Anda di halaman 1dari 16

PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN OLAHRAGA DAN

SARANA PRASARANA PENDUKUNG PADA UNIVERSITAS LAMBUNG


MANGKURAT

SUNARNO BASUKI

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
E-mail: sunarnobas717@gmail.com

Abstrak: Partisipasi Mahasiswa Dalam Kegiatan Olahraga Dan Sarana Prasarana


Pendukung Pada Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap : (1) Untuk mendapatkan informasi selengkapnya di lapangan sampai sejauh
mana para mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat melakukan aktivitas olahraga
dalam setiap minggunya. (2) Untuk mendapatkan data lapangan sebenarnya seberapa
banyak sarana prasarana olahraga/ ruang terbuka untuk keiatan olahraga yang dimiliki
Universitas Lambung Mangkurat dalam mendukung kegiatan olahraga mahasiswanya. (3)
Untuk mengetahui sebaik apa kebugaran jasmani mahasiswa Universitas Lambung
Mangkurat.
Penelitian ini menggunakan rancangan survey dengan teknik tes dan pengukuran
yang berusaha mendeskripsikan, mencadra, menjelaskan, dan membeberkan data yang
diperoleh di lapangan. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa, Pencatatan dilakukan untuk
mendapatkan data sarana prasarana/ ruang terbuka yang dimiliki universitas. Teknik tes lari
progresif digunakan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa.
Populasi penelitian adalah seluruh seluruh mahasiswa Universitas Lambung
mangkurat yang berjumlah sekitar 10.000 orang mahasiswa dengan sampel yang digunakan
sejumlah 400 orang, ditentukan dengan teknik proportional random sampling berpedoman
pada formula Soekidjo. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui
partisipasi dan minat siswa terhadap olahraga. Ormat pengukuran luas sarana/prasarana
yang dimiliki Universitas. Tes progresif untuk mendapatkan data kebugaran jasmani
mahasiswa.
Analisis data menggunakan statistika deskriptif untuk menghitung indeks
partisipasi, sarana /prasarana dan kebugaran mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.
Hasil analisi menunjukkan bahwa (1) Indeks Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
olahraga sebesar 0,262, indeks sarana prasarana/ ruang terbuka sebesar 0,466 dan indeks
kebugaran jasmani mahasiswa sebesar 0,359 dari skala penilaian dengan rentang 0,00 s/d
1.00.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah: (1) Partispasi mahasiswa dalam
gerakan olahraga rendah, (2) Sarana prasarana/ ruang terbuka rendah, dan tingkat
kebugaran jasmani mahasiswa rendah. Pembinaan olahraga untuk mahasiswa di
Universitas Lambung Mangkurat belum memadai, terbukti dengan rendahnya semua
indeks yang diukur.
Saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) menjadikan olahraga
sebagai mata kuliah wajib di Universitas Lambung Mangkurat, (2) Mengangkat tenaga
pengelola/ manajer olahraga bagi kegiatan olahraga mahasiswa., (3) melengkapi/
membangun sarana prasarana olahraga di setiap fakultas yang disesuaikan dengan minat
olahrga mahasiswanya, (4) melengkapi/ menambah alat-alat olahraga sesuai dengan minat
mahasiswa, (5) mencanagkan gerakan olahraga di lingkungan universitas sekaligus
mengadakan kejuaraan-kejuaraan antar fakultas

1
Kata kunci: Partisipasi, ruang terbuka, kebugaran jasmani.

LATAR BELAKANG mahasiswa Unlam pada umumnya?


Mahasiswa Universitas Lambung Seberapa banyak Unlam memiliki sara-
Mangkurat selalu terlibat dalam acara prasarana olahraga yang dapat digunakan
Pekan Olahragga Mahasiswa Nasional untuk pembinaan olahraganya? Hal
(POMNAS Ke X) diselenggarakan yang tersebut di atas yang melatarbelakangi
dilaksanakan setiap empat tahunan. Hal ini mengapa penelitian ini diadakan.
merupakan kebanggaan bagi masyarakat Pembinaan olahraga mahasiswa
Kalimantan Selatan, dan Pemerintah Pusat tentu tidak terlepas dari usaha universitas
telah memberi kepercayaan bagi dalam mengembangkan kemampuan fisik
BAPOMI Kalimatan Selatan untuk optimal para mahasiswanya. Pembinaan
menyelenggarakan POMNAS Ke X di olahraga mahasiswa pasti terkait erat
Kalimantan Selatan. Penyelenggaran dengan banyaknya sarana prasarana yang
POMNAS X di Kalimantan Selatan disediakan universitas dalam mendukung
tergolong sukses. Sayangnya kesuksesan aktivitas olahraga mahasiswa. Tanpa
penyelenggaraan POMNAS tidak diikuti sarana prasarana yang baik mustahil dapat
oleh sukses prestassi. Pada POMNAS diciptakan prestasi yang baik dari
tersebut Kalimantan Selatan berada pada mahasiswa. Hasil akhir dari berolahraga
peringkat 13 dengan dua medali emas. bagi mahasiswa adalah dimilikinya
Kontingen POMNAS X Kalimantan kebugaran jasmani yang baik dari semua
Selatan terdiri dari 96 orang mahasiswa, mahasiswa, sebab dengan kebugaran
sebagian terbesar berasal dari mahasiswa jasmani yang baik akan mendukung usaha
Universitas Lambung Mangkurat sebagai mahasiswa untuk dapat menyelesaikan
universitas terbesar di Kalimantan Selatan. studinya sesuai perencanaannya.
Akan tetapi walaupun Universitas Penelitian ini dilakukan untuk
Lambung Mangkurat mengutus atlet mengungkapkan keadaan sebenarnya
terbanyak, atlet Unlam tidak bagaimana keolahragaan dibina oleh
mempersembahkan satu medalipun. Justru Universitas Lambung Mangkurat yang
mahasiswa universitas swasta lainnya sudah mendeklarasikan diri ingin menjadi
yang mendapatkan dua medali emas. Yang universitas terkemuka di Indonesia dengan
menjadi pertanyaan adalah mengapa berbagai prestasinya, termasuk dalam
mahasiswa Unlam tidak menampilkan bidang keolahragaan mahasiswa. Dari data
prestasi olahraga di tingkat nasional? lapangan akan dapat dikelathui segala
Bagaimana Unlam membina olahraga di sesuatunya mengenai keolahragaan
kampus? Apakah ketidak mampuan mahasiswa yang dapat digunakan sebagai
mahasiswa Unlam di tingkat POMNAS ini data awal, titik tolak pembangunan
menggambarkan keadaan mahasiswa olahraga di Unlam pada masa mendatang.
Unlam pada umumnya? Bagaimana Penelitian ini berbentuk survey untuk
kebugaran jasmani mendapatkan data

