NASKAH ESSAY ILMIAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR SEMESTER 1
Ditulis oleh :
2022
Latar Belakang
Namun kebenaran mayoritas juga bisa menjadi ujian besar, dan jika tidak di rawat
dengan baik dan hati hati,akan menjadi bahaya yang menimbulkan sebuah perpecahan, yang bisa
mengganggu keamanan dan keharmonisan social. Perselisihan antara kelompok yang berbeda
dan kelompok lain yang adalah hal biasa dalam agama di indonseia, beberapa diantaranya bersal
dari argument yang berbeda.
Dalam hal ini masyarakat harus menggunakan istilah moderasi beragama dalam
kehidupan bermasyarakat. Karena kerukunan hidup beragama merupakan salah satu tujuan
kemajuan agama di Indonesia. Moderasi beragama merupakan unsur yang diperlukan untuk
menumbuhkan sikap saling memahami dan menghargai perbedaan dengan harapan tercapainya
kerukunan antar umat beragama. dalam masyarakat. Masyarakat Multikultural hampir ada
diseluruh daerah Indonesia.
1
Darlis, peran pesantren As’adiyyah dalam membangunmoderasi islam ditanah bugis, Al-misbah; Volume 12
Nomor 1 ,Januari-juni 2016: 111-140.
Pembahasan
A. Pengertian
Kata “moderasi” memiliki korelasi dengan beberapa istilah. Dalam bahasa Inggris, kata
“moderasi” berasal dari kata moderation, yang berarti sikap sedang, sikap tidak berlebih-
lebihan. Juga terdapat kata moderator, yang berarti ketua (of meeting), pelerai, penengah (of
dispute). Kata moderation berasal dari bahasa Latin moderatio, yang berarti ke-sedang-an (tidak
kelebihan dan tidak kekurangan). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “moderasi”
berarti penghidaran kekerasan atau penghindaran keekstreman. Kata ini adalah serapan dari kata
“moderat”, yang berarti sikap selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem,
dan kecenderungan ke arah jalan tengah. Sedangkan kata “moderator” berarti orang yang
bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya), pemimpin sidang (rapat, diskusi)
yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah, alat pada mesin
yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber tenaga.
Beragama secara bahasa adalah menganut atau memeluk agama. Agama dalam bahasa
adalah berpegang pada atau memeluk suatu agama. Cinta, setia pada agama, dan kehidupan yang
hebat.Sementara itu, seperti yang ditunjukkan dengan istilah ketat, itu menyebarkan
keharmonisan, menyebarkan cinta, kapan pun, di mana pun, dan kepada siapa pun. Agama bukan
untuk menyeragamkan keragaman tetapi untuk menyikapi keragaman dengan kecerdasan penuh.
Moderasi beragama berarti memahami dan menyampaikan ajaran agama dengan cara
yang bermakna dan tepat. Menahan diri dari perilaku kasar atau kebebasan selama eksekusi.
Moderasi beragama, kontrol dipraktikkan oleh masyarakat multikultural. Lalu, Masyarakat multi
kultural adalah mengakui adanya perbedaan dalam kesederajatan individu maupun kelompok
dalam suatu kebudayaan atau juga yang tergabung menjadi satu dan saling berpegang teguh pada
perbedaan.
2
Pasurdi Suparlan,“Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat Majemuk Indonesia”dalam
jurnal Antropologi Indonesia, 2002, h.13
5. Pengembangan ekonomi dan sumber daya keagamaan. Agama juga perlu
terlibat aktif dalam pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi para
pemeluknya.
D. Penutup
Kesimpulan
Moderasi beragama adalah memahami dan menyampaikan ajaran agama dengan
cara yang bermakna dan tepat. Menahan dari prilaku kasar atau kebebasannselama
eksekusi. Lalu, Masyarakat multicultural adalah masyarakat yang cukup kompleks.
Dimana dalam satu Negara memiliki banyak perbedaan suku bangsa.
E. Daftar pustaka
https://ibtimes.id/peran-agama-dalam-masyarakat-multikultural/
https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/darussalam/article/view/1304/824
https://repository.usm.ac.id/files/bookusm/A022/20171114024414-Ilmu-Sosial-
Budaya-Dasar-%28ISBD%29.pdf
https://www.academia.edu/63227255/
Moderasi_Beragama_dalam_Masyarakat_Multikultural_Studi_Kasus_Kecamatan_
Kramatwatu
https://media.neliti.com/media/publications/328241-peran-agama-dalam-
masyarakat-multikultur-f9ad013e.pdf
Pasurdi Suparlan,“Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam Masyarakat
Majemuk Indonesia”dalam jurnal Antropologi Indonesia, 2002, h.13
Darlis, peran pesantren As’adiyyah dalam membangunmoderasi islam ditanah bugis, Al-misbah;
Volume 12 Nomor 1 ,Januari-juni 2016: 111-140.
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/upload/files/
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
s