PROPOSAL
Oleh :
DESI KOMALASARI
NIM. 19091041
Proposal yang disusun oleh: Desi Komalasari, NIM. 19091041, yang berjudul “Persepsi
Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media Video Latihan Kata Karate di
Dojo Seishin Sumbawa Barat”. Telah diperiksa dan disetujui untuk dikembangkan menjadi
skripsi
Mengetahui,
Dekan FIKKM UNDIKMA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Segala Puji atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan rizki-Nya, sehingga proposal yang berjudul: “Persepsi Pelatih Dan Atlet
Karate Terhadap Penerapan Media Video Latihan Kata Karate Di Dojo Seishin Sumbawa
Barat” dapat terselesaikan.
proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaian program sarjana (S1) pada program studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat Unversitas Pendidikan Mandalika
Mataram
Dalam penulisan proposal ini, banyak pihak yang memberikan bantuan, baik bantuan
moral maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak:
1. Prof. Drs.Kusno, DEA., Ph.D., Selaku Rektor Undikma.
2. Ir.Subagio. M,Sc., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Masyarakat,
3. Andi Anshari Bausad, M.Pd., Selaku Kaprodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FIKKM Undikma.
4. Dr. Ir. Elya Wibawa Syarifoeddin, M.Pd selaku Pembimbing I
5. Noor Akhmad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan proposal ini.
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan. Olahraga yang secara spesifik dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi
para pesertanya dengan pembebanan yang dapat diatur secara bertahap dalam dosis
banyak faktor antara lain faktor internal seperti fisik dan mental atlet serta faktor
eksternal seperti lingkungan dan sarana prasarana. Untuk mencapai prestasi yang
tinggi tersebut diperlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu dan dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor, antara lain keturunan, biologis, dan psikologis. Serta masih
diperlukan faktor-faktor lain, seperti adanya pelatihan yang disusun secara sistematik,
Bila kita ingin mencapai prestasi tinggi, maka perlu diterapkan konsep
olahraga yang ada saat ini, maka orientasi pembinaan olahraga harus dilakukan secara
mendasar, sistematis, efisien dan terpadu sejak dini, serta mengarah kepada satu
olahragawan atau atlet, baik perorangan maupun regu atau tim dalam bentuk
saat berlatih maupun saat bertanding. Menurut UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem
kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan.
1
Karate merupakan cabang olahraga beladiri di Indonesia yang memiliki daya
tarik tersendiri untuk dipelajari. Karate tidak hanya untuk menjadikan seseorang
berprestasi tetapi juga dapat menciptakan seseorang dengan ide dan inovasinya untuk
diimplementasikan pada beladiri ini. Selain itu karate adalah beladiri yang mampu
memelihara dan meningkatakan kebugaran jasmani dan rohani bagi para atlet karate
yang berprinsip kuat kepada sumpah karate. Ide dan inovasi yang dilakukan oleh
teknik dasar dan teknik lanjutan karate. Selain melakukan upaya-upaya tersebut,
kesadaran seorang pelatih juga terasah dengan terus menciptakan ide dan inovasi
kreatif yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh atletnya. Para atlet dapat
memanfaatkan dan menerapkan hasil ide dan inovasi pelatih untuk meningkatkan
Latihan karate adalah salah satu upaya yang rutin diberikan oleh pelatih dan
rutin dilakukan oleh para atlet karate untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Didalam latihan karate terdepat beberapa kategori yang dapat ditekuni seperti Kata
dan Kumiite. Pada kategori Kata yaitu menurut(Yulfadinata, 2017:25), “adalah jurus
yang memadukan dari beberapa teknik yang resmi yakni pukulan, tangkisan, kuda-
kuda dan tendangan menjadi suatu rangkaian jurus yang menjadi gerakan pokok”.
Kata memiliki unsur latihan yang penting diperhatikan setiap atlet kata dan memiliki
perbedaan dengan kategori kumite tentunya. Didalam kata gerakan cepat ke lambat
dan lambat ke cepat adalah hal yang sangat penting diperhatikan karena setiap jurus
atau kata memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Unsur lainnya adalah menjaga
gerakan yang berubah-ubah mengikuti irama dari setiap teknik. Pada kategori Kumite
mengarah kepada area sasaran poin yakni perut, dada, kepala dengan terkontrol”.
