Membuat pameran hanyalah satu tujuan dalam manajemen pameran.
Secara otomatis ketika kita membuat pameran, tentu sudah berpikir dan
menguasai keterampilan sosial (berhubungan dengan orang lain dan
berpenampilan menarik), keterampilan finansial (mendapatkan dan
mengatur keuangan), keterampilan teknis (membuat karya), keterampilan
keilmuan (sejarah, kimia, humas, dan lain-lain) berpadu menjadi satu.
Prinsip manajemen pameran sama dengan prinsip manajemen
lainnya di disiplin ilmu yang lain. Di dalam membuat sebuah perencanaan
pertunjukan atau pameran, perlu ada tahapan-tahapan yaitu:
a. Planning (perencanaan)
Dalam tahap ini perencanaan yang dilakukan bisa
menggunakan prinsip 5W+1H (what, who, when, where, why, how).
Contohnya:
- What
Pertunjukan/pameran apa yang akan disuguhkan?
- Who
Siapa yang akan menjadi penampil/pembuat karya?
- When
Kapan pertunjukan/pameran akan dihelat?
- Where
Dimana pertunjukan / pameran seni akan diadakan?
- Why
Kenapa kita harus mengusung tema tersebut?

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 31


- How
Bagaimana proses produksi acara akan dilakukan?
b. Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
- Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg
dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
- Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok
kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
- Penugasan tanggung jawab tertentu
- Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu
utk melaksanakan tugasnya.
c. Action (pelaksanaan)
Tahap ini merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang
meliputi: waktu pelaksanan, susunan acara, pembawa acara atau MC,
pengarah acara, property pameran, dekorasi, dokumentasi dan sound
system, dll.
d. Evaluation (koreksi).
Tahap ini meliputi, laporan pertanggungjawaban, evaluasi
pelaksanaan, pembuatan laporan tertulis dan pembubaran panitia.
Diaadakannya evaluasi guna mengoreksi semua hal yang sudah
dilaksanakan dari awal sampai akhir. Satu hal yang paling diingat
adalah ketika ingin melakukan koreksi atau kritisi jangan sampai
terbawa emosi dan tetap objektif.

2.15 Macam-Macam Pameran


a. Pameran seni patung

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 32


b. Pameran seni lukis

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 33


c. Pameran seni fotografi

d. Pameran seni kriya

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 34


e. Pameran seni ilustrasi

BAB III PAGELARAN

3.1 Pengertian Pagelaran


Pagelaran adalah suatu kegiatan dalam rangka mempertunjukkan
karya seni kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapat
tanggapan dan penilaian. Pergelaran adalah bentuk komunikasi antara
pencipta seni (apresian) dan penikmat seni (apresiator). Dalam arti bahwa,
para seniman menciptakan karya seni bertujuan untuk mengaktualisasi
seni yang diciptakan, sedangkan bagi penikmat seni dapat menjadi bahan
apresiasi.
Kegiatan pagelaran bagi siswa merupakan suatu kegiatan dalam
rangka membentuk pengalaman dari kreativitas, kemampuan musikal,
tanggungjawab, pengenalan jati diri terutama dalam hal karya seni.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 35


Pergelaran/Pementasan merupakan kegiatan untuk
memperkenalkan atau menunjukan hasil karya seni musik, tari,
teater/drama dan lainnya kepada masyarakat luas. Pergelaran adalah cara
untuk melakukan komunikasi antara pencipta karya dan penikmat karya .

3.2 Jenis Pagelaran


1. Pagelaran pendidikan
Pagelaran seni yang bertujuan memberikan pengalaman kepada siswa.
2. Pergelaran hiburan
Pagelaran yang bertujuan memberikan hiburan kepada masyarakat.
3. Pergelaran penerangan
Pagelaran yang di dalamnya mengandung suatu tujuan memberikan
infomasi kepada masyarakat.
4. Pergelaran amal
Pagelaran untuk keperluan amal.

5. Pergelaran komersial
Pagelaran yang bertujuan semata-mata untuk mencari uang.

3.3 Bentuk Pagelaran


3.3.1 Berdasarkan tempatnya
1. Pagelaran in door (pagelaran yang diadakan di dalam ruangan)
Contoh :
● Orkestra/ symphony
Orkestra adalah penyajian music secara lengkap (petik,
gesek, tiup, pukul), berasal dari Eropa, dan alat-alat musiknya
bersifat internasional.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 36


● Musik keroncong
Musik keroncong adalah suatu jenis musik atau aliran
musik yang lahir di Indonesia yang dipengaruhi oleh musik
barat (diatonis) sehingga bukan termasuk sebagai musik
tradisional melainkan salah satu jenis musik diatonis (world
musik) yang banyak berkembang pada saat ini. Adapun pada
perkembangan selanjutnya akan berkolaborasi dengan jenis
musik tradisional.

● Paduan suara
Paduan suara adalah penyajian music vocal oleh
sekelompok vokalis dengan satu atau beberapa suara yang
dipimpin oleh seorang dirigent/konduktor.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 37


● Vokal Group
Vocal group adalah kumpulan orang bernyanyi
bersama.

2. Pagelaran out door (pagelaran yang diadakan di luar ruangan)


Contoh :
● Band
Band adalah sekelompok orang yang satu aliran musik
yang mempunyai satu cita – cita untuk berkarya dengan
membentuk kelompok musik / band itu sendiri.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 38


● Dangdut
Dangdut adalah salah satu musik Indonesia yang sudah
merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu dari unsur
musik Melayu, India, dan juga musik tradisional Indonesia.
Dinamakan Dangdut karena suara musik yang terdengar
adalah suara ‘dang’ dan ‘dut’ dan musik Dangdut lebih
dikuasai oleh suara gendang dan suling.

● Musik rock
Musik rock adalah salah satu genre dalam khasanah
musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal,
gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 39


instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik
rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi
oleh jenis-jenis gitar, baik elektrik maupun akustik.

3.3.2 Berdasarkan banyaknya penyaji


1. Solo (penyajian tunggal)

2. Duet (penyajian 2 orang)

3. Trio (penyajian 3 orang)

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 40


4. Kwartet (penyajian 4 orang)

5. Kwinted (penyajian 5 orang)

6. Orkestra/symphony (penyajian music secara lengkap (petik,


gesek, tiup, pukul)

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 41


3.4 Menyusun Pagelaran
Sebelum menyusun kegiatan pagelaran, terlebih dahulu adalah
menentukan tema. Penentuan tema bisa didasarkan pada jenis peristiwa
monumental seperti, ulang tahun sekolah, perpisahan sekolah, dan lain
sebagainya.
Karena tema adalah ide dasar pokok pagelaran, maka setidaknya
sebelum mengadakan pagelaran,perlu adanya analisa latar belakang
terjadinya peristiwa yang dapat diangkat menjadi tema dengan persyaratan
sebagai berikut:
1. Aktual
2. Singkat dan jelas
3. Waktunya terbatas

Setelah tema terbentuk, kemudian menyusun proposal yang


memiliki banyak fungsi seperti, sumber pencarian dana/sponsor,
pemahaman program dan rencana pelaksanaan. Proposal itu sendiri
memiliki arti sebagai rencana yang dituliskan dalam bentuk rancangan
kerja. Bentuk isi proposal terdiri dari:

1. Nama kegiatan
2. Latar belakang, berisi dasar yang digunakan sehingga ide pagelaran
muncul.
3. Dasar Pemikiran, yaitu memuat hal-hal, surat-surat keputusan.
4. Pelaksanaan, memuat waktu pelaksanaan kegiatan pagelaran meliputi,
hari, tanggal, waktu dan tempat.
5. Pelaksana, yaitu susunan kepanitiaan.
6. Anggaran, berisi rencana anggaran yang akan digunakan selama
pagelaran berlangsung.
7. Acara, memuat susunan acara yang akan ditampilkan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 42


8. Lain-lain, surat-surat yang mendukung pelaksanaan.
9. Penutup, berisi kata penutupan dari proposal tersebut. Diakhir proposal
tunjukkan dengan tanda tangan ketua panitia, sekretaris dan diketahui/
disetujui oleh steering comitee (jika dibawahi satu instansi/institusi).

Karena dalam menggelar sebuah karya musik diperlukan


persiapan yang baik, maka dibutuhkan adanya suatu penjadwalan. Susunan
penjadwalan kegiatan pagelaran , meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Menyiapkan pemain yang tampil baik individu maupun kelompok.


2. Mempersiapkan jenis musik dan lagu yang akan ditampilkan.
3. Mengadakan ​General Repetion​ atau gladi bersih.
4. Melakukan checking akhir terhadap kesiapan pagelaran baik dari
panitia, pemain serta tempat pagelaran.
5. Membuat draft penampilan atau susunan acara.

Apabila penjadwalan pagelaran telah selesai dibuat, langkah


selanjutnya adalah menyusun acara pagelaran. Untuk membuat susunan
acara pagelaran, harus diketahui dengan jelas tentang:

1. Waktu pelaksanaan
2. Para pemain beserta jenis lagu yang akan dibawakan.
3. Urutan acara dengan penampilan waktu (menit) yang digunakan.

Setelah acara telah selesai disusun, kemudian yang diperlukan


sebelum waktu pagelaran adalah menata tempat yang akan digunakan.
Penataan ruang melibatkan seksi perlengkapan dan dekorasi bekerja sama
dengan anggota-anggota yang lain. Penataan ruang harus memiliki
kaidah-kaidah, antara lain sebagai berikut:

1. Keindahan dan kerapian tempat.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 43


2. Kenyamanan dan keamanan, baik untuk peserta, panitia, maupun
penonton.
3. Nilai Artistik yang tinggi.

Tempat pagelaran dapat dilakukan didalam ruangan (​indoor)​


maupun di luar ruangan (​out door​). Kebutuhan tempat dapat disesuaikan
dengan bentuk pagelaran. Jika memang tempat pagelaran direncanakan
untuk menampung penonton yang banyak/ secara massal (bentuk konser),
dapat dilakukan di luar ruangan. Sedangkan jika memang penonton
dibatasi dengan tiket maupun dengan undangan (musik chamber / musik
kamar), pagelaran dapat dilakukan didalam ruangan.

3.5 Perencanaan dan Pengorganisasian


Dalam mengelola penyelenggaraan pergelaran agar berjalan
lancar, tertib, aman, harus berpedoman pada ​prinsip :
1. Planning ( perencanaan )
2. Organizing ( pengorganisasian / pengelolaan / pengaturan )
3. Acting ( pelaksanaan )
4. Controlling ( pengawasan )

PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses untutk menetapkan apa yang
ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya.
Perencanaan yang dibuat secara tertulis disebut : ​proposal.
Perencanaan tertulis ( proposal ) terdiri dari :
a. Penentuan tema pergelaran
Tema adalah pokok pikiran /target yang ingin dicapai.
b. Penentuan rencana kegiatan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 44


Rencana kegiatan adalah hal/ tindakan yang akan dilakukan yang
dinyatakan secara tertulis.
Dalam pembuatan rencana kegiatan pergelaran, terdiri dari :
1. Jenis kegiatan
2. Tempat pergelaran
3. Pelaksanaan pergelaran

4. Karya yang dipergelarkan


5. Materi pergelaran
6. Jumlah karya
7. Peserta pegelaran
8. Sumber dana
9. Kepanitiaan
10. Penentuan rapat panitia
c. Penyusunan program acara pergelaran
Program acara merupakan rencana kegiatan yang lebih detail atau
terperinci.
d. Penentuan tempat pergelaran
Syarat penentuan tempat pergelaran :
1. Aman : terhindar dari air hujan & sengatan panas matahari,
bangunan & lingkungan tempat pagelaran tidak membahayakan.
2. Nyaman : dapat memberi keleluasaan pengunjung untuk
mengapresiasi karya seni.
3. Lancar : ada pengaturan arus arah pengunjung, maka ada
pintu masuk dan pintu keluar.

PENGORGANISASIAN
Organisasi adalah suatu badan / wadah tempat bekerjasama
beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 45


➢ Syarat organisasi
a. Anggaran dasar & anggaran rumah tangga
Anggaran dasar memuat nama, dasar, tujuan organisasi.
Anggaran Rumah taangga berisi keanggotaan, kepengurusan,
kewajiban dan hak.
b. Susunan pengurus
Pengurus : orang yang duduk dalam organisasi.
c. Program kerja
Program kerja memberi arah bagi pekerjaan pengurus.
d. Kegiatan
Kegiatannya adalah mempersiapkan & menyelenggarakan
pergelaran.

Pengorganisasian pagelaran dilakukan dengan cara :


- Menyusun kepanitiaan
Panitia adalah sekumpulan orang yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
- Menyusun rencana kerja & jadwal kegiatan
Rencana kerja : rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Jadwal kerja : urut-urutan waktu pelaksanaan suatu rencana
kegiatan.

Rencana kerja dan jadwal kegiatan pagelaran dapat disusun


sebagai berikut :
● Rencana kerja ketua :
1. Mengadakan rapat panitia untuk membagi tugas & menyusun
program kerja.
2. Mengadakan koordinasi dengan anggota panitia

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 46


3. Membuat proposal pergelaran
4. Mengadakan monitoring pengawasan & evaluasi program kerja
5. Membuat laporan pertanggungjawaban

● Rencana kerja wakil ketua :


1. Membantu ketua membagi tugas & menyusun program kerja
2. Membantu ketua menyusun proposal pagelaran
3. Membantu ketua dalam pengawasan & evaluasi program
4. Membantu ketua dalam membuat laporan pertanggungjawaban

● Rencana kerja sekretaris :


1. Membantu administrasi dalam rapat panitia
2. Bersama ketua menyusun proposal pagelaran
3. Membuat administrasi pagelaran
4. Membantu ketua dalam menyusun laporan pertanggungjawaban

● Rencana kerja bendahara :


1. Menerima iuran dari siswa
2. Menyimpan dana yang masuk
3. Mengeluarkan dana untuk belanja
4. Membuat administrasi keuangan
5. Bersama ketua membuat pertanggungjawaban keuangan

● Rencana kerja seksi dekorasi :


1. Menata ruang pagelaran
2. Menghias ruang & panggung pargelaran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 47


● Rencana kerja seksi Publikasi :
1. Membuat pengumuman tertulis tentang kegiatan pagelaran

● Rencana kerja seksi dokumentasi :


1. Mengabadikan pementasan pagelaran dengan fotografi atau
handycam

● Rencana kerja seksi penerima tamu :


1. Menyiapkan buku tamu dan buku saran-saran kegiatan
2. Menerima tamu & mengantarkan sampai ke tempat duduk
3. Menerangkan karya yang dipergelarkan

● Rencana kerja sesksi pencari dana :


1. Mencari dana dari siswa
2. Mencari dana dari luar sekolah dengan cara bekerja sama
dengan sponsor

● Rencana kerja seksi sarana :


1. Menyiapkan sarana pagelaran ( panggung & back ground )
2. Mentiapkan sound system ( pengeras suara )
3. Menyiapkan lighting ( tata lampu )
4. Menyiapkan ruang rias dan kostum

● Rencana kerja seksi keamanan :


1. Mengamankan saran pagelaran
2. Mengamankan pengunjung
3. Mengamankan aktor dan aktris yang tampil

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 48


3.6 Persiapan Pagelaran
Adapun langkah- langkah persiapan dalam penyelenggaraan
pagelaran diantaranya:

1. Perorganisasian pergelaran
Maksudnya adalah dalam sebuah pagelaran ada
perorganisasiannya dalam kata lain kepengurusan kepanitiaan. Karena
itu merupakan sarana komunikasi untuk mengatur dan mengarahkan
semua potensi demi mencapai tujuan atau sasaran pagelaran.

2. Menentukan tema, sasaran, materi sajian, serta artis


Dalam suatu pagelaran kita harus menentukan tema dan
sasaran atau tujuan serta materi sajian. Untuk menentuakan tema kita
harus menentukan tujuan dan sasaran terlebih dahulu. Apabila sasaran
dan tema telah ditentukan, maka kita dapat menyusun materi sajian
yang akan ditampilkan.

3. Pelaksanaan latihan
Dalam pelaksanaan latihan sangat diutamakan rasa tanggung
jawab, sungguh-sungguh, serius, dan tepat waktu. Hal ini sangat
berpengaruh besar terhadap keberhasilan dan kesuksesan
penyelenggaraan pagelaran.

4. Evaluasi latihan
Bertujuan untuk mengukur kesiapan dalam pagelaran apabila
belum siap pentas, maka kita dapat mengintensifkan latihan dengan
menambah waktu latihan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 49


5. Menyiapkan sarana pagelaran
Agar penyelenggara pagelaran dapat terlaksanakan dengan
baik maka sarana yang perlu di cek terlebih dahulu.

6. Gladi resik
Adalah latihan terakhir yang biasanya dilaksanakan ditempat
pagelaran, seolah-olah benar-benar sedang melaksanakan pagelaran.
Hal ini bertujuan agar pemain dapat menguasai pentas.

