PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Hendra Raafliadi
O0118048
NIM : O0118048
Proposal penelitian ini sebagai pola minimal skripsi telah disetujui untuk
diseminarkan dijurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi, Fakultas
Keolahragaan, Universitas Sebelas Maret.
Persetujuan
pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................2
C. Pembatasan Masalah.....................................................................................3
D. Rumusan Masalah.........................................................................................3
E. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR..............................5
A. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................5
1. Profil..........................................................................................................5
2. Olahraga Prestasi.......................................................................................6
3. KONI.........................................................................................................7
4. Pra PORPROV..........................................................................................7
5. SEPAK TAKRAW....................................................................................8
a. Pelatih dan Atlet..................................................................................10
1) Pelatih...............................................................................................10
2) Atlet..................................................................................................11
b. Manajemen dan Organisasi Olahraga..................................................12
1) Manajemen Olahraga.......................................................................12
2) Organisasi Olahraga.........................................................................14
c. Program Latihan..................................................................................21
d. Sarana dan Prasarana Olahraga...........................................................26
B. KERANGKA BERFIKIR..............................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................29
A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................29
B. Metode dan Pendekatan Penelitian................................................................30
iii
C. Data dan Sumber data....................................................................................31
D. Teknik Pengambilan Subek Penelitian..........................................................31
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................32
F. Teknik Uji Validitas Data..............................................................................33
G. Teknik Analisis Data.....................................................................................34
H. Prosedur Penelitian........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
LAMPIRAN 1........................................................................................................39
LAMPIRAN 2........................................................................................................40
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti sekarang ini olahraga adalah salah satu aktivitas
yang sangat penting bagi manusia dan butuh pengetahuan untuk memahami hal
tersebut. “Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa adanya
pengetahuan mengenai olahraga seseorang tidak akan berminat untuk melakukan
olahraga, sebaliknya apabila ia banyak mengetahui tentang manfaat olahraga
maka ia akan mencintai dan berminat untuk melakukan olahraga” (Faisal,
Muzakkir, & Maria, 2018). Padahal olahraga mempunyai arti penting dalam
kehidupan manusia yaitu sebagai salah satu faktor utama kesehatan manusia,
sebagai sarana tempat sosial antar manusia untuk menjaga persatuan dan kesatuan
dalam kehidupan bermasyarakat, dan sebagai sarana peningkatan kualitas sumber
daya manusia.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa olahraga adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena olahraga mempunyai
manfaat dari segi fisik maupun sosial bagi manusia. Dalam kehidupan zaman
modern seperti sekarang olahraga tidak hanya untuk kesehatan saja tetapi juga
dipertandingkan. Dan tak hanya sekedar pertandingkan tetapi juga sebagai ajang
adu gengsi untuk bisa memenangkan pertandingan. Karena pertandingan yang
dipertandingkan tidak hanya antar tim saja tetapi juga ada event antar daerah
bahkan antar negara menjadikan kemenangan adalah harga mati dari setiap
pertandingan.
Ada berbagai macam tingkatan event olahraga yaitu pertama yang bertaraf
internasional, kedua bertaraf nasional, dan yang ketiga bertaraf daerah. Dan untuk
ajang didaerah contohnya adalah PORPROV. Event PORPROV merupakan event
daerah tingkat provinsi yang mempertandingkan antar kabupaten untuk bisa
kejenjang berikutnya yaitu event PON yang bertaraf nasional. Dalam event
PORPROV banyak cabang olahraga yang dipertandingkan salah satunya adalah
sepak takraw.
1
2
Sepak takraw sudah ada sejak 500 tahun lalu pada masa kesultanan melayu.
Awalnya nama dari sepak takraw adalah sepak rago atau sepak raga dalam bahasa
melayu. Sepak dalam bahasa melayu artinya menendang dan takraw adalah kata
thai untuk bola anyaman. Pemilihan nama itu kesepakatan antara dua negara yaitu
Malaysia dan Thailand. Sepak takraw mulai tersebar di Asia Tenggara pada tahun
1940-an dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1970. Dan pada tahun 1971
dibentuklah induk organisasi sepak takraw di Indonesia yaitu PERSERASI
(Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia) dan yang sekarang sudah berubah
nama menjadi PSTI (Persatuan Serpak Takraw Indonesia).
