Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGERTIAN DAN SERVICE DALAM PERMAINAN


BULU TANGIS

Disusun Oleh :

RISKA SILVIA
RUDIANSYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2024
DAFTAR ISI

Daftar Isi

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 6

1.3 Tujuan ...................................................................................................................................... 6

1.4 Manfaat penulisan ................................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 8

2.1 Konsep Permainan Bulu Tangkis ........................................................................................... 8

2.2 Perlengkapan permainan Bulu Tangkis ................................................................................. 9

2.3 Teknik Latihan Permainan Bulu Tangkia ............................................................................ 11

2.4 Teknik Dasar Pukulan Bulu Tangkis ................................................................................... 11

2.5 Kebutuhan Fisik Bulu Tangkis ............................................................................................. 14

BAB III PENUTU ......................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 16

3.2 Saran....................................................................................................................................... 16

Daftar Pustaka

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas “ Pengertian dan service
dalam permainan Bulu Tangkis”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat.

Pasir Pengaraian, Maret 2024

Riska silvia & Rudiansyah

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bulutangkis adalah olahraga yang sangat populer di dunia karena


digemari oleh hampir seluruh penduduk dunia, Olahraga bulutangkis
merupakan olahraga yang menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang
(untuk tunggal) dan dua pasang (untuk ganda) yang saling berlawanan dengan
memukul bola (shuttlecock) sampai melewati net.

Di Indonesia induk organisasi cabang olahraga bulutangkis didirikan


pada tanggal 5 mei 1951 dan dikenal dengan nama Persatuan Bulutangkis
Seluruh Indonesia (PBSI). Organisasi ini banyak melahirkan atletatlet sangat
handal dan berprestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia. Bulutangkis
merupakan salah satu cabang olahraga yang terkenal di Indonesia.

Di Indonesia olahraga bulutangkis mengalami perkembangan pesat


karena tidak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, pengurus dalam pembinaan
bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan
yang diikuti oleh atlet Indonesia seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All
England, serta Olimpiade. Prestasi yang diraih bukanlah hal yang cepat dan
mudah, semua itu melalui proses dan waktu lama. Mulai dari pemasalahan,
pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan.
Seperti permainan bulutangkis yang merupakan permainan yang harus
menggunakan gerakan yang aktif. Beragam gerakan yang sewaktu-waktu
merubah arah dapat memberikan nilai seni tersendiri dalam permainan
bulutangkis.

Salah satu faktor yang berpengaruh menyebabkan terjadinya prestasi


yang berfluktuasi dalam cabang bulutangkis diantaranya kurangnya penuasaan
teknik dasar, Ghasali indra putra dan FX Sugiyanto (2016) dalam bulutangkis
4
terdapat teknik dasar pukulan yaitu servis, smash, dropshot, neting, lob. Servis
merupakan salah satu teknik dasar yang sangat berperan penting dalam
permainan bulutangkis, menurut Subarjah dkk(2008:49) servis merupakan
pukulan pertama untuk memulai permainan, servis termasuk salah satu
keterampilan gerak memukul yang dilakukan dengan ayunan raket dari bawah
ke atas. Servis dalam permainan bulutangkis memegang peranan yang paling
penting sebab kemenangan dalam reli di awali oleh servis. Dalam melakukan
gerakan servis, kekuatan otot lengan sangat berpengaruh terhadap ketepatan
servis jika kekuatan otot kurang baik atau lemah maka servis tidak akan bisa
mencapai target yang diinginkan, Sehingga kita harus membutuhkan otot
lengan untuk melakukan servis. Ada dua jenis servis yang digunakan yaitu
servis forehand dan servis backhand, servis forehand dilakukan dengan cara
mengayunkan raket dari bawah ke atas sementara untuk backhand memukul
kok dengan posisi membelakangi arah pukulan.

Kekuatan merupakan unsur penting dalam tubuh manusia seperti yang


dikemukakan oleh Rusli Lutan, dkk (2000: 66), kekuatan adalah komponen
yang sangat penting guna meningkatakn kondisi fisik seseorang secara
keseluruhan. Sedangkan menurut Nurhasan (2005: 3) kekuatan adalah
kemampuan sekelompok otot dalam menahan beban secara maksimal.. Secara
sederhana kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memberikan
tenaga terhadap tekanan. Pendapat lain juga dkemukakan oleh Suharno (1981:
14), bahwa kekuatan ialah kemampuan dari otot untuk mengatasi tahanan atau
beban dalam menjalankan aktifitas., kekuatan otot lengan untuk servis sangat di
pengaruhi oleh kualitas kekuatan otot lengan yang dimiliki pemain untuk
memperoleh hasil servis yang cepat dan tepat, tentunya diperlukan kekuatan
otot lengan yang baik dan juga dari semua kelompok otot yang mendukung
gerakan servis sehingga jika kekuatan otot lengan baik maka dapat dipastikan
bahwa ketepatan servisnya bagus.

Kekuatan Otot sangat diperlukan dalam olahraga bulutangkis. Pada


saat melakukan servis diperlukan kemampuan otot untuk mengatasi tahanan
dengan kontraksi yang sangat cepat. Satu hal yang sering terjadi di Indonesia
yaitu belum meningkatnya raihan prestasi dari tahun ke tahun. Dilihat dari
5
prestasi Indonesia yang belum bisa dibanggakan, maka hal yang dapat
dilakukan untuk dapat meninkatkan prestasi adalah dengan memberikan
pelatian pada atlet-atlet usia muda. Untuk pembinaan atlet di usia muda dapat
dilakukan di club ataupun ekstrakurikuler yang ada khususnya di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pengertian dan service permainan Bulu


Tangkis?
2. Apakah terdapat interaksi antara forehand, backhand dan kekuatan otot
lengan terhadap ketepatan servis?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka dapat diajukan
tujuan penelitian.
a. Untuk menganalisis pengertian dan service dalam permainan bulu tangkis
b. Untuk menganalisis interaksi antara forehand, backhand dan kekuatan otot
lengan terhadap ketepatan service

1.4 Manfaat Penulisan

1. Universitas Pasir Pengaraian


Sebagai bahan acuan untuk kegiatan belajar mengajar mahasoswa tentang
pengertian dan service dalam permainan bulu tangkis.
2. Program studi olahraga
Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan peran mahasiswa untuk
pengetahuan yang dapat di manfaatkan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, kesehatan, dan keterampilan gerak dasar para siswanya,
merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani siswa.
3. Lahan Praktik
Sebagai bahan acuan meningkatkan pengetahuan untuk menyusun suatu
program pelatihan yang lebih berkualitas sehingga dapat melatih atlet-
atletnya untuk berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki.

6
4. Bagi Masyarakat
pengetahuan yang dapat diterapkan untuk latihan bagi setiap warga yang
memiliki potensi dalam olahraga bulutangkis

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Permainan Bulu Tangkis

Bulutangkis adalah suatu jenis olahraga permainan yang sangat


populer, banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak,
remaja maupun orang tua. Permainan bulutangkis sudah ada sejak
pemerintahan tentara Dinasti Han di Cina pada abad kedua dan tiga
masehi. Permainan bulutangkis tersebut dianggap sangat berguna untuk
melatih ketangkasan dan kekuatan tentara Dinasti Han.

Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang


dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk
ganda) yang berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan
dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok"
atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencegah hal tersebut terjadi
padanya. Tujuan dari perorangan (tunggal) atau ganda adalah berusaha
untuk mengumpulkan point sebanyak-banyaknya dan berusaha
menggagalkan serangan lawan dan menjaga atau melindungi wilayah
lapangannya agar bola/shuttlecock dari lawan tidak jatuh di dalam
wilayah lapangan sendiri. Permainan bulutangkis dilakukan dalam dua
babak, antara babak dan kedua diberistirahat, dan setelah waktu istirahat,
dilakukan pertukaran tempat. yang dinyatakan menang adalah
tunggal/ganda yang sampai akhir pertandingan lebih banyak
mengumpulkan point, adapun ketentuan penilaian dalam permainan
bulutangkis :
 Satu set terdiri dari 21 poin.
 Bila terjadi kedudukan 20 sama, otomatis akan terjadi jus 2
(permainan akan berakhir pada poin 22).
8
 Jus 2 akan otomatis diberlakukan bila kemudian terjadi lagi
kedudukan sama (permainan akan berakhir dengan selisih 2 poin).
 Bila terjadi kedudukan 29 sama, tidak lagi diberlakukan jus
(permainan akan berakhir pada poin 30).

2.2 Perlengkapan permainan bulu tangkis


1) Lapangan, lapangan yang rata dengan ukuran panjang 13,40 dan 6,10 meter (
Tarigan, 2013 : 2 ) Pemain menetapkan di antara dua wilayah servis. Ada
wilayah servis untuk tunggal, yakni berlebar 5,18 meter dan panjangnya 13,40
meter. Areal servis untuk ganda berukuran 6,10 meter pada lebarnya dan 11,88
meter panjangnya. Wilayah servis dibagi dua belahan. Di tengah-tengah
lapangan berdiri jaring/net, yakni 1,55 meter tingginya. Garis-garis servis
pendek berentang 1,98 meter dari jaring. Kotak servis kiri dan servis kanan
dipisahkan oleh garis di tengahnya.

Gambar 1.Lapangan Bulu Tangkis

9
2) Raket, raket dipergunakan sebagai pemukul bola, panjang raket sekitar 26 inchi
beratnya antara 3,75 sampai 5,5 ons ( Tarigan, 2013: 3 )

Gambar 2. Raket Bulu Tangkia

3) Shuttlecock, shuttlecock adalah bola yang dipergunakan dalam permaianan


bulu tangkis,yang di buat dari rangkaian bulu beratnya antara 4,47 sampai 5,50
grain. (Tarigan, 2013 : 3)

Gambar 3. Shuttlecock

4) Pakaian dan sepatu, Seperti atlet lain pada umumnya, setiap pemain
bulutangkis memiliki perlengkapan utama dan tambahan ketika tampil di sebuah
permainan atau pertandingan. Baju, celana, sepatu tergolong asesori utama,
sedang ikat tangan, ikat kepala, pengaman lutut bisa disebut tambahan. Sepatu
10
bulutangkis haruslah enteng, namun menggigit bila dipakai di lapangan agar
pemain dapat bergerak, balik maju maupun mundur tanpa terpeleset. Karet sol
yang menggigit dibutuhkan karena frekuensi gerakan maju dan mundur di
bulutangkis berlangsung tinggi, dalam tempo cepat. Sepatu bulutangkis
umumnya berwarna putih kaos kaki tidak wajib namun sebaiknya memiliki daya
serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya empuk dan mengurangi
kemungkinan terjadinya iritasi kulit akibat pergesekan kulit.

Celana pendek atau kaos bulutangkis sebenarnya bebas, tetapi di tingkat


internasional banyak dipakai jenis kaus yang sejuk dan mampu menyerap
keringat dengan cepat. Terkadang pemain menggunakan kaus tangan, pengikat
kepala, atau penjaga lutut, balk untuk keperluan esensial maupun sekedar untuk
menambah ramai penampilan.

2.3 Teknik Latihan Permainan Bulutangkis

Menurut Tony Grice (2002 : 14-22) latihan permainan bulutangkis yaitu


handshake, melambungkankan bola, mengambil bola dengan raket, posisi siap,
membawa bola, footwork dan pergerakan, latihan mempercepat serangan, latihan
dasar serangan jauh, dan footwork berdasarkan perintah.

2.4 Teknik Dasar Pukulan Pada Bulutangkis

Agar dapat bermain Bulutangkis dengan baik dan berkualitas, maka setiap
pemain harus menguasai teknik-teknik bermain bulutangkis. Terdapat beberapa
teknik pukulan yang dapat dikuasai oleh seorang pemain, yaitu sebagi berikut :

1) Servis
Servis merupakan suatu pukulan awal atau tanda dimulainya suatu permainan
dalam bulutangkis. Disebutkan pada e-paper dalam eprints.uny.ac.id karya
Ibnu Nur Budiawan, umumnya, jenis servis bulu tangkis ada 5, yaitu servis
pendek, servis panjang, servis datar, serviskendut,serta servis forehand.

11
Menurut Tohar dalam Ibu Nur Budiawan (2016: 11), servis pendek bulu
tangkis adalah servis yang mengarahkan shuttlecock dengan tujuan ke
kedua sasaran, yakni ke sudut titik perpotongan antara garis servis di
depan dengan garis tengah, dan garis servis dengan garis tepi.
Jalannya shuttlecock dalam servis ini akan menyusur tipis melewati net
dan servisnya diarahkan pada bagian depan lapangan lawan. Servis pendek
bulu tangkis biasanya dilakukan dalam permainan ganda.

2.servis panjang (LongService)

Telah disinggung sebelumnya, bahwa servis panjang merupakan servis


yang dilakukan dengan cara memukul shuttlecock sampai setinggi
mungkin, agar jatuhnya ke garis belakang daerah lawan. Servis panjang
juga dapat digunakan untuk membuka pertahanan lawan dari depan.

3. Servis Datar (Drive Service)

Servis datar yaitu pukulan servis dengan memukul shuttlecock secara


kencang, keras, cepat, mendatar ,dan setipis mungkin untuk melewati net
secara sejajar dengan lantai.

Tujuan arah servis ini di tempatkan titik-titik perpotongan, yakni antara


garis belakang dengan garis tengah lapangan.

4. Servis Kedut (Flick Service)


Servis kedut adalah pukulan raket yang dilakukan dengan cara
mencambuk. Umumnya, cara melakukan servis ini sama dengan servis
biasa.

Namun bedanya, setelah adanya persentuhan raket dan shuttlecock yang


menyebabkan benturan (impak, secara mendadak pukulan itu
dicambukkan. Biasanya servis ini juga digabungkan ke dalam bentuk
service forehand atau backhand. Pelaksanaannya divariasikan sesuai
12
dengan situasi permainan pada lapangan.

5. Servis Forehand

Servis Forehand Pendek (Short Forehand Service)


Jenis variasi servis ini membuat gerakan memukul shuttlecock harus
dipukul dengan ayunan raket relatif pendek. Di mana, saat perkenaan
dengan kepala raket dan kok, siku dalam keadaan bengkok.

Servis Forehand Panjang (Long Forehand Service)


Variasi servis forehand panjang juga digunakan dalam permainan tunggal.
Di mana, shuttlecock dipukul dengan tenaga penuh agar melayang tinggi
dan jatuh dengan tegak luru di bagian belakang garis lapangan lawan.

2) Forehand
pukulan forehand dilakukan dengan gerakan melempar sepenuhnya dari
setengah sisi belakang lapangan, gerakan menelungkupkan tangan bagian
bawah terjadi pada pukulan forehand (Tony Grice, 2002 : 41).

3) Backhand
pukulan backhand ini dilakukan dengan gerakan mengulurkan tangan yang
dominanan sepenuhnya ke arah atas dari sudut backhand lapangan anda dan
merupakan kebalikan dari pukulan forehand, gerakan menelentangkan tangan
bagian bawah terjadi pada pukulan backhand (Tony Grice, 2002 : 41).

4) Smash
pukulan smash ini dilakukan yang cepat, diarahkan ke bawah dengan kuat,
dan tajam, untuk mengembalikan bola pendek yang telah dipukul ke atas
(Tony Grice, 2002 : 85). Pukulan smash merupakan pukulan yang keras dan
cepat, baik smash lurus maupun smash menyilang, keduanya dapat dipukul
dengan ayunan yang sama (Icuk, Furqon, dan Kunta, 2004 : 48)

5) Dropshot
drop Shot adalah pukulan yang dilakukan dengan tujuan menempatkan bola
13
secepatnya dan sedekat-dekatnya dengan jaring pada lapangan lawan (Icuk,
Furqon, dan Kunta, 2004 :58). Dropshot dipukul rendah, tepat di atas net, dan
pelan, sehingga bola langsung jatuh ke lantai. Bola dipukul di depan tubuh
dengan jarak lebih jauh dari pukulan clear overhead, dan permukaan raket
anda dimiringkan untuk mengarahkan bola lebih ke bawah (Tony Grice, 2002
: 71)

6) Lob
pengembalian tinggi yang diarahkan jauh ke belakang lapangan (Tony Grice,
2002 : X). Pukulan lob merupakan pukulan yang sangat penting bagi pola
pertahanan maupun penyerangan (Icuk, Furqon, dan Kunta, 2004 : 42).

7) Drive
Pukulan datar yang mengarahkan bola dengan lintasan horizontal melintasi
net. Baik drive forehand maupun backhand mengarahkan bola dengan
ketinggian yang cukup untuk melakukan clear pada bola dengan jalur yang
datar atau sedikit menurun (tony Grice, 2002 : 97). Pukulan drive adalah
pukulan yang biasa digunakan untuk menekankan lawan atau untuk tidak
memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan bola-bola yang
melambungkan sehingga lawan tidak memperoleh kesempatan bagi atlet
untuk melakukan pukulan atas (Icuk, Furqon, dan Kunta, 2004 : 64).

2.5 Kebutuhan Fisik Bulutangkis

Furqon, Muchsin, dan Kunto (2000) mengemukakan bahwa kualitas fisik


permainan bulutangkis adalah

1. Power dan kapasitas anaerobik (termasuk Kecepatan dan kekuatan) yang baik,
agar mampu meloncat/melompat, melenting dengan cepat ke segala arah,
melakukan pukulan smash, lob, drive secara berulang-ulang.
2. Daya tahan dan kekuatan otot serta daya tahan kardiorespiratori (Kapasitas
Aerobik) yang baik, untuk mempertahankan irama gerak..
3. Kelincahan dan kecepatan
4. Kecepatan reaksi dan kecepatan dalam memberikan respons kepada pukulan
14
lawan.
5. Kelenturan dan kecepatan terutama tampak dalam gerakn-gerakn menekuk
dan meliuk tubuh, kaki dan lengan pada saat memukul dan mengembalikan
bola lawan.
6. Koordinasi
7. Kualitas otot yang baik, terutama otot-otot, pergelangan tangan, lengan
bawah dan atas, bahu, dada, leher, perut, kaki, dan paha punggung bagian
bawah

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bulu tangkis adalah olahraga raket dimainkan oleh dua orang yang
berlawanan tujuannya memukul bola ke bidang lawan. Olahraga ini
berkembang di Mesir kuno dan Tiongkok kuno, dan memiliki teknik dasar
memegang raket dan pukulan seperti servis dan lob.

Servis adalah teknik dasar dalam olahraga bulu tangkis untuk memulai
permainan. Pukulan pembuka ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendapat
poin. Maka dari itu, pemain perlu mengetahui cara servis bulu tangkis yang
benar agar dapat mengontrol permainan sekaligus mengantongi poin dengan
cepat sejak awal

3.2 Saran
Diharapkan dari makalah ini dapat sebagai acuan pembelajaran dan referensi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, serta dapat dikembangkan lagi
sebagai acuan pembelajaran mahasiswa dan masyarakat luas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Haerun, Muhammad, Hasanuddin Hasanuddin, and Juhanis Juhanis. Survei


Tingkat Keterampilan Servis Pendek Dalam Permainan Bulutangkis Pada
Mahasiswa Bkmf Bulutangkis Fik Unm. Diss.

Nurdwi, H. S. K. (2019). TINGKATKETERAMPILAN TEKNIK DASAR SERVIS


DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA ATLET PB. KARSA
MANDIRI MAKASSAR (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR).

Rohmah, A. F., & Purnomo, M. (2022). Analisis Kondisi Fisik Dan Teknik Dasar
Atlet Bulu Tangkis Kategori Putra Di Kota Surabaya. Jurnal Prestasi
Olahraga, 5(3), 21-28.

Subarkah, A., & Marani, I. N. (2020). Analisis teknik dasar pukulan dalam
permainan bulutangkis. Jurnal MensSana, 5(2), 106-114.

Sutiyawan, T. H., Yunitaningrum, W., & Purnomo, E. (2015). Keterampilan


Teknik Dasar Pukulan Pada Proses Pembelajaran Bulu Tangkis. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 4(8).UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR, 2020.

Yuliawan, D. (2017). Bulu tangkis dasar. Deepublish.

17

Anda mungkin juga menyukai