2
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 3

partisipasi mahasiswa dalam melakukan Maksum, dkk. (2004: 2-3)


gerakan badan (olahraga), seberapa sering menyatakan bahwa olahraga ditinjau dari
mahasiswa melakukan olahraga (cabang substansinya telah menjadi salah satu
apapun) di dalam satu minggu, baik yang instrumen untuk menciptakan tatanan
dilakukan di dalam universitas maupun di kehidupan dunia yang lebih baik. Lebih
luar universitas. Penelitian ini juga lanjut ia menambahkan bahwa
mnegungkapkan kepemilikan sarana pembangunan olahraga harus ditempatkan
prasarana olahraga yang digunakan oleh dalam kerangka pembangunan masyarakat
universitas dalam mendukung kegiatan dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu
olahraga mahasiswanya. Tidak kalah olahraga seharusnya digunakan sebagai
pentingnya pengukuran kebugaran instrumen penting dalam pembangunan
jasmani mahasiswa yang sangat pada umumnya. Olahraga ditujukan untuk
dibutuhkan dalam usaha menyelesaikan peningkatan kualitas hidup manusia secara
studinya. utuh. Kemampuan fisik akibat berolahraga
akan menjadi landasan yang kuat bagi
kepentingan pembangunan di segala
KERANGKA TEORITIS bidang kehidupan untuk selalu mau
A. Pembangunan Olahraga berusaha, bersaing dengan cara sehat,
bertanggung jawab terhadap apa yang
Pembangunan olahraga di diperbuatnya, dan lain sebagainya.
Indonesia merupakan kegiatan Termasuk kepemilikan faisk yang segar
berkesinambungan, yang terarah dan bugar akan dapat membantu Mahasiswa
terpadu untuk membangun warga negara dalam menyelesaikan studinya,
Indonesia. Pembangunan olahraga yang melaksanakan tugas-tugasnya dengan
terarah dilaksanakan dalam rangka baik.
pembinaan manusia dalam menghadapi
situasi bangsa pada waktu ke depan 1. Landasan kebijakan pembangunan
dimana persaingan global terjadi. olahraga di Indonesia adalah
Persaingan tersebut memerlukan manusia dijaminnya kesempatan bagi setiap
yang unggul di segala bidang, termasuk warga masyarakat untuk
memiliki kebugaran tubuh yang optimanl mempertahankan dan meningkatkan
Pembangunan tersebut mampu kesehatan dan kebugaran jasmani
menyiapkan pelaku olahraga untuk hidup melaui kegiatan berolahraga (Dirjen
layak sebagai manusia dengan berbagai Olahraga: 6). Dengan diberikannya
macam peluang, tantangan dan hambatan. kesempatan yang sama dan seluas-
Pembangunan olahraga terpadu luasnya diharapkan akan tercipta
mengembangkan berbagai bakat dan budaya berolahraga di kalangan
kemampuan individu secara seimbang, masyarakat, yang pada gilirannya
sehingga berbagai peluang dalam akan menjadikan masyarakat
kehidupan dapat dikerjakan bersama memiliki kebugaran jasmani yang
dalam kesatuan tindak demi kepentingan baik, memiliki etos kerja dan
bangsa.
4 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

