Disusun Oleh :
1. Anisa Salsabila (2201323009)
2. Cep Irfan Nurjaman (2201323012)
3. Dini Agustina (2201323015)
4. Amanda Zahra (2201323007)
5. Fa’iqotul Ummah Saputri (2201323016)
Besar harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan
semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya, atas wakyu dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
2.1 Pengertian .......................................................................................................... 3
2.1.1 Landasan teologis..................................................................................... 3
2.1.2 Landasan teoritis ...................................................................................... 3
2.2 Menelusuri konsep keberagaman islam dan membangun prsatuan ummat
dalam keberagaman ................................................................................................. 5
2.3 Menanya tentang konsep keberagaman islam dan membangun persatuan
ummat dalam keberagaman ..................................................................................... 6
2.4 Membangun argumen tentang konsep keberagam islam dan membangun
persatuan ummat dalam keberagaman ..................................................................... 7
BAB III : PENUTUP ........................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, maka rumusan masalah
yang kami bahas, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan persatuan dan keberagaman?
2. Bagaimana menelurusi konsep keberagaman islam dan membangun
persatuan umat dalam keberagaman?
3. Bagaimana tentang konsep keberagaman islam dan membangun
persatuan umat dalam keberagaman?
4. Bagaimana membangun argumen tentang keberagaman islam dam
membangun persatuan umat dalam keberagaman?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.”
3
Menurut tafsir Al-Muyassar: 4 103. dan berpeganglah kalian semua pada al-
Qur’an, jauhilah perpecahan dan perselisihan, dan bersyukurlah kepada Allah atas
kenikmatan yang telah Dia berikan berupa persatuan dan kasih sayang di antara
kalian, setelah kalian saling berselisih pada masa jahiliyah; kemudian dengan
karunia Allah kalian menjadi saling bersaudara dan menyayangi. Dan sebelumnya
kalian hampir jatuh ke jurang neraka Jahannam kemudian Islam menyelamatkan
kalian. Dengan penjelasan yang jelas ini Allah terangkan kepada kalian ayat-ayat
yang menuntun kepada kebaikan, agar kalian mendapat petunjuk ke jalan yang
benar.
4
• Menurut R. Roosevelt Thomas, Jr. (2006: 203) menyatakan bahwa
keberagaman tenaga kerja dapat terjadi dalam berbagai cara, tidak hanya
berupa ras dan gender, tetapi juga umur, orientasi seksual, latar belakang
pendidikan dan asal geografis. Selanjutnya ditekankan bahwa sebuah
organisasi dapat mengalami kekurangan dalam keberagaman demografis
tenaga kerja dan sekarang bahkan terdapat keberagaman lain, dalam bentuk
keberagaman fungsional, produk, pelanggan, dan akuisisi atau merger.
Dengan demikian, keberagaman juga dilihat dari aspek organisasional.
Dari uraian tersebut di atas, tampak bahwa cara para ahli mengungkapkan
pengertian keberagaman sangat bervariasi, namun menunjukkan adanya persamaan.
Keberagaman menyangkut aspek yang sangat luas, dapat dilihat dari tingkatannya
dan faktor yang mempengaruhunya. Keberagamn dapat terjadi pada tingkat individu,
kelompok, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Keberagaman juga sangat
dipengaruhi oleh latar belakang demografis dan budaya sumber daya manusia,
kondisi lingkungan internal tempat kerja dan kondisi eksternal masyarakat yang
dihadapi. Dengan demikian, dapat dirumuskan pengertian keberagaman sebagai
variasi dari berbagai macam kombinasi elemen demokrafis sumber daya manusia,
organisasional, komunitas, masyarakat, dan budaya.
Bassam Tibi (1991) menyebut Islam wahyu sebagai models for reality dan
Islam historis sebagai models of reality. Bila pada model pertama Islam berisi daftar
sejumlah doktrin dan dogma, maka Islam pada model kedua berisi "kotak-kotak"
multikultural yang menunjukkan realitas religio-kultural yang penuh dengan
keberagaman.
5
As-Sunnah) dan melahirkan keberagaman pemahaman serta praktik-praktik
keagamaan yang sarat dengan perbedaan antara umat Islam pada satu realm dengan
umat Islam pada realm lain. Dengan kata lain, secara religio-kultural pada diri Islam
historis tidak hanya dijumpai keberagaman yang disebut "multikultural", namun
juga didapati keberagaman yang disebut ”multisyariat”.
Umat Islam, sebagaimana umat-umat beragama lainnya yang telah dahulu lahir,
terdiri dari beragam mazhab dan keyakinan religius. Sebagai contoh, di Indonesia,
Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah merupakan dua organisasi
kemasyarakatan (ormas) Islam terbesar yang memiliki corak khas dalam keyakinan
religiusnya.
