TAHUN 2023
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam, shalawat beserta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
juga pengikutnya hingga akhir zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan baik.
Penulis menulis tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui profil kondisi
fisik tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta.
Tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai
pihak, khususnya pembimbing. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini
disampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, S. Ip selaku Direktur utama Akademi
Olahraga Prestasi Nasional yang telah memberikan izin untuk menuntut ilmu
dan memberikan fasilitas belajar bagi penulis.
2. Bapak Andri Paranoan, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik dan dosen
pembimbing tugas akhir yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan
mengenai isi dari tugas akhir ini sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.
3. Bapak Ari Faizal, S, Or., M. Pd selaku dosen pembimbing 2 tugas akhir yang
dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan mengenai penulisan dari tugas
akhir ini sehingga terselesaikannya tugas akhir ini.
4. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2020. Terima kasih atas dukungan
dan bantuannya.
5. Ibu dan Ayah. Terima kasih telah membiayai dan memenuhi segala kebutuhan
saya selama berkuliah, serta selalu mendoakan saya agar tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Kakak dan Adik saya. Terima kasih untuk setiap senyuman dan tawa yang kalian
berikan setiap hari sebagai pendukung moral saya dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
ii
7. Coach Benyamin Leo Betty. Terima kasih telah memberikan saya kesempatan
untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sehingga saya dapat
menyusun tugas akhir ini.
8. Coach Eggi Hadyatmiko. Terima kasih telah memberikan bantuan pada saat
melaksanakan tes pengukuran kepada tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta.
9. Teman-temen pemain di tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta yang menjadi
sampel dalam tugas akhir ini. Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan
persahabatannya.
10. Bang Samsudin dan Rico Sanjaya. Terima kasih telah memberikan banyak
bantuan dan arahan-arahan selama saya berkuliah di Akademi Olahraga Prestasi
Nasional.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini, yang tidak
bisa saya sebutkan satu per satu.
Semoga amal baik dari berbagai pihak tersebut mendapatkan balasan yang
berlimpah dari Allah SWT.
Penulis sadar dengan sepenuh hati, bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
kata sempurna, kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga tugas akhir ini
bermanfaat bagi pembaca yang Budiman.
iii
PROFILE KONDISI FISIK TIM SEPAKBOLA PUTRA PEMUSATAN
LATIHAN DAERAH DKI JAKARTA TAHUN 2023
Oleh :
Muhamad Yusuf Faddila
11200016
Abstrak
Kondisi fisik pemain sepakbola adalah menjadi salh satu faktor utama yang
penting untuk mencapai prestasi yang maksimal. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui profil kondisi fisik tim sepakbola putra pelatda DKI Jakarta tahun 2023.
Penulisan ini merupakan survei dengan desain deskriptif. Subyek dari penelitian
ini adalah seluruh pemain dari tim sepakbola putra pelatda DKI Jakarta tahun 2023,
yaitu sejumlah 25 orang. Teknik pengambilan data menggunakan survey dengan
instrument yang digunakan tes, yang terdiri dari 7 item tes, yaitu Sprint 20 M,
Shuttle run 8x5 M, Triple hop jump, Sit and reach modifikasi, Push Up, Sit Up, dan
Bleep test.
Berdasarkan hasil tes pengukuran dan evaluasi kondisi fisik atlet di tim
sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa pada
komponen fisik (Speed) kecepatan termasuk dalam kategori baik dengan nilai
(3,23), untuk komponen fisik (Agility) kelincahan termasuk dalam kategori cukup
dengan nilai (14,96), komponen fisik (Power) daya ledak termasuk dalam kategori
cukup dengan nilai untuk tungkai kanan (6,11), sedangkan untuk tungkai kiri
termasuk dalam kategori cukup juga dengan nilai (6,07), untuk komponen fisik
(Flexibility) kelentukan termasuk dalam kategori bagus sekali dengan nilai (21,46),
komponen fisik (Muscle Endurance) daya tahan otot lengan termasuk dalam
kategori kurang dengan nilai (27,72), sedangkan untuk daya tahan otot perut
termasuk dalam kategori bagus sekali dengan persentase (31,6), lalu komponen
fisik (Endurance) daya tahan termasuk dalam kategori cukup dengan persentase
(46,3).
iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ii
ABSTRAK …………………………………………………………………... iv
2. Profil …………………………………………………………...…. 11
3. Kondisi Fisik ……………………………………………………… 13
1. Subjek ……………………………………………………………... 20
2. Waktu dan Tempat ………………………………………………… 20
3. Metode …………………………………………………………….. 20
4. Sampel Tugas Akhir ……………….………………………………. 20
v
5. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 20
B. Pembahasan……………………………………………………………… 40
a. Sprint 20 Meter (Speed)Subjek ………………….………………... 40
A. Pembahasan……………………………………………………………… 46
B. Pembahasan……………………………………………………………… 47
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
jasmani agar tubuh tetap dalam pada kondisi yang baik. Kegiatan olahraga ini sudah
diperkotaan. Semua itu dilakukan agar kesehatan dan juga kesegaran jasmani tetap
banyak di Indonesia bahkan juga di dunia, baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak,
yang dilakukan dengan cara mengoper, menyundul, ataupun menendang bola yang
bola dimainkan secara beregu yang dimana masing masing regunya berisi 10
Sejarah sepak bola dimulai pada abad ke-2 dan ke-3 sebelum masehi di Cina.
Pada masa Dinasti Han, masyarakat menggunakan bola yang terbuat dari kulit
dengan menggiring dan menendang ke jaring kecil yang disebut dengan Tsu Chu.
Tsu sendiri mempunyai arti "menerjang bola dengan kaki". Sedangkan chu, berarti
Sepak bola mempunyai badan internasioanl yang sudah berdiri lama yang
Prancis pada 21 Mei 1904. Untuk di wilayah asia organisasi sepakbola bernama
AFC (Asian Football Confederation ) yang didirikan pada 8 Mei 1954. Untuk di
Federation).
Di Indonesia sendiri, sepak bola mulai dikenal pada tahun 1914, pada masa itu
Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Setelah sepak bola di Indonesia semakin
berkembang, saat itu juga PSSI terbentuk. PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil
Banyak tujuan dari permainan sepak bola ini, mulai hanya dari sekedar hiburan
jasmani, untuk sekedar mencari penghasilan, bahkan untuk mencapai prestasi yang
tinggi, dan mengharumkan nama daerah, bangsa dan negara. Prestasi dalam cabang
olahraga sepakbola dapat diraih dengan adanya fasilitas yang memadai dan juga
pembinaan yang terstruktur dan juga terlaksana dengan baik. Namun demikian
tanpa pengetahuan yang cukup tentang proses pembinaan terhadap hal-hal pokok
yang menunjang peningkatan prestasi maka akan sulit untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Untuk mencapai prestasi yang dimaksud, setiap atlet harus
memiliki kondisi fisik yang baik. Hal ini juga menjadi salah satu masalah yang
terjadi pada banyak atlet sepak bola di Indonesia yang akhirnya membuat Tim
nasional Indonesia kesulitan meraih emas lagi pada SEA Games, dan tidak pernah
3
menjadi juara umum pada turnamen sekelas AFF. Tentunya, ini menjadi tamparan
keras untuk PSSI dan semua masyarakat Indonesia bahwa kualitas sepak bola di
dengan nama KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang bertugas untuk
KONI terbagi di setiap daerah yang berada di Indonesia, salah satunya adalah KONI
pengembangan olahraga prestasi setiap atlet di daerah DKI Jakarta salah satunya
pada cabang olahraga sepakbola. KONI DKI Jakarta mempunyai tugas berat pada
cabang olahraga sepakbola putra, dikarenakan pada PRA PON tahun 2019 tim
sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta gagal lolos menuju PON di Papua. KONI DKI
Jakarta telah membentuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) DKI Jakarta pada
cabang olahraga sepak bola untuk mempersiapkan tim sepak bola putra DKI Jakarta
untuk menghadapi PRA PON dan PON. Tentunya ini menjadi tugas yang berat bagi
staff pelatih tim sepak bola putra Pelatda DKI Jakarta untuk membawa tim sepak
Kemampuan kondisi fisik yang baik adalah suatu kewajiban yang dimiliki oleh
setiap atlet salah satunya adalah atlet sepak bola. Dalam pelaksanaannya terdapat
beberapa rangkaian gerakan dan latihan yang menjadi kunci dasar keberhasilan atlet
4
dalam meraih prestasi. Jika seorang atlet sepak bola memiliki kondisi fisik yang
baik, semua aktifitas gerakan teknik yang dilakukan tentunya akan semakin
sempurna. Tanpa adanya persiapan kondisi fisik yang mumpuni suatu tim sepak
bola akan sangat mengalami kesulitan dalam mencapai sebuah prestasi puncak.
Selain pentingnya kondisi fisik, banyak cara untuk mendapatkan materi pemain
yang baik, salah satunya dengan mengetahui terlebih dahulu profil kondisi fisik dari
para pemain, seperti : (1) Kekuatan (strength), (2) Kecepatan (speed), (3) Daya
tahan (endurance), (4) Kelincahan (agility, (5) Daya ledak (power), (6) Kelentukan
(flexibility), dan (7) Koordinasi (coordination). Profil kondisi atlet ini tentunya
sangat diperlukan oleh setiap tim sepakbola dimanapun untuk menjadi dasar awal
meraih prestasi. Pentingnya profil kondisi atlet hendaknya harus disadari oleh setiap
pelatih dan juga atlet itu sendiri. Pelatih hendaknya selalu mengontrol profil kondisi
fisik setiap atletnya, sehingga akan terdeteksi sejak awal apabila atlet tersebut
pertandingan. Selain itu, hasil dari tes dapat berbentuk data pemain yang dapat
pemain tentang keadaan kondisi fisiknya serta dapat menjadi rambu-rambu untuk
merancang program latihan selanjutnya. Selain itu akan terlihat juga ada atau
latihan fisik.
kondisi fisik yang mumpuni. Fisik yang mumpuni adalah syarat dasar yang harus
5
di miliki setiap pemain sepakbola, karena dalam permainan sepak bola dituntut
untuk berlari setiap saat untuk mengejar, menggiring, merebut bola dari lawan,
bergerak ke segala arah dengan cepat (baik dalam keadaan menyerang maupun
bertahan), menggerakkan kaki dan tangan serta kepala dengan tepat, dan melompat
dengan benar dan tepat. Sebagaimana mestinya, setiap pemain sepak bola harus
mempunyai ketahanan fisik VO2Max yang baik karena pemain sepak bola harus
berlari selama 90 menit di lapangan dengan ukuran 64-75 meter dan panjang 100-
menit bahkan bisa lebih apabila terjadi babak tambahan (extra time). Dengan
mempunyai kemampuan daya tahan tubuh yang baik, maka aktivitas latihan
maupun pertandingan tidak akan mudah mengalami kelelahan yang begitu berat
dan cepat. Kondisi fisik sangat berhubungan dengan daya tahan atlet dalam
Oleh karena itu, menarik untuk menulis tentang profil kondisi fisik atlet sepak
bola dalam suatu tim sepak bola dimasa persiapan dalam menghadapi suatu
pertandingan. Hal yang menjadi prioritas utama yang diberikan oleh tim pelatih
fondasi untuk mencapai prestasi maksimal serta kondisi fisik atlet tim sepak bola
putra Pelatda DKI Jakarta sendiri masih dipertanyakan, maka dari itu akan diadakan
suatu tes di Pelatda DKI Jakarta. Atas dasar itu, penulis memberikan tugas akhir ini
6
dengan judul “Profil Kondisi Fisik Atlet Tim Sepak bola Putra Pelatda DKI
Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut :
1. Mengapa profil kondisi atlet sangat penting untuk menunjang prestasi atlet?
2. Apa yang menjadi salah satu faktor penyebab Timnas sepak bola Indonesia gagal
3. Apa yang menyebabkan tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta gagal lolos
4. Bagaimana hasil dari profil kondisi fisik atlet tim sepak bola Putra Pelatda DKI
Jakarta?
kondisi fisik pemain di tim sepak bola Putra Pelatda DKI Jakarta?
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan tidak terlalu meluas, maka peneliti hanya membatasi
permasalahan pada “Profil Kondisi Fisik Tim Sepak bola Putra Pelatda DKI
Jakarta”.
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka
dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui secara jelas profil kondisi fisik tim
1. Manfaat Teoritis
kondisi seorang atlet maka akan menunjang prestasi seorang atlet itu sendiri.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi atlet, agar atlet mengetahui kondisi fisik yang dimilikinya, serta
BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
A. KAJIAN TEORI
1. Sepakbola
Sepak bola merupakan cabang olahraga yang memiliki penggemar yang sangat
banyak di Indonesia bahkan juga di dunia, baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak,
remaja, dewasa, bahkan orangtua sekalipun. Sepak bola adalah suatu permainan
yang dilakukan dengan cara mengoper, menyundul, ataupun menendang bola yang
cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh para pemain dari dua
Rohadi, 2020)
Sepak bola dimainkan secara beregu yang dimana masing masing regunya berisi
10 pemain dan 1 penjaga gawang. Sepak bola dimainkan dalam dua babak dengan
durasi waktu setiap babak adalah 45 menit dengan waktu istirahat 15 menit.
Biasanya jika dalam dua babak skor masih imbang antara kedua tim, maka akan
ada babak tambahan (Extra Time) dengan durasi waktu setiap babak adalah 15
9
menit dan jika skor masih tetap berimbang bisa dilanjutkan kedalam babak adu
masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah berposisi
“sepakbola merupakan permainan bola besar yang dimainkan secara beregu, yang
masing masing anggota regunya berjumlah sebelas orang.” (Khaerddin et al., n.d.)
istirahat, tim yang menjadi pemenang adalah tim yang lebih banyak memasukan
bebas menggunakan anggota tubuhnya, baik dengan kaki maupun tangan. Jenis
permainan ini bertujuan untuk menguasai bola dan memasukkan ke dalam gawang
melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak bola. Secara umum struktur
Dalam permainan sepak bola ini banyak aspek-aspek yang dibutuhkan untuk
menunjang kemampuan atlet dalam bermain sepak bola. Bukan hanya teknik saja
yang dibutuhkan dalam beramain sepak bola. Aspek-aspek yang dilibatkan antara
lain, fisik, taktik, dan mental. Menurut Herwin, “Permainan sepakbola merupakan
permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik,
Sepak bola mempunyai badan internasioanl yang sudah berdiri lama yang
Prancis pada 21 Mei 1904 guna memajukan dan mengembangkan persepak bolaan
bernama AFC (Asian Football Confederation ) yang didirikan pada 8 Mei 1954.
permainan untuk mencari kemenangan. Dimana menurut FIFA Laws of the Game
Jadi bisa disimpulkan bahwa, sepak bola adalah suatu cabang olahraga
permainan beregu yang menggunakan kaki, kepala, dan tangan (untuk penjaga
gawang), dengan masing masing regu berjumlah 11 orang dan bertujuan untuk
gol.
2. Profil
Profil secara umum adalah gambaran dari tiap-tiap orang yang memiliki
karakteristik yang berbeda. Menurut KKBI, profil adalah grafik atau ikhtisar yang
memberikan fakta tentang hal-hal secara khusus (Kamus Besar Bahasa Indonesia ,
2002). Dari segi seni nya, profil dapat diartikan sebagai gambaran atau sketsa wajah
seseorang yang dilihat dari samping. Sedangkan jika dilihat dari segi statistik, profil
diartikan sebagai sekumpulan data yang menjelaskan sesuatu dalam bentuk grafik
pandangan sisi, garis besar, atau biografi dari diri seseorang atau kelompok yang
Berdasarkan pengertian dan pendapat tentang profil yang diungkapkan para ahli
dapat dimengerti bahwa profil secara garis besar adalah suatu gambaran tergantung
dari segi mana memandangnya. Dan dalam penulisan tugas akhir ini yang dimaksud
dengan profil adalah gambaran tentang kondisi fisik atlet tim sepak bola putra
Adapun pendapat mengenai profil menurut Victoria Neufeld dalam Desi Susani
“profil merupakan grafik, diagram, atau tulisan yang menjelaskan suatu keadaan
yang mengacu pada data seseorang atau sesuatu” (Kristanto, 2019). Profil
merupakan keadaan atau potensi dan gambaran yang ada dalam diri setiap orang.
Keadaan dan gambaran seseorang dalam berfikir dengan cepat dan tepat dengan
meningkatkan setiap aktifitas yang kita kerjakan, ada yang menganggap penting
Berdasarkan dari kajian teori diatas timbul pemikiran bahwa kondisi fisik dalam
permainan sepak bola menjadi salah satu hal yang dapat membantu dalam meraih
prestasi. Kondisi fisik atlet merupakan faktor penting disamping faktor teknik,
taktik, dan mental seorang atlet. Kemampuan fisik tersebut sangat penting karena
kemungkinan keterampilan teknik tersebut dalam bermain sepak bola akan muncul
dibutuhkan ketahanan fisik dalam mengatasi kelelahan. Oleh karena itu selama
maka komponen fisik dasar diutamakan. Penguasaan fisik, teknik dan taktik dalam
13
sepakbola yang baik dan benar dapat memudahkan atlet untuk mengembangkan
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa profil adalah suatu gambaran mengenai
setiap atlet yang mempunyai karakteristik berbeda. Dalam tugas akhir ini, penulis
akan memberikan gambaran mengenai profil dari keadaan kondisi fisik atlet tim
3. Kondisi fisik
Kondisi fisik ditinjau dari segi faalnya adalah kemampuan seseorang dapat
yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan
dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar lagi”
(Hilman, n.d.)
Kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha
peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar
yang tidak dapat ditunda lagi. Menurut Harsono “kondisi fisik atlet memegang
Proses latihan kondisi fisik dalam olahraga, adalah suatu proses yang harus
dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar dan dengan penuh kewaspadaan. Latihan
kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan yang sangat penting untuk
dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Dengan kata lain hasil kerjanya kian
antara lain meliputi daya ledak, kelincahan, dan daya tahan aerobic.”(Heri Amin,
n.d.)
bekerja.
system jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien.
ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama
keseimbangan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat singkatnya.
efektif.
atau feeling lainya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus
Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa kondisi fisik adalah kemampuan fisik
Indonesia) dan dibentuk sebagai organnisasi tunggal yang mengurus dan mengatur
olahraga yang diketuai oleh Mr. Widodo Sastrodiningrat. Kemudian para pengurus
akhirnya nama PORI diubah menjadi POI (Persatuan Olahraga Indonesia) pada
1950, dan KORI berubah menjadi KOI (Komite Olahraga Indonesia). Lalu akhirnya
nama KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) di usulkan pada tahun 1965.
cabang olahraga dan 6 organisasi fungsional. KONI DKI Jakarta adalah salah satu
dari 34 anggota KONI yang diketuai oleh Hidayat Humaid. KONI DKI Jakarta
berbeda. Menurut Arikunto “tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan
yang telah ditentukan.” ((), n.d.). Sedangkan Arikunto dan Jabar menyatakan bahwa
17
hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.” (Tes Dan
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai
terhadap kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai
disimplukan bahwa tes merupakan salah satu bagian dari pengukuran, sedangkan
B. KERANGKA PROJEK
adanya kemampuan kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik yang baik dapat
Kondisi fisik pemain dapat terlihat ketika pemain tersebut menjalani latihan
maupun saat bertanding. Apabila seorang atlet memiliki kondisi fisik yang baik,
maka pada saat bertanding maupun berlatih tidak akan mengalami kelelahan yang
seorang atlet memiliki kondisi fisik yang buruk, akan mengalami kelelahan yang
performanyaa di atas lapangan. Pada tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta
adalah tim yang memiliki pemain dengan kondisi fisik yang berbeda-beda. Latihan
untuk meningkatkan kondisi fisik adalah faktor penting untuk membuat seorang
Ada enam komponen kondisi fisik yang dominan dalam sepak bola antara lain :
dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik atlet yaitu Sprint 20 M, Triple Hop Jump,
Shuttle Run 8 x 5 M, Push up, Sit up, dan Sit and Reach Modifikasi. Dari hasil tes
19
fisik tersebut diharapkan dapat mengetahui cukup atau kurangnya kondisi fisiik
atlet tersebut.
KERANGKA PROJEK
1. Menggunakan alat
PELAKSANAAN ukur
2. Menggunakan subjek
1. Sudah mendapatkan
HASIL data testee
2. Adanya evaluasi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Subjek
Penerapan tujuan tugas akhir ini penulis memilih di Pemusatan Latihan Daerah
bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2023. Tugas akhir ini dilaksanakan di
3. Metode
Metode yang digunakan oleh penulis yaitu survey, dan dalam pelaksanaannya
penulis melakukan tes pengukuran dan evaluasi pada aspek kondisi fisik terhadap
Teknik pengambilan sampling yaitu dengan cara mengambil data seluruh anggota
komponen fisik yang menunjang kebutuhan pada cabang olahraga sepak bola.
Untuk cabang olahraga sepak bola, tes komponen fisik yang akan diuji yaitu tes
Push Up and Sit Up, Blep Test, Sprint 20 M, Triple hop jump, Shuttle Run 8 x 5 M,
21
dan Sit and Reach modifikasi. Adapun tahapan-tahapan dalam teknik pengumpulan
2. Menentukan sampel
4. Melaksanakan Tes
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode
tes pengukuran, Terdapat 6 jenis tes pengukuran yang dilakukan dalam tugas akhir
ini, yaitu:
b. Bleep Test
c. Sprint 20 Meter
a. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu deskriptif
informasi terkait fenomena, kondisi, atau data tertentu dan tidak dimaksudkan
22
untuk melakukan pengujian hipotesis. Dari tugas akhir ini, penulis ingin
menggambarkan data mengenai seberapa baik tingkat kondisi fisik atlet sepakbola.
Setelah itu dilakukan penghitungan hasil rata- rata untuk setiap peserta tes kondisi
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
Keterangan :
x̅ = Nilai rata-rata
𝑓
P = 𝑛 x 100%
Keterangan :
b. Instrumen Tes
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan tes, yaitu istilah tes, testing,
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu, dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan. Testing merupakan waktu pada saat dilaksanakan tes
atau bisa dikatakan adalah saat pengambilan tes. Testee adalah responden yang
sedang mengerjakan tes. Tester adalah orang yang menguji atau mengambil tes
tes awal berupa rangkaian tes pengukuran kondisi fisik yang nantinya dapat
dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik
atlet.
Tes awal tersebut akan diterapkan dalam tes pengukuran kondisi fisik. Pada
kesempatan kali ini, komponen pengukuran tes kondisi fisik yang akan diterapkan
pada atlet tim sepak bola putra Pelatda DKI Jakarta adalah kecepatan, kekuatan,
daya tahan, daya ledak, kelincahan, kelentukan, dan koordinasi. Dengan adanya tes
pengukuran kondisi fisik ini menjadi item tes yang dapat digunakan secara
sistematis dan logis, sehingga item tes ini sehingga mempunyai kelayakan untuk
digunakan. Berikut adalah contoh item tes kondisi fisik pada sepakbola :
1. Kecepatan (Speed)
Jenis tes : Sprint 20 Meter
Perlengkapan :
3. Pluit
4. Stopwatch
5. Alat tulis
6. Formulir tes
Pelaksanaan :
1. Sikap awal
2. Gerakan
- Pada aba-aba “SIAP” testee mengambil sikap start berdiri, dan siap untuk
lari
- Pada aba-aba “YA” testee lari secepat mungkin menuju garis finish
Penilaian :
Kategori Nilai
Baik sekali < 3,00 detik
Baik <3,30 detik
Cukup < 3,60 detik
Kurang < 3,90 detik
Kurang sekali >3,90 detik
(Sumber : Pelatda DKI Jakarta Normative Test 2022)
2. Kelincahan (Agility)
Jenis tes : Shuttle run 8 x 5 meter
Perlengkapan :
2. Cones
3. Peluit
4. Stopwatch
5. Alat tulis
6. Formulir tes
26
Pelaksanaan :
2. Pada saat aba-aba “SIAP” testee mengambil sikap start berdiri, dan siap
untuk lari
3. Pada saat terdengar suara peluit testee lari secepat mungkin menuju garis
kedua dan setelah melewati garis kedua segera berbalik menuju garis start
4. Ketika testee berlari dari garis start atau garis pertama menuju garis kedua
Penilaian :
Kategori Nilai
Baik sekali < 12,10 detik
Baik 12,11 – 13,53 detik
Cukup 13,54 – 14,96 detik
Kurang 14,97 – 16,39 detik
Kurang sekali > 16,40 detik
(Sumber : Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Olahragawan)
Perlengkapan :
1. Lapangan luas
2. Penggaris
3. Pita meteran
4. Alat tulis
5. Kapur bubuk
6. Formulir tes
Pelaksanaan :
berbeda
28
Penilaian :
• Tes boleh dilakukan sebanyak dua kali dan di ambil nilai tertinggi
Kategori Nilai
Baik sekali > 7 meter
Baik > 6,5 meter
Cukup > 6 meter
Kurang > 5,5 meter
Kurang sekali < 5,5 meter
(Sumber : Pelatda DKI Jakarta Normative Test 2022)
29
4. Kelentukan (Flexibility)
Jenis tes : Sit and Reach modifikasi
Perlengkapan :
1. Pita meteran
2. Penggaris
3. Solatip hitam
4. Alat tulis
5. Formulir test
Pelaksanaan :
1. Pada posisi awal, testee duduk dengan kedua tungkai lurus. Kedua tungkai
3. Bagian punggung lurus, kedua lengan lurus, jari tangan lurus, dan lutut tidak
menekuk.
mungkin
Penilaian :
Norma tes : Tabel 3.4 Norma tes Sit and reach modifikasi
Kategori Nilai
Baik sekali > 14 cm
Baik 11 – 14 cm
Cukup 7 – 10 cm
Kurang 4 – 6 cm
Kurang sekali < 4 cm
(Sumber : 101 Evaluation test)
Perlengkapan :
31
6. Stopwatch
7. Pluit
8. Alat tulis
9. Matras
Pelaksanaan :
9. Pada saat posisi naik, lengan, badan dan tungkai terangkat ke atas.
10. Pada saat posisi turun, lengan membentuk 900 dan posisi badan tidak
menyentuh matras
Penilaian :
Kategori Nilai
Baik sekali > 70
Baik 54 – 69
Cukup 38 – 53
Kurang 22 – 37
Kurang sekali < 21
(Sumber : Panduan Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Olahragawan)
Perlengkapan :
1. Stopwatch
2. Pluit
3. Alat tulis
4. Matras
5. Formulir test
Pelaksanaan :
2. Pada saat posisi naik, siku lengan minimal sejajar dengan lutut
3. Pada saat posisi turun, bagian punggung tidak boleh menyentuh matras
33
4. Setiap kali tubuh terangkat, dan siku lengan sejajar atau melebihi lutut akan
dihitung sekali.
Penilaian :
Kategori Nilai
Baik sekali > 30
Baik 26 – 30
Cukup 20 – 25
Kurang 17 – 19
Kurang sekali < 17
(Sumber : 101 Evaluation test)
Perlengkapan :
2. Cones
3. Alat tulis
4. Sound system
6. Asisten pencatat
7. Formulir test
Pelaksanaan :
“bleep” berikut.
2. Jika testee tidak mencapai batas garis setelah terdengar bunyi “bleep”
4. Testee berlari selama mungkin sampai tidak dapat lagi mengikuti irama dari
CD player.
Penilaian :
• Penilaian dihitung jika dua kali berturut-turut ketika testee tidak mampu
Kategori Nilai
Baik sekali > 55,9
Baik 51 – 55,9
Cukup 45,2 – 50,9
Kurang 38,4 – 45,1
Kurang sekali < 38,4
(Sumber : AMN Pasaribu (2020) Tes Pengukuran dan Olahraga)
C. Media Tes
Dalam mendukung pelaksanaan tes pengukuran kondisi fisik atlet tim sepak
bola putra Pelatda DKI Jakarta, penulis menggunakan media sebagai alat
pendukung dalam pelaksanaan tes pengukuran kondisi fisik ini. Adapun media tes
• Stopwatch
• Peluit
item tes.
• Penggaris
• Matras
• Cone
pelaksanaan tes
38
• Solatip hitam
• Meteran
• Sound System
B. PEMBAHASAN
Dalam proses pelaksanaan tes pengukuran kondisi fisik tim sepakbola putra
Pelatda DKI Jakarta telah didapatkan hasil tes yang nantinya dapat digunakan
sebagai pedoman atau petunjuk untuk meningkatkan kualitas kondisi fisik tim
sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta. Metode pengumpulan data tes digunakan
sebagai metode pengumpulan data.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji data dalam penulisan ini
adalah analisis deskriptif persentase, dimana hasil dari data tes dihitung dalam
jumlah persen, berapa jumlah atlet yang masuk dalam kategori baik sekali, baik,
sedang, kurang, dan kurang sekali. Hasil data tes kondisi fisik dari tim sepakbola
putra Pelatda DKI Jakarta telah di tulis didalam tabel analisis data deskriptif
persentase.
Hasil analisis deskriptif data profil kondisi fisik tim sepakbola putra Pelatda DKI
Jakarta adalah sebagai berikut :
Hasil penilaian tes Sprint 20 meter terhadap 25 pemain tim sepakbola putra
Pelatda DKI Jakarta adalah :
100%
80%
60%
40%
20% 48%
28%
0% 8% 8% 8%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
Hasil penilaian tes Shuttle run 8 x 5 meter terhadap 25 pemain tim sepakbola
putra Pelatda DKI Jakarta adalah :
100%
80%
60%
40% 72%
20%
0% 0% 12% 12% 4%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
42
Hasil penilaian tes Triple hop jump terhadap 25 pemain tim sepakbola putra
Pelatda DKI Jakarta adalah :
100%
80%
60%
40%
100%
80%
60%
40% 72%
20%
16% 8%
0% 0% 4%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
100%
80%
60%
40%
52%
20% 36%
0% 0% 4% 8%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
100%
80%
60%
40%
56%
20% 32%
12%
0% 0% 0%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
45
100%
80%
60%
40%
60%
20%
28%
0% 0% 8% 4%
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
sekali
46
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan tes kondisi fisik ini, dapat disimpulkan bahwa
tingkat kondisi fisik atlet tim sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta mempunyai
kondisi fisik dengan kategori cukup, dapat dilihat dari hasil tes keseluruhan yaitu
Sprin 20 M, Shuttle run 8x5 M, Triple hop jump, Sit and reach, Push up 1 menit,
Sit up 1 menit, dan Bleep test. Setiap atlet mempunyai kelebihan dan kekurangan
pada setiap tes yang dilakukan, jadi tes untuk mengetahui kondisi fisik ini menjadi
sebuah tolak ukur untuk meningkatkan kemampuan fisik atlet tim sepakbola putra
Berdasarkan hasil tes pengukuran dan evaluasi kondisi fisik atlet di tim
sepakbola putra Pelatda DKI Jakarta, maka dapat disimpulkan bahwa pada
komponen fisik (Speed) kecepatan termasuk dalam kategori baik dengan nilai
(3,23), untuk komponen fisik (Agility) kelincahan termasuk dalam kategori cukup
dengan nilai (14,96), komponen fisik (Power) daya ledak termasuk dalam kategori
cukup dengan nilai untuk tungkai kanan (6,11), sedangkan untuk tungkai kiri
termasuk dalam kategori cukup juga dengan nilai (6,07), untuk komponen fisik
(Flexibility) kelentukan termasuk dalam kategori bagus sekali dengan nilai (21,46),
komponen fisik (Muscle Endurance) daya tahan otot lengan termasuk dalam
kategori kurang dengan nilai (27,72), sedangkan untuk daya tahan otot perut
termasuk dalam kategori bagus sekali dengan persentase (31,6), lalu komponen
47
fisik (Endurance) daya tahan termasuk dalam kategori cukup dengan persentase
(46,3).
B. SARAN
Kondisi fisik pada dasarnya dapat dimiliki oleh atlet secara maksimal melalui
latihan-latihan yang terprogram dan terencana dengan baik. Kondisi fisik juga
adalah bagian penting untuk seorang atlet, karena dengan memiliki kondisi fisik
yang baik seorang atlet dapat menjalankan setiap program latihan dengan baik
Untuk pelatih di sarankan untuk bisa melakukan evaluasi kepada semua atlet
tentang kemampuan fisik yang harus dimiliki atlet tersebut. Pelatih pun harus
melakukan kegiatan tes pengukuran kondisi fisik kepada atletnya untuk mengetahui
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
80,89
x̅ =
25
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
399,24
x̅ =
25
Lampiran 3 : Hasil Tes Kondisi Fisik Triple hop jump (Power) Kaki kanan
No Nama Hasil Kategori
1 Dwimas Maviansyah 5,77 Kurang
2 Dzikri Akbar 5,64 Kurang
3 Chery Aji 7,23 Baik Sekali
4 Yakub Febrianto 6,90 Baik
5 M. Dino 6,30 Cukup
6 Dika Aji 5,90 Kurang
7 Dekgus Muhammad 5,60 Kurang
8 Daniel Rivaldo 5,64 Kurang
9 Musa 5,70 Kurang
10 M. Fadillah 5,12 Kurang Sekali
11 M. Radit 5,70 Kurang
12 M. Naufal Zidan 6,60 Baik
13 Oktaviansyah 6,74 Baik
14 M. Fikri 7,46 Baik Sekali
15 M. Naufal 6,10 Cukup
16 Arlyansyah 6,13 Cukup
17 Ryan Ramadhan 6,25 Cukup
18 Nanda Ramadhan 6,66 Baik
19 Yuwana 6,40 Cukup
20 Malik Raja 6,10 Cukup
21 Theopanic 6,45 Cukup
22 M. Wais 5,74 Kurang
23 M. Fahmi 6,45 Cukup
24 Achmad Rois 4,55 Kurang Sekali
25 Robby Ardiyansyah 5,70 Kurang
Jumlah 152,83
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
152,83
x̅ =
25
Lampiran 4 : Hasil Tes Kondisi Fisik Triple hop jump (Power) Kaki kiri
No Nama Hasil Kategori
1 Dwimas Maviansyah 5,65 Kurang
2 Dzikri Akbar 5,55 Kurang
3 Chery Aji 7,25 Baik Sekali
4 Yakub Febrianto 6,77 Baik
5 M. Dino 6,25 Cukup
6 Dika Aji 5,66 Kurang
7 Dekgus Muhammad 5,76 Kurang
8 Daniel Rivaldo 5,56 Kurang
9 Musa 5,75 Kurang
10 M. Fadillah 5,20 Kurang Sekali
11 M. Radit 5,60 Kurang
12 M. Naufal Zidan 6,55 Baik
13 Oktaviansyah 6,65 Baik
14 M. Fikri 7,34 Baik Sekali
15 M. Naufal 6,25 Cukup
16 Arlyansyah 6,20 Cukup
17 Ryan Ramadhan 6,16 Cukup
18 Nanda Ramadhan 6,76 Baik
19 Yuwana 6,50 Cukup
20 Malik Raja 6,15 Cukup
21 Theopanic 6,35 Cukup
22 M. Wais 5,57 Kurang
23 M. Fahmi 6,30 Cukup
24 Achmad Rois 4,50 Kurang Sekali
25 Robby Ardiyansyah 5,65 Kurang
Jumlah 151,93
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
151,93
x̅ =
25
Lampiran 5 : Hasil Tes Kondisi Fisik Sit and reach Modifikasi (Flexibility)
No Nama Hasil Kategori
1 Dwimas Maviansyah 39 Baik Sekali
2 Dzikri Akbar 30 Baik Sekali
3 Chery Aji 20 Baik Sekali
4 Yakub Febrianto 17 Baik Sekali
5 M. Dino 24 Baik Sekalli
6 Dika Aji 35 Baik Sekali
7 Dekgus Muhammad 29 Baik Sekali
8 Daniel Rivaldo 20 Baik Sekali
9 Musa 28 Baik Sekali
10 M. Fadillah 22 Baik Sekali
11 M. Radit 25 Baik Sekali
12 M. Naufal Zidan 15 Baik Sekali
13 Oktaviansyah 6 Kurang
14 M. Fikri 24 Baik Sekali
15 M. Naufal 11 Baik
16 Arlyansyah 5 Kurang
17 Ryan Ramadhan 13 Baik
18 Nanda Ramadhan 13 Baik
19 Yuwana 27 Baik Sekali
20 Malik Raja -5 Kurang Sekali
21 Theopanic 34 Baik Sekali
22 M. Wais 33 Baik Sekali
23 M. Fahmi 26 Baik Sekali
24 Achmad Rois 32 Baik Sekali
25 Robby Ardiyansyah 14 Baik
Jumlah 537
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
537
x̅ =
25
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
693
x̅ =
25
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
790
x̅ =
25
𝑥
x̅ = ∑
𝑛
1157,5
x̅ =
25