produktivitas kerja yang tinggi, dalam tubuh, tulang dan daging,


mampu bekerjasama , serta memiliki ada perubahan dari kecil menjadi
etika, moral dan disiplin yang tinggi besar. Perkembangan dimaksud
akibat dari berolahraga. adalah bertambahnya fungsi sel-
2. Pembangunan olahraga harus sel di dalam tubuh untuk dapat
dilakukan secara berkesinambungan melakukan kegiatan yang lebih
melalui pembinaan yang dirancang berat.
sebelumnya. Pembinaan olahraga b. Jalur olahraga pendidikan
secara garis besar terdapat tiga adalah aktivitas olahraga yang
kelompok jalur pembinaan, yaitu: 1) dilaksanakan pada lembaga
jalur olahraga prestasi, 2) jalur pendidikan (sekolah) berupa
olahraga pendidikan, dan 3) jalur pendidikan jasmani/ olahraga bagi
olahraga masyarakat. Tiga jalur para siswa untuk menyalurkan
pembinaan ini akan menjadi pilar bagi potensinya agar dapat berprestasi
pembangunan olahraga selanjutnya. dalam bidang olahraga.
Pendidikan jasmani sebenarnya
a. Jalur olahraga prestasi adalah
merupakan bagian dari
jalur pembinaan olahraga yang
pendidikan keseluruhan yang
diharapkan akan memunculkan
mampu memberi kontribusi
prestasi bagi atletnya baik di
terhadap perkembangan dan
tingkat nasional ataupun
pertumbuhan setiap anak melalui
internasional. Jalur ini telah
pengalaman gerak.
berkembang di masyarakat.
Lutan dan Cholik
Pembinaan olahraga dilakukan
(1997:14) mengatakan bahwa
oleh klub-klub olahraga yang
pendidikan jasmani adalah suatu
memang benar-benar ditujukan
proses yang dilakukan secara
untuk meraih prestasi. Klub-klub
sadar dan sistematis melalui
cabang olahraga selanjutnya
berbagai kegiatan jasmani untuk
dibina oleh Komite Olahraga
memperoleh pertumbuhan
Nasional Indonesia (KONI) baik
jasmani, kesehatan dan kesegaran
pusat, maupun daerah. Program
jasmani, kemampuan dan
pembinaan dilakukan secara
keterampilan, kecerdasan dan
berjenjang dan
perkembangan watak serta
berkesinambungan, bahwa
kepribadian yang harmonis dalam
prestasi tinggi yang dicapai atlet
rangka membentuk manusia
berangkat dari tahapan-tahapan
Indonesia seutuhnya yang
yang berjenjang dan
berkualitas berdasarkan pancasila.
berkesinambungan. Dalam setiap
Aktivitas jasmani dalam
jenjangnya setiap atlet diberi
pengertian ini dipaparkan sebagai
beban yang sesuai dengan tingkat
kegiatan peserta didik untuk
pertumbuhan dan perkembangan
meningkatkan
fisiknya. Pertumbuhan dimaksud
adalah bertambahnya sel-sel
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 5

keterampilan motorik, dan nilai- melalui gerak, pendidikan jasmani


nilai fungsional yang mencakup harus dilaksanakan sesuai dengan
aspek kognitif, afektif, dan sosial. pengertian yang dikandungnya.
Depdikbud (1995:1) Dengan demikian pendidikan
menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah alat untuk sampai
jasmani adalah suatu bagian dari ke tujuan pendidikan pada
pendidikan keseluruhan yang umumnya yang dilakukan melalui
mengutamakan aktivitas jasmani gerak jasmani. Lebih lanjut
dan pembinaan hidup sehat untuk Hartono (2003) yang mengutip
pertumbuhan dan perkembangan pendapat Duer dan Pangrazi
jasmani, mental, soaial, serta (1989) menyatakan bahwa tiga
emosional yang serasi, selaras dan hasil utama yang secara langsung
seimbang. Melalui aktivitas dapat diperoleh adalah: 1)
jasmani diharapkan agar tercapai perkembangan, pertumbuhan dan
pertumbuhan dan perkembangan kesegaran jasmani, 2) penguasaan
badan yang harmonis. berbagai jenis keterampilan fisik
Terbentuknya sikap dan perilaku yang dapat membuat anak mampu
disiplin, kerjasama, dan kejujuran bergerak secara efektif dalam
serta mengikuti peraturan dan melakukan berbagai macam
ketentuan yang berlaku. kegiatan fisik, dan 3) membuat
Menyenangi aktivitas jasmani anak memiliki kemampuan untuk
yang dapat dipakai untuk memahami gerak tubuhnya.
pengisian waktu luan serta Pembinaan olahraga secara
kebiasaan hodup sehat. masal dilakukan pada tingkat
Meningkatkan kesegaran jasmani sekolah dasar, dan sekolah
dan kesehatan, serta daya tahan menengah pertama dan sekolah
tubuh terhadap penyakit. menengah atas. Pembinaan ini
Pendidikan jasmani adalah dilakukan POPSI (Persatuan
bagian terpadu dari proses Olahraga Pelajar Seluruh
pendidikan yang menyeluruh; Indonesia). Di tingkat pedidikan
bidang dan sasaran yang tinggi pembina Olahraga disebut
diusahakan adalah perkembangan dengan BAPOMI (Badan
jasmaniah, mental, emosional, Pembina Olahraga Mahsiswa
dan sosial bagi warga negara yang Indonesia) baik di tingkat psat
sehat, melalui medium kegiatan maupun daerah. Jalur olahraga
jasmaniah, pertumbuhan pelajar merupakan pembinaan
kecerdasan dan pembentukan masal, siswa mulai dikenalkan
watak (Soemosasmito 1988:5; dengan gerak dasar olahraga, bagi
Ateng 1992:8) yang berbakat ditampung pada
Hartono, M. et al. (2003: lembaga pelatihan yang disebut
56-57) mengatakan bahwa dengan Pusat Pendidikan
sebagai bentuk pendidikan
6 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

dan Latihan Olahraga Pelajar diharapkan, disamping untuk


(PPLP). Pembinaan bagi siswa membangkitkan nilai tambah
yang berbakat dilanjutkan dengan berupa keuntungan ekonomis
pelatihan di tingkat perguruan melalui pengembangan olahraga
tinggi ditangani olah Pusat pariwisata dengan segmen-
Pendidikan dan Latihan olahraga segmen yang berpotensi menarik
Mahasiswa (PPLM). Pada tingkat partisipasi wisatawan domestik
PPLM inilah atlet yang berasal dan kunjungan wisata asing.
dari pembinaan jalur pendidikan
diharapkan mampu menampilkan B. Partisipasi Mahasiswa Dalam
prestasi terbaiknya. Di tingkat Olahraga
mahasiswa inilah diharapkan atlet Maksum A. et al, (2004: 22)
terbaik muncul yang dapat menyatakan bahwa asumsi yang
mewaklili daerah, dan nasional digunakan untuk menetapkan partisipasi
(Rusli lutan, 2004) sebagai dimensi pembangunan olahraga
PPLP dan PPLM di adalah tumbuhnya kesadaran hidup sehat
Kalimantan Selatan sudah dan aktif sepanjang hayat. Artinya,
dilaksanakan, namun atlet yang semakin banyak individu yang
dihasilkan dari pendidikan dan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga di
latihan ini ternyata kurang suatu daerah, semakin tinggi pula
memadai. Terbukti pada kesadaran masyarakat tersebut akan hidup
POMNAS Ke XII tahun 2011 lalu sehat dan berkualitas. Tingginya
atlet PPLM tidak mendapatkan partisipasi juga mencerminkan minat dan
medali apapun, termasuk seluruh apresiasi mahasiswa bersangkutan
atlet mahasiswa Unlam tidak terhadap kegiatan olahraga. Partisipasi
menampilkan prestasi yang diyakini sebagai prasyarat kuatnya fondasi
memadai, ini yang patut bangunan pilar olahraga, baik olahraga
dipertanyakan . pendidikan, olahraga masyarakat, dan
c. Jalur olahraga masyarakat, olahraga prestasi
termasuk di dalamnya kegiatan Angka partisipasi diukur
rekreasi di alam terbuka, kegiatan berdasarkan rasio antara peserta kegiatan
pembinaan kebugaran jasmani, dengan jumlah populasinya. (Dirjen
dan olahraga tradisional yang Olahraga, 2004: 8). Dalam hal ini prinsip
dilakukan oleh masyarakat yang kegiatan fisik dikenal dengan FITT
sebenarnya telah tumbuh di (Frequency, Intencity Time and Type).
Indonesia, tetapi masih berjalan Frequenccy menunjukkan banyaknya
sendiri-sendiri, dan sungguh aktivitas olahraga dalam satu minggu
merupakan sebuah tantangan bagi sebagai dasar perhitungan partisipasi.
upaya untuk menggalakkan American College of Sport Medicine
menjadi gerakan nasional yang merekomendasikan bahw ayang dimaksud
dapat mendorong percepatan arah dengan partisipasi dalam kegiatan
perubahan soaial yang olahraga adalah “ikut aktif” nya
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 7

melakukan kegiatan olahraga 3 sampai 5 prasyarat keberlangsungan olahraga di


kali dalam seminggu sebagai patokan yang tiga pilar di depan.
ideal. Intencity menunjukkan Fasilitas olahraga menurut
kesungguhan seseorang dalam melakukan penelitian ini dapat juga disebut dengan
kegiatan, yang dapat diukur misalnya ruang terbuka, yang berupa sarana
dengan menghitung denyut nadi individu. maupun sarana olahraga yang merupakan
Time menunjukkan lamanya waktu yang salah satu faktor yang mempengaruhi
digunakan oleh individu untuk melakukan tingkat dan pola partisipasi masyarakat
kegiatan olahraga. Waktu ideal melakukan termasuk mahasiswa dalam kegiatan
olahraga adalah sekitar 1 jam dalam olahraga. Semakin banyak jumlah dan
sekali/ setiap kegiatan olahraga. Type jenis fasilitas yang tersedia pada suatu
mengacu kepada jenis kegiatan yang lingkungan di kampus universitas/
dipilih individu dalam melakukan fakultas, semakin mudah mahasiswa
kegiatan olahraga. melakukan berbagai kegiatan olahraga
sesuai dengan minatnya. Kondisi ini pada
C. Sarana Prasarana Olahraga gilirannya akan dapat
Tim Indeks Pembangunan menumbuhkembangkan minat, aspirasi
Olahraga (2004:22-23) mengemukakan dan partisipasi masyarakat terhadap
bahwa Sarana Prasarana atau biasa disebut kegiatan olahraga. Sebaliknya, semakin
dengan ruang terbuka merupakan terbatas fasilitas/ sarana prasarana yang
kebutuhan dasar untuk melakukan tersdia, semakin terbatas kesempatan bagi
aktivitas olahraga. Tanpa adanya fasilitas/ warga kampus untuk menggunakan dan
sarana prasarana/ ruang terbuka yang memanfaatkannya. Kondisi ini pada
memadai, sulit rasanya mengharapkan akhirnya akan cenderung menurunkan
partisipasi publik dalam aktivitas minat dan partisipasi warga kamous untuk
olahraga. Semakin banyak ruang terbuka berolahraga.
yang tersedia, semakin mudah masyarakat Fasilitas olahraga secara
menggunakan dan memanfaatkannya. keseluruhan mencakup fasilitas fisik dan
Sebaliknya, semakin terbatas fasilitas/ fasilitas non fisik. Fasilitas olahraga secara
sarana prasarana/ ruang terbuka yang fisik mencakup prasarana dan sarana fisik
tersedia, semakin terbatas pula antara klain berupa stadion, gelanggang
kesempatan masyarakat menggunakan dan dan lapangan berbagai cabang olahraga.
memanfaatkannya. Dengan demikian, Sedangkan fasilitas non-fisik olahraga
ketersediaan fasiltas/ sarana prasarana/ mencakup prasarana dan sarana non fisik
ruang terbuka olahraga akan seperti srana/ perkumpulan olahraga,
mempengaruhi tingkat dan pola partisipasi tanaga pelatih dan guru olahraga.
masyarakat dalam berolahraga. Daerah Ketersediaan kedua jenis fasilitas olahraga
yang peduli akan pembangunan tersebut dalam jumlah yang cukup
olahraganya, akan berusaha menyediakan memadai selain akan mampu
ruang terbuka olahraga dan dikembangkan meningkatkan partisipasi mahasiswa
secara terpadu dengan pembangunan untuk berolahraga pada gilirannya juga
daerahnya. Dimensi ini juga menjadi akan mampu menggeser persepsi
8 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

masyarakat tentang olahraga dari hanya universitas dengan jumlah mahasiswa.


sekedar kegiatan untuk rekreasi dan Dalam penelitian ini fasilitas/ sarana
menjaga kesehatan menjadi kegiatan prasarana/ ruang terbuka dihitung
untuk ajang memperoleh prestasi. berdasarkan banyaknya/ jumlah fasilitas/
Perkembangan jumlah fasilitas sarana prasaran/ ruang terbuka dalam
fisik untuk olahraga berupa stadion, meter persegi dibandingkan dengan
gelanggang dan lapangan olahraga pada jumlah seluruh mahasiswa Universitas
suatu lingkungan kampus pada umumnya Lambung Mangkurat.
sangat dipengaruhi oleh perkembangan
sosial-ekonomi mahasiswa yang D. Kebugaran Jasmani Mahasiswa
bersangkutan. Jumlah mahasiswa yang Dimensi ini terkait dengan dua
meningkat pesat secara umum akan dimensi sebelumnya yang merupakan
menggeser fungsui lapangan olahraga atau indikator penting keberhasilan
lahan-lahan kosong yang semula biasa pembangunan olahraga. Di samping
digunakan sebagai lapangan olahraga oleh kebugaran merupakan general factor dari
masyarakat menjadi ruang kuliah atau tiga pilar bangunan olahraga, ia juga
tempat-tempat kegiatan lain. Fenomena merupakan prasyarat bagi seseorang untuk
seperti ini banyak dijumpai di beberapa dapat melakukan aktivitas sehari-hari
kampus yang membongkar lapangan secara produktif. Reformasi pendidikan
olahraga untuk diganti ruang kuliah jasmani dan olahraga di sejumlah negara
bertingkat. (misalnya: Amerika dan Australia)
Berapa rasio luas fasilitas yang dilakukan bermula dari rendahnya
diperlukan oleh seorang mahasiswa untuk kebugaran sebagian besar warganya. (Tim
melakukan aktivitas olahraga 1 : 3,5 meter Indeks Pembangunan Olahraga, 2004: 23)
persegi. Artinya satu orang atlet/ Kebugaran jasmani diukur dengan
mahasiswa memerlukan tiga setengah menggunakan MFT (Multi Stage Fitness
meter persegi lahan tempat latihan Test). Tes ini dianggap cukup sederhana
olahraga. Jadi misalnya sebuah perguruan dan mudah dilakukan, termasuk di daerah
tinggi memiliki 10.000 mahasiswa maka sekalipun (Dirjen Olahraga, 2004: 8)
perguruan tinggi tersebut harus
menyediakan fasilitas olahraga seluas
METODE PENELITIAN
35.000 meter persegi atau tiga setengah
Penelitian ini menggunakan
hektar, termasuk didalamnya adalah
rancangan/ metode survey. Metode survey
stadion, kolah renang, gedung-gedung
dimaksudkan untuk mendeskripsikan,
olahraga, aula, pusat kebugaran jasmani,
mencandra, menjelaskan, dan
laboratorium olahraga dan lain
membeberkan data yang diperoleh di
sebagainya. (Maksum et al., 2004; Rusli,
lapangan. Kuesioner diberikan kepada
2004)
mahasiswa untuk mengetahui seberapa
Angka fasilitas/ sarana prasarana/
jauh mahasiswa ikiut serta dalam kegiatan
ruang terbuka diukur berdasarkan rasio
olahraga dan
luas sarana/ prasaran yang bisa/ biasa
digunakan untuk berolahraga milik
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 9

