Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM DAN TOLERANSI


Dosen Pengampu : H.M. Tamsir Ridho, Drs,MA.

Kelompok 7 :

Nama Kelompok : Ana Junia (44120010091)


: Putri Amelia (44123010064)
: Kayla azzahra (44123010063)
: Sri umami (44123010014)
Jenis Tugas : Kelompok
Tanggal Tugas : 2 Oktober 2023
Tanggal Submit : 6 Oktober 2023

PROGRAM STUDI PENYIARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

“UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA”


KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah sederhana ini.

Shalawat serta salam tercurahkan, kepada Nabi kita Nabi Muhammad


SAW kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya.

Akhirnya kami dapat menyusun makalah ini dengan kerjasama yang baik,
untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ISLAM DAN
TOLERANSI”.Yang merupakan tugas dari Bapak H.M. Tamsir Ridho, Drs,MA.
Selaku dosen yang mengampu mata kuliah mata kuliah Pendidikan Agama
Islam.

Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan


sebagaimana mestinya.Masukan dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan guna memperbaiki penyusunan makalah dimasa yang akan
datang nanti.

Terima kasih,Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta,6 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ________________________________________ 2


DAFTAR ISI _______________________________________________ 3
BAB I PENDAHULUAN ______________________________________ 4
1.1 Latar belakang ______________________________________ 4
BAB II PEMBAHASAN ______________________________________ 5
2.1 Islam Dan Toleransi __________________________________ 5
2.1.1 Kebebasan Beragama_____________________________ 6
2.1.2 Kemanusian _____________________________________ 6
2.1.3 Tidak menistakan sesembahan orang lain ____________ 7
2.2 Manfaat toleransi islam _______________________________ 8
2.2.1 Mempererat silaturahmi ___________________________ 8
2.2.2 Menghindari perpecahan __________________________ 9
2.2.3 Melatih diri untuk saling menghargai dan menghormati 10
2.2.4 Meningkatkan rasa persaudaraan __________________ 10
2.2.5 Meningkatkan keimanan__________________________ 11
2.2.6 Perkembangan dapat terlaksana ___________________ 11
2.2.7 Tidak membuat diri merasa paling benar ____________ 11
2.3 Contoh Teladan Toleransi dari Rasulullah____________________ 12
2.4 Sikap Toleransi _____________________________________ 12
2.4.1 Contoh Sikap Toleransi dalam Beragama ___________ 12
2.4.2 Contoh Sikap Toleransi dalam Rumah ______________ 12
2.4.3 Contoh Sikap Toleransi di Masyarakat ______________ 13
BAB III PENUTUP _________________________________________ 14
3.1 Kesimpulan ________________________________________ 14
3.2 Saran _____________________________________________ 14
DAFTAR PUSTAKA ________________________________________ 15
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Toleransi adalah Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
(Hasan, 2010: 9). Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila
pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-
masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu
semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar
umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup. Manusia
merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan
individu/manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani
kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan
dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah
perbedaan kepercayaan/agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan
persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan
menghargai. Sehingga, gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian
dapat dihindari. Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak
dan kewajiban diantara satu sama lain.

Dalam konteks toleransi antar beragama, islam memiliki konsep yang


sangat jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama”. “bagimu Agamamu, bagiku
agamaku” merupakan contoh popular dari toleransi dalam islam. Selain ayat-
ayat itu, banyak ayat lain yang tersebar dalam surat dan juga sejumlah hadits
serta praktik toleransi dalam sejarah islam. Fakta-fakta historis itu menunjukan
bahwa masalah toleransi dalm islam bukanlah konsep asing.Menurut agama
islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga alam
semesta, binatang, serta lingkungan hidup. Dengan cakupan toleransi yang
luas maka toleransi antar umat beragama dalam islam merupakan perhatian
yang penting dan serius. Karena tolerasi beragama menyangkut keyakinan
manusia yang sangat sensitive dan mudah menimbulkan konflik. Oleh karena
itu, makalah berikut ini akan mengulas pandangan islam terhadap toleransi
dalam beragama Dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan
ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat,
baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan
dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan
menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat
menimbulkan pertikaian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Islam dan Toleransi


Islam adalah agama kerukunan atau toleransi karena Islam ada di
Indonesia bukan melalui penjajahan tetapi dengan melalui keramahan dan
saling menghormati yang dibawa oleh para pedagang dan para pendakwah
muslim yang santun dan terbuka, hal ini membuat Islam sangat mudah
diterimaa oleh masyarakat Indonesia. Sedangkan toleransi adalah sifat atau
sikap toleran. Adapun makna dari toleran sendiri adalah bersifat atau bersikap
menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Islam agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw di Indonesia
sangat toleran. Hal ini sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
yang diterapkan oleh Nabi Muhammad Saw dan para pengikutnya, karena Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul tidak pernah memaksakan orang lain untuk
mengikuti agama Islam, tetapi dengan pemahaman yang mendalam,
memahami dan tidak bermain-main, bahkan memiliki kebebasan untuk memilih
agama sesuai dengan keinginan hatinya.
Oleh karena itu, setiap manusia harus selalu hidup dengan toleransi
antar sesama manusia sebagaimana kita adalah umat beragama yang tinggal
di Indonesia dengan berbagai macam suku, bangsa, ras, budaya, dan agama
yang beragama. Sikap toleransi sangat penting dalam mencapai kehidupan
yang damai, saling menghormati, saling menghargai, salin tolong-menolong
sehingga manusia yang berbeda keyakinan bisa hidup rukun. Hanya karena
adanya perbedaan-perbedaan bukan berarti perbedaan itu akan menimbulkan
masalah, tetapi perbedaan itu bisa saja memberitahukan bahwa setiap
manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jadi diharapkan
untuk selalu bisa menerima perbedaan baik dari suku, budaya dan agamanya.
Menegakkan ajaran-ajaran dengan keyakinan masing-masing tanpa
menganggu atau merusak ajaran dari keyakinan orang lain.
Adapun prinsip-prinsip toleransi dalam beragama antara lain :

2.1.1 Kebebasan Beragama


Lahirnya kebebasan beragama untuk menciptakan kerukunan
antar penganut agama dan kebebasan beragama merupakan hak setiap
manusia. Semua manusia berhak untuk menyembah Tuhan menurut
keyakinan para penganut masing-masing agama, tidak hanya agama
namun berpendapat, berkehendak bahkan berfikir kita memiliki hak yang
demikian.

2.1.2 Kemanusiaan
Manusia selain diciptakan sebagai bentuk yang sempurna juga memiliki
tugas sebagai khalifah di muka bumi ini. Manusia juga merupakan makhluk
sosial yang saling membutuhkan satu sama lain yang cenderung kepada
kebersamaan dan hidup dalam perbedaan yang disebut sunnahtullah dari
Tuhan. Semua Nabi diutus kepada umat manusia sebagai pencerahan atau
cahaya. Begitupun dalam islam, Nabi Muhammaf SAW diutus menjadi
cahaya untuk seluruh alam. Pada dasarnya, semua agama mengajarkan
cinta kasih kepada pemeluknya. Oleh karena itu, konflik yang mengatas
namakan agama ataupun kekerasan tidak dibenarkan oleh semua agama
karena ajarannya memuat nilai-nilai kemanusiaan, kedamaian, dan
keadilan.
2.1.3 Tidak Menistakan Sesembahan Agama Lain
Berdasarkan pengertian ini, segala bentuk hinaan, caci maki, dan
umpatan yang ditujukan kepada sesembahan agama tertentu adalah
bagian dari penistaan. Dalam konteks kehidupan beragama, perilaku ini
termasuk kategori penistaan agama. Tidak selayaknya bagi orang yang
beriman ikut campur terhadap berbagai permasalahan yang bukan
masalahnya. Karena itu, tidak layak bagi orang yang beriman menceburkan
diri dalam masalah yang tidak pantas ini. Al-Qur’an melarang umat Islam
untuk menghina dan mencaci maki sesembahan pemeluk agama lain,
karena penghinaan dan caci maki tidak akan menghasilkan kemaslahatan
dalam kehidupan beragama.

2.2. Manfaat dalam toleransi islam


Toleransi berasal dari bahasa latin tolerate yang berarti bertahan atau
memikul. Yakni saling memikul meskipun pekerjaan tidak saling disukai atau
memberi tempat pada orang lain meskipun satu sama lain tidak saling
sependapat. Artinya, toleransi adalah suatu keadaan yang rela menerima
kenyataan walaupun saling berbeda. Dalam bahasa Arab, toleransi berasal
dari kata tasamuh berarti membiarkan atau mengizinkan sesuatu untuk saling
memudahkan. Dari kedua pendapat tersebut, toleransi dapat disebut sebagai
sikap membiarkan, membolehkan baik itu pendirian, kepercayaan serta
kelakuan yang dimiliki seseorang atas orang lain.
Seperti yang sudah dijelaskan mengenai toleransi, nah ini dia beberapa
manfaat toleransi menurut agama Islam:

2.2.1 Mempererat silaturahmi


Misalnya saja suatu kaum budaya tertentu yang kemudian hanya
bersedia bertemu dengan kaum dari budayanya yang sama. Hal semacam
inilah yang akan menghambat terjadinya silaturahmi antar golongan yang
berbeda. Toleransi dalam Islam akan saling mempererat silaturahmi. Tidak
dapat dipungkiri bahwa suatu perbedaan memang menjadi alasan sebuah
pertentangan golongan satu dan golongan lainnya. Jika manusia tidak
mengerti dan tidak paham akan arti sebuah toleransi, maka silaturahmi
tidak akan pernah terjalin.

