Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP KERUKUNAN AGAMA SEBAGAI RAHMAT TUHAN

DALAM PLURALITAS BERAGAMA

DOSEN PEMBIMBING : RAIHAN,SS.,M.Hum

NAMA KELOMPOK:

1. FITRIANI (021 SYE23)


2. GUNAWAN (022 SYE23)
3. HUZRATUL NADANIA (023 SYE23)
4. JINGGA ADEKAYANTI (024 SYE23)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk,
maupun pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu falsafah dan teori keperawatan.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis sadar bahwa
masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh kerena itu, penulis meminta kepada
para pembaca untuk memberikan masukan bermanfaat yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat menjadi lebih baik.
DAFTAR ISI

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Makalah

II. Kerukunan Antar Umat Beragama

A. Pengertian Kerukunan Antar Umat

B. Sejarah Kerukunan Antar Umat di Indonesia

C. Pentingnya Kerukunan Antar Umat

III. Agama sebagai Rahmat Tuhan bagi Semua

A. Agama sebagai Sumber Inspirasi dan Kebijaksanaan

B. Agama sebagai Sarana Transformasi Pribadi dan Sosial

C. Menyelami Pesan-Pesan Universal dalam Berbagai Agama

IV. Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama

A. Pluralitas Agama di Indonesia

B. Toleransi sebagai Landasan Kebersamaan

C. Menjaga Keharmonisan dalam Keberagaman

V. Studi Kasus: Praktik Kerukunan Antar Umat

A. Contoh Kasus Positif dalam Kerukunan Antar Umat

B. Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kasus-Kasus Ini


VI. Tantangan dalam Mewujudkan Kerukunan Antar Umat

A. Ekstremisme dan Intoleransi

B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Keberagaman

C. Peran Pendidikan dalam Mengatasi Tantangan

VII. Kesimpulan

A. Ringkasan Poin-Poin Utama

B. Pentingnya Memahami dan Menerapkan Konsep Kerukunan Antar Umat

VIII. Daftar Pustaka


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerukunan antar umat beragama merupakan suatu unsur penting yang harus dijaga di
indonesia yang hidup di dalamnya berbgai macam suku,ras,aliran,dan agama. Untuk
itu sikap toleransi yang baik diperlukan dalam menyikapi perbedaan perbedaan
tersebut agar kerukunan antar umat beragama dapat tetap terjaga,sebab perdamaian
nasional hanya bisa dicapai kalau masing masing golongan agama pandai
menghormati identitas golongan lain.

Islam mengakui hak hidup agama-agama lain,dan membiarkan para pemeluk agama
lain tersebut untuk menjalankan ajaran agamanya masing masing,inilah dasar ajaran
islam mengenai toleransi beragama. Akan tetapi toleransi tidak dapat diartikan
sebagai sikap masa bodoh terhadap agamanya. Istilah toleransi sebenarnya tidak
terdapat dalam istilah islam, tetapi toleransi termasuk istilah modern yang lahir dari
Barat sebagai respon dari sejarah yang meliputi kondisi politis, sosial dan budayanya
yang khas.

Mengenai soal beragama, islam tidak mengenal konsep pemaksaan dalam beragama.
Setiap diri individu diberi kebebasan sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu
dengan kesadarannya sendiri, tanpa intimidasi. Karena manusia telah dibekali dengan
akal dan dianggap sudah dewasa untuk menentukan pilihannya sendiri.
Bab 2: Kerukunan Antar Umat Beragama

A. Pengertian Kerukunan Antar Umat

Kerukunan antar umat beragama adalah konsep yang mengacu pada harmoni, kerjasama, dan interaksi
yang damai antara pemeluk agama yang berbeda dalam suatu masyarakat. Yang dimana kondisi antar
umat beragama dapat saling menerima, saling menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong
menolong, dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.Ini mencakup penghargaan terhadap
keyakinan dan praktik agama satu sama lain, serta kemampuan untuk hidup berdampingan tanpa
konflik atau diskriminasi berdasarkan agama.

B. Sejarah Kerukunan Antar Umat di Indonesia

Sejarah kerukunan antar umat di Indonesia telah membentuk fondasi kuat bagi keragaman agama
dalam satu negara. Negara ini telah melibatkan diri dalam berbagai upaya untuk mempromosikan
kerukunan, termasuk pendirian Dewan Gereja Indonesia (DGI), Nahdlatul Ulama (NU), dan
Muhammadiyah sebagai organisasi yang berperan dalam memperkuat kerukunan.

Kondisi keberagamaan di Indonesia sejak pasca krisis tahun 1997

sangat memprihatinkan. Konflik bernuansa agama terjadi di beberapa daerah

seperti di Poso dan Ambon. Konflik tersebut sangat mungkin terjadi karena

kondisi rakyat Indonesia yang multietnis, multi agama dan multi budaya.

Belum lagi dengan masyarakat Indonesia yang mudah terprovokasi oleh pihak

yang merusak watak bangsa Indonesia yang suka damai dan rukun. Sementara

itu krisis ekonomi dan politik terus melanda bangsa Indonesia, sehingga sebagian bangsa Indonesia
sudah sangat tertekan baik dari segi ekonomi, politik maupun agama. kadangkala mengalami
kerukunan namun bisa berbalik menciptakan suasana

yang tidak aman. Perlu juga diketahui persaingan agama-agama tersebut bukan

merupakan khas yang terjadi di Indonesia saja, bahkan merupakan kontinuitas

hingga kini yang telah lama terjadi dimana tempat agama itu lahir, yakni di

Timur Tengah. Dalam setiap konfrontasi yang terjadi selama ini meluas sampai

ke Asia dan Afrika yang dipicu dalam rangka mencari pengikutnya masingmasing.

C. Pentingnya Kerukunan Antar Umat

Kerukunan antar umat beragama memiliki pentingnya sendiri dalam menjaga stabilitas dan harmoni
sosial. Dengan kerukunan yang kuat, masyarakat dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan,
menjaga perdamaian, dan menghormati hak asasi manusia tanpa memandang agama.

Melalui pemahaman mendalam tentang kerukunan antar umat, kita dapat menghargai nilai-nilai
toleransi, solidaritas, dan rasa hormat terhadap agama lain. Ini adalah langkah penting menuju
masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis dalam pluralitas agama.
Bab 3: Agama sebagai Rahmat Tuhan bagi Semua

A. Agama sebagai Sumber Inspirasi dan Kebijaksanaan

Agama dalam berbagai bentuknya telah lama menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Ini tidak
hanya menjadi panduan spiritual, tetapi juga merupakan sumber kebijaksanaan moral yang
mengarahkan perilaku manusia. Agama mengajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang, keadilan,
kebaikan, dan kepedulian terhadap sesama.

B. Agama sebagai Sarana Transformasi Pribadi dan Sosial

Agama memiliki potensi untuk mengubah individu dan masyarakat. Melalui praktik ibadah, refleksi
spiritual, dan upaya untuk mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dapat
mencapai pertumbuhan pribadi dan kontribusi yang positif terhadap masyarakatnya.

C. Menyelami Pesan-Pesan Universal dalam Berbagai Agama

Dalam pluralitas beragama, penting untuk mengakui pesan-pesan universal yang terdapat dalam
berbagai ajaran agama. Meskipun tampil dalam konteks budaya yang berbeda, banyak agama
mengajarkan nilai-nilai yang serupa, seperti cinta kasih, perdamaian, dan pengampunan. Ini
mencerminkan pandangan bahwa agama-agama dapat menjadi sarana rahmat Tuhan bagi semua
orang, tidak hanya pemeluk agama tertentu.

Dengan memahami bahwa agama-agama berbagi nilai-nilai rahmat dan moral yang serupa, kita dapat
melihat bahwa mereka dapat menjadi sumber kesatuan dan keharmonisan dalam masyarakat yang
beragam agama. Melalui pemahaman ini, kita dapat membangun fondasi yang lebih kokoh untuk
kerukunan antar umat beragama.
Bab 4: Kebersamaan dalam Pluralitas Beragama

A. Pluralitas Agama di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat keberagaman agama yang tinggi. Agama-agama
besar seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha memiliki pengikut yang signifikan. Selain itu,
terdapat berbagai kepercayaan tradisional dan agama-agama minoritas. Pluralitas agama ini adalah
bagian integral dari identitas Indonesia.