minatnya terhadap olahraga. Pencatatan Sampel yang digunakan dalam


dilakukan untuk mendapatkan data penelitian ini dipilih dari populasinya
lapangan mengenai sarana dan prasarana dengan menggunakan rumus yang
yang dimiliki oleh universitas dalam dikemukakan oleh Soekidjo Notoatmodjo
menunjang kegiatan olahraga mahasiswa. (2002:92)
Teknik lain yang digunakan adalah tes, N
1  N  2 
n =
yaitu tes Lari Progresif untuk mengetahui
kebugaran jasmani mahasiswa. Data
lapangan dianalisis sedemikan rupa Sampel penelitian berjumlah 400 orang
sehingga dapat menggambarkan mahasiswa.
pembinaan olahraga yang dilakukan Instrumen penelitian yang
universitas terhadap mahasiswa yang digunakan adalah: 1) Kuesioner yang
sebenar-benarnya, mengenai : aktivitas dibuat khusus untuk mengukur partisipasi
olahraga mahasiswa pada kehidupan mahasiswa dalam kegiatan olahraga. 2)
sehari-harinya. Dari analisis data akan Format untuk mencatat seberapa banyak
diketahui keikutsertaan dan minat sarana prasaran/ fasilitas/ ruang terbuka
mahasiswa dalam kegiatan olahraga, juga yang dimiliki universitas, dan 3)
seberapa banyak sarana prasarana Progressive run test untuk mengukur
olahraga yang dimiliki Universitas kesegaran jasmani mahasiswa.
Lambung Mangkurat yang dapat Pengumpulan data dilakukan pada
digunakan oleh mahasiswanya. semua fakultas yang berada di bawah
Penggunaan lapangan olahraga yang baik Universitas Lambung Mangkurat.
dengan rasio 1 : 3,5 m persegi artinya Respondennyaadalah mahasiswa untuk
setiap satu mahasiswa harus disediakan mengetahui partisipasi dan kebugaran
sarana prasarana seluas 3,5 meter persegi. jasmani, pimpinan fakultas dan universitas
Populasi dalam penelitian ini untuk mengetahui data sarana prasarana.
adalah seluruh mahasiswa Program S1 Data dari lapangan setelah diedit
yang aktif kuliah yang dimiliki oleh dan diverifikasi kemudian dipindahkan ke
Universitas Lambung Mangkurat. dalam lembaran-lembaran data. Data
Mahasiswa Universitas Lambung kemudian diolah dan dianalisis
Mangkurat tersebar pada 10 fakultas yang menggunakan statistika dan komputer.
dimiliki Universitas Lambung Mangkurat. Data disajikan antara lain dalam bentu
Populasi mahasiswa S1 aktif yang angka-angka mutlak dan relatif pada tabel
dimiliki oleh Uniersitas Lambung yang relevan. Data dianalisis per fakultas
Mangkurat berjumlah sekitar 10036 orang dan gabungan fakultas (universitas)
mahasiswa yang tersebar di 10 fakultas. dengan menggunakan ”Indeks”.
Dalam penelitian ini tidak mencantumkan Indeks Pembinaan Olahraga di
mahasiswa pasca sarjana, mahasiswa sepuluh fakultas di lingkungan Universitas
diploma, mahasiswa penyetaraan dan Lambung Mangkurat seperti tertera pada
mahasiswa S0 sebagai populasi penelitian. tabel berikut ini.

Tabel 1. Rangkuman Indeks Partisipasi, Ruang Terbuka, Kebugaran Mahasiswa Unlam.


10 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

No Dimensi Partisipasi SarPras/ Kebugaran Indeks


R. Terbuka Pembinaan Kategori
Fakultas
1 Fak. Pertanian 0.267 0.456 0.325 0,350 Rendah
2 Fak. Kehutanan 0.256 0.548 0.374 0,390 Rendah
3 Fak. Perikanan 0.200 0.691 0.349 0,410 Rendah
4 Fak. Kedokteran 0.214 0.472 0.350 0,350 Rendah
5 Fak. Teknik 0.294 0.604 0.467 0,460 Rendah
6 Fak. MIPA 0.312 0.410 0.410 0,380 Rendah
7 FISIP 0.302 0.351 0.323 0,33 Rendah
8 Fak. Ekonomi 0.253 0.385 0.311 0,320 Rendah
9 Fak. Hukum 0.230 0.420 0.244 0,300 Rendah
10 FKIP 0.287 0.321 0.284 0,300 Rendah

Dari Tabel 1 di atas dapat diketahui HASIL DAN PEMBAHASAN


bahwa partisipasi mahasiswa secara Pembinaan olahraga yang
merata berada pada kategori rendah. dilakukan oleh Universitas Lambung
Untuk sarana prasarana/ ruang terbuka Mangkurat dapat dilaporkan sebagai
sebagian fakultas berada pada kategori berikut: Tingkat partisipasi mahasiswa
sedang seperti Fakultas Kehutanan, dalam kegiatan olahraga mempunyai
Fakultas Perikanan, dan Fakultas Teknik. indeks sebesar o,262. Kepemilikan Sarana
Untuk status kebuagaran jasmani prasatana/ ruang terbuka menunjukkan
mahasiswa semua fakultas menunjukkan indeks sebesar 0, 466. Kebugaran jasmani
tingakt kebugaran jasmani yang rendah. mahasiswa menunjukkan indeks sebesar
Secara total indeks pembinaan di semua 0,359. semua dimensi pembinaan olahraga
fakultas menunjukkan kategori rendah. berada pada kategori rendah.
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 11

UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
0.466
0.5 0.344
0.4
0.262
0.3
Indeks
0.2
0.1
0
Partisipasi Sarana Kebugaran

Gambar 1: Indeks Pembinaan Olahraga Universitas Lambung mangkurat (Unlam)


Hasil perhitungan pada umumnya minggunya. Pada hal diharapkan
menunjukkan pola pembinaan olahraga di mahasiswa memiliki kebuagaran jasamni
lingkungan Universitas Lambung yang baik agar dapat menyelesaikan tugas-
Mangkurat ternyata masih rendah, hal tugas perkuliahannya, atau bahkan
tersebut terbukti dengan rendahnya tingkat mewakili Uniersitas dalam lomba,
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kejuaraan olahraga di tingkat daerah,
olahraga sehari-hari, jumlah dan luas nasional maupun internasional. Jawaban
sarana prasarana/ ruang terbuka yang mahasiswa atas kuesioner yang diberikan
kurang mencukupi, dan tingkat kebugaran sebenarnya lebih dari 50 persen
jasmani mahasiswa yang masih kurang mahasiswa mempunyai minat dalam
baik. kegiatan olahraga, namun tidak tersedia
lapangan di fakultasnya seperti bulu
1. Partisipasi mahasiswa dalam tangkis, bola voli, fusal, karate/bela diri
olahraga dan lain sebagainya.
Tingkat partisipasi mahasiswa Ada kebijakan beberapa fakultas,
dalam kegiatan olahraga masih rendah, seperti Fakultas Pertanian, Fakultas
terbukti indeks partisipasi 0,262 yang Kedokteran, Fakultas Teknik, Fakultas
mengidikasikan bahwa masih banyak Perikanan dan Fakultas Ilmu Sosial dan
mahasiswa yang tidak melakukan kegiatan Ilmu Poloitik untuk menggerakkan
olahraga tiga kali dalam satu minggu. mahasiswanya dalam olahraga sekali
Sekitar 26 persen atau sekitar seperempat dalam seminggu, yaitu pada hari Jum’at
dari jumlah mahasiswa Unlam yang aktif
melakukan kegiatan olahraga dalam setiap
12 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

pagi selama kurang lebih 2 jam. Namun tangkis di kampus Banjarmasin, namun
kegiatannya terbatas kepada senam pagi pada umumnya tidak ada lapangan-
bersama dan olahraga lain yang kebetulan lapangan olahraga di tiap fakultas.
ada lapangannya seperti futsal. Namun Beberapa fakultas membangun sendiri
masih banyak minat lain dalam lapangan olahraga seperti lapangan bola
berolahraga namun tidak tersedia basket di Fakultas ilmu Sosialdan Ilmu
lapangan maupun pelatihnya seperti Politik, Panjat tebing/ panjat dinding di
olahraga bela diri. Fakultas-fakultas lain Fakultas Hukum dan Kampus Banjarbaru.
tidak menjadwalkan kegiatan olahraga Sebagian besar fakultas di lingkungan
bagi mahasiswanya. Unlam minim dengan sarana prasarana
olahraga, bahkan Fakultas Keguruan dan
2. Sarana prasarana/ Ruang terbuka ilmu Pendidikan tidak memiliki lapangan
Indeks sarana prasarana/ ruang yang siap pakai untuk kegiatan olahraga.
terbuka pada beberapa fakultas berada Hal itu disebabkan karena setiap jengkal
pada kategori sedang, tetapi secara lahan dibangun bangunan baru untuk
keseluruhan di tingkat universitas masih menambah daya tampung mahasiswa.
dalam kategori rendah. Indeks sarana Pada dua fakultas yaitu Fakultas
prasaran/ ruang terbuka tingkat Kehutanan dan Fakultas Perikanan, indeks
universitas sebesar 0,466. Indeks tersebut sarana prasarana/ ruang terbuka
masih dalam kategori rendah, tetapi mempunyai kategori sedang. Hal tersebut
mendekat ke arah sedang. Hal tersebut disebabkan jumlah mahasiswa di dua
seebenarnya menunjukkan bahwa fakultas tersebut tidak cukup banyak
Universitas Lambung Mangkurat sehingga sebagai faktor pembagi kan
memiliki lahan yang cukup luas untuk menghasilkan perhitungan yang relatif
keperluan olahraga mahasiswanya. lebih besar (indeks yang lebih besar).
Fakultas-fakultas yang memiliki sarana Fakultas Teknik memiliki indeks sarana
prasarana dengan kategori sedang adalah prasarana/ ruang terbuka dengan kategori
Fakultas Kehutanan, Fakultas Perikanan, sedang. Hal tersebut disebabkan karena
dan Fakultas Teknik Perhitungan sarana fakultas tersebut memang membuat sarana
prasarana/ ruang terbuka adalah rasio baru berupa lapangan futsal, lapangan
antara jumlah seluruh tempat/ lahan yang basket, namun lapangan tersebut
dapat digunakan untuk berolahraga dibagi bermasalah tidak bisa digunakan kalau
dengan jumlah mahasiswa pada fakultas musim hujan. Air akan menggenang
tersebut. berhari-hari menutupi lapangan-lapangan
Pada umumnya universitas milik Fakultas Teknik. Ssecara kebetulan
membangun kampus tidak delengkapi Fakultas Teknik menempati lokasi yang
oleh sarana prasarana olahraga di tiap-tiap berdekatan dengan lapangan
fakultas. Memang ada lapangan yang baseball/softball milik Pengurus Provinsi
dapat digunakan secara umum sebagai Cabang Olahraga Baseball/Softball, yang
tempat latihan bersama misalnya:
lapangan sepakbola di kampus
banjarbaru, lapangan tenis dan bulu
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 13

