Nama Kelompok 1 :
1. Baiq Yuli Isnaini
2. I Gusti Ayu Octavina Krissani
3. Yuyun Kartika Mulyadi
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi dari kerukunan antar umat beragama dari sudut pandang
agama Islam dan Hindu?
2. Apa definisi dari kebersamaan umat beragama dalam kehidupan sosial
menurut agama Islam dan Hindu?
3. Apa saja batasan-batasan toleransi dalam kerukunan beragama
menurut agama Islam dan Hindu?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu kerukunan antar umat beragama dari sudut
pandang agama Islam dan Hindu.
2. Mengetahui kebersamaan umat beragama dalam kehidupan sosial
menurut agama Islam dan Hindu.
3. Menegtahui apa saja batasan-batasan toleransi dalam menjaga
kerukunan beragama menurut agama Islam dan Hindu.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Dalam istilah agama islam, kerukunan itu dinamakan Tasamuh,
yaitu membiarkan secara sadar terhadap pikiran atau pendapat orang
lain. Kerukunan itu adalah satu tata pikir atau sikap hidup (thalent
attitude) yang menunjukkan kesabaran dan kelapangan dada
menghadapi pikiran- pikiran, pendapat-pendapat, dan pendirian orang
lain.
Kerukunan antar umat beragama adalah hubungan sesama umat
beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling
menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengelaman ajaran
agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas
disebutkan dalam Alqur’an dan Al-hadits. Contohnya terdapat pada Al-
Quran Suruh Al-Baqarah ayat 256 Allah berfirman:
ٓا ِاْك َر اَه ِفى الِّدْيِۗن َقْد َّتَبَّيَن الُّر ْشُد ِم َن اْلَغِّي
Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam),
sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan
jalan yang sesat.
2. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial dalam perbedaan agama haruslah memberikan
kebebasan beragama adalah menghormati eksistensi agama lain, dengan
pengertian menghormati keragaman dan kepercayaan yang ada, baik
yang dilindungi oleh negara maupun yang tidak dilindungi dalam artian
yang pemeluknya sedikit. Kebersamaan pun bisa diartikan
persaudaraan atau ukhuwah, yang merupakan salah satu ajaran yang
mendapat perhatian penting dalam Islam. Ukhuwah yang Islami dapat
dibagi ke dalam empat bagian, yaitu:
1. Ukhuwah ubudiyah atau saudara sekemakhlukan dan
kesetundukan kepada Allah SWT.
2. Ukhuwah insaniyah (basyariyah), dalam arti seluruh umat
manusia adalah bersaudara, karena semua berasal dari ayah
dan ibu yang sama; Adam dan Hawa.
3. Ukhuwah wathaniyah wannasab, yaitu persaudaraan dalam
keturunan dan kebangsaan.
4. Ukhuwah fid din al islam, persaudaraan sesama muslim.
Hubungan antara muslim dengan penganut agama lain tidak
dilarang oleh syariat Islam, kecuali bekerja sama dalam persoalan aqidah
dan ibadah. Kedua persoalan tersebut merupakan hak intern umat Islam
yang tidak boleh dicampuri pihak lain, tetapi aspek sosial kemasyarakatan
dapat bersatu dalam kebersamaan yang baik.Ukhuwah fid din al islam,
persaudaraan sesama muslim.
Kebersamaan antar umat beragama merupakan bagian dari
hubungan sosial antar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran Islam.
Hubungan dan kerjasama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun
budaya tidak dilarang, bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang
lingkup kebaikan. Kebersamaan antar umat beragama di Indonesia selama
ini telah terjalin relatif cukup baik, terutama dalam bidang-bidang di luar
masalah agama, seperti di bidang politik, sosial, dan ekonomi.
Demikian halnya di bidang ekonomi, kerjasama antar penganut
agama yang berbeda seakan tak pernah menjadi penghalang. Hiruk pikuk
pasar adalah bukti nyata hal ini, hampir dipastikan segala proses transaksi
perdagangan dan proses "take and give". Artinya sama sekali tidak
memperhatikan faktor agama.
Uraian di atas menguatkan kita bahwa menjaga kebersamaan umat
akan melahirkan kerukunan umat beragama di Indonesia tercinta.
3. Batasan Toleransi Dalam Menjaga Kerukunan Beragama Menurut
Agama Islam
Toleransi mengandung pengertian kesediaan menerima kenyataan
pendapat yang berbeda-beda tentang kebenaran yang dianut. Dapat
menghargai keyakinan orang lain terhadap agama yang dipeluknya
serta memberi kebebasan untuk menjalankan apa yang dianutnya
dengan tidak sinkretisme dan bukan pada prinsip agama yang
dianutnya. Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dalam
bentuk antara lain:
Saling menghormati,
Memberi kebebasan kepada pemeluk agama lain dalam
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
Tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat.
Meskipun demikian antar umat beragama dapat diwujudkan
sebagaimana tersebut di atas, tetapi bukan berarti dalam melaksanakan
toleransi ini dengan mencampur adukkan antara kepentingan sosial dan
aqidah.
Dalam melaksanakan toleransi ada batasan-batasan tertentu.
Ali Machsum menjelaskan bahwa Batasan toleransi itu ada menurut
keyakinannya masing-masing. Islam menghormati orang yang
beragama Kristen, Budha, Hindu dan agama lainnya. Bukan karena dia
Kristen, Budha atau Hindu tapi Islam menghormati mereka sebagai
umat Allah. Ciptaan Allah yang wajib dikasihi. Islam mewajibkan untuk
saling menghormati sesama umat beragama, tapi akan murtad kalau
dengan itu membenarkan agama lain… …” (Hasanuddin, 1420 H).