Anda di halaman 1dari 8

PENYEBARAN AGAMA/DAKWAH PADA

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

KELOMPOK 2
1. MELDA SULIKASASI (190602039)
2. IMAM SAHRONI (190602037)
3. NURDIN (190602036)

DOSEN PENGAMPU: PROF.DR.SUPRAPTO, M.AG


A. LATAR BELAKANG
Secara etimologi kata dakwah berarti seruan, panggilan, ajakan, undangan, doa,
dorongan, dan permintaan. Jadi dakwah adalah mengajak manusia kepada
kebaikan dan petunjuk, dan menyeru berbuat baik dan mencegah berbuat
munkar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat. Sedangkan
agama adalah suatu keyakinan yang ada dalam umat manusia kepada tuhannya
yang dijadikan sebagai pedoman umat beragama.
B. KEBEBASAN BERAGAMA DAN DAKWAH

Kebebasa beragama adalah prinsip yang mendukung kebebasan individu atau


masyarakat, untuk menerapkan agama atau kepercayaan dalam ruang pribadi
atau umum. Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk mengubah dan
tidak menuntut setiap agama.
Kewajiban dakwah bukan untuk memaksakan ajaran agama, dakwah hanya
menyampaikan dan menyuarakan, setiap individu manusia memiliki
kebebasan untuk memilih, format dakwah yang sesuai adalah dalam bentuk
dialog yang tulus, terbuka dan tidak dilandasi kebencian karna m melalui
dialog semacam itu masing-masing individu dapat memberikan penilaian
secara objektif terhadap realitas yang ada.
C. REGULASI/ATURAN PENYEBARAN AGAMA

Penyabaran agama merupakan salah satu elemen penting untuk


memastikan ajaran agama tersebut aka diukuti oleh lebih ramai orang. Maksud
hak penyebaran ialah seorang itu boleh menyebarkan pengetahuan agamanya
dengan memberitahu orang lain tentang prinsip-prinsipnya. Ini berarti akan
berlaku interaksi secara ilmiah antara dua orang atau lebih melalui berbagai cara
tanpa menggunaan paksaan, pujukan atau penipuan. Ini karena orang yang
diseru itulah nanti yang akan membuat keputusan mahu mengikuti agama
tersebut atau tidak
D. REGULASI PENDIRIAN RUMAH IBADAH
Rumah ibadah adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk agama masing-
masing secara permanen, tidak termasuk tempat ibadah keluarga. Dalam
konteks ini rumah ibadah seperti masjid, greja, keleteng, vihara, mestilah
memiliki ciri-ciri tertentu sesuai simbol masing-masing rumah ibadah agama
bersangkutan. Adapun aturan pendirian rumah ibadah dalam UUD sebagai
berikut:
1. Pendirian rumah ibadah didasarkan pada keperluan nyata dan sungguh-
sungguhberdasarkan komposisi jumlah penduduk bagi pelayanan umat
beragama yang bersangkutan diwilayah kelurahan/desa.
2. Pendirian rumah ibadah dilakukan dengan tetap menjaga kerukunan umat
beragama, tidak menggangu ketentraman dan ketertiban umum, serta
mematuhi perundang-undangan.
E. PENODAAN AGAMA
Penodaan agama merupakan suatu tindakan seorang atau sekelompok
masyarakat yang disegaja atau tidak disengaja yang mengandung unsur
kebencian, fitnah dan lain sebagainya
PENUTUP
Secara etimologi kata dakwah berarti seruan, panggilan, ajakan,
undangan, doa, dorongan, dan permintaan. Jadi dakwah adalah
mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk, dan menyeru
berbuat baik dan mencegah berbuat munkar untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.
Dalam dakwah multikultural berarti sebuah upaya dalam
menciptakan keharmonisan ditengah-tengah masyarakat yang
beragam dan tetap mampu mengendalikan diri dan bertoleransi
terhadap segala bentuk perbedaan yg tidak mungkin disamakan dalam
berbagai aspeknya, dengan kesadaran tentang adanya keberagaman
dan perbedaan itu, umat manusia dituntut untuk berlomba-lomba
dalam kebijakan, sehingga akan terjadi kreativitas dan peningkatan
kualitas kehidupan umat manusia dalam berbagai aspeknya demi
kemaslahatan hidup bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai