Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
Naufal Hafiid Ahmad, S.Pd
2022-2023
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini
2|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Toleransi merupakan sebuah kata yang sering kita dengar baik di sekolah maupun
lingkungan sekitar. “Kata” tersebut menjadi salah satu kunci untuk menciptakan
kemajuan, kedamaian dan keutuhan bangsa, di dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
golongan di Indonesia.
Indonesia adalah negara yang beragam, mulai dari beragam suku, budaya, agama,
bahasa dan adat istiadat. Indonesia memberikan warna yang berbeda dari
keanekaragaman tersebut. Meskipun didalam perbedaan itu mengandung banyak unsur
yang memicu konflik namun pada hakekatnya perbedaan itulah yang seharusnya
menciptakan persatuan, karena tak dapat dipungkiri bahwa perbedaan itu adalah sebuah
anugrah yang harus di jaga dengan baik. Untuk menjaga keanekaragaman yang
menciptakan Indonesia dikenal dalam kancah Internasional adalah dengan toleransi.
Sejak terbukanya lintas jalan dan akses publik, maka semakin baik.
Lambat namun pasti maka terjadi peningkatan dalam hal jumlah penduduk.
Pendatang yang berasal dari berbagai daerah atau wilayah memiliki budaya, agama,
sosial, dan suku yang beraneka beragam. Sehingga kehidupan masyarakat setempat
semakin berbaur dengan para pendatang, yang mengakibatkan corak masyarakat menjadi
majemuk, baik dalam keragaman suku, bahasa, agama, kultur, maupun sosial.
Hal ini karena terjadinya interaksi sosial dalam tatanan kehidupan yang harmonis
antara penduduk asli (dayak) dengan para pendatang dalam keberagaman dan
kebersamaan. Interaksi sosial (procces social) merupakan hubungan-hubungan sosial
yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan individu, kelompok
dengan kelompok maupun antara individu dengan kelompok manusia.1
Dengan demikian, Indonesia sebagaimana dikuatkan oleh para ahli yang memiliki
perhatian besar terhadap pendidikan multikultural, justru menjadikan multikultural
sebagai pembelajaran yang berlandaskan bhineka tunggal ika, dominasi kebudayaan
mayoritas warisan dari persepsi dan pengelolaan bhineka tunggal ika yang kurang tepat
di masa lalu berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Kurangnya pemahaman multikultural yang komprehensif justru menyebabkan degradasi
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h.55.
3|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
moral generasi muda. Sikap dan perilaku yang muncul seringkali tidak simpatik, bahkan
sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai budaya luhur nenek moyang. Sikap-sikap
seperti kebersamaan, penghargaan terhadap orang lain, kegotongroyongan mulai pudar
di sekitar lingkungan. Adanya arogansi akibat dominasi kebudayaan mayoritas
menimbulkan kurangnya pemahaman dalam interaksi dengan budaya maupun orang
lain.2
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak hidup dalam kesendirian,
manusia ingin hidup dalam bersosialisasi dengan sesamanya. Secara kodrati manusia
merupakan makhluk monodualistis. Artinya, selain sebagai makhluk individu, manusia
juga berperan sebagai makhluk sosial3 Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk
mampu bekerja sama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang tenang
dan damai.
Salah satu hal penting dari konsekuensi tata kehidupan multikultural yang
ditandai dengan kemajemukan adalah dengan membangun rasa toleransi. Jika dilihat dari
segi pendidikan, memang setiap agama memiliki ajaran mengenai toleransi beragama.
Akan tetapi secara realitas, akibat pengelolaan pembelajaran toleransi beragama yang
kurang serius, maka hubungan intern baik antar maupun sesama pemeluk agama di
Indonesia terjadi ketegangan bahkan bentrokan yang mencerminkan ketidakmampuan
mengimplmentasikan ajaran agama yang mereka anut. Fenomena ini, bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia, jelas merupakan ancaman bagi stabilitas dan ketahanan
nasional.
2
Rosita Endang Kusmaryani, Pendidikan Multikultural sebagai Alternatif Penanaman Nilai Moral
dalam Keberagaman ,Jurnal Paradigma,Edisi.2, Juli 2006, h. 50.
3
Yaya Suryana dan Rusdiana, Pendidikan Multikultural, Bandung : Pustaka Setia, 2015, h.55
4|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
B. Rumusan Masalah
Dari berbagai uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa itu Toleransi?
2. Bagaimana penerapan Toleransi di Indonesia?
3. Pengertian Toleransi terhadap Agama.
4. Pengertian Toleransi terhadap Budaya.
5. Pengertian Toleransi terhadap Suku dan Bangsa.
6. Bagaimana cara menumbuhkan sikap Toleransi di dalam diri?
C. Tujuan Penulisan
1. Guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan
2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Sikap toleransi yang baik terhadap
agama, budaya, suku dan bangsa.
3. Untuk mengetahui cara menumbuhkan sikap toleransi pada diri sendiri dan orang-
orang sekitar.
4. Memahami Pengertian Toleransi terhadap suku, agama dan budaya.
5|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TOLERANSI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan pengertian dari toleransi,
yaitu menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri.4
Secara etimologi Toleransi berasal dari kata tolerance (dalam bahasa Inggris) yang
berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa
memerlukan persetujuan. Di dalam bahasa Arab menterjemahkan dengan tasamuh, berarti
saling mengizinkan, saling memudahkan.
Di negara kita sediri, Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak suku dan
agama sudah selayaknya menjaga persatuan dan kesatuan. Indonesia adalah rumah kita
bersama, keragaman sebagai fakta yang tidak bisa dihindari harus dihormati. Indonesia
tidak hanya milik satu kelompok atau agama tertentu. Indonesia adalah milik kita bersama,
milik orang-orang Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lain sebagainya. Semua golongan
memiliki arti penting dan peran yang sama dalam berpartisipasi dan menciptakan suasana
harmonis dalam berkeagamaan. Ini adalah tanggungjawab kita bersama untuk merawat,
menjaga, dan memupuk sikap toleransi yang lebih tinggi sekaligus sikap pluralis agar masa
depan Indonesia terhindar dari konflik fanatisme antar golongan yang itu akan merusak
tatanan sosial dan diharapkan lebih mampu menjaga perdamaian sesama umat. Oleh karena
itu, perlu adanya upaya-upaya dari berbagai pihak, baik itu pemerintah dan masyarakat
untuk lebih peduli dan selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan, merawat dan
memperjuangkan budaya toleransi dan kebhinekaan di Indonesia, agar negeri yang kita
cintai ini terus damai dan tidak terjerat pada konflik antar golongan di kemudian hari.
Dapat disimpulkan bahwa Toleransi adalah sikap saling mengizinkan dan
menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Pada umumnya,
toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada
4
https: //www.dakwatuna.com/2015/11/05/76584/bupati-manokwari-larang-pembangunanmasjid-gp-
ansor-pertanyakan-keputusan-tersebut/amp/.Diaksespada 20 september 2017. Pukul 21.30 6Ali Rohmad, Kapita
Selekta Pendidikan, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2004), hlm 402.
6|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan
menentukan nasibnya masing-masing, selama di dalam menjalankan dan menentukan
sikapnya itu tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya ketertiban dan
perdamaian dalam masyarakat.
7|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
Sebagai misal, orang Bali memiliki tari tradisional khas yaitu tari Pendet, sedangkan
orang Sumatera memiliki tari Piring. Dua jenis tari tradisional itu tidak selayaknya
dibandingkan, lalu menyatakan salah satu lebih baik daripada yang lain. Sikap toleransi
terhadap keragaman budaya menjadikan kita lebih bijak dan tidak memandang rendah
salah satu budaya daerah, lalu meninggikan budaya daerah lainnya.
1. Bergaul dengan orang lain tanpa memandang mereka dari suku apa dan berasal
dari rasa apa.
2. Tetap melakukan kerja sama dengan seseorang yang memiliki ciri fisik atau ras
berbeda, misalnya kerja kelompok di kelas dengan orang yang berasal dari
keturunan Cina.
3. Tidak menghina orang dari suku atau ras lain yang berbeda dengan kita.
4. Mengembangkan semangat persaudaraan sesama manusia dengan menjunjung
nilai-nilai kemanusiaan.
5. Bersikap baik kepada semua orang tanpa memandang perbedaan.
1. Bersikap dan menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan
budaya
8|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
4. Berbicara dengan sopan dan santun, seperti menggunakan kata-kata “permisi”,
“silakan”, “tolong” dan “maaf”.
9. Menghargai privasi orang lain, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk kamar
anggota keluarga lain, meminta izin sebelum meminjam barang.
9|UNIVERSITAS DARUNNAJAH
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPUlAN
Dapat disimpulkan bahwa Toleransi adalah sikap saling mengizinkan dan
menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Pada umumnya,
toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada
sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya
dan menentukan nasibnya masing-masing, selama di dalam menjalankan dan
menentukan sikapnya itu tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya
ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.
Di negara kita, bhineka tunggal ika sudah jelas menggambarkan sikap apa yang
terbaik untuk kita terapkan terhadap sesama. Walaupun ada beberapa perbedaan yang
membuat kita saling beragumen dan menimbulkan perpecahan, kita harus tetap
berusaha untuk mengembangkan sikap toleransi di dalam diri kita dan orang lain di
sekitar kita. Upaya upaya dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap toleransi itu
dimanapun dan kapanpun kita berada. Dan menghormati satu sama lain menjadi
pegangan yang kuat serta Langkah utama dalam mengembangkan sikap toleransi
tersebut untuk semua ras, golongan, agama, suku dan bangsa.
10 | U N I V E R S I T A S D A R U N N A J A H
DAFTAR PUSTAKA
Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Agar Tercipta Kerukunan Antar Sesama. kumparan. Accessed
November 12, 2022. https://kumparan.com/berita-hari-ini/cara-menumbuhkan-sikap-toleransi-
agar-tercipta-kerukunan-antar-sesama-1vRo1TKXURG
https://www.mikirbae.com/2022/03/sikap-toleran-terhadap-keberagaman.html
Toleransi dalam Kehidupan Beragama. Character Building. Published 2017. Accessed
November 12, 2022. https://binus.ac.id/character-building/2020/05/toleransi-dalam-
kehidupan-beragama/
Aneka Ragam Makalah. Pengertian Masalah Toleransi. Aneka Ragam Makalah. Published
2013. Accessed November 12, 2022.
https://www.anekamakalah.com/2012/05/pengertianmasalahtoleransi.html
11 | U N I V E R S I T A S D A R U N N A J A H