Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL TERHADAP AKURASI


PUKULAN FOREHAND ATLET TENIS LAPANGAN CLUB PTL UNP

OLEH :

PUTRI MIRANDA
19089081 / 2019

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal yang berjudul “Pengaruh Latihan Drill Terhadap Akurasi Pukulan

Forehand Atlet Tenis PTL UNP”. Salawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa

umatnya kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, penulis proposal ini

ditulis sebagai salah satu syarat melaksanakan seminar proposal di Program Studi

Ilmu Keolahragaan, Departemen Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Universitas Negeri Padang.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yogi Andria,M.Or

selaku pembimbing saya dan semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ini. Penulis menyadari,

proposal yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena, kritik

dan saran membangun akan saya nantikan demi kesempatan proposal ini.

Padang, Agustus 2022

Putri Miranda
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah..................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah..................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori................................................................................................ 7

1. Sejarah Permainan tenis.................................................................. 7

2. Teknik Dasar Tenis Lapangan........................................................ 9

3. Teknik Dasar Forehand................................................................... 9

4. Teknik Pukulan Forehand............................................................... 16

5. . Latihan.............................................................................................. 20

6. Metode Latihan Drill....................................................................... 21

7. Akurasi Pukulan ................................................................................ 24


Kerangka konseptual ................................................................................. 26

Hipotesis Penelitian.................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian................................................................................... 28

B. Definisi Operasional Penelitian........................................................... 28

C. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 28

D. Populasi dan Sampel............................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 30

F. Jenis dan Sumber Data.......................................................................... 32

G. Pelaksanaan Perlakuan......................................................................... 33

H. Teknik Analisis Data............................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 35


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Jumlah Populasi........................................................................................ 30

Tabel 2. Pelaksanaan Perlakuan............................................................................ 33


DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman

Gambar 1. Forehand Grips ................................................................................... 10

Gambar 2. Genggaman Eastern............................................................................ 12

Gambar 3. Genggaman Continental...................................................................... 13

Gambar 4. Genggaman Western ........................................................................... 16

Gambar 5. Tahapan Forehand Tangan Kiri ........................................................... 20

Gambar 6. Kerangka Konseptual ........................................................................... 27

Gambar 7. Bagan Rancangan Penelitian................................................................. 28

Gambar 8. Daerah Sasaran .................................................................................... 32


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang disengaja dan direncanakan

mulai dari arah, tujuan, waktu dan lokasinya. Dalam kehidupan bersosial,

olahraga merupakan suatu fenomena sekaligus bentuk ekspresi manusia.

untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan juga untuk pencapaian prestasi.

Olahraga tidak hanya memiliki makna untuk kesehatan, tetapi juga sebagai

ladang prestasi bagi para atlet yang memiliki bakat. Menghadapi era

globalisasi dan perkembangan zaman yang begitu pesat sangat dibutuhkan

manusia-manusia yang berkualitas yang memiliki segudang prestasi, tidak

hanya dibidang akademik maupun non akademik. Yang dijelaskan dalam

system keolahragaan nasional pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Republik

Indonesia tahun 2005 yaitu :

“Sistem keolahragaan nasional adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang


saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai
satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan,
pembinaan, pengembangan dan pengawasan untuk mencapai tujuan
keolahragaan nasional. “
Dalam kehidupan modern ini manusia dapat dipisahkan dengan

olahraga. baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk

menjaga tubuh agar tetap sehat. Salah satu cabang olahraga banyak digemari

semua kategori usia dan kalangan khususnya di Indonesia adalah tennis.

Dahulunya diketahui tennis hanya sebagai olahraga kalangan elite dan

minimnya regenerasi atlet khususnya di Indonesia. Namun saat ini

berkembang pesat dan dipertandingkan sebagai olahraga prestasi dari tingkat

junior, senior bahkan veteran. Olahraga prestasi mempunyai ciri iklim


2

kompetitif yang tinggi sehingga mendorong para atlet untuk terus berlatih dan

meningkatkan kemampuannya.

Hal ini dapat dilihat dari tingginya animo dan banyaknya minat

masyarakat yang bermain tenis mulai dari anak-anak sampai orang dewasa,

bahkan orang tua ikut juga berperan dalam permainan tenis tersebut.

Sekarang tenis bukan lagi hanya sekedar untuk mencari kebugaran atau untuk

rekreasi, tapi juga sudah dijadikan sebagai alat untuk mencapai prestasi.Pada

masa sekarang tenis sudah mendapat perhatian yang cukup besar dari

masyarakat.

Tenis merupakan permainan yang menggunakan alat-alat seperti raket,

net, bola tens, dengan teknik pukulan yang bervariasi mulai dari yang relative

lambat hingga yang sangat cepat. Sementara itu permainan tenis merupakan

merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan

cara satu lawan satu atau dua lawan dua, dengan menggunakan raket sebagai

alat pemukul dan bola sebagai objek di pukul. Sampai saat ini tenis

mempertandingkan berbagai nomor yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda

putra, ganda putri, dan ganda campuran.

Untuk dapat bermain tenis dengan benar, seorang atlet tenis harus

mampu menguasai berbagai teknik dasar dalam permainan tenis lapangan,

seperti: forehand, backhand, volley, service, dan smash. Groundstroke adalah

pukulan yang dilakukan langsung sebelum bola jatuh di lapangan permainan,

kemudian service adalah pukulan yang dilakukan setelah bola terlebih dahulu

dilambungkan, dan belum sempat jatuh di lapangan permainan, sedangkan


3

smash yaitu pukulan yang dilakukan di atas kepala atau over head sebelum

bola memantul di daerah permainan. Forehand merupakan pukulan yang

dilakukan dengan telapak tangan mengayun raket ke depan, sementara

backhand merupakan pukulan yang dilakukan dengan menggunakan belakang

telapak tangan mengayun raket ke depan untuk memukul.