Karena dalam kategori kumite, atlet dituntut untuk mendapat poin dari serangan yang
ditujukan ke area sasaran poin dengan kriteria teknik yang baik, bentuk yang
Pada era modern saat ini untuk memperoleh pengetahuan tentang berolahraga
yang baik sudah mulai berkembang. Salah satunya menggunakan media sosial dan
internet. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan
olahraga karate. Metode audio visual (video) yang berdurasi pendek dan berbasis
internet belakangan ini menjadi trend dan senjata ampuh dalam mengakses wawasan
yang menarik, mudah diakses dan mudah untuk diaplikasikan menjadi pemikat utama
masyarakat ketimbang membaca buku. Penyebaran video ini pun lebih dipermudah
dengan adanya situs jejaring sosial yang hampir dimiliki oleh semua kalangan
masyarakat,
Hal tersebut juga selaras dengan banyaknya media video tentang latihan karate
dibidang karate. Metode media audio visual (video) menurut (Sadirman, 1998:21),
audio visual adalah alat atau media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan
dengan media audio yang menciptakan proses komunikasi antar dua arah yakni guru
dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Media audio visual (video) berbasis
internet pada masa modern ini menjadi tren dan jurus ampuh sebagai alat untuk
(Sanjaya, 2009), metode media audio visual (video) banyak yang menjadi daya tarik
didalamnya, selain itu juga mudah untuk diakses dan mudah untuk diterapkan oleh
penyebaran video yang luas ini menjadikan semua dipermudah dibarengi dengan situs
media sosial pada masa ini hampir semua kalangan masyarakat memilikinya.
untuk atlet, maka pada penelitian ini mengkaji sebuah produk video latihan beladiri
karate berbasis web bagi atlet karate secara umum. Video latihan karate yang berjudul
“Latihan Karate di Rumah Kategori Kata” ini berisikan tentang latihan karate kategori
teknik Kata, serta pengetahuan tentang pemanasan dan pendinginan. Para atlet karate
secara umum dapat mengakses lewat web atau aplikasi youtube dengan menggunakan
kata kunci atau judul “Latihan Karate di Rumah Kategori Kata” dapat diakses melalui
validasi oleh ahli multimedia dan ahli karate untuk menjamin kualitas video. Video
ini adalah produk yang akan menjadi bahan untuk diuji kelakannya sebagai bahan
Latihan yang akan di ujikan khususnya di Dojo Seishin Sumbawa Barat dan untuk
mengetahui bagaimana Persepsi Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media
Video Latihan Kata tersebut. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian untuk
mengetahui persepsi pelatih dan atlet tentang kelayakan media video sebagai bahan
latihan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Persepsi Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media Video
C. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian pasti ada tujuan masing masing, begitu pula dengan
penelitian ini. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Persepsi Pelatih dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media
Diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat secara
teoritis maupun secara praktis bagi peneliti maupun pelatih cabang olahraga beladiri,
khususnya beladiri campuran (mix martial arts). Adapun secara teoritis dan praktis
1. Kegunaan teoritis
2. Kegunaan praktis
bagi pelatih dan atlet cabang olahraga beladiri, khususnya beladiri karate agar
dapat mengembangkan metode latihan ini secara luas pada masyarakat yang butuh
3. Asumsi Penelitian
oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk tempat berpijak dalam
anggapan dasar adalah suatu titik tolak pemikiran yang diterima oleh penyelidik
(Riduwan, 2004). Jadi asumsi dalam penelitian ini adalah fakta-fakta yang sudah
ada dan telah diuji kebenaranya yang dijadikan sebagai titik tolak oleh penyidik.
a. Asumsi Teoritis
Adapun asusmsi teoritis dalam penelitian ini yaitu pada era modern
saat ini untuk memperoleh pengetahuan tentang berolahraga yang baik sudah
mulai berkembang. Salah satunya menggunakan media sosial dan internet. Hal
b. Asumsi Metodik
c. Asumsi Pelaksanaan
seperti :
E. Lingkup Penelitian
penelitian, maka untuk itu peneliti memandang penting untuk membatasi lingkup
2) Obyek penelitian : Untuk mengetahui perspektif Pelatih dan Atlet Karate Terhadap
5) Pelaksanaan Penelitian :
yang terkandung dalam judul, maka peneliti menganggap perlu untuk menjelaskan
adalah :
Kata atau jurus merupakan teknik gerakan cepat ke lambat dan lambat ke
cepat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Unsur lainnya adalah menjaga
gerakan yang berubah-ubah mengikuti irama dari setiap teknik. Pada kategori Kumite
2) Istilah Perspektif
Menurut Sumaatmadja dan Winardit, perspektif adalah cara pandang dan juga
cara berperilaku seseorang terhadap suatu masalah ataupun kegiatan. Dalam hal
tersebut, Ia menyiratkan bahwa manusia akan selalu memiliki perspektif yang
Dojo yaitu tempat latihan seni bela diri, sehingga setiap fasilitas pelatihan ilmu
bela diri jepang dapat di sebut dengan sebutan dojo. Huruf kanji 場 (dapat dibaca
jo atau ba), mempunyai arti tempat, dengan arti sebuah tempat spesifik untuk
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori