Anda di halaman 1dari 7

Toleransi Antar Agama

Kelas : XI 4 (MIPA 3)
Kelompok 5 :

1. Oktaviani Lativa Rahmadani


2. Siti Bella Listiyani
3. Nadya Katarina Firdaus
4. Najwa
5. Riska Amelia
SMA NEGERI 1 MARTAPURA
TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkat Ridho-
Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami
haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa
Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah
sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan tema toleransi antar agama. Yang mana di dalam makalah ini
kami menjelaskan toleransi beragama menurut pandangan islam dan juga di Indonesia..

Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
berharap kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi harapan berbagai pihah. Aamiin.

Martapura, 30 Oktober 2021

penyusun
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian toleransi?
2. Apa pengertian toleransi beragama?
3. Bagaimana toleransi dalam Islam ?
4. Bagaimana toleransi antar umat beragama ?
5. Bagaimana toleransi antar agama di Indonesia?
6. Apakah manfaat dari bersikap toleransi ?

B. PEMBAHASAN

Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan, baik
antarindividu maupun kelompok. Untuk menghadirkan perdamaian dalam keberagaman, perlu
menerapkan sikap toleransi.

Dengan adanya sikap toleransi, konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok
tidak akan terjadi. Banyak orang menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut
dijaga.Hal tersebut penting untuk diperhatikan mengingat bangsa Indonesia mempunyai latar
belakang perbedaan yang beragam, mulai keyakian, suku, ras, hingga warna kulit.

Toleransi beragama adalah sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap
adanya umat dengan agama yang beragam. Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, setiap
orang selayaknya dapat saling menghargai satu dengan yang lain. Tujuan dari toleransi beragama
yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang dan harmonis serta menciptakan kerjasama antar
umat beragama.

Secara doktrinal, toleransi sepenuhnya diharuskan oleh islam. Islam secara definisi adalah
agama yang damai, selamat dan menyerahkan diri. Definisi islam yang seperti demikian seringkali
dirumuskan dengan istilah “islam adalah agama yang rahmatal lil ‘alamin” (agama yang
mengayomi seluruh alam). Artinya islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk
saling menghormati bukan memaksa. Islam menyadari bahwa keragaman umat manusia dalam
beragama adalah kehendak Allah Swt. Dalam islam, toleransi berlaku bagi semua orang, baik itu
sesama muslim maupun non-muslim. Yusuf Qordhowi dalam bukunya “Ghoir Al-Muslim Fil
Mujtama”. Al-Islam menyebutkan ada empat faktor utama yang menyebabkan toleransi yang unik
selalu mendominasi perilaku umat islam terhadap non muslim, yaitu :

1. Keyakinan bahwa manusia itu hakikat penciptaannya merupakan makhluk paling mulia
dari makhluk lain, apapun agamanya, kebangsaannya dan rasnya.
2. Adanya perbedaan bahwa manusia dalam agama dan keyakikan merupakan realitas yang
dikehendaki Allah Swt yang telah memberi mereka kebebasan untuk memilih iman dan
kufur.
3. Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seorang non muslim atau
menghakimi kafir dan muysriknya orang lain. Hanya Allah swt yang akan menghakiminya
nanti di akhirat.
4. Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi
pekerti yang baik meskipun kepada orang musyrik sekalipun. Allah Swt juga mencela
perbuatan dholim meskipun terhadap kafir.

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, ditandai dengan


banyaknya etnis, suku, agama, bahasa, budaya, dan adat-istiadat. Untuk persoalan
agama, negara Indonesia bukanlah sebuah negara teokrasi, melainkan secara
konstitusional negara mewajibkan warganya untuk memeluk satu dari agama-agama
yang diakui eksistensinya sebagaimana tercantum di dalam pasal 29 ayat (1) dan (2)
UUD 1945. Negara memberi kebebasan kepada penduduk untuk memilih salah satu
agama yang telah ada di Indonesia dari keenam agama yaitu agama Islam, Kristen
Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Kenyataan ini dengan sendirinya memaksa negara untuk terlibat dalam menata
kehidupan beragama. Tiap pemeluk agama memiliki dan mendapatkan kesempatan
untuk memeluk agama dan menciptakan kehidupan beragama sesuai dengan ajaran
agama masing-masing. Pengembangan agama dan kehidupan beragama tidak boleh menjurus
ke arah tumbuhnya pemikiran dan pemahaman agama yang sempit karena hal
ini akan menimbulkan konflik antar agama melainkan keberagaman yang dimiliki
bangsa Indonesia harus dipandang sebagai salah satu alat untuk memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu mengembangkan sikap toleran, saling
menghargai satu dengan lainnya.

Keberagaman atau kehidupan dalam lingkungan majemuk merupakan sumber kekayaan


budaya bangsa. Toleransi atauToleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin “tolerare”
yang berarti “sabar dan menahan diri”. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati
dan menghargai antar kelompok atau antar individu (perseorang-an) baik
itu dalam masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain. Sikap toleransi dapat
menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau
golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam kehidupan
masyarakat yang serba majemuk, berbagai perbedaan yang ada seperti dalam suku,
agama, ras atau antar golongan, merupakan realita yang harus didayagunakan untuk
memajukan negara dan bangsa Indonesia, menuju cita-cita yang diinginkan yaitu
masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari toleransi antar umat beragama, di mana ini
merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi
dalam melakukannya harus dengan sewajarnya dan tidak boleh berlebih-lebihan, karena hal itu
dapat mengganggu kepentingan maupun hak orang lain, dapat menyinggung perasaan orang lain,
dan justru dapat merugikan diri kita sendiri, seperti ibadah maupun pekerjaan kita. Manfaatnya
sebagai berikut :
1. Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan
agama, sikap bertoleran harus menjadi suatu kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan
dalam wujud interaksi sosial.
2. Memperkokoh tali silahturahmi .Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah
menjalin dan memperkokoh tali silahturahmi antar umat beragama dan menjaga
hubungan yang baik. Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa
dimungkinkan jika masing masing pihak saling menghargai pihak lain. Mengembangkan
sikap toleran beragama, bahwa setiap penganut agama boleh menjalankan ajaran dan
ritual agamanya dengan bebas dan tanpa tekanan.

C. MASALAH YANG DIHADAPI

Perusakan dua musholla di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (29/09), diduga dilakukan
pemuda berusia 18 tahun berinisial S yang kini telah ditetapkan menjadi tersangka . Kasus di
Tangerang itu berselang satu pekan dari perusakan dua masjid di Bandung . Pakar hukum pidana
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Muzakir, mendorong kepolisian tidak cepat
menyimpulkan motif pelaku perusakan musholla di Tangerang . Juru Bicara Polda Banten,
Kombes Edy Sumardi, menyebut pelaku berinisial S tidak berasal dari jaringan radikal tertentu. S
diduga mencoret dinding dan lantai musholla setelah terpengaruh berbagai tayangan di Youtube.
Satu dari dua musala yang dirusak di Tangerang adalah Musala Darussalam di Kecamatan Pasar
Kemis.

D. SOLUSI / SARAN

1. Toleransi merupakan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan,
baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa serta agama.
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT "hai manusia sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.

Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha pengenal" Seluruh manusia berada
didalam lingkaran "sunnatullah" ayat ini mengindikasi balwa Allah SWT menciptakan
adanya perbedaan dan penting untuk menghadapi dan menerima perbedaan-perbedaan itu
termasuk dalam hal teologis. Toleransi antar umat beragama yang berbeda termasuk ke
dalam salah satu kajian penting yang ada dalam sistem teologi islam, Islam adalah agama
yang sempurna dan memiliki sejumkh syarat yang sangat menjujung tinggi sikap toleransi.
Seruan ayat tersebut sebatas hanya ditunjukkan untuk orang-orang kafir. Jadi, kaum
muslimin tidak boleh memaksakan kehendak orang lain untuk masuk kedalam agama islam
Sebab orang kafir dalam hal ini diberikan hak oleh Allah SWT untuk memilih beriman
kepada islam dan berhak pula untuk tidak mengimaninya.Toleransi dalam beragama islam
bukan berarti boleh atau bebas menganut agamu tertentu. atau dengan bebasnya mengikuti
ibadah dan ritualitas semua agama tanpa adanya aturan yang mengikat Akan tetapi,
toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk sistem dan tata cara peribadatannya dan
memberikan kebebasan untuk menjalinkan keyakinan agama masing-masing.
Sikap penerimaan dan pengakuan terhadap yang lain sebagai ajaran toleransi yang
ditawarkan islam, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits maupun ayat Al-qur'an
cukup rasional dan praktis. Namun, dalam hubungannya dengan keyakinan (aqidah) dan
ibadah, tidak bisa disamakan dan dicampur adukkan, yang berarti bahwa keyakinan islam
kepada Allah SWT tidak sama dengan keyakinan para penganut agama lain terhadap tuhan
tuhan mereka, dan juga tatacara ibadahnya walaupun demikian, iskam tetap melarang para
penganutnya mencel tuhan-tuhan dalam agama manapun. Oleh karena itu, kata tasamuh
atau toleransi dahm islam bukan sesuatu yang asing, tetapi sudah melekat sebagai ajaran
inti islam untuk diimpletasikan dalam kehidupan sejak agama islam itu lahir.

2. Toleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup
bersama masyarakat yang menganut agama lain dengan memiliki kebebasan untuk
menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing. Tanpa adanya paksaan
dan tekanan baik untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain.
Sebagai implementasinya dalam praktik kehidupan sosial dapat dimulai dari sikap
kebersamaan antara penganut keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik dengantetangga
yang seiman dengan kita maupun tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara saling
menghormati saling memuliakan dan saling tolong-menolong. Tolerasi hak dan kewajiban dalam
umat beragama telah tertanam dalam nilai-nilai yang ada pada Pancasila Indonesia adalah negara
majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, tanpa adanya sikap saling
menghormati antara hak dan kewajiban maka akan dapat muncul berbagai macam gesekan-
gesekan antar umat beragama.

3.Saling berkunjung di masyarakat

Dalam acara pre-launching karya terbarunya 'Life Revolution', ia mengatakan "(Toleransi


beragama bisa muncul) ketika antar orang saling berkunjung. Bukan supaya kita mencari
kelemahannya. Tapi untuk saling mempelajari apa kelebihannya tanpa takut meninggalkan
agamanya."

Saling mengunjungi menjadi cara setiap orang untuk mengenali hal-hal positif dari agama
yang berbeda, dan tentu saja untuk saling menghormati dan menghargai.

4. Saling berkunjung bagi para pemuka agama

Bukan hanya masyarakat umum yang harus menjalin silaturahim antar umat beragama,
terlebih lagi ditekankan untuk para pemuka agama. Karena mereka merupakan contoh atau orang
yang 'dilihat' publik, maka akan lebih baik jika memberikan contoh yang bisa dijadikan teladan
dengan cara saling berkunjung.

3. Bertukar hal positif

Berinteraksi antar umat beragama juga akan memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran
dan berbagi hal-hal positif mengenai agama masing-masing. "Sebagai praktisi sehari-hari,
komunikasi antar agama bukan yang salah-salah tapi (bicarakan) hal yang positif. Kenapa tidak?"
kata Tung Desem.

4. Mengunjungi tempat-tempat nasional dan tempat ibadah

Poin keempat adalah mendorong masyarakat lebih mengenal sejarah perjuangan para pendiri
bangsa untuk mempertahankan negara dan keberagamannya. Masyarakat bisa belajar dari tempat-
tempat seperti Monumen Pancasila Sakti dan juga Monumen Nasional. Karena bagaimana pun di
masa penjajahan, semua orang bersatu demi kemerdekaan bersama.

Jadi, mengapa harus memecah belah persatuan negara hanya karena perbedaan agama yang
sebenarnya bukanlah hal besar untuk diperdebatkan? Setiap orang punya keyakinan masing-
masing dan patut dihormati.

E. INOVASI

Sebagai bangsa yang majemuk, toleransi merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia.
Tak hanya dalam masalah ras, warna kulit, tapi juga mengenai agama. Masih banyak dapat kita
lihat problematika yang bersangkutan dengan toleransi. Salah satunya yang telah disebutkan di
bagian c. Inovasi yang dapat dibuat guna mengurangi serta mecegah tidak toleransi nya kita dapat
melakukan banyak hal yaitu dengan menggalakkan penyebaran gerakan toleransi dan antirasisme
melalui sosial media sehingga dapat mencapai jangkuan daerah yang luas tak hanya Indonesia tapi
bisa juga mendunia. Kita bisa menyebarkan Informasi dengan poster, video kreatif dan foto. Selain
itu, kita bisa juga membuat sabuah aplikasi dimana programnya dibuat untuk informasi serta
edukasi mengenai agama masing masing dan pengingat apa yang bisa kita lakukan untuk
mengurangi rasisme dan menambah rasa toleransi antar sesama agama

D. KESIMPULAN

Toleransi merupakan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik
dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat istiadat, budaya, bahasa serta agama. Sikap
toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertetangga baik dengan tetangga yang
seiman dengan kita maupun tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara saling
menghormati saling memuliakan dan saling tolong-menolong. Dengan adanya sikap toleransi,
konflik dan perpecahan antarindividu maupun kelompok tidak akan terjadi. Banyak orang
menyebut toleransi sebagai kunci utama perdamaian yang patut dijaga.

Anda mungkin juga menyukai