Pada saat sekarang, pukulan Forehand dianggap lebih penting, karena

dapat mendesak lawan atau menempatkan bola ke daerah lawan pada tempat-

tampat tertentu sesuai keinginan serta juga dapat digunakan untuk bertahan

dan mendapatkan point. Brown (2002:31) menjelaskan “Pukulan

groundstroke adalah pukulan yang paling efisien di dalam olahraga tenis dan

harus dipandang sebagai satu senjata penyerangan yang utama untuk

melanjutkan gempuran terhadap lawan”. Dilihat dari proses gerakannya

teknik groundstroke adalah bola dipukul setelah memantul terlabih dahulu di

lapangan permainan, dimana saat melakukan pemain harus melakukan

pergerakan ke kanan, ke depan, ke belakang, kiri dan kanan dalam usaha

mengembalikan bola.

Dalam permainan tenis, groundstroke saat ini merupakan salah satu

teknik yang sangat penting untuk dikuasai dengan benar, bahkan sekarang

dianggap sebagai teknik yang mematikan, pukulan groundstroke dapat

mendesak lawan juga dapat digunakan untuk bertahan, dan untuk

mendapatkan poin, baik dalam permainan tunggal maupun dalam permainan

ganda. Seperti yang dijelaskan di atas, groundstroke yang baik adalah bila

seorang pemain mampu memukul bola dengan baik dan mengarahkan tepat
4

pada sasaran yang dituju. Kenyataan di lapangan saat ini, baik dalam latihan,

maupun pertandingan, masih banyak pemain yang belum mampu melakukan

groundstroke. Hal ini terlihat dari pergerakannya saat akan melakukan

groundstroke sehingga selalu membuat kesalahan seperti: bola yang keluar,

tinggi, membentur net, sehingga poin banyak diperoleh oleh lawan. Kalau hal

ini sering terjadi, maka tujuan akhir dari setiap penyerangan dan pertandingan

yaitu memperoleh kemenangan tidak akan tercapai.

Dari hasil pengamatan di lapangan selama ini keterampilan teknik

atlet tenis PTL UNP belum memiliki kemampuan forehand yang semestinya.

Bahkan pukulan forehand mereka sering gagal karena ada pengembalian bola

yang menyangkut atau tidak melewati net dan ada yang melambung jauh

diluar lapangan, dan ada yang tidak sesuai target arah pukulan. Dari pantauan

peneliti, sekaligus wawancara dengan pelatih di PTL (Pelatihan Tenis

Lapangan) UNP, Fikri , terlihat bahwa kemampuan atlet dalam melakukan

teknik pukulan forehand tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari seringnya

atlet yang gagal mengembalikan bola dengan baik dan benar. Selain itu, bila

dilihat dari proses pelaksanaan pukulan forehand, banyak atlet yang kurang

baik melakukan pengaturan posisi kaki, membaca arah datangnya bola

dengan baik, ayunan raket (dari backswing sampai follow strough) dan

tingkat akurasi teknik pukulan yang masih kurang tepat pada sasaran, Timing

pengambilan bola yang terlalu dekat dengan tubuh sehingga pukulan bola

tidak sempurna. Hal ini harus diatasi sebab, apabila tidak maka lama
5

kelamaan para atlet tidak akan mampu melakukan pukulan forehand dengan

baik dan benar.

Salah satu faktor yang berperan dalam tercapainya tujuan latihan

adalah bagaimana memberikan materi latihan yang akan dilatih. Hal ini

dikarenakan melalui metode latihan yang tepat dimungkinkan dapat

tercapainya tujuan latihan.. Dengan menggunakan metode ini lah yang

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “

Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap Akurasi Pukulan Forehand Atlet

Tenis Lapangan Club PTL UNP.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kemampuan atlet dalam melakukan teknik pukulan forehand tergolong

rendah.

2. Rendahnya akurasi pukulan forehand.

3. Pengaturan posisi kaki yang kurang tepat.

4. Timing pengambilan bola yang kurang tepat, sehingga pukulan dan

penempatan bola tidak sempurna.

5. Ayunan raket yang kurang sempurna.

6. Kurangnya membaca arah datang bola dengan baik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada metode latihan dimana metode latihan yang akan
6

Diterapkan adalah metode latihan dril terhadap akurasi pukulan forehand.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan

masalah penelitian ini yaitu “Apakah terdapat pengaruh metode Latihan Drill

terhadap Akurasi pukulan forehand pemain Tenis Klub PTL UNP Padang?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode

Latihan Drill terhadap Akurasi pukulan forehand pemain Tenis Klub PTL

UNP .

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai :

1. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti dalam menyelesaikan gelar sarjana

(S1) di Fakultas Ilmu Keolahragaan.

2. Bagi para pelatih, maupun pengajar dapat memeberikan masukan dalam

menyusun bentuk latihan dan variasi pengajaran untuk meningkatkan

kemampuan Pukulan Forehand tenis lapangan.

3. Bagi pengajar khususnya mata kuliah Tenis di FIK UNP diharapkan hasil

penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dan berguna dalam

proses pengajaran tenis.

4. Untuk mahasiswa FIK UNP, sebagai referensi tambahan dalam penulisan

karya ilmiah atau peneliti lanjutan.


BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Kajian Teori

1. Olahraga Tenis

Permainan tenis telah berubah dalam waktu yang relatif

singkat.Tenis dulu adalah permainan yang biasanya hanya dimainkan oleh

orang-orang kaya, anggota kelompok eksekutif, namun sekarang

masyarakat dari seluruh kelas sosial-ekonomi bermain tenis. Kini pemain-

Petenis kelas dunia seringkali telah menjadi pemain profesional di usia

remaja. Tenis terbuka dimana pemain profesional bersaing dengan pemain

amatir dimulai pada tahun 60-an. Televisi juga turut mempengaruhi

perubahan permainan tenis.Banyaknya pemain dan bertambahnya

turnamen-turnamen tenis yang muncul dilayar televisi. Kini turnamen-

turnamen utama seperti Wimbledon (dipertandingkan di inggris) dan

Amerika Serikat Terbuka, sekarang menarik minat jutaan penonton di

seluruh dunia (Brown, J 2007:1).

Tenis dimainkan pada lapangan yang berbentuk empat persegi

panjang dengan ukuran panjang 23,8 m dan untuk ukuran lebar ada dua

yaitu untuk lebar lapangan tunggal 8,23 m dan untuk lapangan ganda

lebarnya 10,97 m. Lapangan terbagi menjadi dua bagian yang sama

panjang dengan dipisahkan oleh net yang melintang ditengah-tengah

lapangan dengan tinggi dibagian tengah 91 cm dan pada tiap-tiap ting net

1,06 m (Loman, 1993:9).


8

Permainan ini dilakukan diatas lapangan dengan permukaan keras

(hard court), tanah liat (gravel), maupun lapangan rumput (grasscourt) (A.

A. Katili, 1973:12)Tenis bisa dimainkan oleh dua orang yang saling

berhadapan dalam permainan tunggal, baik itu tunggal putra maupun

tunggal putri.Bisa juga dimainkan dalam permainan ganda baik itu ganda

putra maupun ganda campuran.Tenis lapangan merupakan suatu

permainan yang memerlukan kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali,

stamina, antisipasi, percaya diri dan kecerdikan.Selain itu dalam olahraga

tenis lapangan diajarkan sopan santun, sikap mental yang positif serta

menjunjung tinggi peraturan-peraturan yang berlaku (Lardner, R 1994:7).

Dalam suatu permainan yang sifatnya bertanding, tujuan utamanya dalam

permainan itu adalah memukul bola sejauh-jauhnya dan masuk ke dalam

garis lapangan lawan sehingga lawan sulit untuk mengejar bola tersebut

atau dengan kata lain lawan tidak dapat mencapai bola itu atau kalau

lawan dapat mengembalikan bola, bola tersebut menyangkut di net atau

keluar dari garis lapangan. Bermain tenis bukan hanya sekadar memukul

bola agar dapat melampui net dalam batas-batas lapangan permainan tenis,

tetapi diperlukan syarat tertentu.Syarat utama adalah mempunyai teknik

dasar yang benar dan memiliki kondisi fisik yang prima dalam

pertandingan, sehingga pemain dapat bermain secara profesional.

Untuk bermain tenis di butuhkan beberapa alat yang penting yaitu

bola tenis dan raket tenis.Bola tenis berukuran garis tengah lebih kurang

6½ cm dengan berat 57 gram.Raket tenis ada yang dibuat dari kayu, dari
9

logam yaitu baja, alumunium, magnesium dan lain-lain. Lapangan tenis

tidak digolongkan pada alat-alat tenis, namun tiap petenis harusnya

mengetahui keadaan lapangan tenis (B. Yudoprasetio, 1971:4).

2. Teknik Dasar Tenis

Untuk dapat bermain tenis, seorang pemain harus menguasai

teknik-teknik memukul bola, langkah serta gerakan tubuh yang sesuai.

Adapun teknik pukulan dasar menurut Scharff, R (1981:24): “ada empat

jenis pukulan dasar dalam permainan tenis, yaitu: 1) service, 2) forehand,

3) backhand, 4)volley”. Jika seorang pemain sudah menguasai teknik ini,

maka dapat dikatakan sudah bisa bermain tenis.

Untuk menjadi seorang pemain yang baik, di samping penguasaan

teknik dasar tersebut, diperlukan daya serang yang baik, kecepatan dan

penguasaan lapangan serta kemampuan menentukan permainan.Dengan

penguasaan teknik dasar ini dengan baik, sudah bisa diandalkan untuk

menekan lawan untuk memperoleh angka (point).

Teknik pukulan yang bagus didasarkan pada memukul pada

tempat dan waktu yang tepat.Barangkali ada beberapa cara pukulan yang

berbeda dalam dalam bermain tenis, tetapi yang terpenting harus berada

dalam keseimbangan yang baik, bergerak yang baik ke arah bola, dan

mengerti di mana bola dan raket akan bertemu dan membuat titik

pertemuan (titik kontak), sehingga dapat menghasilkan pukulan yang

keras dan terarah.


10

3. Teknik Dasar Forehand

Forehand merupakan salah satu jenis pukulan dalam bermain tenis.

Menurut Brown (2002 : 11) “forehanda dalah pukulan yang dilakukan

oleh pemain tangan kanan pada bola yang berada di sisi kanan tubuhnya

atau pukulan yang dilakukan oleh pemain kidal pada bola yang berada di

sisi kiri tubuhnya”.

Dalam melakukan forehand, menurut Bey (1999:87), “secara garis

besar, dikenal dua macam pukulan spin yaitu :topspin dan slice”. Pukulan

spin dapat digunakan dalam forehandmaupun backhand. Pukulan topspin

adalah bola berputar maju dari bawah keatas pada waktu melayang

sehingga tekanan udara lebih besar di sebelah atas bola yang menyebabkan

lintasan bola melengkung ke bawah.Untuk melakukan forehand yang baik

dibutuhkan cara memegang raket yang baik dan benar. Menurut Schraff

(1981:24) “ada tiga macam cara memegang raket yaitu eastern,

continental, dan western”. Ketiga bentuk genggaman reket ini dapat

dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1:Forehand Grip


Sumber : www.sesukahati.com/teknik-dasar-dasar- bermain-tenis-lapangan
(Accesed10/02/19)
11

a. Genggaman Eastern

Genggaman eastern merupakan grip yang paling mudah

diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai

“pegangan berjabat tangan”. Pegangan ini dimulai dengan memulai

pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung

gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi

kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain

kidal). Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang

lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan ini cocok sekali bagi

pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net

karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk

pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi

agak susah untuk menghadapi bola-bola top spin yang bersifat

parabolik. Pegangan ini seperti berjabat tangan dengan raket,

sebagaimana yang terlihat pada gambar di bawah ini.


12
13

Gambar 2:Genggaman Eastern


Sumber :www.volimaniak.com/2014/08tehnik-memegang-raket-
tenislapangan.html
(Accesed 10/02/19)
b. Genggaman Continental

Genggaman continental dilakukan dengan meletakan raket pada

sisinya lalu memungutnya, dengan demikian telapak tangan berada

pada bagian atas raket dan ibu jari memanjang pada bagian muka

gagang. Pada genggaman continental, gagang diputar sekitar putaran

(untuk pemain biasa arah lawan gerak jarum jam, bagi pemain kidal

arah gerak searah jarum jam). Cara continental adalah antara eastern

dan backhand, bisa dipakai untuk pukulan forehand dan backhand

tanpa merubah letak genggaman. Genggaman Continental ini dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3 :Genggaman Continental


Sumber : ilmukeolahragaan18.blogspot.co.id/?m=1
(Accesed 10/02/19)
c. Genggaman Western

Untuk menggunakan genggaman western, letakanlah raket

terlungkup diatas tanah lalu pungut dengan caracontinental.Dengan


14

demikian telapak tangan berada dibawah gagang.Genggaman western

baik digunakan untuk bola tinggi dan bola setinggi pinggang namun

sukar bagi bola yang rendah. Genggaman western ini dapat dilihat

pada gambar di berikut ini.


15
16

Gambar 4: Genggaman Western


Sumber : www.busy-tennis-players.com/tennis-grips.html
(Accesed 10/02/19)

4. Teknik Pukulan Forehand

Dalam permainan tenis, setelah pemain menentukan genggaman

selanjutnya yaitu berlatih tahapan pukulan. Menurut Robert Schaff

(1981:29) cara melakukan pukulan forehand dabagi menjadi lima bagian

yaitu cara berdiri, ayunan belakang, ayunan depan, saat pukulan dan

lanjutan.

a. Cara Berdiri (Ready Atau Posisi Siap)

Suatu sikap siap yang harus diambil waktu menunggu hendak

memukul bola. Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kedua

kaki mengangkang santai dan dengan berat badan sama berat pada

kedua kaki.

b. Ayunan Belakang (Backswing)

Ayunan belakang disebut juga dengan backswing. Backswing

dilakukan dengan cara memutar badan ke arah kanan (bagi yang kidal

ke arah kiri), mengayunkan raket ke belakang dalam arah paralel

garis lurus ke lapangan ke posisi dimana raket berada di bawah

pinggang. Posisi kepala gagang raket ke arah net.Pindahkan berat

badan berangsur-angsur ke kaki belakang.Gerakan ini harus serentak

dan bersamaan deng laju bola yang datang.Tariklah raket sejauh

mungkin ke belakang.Lengan harus tetap lurus dan hampir sejajar


17

dengan tanah sampai raket mengenai bola. Gunakan lengan kiri

sedemikian rupa untuk menjaga keseimbangan.

c. Ayunan Depan

Saat menghentikan ayunan belakang dan memulai gerakan ke

depan dengan raket tergantung pada kecepatan bola yang datang.Pada

saat yang tepat, kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan

sedikit di bawah tinggi bola.Lutut sedikit ditekuk dan tangan kiri

berada di depan tubuh untuk membantu putaran badan. Ketika

memulai ayunan depan, langkahkanlah kaki kiri ke depan sambil

memiringkan sisi badan kea rah net bola yang melayang. Ketika

melakukan tahapan ini, mulailah memindahkan berat badan dari kaki

kanan ke kaki kiri (di depan).

Pada waktu yang bersamaan, tangan dengan kepala raket

vertikal ke tanah dan masih di atas pergelangan harus direntangkan

jauh ke depan sampai gerakan badan dan raket serentak.


18

d. Saat Benturan (Impact)

Pada saat raket mengayun ke depan menemui bola, kepala raket

harus berada di ketinggian bola dan rata-datar pada saat benturan.

Tepat pada saat benturan dengan bola, raket harus digenggam dengan

lebih kuat dan terus demikian selama pukulan berlangsung.Usahakan

bola mengenai di bagian tengah raket dan pada ketinggian

pinggang.Tetapi, kalau bola berada di bawah pinggang, lutut ditekuk

sampai setinggi bola.Jika bola melambung tinggi, harus mundur

sedikit dan biarkan bola jatuh setinggi pinggang.

e. Lanjutan (Follow Trought)

Gerak lanjutan ini disebut juga dengan nama follow trought.

Gerakan ini dilakukan setelah raket mengenai bola. Dalam gerakan

lanjutan ini , berat badan ke depan atau ke arah bola. Kaki harus selalu

menginjak tanah. Keseimbangan dapat dijaga dengan kaki kanan,

lengan kiri dan dengan mengangkat tumit sedikit dari tanah.Gerakan

lanjutan ini berakhir jika kepala raket terhenti dengan sendirinya di

hadapan bahu sebelah kiri.Kepala raket berakhir setinggi antara

pinggang dan bahu tergantung pada tinggi dan kecepatan bola yang

dipukul.Pada bola yang melambung rendah, perlu gerak lanjut yang

lebih tinggi agar bola dapat melewati net.Pada akhir pukulan badan

kembali pada posisi awal (ready) dan tangan kiri berada pada leher

raket.
19
20

Gambar 5: Tahapan melakukan forehand dengan tangan kiri


Sumber : www.bussy-tennis-players.com/tennis-forehand.html
(Accesed 10/02/19)

5. Latihan

Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja

yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah

beban latihan atau pekerjaan. Menurut Rubianto Hadi (2007:55), tujuan

dari latihan adalah “untuk membantu seorang pemain atau satu tim

olahraga dalam meningkatkan ketrampilan atau prestasinya semaksimal

mungkin”.

Menurut Harsono, (2015: 50) “Latihan (Training) adalah proses

yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-

ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah latihan atau

pekerjaannya”. Tujuan latihan adalah untuk memperbaiki perkembangan

fisik, seperti kekuatan otot, waktu reaksi, kecepatan lari, daya tahan otot,

fleksabilitas, daya tahan paru dan jantung.

Adapun Prinsip- Prinsip latihan sebagai berikut :

1) Prinsip beban berlebih (The Overload Principle)

Prinsip beban berlebih dapat dilakukan dengan pembebanan dalam

latihan harus lebih berat dibanding dengan kemampuan yang bisa

diatasi.

2) Prinsip Konsistensi adalah kemauan seseorang untuk melakukan

latihan dalam waktu yang cukup lama agar mendapatkan kondisi

fisik yang baik .


21

3) Prinsip Spesifikasi adalah pengembangan efek biologis dan

memunculkan adaptasi atau penyesuaian tubuh terhadap latihan.

4) Prinsip Progesif adalah beban yang diterima harus ditingkatkan

secara bertahap sesuai dengan kemampuan.

5) Prinsip Individualis cocok bagi setiap individu. Sebab, kondisi

fisik satu orang dengan lainnya berbeda.

6) Prinsip Periodisasi disusun dalam jangka waktu yang pendek dan

dibuat secara bertahdap (periodik).