7. Melaksanakan pagelaran

3.7 Susunan Panitia


Panitia adalah suatu kelompok dalam pengelolaan dan
pelaksanaan terhadap bentuk kegiatan. Tujuan pembentukan panitia adalah
agar dalam kegiatan terdapat organisasi yang dapat mengkoordinasikan
pagelaran dengan efektif dan efisien. Kepanitian dibagi menjadi dua:

1. Steering Comitee (panitia pengarah) yang berfungsi sebagai


pengarahm penasihat, dan pemberi pentujuk kepada kelompok
dibawahnya dalam menjalankan tugas. Dalam hal ini bisa dari kepala
sekolah, kesiswaan/pembina osis, maupun guru seni musik.
2. Organizing Comitee (panitia pelaksana) mempunyai tugas
melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan
secara langsung dilapangan.

Susunan dalam panitia pagelaran meliputi siswa-siswi yang


memiliki tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan struktur

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 50


kepanitiaan yang akan dibentuk. Struktur kepanitiaan secara pagelaran
sederhana adalah sebagai berikut:

1. Ketua Panitia

Tugas ketua panitia adalah untuk dapat mengkoordinasikan


anggota panitia dalam memutuskan segala sesuatu yang dianggap perlu
untuk kelangsungan pagelaran, membagi tugas kepada setiap
koordinator, memantau kinerja kepanitiaan, serta memiliki wewenang
penih terhadap anggota panitia.

2. Wakil ketua
Bertugas untuk mendampingi ketua, atau menggantikan ketua
bila ketua berhalangan, dan memberikan dorongan untuk memperlancar
kegiatan.

3. Bendahara
Mempunyai tugas mengelola keuangan dalam kepanitiaan baik
uang keluar maupun uang masuk atas persetujuan ketua panitia maupun
wakilnya.

4. Sekretaris
Koordinator yang mengurusi surat-surat baik formil maupun
non formil yang dibutuhkan dalam pagelaran, mencatat hasil dari setiap
rapat (membuat notulensi) sampai dengan pembuatan prosposal.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 51


5. Seksi-seksi
a. Seksi Publikasi​, bertugas menyebarkan pemberitaan pagelaran
yang akan berlangsung. Pemberitaan dapat berupa brosur, spanduk,
pengumuman secara lisan dan lain sebagainya. Serta surat izin
dalam mengadakan acara pagelaran.
b. Seksi Usaha (dana)​, bertugas mencari sumber dana maupun
sponsor yang diperlukan untuk kegiatan pagelaran dan dengan
menyebarkan proposal.
c. Seksi Perlengkapan dan dekorasi,​ bertugas dalam persiapan
panggung dengan penyusunan baik dari segi tempat/ruang tata
panggung, menghias panggung, sampai dari alat musik maupun
kebutuhan materiil dari pagelaran.
d. Seksi Acara,​ bertugas menyusun acara yang akan berlangsung
dalam pagelaran dengan penjadwalan yang jelas (​rundown),​ dan
dapat juga merangkap sebagai MC (Master of Ceremony).
e. Seksi Dokumentasi,​ bertugas mengabadikan acara pagelaran baik
dengan menggunakan media foto maupun video dari setiap
penampilan dalam pagelaran.
f. Seksi Konsumsi​, bertugas untuk menyusun daftar menu dengan
menghitung jumlah yang akan mendapatkan konsumsi, baik untuk
tamu undangan, peserta pagelaran maupun panitia pagelaran itu
sendiri. (seksi konsumsi dapat ditiadakan karena menyesuaikan
bentuk pagelaran)

3.8 Unsur-Unsur Pagelaran


a. Materi sajian
Materi sajian adalah bentuk karya seni karawitan yang akan
disajikan dengan maksud dan tujuan pergelaran, karena baik buruknya

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 52


suatu materi sajian tergantung pada tujuan penyelenggara pergelaran.
Maksud dan tujuan suatu pergelaran itu banyak sekali baik dalam
pergelaran kecil maupun dalam pergelaran besar.

b. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam
kegiatan seni, baik sebagai juru sekar, juru gendang, maupun yang
memainkan suatu pemeran seorang tokoh yang dimaksud dalam suatu
materi sajian. Pergelaran pemain adalah merupakan unsur terpenting
dalam pergelaran karena materi sajian pergelaran dalam hal ini secara
langsung dipertontonkan oleh seorang pemain. Kesuksesan serta
keberhasilan suatu pergelaran tergantung pula kepada pemain. Oleh
karena itu seorang pemain harus benar-benar siap pentas, dalam arti
siap segala-galanya baik mentalitas maupun penguasaan materi sajian.
Sehingga dapat bermain dengan sempurna serta dapat memberika
suatu kepuasan kepada penonton.

c. Sarana
Sarana merupakan unsur pendukung yang tidak boleh dianggap
enteng dalam suatu pergelaran. Karena unsur sarana sangat
berpengaruh banyak terhadap kesuksesan dan keberhasilan dalam
pencapaian tujuan pada suatu pergelaran.
Unsur sarana meliputi, tempat pergelaran dan hal yang
digunakan dalam pergelaran seperti: dekorasi, pentas, tata cahaya,
saund system, tata rias, tata busana, dan lain-lain.

d. Penonton
Menonton suatu pergelaran karawitan adalah merupakan
sebagian dari kebutuhan hidup yang menyenangkan. Jadi dengan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 53


menonton pergelaran karawitan, orang dapat melepaskan diri sejenak
dari kejenuhan dan kejemuan sehari-hari. Kepuasan yang didapat
akan melahirkan kebahagiaan bagi penonton. Karena itu penonton
menginginkan materi sajian yang menyenangkan. Apabila sajian
pergelaran itu tidak memuaskan hal ini dapat menimbulkan
kekecewaan bagi penonton, kadang-kadang penonton dengan
spotanitas melontarkan tanggapannya baik kekagumannya maupun
kekecewaannya karena tidak puas. Dengan demikian penonton adalah
merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu pergelaran.

e. Penyelenggara pergelaran kesenian


Pergelaran melputi bagian yang bersifat management dan bagian
yang langsung berurusan dengan kegiatan seni. Yang dimaksud
dengan bagian management yaitu kumpulan orang- orang yang
melakukan suatu kegiatan dalam mengurus operasional pergelaran
yang dipimpin oleh produser. Di sekolah biasanya dipimpin oleh ketua
panitia atau oleh Kepala Sekolah.
Bagian ini mengurusi tentang memeroleh dana dan cara
penggunaannya seta mempersiapkan keperluan-keperluan
penyelenggaraan pergelaran, seperti; perijinan, tempat pergelaran,
perlengkapan- perlengkapan pergelaran, konsumsi, transportasi
akomodasi, dan penonton. Bagian yang berlangsung dengan kegiatan
seni yaitu kumpulan orang- orang yang melakukan suatu kegiatan
khusus sesuai dengan tugasnya masing- masing seperti; pemain,
pelatih, penata cahaya, penata suara, penata rias dan sebagainya yang
dipimpin oleh seorang sutradara.

3.9 Fungsi Pagelaran

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 54


Pagelaran mempunyai fungsi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Manfaat yang langsung adalah sarana untuk berkreasi diri.
Sedangkan manfaat tidak langsung nya adalah dapat untuk
mengembangkan dan menambah kehalusan budi pekerti. Fungsi pagelaran
secara umum adalah sebagai berikut:

1. Media mengekspresikan diri

Media apresiasi yang dimaksud dari seni adalah segala hasil


karya yang ditunjukkan kepada orang-orang untuk memperoleh
apresiasi dan nilai dari yang melihatnya. Dalam pergelaran seni,
seseorang mampu mengekspresikan diri dengan memperlihatkan karya
yang diciptakannya.

2. Media komunikasi

Media komunikasi merupakan proses penyampaian pesan


sehingga seniman bisa memastikan para penikmat seni mendapatkan
paham yang serupa dengan yang dimaksud olehnya.

3. Media mengembangkan bakat

Media mengembangkan bakat karena dalam pergelaran akan


banyak didapatkan masukan dari banyak orang, maka seseorang bisa
berkembang dari banyak aspirasi tersebut. Apabila orang-orang
mengatakan lukisannya kurang bervariasi, maka seniman akan
mengembangkan seni lukisnya dengan lebih variasi.

4. Media apresiasi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 55


Media apresiasi merupakan totalitas kegiatan pagelaran yang
meliputi penghayatan dan penghargaan penikmat seni terhadap suatu
hasil karya seni. Penilaian ini tentunya akan menjadi masukan bagi
karya yang akan dihasilkan selanjutnya.

Sebagai ​media komunikasi​, pagelaran sangatlah penting untuk


menyampaikan suatu pesan kepada orang lain. Misalnya dalam lukisan
yang gelap dan suram, seniman hendak menyampaikan pendapatnya
tentang dunia yang suram atau yang lainnya.
Dalam suatu karya seni, orang-orang menyampaikan sesuatu yang
tak berwujud. Namun dalam hal ini, orang lain dapat menafsirkan maksud
suatu karya seni dari bentuk dan unsur-unsur yang memperkaya karya seni
tersebut. Jadi, walau tidak melalui surat, spanduk, brosur, atau pesan
tertulis, seniman tetap bisa menyampaikan maksudnya melalui karya seni
yang dipertunjukkan.

3.10 Tujuan Pagelaran


a. Memberikan hiburan kepada masyarakat.
b. Menumbuhkan motivasi untuk berkarya.
c. Memperingati hari-hari besar
d. Melestarikan budaya.
e. Sebagai sarana apresiasi.
f. Untuk kegiatan amal/sosial.
g. Melatih tanggung jawab
h. Melatih mengevaluasi karya
i. Melatih kegiatan bersama
j. Melatih mandiri

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 56


3.11 Macam-Macam Pagelaran
3.11.1 Pagelaran Teater

3.11.1.1 Pengertian
Pergelaran Teater secara umum, adalah proses komunikasi atau
peristiwa interaksi antara karya seni dengan penontonya yang dibangun
oleh suatu sistem pengelolaan, yakni manajemen seni pertunjukan.
Manajemen Seni Pertunjukan dapat dipahami sebagai serangkaian
tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni (pimpinan produksi)
dalam memberdayakan sumber-sumber (potensi) yang ada berdasarakan
fungsi- fungsi manajemen (POAC) secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan seni.
Tujuan seni di dalam manajemen seni pertunjukan, termasuk di
dalamnya Teater adalah guna mencapai kualitas karya seni yang
bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung
pergelaran di dalamnya. Dalam hal ini, kualitas karya seni
ditanggungjawabi oleh seorang Manager Artistik, dikenal dengan
Sutradara. Dan kesejahteraan bagi beberapa awak pendukungnya
dipercayakan kepada seseorang yang mengetahui secara ilmu dan
praktik sebagai Puncak Kreativitas pengelolaan pergelaran, yakni
Manager Produksi Pergelaran Teater atau Pimpinan Produksi.
Pergelaran Teater adalah puncak dari sebuah proses latihan
para kreator seni dan proses kreativitas seni dari seorang sutradara.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 57


Melalui proses seni inilah Teater dapat terwujud sebagai karya seni
yang perlu dikomunikasikan kepada penontonnya. Oleh sebab itu,
komunikasi seni menjadi penting dan tidak terpisahkan dengan proses
yang dilakukan sebagai bagian dari evaluasi dan penghargaan yang
pantas diberikan kepada para kreatornya. Pergelaran Teater dalam
prosesnya mulai dari perencanaan, persiapan hingga dapat dikatakan
suatu tantangan dan peluang para kreator seni di dalamnya untuk bahu
membahu, bekerjasama menciptakan karya seni yang tidak sedikit
pengorbanannya.
Tantangan yang dihadapi oleh para kreator seni adalah proses
latihan yang mereka lakukan untuk menyiapkan materi pergelaran
Teater minimal tiga bulan berkonsetrasi melatih diri dengan penuh
tanggungjawab pada peran masing-masing. Pada kenyataannya dengan
proses latihan yang cukup memakan waktu,tidak jarang terjadi
pergantian atau ke luar masuk para pemain. Hal ini, terjadi pada kreator
seni yang belum mempunyai mental berkesenian. Karenanya, apakah
proses penyiapan materi Teater di sekolah perlu dilakukan seperti
proses berkesenian di luar sekolah, yakni minimal tiga bulan ?
Jawabannya, bisa ya, bisa lebih dari pada tiga bulan dalam proses
penyiapan materi Teater. Proses latihan berkesenian dapat di lakukan
dengan cepat ataur lambat dalam pelaksanaan, hal ini sangat bergantung
pada kemampuan keterampilan dari para kreator seni pendukungnya.
Pemeranan yang memadai, pemilihan naskah yang tepat, ditunjang para
penata artistik yang memadai pergelaran Teater di sekolah dapat
diselenggarakan dengan efektif dan efisien dengan cara memadatkan
jadwal latihan serta ditunjang kemampuan dana yang memadai.
Peluang yang memungkinkan bagi kreator seni dalam
pergelaran Teater sebagai unjuk kemampuan prestasi sekaligus
membekali kalian menambah pengalaman berkesenian lebih nyata dan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 58


objektif. Dengan demikian kalian tidak sebatas diberikan materi seni
tetapi di beri kesempatan dalam berpenampilan di depan publik adalah
pembuktian dari hasil tindakan dalam mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan panitia pergelaran. dapat pula dikatakan sebagai tahap
pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajamen, dalam tahapan:
perencanaan, pengorganisasi, penggerakan dan pengawasan pada tujuan
yang telah ditetapkan panitia agar terselenggara dengan baik dan
optimal.

3.11.1.2 Unsur teater


1. Panitia Pergelaran
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang
membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini, organisasi yang dibentuk dengan system panitia.
Dengan system kepanitiaan dalam pergelaran seni, termasuk
pergelaran Teater sangat cocok untuk diterapkan. Karena
pembentukan organisasi dengan system panitia mempunyai
kemudahan, yakni mudah dibentuk dan mudah pula untuk
dibubarkan tanpa adanya ikatan kerja yang rumit.

2. Materi Pergelaran Teater


Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pergelaran
Teater adanya unsur materi seni atau karya teater. Materi
pergelaran yang dimaksud adalah wujud karya teater yang
dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan
menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja
bersama) dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara
bersama (kolaborasi). Unsur penting selanjutnya di dalam
pergelaran teater adalah hadirnya penonton.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 59


3. Penonton
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia
yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton
dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, dsb,
pada materi seni (seni teater) yang di pergelarkan. Oleh sebab
itu, kedatangan penonton dalam suatu pergelaran adalah
bersifat mutlak. Tanpa penonton, pergelaran teater adalah
kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pergelaran teater
membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari
sebagai Apresiator Teater orang lain dalam rangka
menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya.
Penonton dalam hubungan pergelaran seni (Teater)
dapat dibedakan dalam tiga golongan, yakni penonton: awam,
tanggap dan kritis.
a. Penonton awam adalah penonton penikmat seni dengan
kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan
pengetahuan dan pengalaman seni. Dalam hal ini wawasan
dan pengalaman seni Teater.
b. Penonton tanggap, artinya penonton bersikap responsif
dengan kecenderungan mempunyai wawasan dan
pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk
mengulas pada apa yang pergelaran yang ditontonnya cukup
untuk dipahami dan dinikmati sendiri.
c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan
dan pengalaman seni lalu melakukan ulasan atau menulis
kritik pergelaran dan dipublikasikan dalam forum ilmiah,
diskusi sampai media cetak dan elektronik.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 60


3.11.1.3 Unsur pembangun cerita

1. Tema

Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita


sehingga mampu memaparkan suatu karya fiksi yang
diciptakannya. Persoalan, cita-cita, dan gagasan yang
diungkapkan pengarang tidak terlepas dari tema.

2. Alur

Alur atau plot adalah rangkaian cerita yang dibentuk


oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita
yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Alur
disusun tidak lepas dari tema. Jalan cerita yang disusun atau
dijalin tidak boleh meloncat ke lain tema. Tiap-tiap kejadian
akan berhubungan sehingga seluruh cerita merupakan suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Karakter/ Perwatakan

Dalam cerita rekaan, ada individu yang diceritakan.


Individu ini dalam karya sastra lazim disebut tokoh. Tokoh
tersebut digambarkan mempunyai karakter atau watak,
misalnya pemarah, periang, pemabuk, pemalu, penyabar, atau
rajin. Penggambaran watak tokoh dapat secara langsung
ataupun tidak langsung. Orang yang mempunyai watak
pemarah, tidak langsung dikatakan ‘dia pemarah’, tetapi
dengan kalimat atau uraian lain sehingga pembaca
mengetahui bahwa tokoh yang igambarkan dalam cerita
tersebut memiliki sifat pemarah.

4. Amanat

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 61


Dalam cerita rekaan, terdapat pesan yang dituangkan
oleh pengarang. Pesan atau amanat ini dapat ditafsirkan
sendiri oleh pembacanya. Tidak mustahil terjadi perbedaan
penafsiran amanat pembaca dengan amanat atau pesan yang
dikehendaki pengarang.

5. Latar/ Setting

Latar adalah segala keterangan atau petunjuk,


pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana
terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra beserta
tempatnya. Dari pengertian latar ini, dikenal latar waktu
(kapan), latar tempat (di mana), dan latar sosial (keadaan
lingkungan masyarakat). Pengungkapan latar ada yang secara
langsung dan yang tidak langsung. Dalam cerita yang baik,
antara latar dan penokohan sangat menyatu sehingga baik
penokohan maupun latar tidak dapat dipertukarkan.

6. Sudut Pandang/ Titik Pengisahan (Point of view)

Sudut pandang atau titik pengisahan dalam


kesusastraan mencakup:

a. Sudut pandang fisik, yaitu posisi dalam waktu dan ruang


yang digunakan pengarang dalam pendekatan materi
cerita;

b. Sudut pandang mental, yaitu perasaan dan sikap


pengarang terhadap masalah dalam cerita;

c. Sudut pandang pribadi, yaitu hubungan atau keterlibatan


pengarang dengan pokok masalah dalam cerita.

3.11.1.4 Menjiwai karakter cerita

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 62


Untuk mendapatkan hasil pementasan yang baik, salah satunya
terletak pada kemampuan pemain dalam menjiwai karakteristik
tokoh yang diperankannya. Dalam hal ini, seorang pemain harus
berusaha menghayati sedalam mungkin karakter tokoh yang akan
diperankannya sehingga ia mampu menempatkan dirinya sehingga
seorang tokoh di dalam drama tersebut, bukan sebaliknya menjadi
dirinya sendiri. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
ketika memerankan tokoh drama, diantaranya sebagai berikut,

1. Kosentrasi

Pemusatan pikiran untuk menghayati dan menjiwai


karakteristik tokoh yang akan diperankan. Pemusatan pikiran ini
melibatkan tiga faktor, yaitu faktor fisik, mental, dan emosional.

2. Kemampuan mendayagunakan emosional

Seorang pemain diharuskan mampu untuk menampilkan


bentuk-bentuk emosional tokoh yang diperankan dengan baik.
Bentuk-bentuk emosional biasanya ditampilkan dalam bentuk
mimik muka, gerak, ataupun suara.

3. Kemampuan laku dramatik

Kemampuan laku dramatik ialah kesanggupan pemain dalam


melakukan sikap, tindakan, serta prilaku, yang merupakan
ekspresi dari tuntutan emosi.

4. Kemampuan membangun karakter

Karakter pemain sebisa mungkin identik dengan karakter


tokoh yang ingin diperankan. Seorang pemain dituntut untuk tidak
tampil dengan karakter diri pribadinya, melainkan sebagai tokoh
yang diperankannya.

5. Kemampuan melakuakan observasi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 63


Kemampuan ini berkaitan dengan kemapuan pemain dalam
menampilkan gerak yang seidentik mungkin dengan gambaran
kenyataan yang ada dalam naskah drama. Kemampuan tersebut
bisa dilatih dengan melakukan observasi/pengamatan langsung
terhadap sikap aktivitas manusia sehari-hari.

6. Kemampuan menguasai irama

Irama yang dimaksud ialah tempo permainan gerak atau


prilaku agar terjadi kehormatan dalam pemeranan. Tempo
tersebut didasarkan pada deskripsi yang ada dalam naskah drama.

3.11.1.5 Teknik
Teknik adalah cara, upaya, strategi dan metode untuk
memudahkan kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Terkait
teknik dalam pergelaran Teater dapat dipahami sebagai suatu cara
dan upaya kalian bersama teman-teman satu kelas atau kelompok
yang dibentuk untuk terlibat dalam merencanakan, mempersiapkan,
mempergelarkan karya Teater yang kalian ciptakan.
Karya Teater yang Kamu ciptakan adalah hasil dari proses
kreatif yang dilakukan bersama (kolektif). Karena itu di dalam
mencipta karya Teater perlu dibangun etos kerja yang optimal dan
saling percaya, Teknik pergelaran Teater yang dapat Kamu lakukan
bersama-sama teman Kamu dalam pergelaran dapat dibagi dalam
dua wilayah kegiatan. Wilayah kegiatan artistik dan non artistik.
Kegiatan wilayah artistik bertugas untuk menyiapkan materi
(produk) Seni Teater. Wilayah non artistik bertugas sebagai
penyelenggara pergelaran.
Pelaksana wilayah kegiatan artistik dan non artistik dalam
pergelaran Teater dapat dilakukan secara bersama-sama dan
bekerjasama dengan cara membentuk panitia pergelaran. Wilayah

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 64


kerja bagian artistik dapat ditanggungjawabi oleh Kamu, Teman
Kamu, Guru atau Instruktur Teater yang mampu untuk mewujudkan
karya Teater. Selanjutnya, untuk wilayah bagian non artistik dapat
dilakukan dengan cara mengangkat Kamu atau Teman Kamu sebagai
Ketua pelaksana produksi dengan sebutan popular “Pimpinan
Produksi“.
Pergelaran Teater dapat kalian lakukan dengan cara pembagian
wilayah kerja; artistik dan non artistik, meliputi kegiatan:
perencanaan, persiapan, pergelaran dan pasca pergelaran.
1. Perencanaan Pagelaran Teater
Perencanaan adalah suatu langkah kegiatan awal dalam
menetapkan kegiatan melalui tahapan kerja untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan, termasuk kegiatan pengambilan keputusan
dan pilihan alternatif-alternatif keputusan. Keputusan-keputusan di
dalam perencanaan itu dilakukan seorang pimpinan.
Perencanaan non artistik di dalam pergelaran Teater,
meliputi pengelolaan dibidang: personal pergelaran, administrasi,
keuangan, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemiteraan dan
laporan pergelaran. Dari sekian banyaknya perencanaan kerja yang
harus dilakukan, seorang Pimpinan Produksi perlu melakukan
pengorganisasian dan pembagian wilayah kerja berdasar potensi
yang ada, termasuk potensi yang ada di sekolah dengan segala
keterbatasannya.

2. Langkah – langkah Perencanaan Non Artistik pada


Pagelaran Teater
a. Pertemuan sekolah dan komite sekolah.
Pertemuan untuk mufakat adalah suatu hal penting
untuk dilakukan dalam memulai suatu kegiatan, terutama

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 65


kegiatan yang telah diprogramkan. Pertemuan sekolah pun
(kepala sekolah dan guru-guru) dengan komite sekolah
merupakan agenda awal yang harus ditempuh di dalamnya
perencanaan pergelaran Teater.

b. Pembentukan Panitia Inti


Pembentukan panitia inti dalam sebuah rencana
kegiatan adalah hal penting untuk dilakukan.Dengan panitia
ini yang terbentuk memudahkan suatu tindakan
pengorganisasian selanjutnya. Panitia inti di dalam Teater,
terdiri dari penunjukan atau pengangkatan posisi jabatan :
Pimpinan Produksi dan Sutradara. Untuk jabatan Pimpinan
Produksi dapat dipilih dari guru atau orang tua murid.
Tetapi jabatan Sutradara harus dipilih dari guru bidang seni
atau pelatih di luar sekolah dengan jaminan sebuah
kesepakatan dan jelasan honorium.

c. Penentuan Lakon Teater


Dalam penentuan lakon atau naskah adalah
tanggungjawab seorang sutradara atau koreografer dan
diputuskan secara bersama dengan pertimbangan; Apakah
sesuai atau tidak tematik lakon yang dibawakan dengan
tingkat kemampuan anak dan sasaran penonton ? Mengapa
naskah atau lakon tersebut yang dipilih ? Hal ini jelas harus
memiliki alasan positip bagi kemajaun bersama dari
peluang yang memungkinkan. Bagaimana
merealisasikannya ? Hal ini pun harus disesuaikan dengan
kemampuan/ kekuatan yang dimiliki berupaya mencari

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 66


peluang yang memungkinkan, biasanya benturannya
masalah pendanaan.

d. Penyusunan Kepanitiaan
Pemilihan naskah/ lakon, diutamakan yang bermuatan
kependidikan dan diperuntukan sesuai dengan tingkat
perkembangan usia Kamu. dan kelas. Misalnya;
Lakon-lakon yang penuh dengan atikan (ajaran)
mengandung nilai-nilai moral yang patut .

Susunan panitia yang dapat dilakukan dalam pergelaran Teater


di sekolah dengan pembagian seperti di bawah ini.
● Pelindung
Pelindung kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan:
- Kepala Sekolah
- Komite Sekolah

● Penasehat
Penasehat kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan:
- Dewan Kelas
- Wali Kelas

● Penanggungjawab
Penanggungjawab kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan :
- Ketua Kelas

● Pembimbing
Pembimbing atau pendamping kegiatan dapat diangkat dari :
- Guru kesenian

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 67


- Guru kelas yang diperbantukan
- Orang tua murid yang diperbantukan

● Pimpinan Produksi
Adalah seorang manager atau pimpinan yang mengelola
produksi seni, dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan. Biasanya ditunjuk seorang guru atau dirangkap oleh
kepala sekolah atau komite sekolah, karena harus memiliki
kemampuan managerial yang baik dan waktu yang cukup untuk
melaksanakannya.

● Sutradara
Adalah seorang kreator yang memiliki wawasan dan
pengalaman seni di bidang seni Teater bertugas sebagai pemeran
pertama dan penafsir naskah garap, pengarah, pemimpin,
motivator dalam proses produksi materi pergelaran Teater yang
telah direncanakan. Tipe, gaya dan pengalaman seorang
sutradara dalam berkesenian Teater sangat menentukan kualitas
produk karya Teater. Sutradara dalam karya Teater yang akan
dipergelarkan, kalau memungkinkan lebih baik dipilih atau
ditentukan oleh Kamu dan Guru. Jika tidak memungkinkan dan
diragukan, lebih baik menggunakan tenaga instruktur atau
pelatih Teater dari luar sekolah.

● Panitia Inti dan Staf Bidang Produksi


Panitia dalam lingkup bidang produksi disebut pula panitia
non artistik. Pengembangan bentuk kepanitiaannya sangat
tergantung pada tujuan pergelaran yang diharapkannya, apakah
pergelaran cukup di sekolah atau harus di luar sekolah? Semakin

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 68


besar kegiatan yang harus dilaksanakan semakin besar tantangan
yang dihadapi dan ditangani.

● Penata Artistik dan Crew Artistik


Panitia dalam lingkup bidang artistik, terdiri dari
orang-orang yang ahli pada bidangnya. Dan apabila kegiatan di
sekolah lebih baik dipadukan dengan mata pelajaran lain, yakni
mata pelajaran seni terpadu dan kerajinan. Pengembangan
bentuk kepnitiaanya sangat tergantung pada situasi dan kondisi
apa yang dibutuh.

e. Tugas dan Tanggungjawab Panitia


1. Pelindung
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat
sebagai pelindung atau pengayom kegiatan pergelaran,
memiliki tugas dan tanggungjawab: Bertugas melindungi
atau pengayomi seluruh kegiatan pergelaran, baik secara
kedinasan atau pun pribadi, terutama berkaitan dengan
kepentingan pembuatan surat rekomendasi dan izin
kegiatan bagi para birokrat maupun orang tua kamu yang
terlibat di dalamnya.

2. Penasehat
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat
sebagai penasehat kegiatan pergelaran, memiliki tugas
dan tanggungjawab:
- Bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal
yang positif dan hal yang negatife, terutama dalam

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 69


hal proses produksi dan proses penciptaan Teater di
lapangan baik teknik maupun non teknis.
- Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak
mengajukan usul, saran dan pendapat kepada
Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan
pergelaran seni.

3. Penanggung jawab
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat
sebagai penanggungjawab kegiatan pergelaran, memiliki
tugas dan tanggungjawab:
- Bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan
pergelaran, baik secara teknis maupun non teknis
dilapangan terutama berkaitan dengan kepentingan
pembedayaan organisasi kekamu an sebagai bagian
dari kreativitas kamu di sekolah.
- Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak
mengajukan usul, saran dan pendapat kepada
Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan
hal- hal pertanggungjawaban seluruh kegiatan
pergelaran.

4. Pembimbing
Adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat
sebagai pembimbing kegiatan pergelaran, memiliki tugas
dan tanggungjawab:
- Bertugas membimbing dan membantu kegiatan
pergelaran, baik teknis maupun non teknis di
lapangan, terutana berkaitan dengan memotivasi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 70


kamu agar anak terdorong kemampuannya dan
berbuat serta bersikap penuh dengan kebebasan
tanpa paksaan.
- Tanggungjawabnya diminta atau tidak, berhak
mengajukan usul, saran dan pendapat kepada
Pimpinan Produksi dan Sutradara berkaitan dengan
proses pembimbingan agar lebih baik dan optimal.

5. Pimpinan Produksi
Adalah seorang panitia inti yang diangkat melalui
musyawarah sekolah dan komite sekolah dengan
persetujuan dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan;
memiliki tugas dan tanggungjawab :
- Bertugas merencanakan, mengorganisir,
menggerakan dan melakukan kontrol atau
pengawasan terhadap kegiatan yang tengah dan akan
dilaksanakan guna tercapainya suatu tujuan
pergelaran Teater secara efektif dan efisien.
- Berhak menegur dan memberi saran serta peringatan
kepada panitia apabila terjadi kekeliruan atau
indisipliner kerja.

6. Sekretaris
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Sekretaris bertugas melakukan pencatatan,
inventeatersir, pendataan, penataan kegiatan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 71


adminstratif organisasi, dalam pelaksanaannya
dibantu oleh bidang kesekreteateratan.
- Sekretaris bertugas membantu dan melaporkan
seluruh program kegiatan masing-masing bidang
kepada seluruh panitia pergelaran.

7. Bendahara
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bendahara adalah sebagai pemegang kekuasan
keuangan dalam sebuah organisasi atas persetujuan
Pimpinan Produksi.
- Bertugas merencanakan dan melaksanakan
pencarian sumber-sumber pendanaan (donor
Sumber: Dok. Kemdikbud organisasi) atau pinjaman
guna memperlancar Gambar 7.6 Penjaga Tamu
sebagai Panitia jalannya kegiatan pergelaran yang
tengah dan Pergelaran Teater akan dilaksanakan.
8. Bidang Acara
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Acara adalah pemegang keseluruhan acara
dalam sebuah kepanitiaan atas persetujuan Pimpinan
Produksi.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh rangkai acara pergelaran
Teater. Terutama, penyusunan jadwal kegiatan,

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 72


jadwal acara pergelaran, mulai penunjukan MC,
protokoler, penempatan tamu undangan, penonton,
dan kegiatan diskusi setelah atau sebelu, pergelaran.

9. Bidang Kesekretariatan
Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan administrasi
pergelaran Teater. Terutama: Pembuatan dan
pengarsipan surat-menyurat; Pendisainan dan
pembuatan undangan, tiket, bab IX acara;
Penyusunan dan pembuatan proposal dan laporan
pergelaran Teater.
- Membantu bidang lain yang berkaitan dengan
wewenang bidang kesekreteateratan atau kegiatan
pengetikan.

10. Bidang Dana Usaha


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Dana Usaha adalah sebagai pemegang
kekuasaan pencarian dana dalam sebuah kepanitiaan
atas persetujuan Pimpinan Produksi dan Bendahara.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 73


- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan penghimpunan dana
dan barang atau produk acara pergelaran Teater.
Terutama, penjaringan dana melalui: Penjualan tiket,
sponsor, donator dan bentuk usaha lain yang dapat
mendatangkan keuangan bagi terselengggaranya
pergelaran Teater.

11. Bidang Publikasi


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Publikasi adalah sebagai pemegang
kekuasaan dibidang publikasi dalam sebuah
kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan publikasi berupa
informasi pergelaran Teater, melalui media: radio,
televisi, media cetak, poster, spanduk, baligo atau
pun selebaran/ player.

12. Bidang Dokumentasi


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 74


- Bidang Dokumentasi adalah pemegang kekuasaan
dibidang dokumentasi dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan dokumentasi
pergelaran Teater, baik berupa photo, video maupun
membantu pengarsipan sebagai bahan laporan.

13. Bidang Perlengkapan


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Perlengakapan adalah pemegang kekuasaan
dibidang perlengkapan dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan perlengkapan yang
dibutuhkan bagi kelancaran sebuah pergelaran.

14. Bidang Transportasi


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang transportasi adalah pemegang kekuasaan
dibidang transportasi dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan transportasi bagi
artis.

15. Bidang Kesejahteraan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 75


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Kesejahteraan adalah pemegang kekuasaan
dibidang kesejahteraan dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan kesejahteraan
pendukung.

16. Bidang Umum


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Umum adalah pemegang kekuasaan
dibidang umum dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan dibidang umum.

17. Bidang Keamanan


Adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Produksi berdasarkan
musyawarah, memiliki tugas dan tanggungjawab:
- Bidang Keamanan adalah pemegang kekuasaan
dibidang keamanan dalam sebuah kepanitiaan.
- Bertugas merencanakan, menyusun dan
melaksanakan seluruh kegiatan keamanan penonton,
jiwa.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 76


f. Pembuatan Jadwal Produksi
Jadwal waktu atau jadwal kegiatan produksi atau lebih
popular dengan istilah Time Scedulle merupakan langkah
berikutnya setelah kita menyusun kepanitiaan. Jadwal
waktu berisi susunan program pergelaran dari masing-
masing bidang, baik artistik maupun non artistik
berdasarkan perhitungan efisensi waktu dan proses latihan
matreri seni dan produksi serta dan efektivitas pergelaran
Teater dengan cara pemberdayaan sumber-sumber yang ada
dan cenderung hemat tetapi tidak mengurangi kualitas seni
yang diproduksi.

g. Pembuatan Proposal Pergelaran Teater


Akhir dari dari perencanaan pergelaran Teater, seorang
Pimpinan Produksi mengimplementasikannya dalam bentuk
proposal pergelaran. Proposal dapat diartikan sebagai ajuan
kegiatan yang akan fungsikan untuk pihak- pihak yang
membutuhkan, terutama dalam hal lampiran: perijinan,
kemiteraan, donasi, dan publikasi.

3.11.1.6 Menyiapkan pagelaran teater


a. Menyiapkan Materi Teater
Menyiapkan materi Teater berarti segala hal persiapan
yang dilakukan penanggungjawab materi seni, yakni Sutradara,
pemain dan pendukung artistik pergelaran dengan tujuan
menciptakan karya Teater yang bermutu hingga mendatangkan
tanggapan positif dari masyarakat penontonnya. Dalam hal ini,
jelas seluruh pendukung penyaji Teater, mau tidak mau harus

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 77


bersikap konsekwen pada rencana produksi. Eksplorasi Musik
materi seni dan sejalan dengan rambu-rambu sebagai Aktivitas
Penyiapan Materi Musik Pengiring Teater jadwal waktu yang
telah ditetapkan.

b. Menyiapkan Sarana Prasarana


Sarana prasarana dalam pergelaran Teater adalah salah
satu faktor penunjang keberhasilan pergelaran. Sarana
prasarana ini meliputi pengadaan barang dan alat guna
kebutuhan pergelaran, diantaranya: Tempat dan gedung
pertunjukan, set panggung, lampu, kostum, peralatan pemain
(golok, tombak, tapeng, gada, sampur, gondewa, panah, bakul,
alat tenun, kursi singgasana, sebagai Aktivitas Penyiapan
bale-bale, pohon-pohonan, dll).

Kegiatan para penata pentas dalam kreativtas seni,


meliputi penataan, sebagai berikut.
● Tata panggung, sebagai setting dan dekorasi panggung
mengungkapkan; tempat, waktu dan kejadian peristiwa
pertunjukan, biasanya dilakukan perubahan tata
panggung setiap pergantian babak dalam cerita.
● Tata lampu disebut juga tata cahaya dan effek
pencahayaan. Berfungsi sebagai alat penerang juga
memberi efek suasana adegan dan membangun atmosfir
pertunjukan.
● Tata rias dan busana, sebagai penguat, memperjelas
karakter tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau
status sosial.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 78


● Tata properti, peralatan-peralatan pentas bersifat seperti :
tas, topi, cangklong, tongkat, gelas, piring dll.
● Tata Musik, sebagai pengisi dan pembangun suasana
pertunjukan melalui gending, musik, suara atau bunyi
dan effek audio.
● Tata Multimedia, sebagai pemanfaatan teknologi, seperti
LCD, OHP.
● Sound Engineering, sebagai kelengkapan pertunjukan
guna membantu mengeraskan dan mengharmoniskan
suara.

Unsur seni teater selanjutnya adalah tempat pertunjukan


berfungsi sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian
peristiwa pertunjukan, baik dalam suatu adegan atau babak
pertunjukan.
Jenis panggung pada dasarnya dapat dibedakan antara
lain:
1. Panggung arena, panggung yang dapat dilihat dari semua
arah penonton, biasanya pertunjukan teater tradisi.

2. Panggung proscenium, atau disebut panggung di dalam


gedung, yakni penonton hanya dapat menikmati dari arah

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 79


depan (adanya jarak penonton dan tontonan) biasanya
pertunjukan teater modern.

3. Panggung campuran atau thurst adalah bentuk-bentuk


panggung antara perpaduan panggung arena dan
panggung proscenium, p​anggung thrust seperti panggung
proscenium tetapi dua per tiga bagian depannya
menjorok ke arah penonton. Pada bagian depan yang
menjorok ini penonton dapat duduk di sisi kanan dan kiri
panggung, misalnya; Panggung bentuk L, U, I, Segi
enam, segi lima atau setengah lingkaran. Biasanya
panggung semacam ini dipergunakan dalam kepentingan
showbiz, catwork (modeling).

c. Menyiapkan Publikasi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 80


Publikasi adalah upaya sosialisasi atau informasi kepada
penonton yang dilakukan panitia non artistik tentang garapan
Teater dan kapan waktu pergelaran Teater diselenggarakan
atau dipergelarkan.
Publikasi pergelaran Teater dapat dilakukan dengan
berbagai informasi, antara lain: Media elektronik, seperti ;
Televisi, Bioskop, Radio. Mass media, seperti ; Koran,
majalah, jurnal, Poster, Pamlet atau Flayer, Spanduk, Baligo
atau Banner.

d. Menyiapkan Penonton
Penonton adalah salah satu prasarat di dalam pergelaran,
termasuk di dalamnya pergelaran Teater. Pergelaran tanpa
penonton, peristiwa pergelaran tak akan terjadi. Oleh sebab itu,
unsur penonton di dalam seni perlu memperoleh perhatian.
Perhatian di sini bersifat saling membutuhkan. Panitia
pergelaran butuh penonton atau apresiator, juga sebaliknya
penonton butuh materi Teater yang dapat memuaskan atau
memenuhi apa yang menjadi harapan penonton, yakni
pergelaran Teater yang layak untuk dijual atau dipergelarkan.

e. Menyiapkan Kemitraan
Kemiteraan adalah jalinan, hubungan, kerjasama yang
dilakukan seseorang atau suatu organisasi untuk bersama-sama
mengikat diri dalam suatu kerja atau kegiatan. Kemiteraan
bersifat saling menguntungkan dibangun oleh suatu
kepercayaan. Kemiteraan akan tetap terbina dan terjaga apabila
satu sama lain tidak merasa dirugikan atau satu sama lain
sama- sama merasa diuntungkan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 81


3.11.1.7 Pelaksanaan pagelaran teater
Kegiatan pelaksanaan di dalam pergelaran Teater, berupa
pengkondisian dan pelaksanaaan dilapangan dari
masing-masing bidang sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab kerja kepanitiaan berdasar persiapan akhir yang telah
ditetapkan. Kegiatan pelaksanaan pergelaran Teater, meliputi:
pelaksanaan kerja kepanitiaan dan pergelaran Teater. Pada
kegiatan pelaksanaan Teater berkaitan dengan bidang acara
memegang peranan penting sebagai pengatur dan pengendali
jalannya acara pergelaran.
3.11.1.8 Pasca pagelaran teater
Pasca pelaksanaan adalah kegiatan akhir dari Teater,
dimana semua peralatan dan kebutuhan pentas yang telah
dipakai harus kembali pada tempat atau pada pemiliknya
secara tertib dan aman dengan tidak lupa melakukan chek and
rechek sesuai dengan daftar peralatan atau sarana prasarana
yang dibawa dan dipinjam. Hal lain yang harus dibina adalah
kerjasama dalam bentuk kemitraan sebagai bukti kerjasama
baik dan saling menguntungkan yakni adanya media promosi
dan publikasi berupa : Poster, Spanduk, Pamlet, T-Shirt,
Booklet atau Leaflet yang dipilih sesuai perjanjian agar
kerjasama yang dibangun dapat terjalin dan terbina untuk ke
depannya.
Tahapan pasca pelaksanaan pun adalah wahana kegiatan
evaluasi baik karya seni berupa Teater atau laporan panitia
atau keproduksian sebagai acuan untuk melangkah dan
bertindak selanjutnya dari segala kelemahan yang ada dan atau
keberhasilan-keberhasilan yang telah didapat.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 82


3.11.2 Pagelaran Musik
3.11.2.1 Pengertian
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik
mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam
musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari
proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun
informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari
sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga
yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.

Pengertian pergelaran adalah mempertunjukkan sesuatu (hasil


karya) kepada masyarakat umum untuk mendapatkan tanggapan atau
penilaian. Dengan demikian, pengertian pergelaran musik adalah
kegiatan mempertunjukkan karya seni musik kepada orang lain
(masyarakat umum) untuk Istilah lain dari pergelaran adalah
pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan
penilaian.

3.11.2.2 Manfaat
Manfaat pergelaran musik bagi siswa adalah Dengan
pergelaran musik tersebut diharapkan siswa mendapatkan manfaat
secara langsung, seperti mengekspresikan diri, mengembangkan
bakat, mengomunikasikan nyanyian kepada orang lain, dan
mengapresiasi karya seni musik. Adapun manfaat tidak langsung
bagi para siswa adalah dapat mengembangkan kepekaan terhadap
alam sekitar dan menambah kehalusan budi pekerti.
Bagi seorang seniman , musik dipakai sebagai suatu bentuk
ekspresi (curahan perasaan) yang di kemas dengan suatu

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 83


pertimbangan segi-segi keindahan agar dapat diterima oleh
masyarakat dan menjadi suatu bagian atau milik masyarakat . oleh
karena itu ,hasil karya seniman harus dapat dipahami dan diterima
oleh masyarakat , yang pada akhirnya dapat dipakai sebagai sarana
hiburan.

3.11.2.3 Jenis musik yang dipagelarkan


Dalam kegiatan pergelaran seni musik, dapat ditampilkan
berbagai jenis musik, baik jenis musik tradisionil maupun non
tradisionil.

a. Musik Tradisional
Yang dimaksud musik tradisional adalah jenis musik
yang lahir dari budaya suatu daerah. Berikut merupakan
contoh-contoh musik daerah :
- Gamelan Degung ( Sunda )
- Gambang Kromong ( Betawi )
- Gamelan Sunda ( Jawa Barat )
- Gamelan Jawa ( Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa
Timur )
- Gamelan Bali ( Bali )
- Gamelan Sasak ( Lombok )
- Tarling ( Musik Khas Cirebon )
- Angklung ( Sunda-Jawa Barat )
- Musik Keroncong

b. Musik Non Tradisional (Modern)

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 84


Musik non tradisional disebut juga dengan musik
modern, yaitu jenis musik yang digarap secara modern baik
dari segi elemen musikal, peralatan musik yang
dipergunakan, fungsi maupun bentuk penyajiannya.
Pergelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti
Paduan Suara/Koor, Ansamble musik gitar, ansamble
musik tiup, ansamble musik perkusi, organ tunggal. Agar
suasana tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan,
maka dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan
secara berselang-seling.

3.11.2.4 Perencanaan pagelaran


Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan
kegiatan pergelaran adalah membuat perencanaan. Hal tersebut
penting, karena perencanaan yang telah disusun dapat dijadikan
pedoman yang dapat mengarahkan kepada pelaksana (panitia) agar
dapat bekerja sesuai dengan rel yang ditentukan.
Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pergelaran seni
musik yaitu:
● Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia
● Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
● Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang
efektif danefisien.
● Sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kegiatan.
Hal-hal yang harus dibahas dalam menyusun rencana
pergelaran antara lain:
a. Menyusun Panitia Pergelaran
Organisasi yaitu sekumpulan orang yang bekerja sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam organisasi bagian

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 85


yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan, apabila salah satu bagian tidak dapat berfungsi maka
akan berpengaruh pada bagian yang lain
Dalam kegiatan pergelaran seni musik, organisasi
kepanitiaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananyapergelaran seni
musik sesuai dengan yang direncanakan. Pengelolaannya harus
berprinsip sebagaimana organisasi secara umum, yaitu :
1. Perintah harus berasal dari satu komando
2. Pembagian tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
3. Adanya pengawasan/controling dari tem pengawas yang
dibentuk.

Selain itu, personil yang duduk dalam kepanitiaan juga


harus memenuhi syarat dan kriteria yang ada. Adapun beberapa
kriteria yang harus dimiliki oleh para personal yang duduk
dalam kepanitiaan antara lain :
1. Menguasai bidang tugasnya
2. Sanggup bekerja sama
3. Sanggup bekerja keras
4. Siap untuk memimpin dan dipimpin
5. Disiplin dan kreatif
6. Berdedikasi dan loyalitas yang tinggi
7. Sanggup menjaga rahasia

b. Menentukan Tema Pergelaran


Suatu kegiatan yang dilaksanakan, sudah barang tentu
mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Demikian
juga dengan kegiatan pergelaran musik. Maksud dan tujuan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 86


tersebut diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang
disampaikan harus sesuai dengan misinya.
Sebagai contoh, apabila tema yang dikemukakan tentang
bahaya narkoba, maka karya seni yang akan ditampilkan dalam
pergelaran harus berisi seputar hal-hal yang berkaitan dengan
narkoba, jika tema yang dikemukakan tentang pelestarian
budaya daerah, karya seni yang ditampilkanpun berisi seputar
budaya daerah. Perhatikan contoh dibawah ini :

“ DENGAN PENTAS MUSIK LAGU-LAGU DAERAH


2011
KITA TINGKATKAN PERSATUAN DAN KESATUAN
WARGA SEKOLAH “
Selain contoh diatas, masih banyak lagi contoh-contoh tema
yang dapat digunakan. Perlu diketahui ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menyusun kalimat yang akan
dicantumkan dalam tema, yaitu kalimat yang digunakan harus
baik dan benar, gunakan kalimat yang singkat, padat, mudah
dipahami, dan sesuai dengan misi pergelaran.
c. Menentukan jenis musik yang dipergelarkan
Untuk menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak
bisa lepas dari tema yang telah ditetapkan. Misalnya tema yang
ditetapkan adalah meningkatkan kreativitas siswa dalam musik,
maka musik yang cocok adalah jenis pop atau rock, atau vocal
group. Untuk tema peringatan sumpah pemuda/hari pahlawan,
maka jenis lagu yang sesuai adalah berbagai macam lagu daerah
atau perjuangan.

d. Menentukan Sumber Dana

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 87


Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus
jelas, baik jumlah atau sumber dana tersebut. Apakah dana
tersebut diperoleh dari sekolah, atau iuran siswa, atau dicari
melalui sponsor. Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti
memerlukan dana, oleh karena itu dalam menetapkan anggaran
harus melihat besar kecilnya kegiatan tersebut.

e. Menentukan Waktu dan Tempat Pergelaran


Waktu pelaksanaan pergelaran harus disesuaikan dengan
kelender pendidikan suatu sekolah, diusahakan agar tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan pergelaran
dapat dibarengkan dengan suatu kegiatan sekolah misalnya
peringatan-peringatan hari besar nasional atau keagamaan.
Sedangkan tempat pergelaran dapat dilaksanakan di dalam
maupun diluar ruangan, hal tersebut disesuaikan dengan keadaan
sekolah. Apabila sekolah telah memiliki aula, maka pergelaran
tersebut dapat dilakukan didalam aula tersebut, atau jika
pergelaran tersebut dilakukan secara sederhana, dapat dilakukan
didalam kelas masing-masing, namun apabila sekolah tidak
memiliki aula dan tidak memungkinkan dilaksanakan didalam
kelas, maka pergelaran dapat dilakukan di halaman sekolah.

3.11.2.5 Menampilkan karya seni musik


Unsur-unsur dasar untuk penjiwaan suatu karya musik sebagai
berikut:
1. Ketetapan interpretasi terhadap tanda tempo dalam
pembawaan lagu
2. Memperhatikan ritme
3. Bentuk melodi yang harmonis

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 88


4. Bentuk dan pola lagu yang dinyanyikan
5. Para penyanyi
6. Dalam bernyanyi dan bermain musik agar ada dinamiknya
7. Setiap membawakan lagu (karya) musik harus ada bagian
tertentu yang merupakan tempat klimaks lagu
8. Bernyanyi Vokal harus jelas dengan aksetuansi yang kuat
9. Ketetapan dalam menembak suatu nada dan pitch agar
benar
10. Bisa membuat modisikasi (perubahan Tempo)

Teknik Penyajian Musik Vokal


a. Teknik Membentuk
b. Teknik memproduksi nada
c. Dalam bernyanyi posisi mulut harus benar
d. Dalam menyanyi juga diperlukan teknik pernapasan

Teknik Penyajian Musik Instrumental


Contoh teknik dalam bermain guitar :
a. Digital
b. Pick slide
c. Artificial Harmonics
d. The bell

Teknik Penguasaan Menggunakan Microphone


Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengunaan
Microphone adalah sebagai berikut .
a. Volume suara jangan terlalu keras
b. Cara memegang microphone jangan terlalu dekat dan terlalu
jauh dari mulut

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 89


c. Saat bernyanyi dengan suara normal guna menghindari adanya
distorsi
d. Usahakan dalam mengucapkan konsonan-konsonan terdengar
jelas dan enak untuk dinyanyikan

Gaya
pada teori vokal terdapat empat macam gaya yaitu :
1. Gaya staccato
2. Gaya rubati
3. Gaya marcato
4. Gaya legat

3.11.3 Pagelaran Tari


3.11.3.1. Fungsi
Kegiatan pagelaran memiliki manfaat langsung dan tidak
langsung. Manfaat langsung adalah sebagai media untuk berekpresi
diri, untuk berkomunikasi, untuk mengembangkan bakat, dan
apresiasi. Sedangkan manfaat tidak langsung adalah dapat
mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitar dan menambah
kehalusan budi pekerti.