menempati kampus Unlam. Sport Development Index termasuk


Fakultas`MIPA, Kategori Rendah.
Fakultas Pertanian berusaha 3. Indeks Kebugaran Jasmani
membuat lapangan futsal karena sedang Mahasiswa Universitas Lambung
populer di kampus-kampus tersebut. Mangkurat sebesar 0,344 termasuk
Namun sayang lpangan dibuat di depan Kategori Rendah.
kampus, bukan dikhususkan untuk 4. Indeks Pembinaan Olahraga pada
lapangan olahraga, yang sewaktu-waktu Universitas Lambung Mangkurat
digunakan untuk upacara, kegiatan berdasar Indeks Partisipasi, Indeks
fakultas, parkir dan lainnya seperti PMB. Sarana, dan Indeks Kebiugaran
Pembangunan sarana olahraga nampaknya sebesar 0,357 termasuk Kategori
tidak direncanakan dengan baik, namun RENDAH.
hanya sekedar memenuhi minat B. Saran-saran
mahasiswa. Kegiatan mahasiswa putri Berdasarkan kesimpulan di atas
nampaknya kurang mendapat aspirasi, dapat diketahui bahwa semua yang
karena peminat cukup banyak tetapi berkenaan dengan pembinaan olahraga,
lapangan tidak tersedia. Universitas Lambung Mangkurat berda
3. Tingkat Kebugaran Jasmani pada Kategori Rendah baik pada
Mahasiswa partisipasi mahasiswanya dalam kegiatan
Indeks kebugaran jasmani olahrgaga, kepemilikan sarana/ ruang
mahasiswa Universitas lambung terbuka untuk kegiatan olahraga, serta
Mangkurat berada pada kategori rendah, kebugaran jasmani mahasiswa, semuanya
dengan indeks kebugaran sebesar 0,344 berada pada kategori rendah. Juga
menduduki peringkat dua, di atas berdasarkan temuan-temuan penelitian ini,
partisipasi namun berada di bawah sarana. maka dapat diajukan saran-saran sebagai
berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Universitas`Lambung Mangkurat
A. Kesimpulan hendaknya lebih memperhatikan
Berdasarkan analisis data dan kesejahteraan mahasiswa khususnya
pembahasan hasil penelitian dapat ditarik dalam bidang olahraga, dengan
kesimpulan sebagai berikut: menggalakkan agar mahasiswa mau
1. Indeks Partisipasi Mahasiswa melakukan olahraga apa saja.
Universitas Lambung Mangkurat 2. Universitas Lambung Mangkurat
dalam kegiatan olahraga sebesar hendaknya membangun dan
0,262. Berdasarkan Indeks menyediakan sarana-prasarana
perhitungan Sport Development dengan ruang terbuka lain yang bisa
Index termasuk Kategori Rendah. menampung kegiatan olahraga
2. Indek Sarana/ Ruang Terbuka mahasiswa, yang paling diminati
olahraga yang dimiliki Universitas mahasiswa adalah olahraga futsal
Lambung Mangkurat sebesar 0,466. dan bola voli untuk sebagian besar
Berdasarka Indeks Perhitungan mahasiswa Banjarbaru, basket,
14 Jurnal Multilateral, Volume 16, No. 1 Juni 2017 hlm. 1-15

panjat tebing untuk mahasiswa Approach. Needham Heights : Allyn


Unlam di Banjarmasin. and Bacon.
3. Universitas Lambung Mangkurat Hadi, S. 1992. Metodologi Reseach Jilid I.
hendaknya mengangkat pelatih- Yogyakarta : Andi Offset.
pelatih olahraga sesuai dengan minat John. S. 1985. Penilaian Pelaksanaan dan
mahasiswa. Pengembangan Karyawan. Jakarta :
4. Universitas Lambung Mangkurat Pustaka Binaman Pressindo.
hendaknya Menjadikan Olahraga Mantja, W. 1989. Manajemen Pembinaan
Sebagai Mata Kuliah Universitas. Profesional Guru Berwawasan
Pengembangan Sumber Daya
Manusia : Suatu Kajian Konseptual
DAFTAR PUSTAKA Historik dan Empirik. Malang : IKIP
As’ad, M. 1999. Psikologi Industri. Malang.
Jakarta : Liberty. Mantja, W. 1998. Model Pembinaan /
Ardhana, W. 1990. Penelitian Kausal Supervisi Pengajaran Bahan Ajar.
Komparatif dan Korelasi Serta Malang : tidak diterbitkan.
Beberapa Teknik Analisisnya. Mantja, W. 2002. Manajemen Pendidikan
Malang : PPS IKIP Malang. dan Supervisi Pengajaran. Malang :
Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Wineka Media.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Muchlis. 1998. Studi Faktor Penentuan
Rineka Cipta Kepuasan Kerja Dosen FIP IKIP
Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Malang. Skripsi Tidak diterbitkan.
Manajemen dan Kepemimpinan Malang ; FIP Malang.
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Porter, L.W, Steers, R.M. Mowday &
Chipman, S., F. Segal, J. W. & Glaser, R. Boulian, P.V. 1974. Organizational
1981. Thinking and Learning Skill : commitment, job satisfaction and
Research and Open Question. turnover among psychiatric
Volume 2. technicians. Journal of Applied
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Psychology, November 59.
1999. Panduan Manajemen Pidarta, M. 1992. Pemikiran Tentang
Sekolah. Jakarta : Dirjen Supervisi Pendidikan. Jakarta :
Dikdasmen. Bumi Aksara.
Djauharie, O. Setiawan. 2001. Pedoman Pidarta, M. 1992. : Landasan
Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Kependidikan : Stimulus Ilmu
Bandung : Yrama Widya. Pendidikan Bercorak Indonesia.
Glickman,C.D. 1981. Developmental Jakarta : Rineka Cipta.
Supervision : Alternative Practices Rifai, M.M. 1986. Administrasi dan
for Helping Teachers Improve Supervisi Pendidikan. Bandung :
Instruction. Alexandria, Virginia : Jemmars.
ASCD. Sahertian, Piet A. 2000. Supervisi
Glickman, C.D. 1990. Supervision of Pendidikan Dalam Rangka
Instruction : A Development
Sunarno Basuki, Partisipasi Mahasiswa … 15

Pengembangan Sumber Daya


Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Sahertian, P.A, dan Sahertian, I.A. 1998.
Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Program Inservice
Education. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung : Alfabeta
Sudjana. 1992. Metode Statistik (Edisi ke-
5). Bandung : Tarsito
Suryabrata, S. 2003. Metodologi
Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Steers, R.M. 1984. Instruduction to
Organizational Behavior (Second
edition). Clenview Illinois: Scott,
Foresment and Company

Anda mungkin juga menyukai