Dalam mengikuti sebuah event tentunya dibutuhkan sebuah persiapan yang
matang dari sebuah tim. Apalagi mengikuti event sebesar PORPROV tentunya
sangat bergengsi karena evetnya berasal dari instansi pemerintah. Tanpa sebuah
persiapan matang maka tentunya tidak akan mendapat hasil yang maksimal.
Persiapannya pun memerlukan waktu yang lama dan tidak dalam waktu yang
singkat. Selain memerlukan waktu yang lama persiapannya juga harus terencana
dan terstruktur agar mendapat hasil yang maksimal.
Dalam persiapan sebuah tim saat akan mengikuti sebuah event segala
bidang dalam tim harus dipersiapkan dengan baik. Tidak hanya dari sisi pelatih
dan atletnya akan tetapi semua aspek dalam tim sangat berpengaruh terhadap hasil
yang akan diraih nanti. Oleh karena itu semua aspek dalam tim harus dipersiapkan
dengan baik dari jalan kepengurusan dan pengorganisasian dari tim hingga segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh pelatih dan atlet serta program-program apa saja
yang akan diberikan dan dilaksanakan. Dengan mempersiapkan segala bidang
dalam tim maka bukan tidak mungkin akan mendapat hasil yang maksimal.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 dalam Agus
Kristiyanto (2012: 12) dijelaskan bahwa, Standarisasi Nasional Keolahragaan
bertujuan untuk menjamin mutu penyelenggaraan Sistem Nasional Keolahragaan
melalui pencapaian Standar Nasional Keolahragaan meliputi: (1). Standar
Kompetensi Tenaga Keolahragaan, (2). Standar isi Program Penataan/ Pelatihan
Tenaga Keolahragaan, (3). Standar Sarana dan Prasarana Olahraga, (4). Standar
3
sepak takraw Kota Surakarta tentang sumber daya manusia yang meliputi data
pelatih dan atlet, manajemen dan organisasi sepak takraw Kota Surakarta,
program latihan yang dijalankan, dan sarana prasarana yang sudah ada. Itu semua
untuk mengetahui perkembangan persiapan tim sepak takraw Kota Surakarta
dalam menghadapi event Pra PORPROV Jawa Tengah Tahun 2022.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas maka dalam penelitian ini dibatasi yaitu
data atlet dan pelatih, manajemen dan pengorganisasian, sarana dan prasarana,
dan program latihan tim sepak takraw Kota Surakarta dalam persiapan Pra
PORPROV tahun 2022.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil pelatih dan atlet tim Pra PORPROV sepak takraw Kota
Surakarta Tahun 2022?
2. Bagaimana manajemen dan pengorganisasian tim Pra PORPROV sepak takraw
Kota Surakarta 2022?
3. Bagaimana program latihan yang dijalankan tim Pra PORPROV sepak takraw
Kota Surakarta Tahun 2022?
4. Bagaimana sarana dan prasarana yang ada tim Pra PORPROV sepak takraw
5
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui profil pelatih dan atlet tim Pra PORPROV sepak takraw Kota
Surakarta Tahun 2022.
2. Mengetahui manajemen dan pengorganisasian tim Pra PORPROV Kota
Surakarta Tahun 2022.
3. Mengetahui program latihan yang dijalankan tim Pra PORPROV Kota
Surakarta Tahun 2022.
4. Mengetahui sarana dan prasarana yang ada tim Pra PORPROV Kota Surakarta
Tahun 2022.
F. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang profil tim Pra PORPROV Sepak Takraw Kota
Surakarta Tahun 2022.
2. Untuk mengetahui perkembangan persiapan tim Sepak Takraw Kota Surakarta
dalam menghadapi event Pra PORPROV Tahun 2022.
3. Memberikan dukungan kepada tim sepak takraw Kota Surakarta untuk terus
mempersiapkan dengan matang dalam menghadapi event Pra PORPROV
Tahun 2022 dan bisa mendapat hasil yang maksimal.
4. Untuk peneliti sebagai modal dan ilmu baru tentang pengelolaan tim sepak
takraw dalam persiapan event resmi.
5. Untuk pembaca sebagai wawasan dan bahan pertimbangan dalam pengelolaan
tim sepak takraw.
6. Memberikan dukungan kepada tim sepak takraw Kota Surakarta untuk terus
mempersiapkan dengan matang dalam menghadapi event Pra PORPROV
Tahun 2022 dan bisa mendapat hasil yang maksimal.
7. Untuk peneliti sebagai modal dan ilmu baru tentang pengelolaan tim sepak
takraw dalam persiapan event resmi.
8. Untuk pembaca sebagai wawasan dan bahan pertimbangan dalam
pengelolaan tim sepak takraw.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Profil
Ada banyak ahli yang mengemukakan tentang pengertian profil. Menurut
Profil menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (2011: 428) adalah
“pandangan, gambaran, sketsa biografi, grafik atau ikthisar yang memberikan
fakta tentang hal khusus”. Menurut Hasan Alwi (2005: 40) “profil adalah
pandangan mengenai seseorang”. Sedang menurut Victoria Neufeld 1996 dalam
Desi Susiani (2009: 41) “profil merupakan grafik, diagram, atau tulisan yang
menjelaskan suatu keadaan yang mengacu pada data seseorang atau sesuatu”.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpukan bahwa profil adalah
gambaran garis besar tentang suatu atau sifat khusus yang menerangkan tentang
seseorang, benda, organisasi, lembaga, atau suatu daerah. Setelah
menyimpulkan pendapat dari beberapa ahli diatas kita dapat mengetahui
manfaat dari pengkajian sebuah profil. Bahwa pengkajian profil dapat
membantu kita dengan memberi informasi sekilas atau informasi awal tentang
apa yang akan kita kaji secara mendalam. Jika kita tidak mengetahui informasi
awal yang akan kita kaji maka kita akan kesulitan dalam melakukan pengkajian
secara mendalam. Hal tersebut terjadi karena kita tidak mempunyai gambaran
awal atau informasi awal tentang apa yang akan kita kaji secara mendalam.
Melihat simpulan diatas dapat diketahui betapa pentingnya sebuah profil
tentang apa yang kita kaji atau teliti. Sebab dengan mengetahui profil tentang
apa yang kita kaji maka proses pengkajian atau penelitian terhadap seseorang,
benda, organisasi, lembaga, atau suatu daerah akan lebih mudah. Dalam proses
penelitian pengetahuan tentang profil apa yang akan diteliti adalah langkah
awal yang sangatlah penting karena akan menentukan proses penelitian
selanjutnya. Jika pengetahuan informasi awal tentang apa yang akan kita teliti
tidak sesuai atau tidak valid maka proses penelitian selanjutnya dapat
bermasalah karena informasi awal yang tidak valid. Dengan itu pengetahuan
tentang profil tentang apa yang aka kita teliti sangatlah penting karena
mempunyai andil besar dalam kesuksesan sebuah penelitian.
6
7
Dan dalam penelitian ini informasi awal atau profil sangatlah penting
sesuai dengan judul dari penelitian ini yaitu Profil Cabang Sepak Takraw Kota
Surakarta Dalam Rangka Persiapan Pra Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah
2022.. Dengan mengetahui profil tim sepak takraw Kota Surakarta maka akan
mengetahui sejauh mana persiapan tim sepak takraw Kota Surakarta dalam
meghadapi event Pra PORPROV Jawa Tengah 2022.
2. Olahraga Prestasi
Pada zaman modern seperti sekarang ini olahraga mempunyai peranan
penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena olahraga mempunyai banyak
manfaat bagi manusia yaitu pertama sebagai faktor utama kesehatan, sebagai
sarana sosial antar manusia dalam masyarakat, dan sebagai peningkatan
sumber daya manusia melalui olahraga prestasi.
Diwaktu sekarang ini peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui
olahraga prestasi menjadi salah satu pilihan banyak orang untuk mencapai
kesuksesan. Karena begitu banyak sekali pilihannya dan jalannya untuk
mencapainya tetapi juga harus melalui proses yang ada. Dalam (UU No 3
Tahun 2005, 2005) tentang Sistem Keolahragaan Nasional disebutkan
pengertian “olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan
mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan
melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan
dan teknologi keolahragaan”. Dilihat dari pengertian diatas dapat diketahui
untuk mencapai kesuksesan olahraga prestasi harus direncanakan secara baik,
dengan berjenjang dan berkelanjutan serta harus didukung dengan ilmu
pengetahuan sesuai cabornya dan teknologi olahraga yang mampu menunjang
proses tercapainya prestasi yang diinginkan.
3. KONI
Olahrga dalam zaman modern seperti sekarang tidak hanya sebatas untuk
menjaga kesehatan, akan tetapi juga ajang peningkatan kualitas sumber daya
manusia dengan prestasi yaitu disebut olahraga prestasi. Untuk bisa mencapai
prestasi tersebut harus ada yang namanya wadah untuk pembinaannya. Di
8
4. Pra PORPROV
Dalam sebuah pembinaan dan pengembangan seorang atlet harus ada
9
wadah sebagai tolak ukur seorang atlet untuk mengetahui sejauh mana
kemampuannya. Yaitu dengan diadakannya event perlombaan yang sesuai
dengan bidangnya dan dilaksanakan secara berjenjang. Pengadaan event dapat
dilaksankan oleh pihak swasta maupun resmi oleh pihak pemerintah.
Untuk event yang diadakan pemerintah sendiri pasti dilakukan secara
bertingkat atau berjenjang sehingga sangat bagus untuk pembinaan yang
berkelanjutan. Salah satu event yang diadakan oleh pemerintah yang berjenjang
adalah event PORPROV. Dalam peraturan KONI jawa tengah yang
dikeluarkan pada tanggal 19 Desember 2018 disebutkan bahwa PORPROV
atau singkatan dari Pekan Olahraga Provinsi adalah penyelenggaraan multi
kejuaraan olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali.
Namun sebelum penyelenggaraan PORPROV dilaksanakan ada jenjang event
dibawahnya yang harus dilaksanakan terlebih dahulu untuk bisa menuju event
PORPROV yaitu event Pra PORPROV.
Pra PORPROV adalah event yang diadakan untuk persiapan dan
kualifikasi bagi peserta PORPROV. Dengan adanya event Pra PORPROV
setiap daerah diuntungkan, dikarenakan dapat dijadikan tolak ukur untuk
mengetahui sejauh mana persiapan para atletnya dalam menghadapi event
PORPROV. Selain itu Pra PORPROV juga diselenggarakan untuk kualifikasi
cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PORPROV.
Salah satu cabang yang dipertandingkan dalam event PORPROV adalah
sepak takraw. Sepak takraw sendiri menjadi cabang olaraga yang cukup favorit
dan bergengsi untuk dipertandingkan. Karena dalam beberapa wilayah di Jawa
Tengah sepak takraw menjadi cabang olahraga yang diunggulkan. Dari itu
menjadikan alasan kuat mengapa sepak takraw dipertandingkan dalam event
Pra PORPROV.
5. SEPAK TAKRAW
Event PORPROV adalah event olahraga yang paling ditunggu-tunggu
oleh para atlet didaerah. Karena event tersebut tidak diadakan setiap tahun
melainkan setiap 4 tahun sekali, maka dari itu event tersebut menjadi tujuan
utama setiap atlet didaerah. Karena event PORPROV adalah jembatan para
10
atlet untuk terus bisa berkembang dan berprestasi atau bisa dikatakan sebagai
jalan meraih kesuksesan bagi para atlet daerah. Namun sebelum bisa
bertanding dalam event PORPROV para atlet harus bertanding dalam event
Pra PORPROV sebagai ajang kualifikasi bagi para atlet untuk bisa tampil
dalam event PORPROV.
Dalam pelaksanaan event PORPROV hampir semua cabang olahraga
dipertandingkan entah itu cabang olahraga individu maupun beregu. Contoh
cabang olahraga individu yang dipertandingkan adalah pencak silat,
bulutangkis, renang, dan panahan, sedangkan contoh cabang olahraga yang
beregu adalah sepak bola, bolavoli, basket, futsal, dan sepak takraw.
Sepak takraw adalah cabang olahraga beregu yang dipertandingkan dalam
event PORPROV setiap tahunnya. Menurut Achmad Sofyan Hanif (2015: 21)
Sepak takraw merupakan perpaduan atau pengembangan tiga macam
permainan yaitu sepakbola, bola voli dan bulu tangkis. Dikatakan sama dengan
sepakbola karena permainan itu dimainkan dengan menggunakan kaki dan
anggota badan yang lain kecuali tangan, dikatakan bola voli karena ada teknik
umpan, blok, dan smash, dan dikatakan bulu tangkis karena ukuran lapangan
dan net sama dengan bulu tangkis. Dilihat dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa permainan sepak takraw adalah permainan yang
membutuhkan ketrampilan, kelincahan, dan kelenturan untuk memainkannya.
Walaupun selalu dipertandingkan dalam event PORPROV dan menjadi
cabang olahraga yang dijadikan adu gengsi oleh setiap daerah sepak takraw
belum berkembang luas kedalam masyarakat seperti halnya sepakbola dan
bolavoli. Seperti yang dikemukakan oleh Sarmito (2004) “Permainan
sepaktakraw meskipun berkembang baik di masyarakat tetapi di sekolah-
sekolah khususnya pembinaan cabang olahraga ini agak terlambat karena
kurangnya tenaga pembina, pelatih dan guru pendidikan jasmani yang
menguasai tehnik, taktik dan seluk beluk tentang permainan sepak takraw”.
Namun berjalannya waktu pembinaan sepak takraw terus berkembang dengan
bertambahnya tempat pembinaan sepak takraw dan juga bertambahnya pelatih
sepak takraw yang mumpuni disetiap daerah. Sehingga dengan itu dapat terus
11
Untuk menjadi atlet yang berprestasi butuh sebuah usaha dan prsoses
yang panjang. Selain harus menggali potensi sesuai yang ada dalam diri
seorang atlet itu sendiri,seorang atlet juga harus bersaing dengan orang
lain juga karena pasti banyak juga pesaing lainnya yang ingin berprestasi
dalam bidangnya. Untuk itu seorang atlet selain harus selalu bekerja
keras tetapi juga harus mempunyai jiwa bersaing yang kuat jika benar-
benar ingin berprestasi.
Prestasi atlet merupakan suatu kumpulan hasil yang telah dicapai atlet
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadannya (Adisasmito,
2007). Ada tiga faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi yang
optimal pada atlet yaitu:
(e)Pengendalian
(f) Evaluasi
Adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan segala sisi dari semua yang telah dikerjakan
bersama.
16
organisasi dapat berjalan dengan baik serta tujuan dari organisasi dapat
tercapai secara baik dan maksimal.
Sedangkan dalam (UU No 3 Tahun 2005, 2005) pengertian organisasi
olahraga adalah sekumpulan orang yang menjalin kerja sama dengan
membentuk organisasi untuk penyelenggaraan olahraga sesuai dengan
ketentuan perundang- undangan. Dalam pembinaan suatu cabang
olahraga pasti dibutuhkan organisasi dalam cabang olahraga tersebut.
Guna dari organisasi olahraga adalah sebagai pengendali segala
aktivitas dari cabang olahraga tersebut. Serta dengan adanya organisai
dalam sebuah olahraga dapat menunjang dari pengembangan dari
sebuah cabang olahraga tersebut.
Dalam organisasi olahraga juga mempunyai unsur-unsur yang ada
disebutkan dalam unsur-unsur organisasi diatas yaitu terdapat anggota,
kerjasama, tujuan, lingkungan, peralatan, dan komunikasi. Adanya
unsur-unsur tersebut sebagai penunjang berkembangnya sebuah
organisasi olahraga dengan syarat harus dipenuhi secara maksimal dari
setiap unsur tersebut. Jika pemenuhan setiap unsur dalam organisasi
olahraga dapat dilakukan secara maksimal maka tujuan dari organisasi
olahraga yaitu sebuah prestasi dari cabang olahraga tersebut dapat
tercapai secara baik.
4) Struktur Organisasi
Menurut (Ratnasari, 2019) struktur organisasi adalah suatu gambaran
yang menjelaskan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi,
kedudukan, jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan,
garis perintah, tanggung jawab, rentang kendali serta sistem pimpinan
organisasi. Dilihat dari pendapat dapat diketahui struktur organisasi
merupakan suatu sistem yang digunakan dalam organisasi untuk
memudahkan dalam koordinasi antar anggota, memperjelas pembagian
20
(a)Ketua Umum
Yaitu sebagai pemimpin dalam sebuah jalannya sebuah organisasi.
22
baiknya.
(3)Cabang olahraga yang akan disiapkan
(4)Standar atau tingkatan nasional atau internasional
(5)Keadaan daerah setempat: Tradisi, iklim, dan lain-lain
(6)Faktor latihan: Prestasi, volume, intensitas
(7)Jadwal perlombaan dan uji coba
(8)Periodisasi latihan
Untuk membina atlit agar dapat ditingkatkan prestasi setinggi-
tingginya, diperlukan jangka waktu yang cukup lama. Oleh
karena membutuhkan waktu yang lama, maka latihan-latihan
tersebut dilaksanakan secara bertahap, yang terdiri dari: Program
jangka panjang dan program tahunan.
(b)Penentuan Dosis Beban Latihan
Menurut (Suharno, 1993) menyatakan bahwa beban latihan
adalah suatu bentuk rangsangan motorik yang dapat dikontrol
oleh pelatih untuk meningkatkan kualitas atlit dalam rangka
mencapai prestasi prima. Selanjutnya dijelaskan bahwa beban
latihan terdiri dari dua macam, yaitu: 1) Beban luar (outer load)
adalah rangsangan motorik yang dapat diatur atau dikontrol
dengan cara memvariasikan ciri-ciri beban latihan, seperti
volume, intensitas, recovery, frekuensi, irama dalam suatu unit
latihan, 2) Beban dalam (inner load) adalah perubahan fisiologi
organisme atlet akibat pengaruh beban luar yang ditandai dengan
kenaikan frekuensi, denyut jantung, dan nadi. Sedangkan menurut
bidang pembinaan prestasi (KONI Pusat, 2009) mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan beban latihan adalah berbagai
bentuk gerak yang menimbulkan rangsangan pada atlet untuk
memperbaiki kualitas fisik dan mentalnya. Adapun penetuan
beban latihan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1)
Cara penentuan dosis beban latihan dengan repetisi maksimal,
bentuk latihan tunggal untuk menentukan intensitas beban
27
Dalam dunia olahraga maka tidak dapat jauh dari sarana dan prasarana
olahraga. Karena sarana dan prasarana mempunyai peran penting dalam
menunjang keberhasilan praktek dilapangan bagi pelaku olahraga
dilapangan baik itu pelaku olahraga prestasi maupun pelaku olahraga
rekreasi dimasyarakat. Dalam (UU No 3 Tahun 2005, 2005) dijelaskan
pengertian sarana olahraga adalah peralatan dan perlengkapan yang
digunakan untuk kegiatan olahraga, sedangkan prasarana olahraga
adalah tempat atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga dan/atau penyelenggaraan keolahragaan. Sedangkan
menurut (Soepartono, 2005) sarana pendidikan jasmani adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapi maksud dan
tujuan, sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Sedangkan menurut
(Agus S. Suryobroto, 2004) menyatakan bahwa prasarana atau perkakas
29
B. KERANGKA BERFIKIR
PROfIL
OLAHRAGA PRESTASI
KONI
PRA PORPROV
SEPAK TAKRAW
MANAJEMEN DAN
PELATIH DAN SARANA DAN
ORGANISASI PROGRSM LATIHAN
PRASARANA
ATLET
OLAHRAGA
1. Tempat penelitian
Penelitian ini akan dilakukan ditempat latihan tim sepak takraw Kota
Surakarta. Tempat latihan tim sepak takraw Kota surakarta sendiri berada di GOR
FKOR Manahan Universitas Sebelas Maret.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dan ditargetkan selesai dalam waktu 8 bulan,
dimulai dari bulan Oktober 2021 hingga bulan mei 2022. Penelitian ini dimulai
dari pengajuan judul lalu penyusunan proposal hingga sidang skripsi. Berikut
tabel waktu pelaksanaan pembuatan penelitian ini:
Tabel 3.1 Rincian Waktu dan Kegiatan Penelitian
Tahun 2021-2022
No Rencana Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1. Persiapan
a. Observasi
b. identifikasi
masalah
c. Penentuan
tindakan
d. Pengajuan judul
e. Penyusunan
Proposal
f. Seminar
Proposal
32
33
g. Pengajuan ijin
penelitian
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan
data
b. Analisis Data
3. Penyusunan Skripsi
a. Penulisan
Laporan
b. Sidang skripsi
Jika dilihat dari maksud dan tujuan penelitian ini, jenis penelitian ini adalah
kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Menurut (Sugiyono,
2011) Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sample sumber dan data di lakukan secara
purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi
(gabungan) analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi. Karena data hasil
dari deskriptif berwujud kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang,
wawancara, perilaku yang diamati selama observasi dilakukan, dan analisis
dokumen yang ada. Dari itu dapat diketahui penelitian ini lebih mengarah pada
kalimat yang rinci dan juga lengkap. Penelitian kualitatif memiliki tujuan agar
bisa mempertahankan keaslian isi dari perilaku manusia dan menganalisa
kualitasnya. Dari itu dapat disimpulkan menganalisa profil cabang olahraga sepak
34
Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer
dan data sekunder. Menurut (Husein Umar, 2013) Data primer merupakan suatu
data yang didapat dari sumber pertama baik individu maupun perseorangan,
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan
peneliti. Data primer didapat dari sumbernya secara langsung, yaitu para informan
yang menjadi obyek dari penelitian yang didapatkan melalui wawancara atau
observasi untuk mendapatkan hasil atau data yang valid. Para informan tersebut
adalah orang-orang yang benar-benar memahami seluk beluk obyek yang akan
diteliti atau pelaku yang langsung terlibat dalam permasalahan penelitian tersebut.
Dalam memilih seorang Informan tidak dapat secara asal dalam artian informan
yang dipilih adalah yang harus relevan dalam memberikan informasi. Sedangkan
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pihak pengumpul data primer maupun pihak lain (Husein Umar, 2013).
Data sekunder diperoleh melalui hasil telaah bacaan atau kajian pustaka, internet,
dokumen, arsip, buku- buku atau literatur yang terkait dengan permasalahan yang
sedang diteliti. Bisa dikatakan data sekunder adalah data yang didapatkan dari
hasil data primer ditambahkan dengan data dari sumber lain yang telah ada
sebelumnya. Pada penelitian ini sumber data yang akan didapatkan adalah data
pelatih dan atlet, manajemen dan struktur organisasi, program latihan, dan sarana
dan prasarana dari tim sepak takraw Kota Surakarta.
Dalam pelaksanaan penelitian pasti terdapat sampel dan populasi yang akan
diteliti. Menurut (Sugiyono, 2012) populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel menurut (Sugiyono, 2012) merupakan bagian dari jumlah dan
35
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan data pada
penelitian ini dilakukan dengan menentukan sampel dengan jumlahnya lalu
disesuaikan ukuran sampel yang akan menjadi sumber data sebenarnya, serta juga
memperhatikan penyebaran dan sifat dari populasi agar mendapatkan sampel yang
benar-benar bisa mewakili dari populasi. Dalam penelitian ini populasinya adalah
pelatih, atlet dan seluruh pengurus tim sepak takraw Kota Surakarta.
Dari melihat pendapat ahli diatas dapat diketahui teknik pengambilan
sampel adalah purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2018) Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu
berdasarkan jenis kelamin dan umur. Dari itu maka yang dijadikan sampel adalah
yang benar-benar mengetahui segala tentang obyek penelitian. Dan orang yang
dijadikan sampel tersebut biasanya orang yang berkuasa atau yang mempunyai
jabatan penting dalam obyek yang akan diteliti sehingga mampu memudahkan
peneliti menggali informasi dalam pengambilan data. Dan pada penenelitian ini
terdapat 10 orang yang dijadikan sampel penelitian, yang terdiri dari 2 pengurus
cabang sepak takraw Kota surakarta, 1 pelatih cabang sepak takraw Kota
Surakarta, 5 atlet putra sepak takraw Kota Surakarta, dan 2 atlet putri sepak
takraw Kota Surakarta.
Pada penelitian ini teknik pengujian data yang digunakan adalah teknik
triangulasi yang menjadi salah satu langkah dalam meningkatakan uji validitas
dalam sebuah penelitian. Validitas data adalah sebuah ketepatan data yang terjadi
dilapangan dengan data yang akan diserahkan atau dilaporkan oleh peneliti.
35
H. Prosedur Penelitian
Penel Peneliti
iti melakuk
meny an Kesi
usun pengump mpul
propo ulan data an
sal
Peneliti
melaksan Pen
kan eliti
seminar me
proposal mint
a
izin
kepa
da
pen
guru
s
cabo
r
sepa
k
takr
aw
39
40
41
LAMPIRAN 1
HALAMAN PERSETUJUAN DARI BIRO SKRIPSI
42
LAMPIRAN 2
LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama Validator : Rumi Iqbal Doewes, S.Pd., M.Or.
NIP : 198603052010121005
Jabatan : Dosen Fakultas Keolahragaan UNS
Unit Kerja : Universitas Sebelas Maret Surakarta
c. SDM Atlet
penilaian Bapak/Ibu!
PEDOMAN WAWANCARA
A. Tujuan Wawancara
Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah bagian dari teknik
pengumpulan data triangulasi yang mempunyai tujuan untuk melengkapi data
dari penelitian ini sehingga dapat memperoleh kesimpulan dari penelitian ini.
B. Metode Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, yaitu
wawancara yang sudah disiapkan instrumen pertanyannya namun lebih bebas
dan pertanyaan bisa lebih luas tergantung dengan jawaban yang narasumber
berikan saat wawancara dilakukan.
C. Instrumen Wawancara
Berikut instrumen wawancara pada penelitian ini:
INSTRUMEN WAWANCARA
STRUKTUR ORGANISASI DAN SARPRAS
Pengurus Cabang
1. Apakah struktur organisasi dalam kepengurusan berjalan dengan baik?
2. Apakah setiap anggota pengurus dalam organisasi sudah memahami tujuan
dari organisasi?
3. Apakah pengurus memiliki kinerja sesuai bidangnya?
4. Apakah setiap pengurus berkompeten dalam menjalankan tugasnya?
5. Apakah pengurus menjalankan struktur organisasi demi kemajuan cabang
olahraga?
6. Apakah pengurus mampu mengayomi dengan baik?
7. Apakah pengurus bertanggung jawab dengan baik dalam menjalankan
tugasnya?
8. Apakah pengurus selalu terbuka dengan apa yang ada dalam jalannya
organisasi?
9. Apakah pengurus selalu memantau perkembangan cabang olahraga?
50
49. Apakah pelatih selalu memberikan evaluasi dan motivasi kepada atlet
setelah selesai latihan?
50. Apakah pelatih saat ini hanya melatih untuk atlet Porprov 2023?
Atlet
51. Apakah atlet sudah memperoleh insentif selama ini? Jika iya, sejak kapan?
52. Apakah insentif yang didapat atlet sudah layak?
53. Apakah gizi dan suplemen atlet selama ini terpenuhi?
54. Adakah bonus atlet peraih medali untuk Porprov 2023? Jika ada apakah
nominalnya sudah layak?
55. Bagaimana kondisi fisik atlet dalam menghadapi Pra Porprov 2022? (Hasil
tes parameter)
56. Bagaimana kondisi mental atlet dalam menghadapi Pra Porprov 2022?
57. Apakah atlet sudah memiliki keterampilan yang cukup untuk menghadapi
Pra Porprov 2022?
58. Apakah atlet merasa yakin dapat lolos Pra Porprov 2022 dan meraih
medali di ajang Porprov 2023?
59. Apa prestasi terbaik yang pernah atlet raih?
60. Apakah atlet pernah mengikuti Porprov sebelumnya? Bagaimana
hasilnya?