1. Media Expresi Diri

Melalui pergelaran seseorang memiliki kesempatan untuk


mengepresikan dirinya dabn menciptakan karya seni untuk
diperlihartkan kepada orang lain.

2. Media Komunikasi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 90


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan kepada
orang lain secra timbal balik sehingga dan kesepahaman antara
pengirim pesan dan penerima pesan. Dalam komunikasi ada
pesan, isi pesan, penerima pesan. Melalui pergelaran ini pencipta
seni dapat menyampaikan pesan perasaannya atau pesan-pesan
social yang berwujucdm karya seni kepada penikmat seni.

3. Media Pengembangan Bakat

Bakat adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia sejak


lahir. Namun demikian bakat tidak akan berkembang dengan baik
bila lingkungan sekitar tidak memberikan kesempatan untuk
berkembang. Oleh karena itu, dengan adanya pergelaran
seseorang diberi kesempatan mengembangkan bakat karya seni.

4. Media Apresiasi

Apresiasi adalah totalitas kegiatan meliputi


pengamatan,penghayatan,penilaian dan penghargaan terhadap
sesuatu. Dengan adanya pergelaran seseorang dapat melakukan
pengamatan terhadap karya seni dan memberikan penilaian.
Penilaian ini menjadi masukan kepada pecinta seni untuk karya
berikutnya.

3.11.3.2. Jenis-jenis
Berdasarkan jenis karya yang dipergelarkan,​ pergelaran
dibagi 2 yaitu :
1. Pergelaran Homogen
Kegiatan mempertunjukkan satu jenis karya tari.
Contoh : Pergelaran tari klasik, Pergelaran tari modern,
Pergelaran tari kontemporer.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 91


2. Pergelaran Heterogen
Kegiatan mempertunjukkan beberapa jenis karya tari /
campuran.
Contoh : Pergelaran tari klasik, modern dan kontemporer.

Berdasarkan jumlah peserta​, pergelaran dibagi 2 yaitu :


1. Pergelaran Tunggal
Pergelaran yang menampilkan karya seorang koreografer saja.
Contoh : Pergelaran tari karya Bagong Kusudiarjo, Pergelaran
tari Karya Guruh Sukarno Putra, Pergelaran tari karya Deny
Malik.
2. Pergelaran Kelompok
Pergelaran yang menampilkan karya beberapa koreografer.
Contoh : Pergelaran tari karya Bagong Kusudiarjo, Guruh
Sukarno Putra, dan Deny Malik.

Berdasarkan jumlah penari,​ pergelaran dibagi 3 yaitu :


1. Pergelaran tari Tunggal
2. Pergelaran tari Berpasangan
3. Pergelaran tari Kelompok

3.11.3.3. Unsur
Seni Tari adalah seni yang kompleks dan dilengkapi unsur seni
lainnya untuk melengkapi dan mendukung. Unsur-unsur tersebut
yaitu :
1. Gerak

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 92


2. Tema
3. Musik Iringan
4. Tata Rias dan Kostum
5. Tempat
6. Lighting
7. Pola Lantai

Pergelaran (pagelaran) adalah kegiatan untuk


mempertunjukkan hasil karya seni kepada orang banyak pada tempat
tertentu agar mendapat tanggapan dan penilaian.
Seni tari merupakan salah satu seni pertunjukan, sehingga ia
tidak mungkin dapat berdiri sendiri tanpa melibatkan cabang seni
lainnya. Cabang seni yang berhungan dengan seni tari diantaranya
adalah:
1. Seni Musik
Seni musik digunakan sebagai pengiring tari dalam sebuah
pergelaran seni tari. Tanpa musik, sebuah tarian akan terasa
kurang hidup dan kurang menarik untuk disaksikan.
2. Seni Rupa
Seni rupa diperlukan sebagai properti atau penataan setting
panggung. Properti adalah semua jenis peralatan yang
dibutuhkan untuk digunakan dalam pergelaran tari, baik itu
dipegang atau dipakai oleh penari.
3. Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah semua yang dipakai penari di
atas panggung dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Kostum digolongkan menjadi lima bagian, yaitu pakaian dasar,
pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaian kepala, dan aksesoris.
4. Seni Tembang atau Sastra

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 93


Seni tembang digunakan untuk syair iringan tari. Seni tembang
merupakan seni vokal sunda dengan alat musik kecapi indung,
kecapi rincik, suling, dan/atau rebab.
5. Tata Rias
6. Tata rias digunakan untuk rias tari. Tata rias pada tari berfungsi
untuk mempertegas karakter tari yang dibawakan oleh penari.
7. Tata Lampu
Tata lampu sebai setting panggung berfungsi untuk memberikan
penerangan pada penari di atas panggung. Tidak hanya itu,
keberadaan tata lampu juga berfungsi untuk menghidupkan
suasana seni tari yang ditampilkan.
8. Tata Suara
Pengaturan tata suara terkait dengan bunyi atau volume dalam
sebuah pertunjukan, sehingga penari dan penonton dapat
mendengar dengan jelas lagu yang digunakan sebagai pengiring
tari.

Hubungan antar cabang :


a. Seni Tari dan Seni Rupa : Dekorasi pagelaran tari yang mendukung
latar dan penghayatan
b. Seni Tari dan Musik : Iringan tarian dengan tetabuhan musik
menambah penghayatan dan lain-lain
c. Seni Tari dan drama : Contohnya dalam sendratari Ramayana,
menari dengan unsur drama atau cerita di dalamnya

Unsur utama dalam tari adalah gerak. Untuk terjadinya gerak,


diperlukan lagi beberapa unsur yaitu tenaga, ruang, waktu, dan pola
lantai.
1. Tenaga

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 94


Pengaturan tenaga yang kurang baik akan mengakibatkan
penari kelelahan pada saat menari sehingga dapat kehilangan
keseimbangan pada saat harus melakukan gerak tertentu.
Tarian yang banyak menggunakan gerak loncat dan lompat
membutuhkan tenaga yang tidak sedikit.
2. Ruang
Pengertian ruang di dalam tari bisa dilihat dari dua sisi, yaitu:
- Ruang pentas tempat terjadinya aktivitas menari
- Ruang gerak atau jangkauan gerak adalah ruang yang
dihasilkan karena gerakan dari properti dan kostum penari.
3. Waktu
Dalam seni tari waktu berhubungan dengan:
- panjang pendeknya penampilan (durasi)
- ritme
- waktu tempuh untuk perpindahan gerak
- waktu yang terkait dengan cepat lambatnya suatu pola
gerak (tempo) dengan iringan.
4. Pola Lantai
Pola lantai adalah perpindahan tempat dan arah hadap.
Saat penari berpindah tempat, penari akan membentuk garis
imajiner di atas lantai pentas. Garis imajiner yang terbentuk
bisa berupa lingkaran, garis lengkung, garis lurus mendatar,
garis lurus vertikal atau diagonal.
Arah gerak adalah pada saat penari bergerak menuju titik
tertentu, seperti ke depan, ke belakang, dan ke samping.
Arah hadap adalah arah kemana penari menghadap.
Arah gerak dan arah hadap bisa terjadi bersamaan, bisa
juga tidak.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 95


3.11.3.4. Hal yang disiapkan
Hal yang perlu disiapkan untuk sebuah pagelaran tari :
1. Merencanakan ( menyusun kepanitiaan )
Kepanitiaan dalam hal ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Steering Comitee ( panitia pengarah / penasehat pemberi
petunjuk bawahannya )
b. Organizing Comitee ( panitia pelaksana, yang
melaksanakan segala sesuatu dilapangan)

2. Tim Kerja dibagi menjadi 2, yaitu


a. Tim Produksi
Tim Produksi ini dipimpin oleh pimpinan produksi
yang bertugas mengorganizir pementasan suatu seni
pagelaran dan membawahi :
- Sekretaris produksi
Orang yang bertanggungjawab dalam membukkukan
dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan
produksi seni pagelaran.
- Bendahara
Orang yang bertanggung jawab dalam hal keuangan
- Seksi Dokumentasi
Orang yang bertanggung jawab atas dokumentasi
kegiatan
- Seksi Publikasi
Orang yang bertanggung jawab dengan segala hal
yang berhubungan dengan kegiatan promosi/ publikasi
kepada masyarakat yang dituju
- Seksi Pendanaan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 96


Orang yang bertanggung jawab terhadap penyediaan
dana yang dibutuhkan dalam proses dan pelaksanaan
pementasan seni pagelaran
- Tiketing
Orang yang bertanggung jawab atas penjualan dan
pembelian katcis pagelaran
- House Manager
Orang bertugas mengemban pelayanan publik serta
bertanggung jawab terhadap pimpinan produksi dalam
layanan staf dan layanan publik
- Keamanan
Orang yang bertanggung jawab terhadap sistem
keamanan pagelaran
- Akomodasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap segala hal
yang berhubungan dengan akomodasi setiap proses
pelaksanaan penyelenggaraan pagelaran
- Konsumsi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan
konsumsi
- Transportasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap urusan
penyediaan transportasi
- Seksi Gedung
Orang yang bertanggung jawab terhadap penyewaan
ataupun penyediaan gedung pagelaran

b. Tim Artistik

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 97


Tim Produksi ini dipimpin oleh seorang sutradara/
koreografer yang bertugas membuat konsep dari
pagelaran, dan mengatur alur laku dari sebuah pagelaran.
Sutradara membawahi :

- Pimpinan Artistik
Penanggungjawab artistik karya, performa penyajian
hingga tata urut pementasan agar dapat menyajikan urutan
pementasan yang harmonis
- Stage Manager
Orang yang mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada
di panggung
- Penata Panggung
Menjadi layanan pemenuhan kepada penyaji karya seni
dan tuntutan artistik garapan berdasarkan prasaran dari
pimpinan artistik
- Penata Cahaya
Menjadi sumber sukses dan artistiknya pementasan
karya seni yang dipagelarkan yang berhubungan dengan
masalah pencahayaan, terang padamnya lampu, serta
bagaimana cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan
matinya lampu dari PLN
- Penata Rias dan Busana
Penata Rias dan Busana adalah orang yang bertugas
atau bertanggung jawab dalam kepengurusan tata rias dan
busana
- Penata Suara

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 98


Orang yang mempunyai tugas atau tangggung jawab
mengatur suara atau bunyi selama pertunjukkan
berlangsung
- Penata Musik/Sound
Tugas penata musik dan sound adalah menjadi sumber
sukses dan kualitas musik yang disajikan dalam
pementasan.

3.11.3.5. Perencanaan dan teknik


Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan apa yang
akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Perencanaan adalah
langkah awal sebelum melakukan langkah-langkah berikutnya dibuat
dalam bentuk tertulis dengan jelas. Perencanaan yang dibuat secara
tertulis disebut proposal.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat
perencanaan tertlis yaitu menentukan tema pagelaran, menentukan
rencana kegiatan, menyusun program pergelaran serta menentukan
tempat pergelaran.

1. Menentukan Tema Pergelaran


Tema adalah sesuatu yang akan dicapai. Dengan kata lain
tema merupakan jiwa sesuatu kegiatan. Tema pagelaran
sabngat penting karena sebagai pedoman untuk bertindak.
Dalam pagelaran tari tema dapat dimunculkan dalam kisah
yang akan dipertunjukan. Dalam menentukan tema, dapat juga
dihubungkan dengan hari bear nasional misalnya tema
perjuangan, kepahlawanan, kebudayaan dan lain-lain.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 99


2. Menentukan Rencana Kegiatan
Yang dimaksud rencana kegiatan adalah tindakan yang akan
kita lakukan secra tertulis. Rencana kegiatan masih bersifat
teknis dan berbentuk garis besar atau hal-hal yang pokok.
Misalnya :
➢ Jenis kegiatan berupa pagelaran tari
➢ Tempat pagelaran
➢ Pelaksanaan pagelaran
➢ Karya yang akan dipergelarkan

3. Menyusun program Pergelaran Tari


Setelah rencana kegiatan disepakati dan dipahami bersama,
langkah berikutnya adalah menyusun program pagelaran.
Program acara merupakan rencana kegiatan yang detail,
misalnya apakah dilakukan pada hari yang sama, macam
pergelaran tari apa yang akan dipergelarkan dan apa saja yang
dilakukan pada saat pembukaan dan penutupan.

4. Menentukan Tempat Pergelaran Tari


Tempat merupakan komponen yang sangat penting dalam
pergelaran dalam pergelaran tari. Letaknya berda diluar atau di
dalam ruangan, dan kapasitasnya orang ang dapat ditampung
banyak atau sedfikit. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
menentukan tempat pegelaran adalah :
➢ Nyaman, memberikan keleluasaan bagi pengunjung untuk
mengepresikan karya seni.
➢ Tertib dan lancar, pengaturan aus satu arah sehingga
pengunjung tidak tabrakan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 100


5. Pengorganisasian Pergelaran Tari
Organisasi adalah suatu wadah bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang kan dicapai. Dalam pergelaran tari
organisasi dimaksudkan pembentukan panitia yang bertugas
menyusundan merencanakan kegiatan secara matang. Adapun
panitia organisasi yang diperlukan dalam pergelaran tari adalah
➢ Direktur/Ketua (sutradara)
➢ Stage manager
➢ Aktor/aktris dibantu oleh crew, stage crew, property crew,
ligh crew, costum crew, sound crew.
➢ Business nmanager yang dibantu oleh house manager dan
publicity manager atau box office manager.
a. Business manager memegang, mengurusi serta menggunakan
masalah keuangan yang merupakan modal dalam kegiatan
pergelaran tari.
b. House manager adalah seksi yang mengurusi serta
mempersiapkan, mengatur masalah tempat penonton,
mengecek tiket/undangan, membagi brosur, tenaga/staf
manager disebut liser.
c. Stage manager, seksi yang bertugas mengkoordinasikan
pergelar. Koordinasi ini langsung kepada pemain, urusan
pentas (stage), perlengkapan pentas (property crew), urusan
lampu (laiht crew), urusan rias/busana (costum crew), urusan
pengeras suara (sound crew).
d. Direktur/ketua adalah orang yang berkoordinasi langsung
kepada business manager, sedang sutradara koordinasinya
langsung kepada stage manager aau aktor/aktris. Business

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 101


manager langsung dapat berkoordinasi dengan msing-masing
seksi dengan sepengetahuan atau bersama-sama direktur/ketua.
e. Keberhasilan tugas business manager banyak dipengaruhi atau
mendapat bantuan dari publicity manager (publikasi),
sedangkan box office manager tugasnya adalah menjual
tiket/karcis dalam pergelaran.

Dalam kegiatan pagelaran tari yang besar dan professional,


kepanitiaan ini mutlak harus ada namaun ountuk lingkunagan
sekolah cukup siswa dan kepanitiaan disesuaiakan dengan jenis
kegitan yang diperlukan dalam pergelaran. Dalam kepanitiaan
pergelaran tari peranan penting adalah secretariat seksi pementasan
yang bertugas menemani materi pergelaran. Sekertariat bekerja sama
dengan seksi pementasan harus menjalin hubungan yang baik dalam
menentukan :

❖ Jadwal latihan
❖ Merencanaka kebutuhan perlengkpaan dan alat-alat yang
diperlukan dalam pergelaran.
❖ Menentukan jumlah undangan yang dihadirkan
❖ Mengecek segala hasil kegiatan persiapan secara rutin
❖ Menentukan walktu latihan dengan iringan.
❖ Menentukan gladi bersih (general repetisi) yang dilakukan dua
hari sebelum pergelaran dilaksankan.

Hal yang perlu disiapkan untuk sebuah pertunjukkan tari :


1. Merencanakan (menyusun) kepanitiaan
Kepanitiaan dalam hal ini dibagi menjadi 2 yaitu :

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 102


a. Steering Comitee ( panitia pengarah / penasehat pemberi
petunjuk bawahannya )
b. Organizing Comitee ( panitia pelaksana, yang
melaksanakan segala sesuatu dilapangan)

2. Mempersiapkan Tari :
a. Pemilihan Materi Tari :
- Kontemporer
- Kreasi Baru
- Modern
- Tradisional Klasik
b. Penentuan Tema Pagelaran
c. Penentuan waktu pagelaran
d. Penentuan tempat pagelaran
e. Penentuan masing-masing tugas tim produksi/ kepanitiaan

Teknik & prosedur pagelaran tari


Teknik dan prosedur dalam membuat pergelaran tari harus di
pahami berjalan lancar dan sesuai dengan yang di inginkan.
Pergelaran yang baik memerlukan perencanaan yang baik, yaitu
menyusun acara yang baik dan penyajian tari di lakukan secara
tunggal, berpasangan atau kelompok. Teknik dan prosedur pagelaran
tari, langkah-langkah yang harus di buat adalah sebagai berikut
a. Menentukan tema yang akan di angkat
Tema ini merupakan gagasan awal suatu karya tari.
Gagasan dapat bersumber dari pengalaman sendiri/orang lain,
imajinasi dan kreativitas, serta kebudayaan masa lampau.
Macam-macam tema antara lain sebagai berikut :

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 103


1. heroic/kepahlawanan adalah tari yang menggambarkan
kepahlawanan,
2. erotic/percintaan adalah karya tari yang menggambarkan
kisah percintaan,
3. imitative/totemitis adalah karya tari yang menirukan gerak
binatang dan alam,
4. pantomime/mimitis adalah tarian yang menirukan gerakan
orang/aktivitas seseorang,
5. dramatic/menggunakan cerita adalah tari yang mempunyai
latar belakang ceritadan dalam penyajiannya juga
menggunakan cerita,
6. tema nondramatic/tidak menggunakan cerita atau bukan
merupakan bagian dari suatu cerita tetapi menggambarkan
sesuatu.

b. Memberikan judul
Judul merupakan buah hasil gagasan tema yang di
rencanakan sehingga dapat menggambarkan sesuatu.

c. Mengeksplorasi gerakan
Mengeksplorasi gerakan dengan melihat pada komposisi
yang sudah ada sebelumnya ataupun dengan menggali dengan
imajinasi pengalaman-pengalaman estetik yang ada.

d. Menyusun gerakan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 104


Dalam menyusun gerakan dapat beberapa hal yang
dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Eksplorasi, adalah suatu usaha pencarian perbendaharaan
gerak dengan berbagai cara.
2. Improvisasi, merupakan seleksi awal menuju gerak tari yang
diinginkan. Ciri utama improvisasi adalah spontanitas, karena
dalam improvisasi terdapat kebebasan yang lebih.

3.11.3.6. Kritik tari


Kritik merupakan kegiatan memberikan apresiasi atau
penghargaan terhadap sebuah karya seni tari dengan tujuan evaluasi
apresiasi dan pengembangan seni ke taraf yang lebih kreatif dan
inofatif.
4 Jenis Kritik tari berdasarkan kemunculan :
1. Kritik Jurnalistik
kritik yang ditulis untuk pembaca suratkabar/majalah.
Tujuannya adalahuntuk memberikan informasitentang berbagai
peristiwa dalam dunia berkesenian
2. Kritik Akademik
Kritik yang diterapkan dalam suatu lembaga pendidikan
berkesenian. Tujuannya yaitu mengembangkan bakat dan
potensi estetis siswa
3. Kritik Ilmiah
Melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam
dan sistematis. Tujuannya untuk menyempurnakan danmencari
nilai karya seni yang sebenar-benarnya ditentukanoleh orang
berpengalaman
4. Kritik Populer

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 105


Ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut
keahlian kritis ( masyarakat )

Jenis Kritik berdasarkan sifatnya :


a. Konstruktif
adalah jenis kritik tari yang bersifat positif dan optimis serta
tidak menjatuhkan seniman yang membuatnya
b. Destruktif
adalah kritik yang berisi ulasan/ tanggapanyang memiliki
kecenderungan bersifat pesismis negatif dan seringkali
menjatuhkan semangat seniman pembuatnya

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 106


BAB IV PERTUNJUKAN

4.1 Pengertian Pertunjukan

Seni pertunjukan (Bahasa inggris​:performance art​) adalah karya


seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok ditempat dan waktu
tertu,performance biasanya melibatkan empat unsur:waktu,ruang,tubuh si
seniman dan hubungan seniman dengan penonton.Meskipun seni
performance bisa juga dikatakan termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan
seni mainstream seperti teater,tari,music dan sirkus,tetapi biasanya
kegiatan-kegiatan seni tersebut pada umumnya lebih dikenal dengan istilah
seni pertunjukan(performance art).Seni performance adalah istilah yang
biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari
seni rupa dan kini mulai beralih kearah seni kontemporer.
Seni pertunjukan merupakan bentuk seni yang cukup kompleks
karena merupakan gabungan antara berbagai bidang seni. Jika kamu
perhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater atau sendratari
biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung, pencahayaan,
dan seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia sebagai aktor
atau aktrisnya.

Seni pertunjukan dibagi dua yaitu seni pertunjukan tradisional dan


seni pertunjukan modern atau yang muncul belakangan ini.

Apabila dilihat dari perkembangannya akan terlihat bahwa seni


pertunjukan tradisional kalah berkembang dengan seni pertunjukan
modern. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, bukan tidak mungkin seni
pertunjukan tradisional tersebut akan hilang.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 107


a. Seni Pertunjukan Tradisional
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian
tradisional selalu membawa misi yang ingin disampaikan kepada
penonton. Misi atau pesan itu dapat bersifat sosial, politik, moral
dan sebagainya. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni
tradisional ada beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni
pertunjukan tradisional secara umum mempunyai empat fungsi,
yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan,
fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan
atau tontonan.
Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang
ditampilkan biasanya masih berpijak pada aturan-aturan tradisi.
Misalnya sesaji sebelum pementasan wayang, ritual-ritual bersih
desa dengan seni pertunjukan dan sesaji tertentu,
pantanganpantangan yang tidak boleh dilanggar selama
pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan
tradisional mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam
seni pertunjukan tradisional tersebut. Oleh karena itu, seorang
seniman betul-betul dituntut untuk dapat berperan semaksimal
mungkin atas peran yang dibawakannya. Seni pertunjukan
tradisional (wayang kulit, wayang orang, ketoprak) sebenarnya
sudah mengandung media pendidikan pada hakikat seni
pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan tokoh-tokohnya dan
juga dalam ceritanya. Misalnya pertentangan yang baik dan yang
buruk akan dimenangkan yang baik, kerukunan Pandawa,
nilai-nilai kesetiaan dan lain-lain.
Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional cukup
efektif pula sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 108


dari pemerintah atau dari rakyat. Misalnya pesan-pesan
pembangunan, penyampaian informasi dan lain-lain. Sebaliknya
rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah secara tidak
langsung misalnya lewat adegan goro-goro pada wayang atau
dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan
mengkritik (lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”.
Melalui sindiran atau guyonan dapat diungkap tentang berbagai
ketidakberesan yang ada, tanpa menyakiti orang lain. Sebagai
media tontonan seni pertunjukan tradisional harus dapat menghibur
penonton, menghilangkan stres dan menyenangkan hati. Sebagai
tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya
tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini
diselenggarakan benar-benar hanya untuk hiburan misalnya tampil
pada peringatan kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain.

b. Seni Pertunjukan Modern


Contoh pertunjukan modern antara lain drama, opera,
fragmen, teater, dan film. Seni pertunjukan modern banyak
ditampilkan di media elektronik seperti televisi.

4.2 Jenis-Jenis Pertunjukan


a. Seni Akrobat
Seni akrobat merupakan kesenian tradisional dari garut,seni
akrobatik menampilkan ataksi para pemain dengan bergelantungan pada
seutas tali yang diikatkan dengan dibentangkan pada dua batang
bambu.Para pemain menari-nari,meliukan badan mendemonstrasikan
gerakan-gerakan pencak danbertumpu pada seutas taling tambang tanpa
pengaman apapin serta dengan musim tradisional pencak silat yang khas.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 109


b. Mangemen
Kesenian musik yang biasanya dilakukan dijalanan,dan ini
dijadikan sebagai profesi untuk mencari uang.

c. Komedi
Perkataan komedi mempunyai maksud tradisional (teater komedi)
dan maksud populer (penggunaan’’melawak’’ dengan hasrat merangsang
ketawa dalam pengetahuan umum). Dalam pengetahuan
umum,penggunaan perkataan ‘’komedi’’ sering kali merujuk kepada
ciptaan atau penyampian kelakuan atau lakonan yang menggelikan hati
atau merangsang ketawa.Kebanyakan unsur-unsur komedi mempunyai
variasi terhadap elemen-elemen seperti kejutaan,ketidak sesuaian
,pertelingkahan,perulangan,dan kesan jangkaan –jangkaan bertentangan
,meskipun terdapat banyak genre terkenal dalam komedi.

d. Tari
Tari adalah salah satu jenis gerak selain senam,bela
diri,akrobatik,atau pantomime.Sebagai seni,tari memiliki ciri-ciri yang
berbeda dengan seni-seni lain.seni tari secara umum memiliki aspek-aspek
gerak,ritmis,keindahan dan ekspresi.Selainitu,seni tari memiliki
unsur-unsur ruang,tenaga dan waktu.Seni tari sangat berhubungan dengan
keadaan masyarakat dan budaya setempat.Oleh karena itu,fungsi peranan
dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya
setempat. Bahkan dalam perkembangannya,seni tari dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat dan budayanya.

e. Pentas musik

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 110


Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi
yang disajikan dalam bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar
dan dinikmati oleh manusia. Kerena musik memiliki jiwa ,hati,pikiran dan
kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang manusia,pertunjukan
musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan dan
hasil ungkapan yang berbentuk ucapan.Musik dapat menimbulkan suasana
yang menyenangkan sehingga seseorang akan hayut oleh alunan suara
musik.Penyajian pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat
menimbulkan daya tari terhadap musik sehingga dapat menimbulkan
kepuasan batin yang luar biasa,perasaan senang dan gembira.

f. Opera
Opera adalah sebuah bentuk seni ,dari pentasan panggung
dramatis sampai pentasan musik.Dalam mementaskan sandiwara ,opera
memakai elemen khas teater seperti pemandangan,pakian dan akting
namun kata-kat dalam opera ,atau kata-kata nyanyian,dinyanyikan
daripada dituturkan.

g. Teater
Teater adalah istilah lain dari drama,tetapi dalam pengertian yang
lebih luas teater adalah proses pemilihan teks atau
naskah,penafiran,penggarapan,penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari publik atau audience(bisa
pembaca,pendengar,penonton,pengamat,kritikus atau peneliti).Proses
penjadian drama ke teater disebut proses teater atau disingkat
berteater.Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas.Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup
dan kehidupan manusia yang diceritakan diatas pentas,disaksikan orang
banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis).Dalam arti luas teater

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 111


adalah segala tontonan yang dipertujukkan didepan orang banyak
contohnya wayang orang,ketoprak,ludruk dan lain –lain.

h. Film
Film (pengucapan bahasa Indonesia:[filem]) adalah gambar
–hidup,juga sering disebut movie (semula pelesetan untuk ‘gambar
bergerak’). Film, secara kolektif sering disebut’sinema’.Gambar-hidup
adalah bentuk seni,bentuk populer dari hiburan dan juga bisnis.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda(termasuk
fantasi dan figur palsu) dengan kamera ,dan/atau oleh animasi. Film
mempunyai banyak jenis genre, seperti
horor,Action,Drama,Thriller,komedi,animasi,fantasi,romansa.

i. Dan lain-lain.

4.3 Pengelolaan Pertunjukan


➢ Pengelolaan seni pertunjukan
a. Pengertian Manajemen/Pengelolaan
Secara etimologi, Hasibuan (2007:1) menndefinisikan bahwa
manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur
(merencanakan). Pada dasarnya, ada dua tujuan utama dalam
memelajari manajemen. Pertama, agar orang atau kelompok dapat
bekerja secara efisien. Maksudnya, mereka dapat bekerja dengan
suatu cara atau metode sistematis sehingga segala sumber yang ada
(tenaga, dana, dan peralatan) dapat digunakan lebih baik. Dengan
begitu, akan tercapai hasil yang diharapkan. Dalam arti lain, efisiensi
itu terjadi jika pengeluaran lebih kecil dari penghasilan, atau hasil
yang diperoleh lebih besar dari penggunaan sumber yang ada.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 112


Kedua, tujuan memelajari manajemen agar dalam bekerja atau
melakukan usaha dapat dicapai ketenangan, kelancaran, dan
kelangsungan usaha itu sendiri.
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan
mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi
yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat
terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
Fungsi dari manajemen pertunjukan:
- Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan
sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai
alternatif yang ada.
- Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya,
penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam
suatu kepanitiaan.
- Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan
realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak
sesuai dengan perencanaan.

b. Fungsi Manajemen/Pengelolaan
Keterlibatan pengelola dalam menjalankan organisasi
menentukan pilihannya. Ada organisasi seni pertunjukan yang
pengelolanya terlibat menjalankan manajemennya. Pengelola
bertindak sebagai koreografer, artis, produser, pimpinan produksi,

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 113


dan secara langsung mencurahkan total waktu untuk masalah
manajemen organisasi yang dipimpinnya.
Banyak organisasi seni pertunjukan yang masih belum
memiliki tenaga pengelola secara total. Waktu yang tidak dimiliki
untuk mengurusi penyelenggaraan organisasi seni secara profesional
membutuhkan pengelola dan peleksana produksi dalam jumlah yang
terbatas. Ada kecenderungan, organisasi seni pertunjukan yang
berorientasi bisnis maka pengelola terjunlangsung menangani
produksi. Organisasi yang berorientasi pada karya seni pengelola
menyediakan waktu paruh untuk penanganan produksi secara
langsung.
Secara umum perspektif karakteristik organisasi ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Melalui matrik yang telah dijelaskan pada lembar terdahulu,
keterlibatan pengelola ditunjukan melalui maket gambar Bagan
Berdasarkan pengamatan yang telah dipelajari secara mendalam,
orientasi berkarya pada organisasi seni pertunjukan yang bergerak di
bidang bisnis dan paruh waktu berbeda karakteristiknya. Bentik
organisasi seni pertunjukan yang menyediakan pengelola dan
pengelolaan ditangani secara mandiri memiliki publik penonton yang
berbeda karakteristiknya.
Manajemen akan membantu organisasi seni pertunjukan di
dalam mewujudkan harapannya untuk memproduksi karya secara
maksimal. Regulasi ke arah itu diupayakan dengan melalui
pemberdayaan berbagai komponen yang terkait untuk bersinergis
dalam membangun jaringan yang tanggam seperti proporsi rumah
laba-laba. Apabila berbagai komponen pendukung yang dirasakan
dapat digunakan sebagai stimulus dalam mempermulus laju dan
perkembangan produksi seni pertunjukan sebaiknya dilakukan secara

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 114


komprehensif. Di sini faktor keberuntungan, perencanaan produksi,
strategi penerapan dan penggunaan celah yang mendatangkan
peluang bisnis besar perlu diterapkan walaupun pada kapasitas
produksi untuk oenyajian karya seni sebagai hobi saja. Dengan
demikian diperlukan kerja keras berbagai komponen yang terlibat
dan sekaligus upaya penanganan hambatan harus diminimalisir
secara tepat, sehingga pelaksanaan produksi karya seni menjadi
pilihan dan harapan bersama.
Di sisi lain Masalah manajemen sebagai basis dalam
pengelolaan suatu organisasi seni pertunjukan memiliki kompetensi
yang sangat krusial dalam menentukan laju dan arah pengembangan
dari suatu seni pertunjukan. Secara umum dalam pengelolaan terasa
sangat gampang, namun dalam peleksanaannya memerlukan
penanganan yang sangat rumit, butuh perhatian khsusus serta lebih
diutamakan pada pemngalaman empirik menjadi sumber dalam
melaksanakan dan sekaligus menetapkan keberhasilan produksi
karya seni secara proporsional.
c. Proses Sebelum Pementasan
- Pembentukan Kepanitiaan
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan
lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah
sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk
mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan
kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan
bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa
kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.

- Penetuan Tema

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 115


Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi
batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan
tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di
lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE
NATURE GUYS).

- Pembuatan Time Schedule


Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau
yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi
untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan
time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

- Penunjukan Stage Manajer Dan Pembuatan Run Down


Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih
detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep
penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta
terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan
langsung. Run down adalah detail susunan acara dalam suatu
kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail
person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap
penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan.

- Pementasan Pra Pentas


Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir
untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah
sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap
untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat
melakukan sebuah pementasan.Pada tahap ini seluruh panitia

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 116


diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description
masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar
pementasan berjalan sesuai dengan run down.

- LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir,
kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan
pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ
dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan
pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Berikut ini merupakan gambaran kepanitiaan dalam sebuah
pertunjukan secara garis besar

- Manajemen/Pengelolaan Pertunjukan
Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan
mengambil keputusan sebuh pementasan yang berhubungan
langsung dengan pelaksanaan pertunjukan baik itu berupa materi
pementasan sampai padan artistic di atas panggung.
Berikut ini merupakan beberapa orang yang sangat berperan dalam
manajemen pertunjukan dan tugasnya.
1. Konsep master: adalah orang yang membuat konsep dari
konser, mengatur alur dari sebuah konser. Konsep master
juga berperan dalam memilih repetoar yangingin
dinyanyikan mengatur emosi yang ingin disampaikan
kepada seluruh penyanyi dan juga penonton.
2. Team partisi untuk mencari partitur lagu yang ingin
dinyanyikan lalulu dibukukan dan ditulis kembali.
3. Team music
4. Team artistic panggungdan juga lighting

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 117


5. Team dokumentasi
6. Team kostum dan make up
7. Team koreografi
8. Publikasi yang mendesain dari produk publikasi

Berikut ini merupakan hal-hal penting dalam manajemen


pertunjukan :
❖ Sebelum Pementasan;
- Mengukur kemampuan perorangan dan kelompok,
- Mengendalikan obsesi dan emosi dengan mementingkan
logika dan nilai rasa,
- Membuat time schedule dan story board pementasana
- Membuat job description yang mantap,
- Konsultasi/sharing dengan orang yang lebih

berpengalaman,
- Memperhitungkan segala kebutuhan secara terperinci,
- Membuat inventaris barang dan pihak yang
bersinggungan,
- Menyediakan kas (sebatas kemampuan) untuk pendanaan
kegiatan,

❖ Saat Pementasan;
- Berpedoman konsep yang sudah disiapkan,
- Melakukan koordinasi satu sama lain,
- Memastikan perlengkapan dan peralatan dengan baik,

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 118


- Mengecek sirkulasi tiket dan undangan,
- Mengecek ulang kondisi gedung dan mobilisasi
penonton,
- Mengantisipasi gangguan teknis dan keamanan yang
tidak diinginkan,
❖ Setelah Pementasan;
- Evaluasi pementasan
- Mengecek keadaan panggung dan gedung pertunjukan,
- Mengecek dan menempatkan perlengkapan/peralatan
pada posisi semula,
- Mengevaluasi kerja setiap elemen pementasan,
- Melaporkan hasil kegiatan dengan pihak yang
berkepentingan.

➢ Pengelolaan pentas
Pengelolaan Pentas adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh
pemimpin pentas dengan dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu
organisasi pergelaran,yang bertujuan untuk menghasilkan bentuk tontonan
yang baik dan enak dinikmati.
Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi
pertunjukan,mampu mengendalikan dan mengoordinasikan segenap unsur
pentas dengan segala peralatannya,serta dapat mengerti aspirasi penonton.
Selain itu,seorang pemimpin pentas harus dapat membawakan tugasnya
dengan baik dan luwes,tegas, serta tanggap terhadap setiap perkembangan
di atas pentas, sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan
pementasan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 119


Pengelola pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri
prtunjukan tepat pada waktunya. Ketika di atas pentas sedang berlangsung
suatu adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan berikutnya. Namun ,dia
juga tidak boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian di
atas pentas agar mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan
darurat.

➢ Pelaku usaha seni pertunjukan


a. Produsen/Seniman
Produsen atau Seniman adalah sekelompok orang atau
pribadi yang berusaha untuk menciptakan sebuah karya seni.Seorang
seniman harus memiliki misi dalam berkarya.
b. Konsumen/Penikmat
Konsumen atau penikmat adalah sekelompok orang yang
memberikan reaksi dan apresiasi terhadap sebuah pementasan.
Sekelompok orang tersebut datang ke sebuah degung untuk
menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung sehingga mereka
disebut penonton.
c. Patron (Donatur)
Sekelompok orang, pribadi, organisasi, yayasan,atau
lembaga pemerintah yang memiliki tujuan untuk mendukung dan
menghidupkan kesenian, misalnya untuk pelestarian dan
pengembangan kesenian.
d. Sponsor
Adalah perusahaan atau pribadi yang mendukung kegiatan
kesenian, terutama dalam hal finansial (dana keuangan), dengan
ikatan kerja sama saling menguntungkan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 120


e. Pengelola/Manajer
Adalah lembaga, organisasi, badan usaha atau perorangan
yang mengomunikasikan karya-karya seni pada masyarakat. Ia
mengelola karya-karya seni agar dapat dinikmati oleh konsumen.
f. Kritikus Seni/Pengamat Seni
Adalah seseorang yang mengamati proses pembuatan
hingga penyajian karya seni dan membuat ulasan tentang bobot
karya yang telah disajikan. seorang kritikus diharapkan dapat
menjebatani seniman dan penonton.

➢ Organisai pergelaran
Adalah system yang digerakkan oleh sekelompok orang yang
bertugas mengelola suatu pergelaran. Secara umum, organisasi pergelaran
terbagi menjadi dua, yaitu organisasi pergelaran bidang Produksi dan
organisai pergelaran bidang artistik.
1. Manajemen Pergelaran Bidang produksi
Manajemen Pergelaran Bidang Poduksi Terdiri atas bidang-bidang
berikut ini:
a. Produser
Adalah orang yang paling berkuasa ( bertanggung jawab) atas
penyelenggaraan suatu pertunjukan / pergelaran.
b. Seksi Transportasi
Memiliki peran yang sangat besar dalam sebuah pergelaran karena
berfungsi untuk mengangkut barang-barang kebutuhan pergelaran,
termasuk pemain dan semua kru.
c. Seksi Dokumentasi
Sarana dokumentasi di maksudkan untuk mengabadikan semua
aktivitas pergelaran, bahkan bisa digunakan sebagai bahan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 121


evaluasi. Bermacam-macam jenis sarana dokumentasi diantaranya
kamera video, kaset tape recorder, dan kamera digital.
d. Seksi Publikasi
Keberhasilan suatu pergelaran juga tergantung dari peran bagian
humas yang mempublikasikan berbagai informasi kepada seksi
publikasi atau masyarakat tentang sebuah pergelaran teater.
e. Seksi Konsumsi
Seksi Konsumsi Juga Merupakan Pendukung yang sangat penting,
karena makanan adalah salah satu hal yang tidak boleh
ditinggalkan. Para pemain harus dalam keadaan sehat dan
melakukan aktivitasnya, sehingga harus di tunjang dengan
makanan yang bergizi.
f. Petugas Tiket
Suatu Pergelarang sangat terkait dengan adanya tiket pertunjukan.
Petugas penjual tiket harus bersikap ramah untuk menarik simpati
para pembeli.
g. Tim Medis
Tim Medis bertugas mengawasi kesehatan para pemain dan
bersiaga jika ada pemain yang mengalami gangguan kesehatan. Hal
ini sangat penting karena tidak mungkin pemain akan melekukan
pementasan pentas dalm keadaan sakit.
h. Petugas Khusus
Petugas khusu pada dasarnya sama dengan petugas pelaksana,
namun dia memiliki kekhususan dalam tugasnya yang tidak boleh
melakukan pekerjaan lain diluar tugasnya.

2. Manajemen Pergelaran Bidang Artistik


Manajemen Pergelaran Bidang Artistik Terdiri atas bidang-bidang
berikut.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 122


a. Sutradara/Pimpinan Artistik
Adalah orang yang menguasai (tanggung jawab) terhadap materi
pertunjukan, serta berhak mengatur dan mengolah materi sajian
agar menarik dan enak dinikmati. Dalam menangani sebuah
pementasan sutradara dibantu oleh penta tari (koreografer), penata
musik (composer), dan pimpinan pentas (stage majarer).

1). Penata Tari/Koreografer


Adalah orang yang membantu sutradara dalam hal penataan
gerak. Dalam menjalankan tugasnya, koreografer dibantu oleh
beberapa pelatih tari.
2). Penata musik/Komposer
Adalah orang yang bertugas menata music sebagai pendukung
sebuah pergelaran, baik berupa music, ilustrasi ataupun music
irinagn. Baik buruk dan berhasil tidaknya sebuah pergelaran
juga di tentukan oleh music pendukung.
3). Pimpinan Pentas/Stage Manager
Merupakan penguasa tunggal diatas pentas selama pertunjukan
berlangsung. Dalam menjalankan tugasnya, stage manager
dibantu oleh kerabat kerja pentas (stage crew) diantaranya :

- Penata panggung (Scenographer)


- Penata Cahaya (Light designer/Lighting man)
- Penata Suara (Soun Enginering/ Soun Man)
- Penanggung Jawab Properti
- Petugas Pelaksana
- Penata Rias Dan Busana

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 123


Seorang penata rias dan busana harus benar-benar menguasi
berbagai macam bentuk karakter tokoh yang akan dimainkan actor,
serta harus mengetahui berbagai alat jenis riasan dan pepaduan
warna make up, sehingga bisa menampilkan watak yang
diinginkan. Demikian pula dalam menata kostum, dia harus paham
akan latar belakang tokoh dalam cerita yang ditampilkan.

➢ Hal-hal yang dikelola dalam seni pertunjukan


1. Menentukan Ide Pementasan
Ide adalah pokok pikiran pertama yang akan menjadi awal
langkah dari semua proses produksi seni teater. Ide berkaitan erat
dengan cerita yang akan ditampilkan dalam sebuah pertunjukan.
Dalam menentukan ide pementasan harus mempertimbangkan
nilai-nilai berikut:
a. Nilai Filosofi, bahwa pementasan yang dipilih harus memberikan
suatu perenungan pikiran yang luas (katarsis).
b. Nilai Artistik, bahwa pementasan yang dipilih harus memiliki
nilai seni (keindahan) yang dalam dan luhur.
c. Nilai Etis/Etika, bahwa pementasan itu harus bermanfaat bagi
manusia lebih luas dari sekedar keindahan karya seni tersebut.
Nilai etis berarti pula nilai moral (baik dan buruk).
d. Nilai Komersial, bahwa pementasan itu harus memancing
perhatian masyarakat atau penonton sehingga akan mendatangkan
nilai jual.

2. Menentukan Jenis Produksi


Setelah memperoleh ide pementasan, kemudian di lanjtkan
dengan menentukan jenis produksi. Jenis produksi ada dua yaitu,
produksi profit dan produksi nonprofit. Produksi profit adalah jenis

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 124


produksi kesenian yang berorientasi pada keuntungan material.
Produksi nonprofit adalah jenis produksi kesenian yang tidak
berorientasi pada keuntungan material, tetapi dad keuntungan estetis
(kepuasan batin).

3. Menentukan Tempat Produksi


Tahap ini untuk menentukan tempat pelaksanaannya semua
proses produksi, dan lokasi pertunjukan teater akan di pentaskan.
Tempat produksi haruslah strategis, misalnya ditengah keramaian di
pusat kegiatan seni, mudah di jangkau (ada fasilitas
transpotasi),keamanan terjamin, kondisi fisik dan fasilitas sebagai
tempat pertunjukan ada dan memadai (representative).

4. Memperkiraan Keadaan Pasar


Untuk memperkirakan pasar/penonton, terlebih dahulu di
tinjau motif-motif penonton yang datang ke gedung petunjukan. Ada 3
motivasi yang menyebabkan masyarakat cenderung jadi penonton seni
pertunjukan.
a. Penonton Peminat, yaitu penonton intelektual yang mngapresiasi
seni pada umumnya dan seni teater khususnya. Penonton jenis ini
memiliki pengalaman seni teater yang tinggi, misalnya seniman
teater, pengamat teater, kritikus teater, dan mahasiswa teater.
b. Penonton Iseng, adalah penonton yang tidak memiliki perhatian
khusus pada teater, tetapi mungkin menyukai seni lain, seperti
seni music,karawita dan tari.
c. Penonton penasaran, adalah penonton yang menonton karena rasa
penasaran ingin mengetahui apa sebetulnya seni teater, atau

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 125


karena pelaku pertunjukannya (sutradara, actor, aktris dll).
Setelah mengetahui golongan – golongan penonton, bisa
diperkirakan pasar/penonton yang pantas menikmati pertunjukan
sesuai dengan garapan yang akan disajikan.

5. Memperkirakan Kebutuhan SDM,alat,bahan dan biaya


Kebutuhan sumber daya manusia,alat,bahan dan biaya
bergantung pada kebutuhan sesuai dengan bentuk garapan dan jenis
produksi yang dijalankan.Kebutuhan untuk pertunjukan tradisional
tentu berbeda dengan pertunjukan teater kontemporer.Namun secara
umum,kebutuhan tersebut bisa dibagi menjadi 3 kelompok,yaitu
kebutuhan administrasi (Kesekretariatan),kebutuhan penyajian (Proses
latihan dan pementasan) dan kebutuhan panggung.

a). Kebutuhan administrasi tenaga administrasi dibutuhkan untuk


mengelola seni pertunjukan.Mereka harus memiliki jiwa
bisnis,dan kemampuan manajemen administrasi yang baik.Jumlah
sumber daya manusia(SDM) dibagian ini disesuaikan dengan
jumlag seksi yang ada.Secara umum,bagian administrasi
mengurusi berbagai kebutuhan peralatan kantor dan
transoportasi,mempekirakan biaya administrasi seperti harga
kertas,biaya foto copy,biaya cetak undangan,dan biaya cetak
poster.

b). Kebutuhan penyajian SDM yang diperlukan dibagian penyajiannya


diantaranya adalah seorang sutradara yang handal,pemain (actor
atau aktris) yang baik,peralatan untuk latihan,dan juga seorang
yang memperkirakan dan memperhitungkan biaya latihan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 126


c). Kebutuhan panggung untuk menciptakan dan memperoleh desain
panggung yang baik,diperlukan teknisi dan operator (Sound
system,lampu set dan dekorasi,dll),sejumlah lampu bebagai
jenis,set dekorasi (bentuk dan cara pembuatannya),alat musik
yang akan dipakai,sound system (milik sendiri atau
menyewa),dan jenis panggung (arena atau proscenium).

6. Memperkirakan cara memperoleh biaya dan permodalan


Ada 4 jenis modal yang harus dimiliki dalam kerja produksi
seni pertunjukan,yaitu modal manusia (SDM yang andal) modal
keuangan,modal material (sarana dan prasana) dan modal informasi
(misalnya jaringan internet),
Ada 4 cara untuk memperoleh uang sebagai modal
pembiayaanproduksi seni pertunjukan,yaitu sebagai berikut.
a) Iuran,yaitu mengumpulkan uang dari para anggota dengan jumlah
nominal sesuai kesepakatan.
b) Donatur (Patron) yaitu sumbangan modal keuangan yang sifat
nya tidak mengikat dan tanpa pamrih dari seseorang atau instansi
pemerintah yang disebut patron.
c) Sponsor yaitu sumbangan modal keuangan yang bersifat
mengikat dengan adanya hubunngan kerja yang saling
menguntungkan secara bisnis.
d) Penjualan tiket,yaitu cara memperoleh biaya produksi (Modal
keuangan) secara langsung dari penonton.

7. Memperkirakan metode dan strategi pemasaran


Metode dan strategi pemasaran sebuah produk sangat erat
kaitannya dengan promosi dan publikasi,yakni mengenalkan sebuah
produk kepada konsumen.Konsumen pertujukan teater adalah

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 127


penonton atau penikmat seni itu sendri.Terdapat beberapa cara
melakukan promosi,yaitu sebagai berikut.
a. Pemasangan iklan atau reklame
Secara umum ada 2 jenis iklan yaitu:
1. Iklan luar ruangan (Aout Door)
2. Iklan dalam ruangan (Indoor)
b. Presss Release,adalah pemberitahuan mengenai sebuah kegiatan
atau produk melakui pres,Koran,majalah,berita radio atau televesi
c. Propaganda,adalah pemberitahuan kegiatan kepada masyarakat
secara langsun dengan berkeliling kota menggunakan peralatan
sound system.
d. Penyebaran undangan (Door to door).Dengan menggunakan
undangan,penyampaian informasi tentang adanya suatu kegiatan
dapat langsung diterima para pihak yang dituju.Undangan biasanya
digunakan untuk tamu-tamu khusus.8.Menyusun Organisasi atau
staf produksi .

8. Menyusun Organisasi/Staf Produksi


Demi berlangsungnya sebuah pengelolaan usaha produksi seni
teater,diperlukan orang-orang atau sumber daya manusia yang duduk
dalam sebuah organisasi.Tidak semua produksi teater memiliki
struktur yang sma,hal ini bergantung pada macam,ukuran,tujuan
produksi.Berikut adalah salah satu contoh bagan struktur organisasi
produksi.

