Anda di halaman 1dari 14

PERSEPSI PELATIH DAN ATLET KARATE TERHADAP

PENERAPAN MEDIA VIDEO LATIHAN KATA KARATE DI DOJO


SEISHIN SUMBAWA BARAT

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Program Sarjana (S1) Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Oleh :
DESI KOMALASARI
NIM. 19091041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
MATARAM
2022
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Proposal yang disusun oleh: Desi Komalasari, NIM. 19091041, yang berjudul “Persepsi
Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media Video Latihan Kata Karate di
Dojo Seishin Sumbawa Barat”. Telah diperiksa dan disetujui untuk dikembangkan menjadi
skripsi

Sumbawa Barat 24 Januari 2023

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Elya Wibawa Syarifoeddin,M.Pd

Mengetahui,
Dekan FIKKM UNDIKMA

Dr. Endy Samsuhari,


S.Pd.,M.MPd.,M.M.,M.Oxcel

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Segala Puji atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
limpahan rahmat dan rizki-Nya, sehingga proposal yang berjudul: “Persepsi Pelatih Dan Atlet
Karate Terhadap Penerapan Media Video Latihan Kata Karate Di Dojo Seishin Sumbawa
Barat” dapat terselesaikan.
proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan dalam
menyelesaian program sarjana (S1) pada program studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat Unversitas Pendidikan Mandalika
Mataram
Dalam penulisan proposal ini, banyak pihak yang memberikan bantuan, baik bantuan
moral maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak:
1. Prof. Drs.Kusno, DEA., Ph.D., Selaku Rektor Undikma.
2. Ir.Subagio. M,Sc., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Masyarakat,
3. Andi Anshari Bausad, M.Pd., Selaku Kaprodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FIKKM Undikma.
4. Dr. Ir. Elya Wibawa Syarifoeddin, M.Pd selaku Pembimbing I
5. Noor Akhmad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II
Semoga Allah SWT membalas kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan proposal ini.

Mataram, Januari 2023

Peneliti
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memelihara

kesehatan. Olahraga yang secara spesifik dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi

pelakunya adalah olahraga kesehatan. olahraga kesehatan juga mencirikan 5 M dalam

pelaksanaannya yaitu: massal, mudah, meriah, murah, dan manfaat. Olahraga

kesehatan mampu memelihara dan meningkatkan kemampuan fungsional jasmaniah

para pesertanya dengan pembebanan yang dapat diatur secara bertahap dalam dosis

yang yang tepat.

Prestasi dalam olahraga merupakan hal yang kompleks, karena melibatkan

banyak faktor antara lain faktor internal seperti fisik dan mental atlet serta faktor

eksternal seperti lingkungan dan sarana prasarana. Untuk mencapai prestasi yang

tinggi tersebut diperlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu dan dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor, antara lain keturunan, biologis, dan psikologis. Serta masih

diperlukan faktor-faktor lain, seperti adanya pelatihan yang disusun secara sistematik,

terukur, terencana, dan berkelanjutan.

Bila kita ingin mencapai prestasi tinggi, maka perlu diterapkan konsep

pembinaan olahraga sedini mungkin. Memperhatikan sistem dan jalur pembinaan

olahraga yang ada saat ini, maka orientasi pembinaan olahraga harus dilakukan secara

mendasar, sistematis, efisien dan terpadu sejak dini, serta mengarah kepada satu

tujuan yang sama.


Prestasi olahraga adalah hasil upaya maksimal yang dicapai seseorang

olahragawan atau atlet, baik perorangan maupun regu atau tim dalam bentuk

kemampuan dan keterampilan melakukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan, baik

saat berlatih maupun saat bertanding. Menurut UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui latihan dan

kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

keolahragaan.