7) Prinsip Kestabilan bertujuan meningkatkan pencapaiannya setelah

mencapai tahap tertentu.

Proses latihan merupakan sebuah proses yang harus mengikuti

prinsip-prinsip latihan tertentu yang secara empiric dan keilmuan telah

terbukti dan teruji secara jelas seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu hasil latihan tidak akan optimal bila

pembebanan tidak dilakukan dengan kaidah dan prinsip latihan yang

benar.

6. Metode Latihan Drill

Menurut Irawadi (2013) “Metode diartikan sebagai cara teratur

yang digunakan untuk melaksankan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan

yang diinginkan”. Selanjutnya lebih khusus metode adalah cara yang

teratur dan berpikir baik untuk mencapai maksud ataupun cara kerja

yang berurutan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna


22

mencapai tujuan yang ditentukan atau yang diinginkan. Cara yang

didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Metode latihan adalah sebagai cara pelaksanaan latihan yang

direncanakan dan disusun secara sistematis untuk mencapai suatu tujuan.

Banyak cara (metode) tertentu yang dapat digunakan utuk mencapai suatu

tujuan latihan. Artinya tidak cukup hanya menggunakan suatu metode

untuk mencapai tujuan latihan. Teknik olahraga adalah suatu bentuk

keterampilan motorik (gerakan) dalam olahraga atau cabang olahraga

tertentu yang secara kualitas dapat dievaluasi melalui pengamatan

(observasi) ciri – ciri koordinasi gerakan.

Peningkatan kualitas teknik cabang olahraga dapat dilakukan

melalui pengulangan bentuk keterampilan teknik yang dipelajari dan

didukung oleh faktor kondisi fisik yang diperlukan serta penggunaan

metode latihan yang tepat. Latihan drill menurut Roestiyah N.K(2001)

“Latihan drill dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana atlet

melakukan kegiatan-kegiatan latihan,agar atlet memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang lebih baik dari apa yang telah dipelajari”. Latihan yang

praktis mudah dilakukan dan teratur melaksanakan membina anak dalam

meningkatkan pengusaan keterampilan itu,bahkan mungkin atlet dapat

memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Selanjutnya, Menurut Sagala

(2003) “Latihan drill adalah latihan yang baik untuk menanamkan

kebiasaan-kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu

ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari”. Menurut


23

Suagiyo dalam Dulung (2014) “Latihan drill adalah latihan berulang –

ulang terhadap apa yang dipelajarinya, karena hanya dengan melakukan

secara teratur ,pengetahuan atau keterampilan itu dapat disempurnakan”.

Dari pendapat beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

metode latihan drill merupakan suatu bentuk model latihan yang dilakukan

secara - berulang, atau mengulangi suatu gerakan dalam bentuk pergerakan

mengatur posisi siap dan jarak pukul sesuai arah datangnya bola.

Pergerakan ini dilakukan dalam bentuk melangkah atau berlari mendekati

bola atau bergeser untuk mengatur jarak pukul dengan bergerak ke depan,

ke belakang, kanan, kiri, serong dan sebagainya sehingga keterampilan

yang masih sulit dilakukan dapat disempurnakan dengan metode latihan

ini. Dihubungkan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai

kemampuan dalam melakukan groundstroke, maka latihan drill ini

merupakan metode yang dapat meningkatkan kemampuan dan

keterampilan kita dalam melakukan groundstroke.

Latihan merupakan suatu proses aktifitas fisik yang sistematis

dilakukan secara berulang – ulang dengan tingkat kemampaun yang

semakin bertambah. Menurut Irawadi (2019:17) “Latihan adalah kegiatan

atau aktifitas fisik yang dilakukan secara berulang – ulang dengan tujuan

untuk meningkatkan kemampuan fisik atau keterampilan gerak tertentu”.

Dalam suatu perencanaan latihan harus tergambar dengan jelas

dengan tujuan latihan yang akan dicapai. Pada metode latihan ini

kreativitas pelatih sangatlah diperlukan dalammembuat variasi latihan


24

yang disesuaikan dengan banyaknya kesalaha saat pertandingan. Dengan

metode drill pelatih lebih mudah untuk mengoreksi kesalahan - kesalahan

yang di lakukan oleh atlet baik itu dari segi teknik dan hasil pukulan.

Kelebihan dari metode latihan drill yaitu atlet akan mempunyai lebih

banyak waktu sebelum memukul karena bola yang diumpankan oleh

pelatih memantul lebih lambat, sehingga atlet akan lebih mudah untuk

mengatur posisi sebelum memukul, baik memukul dengan forehand

maupun dengan cara backhand.

7. Akurasi Pukulan

Ketepatan atau akurasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan

yang dimiliki oleh seseorang untuk mengubah gerakan secepat-cepatnya

sesuai dengan target atau mengarahkan gerakan ke suatu sasaran sesuai

dengan tujuannya (Meti dkk,2017,h.106). Ketepatan atau akurasi adalah

kemampuan dari seseorang untuk mengarahkan bola pada posisi dan arah

yang sesuai dengan situasi yang dihadapi atau dikehendaki

(Suharno,2014,h.8).Penempatan posisi pada permainan tenis lapangan

menjadi hal yang penting, jika pemain mampu menempatkan posisi pada

saat bola melambung pemain akan mudah melakukan serangan dengan

akurasi pukulan yang mengarah pada tempat yang susah dijangkau oleh

lawan. Akurasi atau ketepatan merupakan sebuah kemampuan dimana

mampu mengarah sesuatu ke arah yang di inginkan.(Wahjoedi,2001).

Akurasi berarti adalah ketepatan, dalam kasus ini seperti dalam tenis

lapangan adalah saat seseorang melakukan pukulan harus menggunakan


25

akurasi agar arah bola sesuai dengan yang di inginkan begitupun pada

olahraga selain tenis lapangan sangat memerlukan akurasi. Dalam

permainan tenis lapangan perolehan point adalah dengan Relly

pointdimana salah satu pemain melakukan kesalahan dan tidak mampu

mengembalikan bola maka akan terjadi point, Sehingga ketepatan pukulan

sangat penting guna mempersulit lawan dalam mengembalikan bola

karena arah pukulan dapat kita akurasikan sesuai sudut yang kita

inginkan. Sehingga dari hal tersebut akurasi akan sangat diperlukan dalam

setiap pukulan dalam permainan tenis lapangan, baik itu pukulan

service,volly dan pukulan lainnya (Palmizal : 2012). Forehand

Grounstroke merupakan salah satu pukulan yang paling dominan dalam

tenis lapangan sehingga penerapan akurasi dalam pukulan ini sangatlah

diperlukan dalam memenangkan pertandingan. Pengamatan pertandingan

yang telah dilakukan masih banyak para pemain tenis khususnya yang

masih muda belum mampu melakukan forehand groundstroke dengan

baik. Anam (2013) menyatakan bahwa ketepatan atau accuracy dalam

kontek olahraga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan

sesuatu gerak kesuatu sasaran yang dituju. Ketepatan atau akurasi salah

satu faktor yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai sebuah target yang

di inginkan. Ketepatan berhubungan dengan keinginan untuk memberikan

arah kepada sasaran dengan maksud tujuan tertentu (Suharno,2014,h.9).

Budiwanto (2012:43) mengemukakan bahwa akurasi atau ketepatan

adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu


26

sasaran sesuai dengan tujuan atau melakukan gerakan tanpa membuat

kesalahan. Menurut Suharno (2003:35) akurasi adalah keterampilan untuk

menggerakan suatu objek agar tepat sasaran,sehingga tujuannya trercapai

dengan baik. Misalkan dalam permainan tenis, seorang pemain yang

mempunyai akurasi yang baik, akan bisa menggerakan bola tepat pada

sasaran. Dengan kata lain, akurasi merupakan faktor yang diperlukan

seseorang untuk mencapai target yang diinginkan. Semakin bagus

kemampuan akurasi seseorang , semakin terampil seorang pemain untuk

memberi arah kepada sasaran dengan maksud dan tujuan tertentu.

Sukadiyanto (2005:102-104) mengemukakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi ketepatan,antara lain : tingkat kesulitan, pengalaman,

keterampilan sebelumnya, jenis keterampilan, perasaan dan kemampuan

mengantisipasi gerak. Peranan akurasi dalam permainan tenis sangatlah

penting. Artinya apapun jenis pukulan yang dilakukan dalam permainan

tenis harus benar-benar dilakukan dengan akurasi pukulan yang tinggi.

Oleh sebab itu untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan

harus memiliki akurasi pukulan dan teknik pukulan yang baik.

B. Kerangka Konseptual

Dalam meningkatkan kemampuan teknikpemain, dibutuhkan

pengetahuan khusus tentang metode-metode latihan.Hal ini bertujuan agar

didapatkan metode latihan yang paling efisien untuk menunjang kemampuan

dan keterampilan pemain.


27

Dalam latihan yang menggunakan metode moving target, bola

dipukul ke arah sasaran yang telah ditentukan secara bergantian. Berlatih

pukulan dengan banyaknya sasaran dan melakukannya ini secara berulang,

pemain akan dapat menempatkan bola sesuai dengan keinginannya.

Dalam melakukan forehand, dibutuhkan tingkat koordinasi yang baik,

yaitu koordinasi gerak tangan dengan kaki maupun koordinasi mata-tangan.

Adanya koordinasi tangan dalam mengayunkan raket dengan gerak langkah

kaki yang tepat akan memperlancar proses pukulan bola. Begitu juga

koordinasi mata-tangan yang dapat merespon datangnya bola serta melihat

sasaran yang dituju akan menentukan gerakan untuk mengayunkan reket

sehingga arah bola sesuai dengan target yang dituju. Dengan metode latihan

ini, pemain akan memiliki tingkat koordinasi gerak yang baik. Dengan

demikian metode latihan dril ini akan mengakibatkan pukulan forehand

pemain akan terarah.Berdasarkan hal di atas, dengan berlatih menggunakan

metode Latihan Drill ini,kemampuan forehand pemain cenderung akan dapat

meningkat.

Dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Forehand Drive Pemain


Metode Latihan Drill Tenis Klub PTL UNP

Gambar.6 Kerangka Konseptual

C. Hipotesis Penelitian
28

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu : Terdapat

pengaruh metode latihan drillterhadap akurasi pukulan forehand

pemainTenis Klub PTL UNP.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dapat digolongkan kepada jenis penelitian

eksperimen semu (quasi eksperiment). Tujuannya adalah untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh metode Latihan Drill terhadap keterampilan pukulan

forehand. Rancangan penelitian yang digunakan adalah One group pre-test

post-test design.Yusuf (2007:228).

Desain penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

O1
Pretest

Gambar.7 Bagan Rancangan penelitian.

B. Tempat, dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan tenis Universitas Negeri

Padang, tempat pemain tenis Pelatihan Tenis Lapangan melakukan latihan.

Penelitian ini direncanakan dimulai setelah proposal ini disetujui oleh dewan

penguji pada seminar proposal.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Metode latihan drill

Metode latihan drill adalah suatu bentuk latihan yang

dilaksanakandengancara memberikan suatu program yang direncanakan

dan disusun secara sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang,

dalam bentuk pergerakan mengatur posisi siap dan jarak pukul sesuai
30

arah datangnya bola. Gerakan ini merupakan gerakan yang dilakukan

dengan gerakan sprint untuk maju atau serong ke depan, langkah step

untuk kesamping kanan, kiri, dan gerakan mundur untuk kebelakang dan

serong kebelakang.

2. Akurasi Pukulan

Ketepatan atau akurasi dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang untuk mengubah gerakan secepat-cepatnya sesuai

dengan target atau mengarahkan gerakan ke suatu sasaran sesuai dengan

tujuannya. Akurasi berarti adalah ketepatan, dalam kasus ini seperti

dalam tenis lapangan adalah saat seseorang melakukan pukulan harus

menggunakan akurasi agar arah bola sesuai dengan yang di inginkan

begitupun pada olahraga selain tenis lapangan sangat memerlukan

akurasi. Dalam permainan tenis lapangan perolehan point adalah dengan

Relly point dimana salah satu pemain melakukan kesalahan dan tidak

mampu mengembalikan bola maka akan terjadi point, Sehingga

ketepatan pukulan sangat penting guna mempersulit lawan dalam

mengembalikan bola karena arah pukulan dapat kita akurasikan sesuai

sudut yang kita inginkan. Sehingga dari hal tersebut akurasi akan sangat

diperlukan dalam setiap pukulan dalam permainan tenis lapangan, baik

itu pukulan service,volly dan pukulan lainnya.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi
31

Populasi penelitian ini adalah keseluruhan objek yang ingin

diteliti. Dalam Arikunto (2010:173) Mengatakan “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh atlet tenis pada klub Pelatihan Tenis Lapangan Universitas Negeri

Padang yang terdaftar atau aktif mengikuti latihan. Setelah peneliti

melakukan observasi langsung ke lapangan dan berdasarkan informasi

yang diterima dari pengurus serta pelatih tenis Pelatihan Tenis Lapangan

Universitas Negeri Padang, jumlah pemain yang aktif adalah 16 orang,

yang terdiri dari 12 putra dan 4 putri.

Tabel. 1 Jumlah Populasi


No Kelompok umur Putra Putri Jumlah
1 10 1 Orang 1 Orang 2 Orang
2 12 1 Orang 1 Orang 2 Orang
3 14 5 Orang 1 Orang 6 Orang
4 16 3 Orang - 3 Orang
5 18 2 Orang 1 Orang 3 Orang
Total 16 Orang
Sumber: Pengurus Klub Pelatihan Tenis Lapangan Universitas Negeri
Padang
2. Sampel

Menurut Maksum (2012 : 53) Sampel adalah sebagian kecil individu atau

objek yang dijadikan wakil dalam penelitian. pada penilitian ini teknik

pengambilan sampelnya dilakukan dengan cara total sampling. Menurut

Sugiyono (2012 : 67) “Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.


32

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan tes keterampilan pukulan forehand Hewitt Tennis Achievement

test.

a. Tujuan dari tes ini adalah untuk mentes keterampilan pukulan forehand.

b. Alat alat yang digunakan adalah :

1) 30 buah bola tenis lapangan tenis untuk pemain tunggal

2) Alat pembuat tanda di lapangan berupa kapur atau plaster

3) Keranjang bola

4) Meteran

5) Sebuah lapangan tenis

6) 2 buah tiang lompat tinggi

7) Tali sepanjang 15 M

8) Alat tulis

c. Pelaksanaan tes

Lapangan dibagi menjadi beberapa bagian. Kemudian tali

direntangkan di atas net dengan tinggi 2,1 m. Sebelum tes dimulai subyek

berdiri di centerline, bola di umpan oleh feeder kearah yang telah

ditentukan. Kemudian subyek melakukan pukulan yang diarahkan ke

daerah-daerah yang telah di tentukan, yang masing masing daerah

mempunyai skor yang telah ditetapkan, yaitu jika sesuai dengan target

maka nilai yang didapat penuh, jika pukulan yang dilakukan melewati

tali yang direntangkan di atas net tersebut, jatuh bola tepat sasaran maka
33

nilai yang didapat dibagi dua, jika bola tidak masuk kedalam sasaran dan

menyangkut pada net maka nilai yang diperoleh adalah nol. Subyek

mendapat kesempatan 20 kali untuk melakukan pukulan.

Hal yang perlu di ingat oleh subyek adalah setelah bola di pukul

maka segera mungkin kembali ke centerline untuk bersiap-siap

menerima bola selanjutnya yang akan diumpan oleh feeder. Rentangan

waktu yang diberikan antara pertama dan selanjutnya 3 detik. Apabila

setelah 3 detik subyek belum kembali ke tempat semula maka subyek di

anggap gagal pada kesempatan pertama subyek mendapat kesempatan 2

kali kesempatan dalam melakukan tes. Nilai yang didapatkan subyek

adalah nilai tertinggi yang diperoleh dari hasil jumlah skor yang didapat

dari 20 kali pukulan yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya lihat sketsa

pembagian lapangan pada gambar berikut ini :

Gambar 8. Daerah sasaran


Sumber :(Adnan ,2015:56)
34

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Sesuai dengan tujuan dari penelitian yang hendak dicapai maka jenis data

dalam penelitian ini adalah data primer . Data primer yaitu data yang

dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sampel melalui tes. Data primer

yaitu hasil pengukuran keterampilan pukulan forehand pemain tenis

Pelatihan Tenis Lapangan Universitas Negeri Padang.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelititan ini adalah subyek

dari mana data dapat di peroleh. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan sumber data primer yaitu :

Sumber data primer, yaitu data yang lansung di kumpulkan oleh peneliti

(atau petugasnya) dari sumber pertamanya.Adapun yang menjadi sumber

data primer dalam penelitian ini adalah pemain tenis pelatihan tenis

lapangan di lapangan tenis PTL UNP.

G. Pelaksanaan Perlakuan

Sebelum memberikan perlakuan, maka terlebih dahulu dilakukan tes

awal. Dalam pengambilan tes akhir ini, subjek penelitian ini telah melalui

proses latihan pukulan forehand selama 16x pertemuan, dari hari latihan rutin

4x dalam seminggu, waktu dalam latihan sesuai dengan program yang dibuat.

Tabel. 2 Pelaksanaan perlakuan


Sampel Pre Test Perlakuan Post tes
Eksperimen Diukur tes Diberikan 16 x latihan Melihat
terhadap pukulan dengan menggunakan pengaruh latihan
35

atlet forehand pemberian latihan pukulan pukulan


sebanyak sebanyak forehand forehand
12 orang 20 kali

H. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode latihan drill

terhadap peningkatan kemampuan Groundstroke Atlet PTL UNP, maka data

yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus statistic teknik analisis “Uji t”.

Sebelum data diloah dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk

mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal dari distribusi normal atau

tidak. Setelah uji normalitas dilakukan maka rumus yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan rumus “Uji t” sebagai berikut :

MD
t=
√ ∑ X ²d
N ( N −1)

Dengan keterangan :

Md = Mean perbedaan dari deviasi (d) antara pre-test dan post-test


Xd = Deviasi masing-masing subyek
∑x²d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Banyaknya subyek
Df = atau db adalah N-1
36

DAFTAR PUSTAKA

Adnan.Aryadie.2005, Tes dan Pengukuran Olahraga.Padang

Angraini, D., & Fardi, A. (2020).Pengaruh Latihan Highes Rally Forehand Dan
Latihan Feeding Forehand Terhadap Kemampuan Forehand Drive Tenis
Lapangan Atlet Kota Pariaman Tenis Club. Jurnal Patriot, 2(2), 434–445.
Https://doi.org/https://doi.org/10.24036/patriot.v2i1.58

Aziz, ishak (2016). Dasar-Dasar Penelitian Olahraga, Padan:UNP Press.