9. Menyusun Kebutuhan Alat Dan Bahan, serta Menyusun RAB


(Rencana Anggaran Biaya)
Daftar alat dan bahan yang dibutuhkan dalam sebuah produksi
terater harus disusun dengan tepat,mulai dari kebutuhan produksi yang

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 128


bersifat administratifmhingga kebutuhan yang bersifat artistik. Selain
kebutuhan alat dan bahan, harus pula disusun Rencana Anggaran
Biyaya (RAB) produksi teater. Hal yang menjadi patokan dalam
menyusun RAB produksi teater adalah adanya pemasukan,
pengeluaran, dan perhitungan saldo (rugi-laba).

10. Menyusun Jadwal Kegiatan (Schedule)


Sebelum menyusun jadwal kegiatan, tentukan terlebih
dahuluhari dan tanggal kegiatan pementasan. Setelah tanggal
ditentukan, susun jadwal kegiatan setiap seksi sesuai dengan target
kerja masing-masing. Menyusun jadwal dimulai dari hari pertama saat
pertemuan/rapat perencanaan diadakan.

11. Menyusun Proposal


Proposal adalah usulan dari sebuah proyek/kegiatan. Proposal
harus disusun secara terprinci dan baik karena proposal inilah yang
akan diusulkan dan diajukan ke pihak donator atau sponsor. Dengan
demikian pihak donator/sponsor akan tertarik dan memahami usulan
berikut.
Isi proposal harus jelas dan mudah dipahami. Beberapa hal
yang harus tercantum dalam sebuah proposal adalah sebagai berikut.

a. Dasar Pemikiran
Dasar pemikiran berisi uraian singkat tentang kegiatan seni
pertunjukan, misalnya pengertian seni teater. Selain iti, dasar
pemikiran juga bisa berisi pemikiran nilai-nilai filosofis atau nilai
etis dari cerita yang akan dipentaskan

b. Tujuan Kegiatan

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 129


Tujuan kegiatan berisi target yang akan dicapai dari kegiatan
tersebut, misalnya mencapai iklim kreatif yang menunjang
penciptaan seni teater dikota anda.

c. Dasar kegiatan
Dasar kegiatan harus sesuai denagn UUD 1945 dan pancsila,
misalnya, pasal 32 UUD 1945tentang kebudayaan yang berbunyi,
“pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.”

d. Nama Dan Bentuk Kegiatan


Penjelasan tentang bentuk-bentuk kegiatan yang akan dilakukan
dijelaskan dibagian ini. Nama kegiatan sebisa mungkin dibuat
secara unik dan bisa menarik perhatian, terutama untuk menarik
sponsor.

e. Tempat dan Waktu Kegiatan


Bagian ini menjelaskan waktu pelaksanaan serta lokaso yang akan
digunakan untuk melaksanakan kegiatan.

f. Nama penyelenggara
Bagian ini mencantumkan penyelenggara kegiaytan yang akan
dilaksanakan. Penyelenggara kegiatan bisa terdiri lebih dari satu
organisasi atau lembaga. Misalnya satu sekolah bekerja sama
dengan sekolah lain.

g. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan.
Sealaim itu dijelaskan juga siapa saja pihak-pihak yang menjadi
sasaran kegiatan.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 130


h. Sumber Dana Kegiatan
Bagian ini terdapat penjelasan sumber-sumber pemasukan yang
akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan.

i. Susunan Pengurus
Bagian ini menampilkan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
produksi sebuah pertunjukan. Susunan pengurus dapat di tampilkan
dalam bentuk bagan , daftar, atau hanya dalam bentuk tulisan biasa.

j. Rencana anggaran
Bagian ini memaparkan rencana penggunaan anggran yang akan di
lakukan , mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan pertunjukan.

k. Sponsorship
Dalam bagian ini terdapat pedoman bagi sponsor dalam kerjasama.
Bagian ini berisi batasan-batasan kontrak krja antara penyelenggara
kegiatan dan sponsor.

4.4 Fungsi Pertunjukan

10 Fungsi Seni Pertunjukan Dalam Kehidupan Masyarakat

✓ Advertisement

Seni pertunjukan merupakan tontonan bernilai seni yang disajikan


sebagai pertunjukan di depan penonton. Seni pertunjukan termasuk bentuk
seni yang cukup kompleks karena merupakan gabungan antara berbagai

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 131


bidang seni. Jika diperhatikan, sebuah pertunjukan kesenian seperti teater
atau sendratari biasanya terdiri atas seni musik, dialog, kostum, panggung,
pencahayaan, dan seni rias. Seni pertunjukan sangat menonjolkan manusia
sebagai aktor atau aktrisnya.
Pada dasarnya, sebuah seni pertunjukan memiliki fungsi yang
terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Beberapa fungsi dari
pertunjukan tersebut antara lain fungsi religius, fungsi sosial, fungsi
pendidikan, fungsi estetik, hiburan, dan fungsi ekonomi. Fungsi-fungsi
yang terdapat dalam sebuah pertunjukan terkadang tidak hanya satu, tapi
bisa lebih. Hal itu tergantung dengan kebutuhan manusia itu sendiri.
Sebelum teknologi elektronik berkembang, orang akan
menyaksikan pertunjukan seperti wayang, randai, atau topeng betawi pada
malam hari sebagai kebutuhan hiburan utama mereka. Akan tetapi, setelah
teknologi elektronik berkembang, orang lebih senang menonton TV
sebagai sarana hiburan mereka. Dengan begitu, fungsi wayang, randai, dan
topeng betawi yang dulunya adalah sebegai pemenuhan kebutuhan hiburan
utama telah bergeser.
Berikut merupakan pembahasan mengenai fungsi dari seni
pertunjukan secara lengkap:

1. Fungsi Religius
Awal pertumbuhan dari seni sendiri adalah bermula dari
adanya keperluan-keperluan ritual. Seni yang dimunculkan biasnya
dianalogikan dalam suatu gerak, suara, ataupun tindakan-tindakan
tertentu dalam suatu upacara ritual misalnya yang dimaksudkan
sebagai ungkapan atau simbol untuk berkomunikasi. Didalam
perkembangan selanjutnya seni pertunjukan masih berpijak pada
aturan-aturan tradisi keagamaan yang berlaku.

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 132


Pada dasarnya seni dapat menjadi sarana untuk
menyampaikan pesan religi pada penganutnya, dalam seni pertunjukan
sendiri seni sering digunakan untuk beberapa acara keagamaan seperti
dalam pertunjukan nyayian lagu-lagu rohani, upacara-upacara
kerohanian seperti upacara kelahiran, upacara kematian, dan upacara
kelahiran. Selain itu seni pertunjukan seperti pagelaran wayang golek
dan wayang kulit biasanya akan membahas perkara agama sebagai
ladang dakwah.

2. Fungsi Sosial
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, seni
pertunjukan kerap menjadi media yang cukup efektif untuk
menyampaikan pesan-pesan pembangunan. Pesan yang ingin
disampaikan biasanya melalui punakawan pada seni pertunjukan
wayang orang. Punakawan akan menggambarkan figur-figur rakyat,
sehingga kritik-kritik sosial akan disampaikan melalui mereka dan
diharapkan dapat mudah ditangkap oleh penonton. Pesan-pesan sosial
yang disampaikan biasanya beragam atau cenderung pada kondisi
yang sedang terjadi di masyarakat sehingga seni pertunjukan tersebut
terlihat segar.
Seni pertujukan juga sering digunakan sebagai sarana alat
komunikasi sosial misalnya pada pagelaran wayang kulit, wayang
orang, drama komedi,dan seni teater. Dalam beberapa seni
pertunjukan tersebut biasanya sering dijadikan media untuk kritik
sosial, penyampaian gagasan, serta menyampaikan kebijakan kepada
masyarakat atau bisa juga dikatakan sebagai sarana berkomunikasi.
Seni sebagai sarana untuk menyampaikan kritik sosial
merupakan kegiatan yang sangat tepat, masyarakat indonesia
yangebagian besar menganut paham paternalistik tentu saja tabu untuk

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 133


mengkritik seseorang secara langsung, apalagi jika yang dikritik
adalah seorang pemimpin, atasan, saudara, ataupun negaranya sendiri.
Media pewayangan adalah sarana paling tepat untuk tempat menyindir
melalui dialog-dialog yang dikemas secara jenaka.

3. Fungsi Pendidikan
Seni pertunjukan sebagai media pendidikan dapat dilihat
dalam seni musik, ketika orang memainkan musik ansambel maka
dalam melakukan kegiatan tersebut secara tidak langsung akan terjalin
kerja sama. Atau ketika melakukan pagelaran angklung dan gamelan,
didalamnya terdapat nilai pendidikan karena dalam berkesenian
terdapat nilai-nilai edukasi seperti nilai sosial, kerjasama, disiplin, dan
pembelajaran. Misalnya ketika digelar pertunjukan seni tari dari suatu
daerah, dalam tarian tersebut terdapat makna simbolis kedaerahan dan
biasanya akan terdapat suatu benang merah dari sebuah tarian dengan
asal-usul atau sejarah budaya daerah tersebut, hal itu menunjukan
bahwa dalam sebuah pagelaran seni tari terdapat muatan edukasi.

4. Fungsi Estetik
Fungsi seni sebagai media estetik menjadi ekspresi seniman
menyajikan bentuk karya seni pertunjukannya tidak untuk hal-hal
komersil. Misalnya sebagai contoh pada pagelaran musik
kontemporer, tari kontemporer, biasanya seni tingkat tinggi seperti ini
kebanyakn dinikmati oleh artisan-artisan yang sudah sangat mencintai
seni dibidangnya dan komunitasnya.

5. Fungsi Ekonomi
Ada beberapa seniman yang menempatkan sebuah seni
pagelaran selain sebagai alat untuk mendatangkan keuntungan, seni

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 134


pertunjukan semacam ini bisa dibuat sesuai dengan keperluan dan
keinginan pembuatnya. Apapun bentuk seni yang dipertunjukan
asalkan mampu memenuhi harapan dari penikmatnya, walaupun
dalam berkesenian terkadang harus menyimpang dari norma estetis
yang berlaku. Seni pertunjukan untuk memenuhi fungsi materi
biasanya terjadi karena permintaan yang semakin meningkat.

6. Fungsi Hiburan
Fungsi seni pertunjukan sebagai tontonan atau hiburan tidak
banyak membutuhkan syarat, seni untuk kepentingan ini tidak terikat
oleh misi tertentu, cukup sebagai bentuk seni yang mampu
memberikan kesenangan pada seorang atau sekelompok orang yang
berada dalam lingkup sekitar pertunjukan.
Seni pertunjukan dapat berguna untuk sarana melepas
kejenuhan dan menghilangkan penat bagi orang-orang yang sibuk
dengan kegiatan keseharian. Sebagai contoh banyak festival-festival
paglaran musik yang pada saat ini seakan menjadi kebutuhan
masyarakat sebagai media untuk melepaskan diri dari rutinitas dan
menjadikanya sebagai sebuah hiburan pelepas penat.
Bahkan hiburan yang menjadi salah satu kebutuhan wajib
ditengah masyarakat urban saat ini justru menjelma sabegai gaya
hidup, orang akan merasa terpenuhi kepuasanya ketika dapat
menyaksikan hiburan dari pementas seni yang mereka suka.

7. Fungsi Kesehatan
Fungsi seni pertunjukan untuk kesehatan, misalnya pada
penderita gangguan psikologis ataupun gangguan medis, pasien akan
distimulasi melalui terapi musik yang akan disesuaikan dengan latar
belakan seorang pasien. Telah banyak terbukti bahwa dari terapi

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 135


musik bisa digunakan untuk terapi penyembuhan penyandang autisme,
gangguan psikologis, serta penderita trauma suatu kejadian.
Menurut penelitian seorang ilmuan bernama Siegel pada
tahun 1999 dia menyatakan bahwa pertunjukan seni musik klasik
akan menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan dan dapat
merangkang sistem limbic jaringan neuron dan bebunyian yang
dihasilkan oleh alat musik gamelan dapat mempertajam pikiran.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Karya seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung nilai
keindahan. Sedangkan pameran merupakan salah satu cara untuk

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 136


menyajikan hasil-hasil karya seni, baik dua dimensi maupun tiga dimensi
secara visual. Jenis pameran dapat dilihat dari jumlah seniman, ragam
karya, tempat dan waktu, skala pelayanannya, transaksi penjualan produk,
dan bentuk displaynya. Unsur-unsur peralatan pameran diantaranya adalah
karya yang dipamerkan, panel, dekorasi, label karya, level, meja dan kursi,
katalog, brosur, buku tamu, dan sound system. Tujuan dari sebuah
pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai sarana hiburan,
motivasi, memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan
pengembangan budaya nasional, wujud dari hasil praktik seni rupa,
sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan
mengembangkan bakat (di bidang seni), serta meningkatkan apresiasi seni
pada generasi muda.
Pagelaran adalah suatu kegiatan dalam rangka mempertunjukkan
karya seni kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapat
tanggapan dan penilaian. Pergelaran adalah bentuk komunikasi antara
pencipta seni (apresian) dan penikmat seni (apresiator). Dalam arti bahwa,
para seniman menciptakan karya seni bertujuan untuk mengaktualisasi
seni yang diciptakan, sedangkan bagi penikmat seni dapat menjadi bahan
apresiasi. Bentuk pagelaran dapat dilihat dari tempatnya, dan banyaknya
penyaji. Unsur-unsur pagelaran terdiri dari materi sajian, pemain, sarana,
penonton, dan penyelenggara.
Pergelaran Teater secara umum, adalah proses komunikasi atau
peristiwa interaksi antara karya seni dengan penontonya yang dibangun
oleh suatu sistem pengelolaan, yakni manajemen seni pertunjukan.
Manajemen Seni Pertunjukan dapat dipahami sebagai serangkaian
tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni (pimpinan produksi)
dalam memberdayakan sumber-sumber (potensi) yang ada berdasarakan
fungsi- fungsi manajemen (POAC) secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan seni. Pergelaran Teater dapat kalian lakukan dengan cara

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 137


pembagian wilayah kerja; artistik dan non artistik, meliputi kegiatan:
perencanaan, persiapan, pergelaran dan pasca pergelaran. Salah satu unsur
seni teater yang sangat penting adalah tempat pertunjukan yang berfungsi
sebagai penunjuk ruang, waktu dan kejadian peristiwa pertunjukan, baik
dalam suatu adegan atau babak pertunjukan. Jenis panggung pada
dasarnya dapat dibedakan antara lain panggung arena, panggung
proscenium, dan panggung campuran atau thurst.
Susunan kepanitiaan dari pameran, pagelaran, dan pertunjukan
terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi.
Tahapan dari pameran, pagelaran, dan pertunjukan juga sama, yaitu terdiri
dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pasca kegiatan itu dilaksanakan.
Umumnya, fungsi dari pameran, pagelaran, dan pertunjukan yaitu
sebagai sarana edukasi, apresiasi, komunikasi, prestasi, dan rekreasi.

5.2 Saran
Melaksanakan kegiatan pameran, pagelaran, maupun pertunjukan
harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, tersusun secara
sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan mendukung kelancaran kegiatan. Penataan ruangan dan panggung
yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga tercapai tujuan
yang diharapkan. Melalui kegiatan pameran, pagelaran, maupun
pertunjukan, kita tidak hanya belajar mengapresiasi karya seni, tetapi juga
belajar untuk berdisiplin dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab,
belajar untuk saling menghargai dan bekerjasama, selain itu juga belajar
mengakui kekurangan dan kelemahan serta belajar untuk berkomitmen
untuk berbuat lebih baik di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 138


http://contohmakalahsenipertunjukanngaeni.blogspot.co.id/
http://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/fungsi-seni-pertunjukan
http://weblognew.blogspot.co.id/2015/06/seni-pertunjukan.html
http://furotul29.blogspot.co.id/2016/02/makalah-pameran-karya-seni-rupa.html
https://ulfakholida.wordpress.com/2012/07/28/pengertian-pame/
http://www.inedukasi.com/2016/06/prosedur-urutan-penyelenggaraan-pameran.html
http://lawindajeffrypradana11.blogspot.co.id/2015/12/makalah-pameran-seni.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pameran#Jenis-jenis_Pameran
http://ema1996.blogspot.co.id/
http://irwantoadi926.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-pameran-karya-seni-rupa-dan.
html
http://rindynuristyaningrum.blogspot.co.id/2015/12/makalah-pameran.html
http://lawindajeffrypradana11.blogspot.co.id/2015/12/makalah-pameran-seni.html
http://handikaw.blogspot.co.id/2012/02/pergelaran-karya-seni-musik.html
https://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-tari/semester-1/kelas-ix/perenca
naan-pergelaran-tari/
https://bacangan.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pagelaran-teater.html
http://www.astalog.com/1252/unsur-penting-pergelaran-teater.htm
http://contohmakalahsenipertunjukanngaeni.blogspot.co.id/

Pameran, Pagelaran, dan Pertunjukan | 139

Anda mungkin juga menyukai