2.2.2 Menghindari perpecahan


Menanamkan toleransi di dalam diri dapat membuat manusia menjadi
semakin memaklumi perbedaan. Ketika toleransi sudah menjadi sebuah
kebiasaan, gesekan dan singgungan dalam masyarakat tidak akan
membuat munculnya sebuah permasalahan yang berujung pada
perpecahan.

2.2.3 Melatih diri untuk saling menghargai dan menghormati


Bertoleransi antar sesama memengaruhi kita dalam melatih diri untuk
belajar saling menghargai. Menghargai bahwa setiap manusia memiliki
agama, suku, budaya, etnis yang berbeda. Tidak ada gunanya jika kita
memperdebatkan suatu perbedaan, karena ujungnya akan semakin
membuat rasa persaudaraan (habluminannas) menurun.

2.2.4 Meningkatkan rasa persaudaraan


Jika toleransi dapat memperkuat hubungan antar manusia, maka sudah
dipastikan rasa persaudaraan antar manusia semakin dipupuk. Jika setiap
orang mampu menumbuhkan rasa toleransi antar sesama, maka setiap
silaturahmi dan pergaulan dalam Islam dapat terjaga dengan baik.
2.2.5 Meningkatkan keimanan
Agama apapun pasti mengajarkan kebaikan kepada umatnya. Tidak
ada satu agamapun yang mengajarkan umatnya untuk hidup bermusuhan
dengan umat yang lain. Semua agama pasti akan memerintahkan kita
untuk memiliki sikap toleransi yang tinggi dalam menghargai perbedaan
sesama manusia. Maka dari itu, dengan menerapkan toleransi, insyaAllah
keimanan kita akan tetap terjaga.

2.2.6 Perkembangan dapat terlaksana


Suatu masyarakat yang memahami benar arti toleransi akan
menciptakan suasana negara yang aman, tertib dan damai. Ketertiban dan
kesatuan suatu negara adalah kunci kesuksesan menuju keberhasilan
terlaksananya program-program pembangunan di suatu negara.
Sebaliknya, jika tidak adanya toleransi dalam suatu masyarakat, akan
membuat kekacauan, pertikaian, saling menuduh dan banyak permasalah
lain yang pastinya menghambat suatu kemajuan daerah dan bangsa.

2.2.7 Tidak membuat diri merasa paling benar


Toleransi akan membuat individu dapat berfikir lebih positif. Tak hanya
itu, dengan mengandalkan toleransi, pemimpin akan memimpin warganya
dengan sangat adil. Karena perbedaanlah yang membuat individu
kemudian akan berpikir lagi mengenai setiap keputusan dari berbagai sudut
pandang, yang akan membuatnya semakin rendah hati serta tidak merasa
paling benar. Islam sendiri mengajarkan bahwa toleransi tidak hanya
dilakukan untuk sesama manusia, namun juga dengan alam semesta,
binatang dan lingkungan sekitar.
2.3 Contoh Teladan Toleransi dari Rasulullah
Dalam sejarah kehidupan Islam, toleransi sudah ditunjukkan oleh kisah
teladan nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam saat membagun negara
Madinah. Setelah Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam tiba di madinah,
Rasul melihat adanya pluralitas di kota Madinah. Jenis pluralitas yang ada
buka karena etnis saja, tetapi juga perbedaan karena agama. Disamping
penduduk yang beragama Islam, ada pula penduduk yang beragama Yahudi,
Nasrani bahkan Musyrikin. Dengan adanya pluralitas tersebut, akhirnya Nabi
SAW membangun toleransi dengan Piagam Madinah.
Piagam Madinah adalah dokumen politik resmi pertama yang
membicarakan prinsip kebebasan beragama. Diantara butir-butir Piagam
Madinah adalah penegasan toleransi beragama untuk saling menghormati
antar agama dan tidak menyakiti serta melindungi anggota-anggota yang
terikat dalam Piagam Madinah. Selain itu, saling tolong menolong tanpa
memperdulikan keyakinan dan agama juga terjadi di sejumlah hadist dan
praktik Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam.

2.4 Sikap Toleransi


Sikap toleran Muhammad SAW tersebut semakin jelas terlihat ketika
beliau memperlakukan Ahli Kitab, baik Yahudi ataupun Nasrani. Beliau sering
mengunjungi mereka. Beliau juga menghormati dan memuliakan mereka. Jika
ada di antara mereka yang sakit, beliau menjenguknya

2.4.1 Contoh Sikap Toleransi dalam Beragama


§ Menghormati hak dan kewajiban umat agama lain.

§ Berteman dengan teman-teman tanpa membeda-bedakan agama


dan kepercayaannya.

