Anda di halaman 1dari 6

MODERASI BERAGAMA DALAM KEBERAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL

NASKAH ESSAY ILMIAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER 1

DOSEN PENGAMPU : ATIYATUL IZZAH. M.A.

Ditulis oleh :

Ambar Auliya Toha Salsabila (22107006)

PROGAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022
Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kesatuan dengan berbagai macam keragaman,yang menyatukan


berbagai kebangsaan, agama, identitas, dan masyarakat. Kebhinekaan dapat menciptakan
keutuhan yang mengikat masyarakat,tapi juga dapat menimbulkan topic antara masyarakat, ras,
kebangsaan, agama dan nila-nilai kehidupan. Karena keberagman tersebut,Indonesia memiliki
semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.oleh karena
itu,untuk menjaga solidaritas masyarakat,sebagai bangsa yang majemuk,perlu dilakukannya
moderasi agama agar tidak ada perilaku yang tidak baik yang dapat merusak atau memecah
bangsa.

Namun kebenaran mayoritas juga bisa menjadi ujian besar, dan jika tidak di rawat
dengan baik dan hati hati,akan menjadi bahaya yang menimbulkan sebuah perpecahan, yang bisa
mengganggu keamanan dan keharmonisan social. Perselisihan antara kelompok yang berbeda
dan kelompok lain yang adalah hal biasa dalam agama di indonseia, beberapa diantaranya bersal
dari argument yang berbeda.

Golongan tersebut dapat direncanakan menjadi kelompok eksklusivisme dan golongan


lainnya adalah liberalisme. Eksklusivisme adalah pandangan dunia nalar yang secara umum
akantertutup untuk keragaman, sedangkan liberalismeadalah kebalikannya, khususnya
pemahamantentang berjuang untuk kesempatan dalam semuasudut pandang. Kedua pertemuan
tersebut kerap menampilkan substansi Islam yang tampak kurang sederhana dan lunak.1 Oleh
karena itu, masyarakat harus memahami model hubungan antar agama sebagai landasan
kehidupan social.

Dalam hal ini masyarakat harus menggunakan istilah moderasi beragama dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena kerukunan hidup beragama merupakan salah satu tujuan
kemajuan agama di Indonesia. Moderasi beragama merupakan unsur yang diperlukan untuk
menumbuhkan sikap saling memahami dan menghargai perbedaan dengan harapan tercapainya
kerukunan antar umat beragama. dalam masyarakat. Masyarakat Multikultural hampir ada
diseluruh daerah Indonesia.

1
Darlis, peran pesantren As’adiyyah dalam membangunmoderasi islam ditanah bugis, Al-misbah; Volume 12
Nomor 1 ,Januari-juni 2016: 111-140.
Pembahasan

A. Pengertian

Kata “moderasi” memiliki korelasi dengan beberapa istilah. Dalam bahasa Inggris, kata
“moderasi” berasal dari kata moderation, yang berarti sikap sedang, sikap tidak berlebih-
lebihan. Juga terdapat kata moderator, yang berarti ketua (of meeting), pelerai, penengah (of
dispute). Kata moderation berasal dari bahasa Latin moderatio, yang berarti ke-sedang-an (tidak
kelebihan dan tidak kekurangan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “moderasi”
berarti penghidaran kekerasan atau penghindaran keekstreman. Kata ini adalah serapan dari kata
“moderat”, yang berarti sikap selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem,
dan kecenderungan ke arah jalan tengah. Sedangkan kata “moderator” berarti orang yang
bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya), pemimpin sidang (rapat, diskusi)
yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah, alat pada mesin
yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber tenaga.

Beragama secara bahasa adalah menganut atau memeluk agama. Agama dalam bahasa
adalah berpegang pada atau memeluk suatu agama. Cinta, setia pada agama, dan kehidupan yang
hebat.Sementara itu, seperti yang ditunjukkan dengan istilah ketat, itu menyebarkan
keharmonisan, menyebarkan cinta, kapan pun, di mana pun, dan kepada siapa pun. Agama bukan
untuk menyeragamkan keragaman tetapi untuk menyikapi keragaman dengan kecerdasan penuh.

Moderasi beragama berarti memahami dan menyampaikan ajaran agama dengan cara
yang bermakna dan tepat. Menahan diri dari perilaku kasar atau kebebasan selama eksekusi.
Moderasi beragama, kontrol dipraktikkan oleh masyarakat multikultural. Lalu, Masyarakat multi
kultural adalah mengakui adanya perbedaan dalam kesederajatan individu maupun kelompok
dalam suatu kebudayaan atau juga yang tergabung menjadi satu dan saling berpegang teguh pada
perbedaan.

B. Pembentukan Sikap Moderasi Agama


Kenyataan multicultural selain menjadi potensi bangsa Indonesia yang sangat
besar ,juga menjadi ancaman bagi munculnya disiintegrasi bangsa. Hal itu perlu
direspons selain menjadi peluang bagi lahirnya pemahaman multikultural, juga menjadi
tantangan bagi para pendidik untuk menanamkan mulikulturalisme sejak dini
(Pabbajah,2021).
Sampai batas tertentu, gerakan keagamaan sering dijadikan alat untuk
melegitimasi kekuatan politik dan mengontrol ekonomi, dan keunggulan kelompok etnis
tertentu atas kelompok etnis lain tidak dapat dihindari. Secara horizontal memang
terdapat perbedaan struktur masyarakat Indonesia menurut suku, agama, adat istiadat dan
perbedaan daerah. Peran tersebut menjadi sangat penting ketika agama memeluk
kelompok sosial masyarakat yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan hidup.orang yang
kompleks dalam masyarakat. Pada perkembangan yang demikian itulah agama menjadi
berkaitan langsung dengan kebudayaan dalam masyarakat sehingga agama dan
masyarakat serta kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik yang saling
berpengaruh2

C. Penerapan Moderasi Beragama


Menurut Guru Besar Ilmu Komunikasi IAIN Pontianak ,moderasi beragama dapat
diterapkan dengan beberapa cara:
1. Penguatan sikap,cara padang, dan peraktik beragama dalam tataran
individu,keluarga,berbangsa,dan bernegara.
2. “Penguatan harmonisasi kehidupan beragama. Hal ini karena kita hidupp
dalam realitas kehidupan beragama yang beraneka ragam serta bergaul dengan
mereka yang berbeda agama. Oleh karenanya, kerukunan itu harus dibangun,”
ucap Profesor Ibrahim.
3. Penguatan relasi agama dan budaya. Agama tidak pernah hidup sendiri
karena agama senantiasa bersentuhan dengan kebudayaan dan kemudian
melahirkan prakti-praktik keagamaan.
4. Peningkatan kualitas layanan hidup beragam. Tujuan agama ialah
memberikan kedamaian dan kesejahteraan serta menjadikan hidup seseorang
tentram dan aman.

2
Pasurdi Suparlan,“Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat Majemuk Indonesia”dalam
jurnal Antropologi Indonesia, 2002, h.13
5. Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan. Agama juga perlu
terlibat aktif dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi para
pemeluknya.

Ditambahkannya, dalam konteks pendidikan Islam, guru harus memiliki kualitas


yang membedakan antara guru jujur dan moderat. Diantaranya tidak ada yang ekstrim
kiri atau kanan, yang menjadikan agama sebagai pedoman hidup, tidak menentang
perbedaan pandangan, menghindari sikap menghakimi perbedaan, memandang perbedaan
sebagai hal yang positif, memahami orang lain dan tidak sombong serta selalu
menyebarkan Islam Yang rahmatan lil’alamin.

D. Penutup
Kesimpulan
Moderasi beragama adalah memahami dan menyampaikan ajaran agama dengan
cara yang bermakna dan tepat. Menahan dari prilaku kasar atau kebebasannselama
eksekusi. Lalu, Masyarakat multicultural adalah masyarakat yang cukup kompleks.
Dimana dalam satu Negara memiliki banyak perbedaan suku bangsa.
E. Daftar pustaka
https://ibtimes.id/peran-agama-dalam-masyarakat-multikultural/

https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/view/1304/824

https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/A022/20171114024414-Ilmu-Sosial-
Budaya-Dasar-%28ISBD%29.pdf

https://www.academia.edu/63227255/
Moderasi_Beragama_dalam_Masyarakat_Multikultural_Studi_Kasus_Kecamatan_
Kramatwatu

https://media.neliti.com/media/publications/328241-peran-agama-dalam-
masyarakat-multikultur-f9ad013e.pdf
Pasurdi Suparlan,“Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat
Majemuk Indonesia”dalam jurnal Antropologi Indonesia, 2002, h.13

Darlis, peran pesantren As’adiyyah dalam membangunmoderasi islam ditanah bugis, Al-misbah;
Volume 12 Nomor 1 ,Januari-juni 2016: 111-140.
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/upload/files/
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
s

Anda mungkin juga menyukai