MAKALAH
Disusun oleh :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Toleransi Beragama Di Indonesia”
Makalah ini diajukan guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama. Dalam
kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada
penulis.
2. Aceng Jaelani selaku dosen mata kuliah Agama.
3. Semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
3.1 Simpulan......................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau
sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati
atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
Ulama dan Umara, para ahli ilmu agama dan para pemimpin. Sebagian orang
berpikir ulama yang baik adalah ulama yang menyalahkan para pemimpin di mimbar-
mimbar atau yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan seorang pemimpin.
Artinya, pemimpin berada pada satu wilayah, ulama berada pada wilayah yang lain.
Terdapat pembatas yang memisahkan keduanya.
1
2
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca. Serta memahami masalah dan mencari solusinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Toleransi juga dapat dikatakan istilah pada konteks agama dan sosial budaya
yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap
golongan-golongan yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas pada suatu
masyarakat. Misalnya toleransi beragama dimana penganut Agama mayoritas dalam
sebuah masyarakat mengizinkan keberadaan agama minoritas lainnya. Jadi toleransi
antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan
mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama
lain.
Pada sila pertama dalam Pancasila, disebutkan bahwa bertaqwa kepada tuhan
menurut agama dan kepercayaan masing-masing merupakan hal yang mutlak. Karena
Semua agama menghargai manusia oleh karena itu semua umat beragama juga harus
saling menghargai. Sehingga terbina kerukunan hidup anatar umat beragama.
3
4
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat
sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain.
melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam
menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing..
Misalnya saat pelaksanaan Idul Fitri yang jatuh pada Minggu. Pengelola
gereja langsung menelepon pengurus masjid untuk menanyakan soal kepastian
perayaan Idul Fitri. Kemudian pengurus gereja merubah jadwal ibadah paginya pada
6
Minggu menjadi siang hari, agar tidak mengganggu umat Islam yang sedang
menjalankan shalat Idul Fitri.
Sekilas kita akan merasa bahwa ulama yang baik adalah ulama yang jauh dari
para pemimpin. Ini mungkin benar dari satu sisi : kalau ulama tersebut takut tergoda
fitnah dunia dan kekuasaan yang bisa masuk ke dalam dirinya kemudian merusak
agamanya.
Pada sisi yang lebih besar dari itu, kita mendapatkan jauhnya jarak antara
ulama dan umara adalah tanda-tanda yang tidak baik bagi kehidupan beragama dan
dunia kita. Bahkan pemisahan tersebut bisa menjadi bagian dari pemikiran sekuler
yang memisahkan antara urusan negara dan agama.
Mari kita lihat sebaliknya : bersamanya ulama dan umara. Seorang alim ulama
mengadakan program dan kegiatan keagamaan, umara mendukung dan menjadi tiang
penopangnya. Pada saat seorang pemimpin mengeluarkan keputusannya, ada seorang
alim di sisinya yang memberikan pandangan dan masukan, agar keputusan itu tidak
melanggar hukum syariat. Betapa indahnya ulama dan umara bersatu dan bersama
untuk kebaikan umat! Saya yakin, kita tidak akan berbeda pendapat tentang hal ini.
Islam hadir dengan seorang pemimpin agama dan pemimpin negara pada diri
satu orang, Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Begitulah Negara Islam pertama
8
kali, kepemimpinan agama dan dunia menyatu. Masa khulafaur rasyidin-pun masih
mengikuti rel yang sama. Para khalifah pemimpin kaum muslimin, mereka adalah
ulama sekaligus umara pada waktu yang sama.Dari sini kita dapat memahami, bahwa
kepemimpinan Islam pada dasarnya menyatukan ulama dan umara, keduanya menjadi
pemimpin dan pembimbing umat kepada kebaikan
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata "Tolerare" yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau
sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati
atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.
3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penyusun menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penyusun akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penyusun harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://silviadewiworld.blogspot.com/2017/01/makalah-toleransi-
beragama.html (Diunduh pada November,12 2019 pada pukul 12.36)
https://www.slideshare.net/wahidtgp/makalah-toleransi-beragama (Diundu
pada November,13 2019 Pukul 11.23 )
https://media.neliti.com/media/publications/40259-ID-toleransi-antar-umat-
beragama-dalam-perspektif-islam-suatu-tinjauan-historis.pdf (Diunduh pada
November,12 2019 Pukul 12.00 )
10