§ Tidak menghalangi umat agama lain yang sedang beribadah.


§ Tidak memaksakan ajaran dan kepercayaan agama kita kepada
orang yang lain agamanya.

§ Menghargai hari besar umat agama lainnya.

§ Menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.

§ Menghormati Muslim yang berpuasa dengan tidak makan atau


minum di depannya.

§ Tidak mengolok-olok ajaran agama lain.

§ Membantu sesama masyarakat tanpa melihat latar belakang


agamanya.

§ Tidak mencampuraduk akidah dalam beribadah antarmasyarakat


yang berbeda agama dengan embel-embel toleransi.

§ Tidak mempersekusi umat agama lain yang beribadah.

2.4.2 Contoh Sikap Toleransi dalam Rumah


§ Tidak memilih-milih teman berdasarkan agama dan sukunya.

§ Sekolah memberi pendidikan agama sesuai agama tiap-tiap siswa.

§ Berbuat baik kepada semua teman tanpa terkecuali.

§ Tiap siswa diperbolehkan untuk berdoa sesuai agama dan


keyakinan masing-masing.

§ Menghormati teman agama lain yang berdoa atau beribadah.

§ Tidak mengolok-olok siswa lain yang berbeda agama atau sukunya.

§ Menghormati guru dan tenaga didik lain yang lebih tua.

§ Memberi waktu bagi siswa untuk menjalankan ibadah sesuai agama


masing-masing.
§ Menjenguk teman yang sedang sakit.

2.4.3 Contoh Sikap Toleransi di Masyarakat

§ Berbuat baik kepada tetangga tanpa membeda-bedakan suku dan


agamanya.

§ Ikut serta dalam kerja bakti desa secara rutin.

§ Menghormati orang dari agama lain yang sedang beribadah.

§ Menghargai pendapat warga lain yang berlainan ketika mengadakan


rapat atau musyawarah.

§ Memberi bantuan terhadap korban bencana alam yang sedang


membutuhkan tanpa melihat latar belakang agamanya.

§ Tidak mengganggu peribadatan agama lain

§ Menghormati adat istiadat yang berkembang di masyarakat.

§ Bersikap sopan santn pada warga lain yang lebih tua.

§ Tidak memancing konflik SARA antarsuku atau agama, senantiasa


menjaga kerukunan.

§ Menjalankan dan mematuhi aturan yang diterapkan di lingkungan


masyarakat.
BAB IV
3.1 Kesimpulan
Menghormati sesama manusia adalah faktor dasar dari perilaku
toleransi, perilaku toleransi sebagai umat muslim akan memberikan rasa aman
kepada non muslim dalam beribadah, dan non muslim juga akan menghormati
umat muslim dengan mendukung proses ibadah yang dilakukan umat muslim.
Tidak selamanya perbedaan merupakan sumber konflik, tetapi dapat menjadi
tali persaudaraan antar umat beragama. Selain itu realitas tersebut
menunjukkan bahwa ajaran agama pada intinya sama yakni sama-sama
mendorong orang untuk saling menghormati , bersikap empati tanpa
memandang latar belakang agamanya
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan sikap toleransi antar
umat beragama sehingga perbedaan yang ada tidak menimbulkan disintegrasi
melainkan menjadi kekuatan yang positif untuk Bersatu Perlu adanya diberikan
pehaman yang lebih lanjut kepada generasi-generasi muda. Sebab adanya
globalisasi dan kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahun dan Teknolgi), nilai-nilai
tersebut akan menghilang dengan adanya budaya-budaya yang bertentangan
dengan nilai yang telah ada. Seperti sikap individualis, acuh tak acuh, tidak
menghormati yang lebih tua, dan kurangnya kepedulian terhadap kehidupan
bermasyarakat, merupakan sikap yang bertentangan dengan nilai yang telah
ada dan tentu saja budaya –budaya baru itu bisa menyebabkan akulturasi
kebudayaan nenek moyang menjadi hilang.
DAFTAR PUSTAKA

A. Nurhayati, “Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Selama Kecamatan


Reok Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur”, Skripsi
(Makassar: Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, UIN Alauddin Makassar,
2017), h. 1.

Aziz Saepulrohman. Komparasi Penafsiran M. Quraish Shihab dan Hamka


Terhadap QS. Al-An’am Ayat 108 dan Relevansinya Di Indonesia (Skripsi, UIN
Sunan Kalijaga, 2022).

Tim Hukumonline. 2023. Arti Toleransi dan Manfaatnya bagi Kehidupan.


hukumonline.com. Retrieved October 2, 2023

menag. 2023. Nabi Muhammad, Teladan dan Motivator Moderasi Beragama.


https://kemenag.go.id. Retrieved October 2, 2023

2023. Paket Umroh Murah 2022. Pergiumroh.com. Retrieved October 2, 2023

Anda mungkin juga menyukai