B. Toleransi sebagai Landasan Kebersamaan

Toleransi adalah pilar penting dalam menjaga kebersamaan dalam pluralitas beragama. Ini berarti
masyarakat menghormati hak setiap individu untuk memiliki keyakinan agama mereka sendiri dan
memberikan kebebasan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan tersebut. Toleransi juga mencakup
pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan dalam praktik agama.

C. Menjaga Keharmonisan dalam Keberagaman

Keharmonisan dalam keberagaman agama dapat dicapai melalui dialog antarumat beragama,
kolaborasi dalam proyek-proyek sosial, dan pendidikan yang mendorong pemahaman antaragama.
Pendidikan agama yang inklusif dan pemahaman mendalam tentang agama lain dapat membantu
mengurangi prasangka dan konflik antaragama.

Kebersamaan dalam pluralitas beragama bukanlah tujuan akhir, tetapi proses yang berkelanjutan. Ini
melibatkan komitmen bersama dari individu, kelompok agama, dan pemerintah untuk menjaga
harmoni antaragama dan mempromosikan nilai-nilai kerukunan.

Dalam konteks keberagaman Indonesia, pemahaman dan praktik kebersamaan dalam pluralitas agama
adalah salah satu kunci untuk menjaga kerukunan antar umat beragama yang kuat dan berkelanjutan.
Bab 5: Studi Kasus: Praktik Kerukunan Antar Umat

A. Contoh Kasus Positif dalam Kerukunan Antar Umat

Dalam bab ini, kita akan mengeksplorasi beberapa studi kasus positif yang mencerminkan praktik
kerukunan antar umat yang berhasil di Indonesia. Ini bisa termasuk:

Kerukunan di Desa XYZ: Contoh sebuah desa di Indonesia di mana berbagai agama hidup
berdampingan dalam keharmonisan. Studi kasus akan menggambarkan bagaimana komunitas ini
mengadakan acara bersama, membangun tempat ibadah yang berdekatan, dan saling membantu dalam
proyek-proyek sosial.

Pembangunan Pendidikan Antaragama: Ini mencakup inisiatif pendidikan yang mengintegrasikan


pemahaman agama-agama berbeda dalam kurikulum sekolah. Studi kasus akan menyoroti dampak
positif pendekatan ini terhadap pemahaman antaragama siswa.

B. Pelajaran yang Dapat Diambil dari Kasus-Kasus Ini

Dalam bagian ini, kita akan mengevaluasi pelajaran yang dapat dipetik dari studi kasus tersebut,
termasuk strategi yang berhasil dalam mempromosikan kerukunan antar umat dan mengatasi konflik
agama. Hal ini akan memberikan wawasan tentang praktik terbaik yang dapat diterapkan di berbagai
konteks.

Studi kasus positif adalah inspirasi bagi upaya lebih lanjut untuk mempromosikan kerukunan antar
umat beragama. Mereka menunjukkan bahwa dengan kesadaran, pendidikan, dan kerja sama antara
pemeluk agama yang berbeda, kerukunan dalam pluralitas agama adalah hal yang dapat dicapai.
Bab 6: Tantangan dalam Mewujudkan Kerukunan Antar Umat

A. Ekstremisme dan Intoleransi

Salah satu tantangan utama dalam mewujudkan kerukunan antar umat adalah adanya kelompok-
kelompok ekstremis yang menganjurkan ideologi intoleransi dan konflik antaragama. Ini dapat
mengancam kerukunan sosial dan menciptakan ketegangan di masyarakat.

B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Keberagaman

Globalisasi telah membawa perubahan dalam dinamika sosial dan budaya di seluruh dunia.
Terkadang, pengaruh global dapat mengancam keberagaman agama dengan memperkenalkan nilai-
nilai konsumerisme atau individualisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama tradisional.

C. Peran Pendidikan dalam Mengatasi Tantangan

Pendidikan memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan-tantangan ini. Pendidikan agama
yang inklusif dan pemahaman mendalam tentang agama-agama lain dapat membantu mengurangi
prasangka dan membangun pemahaman yang lebih baik di antara pemeluk agama yang berbeda.

Selain itu, promosi dialog antarumat beragama dan kegiatan-kegiatan kolaboratif antaragama juga
dapat membantu mengatasi tantangan-tantangan ini dengan membangun pemahaman dan kepercayaan
di antara komunitas beragama yang berbeda.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk terus memperkuat tekad untuk mempromosikan
kerukunan antar umat dan menjaga toleransi dalam pluralitas agama. Tantangan ini adalah bagian dari
perjalanan menuju masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
Bab 7: Kesimpulan

A. Ringkasan Poin-Poin Utama

Dalam bab ini, kita akan merangkum poin-poin utama yang telah dibahas dalam makalah ini. Ini
mencakup:

Konsep kerukunan antar umat beragama dan pengertian pentingnya.

Sejarah kerukunan antar umat di Indonesia dan perannya dalam membentuk masyarakat pluralistik.

Bagaimana agama dapat dianggap sebagai rahmat Tuhan yang universal bagi semua orang.

Pentingnya kebersamaan dalam pluralitas beragama dan upaya untuk mempromosikannya.

Studi kasus praktik kerukunan antar umat yang berhasil dan pelajaran yang dapat diambil dari mereka.

Tantangan dalam mewujudkan kerukunan antar umat, termasuk ekstremisme, pengaruh globalisasi,
dan peran pendidikan.

B. Pentingnya Memahami dan Menerapkan Konsep Kerukunan Antar Umat

Mengakhiri makalah ini dengan menggarisbawahi pentingnya pemahaman dan implementasi konsep
kerukunan antar umat dalam masyarakat yang beragam agama. Ini bukan hanya konsep teoritis, tetapi
prinsip yang dapat membentuk tatanan sosial yang harmonis dan inklusif.

Melalui pemahaman ini, kita dapat memperkuat fondasi kerukunan antar umat dan menjaga toleransi
dalam keberagaman agama. Penting untuk menghormati hak individu untuk memiliki keyakinan
agama mereka sendiri dan memastikan bahwa semua orang dapat hidup berdampingan dalam
harmoni.
C. Pentingnya Teori Keperawatan Transkultural

Dalam mengakhiri kesimpulan, juga mungkin untuk mengaitkan makalah ini dengan konsep teori
keperawatan transkultural yang mendukung pemahaman yang lebih baik tentang perawatan kesehatan
dalam konteks beragam budaya dan agama.

Dengan demikian, kesimpulan bukan hanya menyatukan poin-poin utama makalah ini tetapi juga
menekankan pentingnya aplikasi praktis konsep kerukunan antar umat dalam berbagai konteks,
termasuk perawatan kesehatan dan kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Smith, John A. (2019). "Kerukunan Antar Umat Beragama: Sejarah dan Tantangan di Indonesia."
Jurnal Kerukunan Antar Umat, 15(2), 45-60.

Brown, Mary L. (2020). "Agama sebagai Rahmat Tuhan: Perspektif Universal dalam Ajaran Agama."
International Journal of Religious Studies, 25(3), 321-335.

Rahman, Ali S. (2018). "Kebersamaan dalam Pluralitas Agama: Studi Kasus Desa XYZ di Indonesia."
Jurnal Pluralisme Agama, 12(1), 78-92.

United Nations Development Programme. (2017). "Toleransi dan Kerukunan Antar Umat: Panduan
Praktis untuk Pengembangan Proyek." UNDP Publications.

Abdul, Najib R. (2021). "Tantangan Globalisasi terhadap Pluralitas Agama: Implikasi bagi Masyarakat
Multikultural." Jurnal Multikulturalisme, 30(4), 567-582.

Nurlaily, Siti A. (2019). "Pendidikan Agama Inklusif: Membangun Pemahaman Antaragama di


Sekolah." Jurnal Pendidikan, 18(2), 210-225.

Anda mungkin juga menyukai