Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP TOLERANSI ANTAR UMAT

GURU PENGAMPU:

DR. SUPRIYADI,M.PD

DISUSUN OLEH:

1. ALSANDRA BUNGA PUTRI PRADANA (P27820423051)


2. DEWI ERNAWATI (P27820423062)
3. PUTRI DEVITASARI (P27820423086)

POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA


PRODI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ KONSEP
TOLERANSI ANTAR UMAT” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah yang di bina oleh
bapak DR. SUPRIYADI,M.PD selaku dosen mata kuliah agama Makalah ini membahas
tentang “KONSEP TOLERANSI ANTAR UMAT”
Kami ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan seluruh pihak yang telah
ikut berkontribusi dalam penyusunan makalh ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Sidoarjo, 18 Agustus 2023


Penulis

Kelompok 4
DAFTAR ISI

1
2
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................4
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
2.1 Pengertian toleransi antar umat..................................................................................................4
2.2 Prinsip toleransi antar umat.........................................................................................................4
2.3 Manfaat toleransi antar umat beragama.....................................................................................4
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................4
3.2 Saran............................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap


keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama
lain dengan alasan apapun. Sikap toleransi sangatlah penting sebagai alat pemersatu bangsa.
Tanpa adanya toleransi kehidupan yang penuh dengan kemajemukan dan perbedaan ini tidak
akan pernah bersatu. Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kemanjemukan
yang cukup tinggi. Suku, budaya yang cukup beragam dan bahasa daerah yang cukup banyak,
maka sangat dibutuhkan sikap toleransi yang diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di dalamnya. Setiap orang harus saling mengerti dan memahami akan arti
perbedaan. Namun fenomena yang terjadi akhir-akhir ini masih banyak terjadi gejolak sosial
yang timbul dari akibat kurang bisa menegakkan sikap toleransi, khususnya sikap toleransi
antarumat beragama. Toleransi merupakan bagian dari visi teologi islam sejatinya harus
dikaji secara mendalam dan diaplikasikan dalam kehidupan beragama karena ia adalah suatu
keniscayaan sosial bagi seluruh umat beragama dan merupakan jalan bagi terciptanya
kerukunan antarumat beragama.
Dalam konteks toleransi antar-umat beragama, islam memiliki konsep yang jelas. “Tidak ada
paksaan dalam agama, bagi kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami” adalah contoh
populer dari toleransi dalam islam. Fakta-fakta historis itu menunjukan bahwa masalah
toleransi dalam islam bukanlah konsep asing atau ghorib. Toleransi adalah bagian integral
dari islam itu sendiri yang detail-detailnya kemudian dirumuskan oleh para ulama dalam
karya-karya tafsir mereka. Kemudian rumusan-rumusan ini disempurnakan oleh para ulama
dengan pengayaan-pengayaan baru sehingga pada akhirnya menjadi praktik kesejahteraan
dalam masyarakat islam. Istilah lain, toleransi berasal dari kata “tolerare” yang berasal dari
bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Toleransi dalam bahasa belanda
adalah “tolerantie”, sedangkan dalam bahasa inggris adalah “tolerantion”.

Toleransi atau as-samahah (arab) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling
menghormati dan saling bekerjasama diantara kelompok masyarakat yang berbeda-beda baik
secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Oleh karena itu toleransi merupakan
konsep yang bagus dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-
agama termasuk agama islam.
Konsep toleransi atau tasamuh dalam pandangan islam mengandung konsep rahmatal lil
‘alamin. Sekalipun Al-Qur’an tidak secara tegas menjelaskan tentang tasamuh, namun
banyak ditemui beberapa tema yang terkait dengan ini, diantaranya rahmat dan kasih sayang
(QS Al-Balad), Al-Afw atau memaafkan (QS An-Nur:22), Al-Safh atau berlapang dada (QS
Al-Zukhruf: 89), Al-Salam atau keselamatan (QS Al-Furqon : 63), Al-‘Adl atau keadilan, Al-
Ihsan atau kebaikan (QS An-Nahl:90) dan Al-Tauhid yang berakna menuhankan Allah Swt
(QS Al-Ikhlas : 1-4).

1.2. Rumusan masalah


Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut :
1. Apa yang terjadi apabila toleransi antar umat tidak terjadi?
2. Apa yang mendasari pentingnya sikap toleransi antar umat beragama?

1.3. Tujuan
1. Dapat meningkatkan iman dan ketakwaan masing-masing penganut agama
dengan kenyataan agama lain
2. Dapat mempermudah mewujudkan persatuan terhadap perbedaan yang ada
3. Dapat menghargai perbedaan antar umat

1.4. Manfaat
1. Bagi mahasiswa: Sebagai sumber dan bahan masukan bagi penukis lain untuk
menggali dan melakukan eksperimen tentang toleransi antar umat
2. Bagi dosen: Dapat memberikan bimbingan pada mahasiswa dengan judul
toleransi antar umat
3. Bagi pembaca : Untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang
toleransi antar umat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian toleransi antar umat


Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan menghargai antara penganut agama
lain. Seperti apa yang disebutkan dalam kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular “Bhineka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa” yang artinya: berbeda-beda tetapi satu, tidak ada
kebenaran yang kedua.
Dari suku manapun asal kita, dari keturunan apapun kita, dari agama apapun kita, kita adalah
satu, bangsa Indonesia. Demikian pula di agama Hindu, kita banyak mengenal sebutan atau
nama Tuhan, apakah disebut Iswara, Brahma, Wisnu, Siwa, dan lainnya. Sesungguhnya, itu
hanya sebutan dari manifestasi Tuhan di dalam fungsi dan tugasnya.
Dalam hal ini sering terjadi kekeliruan untuk memahami eksistensi Tuhan. Apapun keyakinan
orang di dalam menyampaikan ekspresi jiwanya tentang Tuhan, Tuhan di dalam ajaran Hindu
diyakini satu, tidak ada Tuhan yang kedua.
Dalam kitab suci Veda disebutkan Ekam Ewa Adwityam Brahman. Artinya, Tuhan atau Ida
Sang Hyang Widhi Wasa hanya satu, tidak ada duanya. Hanya, orang bijaksana menyebutnya
dengan banyak nama.
Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, memberikan kebebasan kepada setiap
invidu untuk meyakini kepercayaannya masing-masing, menjalankan ajaran agamanya, dan
menjunjung tinggi keyakinan dari umat lain. Toleransi beragama merupakan sikap saling
menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta
tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun. Orang yang toleran juga
tidak menganggu aktifitas agama orang lain, tidak merusak tempat ibadah dan tidak
menganggu keyakinan orang beragama.
Toleransi antar umat beragama dapat dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup
bersama masyarakat yang menganut agama lain dengan memiliki kebebasan untuk
menjalankan prinsip-prinsip keagamaan (ibadah) masing-masing, tanpa adanya paksaan dan
tekanan baik untuk beribadah maupun tidak beribadah dari satu pihak ke pihak lain. Sebagai
implementasinya dalam praktik kehidupan social dapat dimulai dari sikap kebersamaan
antara penganut keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap toleransi antar umat beragama bisa dimulai dari hidup bertentangga baik dengan
tetangga yang seiman dengan kita maupun tidak. Sikap toleransi itu direfleksikan dengan cara
saling menghormati saling memuliakan dan saling tolong-menolong.
Tolerasi hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam dalam nilai-nilai yang ada
pada pancasila. Indonesia adalah Negara majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan
agama, tanpa adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban maka akan dapat
muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat beragama.
2.2 Prinsip toleransi antar umat
Dalam melaksanakan toleransi beragama kita harus mempunyai sikap
atau prinsip untuk mencapai kebahagiaan dan ketenteraman. Adapun prinsip
tersebut adalah:
1 Kebebasan Beragama
2 Penghormatan dan Eksistensi Agama
3 Agree in Disagreement
Dan adapaun prinsip toleransi Dalam buku Pluraslisme, Konflik, dan Perdamaian (2002) oleh
Elga Sarapung, prinsip toleransi yaitu:
1. Hidup menghormati dan jujur
2. Memahami dan mengakui diri sendiri
3. Tidak ada paksaan
4. Tidak mementingkan diri sendiri maupun kelompok
5. Berpikir positif dan percaya
prinsip toleransi yang diajarkan dalam agama Islam yaituu Kita harus saling menghormati
mereka, menghargai mereka di dalam hal kemanusiaan. Tetap menjaga citra Islam dalam hal
kemanusiaan berbuat baik dengan sesama muslim maupun nonmuslim. Namun demikian hal
itu tidak harus merusak akidah kita sendiri sebagai umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai