Nurjamilah Barakat
Firman Maulana
Bachtiar
Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Barakatnurjamilah@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan otot lengan, fleksibilitas pergelangan
tangan, dan mengetahui kontribusi keduanya terhadap ketepatan servis long forehand. Metode
dalam penelitian ini berupa survey. Populasi penelitian berjumlah 30 orang, sampel diambil secara
total sampling. Kekuatan otot lengan diperoleh dari push up, pergelangan tangan diukur
menggunakan goniometer, ketepatan servis long forehand diambil dari ketepatan long serve test.
Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi ganda dan rumus kontribusi (r2 x 100%)
dengan taraf signifikan α 0,05. Analisis data kekuatan otot lengan diperoleh rhitung = 0,543 dan rtabel
= 0,374. Kontribusinya terhadap ketepatan servis long forehand sebanyak 29,48%. Analisis data
fleksibilitas pergelangan tangan diperoleh rhitung = 0,559 dan rtabel = 0,374. Kontribusinya terhadap
ketepatan servis long forehand sebanyak 31,24%. Analisis data kekuatan otot lengan dan
fleksibilitas pergelangan tangan secara bersama-sama memiliki kontribusi sebesar 44,35% terhadap
ketepatan servis long forehand.
Kata kunci: Kekuatan otot lengan, fleksibilitas pergelangan tangan, ketepatan servis long
forehand.
Abstract: This study aims to determine the arm muscle strength, wrist flexibility, and know their
contribution to the accuracy of long forehand service precision. The type of this research uses
servey. The population of this research is 30 people, the sample is taken by total sampling. Arm
muscle strength data obtained from push up, wrist flexibility data obtained from test goniometer,
the long forehand service precision data obtained from long serve test. Data were analyzed by
using correlation techniques and contribution (r2 x 100%) with significance level α 0,05. Data
analisis of the arm muscle strength was obralned rscore = 0,543 and rtable = 0,374. Its
contribution to the accuracy of long forehand service precision is 29,48%. Data analysis of wrist
flexibility was obralned rscore = 0,559 and rtable = 0,374. Its contribution to the accuracy of
wrist flexibility is 31,24%. Analysis of arm muscle strength data and wrist flexibility joint together
contributed 44,35% to the accuracy of long forehand service precision.
Keywords: Arm muscle strength, Flexibility of wrist, Long service precision forehand
SMA Negeri 1 Kota Sukabumi ini masih bulutangkis dan bagaimana sejarahnya belum
kurang maksimal dalam melakukan servis diketahui secara pasti. Sebagaimana
forehand panjang atau long forehand terlebih dikemukakan oleh Poole (2013:7) “Asal mula
dalam ketepatannya. Ada 30 siswa yang olahraga bulutangkis, sampai saat ini masih
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler diragukan. Ada bukti-bukti yang menyatakan
bulutangkis di SMA Negeri 1 Kota Sukabumi bahwa permainan ini terdapat di beberapa
akan tetapi menurut pelatih hanya 6 orang negara yang berbeda sejak berpuluh tahun
yang mampu melakukan servis long forehand yang lalu. Salah satu permainan yang mirip
dengan baik dan 24 orang yang masih kurang bulutangkis dimainkan di Cina, disana
baik dalam melakukan servis long forehand. digunakan alat pemukul berbentuk dayung dari
Pada saat melakukan servis long forehand kayu dengan bola sebagai sasaran pukulnya.
masih kurang tepat, karena lengan kurang Permainan ini juga telah ada sekitar abad ke-
adanya tenaga, fleksibilitas pergelangan 12 di lapangan olahraga kerajaan Inggris. Juga
tangan kurang baik, kurang di ayun atau ada bukti-bukti yang menyatakan bahwa
melebihi maksimal ayunan. Pola latihan servis anggota-anggota kerajaan di Polandia
long forehand kurang diperhatikan, latihan memainkan olahraga ini pada akhir abad XVII
lebih di perbanyak pada game ganda yang atau permulaan abad XVIII. Di India, olahraga
menggunakan teknik servis forehand pendek ini dimainkan di Poona, dan sampai tahun
di karenakan kurangnya lapangan bulutangkis. 1890 permainan ini disana dikenal dengan
Pada saat bermain tunggal, sebagian besar nama Poona. Belum dapat dipastikan apakah
hasil servis long forehand yang dilakukan oleh perwira-perwira perang Inggris membawa
siswa terlalu melebar ke kanan, ke kiri permainan ini dari India ke Inggris. Yang
menyangkut dan memberikan servis yang tepat dapat dipastikan ialah nama badminton untuk
pada lawan sehingga lawan dapat bulutangkis berasal dari nama kota Badminton,
membalikkan shuttlecook dengan mudah, tempat kediaman Duke of Beaufort”.
pukulan servis yang seharusnya menghasilkan Sedangkan menurut Aksan (2013:14)
poin untuk diri sendiri justru malah lebih “Dari mana asal bulutangkis dan bagaimana
banyak menghasilkan poin untuk lawan. sejarah-sejarahnya, belum ada jawaban yang
Seharusnya pukulan servis long forehand jatuh pasti. Masyarakat Indonesia sudah mengenal
di belakang posisi berdirinya lawan atau dapat bulutangkis sejak zaman penjajahan Belanda.
menjadi lawan meninggalkan posisi Namun pada saat itu perkumpulan-
strateginya dan mendapatkan poin. Oleh perkumpulan bulutangkis yang terbentuk
karena itu, ketepatan seorang pemain dalam kemudian bergerak sendiri-sendiri tanpa satu
melakukan servis long forehand harus tujuan dan satu cita-cita. Hal ini tentu tidak
ditingkatkan dan dikembangkan secara bisa dibiarkan berlangsung terus, harus
maksimal. diusahakan satu organisasi secara nasional,
Mengikuti perkembangan itu maka sebagai organisasi pemersatu. Untuk
upaya-upaya pembinaan harus selalu menempuh jalan menuju satu wadah
dikembangkan, terutama sistem mekanisme organisasi, cara yang paling tepat adalah
pembinaan yang lebih sistematis dan mempertemukan tokoh perbulutangkisan
berkesinambungan. Untuk menindak lanjuti dalam satu kongres. Pada saat itu memang
hal ini perlu diketahui kemampuan dari agak sulit untuk berkomunikasi antara satu
masing-masing anggota ekstrakurikuler di daerah dengan daerah lainnya. Satu-satunya
SMA Negeri 1 Kota Sukabumi. Dengan yang bisa ditempuh adalah lingkungan Pulau
demikian peneliti bermaksud mengkaji secara Jawa saja. Itu pun bisa ditempuh setelah
ilmiah melalui penelitian skripsi dengan judul terbentuknya PORI (Persatuan Olahraga
“Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan dan Republik Indonesia). Usaha yang dilakukan
Fleksibilitas Pergelangan Tangan Terhadap oleh Sudirman dan kawan-kawan melalui
Ketepatan Servis Long Forehand di perantara surat yang intinya mengajak untuk
Ekstrakurikuler Bulutangkis SMA Negeri 1 mendirikan persatuan bulutangkis membawa
Kota Sukabumi Tahun 2018”. hasil. Maka, pada suatu pertemuan 5 Mei 1951
Sejarah Buluitangkis di Bandung, lahirlah Persatuan Bulutangkis
Olahraga bulutangkis merupakan salah Seluruh Indonesia (PBSI) dan pertemuan
satu jenis olahraga yang sangat terkenal di tersebut dicatat sebagai kongres pertama
seluruh Dunia. Dari mana asal mula PBSI”.
DAFTAR PUSTAKA