Brown.Jim, 2007.Tenis Tingkat Pemula, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Dulung, Mohammad Nasir (2014). Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap


Kemampuan Chest Pass Pada Permainan Bola Basket. Other thesis,
Universitas Negeri Gorontalo. (Online).

Fahmi Seff, Roy Widyonarto Marison, Yasep Setiakarnawijaya.(2017).Tingkat


Keberhasilan Groundstroke Forehand dan Backhand Pemain Tim
Nasional Tenis Lapangan Indonesia Pada Pertandingan Davis Cup Antara
Indonesia Vs Vietnam Maret 2016 Di Solo.Jurnal Ilmuash Sport
Education and Education. (Online).Vol.1 No.1
(http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsce/issue/view/131). Diakses 18
April 2019

Ferry Cahyo Setyohardi (2015). Dengan judul “Perbedaan Latihan Drive


menggunakan arah bola depan-belakang dan kanan kiri pada Tenis”

Gunawan, R., & Irawadi, H. (2020).Perbedaan Pengaruh Latihan Menggunakan


Media Audio Visual Dengan Latihan Konvensional Terhadap Penguasaan
Pukulan Volley. Jurnal Patriot, 2(2), 490–502.

Irawadi.Hendri (2016).Cara Mudah Menguasai Tenis. Padang. FIK UNP Padang

Irawadi, Hendri. (2016). Cara Mudah Menguasai Tenis. Padang: Wineka Media
Malang.

Irawadi, Hendri. (2019). Cara Mudah Menguasai Tenis. Padang: FIK UNP
Padang

Jefri, M., Fardi, A., Irawadi, H., & Masrun, M. (2021). Pengaruh Metode
Pembelajaran Global dan Elementer terhadap Kemampuan
Groundstroke. Jurnal Patriot, 3(3), 257-271.
Https://doi.org/10.24036/patriot.v3i3.779
37

Lardner, Rex. 2013. Fundamental Tenis. Semarang : Dahara Prize


Menpora.(2007). Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2005.Tentang
SistemKoelahragaan Nasional. Bandung: Citra Umbara

P Gunarto, IKS Adnyana (2020) Pengaruh Metode Latihan Drill dan Alley Rally


Terhadap Akurasi Groundstrokes Top Spin Tenis Lapangan.Jurnal
Penjakora Volume 7 No 2.

Purnomo, A. (2007). Hubungan Fleksibilitas Dan kelincahan

Shimokawa, R., Nelson, A., & Zois, J. (2020). Does ground-reaction force
influence post-impact ball speed in the tennis forehand groundstroke? Sports
Biomechanics, 00(00), 1–11.

Yasriuddin & Wahyudin (2017) Tenis Lapangan, Metode Mengajar dan Teknik
Dasar Bermain. Makassar: Fahmis Pustaka.

Yusuf, M., & Irawadi, H. (2019).Metode Latihan Drill Berpengaruh Terhadap


Kemampuan GroundstrokeTenis Lapangan. Jurnal Patriot, 1(2), 831-839.
Https://doi.org/10.24036/patriot.v1i2.388

Zulvid, F., & Arwandi, J. (2019).Latihan Footwork Berpengaruh Terhadap


Kemampuan Groundstroke Tenis Lapangan. Jurnal Patriot, 1(3), 1344-
1354. Https://doi.org/10.24036/patriot.v1i3.368

Brown (2001:32) & Jones (2008:33) (2012) Pengaruh metode latihan elementer
terhadap akurasi groundstroke dalam permainan tenis Jurnal Cerdas Syifa 1-9

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=akurasi+pukulan+forehand+menurut+para+ahli&bt
nG=#d=gs_qabs&t=1661918987844&u=%23p%3DFr9l3Th7qtkJ

A.A. Katili. 1973. Olahraga Tenis. Jakarta: Merpati.

Alwi, Hasan. 2003. Kamus besar Bahasa Indonesia.Edisi Ketiga. Jakarta :Balai

Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. rev.ed.


cet.14-Jakarta: Remaja Cipta.
38

Arsil. 2009. Evaluasi dan Tes Pengukuran. UNP.

Bey.1999. Tenis Para Bintang. Bandung: CV. Pioner Jaya.

Brown, Jim. 2002. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Brow. 2007. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : PT Raja grafindo Persada.

D.Ray dan Patrick B. 1978. Comprehensive Guide to Sports Skill Test &
Measurement. Charles Thomas Publisher.

Gautschi, Marcel. 1997. Efektifitas Tenis Metode Bermain, Berlatih, dan


Berprestasi. Semarang: Dahara Prize.

Lardner, Rex. 1994. Teknik Dasar Tenis. Semarang.

Rubianto, Hadi. 2007. Ilmu Kepelatihan Dasar. Semarang. CV Cipta Prima


Nusantara.

Sajoto,M.1988.Pembinaan kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta :


Depdikbud/DirjenDikti. P2LPTK.

Suharno HP. 1985. Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta..

Loman, Lucas.2008. Petunjuk Praktis Bermain Tenis. Bandung: Angkasa,

Scharff, Robert. 1981. Bimbingan Main Tenis Cepat dan Mudah. Jakarta:
Mutiara.

UNP. 2015. Pedoman Panduan Penulisan Skripsi. Padang: UNP Padang.

Yudoprasetio.(1973). Belajar Tenis Jilit 1. Jakarta:BHRATARA Karya Aksara


39

www.Sesukahatiku.com/tekni-dasar-bermain-tenis-lapangan-1.

www.volimaniak.com/2014/08/tehnik-memegang-raket-tenis-lapangan.html.

www.ilmukeolahragaan18.blogspot.co.id/?m=1.

www.busy-tennis-players.com/tennis-grips.html.

www.aaronmasterson.com/preparation.

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kajian teori 1. Latihan a ...

Anda mungkin juga menyukai