Jika diringkas ada tiga model ukhuwah islamiah yang digagas dan
diperjuangkan oleh kaum muslimin Indonesia, yakni: (1) ukhuwah islamiah terbatas
dalam rumpun Islam Suni (NU, Muhammadiyah, Persis, dan Islam Suni lainnya);
(2) ukhuwah islamiah lebih luas hingga mencakup Islam Syiah; dan (3) ukhuwah
islamiah lebih luas lagi hingga mencakup Ahmadiyah dan Islam Liberal.
7
Artinya :
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang
telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka
keteranganketerangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah
memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang
mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk
orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.”
Maksud ayat di atas adalah pada saat umat manusia dibimbing oleh seorang
nabi, maka manusia itu (yakni manusia yang dibimbing oleh nabi) adalah satu umat.
Setelah nabi wafat, umat menjadi terpecah belah (ke dalam beberapa golongan agama,
mazhab, dan keyakinan religius). Kemudian Allah mendatangkan lagi nabi lain, dengan
tujuan untuk memberikan petunjuk tentang agama yang benar. Umat yang
menghendaki hidayah akan beriman kepada nabi atau rasul yang baru (pengganti nabi
atau rasul sebelumnya). Namun, kebanyakan manusia malah iri dengan nabi atau rasul
yang baru (dengan alasan bahwa nabi atau rasul pengganti nabi atau rasul sebelumnya
itu bukan mereka atau dari kalangan mereka). Watak mereka persis iblis yang enggan
sujud (taat) kepada Nabi Adam. Mereka malah menciptakan agama, mazhab, dan
keyakinan religius (berdasarkan ajaran nabi atau rasul terdahulu yang telah wafat).
Demikianlah, setiap seorang nabi atau rasul wafat, umat manusia terpecah belah ke
dalam beberapa agama, mazhab, dan keyakinan religius. Oleh karena itu, seiring
8
dengan bergesernya zaman, maka semakin banyaklah agama, mazhab, dan keyakinan
religius.
Pandangan para imam mazhab menunjukkan tiga hal. (1) Umat Islam harus bersikap
kritis, yakni menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah nabi sebagai referensi utama dalam
beragama; (2) Umat Islam boleh menjadikan fatwa imam (mazhab) sebagai referensi
dalam beragama, sepanjang fatwa imam itu tidak bertentangan dengan Al-Quran dan
AsSunnah Nabi Muhammad; dan (3) Umat Islam tidak boleh menyalahkan mazhab dan
keyakinan religius yang berbeda, sepanjang mazhab dan keyakinan religius itu
bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muahammad. Atas dasar pertimbangan
inilah maka 9 ukhuwah islamiah perlu terus diperjuangkan, agar kaum muslimin
menjadi satu umat yang sangat kuat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bangsa Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak, mulai dari adat istiadat
atau kebudayaan, bahasa dan ras, juga termasuk masalah agama. Walaupun mayoritas
penduduk Indonesia memeluk agama Islam tak terlepas dari itu juga ada berbagai
macam aliran dalam agama Islam sendiri yaitu Ahlu Sunnah wal jama’ah,
Muhamadiyah, persis dan lain lain. Setiapaliran tentu punya aturan serta tata cara
beribadah yang berbeda. Namun hal tersebut bukanlah alasan untuk terpecah belah.
Sebagai satu saudara setanah air yang sama, setiap warga negara berkewajiban
menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia ini agar tetap menjadi satu kesatuan
yang utuh dan mencapai tujuannya sebagai negara yang makmur dan berkeadilan sosial.
3.2 Saran
1. Negara Indonesia merupakan negara yang majemuk dan terdapat banyak sekali
keberagaman. Dalam mewujudkan cita-cita negara sebagaimana tercantum di dalam
Pancasila sila ke 3 yaitu persatuan Indonesia, maka kita sebagai warga negara Indonesia
perlu mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dalam menjaga persatuan dan
kesatuan dalam keberagaman dengan menanamkan sikap toleransi yang tinggi dan
saling menghargai antar umat beragama.
2. Sebagaimana firman allah swt yang terdapat dalam surat ali-imran ayat 103 yang
menjelaskan bahwa kita sebagai umat beragama khususnya sebagai umat muslim
diperintahkan agar senantiasa menjaga persatuan dan melarang untuk bercerai berai.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an dan Tafsir
https://duniamanajemen.com/2018/02/makalah-tentang-keberagaman-dalam.html
https://media.neliti.com/media/publications/61873-ID-islam-dan-pluralisme.pdf
https://lmsspada.ristekdikti.go.id/mod/resource/view.php?id=16119
https://www.academia.edu/38002248/Bagaimana_islam_membangun_persatuan_dalam_kebe
rag aman
https://id.scribd.com/presentation/350559141/Bagaimana-Islam-Membangun-Persatuan-
Dalam- Keberagaman
https://brainly.co.id/tugas/3350778
https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-103
11