1
Karate merupakan cabang olahraga beladiri di Indonesia yang memiliki daya

tarik tersendiri untuk dipelajari. Karate tidak hanya untuk menjadikan seseorang

berprestasi tetapi juga dapat menciptakan seseorang dengan ide dan inovasinya untuk

diimplementasikan pada beladiri ini. Selain itu karate adalah beladiri yang mampu

memelihara dan meningkatakan kebugaran jasmani dan rohani bagi para atlet karate

yang berprinsip kuat kepada sumpah karate. Ide dan inovasi yang dilakukan oleh

pelatih/ sensei kepada atletnya adalah berupaya untuk meningkatkan kemampuan

teknik dasar dan teknik lanjutan karate. Selain melakukan upaya-upaya tersebut,

kesadaran seorang pelatih juga terasah dengan terus menciptakan ide dan inovasi

kreatif yang dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh atletnya. Para atlet dapat

memanfaatkan dan menerapkan hasil ide dan inovasi pelatih untuk meningkatkan

kemampuan teknik dan untuk menunjang keterampilan dan mencapai prestasinya.

Latihan karate adalah salah satu upaya yang rutin diberikan oleh pelatih dan

rutin dilakukan oleh para atlet karate untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Didalam latihan karate terdepat beberapa kategori yang dapat ditekuni seperti Kata

dan Kumiite. Pada kategori Kata yaitu menurut(Yulfadinata, 2017:25), “adalah jurus

yang memadukan dari beberapa teknik yang resmi yakni pukulan, tangkisan, kuda-
kuda dan tendangan menjadi suatu rangkaian jurus yang menjadi gerakan pokok”.

Kata memiliki unsur latihan yang penting diperhatikan setiap atlet kata dan memiliki

perbedaan dengan kategori kumite tentunya. Didalam kata gerakan cepat ke lambat

dan lambat ke cepat adalah hal yang sangat penting diperhatikan karena setiap jurus

atau kata memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Unsur lainnya adalah menjaga

keseimbangan kuda-kuda, koordinasi pukulan, tangkisan, dengan kuda-kuda dan

gerakan yang berubah-ubah mengikuti irama dari setiap teknik. Pada kategori Kumite

yaitu menurut Gunawan (2007:22), “adalah pertarungan bebas”. Sedangkan menurut

(Yulfadinata, 2017:25), “dalam kategori kumite setiap pukulan atau tendangan

mengarah kepada area sasaran poin yakni perut, dada, kepala dengan terkontrol”.

Karena dalam kategori kumite, atlet dituntut untuk mendapat poin dari serangan yang

ditujukan ke area sasaran poin dengan kriteria teknik yang baik, bentuk yang

sempurna, dan arah sasaran poin yang jelas.

Pada era modern saat ini untuk memperoleh pengetahuan tentang berolahraga

yang baik sudah mulai berkembang. Salah satunya menggunakan media sosial dan

internet. Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan

mengkaji pengetahuan khususnya dibidang olahraga kesehatan terutama di cabang

olahraga karate. Metode audio visual (video) yang berdurasi pendek dan berbasis

internet belakangan ini menjadi trend dan senjata ampuh dalam mengakses wawasan

dan pengetahuan khususnya dibidang kesehatan olahraga. Dari mulai tampilannya

yang menarik, mudah diakses dan mudah untuk diaplikasikan menjadi pemikat utama

masyarakat ketimbang membaca buku. Penyebaran video ini pun lebih dipermudah

dengan adanya situs jejaring sosial yang hampir dimiliki oleh semua kalangan

masyarakat. Untuk menampung sebuah pengetahuan tentang dosis berolahraga untuk

masyarakat,
Hal tersebut juga selaras dengan banyaknya media video tentang latihan karate

bertujuan untuk memudahkan atlet dalam mengakses dan mengkaji pengetahuan

dibidang karate. Metode media audio visual (video) menurut (Sadirman, 1998:21),

audio visual adalah alat atau media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan

dengan media audio yang menciptakan proses komunikasi antar dua arah yakni guru

dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Media audio visual (video) berbasis

internet pada masa modern ini menjadi tren dan jurus ampuh sebagai alat untuk

mengakses wawasan dan pengetahuan khususnya dibidang beladiri karate. Menurut

(Sanjaya, 2009), metode media audio visual (video) banyak yang menjadi daya tarik

didalamnya, selain itu juga mudah untuk diakses dan mudah untuk diterapkan oleh

masyarakat dibandingkan dengan membaca buku. Dan selain alasan diatas

penyebaran video yang luas ini menjadikan semua dipermudah dibarengi dengan situs

media sosial pada masa ini hampir semua kalangan masyarakat memilikinya.

Dalam rangka untuk mewadahi sebuah pengetahuan tentang beladiri karate

untuk atlet, maka pada penelitian ini mengkaji sebuah produk video latihan beladiri

karate berbasis web bagi atlet karate secara umum. Video latihan karate yang berjudul

“Latihan Karate di Rumah Kategori Kata” ini berisikan tentang latihan karate kategori

teknik Kata, serta pengetahuan tentang pemanasan dan pendinginan. Para atlet karate

secara umum dapat mengakses lewat web atau aplikasi youtube dengan menggunakan

kata kunci atau judul “Latihan Karate di Rumah Kategori Kata” dapat diakses melalui

tautan youtube https://youtu.be/UYSVb9PMy-I dimana video latihan tersebut telah di

validasi oleh ahli multimedia dan ahli karate untuk menjamin kualitas video. Video

ini adalah produk yang akan menjadi bahan untuk diuji kelakannya sebagai bahan

Latihan yang akan di ujikan khususnya di Dojo Seishin Sumbawa Barat dan untuk

mengetahui bagaimana Persepsi Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media
Video Latihan Kata tersebut. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian untuk

mengetahui persepsi pelatih dan atlet tentang kelayakan media video sebagai bahan

latihan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Persepsi Pelatih Dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media Video

Latihan Kata Karate Di Dojo Seishin Sumbawa Barat ?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti ada tujuan masing masing, begitu pula dengan

penelitian ini. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Persepsi Pelatih dan Atlet Karate Terhadap Penerapan Media

Video Latihan Kata Karate Di Dojo Seishin Sumbawa Barat.

D. Manfaat dari Penelitian

Diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat secara

teoritis maupun secara praktis bagi peneliti maupun pelatih cabang olahraga beladiri,

khususnya beladiri campuran (mix martial arts). Adapun secara teoritis dan praktis

dari penelitian ini diharapkan :

1. Kegunaan teoritis

a. Sebagai acuan untuk menambah pengetahuan tentang gerak jasmani

khususnya dalam cabang olahraga beladiri karate untuk kategori kata.


b. Menarik perhatian peneliti lain untuk termotivasi mengadakan penelitian yang

lebih luas tentang masalah yang berhubungan dengan cabang olahraga

beladiri, khususnya beladiri karate.

c. Memaksimalkan penggunaan media sosial dalam pengembangan latihan

dalam cabang olahrga khususnya olahraga karate.

2. Kegunaan praktis

Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi

bagi pelatih dan atlet cabang olahraga beladiri, khususnya beladiri karate agar

dapat mengembangkan metode latihan ini secara luas pada masyarakat yang butuh

informasi dan program latihan yang tepat dan optimal.

3. Asumsi Penelitian

Asumsi adalah anggapan yang sudah mengandung kebenaran tanpa

melakukan pembuktian. Anggapan dasar adalah suatu yang diyakini kebenarannya

oleh peneliti yang berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk tempat berpijak dalam

melaksanakan penelitiannya (Suharsimi, 2006). Ahli lain yang mengatakan bahwa

anggapan dasar adalah suatu titik tolak pemikiran yang diterima oleh penyelidik

(Riduwan, 2004). Jadi asumsi dalam penelitian ini adalah fakta-fakta yang sudah

ada dan telah diuji kebenaranya yang dijadikan sebagai titik tolak oleh penyidik.

Dalam penelitian ini peneliti mengumukakan sebagai berikut :

a. Asumsi Teoritis

Adapun asusmsi teoritis dalam penelitian ini yaitu pada era modern

saat ini untuk memperoleh pengetahuan tentang berolahraga yang baik sudah

mulai berkembang. Salah satunya menggunakan media sosial dan internet. Hal

ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses dan mengkaji

pengetahuan khususnya dibidang olahraga kesehatan terutama di cabang


olahraga karate. Metode audio visual (video) yang berdurasi pendek dan

berbasis internet bisa menjadi wadah untuk menambah wawasan dan

pengetahuan khususnya dibidang kesehatan olahraga.

b. Asumsi Metodik

Asumsi metodik penelitian ini sebagai berikut :

1) Penelitian ini menggunakan video latihan karate yang berjudul “Latihan

Karate di Rumah Kategori Kata” ini berisikan tentang latihan karate

kategori teknik Kata yang dapat di akses di laman youtube.

2) Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penhyebaran

lembar kuesioner untuk mengetahui perspektif pelatih dan atlet terdap

penerapan media video Latihan kata karate.

3) Metode Analisa data menggunakan Analisa deskriptif dengan melihat nilai

rata-rata penilaian yang diberikan oleh responden.

c. Asumsi Pelaksanaan

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik karena mendapatkan dukungan,

seperti :

1) Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini jelas

2) Sumber data ada dan mudah diperoleh

3) Lokasi penelitian dapat dijangkau oleh peneliti

4) Hubungan sumber data dengan peneliti sangat baik

5) Bersedianya dosen pembimbing dalam melaksanakan bimbingan

E. Lingkup Penelitian

Supaya penelitian ini memiliki kejelasan baik subyek maupun obyek

penelitian, maka untuk itu peneliti memandang penting untuk membatasi lingkup

penelitian yang meliputi :


1) Subjek Penelitian : Pelatih dan Atlet Karate Di Dojo Seishin Sumbawa Barat.

2) Obyek penelitian : Untuk mengetahui perspektif Pelatih dan Atlet Karate Terhadap

Penerapan Media Video Latihan Kata Karate

3) Variabel Penelitian terdiri dari :

a. Variabel X (bebas) disebut juga variable yang mempengaruhi yaitu : Penerapan

Media Video Latihan Kata Karate

b. Variabel Y (terikat) disebut juga dengan variable yang dipengaruhi : Perspektif

Pelatih dan Atlet Karate Di Dojo Seishin Sumbawa Barat.

4) Lokasi penelitian : Dojo Seishin Sumbawa Barat

5) Pelaksanaan Penelitian :

F. Devinisi Oprasional Judul

Supaya tidak terjadi salah pengertian mengenai istilah-istilah pada variable

yang terkandung dalam judul, maka peneliti menganggap perlu untuk menjelaskan

istilah-istilah yang berhubungan dengan penelitian. Adapun istilah-istilah tersebut

adalah :

1) Istilah Kata dalam karate

Kata atau jurus merupakan teknik gerakan cepat ke lambat dan lambat ke

cepat yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Unsur lainnya adalah menjaga

keseimbangan kuda-kuda, koordinasi pukulan, tangkisan, dengan kuda-kuda dan

gerakan yang berubah-ubah mengikuti irama dari setiap teknik. Pada kategori Kumite

yaitu menurut Gunawan (2007:22).

2) Istilah Perspektif

Menurut Sumaatmadja dan Winardit, perspektif adalah cara pandang dan juga

cara berperilaku seseorang terhadap suatu masalah ataupun kegiatan. Dalam hal
tersebut, Ia menyiratkan bahwa manusia akan selalu memiliki perspektif yang

digunakan untuk memahami sesuatu.

3) Istilah Dojo karate

Dojo yaitu tempat latihan seni bela diri, sehingga setiap fasilitas pelatihan ilmu

bela diri jepang dapat di sebut dengan sebutan dojo. Huruf kanji 場 (dapat dibaca

jo atau ba), mempunyai arti tempat, dengan arti sebuah tempat spesifik untuk

melakukan kegiatan tertentu.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

Anda mungkin juga menyukai